Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP


Pengamatan Gerak pada Tumbuhan
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Praktikum IPA di SD (PDGK4107)

Tutor : Dr. Sunu Kuntjoro, M.Si

Disusun Oleh :

NUR WIYADI 858691386

PROGRAM STUDI S1 PGSD BI – 119


POKJA UT BOJONEGORO
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
PRAKTIKUM IPA
MODUL 1 : MAKHLUK HIDUP
KP 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP - GERAK PADA TUMBUHAN

A. Tujuan
Praktikum IPA kali ini memiliki tujuan antara lain:
1. Mengamati gerak seismonasti pada tumbuhan.
2. Mengamati gerak niktinasti pada tumbuhan.
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tujuan, maka praktikum ini memiliki rumusan masalah antara lain:
1. Bagaimana gerak seismonasti pada tumbuhan putri malu?
2. Bagaimana gerak niktinasti pada tumbuhan putri malu?
3. Bagaimana gerak geotropisme negatif pada tumbuhan kacang merah?

C. Dasar Teori
Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut Iritabilitas, dan mampu
pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah
berupa gerak. Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik
hewan maupun tumbuhan. Tumbuhan melakukan suatu gerakan karena adanya
rangsangan, tetapi gerakan yang dilakukan sangat terbatas tidak seperti manusia atau
hewan. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh
atau sebagian dari tubuh. Berdasarkan datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan
dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan
yang berasal dari dalam. Gerak endonom disebut juga gerak otonom atau gerak
spontan,
contohnya : Pecahnya kulit buah lamtoro.

2
2. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya perubahan
kadar air dalam sel tumbuhan, sehingga menyebabkan penyusutan yang tidak
merata pada bagian sel tumbuhan.
Contohnya : membukanya sel anulus pada sporangium tumbuhan paku.
3. Gerak Esionom
Gerak esionom ini merupakan gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi rangsang
dari luar tubuh atau faktor eksternal. Adapun, gerak esionom dibedakan menjadi 3,
yaitu gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.
a. Gerak Tropisme
Gerak Tropisme, merupakan gerakan pada sebagian tubuh tumbuhan yang
dipengaruhi oleh arah rangsangan dari luar. Jika tumbuhan mendekati
rangsangan disebut tropi positif, tetapi jika tumbuhan menjauhi rangsangan
disebut tropi negatif. Berdasarkan jenis rangsangannya tropisme dibedakan
menjadi 5 macam yaitu :
 Fototropisme : gerak pada sebagian tubuh tumbuhan karena rangsangan
cahaya. Fototropisme positif berarti tumbuhan bergerak menuju cahaya,
Fototropisme negatif berarti menjauh dari cahaya.
Contoh : fototropisme positif adalah bunga matahari akan mekar dan
batangnya mengikuti arah sinar matahari dan fototropisme negatif adalah
gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya.
 Geotropisme : gerak pada sebagian tubuh tumbuhan karena rangsangan
yang menuju pusat bumi atau gravitasi bumi.
Contoh : geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju
ke dalam tanah dan geotropism negatif adalah batang tumbuh menjauhi
pusat bumi.
 Hidrotropisme : gerak pada sebagian tubuh tumbuhan yang diakibatkan
karena rangsangan dari sumber air.
Contohnya : pertumbuhan akar tanah yang selalu menuju ke sumber air.
 Tigmotropisme : gerak pada sebagian tubuh tumbuhan yang diakibatkan
karena rangsangan berupa persinggungan.
Contohnya : sulur markisa yang membelit dan batang mentimun yang
membelit tanaman lain.
3
 Kemotropisme : gerak pada sebagian tubuh tumbuhan yang diakibatkan
rangsangan berupa zat kimia.
Contohnya : gerak ujung akar menuju tempat yang banyak mengandung
mineral (pupuk).
b. Gerak Taksis
Gerak Taksis, merupakan gerak seluruh tumbuhan karena adanya rangsangan
dari luar. Berdasarkan rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
 Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan berupa
cahaya.
Contohnya : gerak Euglena sp yang selalu mendekati cahaya.
 Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan
berupa zat kimia.
Contohnya : gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut.
c. Gerak Nasti
Gerak Nasti, merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak
bergantung pada arah datangnya rangsangan. Arah geraknya terjadi akibat
perbedaan tekanan turgor, dimana tekanan turgor menyebabkan tumbuhan
mengembung. Terdapat beberapa jenis gerak nasti antara lain:
 Fotonasti : gerak nasti sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya.
Contohnya : bunga pukul empat (Mirabilis Jalapa) mekar setiap sore, bunga
kembang sepatu yang mekar pada siang hari.
 Seismonasti : gerak nasti dengan rangsangan berupa sentuhan/getaran.
Contohnya : gerak menutupnya daun putri malu.
 Niktinasi : gerak tidur dari tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
gelap.
Contohnya : menutupnya daun petai cina pada malam hari.
 Termonasti : gerak nasti karena adanya rangsangan berupa suhu.
Contohnya : bunga tulip mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.

