Anda di halaman 1dari 18

JAWABAN TUGAS TUTORIAL KE-2

MATA KULIAH PDGK4207


(PENDIDIKAN SENI DI SD)

Oleh :
NUR YULIANTI
NIM. 857468709
KELAS B POKJAR CENTEH
PGSD S1 (MASUKAN SARJANA)

UNIVERSITAS TERBUKA
2022
UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ BANDUNG

SOAL TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Seni di SD


Kode mata Kuliah : PDGK 4207
Sks : 4 sks
Tutor : Dewi Karyati, S.Sen., M.Pd.

Kerjakan soal berikut dengan jelas.


1. Jelaskan jenis-jenis pernafasan untuk kebutuhan bernyanyi!
2. Sebutkan dan jelaskan dengan gambar, gerakan aba-aba dalam
mendireksi!
3. Sebutkan dan jelaskan proses penciptaan tari!
4. Jelaskan seni rupa Dwimatra dan seni rupa Trimatra!
5. Bagaimana menurut pendapat anda, pentingkah apresiasi seni rupa,
seni musik dan seni tari disampaikan pada proses pembelajaran di
kelas? Berikan penjelasan serta alasan anda!
JAWABAN :
1) Jenis-jenis pernafasan untuk kebutuhan bernyanyi, yaitu :
a. Pernafasan Dada
Pernafasan dada adalah pernafasan yang melibatkan otot antar
tulang rusuk. Dalam pernafasan dada terdapat dua mekanisme
yaitu inspirasi dan ekspirasi.
- Inspirasi terjadi saat kita menghirup napas, dimana adanya
kontraksi otot antar tulang rusuk dapat menyebabkan
rongga dada terangkat dan membesar saat udara masuk
sehingga yang terjadi adalah tekanan di dalam rongga dada
lebih kecil dibanding tekanan di luar rongga dada. Hal ini
menyebabkan udara dapat masuk memenuhi rongga dada.
- Ekspirasi terjadi saat kita menghembuskan napas yang
menyebabkan rongga dada mengecil dibanding saat
inhalasi, serta menyebabkan tekanan di dalam rongga dada
lebih besar dibandingkan tekanan di luar rongga dada. Hal
ini membuat udara keluar dari rongga dada.
b. Pernafasan Perut
Pernafasan perut adalah teknik pernafasan yang melibatkan
otot diafragma. Mekanisme pernafasan perut juga sama dengan
pernafasan dada yaitu inspirasi dan ekspirasi. Teknik
pernafasan perut dimulai dengan fase inspirasi dengan
membuat rongga dada membesar. Dengan membesarnya
rongga dada, maka tekanan di luar akan lebih besar dan udara
yang masuk akan disimpan di dalam perut. Fase ekspirasi
dimulai dengan mengecilkan rongga perut sehingga tekanan di
dalam perut lebih besar daripada tekanan di luar. Hal ini
menyebabkan udara keluar dari rongga perut. Pernafasan perut
ini digunakan untuk melatih kelenturan otot diafragma.
c. Pernafasan Diafragma
Pernafasan diafragma adalah teknik pernapasan yang terjadi
akibat adanya kontraksi dan relaksasi otot-otot diafragma.
Pernafasan ini memiliki perbedaan mendasar dengan
pernapasan perut yaitu otot-otot yang menggerakannya.
Pada pernafasan perut otot diafragma dilibatkan. Namun, otot
diafragma bergerak secara pasif akibat adanya pergerakan otot
perut. Sementara, pernafasan diafragma terjadi akibat kontraksi
otot-otot diafragma itu sendiri. Pada pernafasan diafragma,
inspirasi biasanya ditandai dengan perut dan dada
mengembang.

2) Berikut jenis Aba-aba dalam mendireksi lagu.


1. Jenis Aba-aba
a. Aba-aba 1 Pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah
mulai dari titik tertinggi (sebagai titik awal gerakan)
kemudian turun ke bawah langsung membentuk
gerakan melingkar ke samping luar sebelah kanan
lalu naik kembali ke titik awal.
Perhatikan arah gerakannya pada gambar di bawah
ini.

1
1 1

T. Kiri T. Kanan
Gerakan Aba-aba 1 Pukulan

Lagu-lagu yang menggunakan gerakan aba-aba ini adalah:


1) Tujuh Belas Agustus, ciptaan H. Mutahar
2) Apuse (Papua)
3) Hela Rotan (Maluku)
4) Potong Bebek Angsa
5) Ayo Mama
b. Aba-aba 2 pukulan

Dalam satu birama terdapat dua ketukan. Ketukan pertama


lebih kuat dari ketukan kedua. Ini tidak berarti bahwa
ketukan pertama lebih lama dari pada ketukan kedua,
ukurannya sama hanya tekanan yang berbeda. Gerakan aba-
aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi,
mulai dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke
bawah dalam bentuk melingkar ke luar, lalu naik ke atas
(setinggi bahu) untuk hitungan satu. Kemudian dari titik
tersebut tangan turun ke bawah dalam bentuk melingkar ke
dalam lalu naik ke atas menuju titik awal.

