Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

(MUATAN LISTRIK)

LUCIA DESTA RAHAYU


856996655

UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
DATA MAHASISWA

NAMA : LUCIA DESTA RAHAYU


NIM : 856996655
PROGRAM STUDI : PGSD BI
NAMA SEKOLAH : SD Xaverius I Bandar Lampung

DATA TUTOR

NAMA : YUNANTO PUTRO


NIP : 196902261998021001
INSTANSI ASAL : SMAN 1 MELINTING
NO HP : 081215716569
ALAMAT EMAIL : Yunantoputro301@gmail.com
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM
SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Lucia Desta Rahayu
Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Mahasiswa
Program Studi/Bidang Ilmu : PGSD BI

Nama Sekolah/Instansi : SD Xaverius I Bandar Lampung


Judul-judul praktikum : Muatan Listrik

*pilih salah satu

Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan
dari pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid-19 sesuai aturan yang
berlaku dan tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya


untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat


Pernyataan, PJB BLBA UPBJJ-UT ……

YUNANTO PUTRO, S.Pd,.M.M.Pd. Lucia Desta Rahayu, S.Pd.


NIP. 196902261998021001 NIM 856996655
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
Muatan Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda
bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastic.
5. Isolasi.
6. Sisir plastic / pengaris plastik
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki
muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem
Satuan Internasional dari satuan Qadalah coulomb, yang merupakan 6.24 x
1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu
berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total
suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara
atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung
dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan
sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang
netral atau tak bermuatan).
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Mereka terdiri dari inti dan
elektron, elektron berputar mengelilingi inti. Unsur diidentifikasi dengan jumlah
elektron di orbit sekitar inti atom dan dengan jumlah proton dalam inti.
Inti terdiri dari proton dan neutron, dan jumlah proton dan neutron seimbang.
Neutron tidak memiliki muatan listrik, proton memiliki muatan positif (+) dan elektron
memiliki muatan negatif (-). Sebuah muatan positif dari proton sama dengan muatan
negatif elektron.
Elektron yang terikat dalam orbit mereka dengan daya tarik proton, tetapi
elektron pada pita luar dapat terlepas dari orbit mereka dengan beberapa gaya
eksternal. Ini disebut sebagai elektron bebas, yang berpindah dari satu atom ke yang
berikutnya, arus elektron akan dihasilkan. Ini adalah dasar dari listrik. Bahan yang
memungkinkan banyak elektron bergerak bebas yang disebut konduktor dan bahan
yang tidak memungkinkan beberapa elektron bebas bergerak disebut isolator.
Segala hal yang terbuat dari atom-atom yang memiliki muatan listrik. Oleh
karena itu, mereka memiliki muatan listrik. Karena memiliki keseimbangan jumlah
proton dan elektron, kekuatan muatan positif akan memaksa muatan negatif yang
seimbang. Hal ini disebut tempat netral dari sebuah atom. (Jumlah proton dan
elektron tetap sama.).
Listrik statis “merupakan situasi dari segala sesuatu yang terdiri dari muatan
listrik”. Sebagai contoh, menggosok bahan pada benda yang lain dapat menyebabkan
listrik statis. Elektron Bebas dari satu materi bergerak secara paksa sampai mereka
dibebaskan dari orbitnya mengelilingi inti dan pindah ke yang lain. Satu elektron yang
berkurang dari suatu material, menjadikannya bermuatan positif. Pada saat yang sama,
terjadi kenaikan elektron pada tempat lain, yang kemudian disebut, memiliki muatan
negatif.
Secara umum, muatan penghasil dari masalah ini berarti bahan itu memiliki
muatan listrik. Ini memiliki muatan positif dan negatif, yang dinyatakan dalam
coulomb.

