Anda di halaman 1dari 6

 Santai

Ciptakan rasa tenang dan santai ketika kamu ingin menyanyi. Adanya ketenangan dalam
diri maka suara yang dikeluarkan akan menjadikan tidak adanya beban dan kamu dapat
menyentuh nada-nada vokal dengan baik, khususnya pada nada yang tinggi.

 Jangan memaksakan nada tinggi


Kamu tidak boleh memaksakan nada tinggi dengan suara yang keras. Kontrol suara kamu
dan tenangkan diri. Suara akan naik perlahan ketika tenang. Intinya tidak boleh
memaksakannya suara agar tidak pecah atau terdengar fals.

 Latihan pernapasan
Mulai sekarang cobalah untuk melatih pernapasan melalui diafragma dan lakukan
selama beberapa minggu. Saat kamu bernapas dengan cara yang benar, maka perut
bagian bawahmu mengembang dengan tulang rusukmu.

 Melakukan pernapasan dengan benar


Beberapa teknik pernapasan dasar membantu seseorang untuk menghindari kerusakan
pada tenggorokan yang dapat mempengaruhi performa dalam bernyanyi. Terdapat
bagaimana cara teknik menyanyi melalui latihan pernapasan sebagai bagian dari
bagaimana cara teknik menyanyi yang benar

a. Mengendurkan tenggorokan

b. Tarik napas perlahan

c. Tarik napas dalam 4 hitungan

d. Pemanasan otot tenggorokan

e. Kosongkan paru-paru melalui mulut

f. Tutup mata dan bernapas normal

g. Buang napas dengan 4 hitungan

 Perhatikan posisi tubuh


Postur tubuh yang benar akan sangat mempengaruhi kualitas suara. Berdirilah dengan tegak
saat bernyanyi, kaki terbuka selebar bahu dan lutut agak sedikit ditekuk. Angkat kepala dan
turunkan bahu untuk mengundurkan perut.

 Paham tentang jangkauan suara


Jangkauan suara dapat dibedakan melalui jenis kelamin. Untuk pria memiliki suara tenor
(tinggi), baritone (antara tinggi dan rendah), dan bass (rendah). Sedangkan untuk wanita
memiliki nada sopran (tinggi), mezzo-sopran (antara tinggi dan rendah) dan alto (rendah).
Pernapasan diafragma
Pernapasan diafragma adalah pernapasan yang dilakukan secara sadar dengan
menggunakan diafragma sepenuhnya, sehingga paru-paru bisa terisi lebih efisien. Bentuk
pernapasan diafragma yang paling sederhana adalah pernapasan diafragma dasar. Kamu
bisa melakukan teknik pernapasan ini dalam posisi berbaring maupun duduk.

Proses menggemakan suara disebut dengan resonansi

 Posisi yang Tepat saat Bernyanyi

Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap berdiri yang baik pula. Sikap berdiri yang baik dapat
memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi.

Cara berdiri yang baik saat bernyanyi, yaitu:

1. Badan tegak dan relaks, kaki dibuka sedikit

2. Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang

3. Dada dibusungkan tapi tetap relaks

4. Pandangan lurus ke depan

5. Posisi tangan rileks di samping kiri kanan

Saat bernyanyi, disarankan menggunakan pernapasan diafragma.

Sebab, di dalam diafragma terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas akan menjadi
lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas pada saat bernyanyi

15 Tips Agar Suara Lebih Bagus dan Merdu


1. 1.Melakukan Pemanasan
2. 2. Latihan Pernapasan
3. 3. Perhatikan Posisi Tubuh
4. 4. Jangan Memaksakan Suara
5. 5. Jangan Merusak Pita Suara
6. 6. Mengistirahatkan Suara
7. 7. Jangan Menyanyi Dengan Tenggorokan
8. 8. Menjaga Otot Leher dan Tenggorokan
9. 9. Menjaga Dehidrasi Pita Suara
10. 10. Konsumsi Makanan Bergizi
11. 11. Jangan Konsumsi Makanan Berminyak dan Pedas
12. 12. Hindari Zat Berbahaya
13. 13. Hindari Asam Lambung
14. 14. Konsumsi Jeruk Nipis dan Madu
15. 15. Rajin Olahraga
16. 16. Minum banyak air
17. 17. Makan makanan sehat

Pemanasan Vocal

Sebelum memulai pemanasan cek kembali postur kamu apakah sudah bagus dan
relaks. Selain itu, selama melakukan pemanasan vokal perhatikan pernafasan
kamu. Biasakan untuk selalu mengingat postur dan pernafasan selama kamu
berlatih di studio atau di kelas. Otot kamu akan otomatis mengingatnya seiring
dengan waktu hingga kamu tidak perlu lagi memikirkannya saat menyanyi,
apalagi saat di panggung.

Hilangkan ketegangan pada rahang. Sebelum menyanyi, rilekskan otot rahang dan mulut
sebab ketegangan pada area tersebut memengaruhi kualitas suara. Lakukan langkah berikut
untuk merilekskan otot rahang.

