DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
DOSEN TUTOR:
Gusti Ngurah Sastra Agustika,S.Si.,M.Sc.,M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Pembelajaran Terapdu di SD Modul 2
Prosedur Umum Pembelajaran Terpadu
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Gusti Ngurah Sastra
Agustika,S.Si.,M.Sc.,M.Pdpada Pembelajaran Teapadu di SD. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang MENGANALISIS DAN
MENGINTERPRETASIKAN DATA SERTA MENINDAKLANJUTI HASIL PTK
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih Luh Putu Risa
Prabandari,S.Pd.,M.Pd selaku dosen Pembelajaran Terpadu di Sd. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif
atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis, 2010). Untuk itu di dalam
suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-
data yang telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan
data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan
ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Data
yang dikumpulkan banyak sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen,
laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut
bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif. Oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting karena dengan
analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian.
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis
terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan
dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya
(Moleong,2007 dalam Wahyulis, 2010).
Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang proses penelitian. Karena
penelitian tindakan adalah penelitian yang bersifat dialektik, yaitu: perencanaan, tindakan
yang diserta dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data,
perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data lagi dan
seterusnya.
3
Namun, perlu diingat bahwa meskipun analisis data dan interpretasi data dapat
dilakukan dalam proses pelaksanaan penelitian tindakan, tetapi perlu dihindari analisis dan
interpretasi data yang terlalu dini. Hal ini dilakukan untuk menghindari penarikan kesimpulan
yang dilakukan secara tergesa-gesa. Analisis data dalam pelaksanaan penelitian tindakan
sangat berbeda dengan analisis data pada jenis penelitian lainnya. Analisis data dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan statistik, uji
perbedaan, uji korelasi, dsb. Sedangkan, pada penelitian tindakan dengan pendekatan
kualitatifnya menggunakan analisis yang bersifat naratif-kualitatif atau dengan kata lain
menguraikan atau menjelaskan secara jelas hasil temuan yang diperoleh dalam pelaksanaan
tindakan.
a. validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi, triangulasi, atau
jika memang perlu uji statistik)
b. interpretasi dengan acuan teori, menumbuhkan praktik, atau pendapat guru
c. tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian
kelas.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa perlu menganalisis dan menginterpretasikan data?
2. Bagaimana cara menganalisis data?
3. Bagaimana cara menginterpretasikan data?
C. Tujuan
1. Mengetahui alasan perlunya menganalisis dan menginterpretasikan data
2. Mengetahui cara menganalisis data
4
3. Mengetahui cara menginterpretasikan data
BAB II
PEMBAHASAN
Mills (2000) menyimpulkan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh
guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah
dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Selanjutnya interpretasi data
adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis data pada penelitian tindakan,
yaitu:
1. Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu proses induktif dapat
diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu. Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan
yg khusus untuk diperlakukan secara umum
2. Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket. Pengkodean ini dapat
dilakukan untuk mengelompokkan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dsb.
3. Mengajukan pertanaan kunci. Pertanyaan kunci membantu mensistematiskan data
yang dapat membentuk informasi yang bermakna
4. Peta konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait dengan subjek, data,
proses pembelajaran, masalah, dsb.
5. Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti.
6. Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan, gambar, dll.
7. Mengemukakan apa yang belum ditemukan.
Dalam menganalisis dan menginterpretasikan data, hal itu sangat perlu kita lakukan agar :
5
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik yang
diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif
menjadi data kuantitatif.
Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina untuk mata pelajaran matematika= 65, berat
badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data yang
dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik, buruk, pandai,
dan sebagainya.
Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif, perhatian siswa terhadap mata
pelajaran IPS rendah, dan rata-rata skor UAS semester ini naik.
Dalam hal ini, yang harus selalu diingat bahwa data yang dikumpulkan dalam PTK lebih
cenderung merupakan data kualitatif. Oleh karena itu, analisis data dilakukan secara
kualitatif-deskriptif.
Contoh Data 1
Data 1 terdiri dari daftar skor latihan, dari 30 orang siswa, hasil observasi pengamat tentang
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran, serta catatan guru mengenai respon siswa.
6
9. Dandi 7
10. Dani 6
Data Hasil Observasi :
Catatan Guru :
Ketika peragaan, anak-anak berdiri, anak-anak di belakang ribut. Mereka tidak dapat
melihat peragaan. Tapi saya lupa menegur mereka karena asyik dengan peragaan.
Bejo dan Robi banyak bermain. Peragaan kelompok mula-mula lamban, anak kelihatan
enggan, tapi syukur, akhirnya mereka tertarik.
Kelompok tampaknya menikmati peragaan ini, meski masih ada yang tidak peduli dan asyik
bermain.
Data skor latihan dianalisis dengan membuat tabulasi dan persentase. Daftar skor
diolah dengan mengelompokkan/menghitung jumlah nilai yang sama, persentase, dan skor
rata-rata. Hasil analisis dapat disajikan dalam bentuk tabel.
7
Selanjutnya, data hasil observasi tentang penggunaan alat peraga dan catatan guru
dapat dipilah, dikelompokkan, dan ditafsirkan. Hasil analisis data sebagai berikut :
1. Guru menggunakan alat peraga dengan bantuan dua orang siswa. Siswa kelihatan
masih canggung memegang dan memutar globe.
2. Siswa yang terlibat dalam peragaan tidak memperhatikan pertanyaan karena asyik
dengan tugasnya memutar globe dan memegang lampu senter.
3. Anak-anak berdiri, sehingga anak yang dibelakang tidak dapat melihat peragaan
namun dibiarkan oleh guru.
4. Pada awalnya banyak yang canggung, namun kemudian peragaan menjadi lancar.
5. Selama peragaan dalam kelompok, guru berkeliling.
6. Masih ada anak yang bermain.
Menginterpretasikan/Menafsirkan Data
Setelah menyajikan hasil analisis serta hasil analisis data dari pengamat dan catatan
guru, lalu interpretasikan/tafsirkan data tersebut.
Dalam meragakan, baik siswa maupun guru masih ada kendala, siswa masih
canggung, tidak semua siswa terlibat, dan masih ada siswa yang berdiri agar dapat
mengamati peragaan. Dengan cara seperti itu akan mampu membuat interpretasi yang tepat,
sehingga kesimpulan yang dibuat akan sesuai dengan apa yang terjadi, tergantung dari cara
penyajian data. Dengan demikian data yang disajikan akan dapat memandu untuk membuat
tafsiran yang paling tepat.
BAB III
8
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
9
10