E. PROSEDUR PERCOBAAN/CARA KERJA


1. Menggantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja
dengan menggunakan benang dan isolasi. Kemudian menggosok-gosokkan tas
plastik pada baju beberapa kali. Setelah itu mendekatkannya pada bola
pingpong. Lalu mengamati apa yang terjadi.
2. Menggosokkan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkan
pada potongan-potongan kertas yang kecil yang terletak di atas meja. Lalu
mengamati apa yang terjadi.
3. Memberikan penjelasan apa yang terjadi pada percobaan kedua, jika
dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
4. Mengikat kedua buah bola pingpong dengan benang, kemudian
menggantungkannya ke bagian pinggir meja (dengan menempelkan dengan
isolasi). Setelah itu mendekatkan kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Lalu
mengamati apa yang terjadi.
5. Menggosokan bola kiri dan kan dengan kain wool, mendekatkan keduanya.
Lalu mengamati apa yang terjadi.
6. Melengkapi tabel hasil pengamatan yang diperoleh selama percobaan,
apakah hasilnya “tolak menolak” atau “tarik menarik”.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan prosedur percobaan yang pertama.
Terjadi tolak menolak antara kantong plastic yang digosokkan ke baju dengan
bola pingpong
2. Hasil pengamatan prosedur percobaan yang kedua.
Yang terjadi saat sisir digosok-gosokan pada rambut beberapa kali,
kemudian, didekatkan ke potongan kertas yaitu sisir menarik
potongan-potongan kertas. Adanya muatan listrik pada sisir yang telah
digosokkan pada rambut
3. Hasil pengamatan prosedur percobaan yang ketiga.
Jika sisir dibiarkan untuk waktu yang lama, maka muatan listrik pada
sisir lama- kelamaaan akan menghilang. Sehingga potongan kertas
tidak akan tertarik sisir.
4. Hasil pengamatan prosedur percobaan yang keempat.
Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong tersebut
5. Hasil pengamatan prosedur percobaan yang kelima.
Saling menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis.
6. Hasil pengamatan prosedur percobaan yang keenam.

Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan :


kiri digosok Wool Plastik Nilon
dengan :
Wool Tolak menolak Tolak menolak Tarik menarik
Plastik Tolak menolak Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tolak menolak Tolak menolak

G. PEMBAHASAN
Pada percobaan muatan listrik ini bertujuan untuk menunjukkan adanya muatan
listrik
pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan dan memperlihatkan
adanya gaya elektrostatiska dua buah benda bermuatan. Hasil pengamatan
yang diperoleh yaitu :
1. Bola pingpong yang didekatkan dengan plastic yang telah digosok-
gosokkan ke baju, terdapat interaksi Tarik menarik
2. Sisir yang telah digosokkan ke rambut beberapa kali dan didekatkan ke
potongan kertas akan menarik potongan
3. Jika sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, muatan listrik pada sisir
akan habis. Karena tidak dapat bertahan pada waktu yang lama
4. Bola pingpong yang keduanya diikat benang dan ditempalkan dipinggir
meja, setelah itu didekatkan tidak ada interaksi, dikarenakan bola tersebut
tidak bermuatan.
5. Bola pingpong yang keduanya digosokkan dengan wool lalu di dekatkan
terjadi tolak menolak karena memiliki muatan sejenis.
6. Bola pingpong yang keduanya digosokkan dengan benda yang sejenis
misalnya (wool dengan wool, plastic dengan plastic, nilon dengan nilon)
maka interaksi yang terjadi adalah tolak menolak karena muatannya sejenis
namun jika berbeda benda yang digosokkannya maka akan Tarik menarik
karena memiliki muatan yang berbeda.

H. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah
sebagai berikut :
1. Interaksi tolak menolak dapat terjadi bila bermuatan sejenis
2. Interaksi ttarik menarik dapat terjadi bila muatan 2 benda berlawanan jenis.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.
FOTO PRAKTIKUM

Menyiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan selama praktikum.

Tahap Awal

Deskripsi
Melakukangambar
setiap praktikum sesuai
Tahap Awal/Pembukaan dengan langkah-langkah percobaan

Mengamati setiap hasil percobaan


yang diperoleh

Proses Kegiatan

Mencatat semua hasil percobaan


yang ada pada tabel

Tahap Akhir/Penutup

Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
Arus dan Tegangan Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN :

- Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.


- Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian

C. ALAT DAN BAHAN :

1. Baterai 1,5 volt 3 buah.


2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu.

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial


listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN/CARA KERJA

Percobaan 1 Arus Listrik

1. Menyusun 3 buah baterai secara seri. Kemudian menggambar rangkaiannya.


2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Memasang bola lampu (dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 Volt -3,6 Volt)
pada salah satu ujung kabel merah dan hitam. Lampu menyala menandakan
adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-). Memeriksa penyebab
jika lampu tidak menyala.
4. Mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, kemudian mencatatn
besarnya kuar arus yang mengalir. Jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut
6. Tentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi
hasil pengamatan anda pada table berikut ini

Percobaan 2 Tegangan Listrik

1. a. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Menutup saklar S, kemudian mengamati apakah lampu menyala,


kemudian memberikan alsannya.

b. Kemudian membuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah menutup saklar, mengamati lampu (tidak menyala, menyala redup,


menyala lebih terang, menyala sangat terang). Kemudian menjelaskan
alasannya.
c. Melanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah menutup saklar, mengamati lampu (tidak menyala, menyala redup,


menyala lebih terang, menyala sangat terang). Kemudian menjelaskan
alasannya.

d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan menggunakan 3


buah baterai yang dirangkai secara seri. Kemudian mengamati dan
memberikan penjelasannya.

