2. Sikap Mulut
Jangan segan membuka mulut. Jangan takut wajah dan mulut Anda jelek dilihat orang
lain. Posisi mulut yang wajar, tidak dibuat-buat. Bibir sebaiknya membentuk corong ala
trompet, tapi tetap luwes. Rahang bawah perlu dibuka tutup secara luwes, khususnya
sewaktu membawakan nada-nada tinggi. Ini menghindari suara "terjepit". Lidah bersikap
luwes, tidak kaku.
E. ARTIKULASI VOKAL (huruf hidup)
Lima huruf hidup alias vokal (a, i,HT u, e, o) harus dilatih terus-menerus pengucapannya.
Mulut dibuka lebar agar semua vokal tedengar jelas.
1. Jaga jarak dengan mulut. Sekitar 20 cm dengan sudut 45 derajat. Jarak usahakan
selalu sama. Ketika nada tinggi, jauhkan mikrofon agar volume suara yang terdengar
tidak terlalu keras.
2. Benyanyi dengan suara sedang. Fungsi mikrofon untuk mengeraskan suara. Maka,
Anda tidak perlu habis-habisan mengeluarkan suara. Suara terlalu keras akan berubah
menjadi pecah dan tajam.
3. Jangan mengambil napas yang dalam ke arah mikrofon. Sebab, suara napas Anda
akan terekam mikrofon yang sangat peka.
4. Rekam dan dengarkan suara Anda sendiri sebagai bahan evaluasi.
H. MENYANYI
Menyanyi adalah suatu kegiatan mengeluarkan bunyi-bunyian dengan frekuensi-
frekuensi tertentu yang harmonis dan memiliki arti tertentu dan biasanya berfungsi
kearah yang lebih positif bagi manusia. Dalam menyanyi ada dua hal yang paling
penting. Yaitu teknik dasar dan penyampaian. Keduanya ini saling berkaitan erat dan
tidak boleh ada satupun yang terbengkalai. Keduanya harus diperhatikan sangat saat
bernyanyi. Kedua poin penting tersebut juga memiliki beberapa hal yang kalau di-break
down akan menjadi seperti berikut:
I. TEKNIK DASAR BERNYANYI
Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan untuk bagian ini, yaitu:
a. Pernafasan
b. Placement penempatan resonansi suara
c. Penggunaan Register
PERNAPASAN DIAFRAGMA
PEMAKAIAN REGISTER
MENYANYI
INTERPRETASI
EFEK SUARA
1. PERNAFASAN
Ada tiga pernafasan yang kita kenal pernafasan dada, pernafasan perut, pernafasan
diafragma. Pernafasan yang dipakai saat bernyanyi adalah jenis pernafasan yang
terakhir; pernafasan diafragma. Ketiga pernafasan di atas memiliki cirri-ciri khusus
untuk mengenalnya:
a. Pernafasan dada: saat menarik nafas dada terangkat. Pernafasan ini tidak dipakai
saat bernyanyi karena udara yang didapatkan terlalu sedikit.
b. Pernafasan perut: saat menarik nafas perut menjadi besar. Pernafasan ini juga
terlalu sedikit.
c. Pernafasan diafragma: saat bernafas seluruh lingkar diafragma membengkak.
Udara masuk tidak hanya dari hidung melainkan juga dari mulut. Lingkar
diafragma terletak sedikit di atas perut sampai dengan ke bagian belakang badan.
3. PEMAKAIAN REGISTER
Pada tubuh manusia sudah terdapat 3 register yang dapat dipakai untuk menyanyi.
Penggunaan register yang tepat mutlak dibutuhkan agar seorang penyanyi tidak
kesulitan saat membunyikan nada.
Register Bawah atau Register Dada. Register yang dipakai saat mencapai nada-
nada rendah. Register ini dipakai dengan cara menekan dan mengembangkan
bagian dada saat bernyanyi. Register ini membuat nada-nada rendah menjadi
lebih besar, hangat dan mudah digapai.
Register Tengah. Register ini otomatis terpakai saat seseorang bernyanyi. Tidak
perlu ada usaha tertentu untuk menggunakan register ini.
Register Atas atau Register Kepala adalah register yang harus dipakai saat
menggapai nada-nada tinggi, atau tinggi sekali. Register ini digunakan dengan
cara merelaksasi seluruh komponen pembentuk suara sehingga suara seolah-olah
loss ke kepala. Suara yang terproduksi saat menggunakan register atas biasa
disebut Falseto. Jenis suara ini jika didukung dengan pernafasan (support) yang
sangat kuat maka akan menjadi semi falsetto yang sangat indah.
4. PENYAMPAIAN
Penyampaian merupakan hal utama dari menyanyi setelah teknik dasar. Setelah
teknik dasar dikuasai maka langkah selanjutnya adalah penyampaian. Singing is
about Giving. Menyanyi tidak berhenti pada masalah vokal dan teknik saja, tetapi hal
yang lebih penting adalah “untuk apa kita menyanyi”. Kalau kita tidak memiliki
tujuan untuk menyanyi, mungkin lebih baik kita tidak usah menyanyi. Apalagi kalau
harus perform di depan banyak orang, harus ada sesuatu yang disampaikan kepada
audiens. Penyanyi-penyanyi besar adalah penyanyi yang mampu menguasai bagian
ini. Jikalau seorang penyanyi tidak mampu menguasai bagian ini, dia hanya tertinggal
sebagai pelatih vokal saja.
5. JENIS MUSIK
Untuk menyampaikan apa yang kita maksud banyak jenis musik yang dapat
digunakan. Jazz, Country, Rock, R&B, Pop, Swing, Latin dsb. ataupun perpaduan
dari jenis-jenis musik tersebut. Pemilihan jenis yang tepat membantu kita
menyampaikan pesan. Misalnya untuk lagu-lagu tentang seducing, kita dapat
menggunakan irama Latin-Jazz, sementara untuk lagu have fun kita dapat
menggunakan jenis R&B.
6. INTERPRETASI LAGU
Seorang penyanyi harus tahu betul arti lagu yang akan dibawakannya. Sebaiknya
seorang penyanyi mengadakan penelitian kecil terhadap lagu yang akan dibawakan.
Mulai dari siapa penciptanya, untuk apa lagu itu diciptakan, tahun berapa lagu
tersebut diciptakan, ciri apa yang menjadi kekhasan jaman itu, bahkan sampai
mendengar cara orang lain membawakan lagu yang sama. Pada intinya seorang
penyanyi harus mampu berbicara lewat lagu yang akan dibawakan. Harus ada
dinamika seperti saat seseorang mendongeng, marah-marah, menasehati, dll. seperti
orang bercakap-cakap.
7. EFEK VOKAL
Menyanyi tidak melulu harus menggunakan teknik yang benar. Kadang-kadang
teknik yang sedikit menyimpang dapat digunakan untuk menambah efek suara yang
diinginkan. Contohnya pada penyanyi-penyanyi kulit hitam biasa digunakan teknik
suara seperti be-riak untuk menambah efek emosi sedang marah.
8. IMPROVISASI
Atau penggunaaan nada-nada yang tidak biasa atau tidak normal dibanding harga
yang tertulis. Biasanya ini dilakukan untuk menarik perhatian audiens maupun
membuktikan kualitas musikalitas seseorang. Hal ini juga dapat sangat membantu
seorang penyanyi untuk menyampaikan pesan kepada audiens.
"Music was created for the thirsty soul… The soul of human being.
Thanks God you ever created it".