 Letakkan kedua telapak tangan di pipi lalu buka mulut tanpa memaksakan diri.
 Pijatlah otot rahang dan wajah perlahan-lahan selama 1-2 menit. Bersenandunglah.
 Mulailah berlatih dengan mengeluarkan suara "hmmm" tanpa terputus dengan
nada rendah dalam tenggorok sambil merapatkan bibir dan membuang napas
sepanjang mungkin. Lakukan latihan ini 5-10 putaran napas. Kemudian, ulangi
langkah ini 5-10 putaran napas sambil membuka mulut dan mengeluarkan suara
"haaah" sepanjang mungkin.

a) Bersenandung merupakan cara efektif melakukan pemanasan suara untuk


merilekskan otot tenggorok, wajah, leher, dan bahu sambil mengatur napas

Pernafasan adalah penopang dari fondasi kita menyanyi, nafas dada itu kayak lagi mengeluh
Teknik Vokal Yang Baik Dan Benar
Mungkin kamu sering bertanya, seperti apakah teknik vokal yang baik dan benar itu? Jawabannya
akan saya tuliskan di akhir bab ini. Sebelumnya mari kita bahas dulu beberapa hal mendasar berikut
ini.

 Bagi saya, teknik itu adalah “cara melakukan.” Ya, sesederhana itu pengertiannya. Jadi
teknik vokal adalah cara melakukan nyanyian. Jadi kalau begitu, teknik vokal penyanyi
dangdut berbeda dengan dengan teknik vokal penyanyi seriosa? Jelas berbeda.
Bagaimana jika seorang penyanyi seriosa menyanyikan dangdut dengan teknik vokal
seriosa? Ya tentu bisa saja kalau mau bereksperimen, tetapi secara umum, bunyinya
tidak akan jadi dangdut. Begitu juga dengan penyanyi R&B menyanyikan lagu opera
dengan teknik vokal R&B tapi iringannya tetap musik opera, tentu akan tidak serasi
bunyinya. Lalu pertanyaan berikutnya, jadi yang mana yang tekniknya benar, penyanyi
dangdut atau penyanyi seriosa? Nah, ini dia. Bagi saya teknik vokal yang benar itu
relatif, tergantung gaya musik yang dibawakan. Tapi ada teknik vokal yang baik dan
tidak baik. Nah ini yang saya ingin kita fokuskan.

a) Tujuan teknik vokal yang baik

b) Gaya musik apapun yang kita bawakan, tujuan teknik vokal yang baik adalah:

 Mencegah cedera vokal


 Memproduksi kualitas terbaik dari suara kita yang sesuai dengan yang kita
inginkan
 Memberi kebebasan teknis dalam mengekspresikan ide dan kreativitas.

 Seperti sudah kita bahas di bab sebelumnya, cedera vokal itu nyata adanya. Bukan
mitos, bukan dongeng, tapi betul-betul bisa terjadi, dan terjadi kepada kita. Berbeda
dengan nyanyi di kamar sendiri, kondisi dan situasi saat kita manggung di dunia nyata
itu bagai medan tempur yang penuh tantangan dan kejadian yang tak terduga. Misalnya
tiba-tiba speaker monitor kita mati, atau mic kita yang mati, belum lagi misalnya ada
penonton yang menggoda kita dengan berteriak-teriak, lalu saat manggung di luar
ruangan anginnya begitu keras, dan sebagainya, semua itu berpengaruh pada
penampilan kita. Akhirnya secara tidak sadar kita bernyanyi dengan survival mode,
teknik seadanya, kadang teriaknya terlalu berlebihan, husky-nya dipaksakan, suara
seraknya overpower, sehingga pada saat turun panggung, suara kita mulai terasa habis,
bahkan saat besoknya bangun pagi, suara hilang. Ini masih bentuk cedera vokal yang
bisa sembuh sendiri. Tapi kalau ini terus menerus diulang, cedera vokal akan semakin
serius dan harus ditangani ahlinya.

A. Teknik vokal yang baik mengurangi resiko ini. Seorang penyanyi yang terlatih harus sadar
suara, dia tahu betul kapan ia mencederai suaranya. Sehingga, ketika ia melewati bagian-
bagian sulit dari lagu yang ia bawakan di bawah kondisi tekanan panggung, teknik vokalnya
akan menjaga suaranya.

B. Dalam belajar dan melatih teknik vokal yang baik, kita belajar yang namanya tone
production, lalu belajar mengenai range vokal kita, di mana bridge kita, di mana head voice
kita, dan sebagainya. Ini membuat kita mengenal aset kita.

C. Jika panggung adalah medan tempur, maka suara adalah persenjataan kita. Dengan latihan
yang cukup, kita akan bisa memproduksi suara paling optimal yang kita miliki. Hambatan-
hambatan seperti nafas yang bocor, resonansi yang mendem, nada yang ketinggian atau
kerendahan, semua itu sudah kita latih semua.

Anda mungkin juga menyukai