2. Menjelaskan mengapa pada percobaan langkah b, c dan d nya lampu berbeda.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Percobaan 1 Arus Listrik

a. Gambar hasil rangkaian seri

b. Gambar menghubungkan kabel merah dan hitam.


c. Pada saat lampu di pasang, lampu menyala menandakan arus listrik
mengalir dari kutub (+) positif menuju ke kutub (-) negatif

d. Pada praktikum ini, tidak tersedia avometer. Sehingga nyala lampu


sudah membuktikan ada arus listrik yang mengalir

Tabel 8.1.
Hasil Pengamatan Terhadap Jenis Bahan
Lampu Konduktor
No Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √

2 Kawat tembaga √ √

3 Sendok perak √ √

4 Kayu √ √

5 Karet penghapus √ √

6 Grafit (mata pensil) √ √


7 Kertas √ √

8 Tas plastik √ √

9 Air keran √ √

10 Air garam √ √

2. Hasil Pengamatan Percobaan 2 Tegangan Listrik

Nomor
1

a) Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala karena rangkaian tersebut,


tidak ada tegangan listrik.

b) Saklar (s) ditutup, lampu menyala agak terang karena hanya


menggunakan 1 buah baterai

c) Saklar (s) ditutup, lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar menggunakan 2 buah baterai

d) Saklar (s) ditutup, lampu menyala sangat terang karena muatan


listrik yang mengalir lebih banyak menggunakan 3 buah baterai

Nomor 2
Pada percobaan b,c, dan d nyala lampu berbeda dikarenakan perbedaan muatan
listrik yang mengalir, semakin banyak menggunakan baterai maka nyala
lampu akan semakin terang, begitu pula sebaliknya.

F. PEMBAHASAN
Pada percobaan 1 arus listrik, rangkaian listrik disusun secara seri
menggunakan 3 buah baterai. Kemudian, setelah lampu dipasang,lampu
menyala menandakan arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik tersebut.
Kemudian melakukan percobaan arus listrik mengalir/tidak jika digunakan
penyambung/perantara dari 10 jenis bahan yang beragam. Diperoleh hasil, arus
listrik arus listrik tetap dapat mengalir (lampu menyala) pada jenis bahan kawat
besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit (mata pensil) dan air garam
dikarenakan bahan tersebut adalah konduktor (penghantar listrik).
Sedangkan jenis bahan kayu, penghapus,kertas, plastik, dan air keran membuat
lampu tidak menyala, dikarenakan bahan tersebut bukan konduktor (bukan
penghantar arus listrik yang baik).

Pada percobaan 2 tegangan listrik. Rangkaian listrik disusun secara seri


menggunakan 1 baterai, 2 baterai dan 3 baterai. Percobaan ini untuk mengetahui
pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian. Dari percobaan yang telah
dilakukan diperoleh hasil pengamatan yaitu rangkaian menggunakan 1 baterai
nyala lampunya agak redup, menggunakan 2 baterai nyala lampunya agak
terang, dan yang menggunakan 3 baterai nyala lampunya sangat terang

G. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah sebagai
berikut :
1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik, dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan
2. Besarnya tegangan listrik berbanding lurus dengan besarnya arus
listrik yang mengalir dan hambatan listrik. V= I x R

H. PERTANYAAN – PERTANYAAN

1. Dari hasil pengamatan, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik?
Jawab : arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah
tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?

Jawab : Pada percobaan 1, baterai disusun seri agar nyala lampu yang
dihasilkan lebih terang.

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?

Jawab : Besar arus listrik (ampere) berbanding lurus dengan tegangan listrik
(volt). Apabila R (hambatan tetap) kuat arus listrik bertambah besar maka nilai
tegangan (V) pun bertambah besar pula. Rumusnya : V = I x R atau V ≈ I
(sebanding)

4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lam dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawab : Yang lebih tahan lama adalah rangkaian yang disusun secara
parallel, karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit sehingga lampu
yang menyala pada rangkaian parallel agak redup sehingga baterai tahan lama.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan tentang :

a) Arus
listrik

Besarnya arus listrik berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan

b) Tegangan
listrik

V = I x R : besarnya tegangan listrik berbanding lurus dengan arus


listrik dan hambatan listrik

FOTO PRAKTIKUM
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan selama praktikum.

