Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 3 (TT3)

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK 4301)


MASA TUTORIAL 2021.2
TUTOR : DR. TAHRIR, S.PSI. M.SI..
1. Jelaskan mengapa tes harus valid serta reliabel dan bagaimana keterkaitan antara validitas dan
reliabilitas

√ Suatu tes yang valid adalah suatu tes yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena tes
yang valid tersebut telah disusun berdasarkan perencanaan yang baik dan petunjuk-petunjuk
konstruksi. Ketetapan hasil pengukuran (reliabilitas) sangat diperiukan untuk memperoleh alat ukur
yang dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat (valid). Walaupun demikian alat ukur yang
mempunyai reliabilitas yang tinggi belum tentu secara otomatis mempunyai validitas yang tinggi.
Karena tingginya reliabilitas yang dihasilkan oleh alat ukur jika, tidak dibarengi dengan tingginya
validitas dapat memberikan informasi yang salah tentang apa yang ingin anda ukur. Dengan
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil
pengukuran akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel menjadi syarat
mutlak untuk mendapatkan data yang akurat.
√ Terdapat hubungan antara validitas dan reliabilitas suatu alat tes.
Suatu tes yang reliabel atau handal adalah suatu tes yang hasil pengukurannya dalam suatu atau
berbagai pengukuran menunjukkan hasil yang konsisten atau hasil yang tepat dan teliti. Akan tetapi
hasil pengukuran yang konsisten atau tepat dan teliti dari suatu tes belum menjamin bahwa hasil
pengukuran yang demikian itu merupakan hasil yang dikehendaki oleh tes tersebut. Dengan kata
lain hasil pengukuran dari suatu tes yang konsisten belum tentu valid. Reliabilitas pengukuran
instrument evaluasi diperlukan untuk mencapaii hasil pengukuran yang valid. Dalam kaitannya
dengan posisi konsistensi, para penilai bisa memiliki instrumen evaluasi yang reliable tanpa valid,
sebaliknya kita mempunyai instrument valid dengan reliabilitas yang baik.

2. Jelaskan apa jenis-jenis validitas dan reliabilitas, serta jelaskan bagaimana cara meningkatkan validitas
dan reliabilitas tes

√ Jenis-jenis validitas ada 3, yaitu :


1) Validitas Isi (content validity)
Validitas isi diperlukan untuk menjawab pertanyaan “sejauh mana item-item yang ada dalam tes
dapat mengukur keseluruhan materi yang telah diajarkan. Tinggi rendahnya validitas isi dapat
ditetapkan berdasarkan analisis rasional atau pertimbangan ahli terhadap isi tes tersebut. Hal ini
merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh tes hasil belajar. Tinggi rendahnya validitas isi
suatu tes dapat dilihat pada perencanaan atau kisi-kisi tes. Semakin representatif materi yang
dapat ditanyakan dalam tes tersebut menunjukkan semakin tinggi validitas isinya.
2) Validitas konstrak (construct validity)
Validitas konstrak mengacu pada sejauh mana alat ukur tersebut dapat mengungkap keseluruhan
konstrak yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan tes tersebut. Yang dimaksud konstrak
di sini adalah konsep hipotesis (hipotetical concept) yang digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan alat ukur. Validitas konstrak ini banyak digunakan terutama dalam pengukuran-
pengukuran psikologi, seperti pengukuran sikap, minat, tingkah laku, dsb.
3) Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu (criterion related validity)
Validitas yang dikaitkan dengan kriteria menunjukkan sejauhmana hubungan antara skor tes yg
dikembangkan dengan kriteria luar yang mandiri dan dipercaya dapat menggambarkan tingkah
laku atau ciri-ciri yang diselidiki.
√ Jenis-jenis reliabilitas
1) Reliabiltas Tes Berulang (Test-retest reliability)
Reliabiltas tes berulang adalah ukuran reliabilitas yang diperoleh dengan pemberian dua kali tes
yang sama selama periode waktu tertentu untuk sekelompok individu.
Contoh: Sebuah tes bahasa diberikan kepada siswa. Satu bulan kemudian tes yang sama
diberikan pada siswa yang sama. Jika skor keduanya menghasilkan koefisien korelasi tinggi
maka tes tersebut memiliki reliabilitas tinggi.
2) Reliabilitas Antar Penilai (Inter-rater atau Inter-observer Reliability)
Reliabilitas antar penilai adalah ukuran reliabilitas berdasarkan konsistensi penilaian dua
responden berbeda terhadap suatu konstruk, karena belum tentu pengamat manusia menafsirkan
jawaban dengan cara yang sama.
Contoh: Peneliti meminta tanggapan dua hakim berbeda untuk memutuskan kasus yang sama.
Jika kedua hakim memberi tanggapan yang seragam maka instrumen dinyatakan reliabel.
3) Reliabilitas Konsistensi Internal (Internal consistency reliability)
Reliabilitas konsistensi internal adalah ukuran reliabilitas berdasarkan evaluasi item-item tes
terhadap konstruk yang sama. Ada dua jenis untuk reliabilitas ini yaitu:
 Rata-rata Korelasi Antar Item (Average inter-item correlation)
Rata-rata korelasi antar item diperoleh dengan mengambil semua item pada tes dan akhirnya
menggunakan rata-rata semua koefisien korelasi tersebut.
Dengan kata lain instrumen dibelah sebanyak jumlah item kemudian hasil koefisien korelasi
digabung untuk mendapatkan rata-rata. Teknik ini populer dengan Alpha Cronbach.
 Reliabilitas Belah Setengah (Split-half reliability)
Reliabilitas belah setengah adalah teknik dengan membelah item tes menjadi dua bagian
untuk membentuk dua set item, kemudian skor total masing-masing set item dikorelasikan.
Jika koefisien korelasi tinggi maka reliabilitas tinggi

