Ciptakan rasa tenang dan santai ketika kamu ingin menyanyi. Adanya ketenangan dalam
diri maka suara yang dikeluarkan akan menjadikan tidak adanya beban dan kamu dapat
menyentuh nada-nada vokal dengan baik, khususnya pada nada yang tinggi.
Latihan pernapasan
Mulai sekarang cobalah untuk melatih pernapasan melalui diafragma dan lakukan
selama beberapa minggu. Saat kamu bernapas dengan cara yang benar, maka perut
bagian bawahmu mengembang dengan tulang rusukmu.
a. Mengendurkan tenggorokan
Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap berdiri yang baik pula. Sikap berdiri yang baik dapat
memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi.
Sebab, di dalam diafragma terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas akan menjadi
lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas pada saat bernyanyi
Pemanasan Vocal
Sebelum memulai pemanasan cek kembali postur kamu apakah sudah bagus dan
relaks. Selain itu, selama melakukan pemanasan vokal perhatikan pernafasan
kamu. Biasakan untuk selalu mengingat postur dan pernafasan selama kamu
berlatih di studio atau di kelas. Otot kamu akan otomatis mengingatnya seiring
dengan waktu hingga kamu tidak perlu lagi memikirkannya saat menyanyi,
apalagi saat di panggung.
Hilangkan ketegangan pada rahang. Sebelum menyanyi, rilekskan otot rahang dan mulut
sebab ketegangan pada area tersebut memengaruhi kualitas suara. Lakukan langkah berikut
untuk merilekskan otot rahang.
Letakkan kedua telapak tangan di pipi lalu buka mulut tanpa memaksakan diri.
Pijatlah otot rahang dan wajah perlahan-lahan selama 1-2 menit. Bersenandunglah.
Mulailah berlatih dengan mengeluarkan suara "hmmm" tanpa terputus dengan
nada rendah dalam tenggorok sambil merapatkan bibir dan membuang napas
sepanjang mungkin. Lakukan latihan ini 5-10 putaran napas. Kemudian, ulangi
langkah ini 5-10 putaran napas sambil membuka mulut dan mengeluarkan suara
"haaah" sepanjang mungkin.
Pernafasan adalah penopang dari fondasi kita menyanyi, nafas dada itu kayak lagi mengeluh
Teknik Vokal Yang Baik Dan Benar
Mungkin kamu sering bertanya, seperti apakah teknik vokal yang baik dan benar itu? Jawabannya
akan saya tuliskan di akhir bab ini. Sebelumnya mari kita bahas dulu beberapa hal mendasar berikut
ini.
Bagi saya, teknik itu adalah “cara melakukan.” Ya, sesederhana itu pengertiannya. Jadi
teknik vokal adalah cara melakukan nyanyian. Jadi kalau begitu, teknik vokal penyanyi
dangdut berbeda dengan dengan teknik vokal penyanyi seriosa? Jelas berbeda.
Bagaimana jika seorang penyanyi seriosa menyanyikan dangdut dengan teknik vokal
seriosa? Ya tentu bisa saja kalau mau bereksperimen, tetapi secara umum, bunyinya
tidak akan jadi dangdut. Begitu juga dengan penyanyi R&B menyanyikan lagu opera
dengan teknik vokal R&B tapi iringannya tetap musik opera, tentu akan tidak serasi
bunyinya. Lalu pertanyaan berikutnya, jadi yang mana yang tekniknya benar, penyanyi
dangdut atau penyanyi seriosa? Nah, ini dia. Bagi saya teknik vokal yang benar itu
relatif, tergantung gaya musik yang dibawakan. Tapi ada teknik vokal yang baik dan
tidak baik. Nah ini yang saya ingin kita fokuskan.
b) Gaya musik apapun yang kita bawakan, tujuan teknik vokal yang baik adalah:
Seperti sudah kita bahas di bab sebelumnya, cedera vokal itu nyata adanya. Bukan
mitos, bukan dongeng, tapi betul-betul bisa terjadi, dan terjadi kepada kita. Berbeda
dengan nyanyi di kamar sendiri, kondisi dan situasi saat kita manggung di dunia nyata
itu bagai medan tempur yang penuh tantangan dan kejadian yang tak terduga. Misalnya
tiba-tiba speaker monitor kita mati, atau mic kita yang mati, belum lagi misalnya ada
penonton yang menggoda kita dengan berteriak-teriak, lalu saat manggung di luar
ruangan anginnya begitu keras, dan sebagainya, semua itu berpengaruh pada
penampilan kita. Akhirnya secara tidak sadar kita bernyanyi dengan survival mode,
teknik seadanya, kadang teriaknya terlalu berlebihan, husky-nya dipaksakan, suara
seraknya overpower, sehingga pada saat turun panggung, suara kita mulai terasa habis,
bahkan saat besoknya bangun pagi, suara hilang. Ini masih bentuk cedera vokal yang
bisa sembuh sendiri. Tapi kalau ini terus menerus diulang, cedera vokal akan semakin
serius dan harus ditangani ahlinya.
A. Teknik vokal yang baik mengurangi resiko ini. Seorang penyanyi yang terlatih harus sadar
suara, dia tahu betul kapan ia mencederai suaranya. Sehingga, ketika ia melewati bagian-
bagian sulit dari lagu yang ia bawakan di bawah kondisi tekanan panggung, teknik vokalnya
akan menjaga suaranya.
B. Dalam belajar dan melatih teknik vokal yang baik, kita belajar yang namanya tone
production, lalu belajar mengenai range vokal kita, di mana bridge kita, di mana head voice
kita, dan sebagainya. Ini membuat kita mengenal aset kita.
C. Jika panggung adalah medan tempur, maka suara adalah persenjataan kita. Dengan latihan
yang cukup, kita akan bisa memproduksi suara paling optimal yang kita miliki. Hambatan-
hambatan seperti nafas yang bocor, resonansi yang mendem, nada yang ketinggian atau
kerendahan, semua itu sudah kita latih semua.