(MUATAN LISTRIK)
DATA TUTOR
Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan
dari pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid-19 sesuai aturan yang
berlaku dan tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
A. JUDUL PERCOBAAN
Muatan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda
bermuatan.
D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki
muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem
Satuan Internasional dari satuan Qadalah coulomb, yang merupakan 6.24 x
1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu
berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total
suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara
atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung
dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan
sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang
netral atau tak bermuatan).
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Mereka terdiri dari inti dan
elektron, elektron berputar mengelilingi inti. Unsur diidentifikasi dengan jumlah
elektron di orbit sekitar inti atom dan dengan jumlah proton dalam inti.
Inti terdiri dari proton dan neutron, dan jumlah proton dan neutron seimbang.
Neutron tidak memiliki muatan listrik, proton memiliki muatan positif (+) dan elektron
memiliki muatan negatif (-). Sebuah muatan positif dari proton sama dengan muatan
negatif elektron.
Elektron yang terikat dalam orbit mereka dengan daya tarik proton, tetapi
elektron pada pita luar dapat terlepas dari orbit mereka dengan beberapa gaya
eksternal. Ini disebut sebagai elektron bebas, yang berpindah dari satu atom ke yang
berikutnya, arus elektron akan dihasilkan. Ini adalah dasar dari listrik. Bahan yang
memungkinkan banyak elektron bergerak bebas yang disebut konduktor dan bahan
yang tidak memungkinkan beberapa elektron bebas bergerak disebut isolator.
Segala hal yang terbuat dari atom-atom yang memiliki muatan listrik. Oleh
karena itu, mereka memiliki muatan listrik. Karena memiliki keseimbangan jumlah
proton dan elektron, kekuatan muatan positif akan memaksa muatan negatif yang
seimbang. Hal ini disebut tempat netral dari sebuah atom. (Jumlah proton dan
elektron tetap sama.).
Listrik statis “merupakan situasi dari segala sesuatu yang terdiri dari muatan
listrik”. Sebagai contoh, menggosok bahan pada benda yang lain dapat menyebabkan
listrik statis. Elektron Bebas dari satu materi bergerak secara paksa sampai mereka
dibebaskan dari orbitnya mengelilingi inti dan pindah ke yang lain. Satu elektron yang
berkurang dari suatu material, menjadikannya bermuatan positif. Pada saat yang sama,
terjadi kenaikan elektron pada tempat lain, yang kemudian disebut, memiliki muatan
negatif.
Secara umum, muatan penghasil dari masalah ini berarti bahan itu memiliki
muatan listrik. Ini memiliki muatan positif dan negatif, yang dinyatakan dalam
coulomb.
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan muatan listrik ini bertujuan untuk menunjukkan adanya muatan
listrik
pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan dan memperlihatkan
adanya gaya elektrostatiska dua buah benda bermuatan. Hasil pengamatan
yang diperoleh yaitu :
1. Bola pingpong yang didekatkan dengan plastic yang telah digosok-
gosokkan ke baju, terdapat interaksi Tarik menarik
2. Sisir yang telah digosokkan ke rambut beberapa kali dan didekatkan ke
potongan kertas akan menarik potongan
3. Jika sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, muatan listrik pada sisir
akan habis. Karena tidak dapat bertahan pada waktu yang lama
4. Bola pingpong yang keduanya diikat benang dan ditempalkan dipinggir
meja, setelah itu didekatkan tidak ada interaksi, dikarenakan bola tersebut
tidak bermuatan.
5. Bola pingpong yang keduanya digosokkan dengan wool lalu di dekatkan
terjadi tolak menolak karena memiliki muatan sejenis.
6. Bola pingpong yang keduanya digosokkan dengan benda yang sejenis
misalnya (wool dengan wool, plastic dengan plastic, nilon dengan nilon)
maka interaksi yang terjadi adalah tolak menolak karena muatannya sejenis
namun jika berbeda benda yang digosokkannya maka akan Tarik menarik
karena memiliki muatan yang berbeda.
H. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah
sebagai berikut :
1. Interaksi tolak menolak dapat terjadi bila bermuatan sejenis
2. Interaksi ttarik menarik dapat terjadi bila muatan 2 benda berlawanan jenis.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.
FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal
Deskripsi
Melakukangambar
setiap praktikum sesuai
Tahap Awal/Pembukaan dengan langkah-langkah percobaan
Proses Kegiatan
Tahap Akhir/Penutup
Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. JUDUL PERCOBAAN
Arus dan Tegangan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN :
D. LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Percobaan 1 Arus Listrik
Tabel 8.1.
