MODUL 1
KETERAMPILAN MENULIS
KELOMPOK 1
Disusun Oleh:
1. M.TEGUH RIYADI ( 857693348 )
2. LUFNI PRASTIO AJI ( 857963466 )
3. MOH.HASAN BASRI ( 857678868 )
Kegiatan Belajar 2
Menulis sebagai Proses
A. Berbagai pendekatan dalam menulis
Ada beberapa pendapat pendekatan dalam menulis:
1. Pendekatan frekuensi yang menyatakan bahwa banyaknya Latihan menulis atau
mengarang, sekalipun tidak dikoreksi, akan mempertinggi keterampilan menulis
seseorang.
2. Pendekatan gramatikal yang berpendapat bahwa pengetahuan atau penguasaan
seseorang akan struktut Bahasa akan mempercepat kemahirannya dalam menulis.
3. Pendekatan koreksi yang berkeyakinan bahwa banyaknya koreksi atau masukan yang
diperoleh seseorang akan tulisannya dapat mempercepat penguasaan kemampuannya
dalam menulis.
4. Pendekatan formal yang mengungkapkan bahwa perolehan keterampilan menulis terjadi
bila pengetahuan Bahasa, pengalineaan, pewacanaan, setra konvensi atau aturan
penulisan dikuasai dengan baik (proett dan gill, 1986)
Ada beberapa fase dalam menulis sebagai proses adalah sebagai berikut:
1. Tahap Prapenulisan
Menurut proet dan gill (1986) persiapan ini merupakan fase mencari, menemukan, dan
mengingat Kembali pengetahuan atau mengembangkan isi serta mencari kemungkinan-
kemungkinan lain dalam menulis sehingga apa yang akan dituliskan dapat disajikan
dengan baik.
Ada beberapa kegiatan dalam pramenulis sebagai berikut:
a. Menentukan topik
Topik adalah persoalan atau inti permasalahan yang menjiwai seluruh karangan.
Untuk mencari topik karangan biasanya kita mengajukan pertanyaan seperti, “saya
mau menulis a[a?” Apakah yang akan saya tulis?”
Masalah yang sering muncul dalam memilih topik diantaranya sebagai berikut:
1) Banyak pilihan topik dan semua topik menarik, serta memiliki informasi yang
cukup tentang topik-topik tersebut. Jika kita menghadapi persolan inim pillihlah
topik yang paling sesuai dengan tujuan kita menulis saat ini.
2) Banyak pilihan topik dan semua topik menarik, tetapi pengetahuan tentang topik
topik itu serba sedikit. Jika kita mengalami masalah ini, pilihlah topik ya paling
dikenal, paling mudah mencari informasi pendukungnya, serta paling sesuai
dengan tujuan kita menulis saat itu.
3) Sama sekali tidak memiliki ide tentang topik yang menarik. Atau, kita tidak
memiliki arah, fokus, atau sisi menarik dari topik yang akan ditulis. Ka seperti ini
kerap terjadi pada kegiatan menulis sebagai tugas, misalnya tugas kuliah. Jika kita
mengalami hal itu, berdiskusilah dan mintalah saran dari orang lain, membaca
referensi (buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan internet).atau melakukan
pengamatan terhapap peristiwa yang dapat menginspirasi kita.
4) Terlalu ambisius karena luas dan rumitnya jangkauan topik yang dipilih. Untuk
mengatasi persoalan ini, kita harus pandai mengukur kesanggupan diri dengan
memperatikan waktu, ketersediaan sumber dan kemampuan.
b. Menentukan tujuan menulis
Yang dimaksud tujuan penulisan disini ialahnmenghibur, memerikan,
menginformasikan/menjelaskan, atau mempengaruhi sika/pendapat pembaca.
c. Memperhatikan sasaran karangan
Menurut britton menyatakan bahwa keberhasilan menulis dipengaruhi oleh ketepatan
pemahaman penulis terhadap pembacanya.
d. Mengumpulkan informasi pendukung
Untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik maka sebelum menulis kita perlu
mencari, mengumpulkan, mempelajari, dan memilih informasi yang dapat
memperluas , memperdalam dan memperkaya isi tulisan.
e. Mengorganisasikan ide dan informasi
Mengorganisasikan ide dan informasi sama juga dengan kerangka rancangan.
2. Penulisan
Dalam tahapan penulisan ada beberapa bagian
Bagian awal karangan berfungsi untuk memperkenalkan , memberikan gambaran dan
sekaligus mengiring pembaca akan tulisan kita.
Bagian isi menyajikan bahasan tentang inti karangan. Di dalamnya dikupas berbagai
pokok pikiran karangan berikut hal-hal yang memperjelas atau mendukungnya seperti
penjelasan, contoh, ilustrasi dan data.
Bagian akhir karangan biasanya digunakan untuk memberikan penekanan secara tingkas
atas ide-ide penting yang tersaji dalam isi karangan.
3. Pascapenulisan
Fase pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan karangan. Pada
fase ini dilakukan kegiatan penyuntingan dan perbaikan. Penyuntingan mengacu pada
aktivitas membaca ulangm memeriksa dan menilai ketepatan isi, penyajian, maupun
Bahasa sebuah buram (draft) karangan. Sementara perbaikan (revisi) dilakukan
berdasarkan hasil penyulingan.
Tingakt perbaikan yang dilakukan penulis bervariasi, bisa perbaikan berat, sedang, atau
ringan.