4
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan dasar teor maka dapat ditarik beberapa hipotesis
antara lain;
1. Tumbuhan putri malu akan menutup ketika mendapatkan rangsangan berupa
sentuhan atau getaran.
2. Daun putri malu akan menutup seperti tertidur saat keadaan gelap atau tidak
mendapatkan cahaya dan kembali membuka jika mendapatkan cahaya.
3. Batang kacang tanah tetap bergerak tumbuh ke atas melawan arah gravitasi bumi
walau pun komdisinya dimiringkan..

E. Alat dan Bahan


1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.
d. Air secukupnya.

F. Cara Kerja
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pot putri malu, sebaiknya disediakan beberapa hari sebelumnya agar ketika
percobaan dalam keadaan segar. Caranya dengan mencari tanaman putri
malu dan memindahkan dengan tanpa mengganggu akarnya (mengikutkan
bagian tanahnya).
3) Letakkan pot putri malu di meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga
sentuhan paling kasar pada bagian daun dengan menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan)
5
b. Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot petama dan B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton atau kardus
yang kedap cahaya (jangan menyentuhnya).
5) Biarkan pot B tertutup ½ jam.
6) Bukalah dengan hati-hati dan jangan sampai menyentuh tanaman.
7) Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan dengan daun putri
malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan).
c. Geotropisme Negarif
1) Sediakan dua pot untuk tanaman kacang merah. Tanamlah 3 biji kacang
merah pada setiap pot 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan
pot ini sebaiknya di lakukan di tempat terang dan terbuka agar tanaman
kacang merah tumbuh dengan tegak.
2) Beri label A untuk pot pertama dan label B untuk pot lainnya.
3) Letakkan pot A dalam keadaan berdiri (vertikal), dan pot B dalam keadaan
arah mendatar (horizontal).
4) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan).

G. Data dan Analisis


1. Data Hasil Pengamatan
a. Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1
Hasil pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No. Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
Dari pangkal daun ke ujung, hanya
anak daun di ujung saja yang Waktu cukup
1. Halus
mengatup/ melipat (menutup dengan lama
lamban)

6
Jenis sentuhan pada
No. Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
Seluruh daun menutup (menutup agak
2. Sedang Waktu agak cepat
cepat)
Ujung daun akan melipat dari ujung
3. Kasar Waktu lebih cepat
hingga tangkai daun dengan cepat

Tabel 2
Hasil pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup yang kedap
2 Membuka Menutup
cahaya

b. Geotropisme
Tabel 3
Tabel Hasil Pengamatan Geotropisme negatif
Minggu Pertama
Jenis Pengamatan dari hari ke hari
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi


A batang batang batang batang batang batang batang Batang tumbuh tegak
0 cm 0 cm 0 cm 5 mm 1 cm 2 cm 5 cm

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Batang membelok ke


B batang batang batang batang batang batang batang atas menuju arah cahaya
0 cm 0 cm 0 cm 5 mm 1 cm 2 cm 5 cm matahari

Minggu Kedua
Pengamatan dari hari
Jenis ke hari Keterangan
Pot
8 9 10

Tinggi Tinggi Tinggi


A batang batang batang Batang tumbuh tegak
9 cm 12 cm 16 cm
Tinggi Tinggi Tinggi
pembe pembe pembe
lokkan lokkan lokkan Batang membelok ke
B batang batang batang atas menuju arah cahaya
1 cm 3 cm 5 cm matahari
dari dari dari
tanah tanah tanah