Hasil Pengamatan Terhadap Jenis Bahan
Lampu Konduktor
No Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √
Nomor
1
c) Saklar (s) ditutup, lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar menggunakan 2 buah baterai
Nomor 2
Pada percobaan b,c, dan d nyala lampu berbeda dikarenakan perbedaan muatan
listrik yang mengalir, semakin banyak menggunakan baterai maka nyala
lampu akan semakin terang, begitu pula sebaliknya.
F. PEMBAHASAN
Pada percobaan 1 arus listrik, rangkaian listrik disusun secara seri
menggunakan 3 buah baterai. Kemudian, setelah lampu dipasang,lampu
menyala menandakan arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik tersebut.
Kemudian melakukan percobaan arus listrik mengalir/tidak jika digunakan
penyambung/perantara dari 10 jenis bahan yang beragam. Diperoleh hasil, arus
listrik arus listrik tetap dapat mengalir (lampu menyala) pada jenis bahan kawat
besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit (mata pensil) dan air garam
dikarenakan bahan tersebut adalah konduktor (penghantar listrik).
Sedangkan jenis bahan kayu, penghapus,kertas, plastik, dan air keran membuat
lampu tidak menyala, dikarenakan bahan tersebut bukan konduktor (bukan
penghantar arus listrik yang baik).
G. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah sebagai
berikut :
1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik, dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan
2. Besarnya tegangan listrik berbanding lurus dengan besarnya arus
listrik yang mengalir dan hambatan listrik. V= I x R
H. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Dari hasil pengamatan, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik?
Jawab : arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah
tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab : Pada percobaan 1, baterai disusun seri agar nyala lampu yang
dihasilkan lebih terang.
Jawab : Besar arus listrik (ampere) berbanding lurus dengan tegangan listrik
(volt). Apabila R (hambatan tetap) kuat arus listrik bertambah besar maka nilai
tegangan (V) pun bertambah besar pula. Rumusnya : V = I x R atau V ≈ I
(sebanding)
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lam dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawab : Yang lebih tahan lama adalah rangkaian yang disusun secara
parallel, karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit sehingga lampu
yang menyala pada rangkaian parallel agak redup sehingga baterai tahan lama.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan tentang :
a) Arus
listrik
Besarnya arus listrik berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan
b) Tegangan
listrik
FOTO PRAKTIKUM
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan selama praktikum.
Tahap Awal/Pembukaan
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
Tahap Akhir
A. JUDUL PERCOBAAN
Energi Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN :
Mengetahui perubahan energi listrik.
D. LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
1. Merangkai alat seperti gambar di bawah ini ( 3 baterai dirangkai secara seri).
b. Pentol korek api yang diletakkan pada lilitan kawat lama kelamaan akan
panas dan terbakar.
5. Terjadi perubahan suhu pada lilitan kawat (290 C - 310 C). hal ini
terjadi karena adanya perubahan energi listrik menjadi energi panas
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan energi listrik ini, pertama yaitu merangkai rangkaian listrik
secara seri dengan menggunakan 3 buah baterai pada rangkaian tersebut
ditambahkan lilitan kawat dan pentol korek api di tengah lilitan kawat tersebut.
Setelah menutup saklar (S) lilitan kawat lama kelamaan akan menjadi panas,
begitu pula dengan pentol korek api yang lama kelamaan akan menjadi panas
dan terbakar.
Setelah itu meletakkan termometer di lilitan kawat, diketahui suhu awal lilitan
kawat yaitu 290 C. setelah 2 menit lebiih , mencatat suhu yang ditunjukkan
pada termometer yaitu menunjukkan skala 310 C. terjadi perubahan suhu pada
H. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah
sebagai berikut :
1. Pada percobaan ini terjadi perubahan energi listrik menjadi energi panas.
2. Terjadi kenaikan suhu pada lilitan kawat
3. Pentol korek api yang diletakkan pada lilitan kawat lama kelamaan
akan terbakar akibat panas dari lilitan kawat
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik ?
Jika kita menggunakan setrika listrik, perubahan energi, yang terjadi
yaitu energi listrik menjadi energi panas.
2. Dua buah baterai masing-masing besarny 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tahanan 2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
1,5 Ampere
b. Daya listriknya.
P = V x I = 3 x 1,5 = 4,5 watt
Tahap Akhir