Siapa yang tidak mengenal Erwin Gutawa. Seorang komponis dalam orkestra yang sangat terkenal.
Dalam setiap pertunjukan musikalnya Erwin Gutawa terlihat sering memberi aba-aba kepada
anggotanya. Nah orang yang memberi aba-aba atau yang memimpin pada sebuah pertunjukan musik
dengan gerakan isyarat dinamakan dirigen.
Apakah kita harus bisa menjadi seorang dirigen? Lalu apakah menjadi seorang dirigen itu
susah?.
Menjadi seorang dirigen mungkin bukanlah suatu keharusan, namun pengetahuan akan teknik dan
aba-aba(birama/ketukan) sangatlah penting. Biasanya di dalam upacara atau pada saat pertemuan
kedinasan tidak jarang sebagai pembuka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Apabila
kita sebagai peserta dalam acara tersebut sebaiknya kita menguasai atau paling tidak mengetahui
teknik dasar aba-aba/birama yang dilakukan oleh dirigen. Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat
kita menyanyi di dalam paduan suara sesuai dengan ketukan yang diperagakan oleh dirigen.
Pastinya malu kan jika kita kok tiba-tiba mendahului ketukan dan bernyanyi sendirian? Makanya
kita harus belajar agar dalam menyanyi kita bisa selaras dengan tempo yang semestinya. Jadi tidah
ada salahnya dong jika kita belajar menjadi seorang dirigen? :-)
Sebelumnya untuk menjadi seorang dirigen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Erwin Gutawa
Tongkat Dirigen
Seorang dirigen dalam memimpin paduan suara biasanya menggunakan tongkat atau bisa juga
dengan tangan kosong. Tongkat tersebut dinamakan baton, dengan panjang sekitar 50-60 cm dan
biasanya berwarna putih. Penggunaan baton hanya pada pertunjukan orkestra atau paduan suara
yang anggotanya cukup banyak.
Teknik Mendirigen
Penampilan seorang dirigen dalam memimpin paduan suara atau kelompok ensambel lainnya harus
jelas, tegas dan dapat dilihat oleh semua anggota kelompok yang dipimpinnya. Cara-cara seseorang
dirigen dalam memimpin adalah sebagai berikut
a. Posisi Berdiri
Badan lurus posisi salah satu kaki sedikit maju. Kedua tangan kira-kira di depan dada dengan posisi
siku disamping kiri badan. Posisi tangan kanan boleh sejajar dengan tangan kiri atau sedikit lebih
tinggi.
b. Gerak Tangan
Pembagian tugas tangan kanan adalah memberi tempo, sedang tangan kiri memberikan dinamika.
Pada hitungan pertama musik, gerakan tangan selalu mengarah ke bawah (jatuh), sedangkan
hitungan terakhir selalu mengarah ke atas.
c. Aba-aba
dalam memberi aba-aba kita harus mengetahui tanda metrum lagu tersebut. Berikut ini pola gerakan
tangan saat memberi aba-aba sesuai dengan tanda metrum.