7
2. Analisis/ Pembahasan
a. Seismonasti dan Niktinasti
 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
sentuhan/getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh atau
mendapatkan getaran. Perlakuan tingkat sentuhan yang berbeda, dapat
menghasilkan respon yang berbeda pula. Jika daun putri malu diberikan
perlakuan sentuhan halus, maka respon menutupnya daun lambat dan Sebagian
saja. Jika daun putri malu diberikan perlakuan sentuhan sedang, maka respon
daun agak cepat menutup. Dan jika diberikan perlakuan sentuhan kasar, maka
respon daun menutup dengan cepat beserta tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air (turgor) sehingga daun maupun tangkai mengatup.
 Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang
terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

b. Geotropisme Negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
seperti gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang
disebut geotropisme negatif, seperti gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
8
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama
14 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
H. Kesimpulan
a. Seismonasti
Perbedaan tingkat sentuhan yang diberikan pada daun putri malu
menyebabkan respon yang berbeda pula. Sentuhan halus pada daun putri malu
menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan dari pangkal daun ke ujung,
hanya anak daun di ujung saja yang mengatup/ melipat. Sentuhan sedang
menyebabkan seluruh daun menutup (menutup agak cepat). Sentuhan kasar
menyebabkan ujung daun akan melipat dari ujung hingga tangkai daun dengan
cepat.
b. Niktinasti
Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di
tempat terang, daunnya tetap membuka.
Putri malu mengatupkan daunnya untuk mempertahankan diri dari hewan-
hewan yang akan memakannya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin.
c. Geotropisme Negatif
Kacang merah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negatif. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi
tanah.

I. Pembahasan Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan Niktinasti Jelaskan
alasan anda memilihnya !
Jawaban:

9
Leguminosae atau polong-polongan seperti tanaman lamtoro, petai cina, dan
kembang turi. Karena pada waktu malam hari (keadaan gelap) daun tersebut
menutup dan akan kembali membuka jika matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara Niktinasti dengan Seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan!
Jawaban:
Perbedaan percobaan yang dilakukan adalah
a. Seismonasti adalah gerak daun putri malu yang dipengaruhi oleh rangsangan
berupa sentuhan atau getaran,
b. Niktinasti adalah gerak daun putri malu yang dipengaruhi oleh rangsangan
gelap.
Jadi, walaupun gerakannya sama yaitu menutupnya daun putri malu karena
dikenai rangsangan dari luar, namun jenis rangsangannya berbeda yaitu sentuhan
dan gelap.
3. Pada percobaan geotropism yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawaban:
Pada gerak Geotropisme merupakan sebuah gerak menuju pusat bumi yang
dipengaruhi gravitasi, contohnya : gerak akar menuju ke arah bawah tanah.
Percobaan Geotropisme ini sekaligus membuktikan fototropisme karena setelah
pot B diletakkan secara horizontal, tanaman kacang merah tetap berbelok menuju
ke atas atau arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari.
 Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena respon
batang kacang tumbuh menuju kearah datangnya sinar matahari.

J. Penutup
1. Kesimpulan
Kesimpulan praktikum gerak pada tumbuhan ialah:
 Gerak pada tumbuhan merupakan serangkaian aktivitas yang mengorientasi
tumbuhan terhadap lingkungan eksternalnya.
 Gerakan yang mendekati ke arah datangnya rangsangan disebut dengan gerak
tropisme positif.
10
 Gerakan yang menjauhi arah datangnya rangsangan disebut dengan gerak
tropisme negatif.

2. Saran
Peneliti berharap agar dalam praktikum selanjutnya dapat diganti
menggunakan biji kacang hijau agar pengamatan dapat terjadi lebih cepat karena
kacang merah pertumbuhannya lebih lama. Dan semoga kegiatan praktikum
selanjutnya dapat berlangsung lebih aktif agar tujuan dari praktikum terlaksana
dengan baik.

11
12

Anda mungkin juga menyukai