√ Cara meningkatkan validitas dan reliabilitas tes


1) Mencatat bebas hal-hal penting serinci mungkin (setting,partisipan ataupun hal-hal terkait).
2) Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data
maupun strategi analisisnya.
3) Menyertakan partner saat observasi untkmenghindari subyektifitas
4) Melakukan pengecekan dan pengecekan kembalidata,menguji kemungkinan dugaan-dugaan yg
berbeda
Cara meningkatkan reliabilitas
1) Mengonsep satu variabel dengan jelas.
2) Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel. Sebuah variabel harus
spesifik agar dapat mengurangi intervensi informasi dari variabel lain.
3) Menggunakan level pengukuran yang tepat. Semakin tinggi atau semakin tepat suatu level
pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin reliabel karena informasi yang dimiliki
semakin mendetail. Prinsip dasarnya adalah cobalah melakukan pengukuran pada level paling tepat
yang mungkin diperoleh.
4) Gunakan lebih dari satu indikator. Dengan adanya lebih dari satu indikator yang spesifik, peneliti
dapat melakukan pengukuran dari range yang lebih luas terhadap konten definisi konseptual.
5) Gunakan Tes Pilot, yakni dengan membuat satu atau lebih draft atau dalam sebuah pengukuran
sebelum menuju ke tahap hipotesis (pretest). Dalam penggunaan Pilot Studies, prinsipnya adalah
mereplikasi pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari literatur-literatur yang
berkaitan. Selanjutnya , pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan dari pengukuran
yang dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat ditingkatkan dengan berbagai cara
sejauh definisi dan pemahaman yang digunakan oleh peneliti kemudian tetap sama

3. Hitunglah nilai reliabilitas tes pada data berikut dengan menggunakan uji korelasi:
SBJ A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Tes 1 9 9 10 8 9 7 7 9 9 8 9 8 5 10 9 9 7 6 5 7
Tes 2 8 5 9 9 8 8 5 9 9 8 9 9 7 9 9 9 6 6 7 7
Selanjutnya jika tes tersebut diperbaiki dengan cara menambah item yang aslinya 10 item lalu
ditambah 5 item, hingga total item pada tes diatas adalah 15 item, maka hatunglah nilai reliabilitas tes
tersebut

Nilai Uji Reabilitas Setelah Perbaikan Test 1


N
Subjek Test 1 (X) Perbaikan (Y) XY X2 Y2
o
1 A 9 14 126 81 196
2 B 9 14 126 81 196
3 C 10 15 150 100 225
4 D 8 13 104 64 169
5 E 9 14 126 81 196
6 F 7 12 84 49 144
7 G 7 12 84 49 144
8 H 9 14 126 81 196
9 I 9 14 126 81 196
10 J 8 13 104 64 169
11 K 9 14 126 81 196
12 L 8 13 104 64 169
13 M 5 10 50 25 100
14 N 10 15 150 100 225
15 O 9 14 126 81 196
16 P 9 14 126 81 196
17 Q 7 12 84 49 144
18 R 6 11 66 36 121
19 S 5 10 50 25 100
20 T 7 12 84 49 144
∑ ∑
∑ (X) ∑ (Y) (XY) ∑ (X2) (Y2)
Jumlah (∑) 160 260 2122 1322 3422
(∑ (X))2 (∑ (Y))2 n Korelasi (rxy)  
25600 67600 20 1,0000  
Alat ukur dinyatakan reliabel jika nilai rxy >=0,70
Kesimpulannya
Nilai uji korelasi 1,0000 sehingga dapat dinyatakan soal uts adalah reliabel (memiliki
konsistensi hasil pada dua pengetesan yang berbeda)

Nilai Uji Reabilitas Setelah Perbaikan Test 2


N
Subjek Test 2 (X) Perbaikan (Y) XY X2 Y2
o
1 A 6 11 66 36 121
2 B 5 10 50 25 100
3 C 9 14 126 81 196
4 D 9 14 126 81 196
5 E 8 13 104 64 169
6 F 8 13 104 64 169
7 G 5 10 50 25 100
8 H 9 14 126 81 196
9 I 9 14 126 81 196
10 J 8 13 104 64 169
11 K 9 14 126 81 196
12 L 9 14 126 81 196
13 M 7 12 84 49 144
14 N 9 14 126 81 196
15 O 9 14 126 81 196
16 P 9 14 126 81 196
17 Q 6 11 66 36 121
18 R 6 11 66 36 121
19 S 7 12 84 49 144
20 T 7 12 84 49 144
∑ ∑
∑ (X) ∑ (Y) (XY) ∑ (X2) (Y2)
Jumlah (∑) 154 254 1996 1226 3266
(∑ (X))2 (∑ (Y))2 n Korelasi (rxy)  
23716 64516 20 1,0000  
Alat ukur dinyatakan reliabel jika nilai rxy >=0,70
Kesimpulannya
Nilai uji korelasi 1,0000 sehingga dapat dinyatakan soal uts adalah reliabel (memiliki
konsistensi hasil pada dua pengetesan yang berbeda)

4. Berikut ini disajikan data hasil uji coba soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD yang terdiri dari 21 item
dengan tipe soal PG :
No Nomor Item
SBJ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kunci
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A
Jwb
A * * A * * C * A * * * * B * * * * * A * *
B * C * C * * A A * * B B * * * * B C * * *
C * * * C * C * A B D * B * C B * * C A B B
D C * * * D * * * * * * * * * B * * * * * B
E * A B * * * D C D C * * D D * C D * D B *
F * * * * C D * * * * * * * * * A * * * * *
G C D * * B * * B * C D * B * * C D * B * C
H * * A B * * D * * * D A * D A * * A * * *
I * * * * D A * B C * * * B * * * * * B * *
J D * B * * * B * * D * * * * B A C D * * B
K * * A * C * * B * * * B * D * * * * A B C
L * D * C * * A * * * B * * * * * * C * * *
M * * * C * A * A B D * C * C * * * C A C B
N B * * * D * * * * * * * * * A * C * * * *
O * * D * * * D * D C B * D C * C C A D B *
P * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Q C D * * B * * B * C D * B * D C D * B C C
R * * A A * * D * B * * A * D * * * A * * *
S * * * * D D * B * * * * B * * * * * B * C
T D * B * * * B * * A * * * * B A C C * C *
a. Lakukanlah analisis butir soal (tingkat kesulitan, daya beda, dan daya kecoh) dan Buatkan
kesimpulan berdasarkan hasil analisis butir soal tersebut.

√ Kesimpulan hasil analisis butir soal


Berdasarkan hasil analisis butir soal uji coba soal Bahasa Indonesia kelas 4 SD yang meliputi segi
tingkat kesukaran, daya beda dan daya kecoh dapat disimpulkan bahwa:
1) Hasil analisis 21 butir soal pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4, dari segi tingkat
kesukaran diketahui bahwa 2 butir soal (9,5%) termasuk dalam katagori mudah, 19 butir soal
(90,5%) termasuk katagori sedang.
2) Hasil analisis butir soal dari segi daya beda diketahui bahwa 10 butir soal (47,6%) termasuk dalam
katagori sangat baik, 3 butir soal (14,3%) termasuk katagori sedang, 8 butir soal (38,1%) termasuk
katagori tidak baik
3) Hasil analisis butir soal dari segi daya kecoh terdapat 14 butir soal (66,7%) dengan daya kecoh
baik, 7 butir soal (33,3%) dengan daya kecoh tidak baik.

5. Hitunglah tingkat kesulitan dan daya beda hasil uji coba soal essay berikut :
No Item
Subjek
1 2 3 4 5
A 5 4 4 3 3
B 5 4 3 3 4
C 4 4 4 3 3
D 3 4 4 4 4
E 4 5 5 3 4
F 5 5 5 4 4
G 5 5 3 5 4
H 2 4 3 4 3
N

NAMA : NUR YULIANTI


NIM : 857468709
KELAS : B (S1-PGSD MASUKAN SARJANA)

Anda mungkin juga menyukai