Gerakan Aba-aba 2 Pukulan


c. Aba-aba 3 Pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba 1 dan 2 pukulan,
kini kita lanjutkan pada irama terner, yaitu dalam satu
birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan
yang kuat terdapat pada ketukan pertama. Dua hitungan
berikutnya diketuk lebih ringan.
Untuk membedakan ketukan kuat dengan ketukan lemah
dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh
gerakan yang lebih tegas. Lihat gerakan aba-aba 3 berikut
ini.

3
1 2
2
1
Lagu-lagu yang dapat dilatih dengan aba-aba 3
pukulan di antaranya adalah:
1) Marilah Kita Berdendang Kawan, ciptaan C. Simanjuntak.
2) Melati.
3) Doa dan Restumu.
4) Lisoi (Tapanuli).

d. Aba-aba 4 Pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan
dari irama dua atau biner. Oleh karena itu dalam memberi
aba-abanya pun seolah- olah ada dua pukulan berat yaitu
hitungan 1 dan 3 serta dua pukulan ringan pada hitungan 2
dan 4. Baiklah kita lihat bentuk dan arah gerakan aba-abanya
berikut ini.

4
3 4
1
2 3
2

1
Gerakan Aba-aba 4 Pukulan
Untuk membedakan tingkatan tinggi-rendahnya
ayunan tangan setiap hitungan dapat dilihat pada
garis batas berikut ini.

Ayunan tertinggi

Ayunan tengah

Ayunan terendah
Lagu-lagu yang dapat dilatih dengan aba-aba tersebut antara
lain adalah:
1) Tanah Tumpah Darahku.
2) Indonesia Raya.
3) Maju Tak Gentar.

e. Aba-aba 6 pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan pengembangan dari irama
2 atau jenis birama susun. Dikatakan demikian karena dalam 1
birama terdapat 2 pukulan kuat yang jatuh pada hitungan
pertama dan keempat. Dengan demikian dalam gerakan aba-
abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat/panjang
dibandingkan dengan ketukan lainnya. Untuk menguasai
gerakan aba-aba tersebut, latihlah seperti uraian dan gambar
berikut ini.
1) Mulai dari titik awal gerakan, yaitu kedua tangan diangkat
setinggi mata ke depan.
2) Turunkan dan ayunkan tangan ke samping luar untuk
hitungan "tu".
3) Kemudian naik setengah dari panjang gerakan pertama dan
ayunkan ke samping dalam untuk hitungan "wa".
4) Lalu buat ayunan kecil sekali lagi untuk hitungan "ga" kearah
luar.
5) Dari hitungan "ga" ayunkan tangan naik lalu turun ke
samping luar untuk ketukan "pat".
6) Lalu tangan digerakkan naik kemudian diayunkan ke
samping untuk hitungan "ma".
7) Dari sini, tangan naik ke atas lalu membentuk gerakan
ayunan kecil ke dalam untuk hitungan "nam" lalu kembali
menuju titik awal aba- aba. Ulangi beberapa kali hingga
merasakan hitungan yang mendapat aksen dan yang tidak.
6
5 6
4
3
1 3 2 4 5
2

Gerakan Aba-aba 6 Pukulan

Penggunaan aba-aba hitungan 6 ketukan digunakan untuk


tempo sedang ke lambat.
Untuk tempo sedang ke cepat aba-aba sebaiknya dihitung 2
saja.
Lagu-lagu yang dapat digunakan untuk berlatih di antaranya:

1) O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara).


2) Naik-naik Ke Puncak Gunung.

3) Karya tari adalah produk budaya suatu masyarakat yang di


dalamnya tersimpan konsep nilai keindahan lokal. Untuk
berkarya tari kreasi, stimulus bisa diperoleh dari:

1. pengamatan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatang;

2. mewujudkan tokoh yang berasal dari cerita; dan

3. mengacu pada lagu atau guru lagu.


Proses berkarya tari mengikuti langkah: eksplorasi, improvisasi,
evaluasi, dan komposisi. Adapun langkahnya sebagai berikut.

a Eksplorasi
yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk
menghasilkan teknik gerak. Pada kegiatan ini Prosedur Dalam
Merangkai Dari Sebuah Gerak Tari Kreasi kamu
dipersilahkan untuk berimajinasi dan melakukan penafsiran
gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu dapat
bebas bergerak mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya
hayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk gerak.
Tahap eksplorasi ini merupakan tahap awal seseorang yang akan
menyusun tari. Kegiatan dalam eksplorasi ini meliputi :
1. berpikir
2. berimajinasi
3. merasakan
4. merespon alam sekitar (lingkungan fisik, dunia binatang,
tumbuhan, kejadian-kejadian sekarang maupun masa lalu,
atau suatu ceritera)
b. Improvisasi
yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari
kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada waktu
eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu
eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari
aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik
gerak yang sangat banyak.
c. Evaluasi
yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak
yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan
ini kalian mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak
yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan
gagasannya dalam Prosedur Dalam Merangkai Dari Sebuah
Gerak Tari Kreasi.
Evaluasi atau pemilihan gerak didasarkan pada ide dasar yang
meliputi tema, ceritera, watak gerak, dan gerak-gerik yang
menjadi ciri dan ide dasarnya. Hasil inilah yang akan digarap
pada tahap komposisi tari.
d. Forming (pembentukan gerak/komposisi)
yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk
tari dari gerak yang kamu temukan. Forming ini merupakan
tahap pembentukan gerak-gerak yang sudah pasti tetapi belum
membentuk sebuah karya tari utuh.