Tahap Awal/Pembukaan

Melakukan percobaan apakah jenis bahan-


Deskripsi gambar
bahan termasuk koduktor.

Jenis bahan yang diuji adalah kawat besi,

kawat tembaga, sendok, perak, kayu, karet,


grafit, kertas, plastic, air keran dan air
garam.

Proses Kegiatan

Mencatat hasil pengamatat serta


menuliskan mana yang termasuk konduktor
dan bukan konduktor

Tahap Akhir

Tahap Akhir
A. JUDUL PERCOBAAN
Energi Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN :
Mengetahui perubahan energi listrik.

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Baterai 3 buah
2. Pentul korek api
3. Saklar
4. Kawat tipis melingkar
5. Termometer (Celcius)

D. LANDASAN TEORI

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN/CARA KERJA

1. Merangkai alat seperti gambar di bawah ini ( 3 baterai dirangkai secara seri).

2. Menutup saklar S, kemudian membiarkan beberapa saat.


a. Mengamati yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Meletakkan pentul korek api pada lilitan kawat setelah kurang lebih 2
menit, dan mengamati yang terjadi.
3. Membuka saklar S, kemudian meletakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Lalu
mencatat skala yang ditunjukkan termometer
4. Menutup saklar S, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang ditunjukkan
termometer
5. Mengamati adanya kenaikan suhu atau tidak pada skala termometer setelah saklar
ditutup. Lalu Memberikan alasan mengapa dapat terjadi.
F. HASIL PENGAMATAN

1. Gambar Hasil Pengamatan Rangkaian Seri

2. a. Lilitan kawat pada rangkaian lama kelamaan akan menjadi panas

b. Pentol korek api yang diletakkan pada lilitan kawat lama kelamaan akan
panas dan terbakar.

3. Suhu awal lilitan kawat yang ditunjukkan thermometer adalah 290 C.

4. Setelah 2 menit lebih, suhu lilitan kawat yang ditunjukkan termometer

meningkat menjadi 310 C

5. Terjadi perubahan suhu pada lilitan kawat (290 C - 310 C). hal ini
terjadi karena adanya perubahan energi listrik menjadi energi panas

G. PEMBAHASAN

Pada percobaan energi listrik ini, pertama yaitu merangkai rangkaian listrik
secara seri dengan menggunakan 3 buah baterai pada rangkaian tersebut
ditambahkan lilitan kawat dan pentol korek api di tengah lilitan kawat tersebut.
Setelah menutup saklar (S) lilitan kawat lama kelamaan akan menjadi panas,
begitu pula dengan pentol korek api yang lama kelamaan akan menjadi panas
dan terbakar.
Setelah itu meletakkan termometer di lilitan kawat, diketahui suhu awal lilitan

kawat yaitu 290 C. setelah 2 menit lebiih , mencatat suhu yang ditunjukkan

pada termometer yaitu menunjukkan skala 310 C. terjadi perubahan suhu pada

lilitan kawat tersebut, yang awalnya bersuhu 290 C menjadi 310 C.


Terjadi perubahan suhu dikarenakan adanya perubahan energi pada percobaan
ini. Yaitu perubahan energi listrik menjadi energi panas

H. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah
sebagai berikut :
1. Pada percobaan ini terjadi perubahan energi listrik menjadi energi panas.
2. Terjadi kenaikan suhu pada lilitan kawat
3. Pentol korek api yang diletakkan pada lilitan kawat lama kelamaan
akan terbakar akibat panas dari lilitan kawat

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik ?
Jika kita menggunakan setrika listrik, perubahan energi, yang terjadi
yaitu energi listrik menjadi energi panas.

2. Dua buah baterai masing-masing besarny 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tahanan 2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
1,5 Ampere

b. Daya listriknya.
P = V x I = 3 x 1,5 = 4,5 watt

c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit.


W = VI x t = P x t = 4,5 x 60 = 180 joule

3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik?


- Besarnya arus listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan.
- Tegangan listrik berbanding lurus dengan arus dan hambata listrik
- Terjadi perubahan energi listrik menjadi energi panas.
FOTO PRAKTIKUM

Menyiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan selama praktikum.

Menutup saklar sehingga lampu


menyala dan meletakkan per ke lilitan
kawat
Tahap Awal/Pembukaan
Deskripsi gambar
Proses Kegiatan

Mencatat dan menulis hasil dari


percobaan

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai