Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di SD yang diampu oleh
Iding Tarsidi M.pd
Oleh : Kelompok 6
Yuliyatin 857418514
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
KEGIATAN BELAJAR 1
4. Fungsi Umpan Balik, yaitu bahwa hasil penilaian harus dianalisis oleh guru
sebagai bahan umpan balik bagi siswa dan guru. Umpan balik hasil penilaian sangat
bermanfaat bagi siswa agar mengetahui kelemahan yang dialaminya dalam
mencapai kemampuan yang diharapkan, dan siswa diminta melakukan latihan dan
atau pengayaan yang di anggap perlu baik sebagai tugas individu maupun
kelompok. Manfaat bagi guru adalah untuk meliat hal hal yang perlu diperhatikan
seara serius dalam proses belajar-mengajar. Misalnya analisis terhadap kesalahan
yang umum dilakukan siswa dalam memahami konsep tertentu menjadi umpan
balik bagi guru dan melakukan perbaikan pada proses belajar-mengajar berikutnya.
Dalam hal-hal tertentu hasil penilaian juga dapat menjadi umpan balik bagi sekolah
dan orang tua agar secara bersama-sama mendorong dan membantu pencapaian
target penguasaan kemampuan yang telah di tetapkan.
C. PRINSIP PENILAIAN KELAS
Penilaian kelas perlu disusun dan dirancang untuk mengukur apakah siswa telah
menguasai emampuan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam kurikulum.
Butir-butir yang dicakup dalam penilaian harus terkait secara langsung dengan
indikator pencapaian kemampuan tersebut. Ruang lingkup materi penilaian
mencakup semua kompetensi dasar yang di sesuaikan dengan tahapan materi yang
telah diajarkan serta pengalaman belajar siswa. Materi penugasan atau ulangan
harus benar-benar merefleksikan setiap kemampuan yang ditargetkan untuk
dikuasai siswa. Hanya materi yang secara esensial terkait langsung dengan
kemampuan yang perlu dicakup dalam penilaian kelas.
Hal penting lainya adalah standar kemampuan. Hasil penilaian harus memberi
informasi pencapaian siswa terhadap standar kompetensi yang yang telah
ditetapkan. Sejalan dengan prinsip ini maka pencapaian hasil belajar siswa
digambarkan dalam bentuk chart yang memberikan informasi secara grafis
kedudukan kemampuan siswa terhadap standar kompetensi.
6. Berkelanjutaan (Continuous)
7. Didaktis
8. Menggali Informasi
Penilaian kelas yang baik memberikan yang cukup bagi guru untuk mengambil
keputusan dan umpan baik. Pemilihan metode, teknik, dan alat penilaian yang tepat
sangat menentukan jenis informasi yang ingin digali dari proses penilaian kelas.
Penilaian diarahkan agar dapat diperoleh informasi yang luas mendalam.
Agar tujuan penilaian dapat tercapai dengan efektif, guru harus menggunakan
berbagai metode dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang dialami siswa. Oleh sebab
itu guru hendaknya memiliki pengetahuan dan kemahiran tentang berbagai metode
dan teknik penilaian sehingga dapat memilih dan melaksanakan dengan tepat
metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses
pembelajaran serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.
1. Penilaian tertulis (paper-pencil test) baik berupa soal pilihan maupun uraian.
2. Tes praktek (performance test).
3. Penilaian produk.
4. Penilaian proyek.
5. Peta perkembangan.
6. Evaluasi diri siswa.
7. Penilaian afektif , dan
8. Portopolio.
1. Ketuntasan Belajar
Prinsip Ketuntasan Belajar merupakan suatu keharusan dengan diterapkanya
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pelaksanaanya diwujudkan dengan adanya
Ketentuan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)untuk setiap mata
pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. SKBM merupakan ukuran
standar kemampuan yang harus dicapai siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Namun standar ini dapat disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah
setempat. Misalnya dalam pedoman ditetapkan SKBM untuk pelajaran Bahasa
Indonesia adalah 75 dan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah 70. Angka
75 dan 70 tersebut dapat diubaha jika ada kebijakan pemerintah daerah yang
mengaturnya. Dengan adanya SKBM maka dapat diketahui apakah seorang siswa
telah mencapai kemampuan yang dipersyaratkan dalam sutau mata pelajaran. Jika
belum, maka guru harus berupaya memperbaiki proses pembelajaran untuk mata
pelajaran tersebut sampai siswa mencapai batas minimal kemampuan yang
ditetapkan dalam mata pelajaran tersebut.
2. Kenaikan Kelas
c. Memiliki nialai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester yang
diikuti
3. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah setelah:
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, kelompok
mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian, kelompok mata pelajara
ESTETIKA, dan kelompok mata pelajaran jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan;
a.Alat Penilaian
1. Aspek Kognitif
Alat penilaian aspek kognitif adalah tes berupa tes objektif, tes uraian, dan tes
bentuk soal terbuka.
2. Aspek Psikomotorik
Penilaian aspek psikomotorik dilakukan dengan kombinasi alat penilaian tes dan
pengamatan. Alat penilaian psikomotorik dapat berupa tes tertulis, tes simulasi, dan
tes contoh kerja (work sample).
3. Aspek Afektif
Penilaian aspek afektif dilakukan dengan alat penilian non-tes, yaitu penilaian
sikap dan penilaian diri, baik berbentuk kuesioner, pengamatan, maupun laporan
diri.
b. Penyekoran
Skor tes objektif dapat ditentukan tanpa menyertakan faktor koreksi. Jika tanpa
menyertakan faktor koreksi maka hasil skor ditentukan sebagai berikut:
𝐵
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑋𝐾
𝑁
Pemberian skor penilaian aspek afektif didasarkan pada kriteria penilaian dalam
skala tertentu. Selanjutnya skor dari setiap aspek afektif yang dinilai dijumlahkan
menjadi skor total.
𝑃𝑥𝑇
𝑆𝑘𝑜𝑟 = 𝑥𝐾
𝑀𝑥𝑇
2). Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester,
ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian tesis, ujian disertasi;
Persyaratan untuk lulus program seperti jumlah SKS yang harus ditempuh dan
minimal IPK yang harus dicapai tercantum pada pasal 14 berikut:
3. IPK minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh masiang-
masing perguruan tinggi, sama atau lebih tinggi dari 2,00 untuk program sarjana
dan program diploma, dan sama atau lebih tinggi dari 2,75 untuk program magister.
Tentang aturan sebutan predikat kelulusan dan syarat yang harus dipenuhi, diatur
pada Pasal 15 berikut:
1.predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu: memuaskan, dan dengan pujian,
yang dinyatakan pada transkrip akademik;
2. IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan diploma
adalah:
5. predikat kelulusan untuk program doktor diatur oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Dari pasal-pasal yang mengatur penilaian ada yang harus diatur sendiri oleh
lembaga/perguruan tinggi, misalnya pasal 12 ayat (1), semua ayat pada pasal 14,
pasal 15 ayat (5) serta semua ayat pada Pasal 16. Perguruan tinggi menanggapi
Pasal 12 ayat (1) dengan memperhatikan Pasal 5 ayat (1) yang menyatakan bahwa
beban studi program studi S1 ada pada rentangan 144 sampai dengan 160 SKS.
Dalam hal ini perguruan tinggi (Fakultas, Jurusan, Program studi) dapat
menentukan jumlah SKS yang harus ditempuh program sarjana. Kenyataannya
meang jumlah SKS berbeda antar-program studi dalam satu perguruan tinggi.
Demikian juga untuk semua pasal dan ayat yang disebutkan diatas diberikan
kebebasan kepada perguruan tinggi untuk menetapkan sendiri pelaksanaanya
disesuaikan dengan sifat program dan sifat mata kuliah yang ditawarkan.
g. Praktek 30%
2.Komposisi jenis penilaian hasil belajar untuk setiap kelompok mata kuliah adalah
sebagai berikut:
1). UAS
2). TM
3). Tugas dan Partisipasi TTM, atau tugas dan partisipasi Tuton, atau tugas dan
partisipasi dalam Tutis.
1) UAS;
2) TM;
3) Tugas dan partisipasi dalam Tuton, atau tugas dan partisipasi dalam Tutis
3. Bobot UAS menjadi lebih besar dari 40% jika mahasiswa tidak berpartisipasi
atau tidak memperoleh atau tidak memiliki nilai hasil belajar yang lain,kecuali bagi
mata kuliah yang mewajibkan praktek atau praktikum. Nilai akhir mata kuliah
belum diberikan apabila nilai praktek/praktikum/tugas yang diwajibkan belum
masuk. Apabila nilai TM,TTMRK, Tuton,dan atau Tutis lebih rendah dari nilai
UAS, maka nilai terkait tidak diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir
mahasiswa untuk satu mata kuliah. Nilai praktek/praktikum/tugas mata kuliah yang
merupakan persyaratan tetap diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir.
Pada salah satu universitas swasta di Jakarta, nilaiakhir semester ditentukan oleh
sejumlah komponen masing-masing berbobot sebagai berikut:
1. Kehadiran 10%
2. Tugas-tugas 20%
Pada setiap akhir semester mahasiswa yang sudah menempuh ujian, hasil ujianya
dicantumkan dalam laporan hasil ujian ( transkip ),berupa angka yang disebut
Indeks Prestasi (IP). Cara menghitung IP adalah :