4) Pengertian Seni Rupa Dwimatra dan Trimatra

1. Seni Rupa Dua Dimensi (Dwimatra)

Dwi matra adalah sebuah dimensi ruang secara artifisial


dimana sebuah gambar atau lukisan terkesan memiliki sebuah
ruang kedalaman sekalipun gambar atau lukisan itu
sesungguhnya hanya terdiri dari sebuah bidang datar.
Seni rupa dua dimensi yaitu karya seni rupa yang terbentuk
dari unsur panjang dan lebar.

2. Seni Rupa Tiga Dimensi (Trimatra) Tri matra adalah konsep


ruang yang sesungguhnya dimana kita bisa merasakan dan
lelihat keberadaan sesuah ruang secara kongkrit Karya seni
tiga dimensi merupakan karya seni yang mempunyai tiga
unsur, yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur
kesan ruang, bentuk, dan volume.

√ Contoh Seni Rupa Dwi Matra dan Trimatra

1. Seni Rupa Dua Dimensi (Dwimatra)

a. Murni

1) seni lukis

b. Terapan

1) Seni Grafis

2) Keramik

3) Batik
2. Seni Rupa Tiga Dimensi (Trimatra)

a. Murni.

1) Seni Patung

2) Hiasan

b. Terapan

1) Patung dengan Teknik Pahat

2) Tugu Proklamasi

3) Seni Keramik

5) Pendidikan seni di sekolah merupakan media pengembangan


kreatifitas dan pengembangan bakat seni bagi peserta didik.
Pendidikan seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi
peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan. Melalui
kesenian ungkapan perasaan seseorang dituangkan kedalam
kreasi dalam bentuk seni seperti sastra, musik, seni visual, tari
dan drama, yang mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat
mempengaruhi perasaan orang lain.
Tujuan pendidikan seni di sekolah adalah agar siswa
mendapatkan pengalaman dalam berkarya, pengalaman dalam
menciptakan konsep karya, pengalaman berestetika dan
pengalaman untuk merasakan fungsi pendidikan seni bagi
kehidupan. Pendidikan seni yang diberikan melalui kurikulum
pembelajaran di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan
pemahaman budaya.

Apresiasi memiliki manfaat untuk memahami karya seni dari


berbagai sisi, meningkatkan rasa cinta dengan karya seni,
meningkatkan rasa peduli kepada sesama manusia, merupakan
sarana untuk melakukan edukasi, hiburan, empati dan lain-lain.
Oleh karena itu apresiasi terhadap seni di sekolah sangat
diperlukan karena :

a. Dengan adanya apresiasi karya seni rupa adalah untuk


mengembangkan daya kreasi, nilai estetika karya, dan
menyempurnakan karya. Adanya apresiasi seni membuat
siswa bisa mengetahui cara karya seni diciptakan sehingga
mereka bisa menanggapi, menilai, dan menghayati karya.

b. Dengan adanya apresiasi terhadap seni musik, siswa akan


melihat dan mengetahui keindahan suatu karya seni musik.
Hal ini merupakan kegiatan mental yang kreatif.
c. Dengan adanya apresiasi terhadap seni tari, siswa
mendapatkan pengalaman estetis yang didasari pengalaman si
pengamat dalam kesanggupan menerima karya seni yang
terarah dan bertujuan didapat dari seni murni atau seni pakai.
Selain itu juga dengan mengapresiasi seni tari siswa bisa
memperoleh manfaat, seperti fisik dan koordinasi yang baik,
disiplin yang tertata, kepercayaan diri dan kreatifitas yang
terasah, mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan lain
sebagainya

√ Manfaat bila anak belajar seni:

1. Anak jadi lebih mudah menyerap masukan dan saran yang


diberikan.
2. Kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik karena terbiasa
membuat sesuatu yang indah.
3. Memberikan kesenangan dan dapat membantu buah hati
mempelajari berbagai ketrampilan yang perlu dikuasai, atau
sesuatu dengan bakat mereka.
4. Membantu anak mengekspresikan dan mengembangkan
kreatifitasnya dengan bebas.
5. Anak mampu mengendalikan emosi, perasaan sedih atau
senang. Emosi itu dapat di curahkan melalui karya seni yang
mereka hasilkan.
6. Imajinasi anak bisa berkembang lewat karya yang dihasilkan.
7. Membangun perasaan pada anak dan memberi banyak
pengalaman seni kreatif.
8. Apresiasi mereka terhadap keindahan akan tumbuh dan
berkembang dalam dirinya. Kalau kepekaan itu sudah
tumbuh, anak bisa menghasilkan karya yang bagus.
9. Pendidikan seni bisa memberi pengaruh positif dalam hal
persepsi emosi anak.

Anda mungkin juga menyukai