Anda di halaman 1dari 14

Teknik Pernapasan,

Teknik Bernyanyi,
dan Penampilan
yang Baik dalam
Bernyanyi
Dosen Pengampuh :
Yun Ratna Lagandesa, S.Pd.,
M.Pd
Faidhul Inayah, S.Pd., M.Sn
Kelompok 5

Reza Tri Ni Luh Dewi


Nur Aisyah
Wulandari Puspita
(A40120108) (A40120112) (A40120120)

Marcy Stefani Lisdalifa


Selpianti
Sineli Simatupang
(A40120121) (A40120122) (A40120128)
Teknik Pernapasan
Pernapasan merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengatur seberapa
banyak udara yang masuk dan keluar dalam mengucapkan kata atau kalimat.
Pernapasan sangat penting dalam bernyanyi, karena ketika bernyanyi udara yang
dibutuhkan cenderung lebih banyak digunakan untuk mengatur kestabilan suara.
1. Teknik pernapasan dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang
rusuk. Dalam pernapasan dada terdapat dua mekanisme yaitu inspirasi dan
ekspirasi.
2. Teknik pernapasan perut, adalah teknik pernapasan yang melibatkan otot
diafragma. Mekanisme pernapasan perut juga sama seperti pernapasan dada,
yaitu inspirasi dan ekspirasi.
3. Teknik pernapasan diafragma, adalah teknik pernapasan yang terjadi akibat
adanya kontraksi dan relaksasi otot-otot diafragma. Pernapasan ini memiliki
perbedaan mendasar dengan pernapasan perut yaitu otot-otot yang
menggerakannya.
Teknik
Bernyanyi
Untuk bisa bernyanyi
dengan baik, kita juga perlu
mengetahui dan menguasai
beberapa teknik-teknik
dalam bernyanyi. Berikut ini
5 teknik-teknik dalam
bernyanyi yaitu :
1. Intonasi, adalah jenis teknik vokal yang berkaitan dengan ketepatan
tinggi rendahnya bunyi disetiap nada, yang dalam jumlah suku kata
mempunyai penekanan yang berbeda-beda.
2. Artikulasi, adalah bernyanyi dengan mengucapkan kata-kata secara
baik dan jelas didengar.
3. Resonasi, adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu
ruangan, semacam gema yang timbul karena adanya ruangan
berdinding keras sehingga memantulkan suara.
4. Pernapasan, adalah salah satu teknik vokal terpenting yang perlu dilatih
secara terus menerus. Sebab, seorang penyanyi akan lebih banyak
membutuhkan udara yang keluar dan masuk ke dalam paru-paru.
5. Pembawaan, adalah salah satu teknik yang harus dimiliki oleh penyanyi
ketika sedang melakukan pertunjukan musik.
Penampilan yang Baik dala
Bernyan
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sebagi
besar penyanyi profesional juga mengikuti
kursus menyanyi untuk tetap menjaga kualitas
vokalnya. Bernyanyi tidak hanya perihal memi
suara yang indah, tetapi teknik-teknik yang ba
pun harus dipelajari.
Kiat - kiat bernyanyi yang bisa Anda terapkan :

1. Rileks
2. Jangan memaksakan nada tinggi
3. Minum air putih yang banyak (bukan es) ata
teh hangat.
4. Latih pernapasan
5. Latih pemahaman frase
6. Rekam suara saat bernyanyi
7. Pertahankan ketekunan
8. Nikmati diri anda saat bernyanyi
JENIS ABA-ABA, SIKAP BADAN
SAAT MENDIREKSI DAN
TEKNIK ABA-ABA
A. Jenis Aba-aba
1. Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertinggi kemudian
turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan
lalu naik kembali ketitik awal.

2. Aba-aba dua pukulan


Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik
awal (setinggi mars), kemudian turun kebawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu
naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu.

3. Aba-aba tiga pukulan


Irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan
yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan.
Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya
ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas.
4. Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner.
Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat
yaitu hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.

5. Aba-aba enam pukulan


Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan
demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada
hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan
kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan
lainnya.
Sikap tubuh yang baik pada saat memimpin paduan suara sebaiknya dalam posisi tegak. Posisi
dirigen pada saat memimpin sebaiknya ada di depan paduan suara dan harus lebih tinggi
dibandingkan paduan suara yang sedang dipimpin. Bila seorang dirigen ingin menggunakan
partitur pada saat mempimpin, maka sikap tubuh yang baik adalah berdiri agak condong ke depan
bukan lebih condong ke arah belakang. Posisi tubuh pada saat memimpin kelompok paduan suara
yaitu tubuh berdiri rileks, posisi kaki kiri sedikit lebih ke depan, pandangan dapat melihat ke
seluruh pemain dan tidak hanya terpaku partitur, seluruh badan harus santai dan rileks. Sebelum
memulai membawakan karya, seorang kondaktor harus memiliki bayangan tentang tempo atau
kecepatan yang akan dipakai. Gerakan-gerakan tangan dalam memberikan hitungan (pukulan)
harus jelas dan dimengerti oleh para pemain. Di samping itu dalam memberi aba-aba untuk
persiapan awal sebelum memainkan karya, pandangan tertuju kepada seluruh pemain, sehingga
kondaktor dapat melihat kesiapan seluruh pemainnya. Pada saat karya sedang dibawakan
(diaminkan) pandangan kondaktor harus tertuju pada seluruh pemain atau pada pemain tertentu
yang akan memainkan bagian yang sangat penting dalam suatu karya, sehingga pada bagian
tersebut pemain dapat mempersiapkannya dan diberikan penekanan khusus melalui gerakan
tangan kondaktor.
C. Teknik Aba-aba
A. Permulaan
Dalam aba-aba ini termasuk :
1) Sikap Siap
2) Gerakan Pendahuluan
3) Saat memulai (insetting)

B. Sikap Siap
Aba-aba itu biasanya berupa gerakan tangan yang diperlukan untuk berikut ini diuraikan dalam beberapa gerakan
tangan sebagai berikut:
1. Untuk aba-aba yang sedang atau biasa, tangan kiri diangkat lebih tinggi dari tangan kanan dengan telapak tangan
menghadap keatas.
2. Untuk aba-aba yang lembut, kedua tangan diangkat setingg dada dengan telapak tangan kanan telungkup dengan
jari sedikit terbuka dan telapak tangan kiri menghadap keatas.
3. Untuk abu-aba tegis, dihkukan mengangkat tangan kiri lebih tinggi dari tangan kanan dengan jari telunjuk dan
ibu jari dipertemukan sedangkan jari-jari lain agak terbuka sedikit.
4. Untuk insetting kuat, telapak tangan saling berhadapan tangan kiri lebih tinggi dan sedikit maju dibandingkan
tangan kanan dengan jari jari yang merapat
5. Untuk insetting yang sangat lembut, telapak tangan menghadap kedepan dan jari-jari agak terbuka
C. Gerakan Pendahuluan

Perhatikan perbedaan musing-masing gerakan pendahuluan berikut ini


➢ Aba-aba pendahuluan pada setting ketukan berat
Gerakan pendahuluan pada insetting ini jatuh pada pukulan ringan.
➢ Aba-aba pendahuluan pada insetting ketukan ringan
Gerakan pendahuluan pada nsetting ini jatuh pada pukulan berat.
➢ Aba-aba pendahuluan pada insetting ditengah ketukan
Gerakan pendahuluan pada insetting ini jatuh pada pukulan penuh sebelum lagu dimahi.

D. Aba-aba Penutup

Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-


raguan bagi pemusik, maka aba-aba penutup harus berlangsung
sampai nada terakhir sudah selesai Baru pada hitungan yang
berikutnya aba-aba tersebut dihentikan.
Thank you

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai