Anda di halaman 1dari 62

A.

MATERI DASAR PENGUASAAN TEKHNIK VOCAL

SEKILAS TENTANG VOKAL


Vokal manusia seperti halnya instrumen musik pada umumnya memiliki empat
elemen pokok penghasil bunyi, yaitu :
1. Paru-paru, sebagai sumber tenaga
2. Larynz, sebagai penggetar
3. Pharynz, sebagai ruang pemantul tenggorokan,
4. rongga mulut, dan rongga hidung sebagai ruang resonator.

Tubuh kita dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan suara yang
baik. Pada saat kita bernyanyi, sumber tenaga yang befungsi untuk menggetarkan
vibrator adalah udara. Udara tersebut kita hirup dan keluarkan melalui teknik
pernafasan diafragma dan bukannya dada, bahu ataupun perut. Bila bunyi pada gitar
dan biola dihasilkan oleh dawai yang bergetar, maka pada vokal manusia yang
menjadi instrumen getarnya adalah pita suara.

Pita suara berada di dalam kotak suara yang terbuat dari otot dan tulang rawan yang
terletak pada bagian atas batang tenggorokan (larynx). Larynx memiliki panjang lima
belas sentimeter dan lebar empat sentimeter. Pita suara merupakan selaput lentur
dengan panjang berkisar di antara dua sentimeter (pria) hingga satu seperempat
sentimeter (wanita).

Suara yang baik hanya akan dihasilkan apabila selaput suara tadi bergerak merapat
hingga membentuk celah sempit yang bergetar yang disebut dengan glottis. Alat
pemantul yang terdapat dalam tubuh kita lazim disebut pharynx. Pharynx merupakan
ruangan di balik anak tekak yang dapat diperbesar/ diperkecil secara elastis.

Pharynx berfungsi memberikan warna suara dan huruf vokal yang beraneka ragam.
Berkaitan dengan tiga resonator vokal yang memberikan kontribusi paling signifikan,
yakni: tenggorokan, mulut dan hidung, maka ada beberapa catatan yang perlu
diperhatikan :

Suara gelap, seakan-seakan “ditelan” dan berkesan jauh diakibatkan oleh


konsentrasi suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator tenggorokan
Suara terang, lebar dan memiliki fokus ke depan diakibatkan oleh konsentrasi suara
yang terlalu banyak terfokus pada resonator mulut
Suara sengau, diakibatkan konsentrasi suara yang terlalu terfokus pada resonator
hidung.

1
Jadi dengan kata lain menggunakan kombinasi ketiga resonator tersebut secara
proporsional merupakan suatu keputusan yang bijak. Posisi lidah yang baik pada
saat bernyanyi sebaiknya datar dan berada di belakang lengkung gigi bawah.
Bernyanyi dalam posisi duduk/berdiri yang benar, yaitu :
1. Mencari posisi berdiri yang paling nyaman dengan berat tubuh bertumpu
rata pada kedua kaki,Sedapat mungkin membentuk garis lurus dari titik tengah
kedua tumit hingga kepala
2. Jangan mengencangkan otot-otot betis atau bertumpu pada kedua tumit
3. Kedua lutut harus terasa longgar dan dapat bergerak dengan bebas
4. Perut bagian bawah (di bawah pinggang hingga pinggul) harus sedikit
ditarik ke dalam tanpa dipaksakan. Bilamana perut bagian bawah bergerak terlalu
ke depan maka menyebabkan badan menjadi melengkung
5. Perut bagian atas (pinggang hingga tulang rusuk) sangat penting untuk
pernafasan, karena itu perut bagian atas harus terasa bergerak bebas. Perut
bagian atas yang terlalu ditarik ke dalam atau didorong keluar secara berlebihan
dapat menyebabkan ketegangan. Ketegangan ini pada akhirnya akan
mengganggu proses pernafasan yang kita takukan
6. Posisi punggung haruslah lurus sehingga tulang belakang akan terangkat
7. Dada harus dalam posisi tegap tanpa dipaksakan dengan catatan bahwa
dada tidak boleh bergerak naik dan turun pada waktu kita mengambil dan
mengeluarkan nafas
8. Bahu harus ditarik sedikit ke belakang, dan selama bernafas atau
bernyanyi bahu tidak boleh bergerak. Posisi bahu yang tidak bergerak akan
membantu banyak dalam mempertahankan sikap dada yang lapang serta tulang
belakang yang terangkat
9. Kedua lengan harus dapat bergerak dengan bebas dan tidak terasa kaku
10. Hindari gerakan-gerakan yang mencerminkan rasa gugup seperti
menggosok¬-gosokkan ibu jari, mengepalkan tangan, meraba-raba pakaian,
mengusap-usap rambut dan sebagainya
11. Hindari kebiasaan mengangkat dagu saat membidik nada tinggi.
12. Beberapa latihan praktis untuk membentuk sikap tubuh yang baik :
13. Sikap berdiri/duduk yang tegak (bayangkan diri anda sebagai seorang raja
atau ratu yang tengah berjalan dengan angkuh)
14. Kedua tumit tidak saling menempel
15. Kedua kaki terpisah dengan jarak kurang lebih 15 cm. Salah satu kaki
dapat diletakkan di sebelah depan dengan jari-jari kaki dalam posisi normal
16. Secara perlahan bersandar ke depan pada telapak kaki dan kemudian
kembali ke posisi semula yaitu pada tumit. Temukan posisi berdiri yang terbaik
dengan mencari titik tengah diantara tumit dan telapak kaki
17. Tundukkan kepala hingga menyentuh dada dan perhatikan bahwa antara
leher dan tulang belakang sekarang terpisah
18. Membayangkan kepala seolah-olah tergantung di langit-langit kamar dan
terlepas dari tubuh
2
19. Memutar kepala ke kiri dan ke kanan dengan tujuan melemaskan
persendian leher
20. Menggerakkan lengan secara terpisah, seolah-olah sedang mengibas-
ngibaskan air pada telapak tangan dan lengan
21. Menggerakkan kaki, seolah-olah sedang mengibas-ngibaskan air pada
telapak kaki
22. Melompat dengan tujuan mengendurkan semua ketegangan pada
persendian dan otot
23. Melenturkan bahu dan leher dengan cara menundukkan dan
menengadahkan leher ke depan dan ke belakang
24. Melenturkan lutut dengan cara menekuk lutut
25. Menggerakkan tumit naik dan turun sambil menjulurkan tangan ke atas
sejauh mungkin seolah-olah hendak memetik buah yang berada di luar
jangkauan
26. Membayangkan tubuh seperti sebuah genta besar yang berayun-ayun dari
kiri ke kanan

SEKILAS TENTANG CENGKOK DANGDUT


Dangdut adalah aliran musik dengan cita rasa tinggi. Nggak hanya dimainkan dengan
skill, menyanyikannyapun tidak sembarang orang bisa. Disisi lain kalau kita bicara
sejarah, dangdut justru lebih mencerminkan Indonesia dibandingkan jenis musik yang
lain
Semua orang mungkin bisa bernyanyi lagu pop atau yang lainnya, tapi belum tentu ia
bisa nyanyi lagu dangdut. Alasannya sendiri nggak lain karena lagu dangdut itu
memang susah dan butuh banyak teknik vokal untuk bisa terdengar oke terutama
dalam hal menyanyikan cengkok khas dangdutnya.

Pertama arti kata cengkok yang menurut bahasanya berasal dari bahasa arab yang
artinya adalah “suara yang meliuk-liuk”.
Penyanyi dangdut cenderung mengeluarkan suara cengkoknya saat menyanyikan
lagu dangdut.
Yang membuat nyanyi dangdut itu susah tak lain karena ada cengkok yang harus
dimainkan. Tanpa cengkok, lagu yang dihasilkan bakal flat dan kurang berisi.
Dangdut sendiri juga butuh dinyanyikan dengan teknik vokal mumpuni, macam vibra,
suara perut dan lain sebagainya. Makanya, nggak heran kalau sudah menguasai
dangdut seseorang bakal bisa menyanyikan semua jenis lagu.

3
PENGENALAN DASAR
A. Jenis Suara Manusia
Antara pria dan wanita memiliki jenis suara yang berbeda-beda baik dari yang
rendah, sedang maupun yang tinggi. Adapun jenis suara manusia adalah :
a. Vocal Pria
Suara Tinggi : Tenor
Suara Sedang : Bariton
Suara Rendah : Bass

b. Vocal Wanita
Suara Tinggi : Sopran
Suara Sedang : Messo Sopran

4
Suara Rendah : Alto

B. Nada, Tangga Nada Dan Paranada


1. Nada
Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya dan
memiliki frekuensi tunggal tertentu.
Dalam teori musik, setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut
frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi
nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda.
Istilah "nada" sering dipertukarkan penggunaannya dengan "not", walaupun
kedua istilah tersebut memiliki perbedaan arti.
Nada dalam not dibedakan bentuknya menjadi 3 yaitu not angka, not huruf,
dan not balok .
Not angka dibedakan menjadi 3 yaitu: oktaf tinggi, oktaf sedang, dan oktaf
rendah
sedangkan notasi huruf dibedakan menjadi 5 yaitu oktaf kecil, oktaf bergaris 1,
oktaf besar, oktaf kontra, dan sub kontra . Adapun sifat-sifat nada adalah :
Fitch : ketepatan jangkauan nada
Durasi : lamanya sebuah nada yang harus dibunyikan
Intensitas : Keras atau lembutnya nada yang harus dibunyikan
Timbre : warna suara yang berbeda tiap manusia
Ambitus : luas wilayah nada yang mampu dijangkau seseorang

2. Tangga Nada
merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada,
mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya,
misalnya : do, re, mi, fa, so, la, si, do

Jenis jenis Tangga Nada


 Tangga Nada Diatonis
adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan
setengah dan memiliki tujuh nada pokok.
Contoh alat musik yang bertangga nada diatonis adalah piano dan organ.
 Tangga Nada Pentatonis
adalah tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam tangga
nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang
didengar.
Tangga nada pentatonis terbagi menjadi dua, yaitu :
pelog (do – mi – fa - sol – si) dan
slendro (do – re – mi – sol – la)
 Tangga Nada Kromatis
adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ .
Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B

5
 Tangga Nada Enharmnonis
adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang
berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.

3. Paranada
Dalam notasi musik balok paranada adalah lima garis horisontal
tempat not ditulis
Not dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi) paranada. Simbol
musik yang sesuai, bergantung pada efek yang diharapkan, ditempatkan pada
garis berdasarkan nada atau fungsi yang sesuai.
Notasi musik ditempatkan berdasarkan nada, notasi perkusi ditempatkan
berdasarkan instrumen, dan nada berhenti dan nada lainnya ditempatkan
berdasarkan kesepakatan.

Garis paranada diberi nomor dari bawah ke atas ;


garis paling bawah disebut garis pertama dan garis paling atas disebut garis
kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi
nada lebih tinggi.
Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan. Not yang terletak di sebelah kiri
dimainkan sebelum not di sebelah kanan.

4. Tempo dan Birama


 Tempo
Tempo adalah ukuran kecepatan pada musik dalam birama lagu atau cepat
lambatnya lagu dinyanyikan.
Kecepatan lagu bisa diukur dengan alat bernama metronome.
Contoh tempo :
Allegro (cepat), M0derato (sedang) dan Largo (lambat)

 Birama
adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.
Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8

a. Birama 2/4
Maksud dari birama 2/4 adalah pada setiap birama terdiri atas dua ketukan.
b. Birama 3/4
Maksud dari birama 3/4 adalah pada setiap birama terdiri atas tiga ketukan..
c. Birama 4/4
Maksud dari birama 4/4 adalah pada setiap birama terdiri atas empat
ketukan.
d. Birsms 6/8

6
Maksud dari birama 6/8 adalah pada setiap birama terdiri atas enam
ketukan.

B. UNSUR-UNSUR TEKHNIK VOKAL


Teknik vocal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara
yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
Adapun unsur-unsur tekhnik vocal adalah :
 Artikulasi
Artikulasi adalah pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
Seperti contohnya : A, I, U, E, O
 Pernafasan
adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan,
dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
a. Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
b. Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam
menyanyi, karena akan cepat lelah.
c. Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan
untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur
pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
 Phrasering
adalah aturan pemenggalan kalimat dalam bernyanyi yang baik dan benar
sehingga mudah dimengerti oleh pendengar dan sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku.
 Resonansi
adalah usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga
udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan
 Vibrato
adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi
gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir
sebuah kalimat lagu
 Improvisasi
7
adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi
lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya
 Intonasi
adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat
 Tuning Projection
Adalah kejernihan suara yang dikeluarkan oleh seseorang ketika bernyanyi
 Pitch
Adalah ketepatan dalam menjangkau nada dalam menyanyikan lagu
 Intensitas
Adalah keras atau lembutnya nada yang harus dinyanyikan
 Ambitus
Adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seorang penyanyi.

C. TEKNIK DASAR PRODUKSI SUARA

A. Ruang Resonansi
Pengertian ruang resonansi dalam kegiatan bernyanyi dipahami sebagai tempat
bergetar seluruh suara yang telah diproduksi oleh pita suara. Suara yang
diproduksi oleh pita suara itu beresonansi dengan baik sehingga menghasilkan
suara yang berkualitas. Salah satu fungsi suara yang beresonansi adalah power
atau kekuatan dan warna suara yang baik.
Binsar Sitompul (1988; 33), mengatakan bahwa “suara yang bagus adalah hasil
daripada cara pembentukan bunyi yang benar, dan sekaligus juga adalah bekat
resonansi yang baik”.
Ruang resonansi vokal pada umumnya diklasifikasikan menjadi tiga tempat, yaitu:
ruang resonansi dada, tengah dan kepala. Dengan perkataan lain yaitu: ruang
resonansi bawah – tengah – dan atas. Ketiga tempat resonansi vokal ini pada
umumnya selalu digunakan secara serentak dalam bernyanyi.
Walaupun demikian, disatu saat tertentu perhatian terhadap masing-masing ruang
resonansi akan selalu ada, terutama sewaktu akan menyanyikan satu, dua nada
atau sebagian dari melodi.

“Tim pusat musik liturgi” dalam bukunya “ Menjadi dirigen II- Membentuk suara”
(1984; 30-31), menjelaskan bahwa perlu menyadari adanya resonansi,
memperbesar ruang resonansi, memperkeras dinding-dinding rongga resonansi
yang ada dalam tubuh, terutama yang ada di atas pita suara, seperti rongga dahi,
rongga tulang baji, rongga rahang, rongga tenggorokan, rongga mulut, dan rongga
hidung.
Pendekatan penggunaan ruang resonansi dalam bernyanyi pada umumnya selalu
diusahakan dengan cara yang rileks atau dengan kata lain yaitu dengan cara hati

8
yang hangat. Tujuannya adalah agar dinding ruang resonansi dapat terbuka
dengan baik sehingga dapar ikut bergetar secara maksimal.

Ada beberapa pendekatan latihan yang digunakan agar ruang resonansi vokal
ini berfungsi dengan baik. :
Prosesdur pertama, membuka dan memperlebar ruang resonansi dalam keadaan
mulut tertutup. Bila posisi yang dikehendaki telah dicapai dengan baik, lalu
kemudian membuka mulut.
Prosedur kedua, membuka mulut untuk keperluan menyanyikan huruf A.

Pertanyaan berikut ini merupakan prosedur standar dan penting agar persiapan
awal latihan vokal dapat membantu proses latihan produksi dan pembentukan
suara vokal selanjutnya, yaitu: bagaimanakah cara mempersiapkan latihan vokal
yang standar dan mudah?
Didalam diktat ini hanya akan dijelaskan tentang prosedur pertama, yaitu
membuka dan memperlebar ruang resonansi dalam keadaan mulut tertutup, lalu
kemudian membuka mulut untuk keperluan menyanyikan huruf A.
Tim pusat musik Liturgi ( 1984; 32) menjelaskan bahwa “ adapun cara
bersenandung yang baik yakni dengan:
1. bibir dikatupkan ringan
2. gigi atas dan bawah tidak dirapatkan, namun membentuk celah kurang
lebih satu jari
3. lidah dalam keadaan lemas dengan permukaannya rata dan ujungnya
menyentuh akar gigi bawah; pangkal lidah jangan ditekankan
4. rahang bawah luwes dan ringan; ronnga mulut dan tenggorokan harap
membentuk ruang yang seluas mungkin.

Langkah pertama, adalah berdiri dengan posisi tegak dan rileks.


Langkah kedua, menata hati yang hangat.
Langkah Ketiga, memperhatikan langit-langit lunak dan keras yang terdapat dalam
mulut.
Langkah Keempat, memperhatikan posisi ujung lidah menempel gigi seri bawah.
Langkah kelima, membuka dan memperlebar ruang resonansi leher dan mulut.

Bila seluruh langkah pendekatan latihan yang telah disebutkan itu telah dilakukan
dengan baik, lalu kemudian membuka mulut dengan cara pelahan. Agar diperoleh
hasil yang baik dan maksimal, maka prosedur latihan vokal ini perlu dikerjakan dua
atau tiga kali.

9
Prosedur awal latihan vokal: berdiri tegak dan rileks – menata hati yang hangat –
perhatikan langit-langit lunak dan keras – perhatikan agar ujung lidah menempel
gigi bawah – ruang resonansi leher dan mulut dibuka – lalu kemudian membuka
mulut untuk menyanyikan huruf A secara pelahan.

Contoh etude yang bertujuan menemukan resonansi awal didalam bernyanyi, yaitu
seperti berikut ini.
Es, E, F, Fis, G= 1 4/4.
// 1 2 3 4 / 3 2 1 2 / 3 4 3 2 / 1 . .
0 // Ning ning ning ning ning ning ning ning ning ning ning ning ning………..
Nang nang nang nang nang nang nang nang nang nang nang nang nang……….

B. Pengendalian Lidah
Pengendalian lidah untuk keperluan bernyanyi dipahami sebagai prosedur yang
penting agar ruang dan posisi mulut berada dalam keadaan yang siap untuk
bernyanyi. Posisi lidah yang standar dalam bernyanyi adalah mendatar dengan
ujung lidah menyentuh gigi seri bawah.
Posisi lidah seperti yang dimaksudkan itu dapat diperoleh dengan cara melatih
pangkal lidah bergerak turun - kemudian bergerak naik. Men-drill atau melatih
berulang-ulang pangkal lidah turun – naik dengan cara yang baik, diharapkan akan
menjadi posisi yang standar dan permanen disetiap kegiatan bernyanyi.

Ada minimal tiga fungsi dari posisi lidah yang baik dan standar, yaitu;
1. garis ruang resonansi yang terbentuk oleh tenggorokan/leher dengan
mulut selalu terbuka dengan baik.
2. posisi lidah yang standar akan memberikan bantuan artikulasi/pengucapan
yang jelas, bulat, dan kokoh.
3. produksi suara yang tebal, bulat, dan halus. memberikan medium untuk
latihan pengendalian lidah, yaitu ucapkanlah berulang-ulang dengan cepat : ru
–ro –ra -ru –ro –ra, (napas) : ru-ro-ra-ru-ro-ra
Pli-plo-pla-pli-plo-pla, (napas) : pli-plo-pla-pli-plo-pla
La- la-la –la –la-la, (napas) : la- la- la – la- la- la”.

C. Sikap Mulut Dalam Bernyanyi


1. Sikap leher
Sikap leher pada umumnya dalam kondisi normal dan rileks
2. Tenggorokan
Sikap tenggorokan ada dalam posisi yang diperlebar
3. Rahang
10
Rahang didorong ke bawah bersamaan dengan pangkal lidah, sehingga
terbentuk rongga mulut yang lebar.
4. Bibir
Bibir atas sedikit diangkat ke atas, Bibir bawah sedikit diturunkan ke bawah ,
Bibir bawah dan bibir atas membentuk corong

Etude yang umum digunakan untuk membentuk bentuk bibir adalah seperti
yang dikemukakan oleh Tim Pusat Musik Liturgi ( 1984; 16), yaitu:
F= 1, 4/4, Mula-mula dengan lambat, kemudian dengan cepat
// : 1 1 1 1 1 1 1 1 / 1 . .
0 : // U I U I U I U I U O E O E O E O E O

Membentuk corong, nyanyikanlah “mm” agak kuat, kemudian nyanyikan “o”


dengan bibir menirukan bentuk ujung terompet.
G=1, 4/4
/ 1 . . . / 1 . . . / 1 . . . //
mmmmooooooo mmmmmoooooooo mmmmmooooooo

Es= 1, 4/4, cepat


Nyanyikalah “mo” di bawah ini dengan agak kuat sambil membentuk corong.
// 1 1 1 1 / 1 . . 0 / 1 1 1 1 / 1 . .
0 //mo mo mo mo mo………. mo mo mo mo mo …………
D. Vokalising
Vokalising dipahami sebagai salah satu prosedur latihan suara dengan berbagai
tujuan yang hendak dicapai. Karena itu, vokalising selalu dirancang sedemikian
rupa agar berhasil guna menjembatani berbagai tujuan latihan suara.
Ada rancangan vokalisis yang bertujuan untuk pemanasan/ persiapan, ada
rancangan vokalising yang bertujuan pembentukan suara, ada rancangan
vokalising yang bertujuan pembentukan, memperlebar, dan memperkeras
ruang/rongga resonansi. Disamping semua itu, ada rancangan vokalising yang
sangat penting arti dan maknanya yaitu rancangan yang bertujuan
pembentukan artikulasi.

Rancangan vokalising untuk pemanasan pada umumnya dilaksanakan dalam


bentuk humming atau bersenandung menggunakan huruf “N”, “M” seperti
berikut ini.
Es, E, F, Fis= 1, 4/4.
// 1 . . . / 2 . . . / 3 . ./ 2 . . . /1 . .
11
0 // m…………… m…………… m…………….m…………. m…….
n……………. n ………….. n ……………… n …………… n ……..

Rancangan untuk keperluan vokalising yang bertujuan pembentukan suara


antara lain menggunakan medium “ma”, “ya”,“ka”, dan “ta” dalam etude yang
dipersiapkan.
Rancangan vokalisis yang bertujuan pembentukan resonansi menggunakan
medium “Ni”, “Na”, dan “Ra”.
Sedangkan rancangan vokalisis yang bertujuan pembentukan artikulasi
menggunakan seluruh huruf hidup dengan berbagai variasi dan huruf mati
dalam berbagai variasi.

Contoh etude pembentukan suara dalam berbagai tangga nada.


a. Pola motif menggunakan satu nada
/1 1 1 1 / 1 . . 0 / 2 2 2 2 / 2 . . 0/3 3 3 3 /3
ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma
Ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya
Ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka
Ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta

b. Pola motif menggunakan lima nada


// 1 2 3 4 / 5 4 3 2 / 1 2 3 4 / 5 4 3 2 / 1 . .
Ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma
Ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya
Ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka
Ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta
c. Variasi pola motif menggunakan lima nada
Variasi ini menggunakan irama walzt yang bertujuan memperoleh kekuatan
atau power aksen kuat dan lembut.
// 1 . 2 / 3 . 4 / 5 . 4 / 3 . 2 / 1 . 2 / 3 . 4 / 5 . 4 / 3 . 2 / 1
. 0 //
Ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya
Ya a a a a a a a a a a a a

Contoh Etude pembentukan resonansi dalam berbagai tangga nada Medium


yang digunakan adalah “Ni” dan “Na” serta “Ra” dengan tujuan
memperoleh gaung resonansi dari huruf “N”, dan pelonggaran resonansi dari
huruf “R”.
12
a. Pola semi motif menggunakan lima nada
// 1 2 3 4 / 5 5 5 5/ 5 . . 0/5 4 3 2/1 1 1 1/ 1 . .
Ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni
Na na na na na na na na na na na na na na na na na na
Ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra

b. Pola semi motif menggunakan tangga nada


// 1 . 7 6 / 5 . . . / 4 . 3 2 / 1 . 3 5 / 1 . . 0 //
Ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni ni
Na na na na na na na na na na na
Ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra ra

Contoh etude pembentukan artikulasi


// 5 . . . / 5 . . O / 4 . . . / 4. .O/
A…O…E….I……… U…………, A....O…E….I………U…………..,

/3 . . . / 3 . . 0 / 2 . . . / 2 . . 0 /
A…O…E….I……. U…………, A….O….E……I…….U……………,

/1. . . / 1 . . O //
A….O….E……I………U……………… .

Contoh etude penggabungan tujuan pembentukan suara dan resonansi


menggunakan tri-suara panjang
Pola etude penggunaan tri-suara panjang ini bertujuan pembentukan suara dan
resonansi. Interval yang meloncat ini memerlukan perhatian ganda yaitu
terhadap posisi alat produksi suara dan alat resonansi suara
// 1 3 5 1 / 5 3 1 3 / 5 1 5 3 / 1 . . 0 ://
Ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma ma
Ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya

13
D. PRAKTIKUM VOKAL

Teknik vocal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara
yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.

Adapun cara untuk menguasai tekhnik vocal adalah :


a. Pemanasan Dan Pelemasan

 Pemanasan Fisik
Dapat dilakukan melalui gerakan gerakan pemanasan ringan seperti pada
pemanasan olahraga dengan tujuan untuk melemaskan otot terutama pada
bagian perut dan leher

 Pemanasan Pernapasan
Vokal itu bagaikan alat musik tiup. Pernapasan merupakan bagian terpenting
dalam seni vocal, karena terbentuknya suara berasal dari udara yang dihirup.
Kita membutuhkan nafas untuk memainkannya. Dalam bernyanyi, mengisi
paru-paru dengan udara akan memberikan efektivitas, yaitu :
1. Kemampuan untuk menyanyikan nada-nada panjang
2. Control terhadap nada tinggi
3. Kontrol terhadap nada rendah
4. Tekstur suara lembut/keras
5. Warna suara
6. Fleksibilitas
7. Vibrato
8. Non Vibrato
9. Nada yang lebih jernih
10. Bernyanyi yang lebih lancer dalam wilayah register tangga nada.

Pernapasan yang pendek disebabkan karena tidak adanya support dari otot
perut aktif,bkerongkongan yang bocor nafas. kurangnya perhitungan panjang
nada dan pemotongan nafas pada lagu (frasering)

 Pelemasan Rahang
Sebagaimana olahragawan membutuhkan warming up untuk melemaskan
otot-otot tubuhnya serta memanaskan suhu tubuhnya, demikian juga seorang
vocalist membutuhkan pemanasan otot-otot.
Otot rahang harus dikondisikan :
Membuka lebar, makin tinggi nada, rahang dibuka makin lebar
Sikap permulaan menguap dimana rahang bawah terbuka lebar dengan
relaks, tidak membuka dengan kaku tetapi luwes. Sikap ini terus dipertahankan
setiap kita menyanyi
Latihan :

14
Ketatkan gigi dan mulailah menelan, perhatikan bahwa saat menelan terjadi
banyak ketegangan pada tenggorokan dan mulut (ini bukan sikap yang benar
saat menyanyi)
Mulailah menguap, rasakan bagaimana ketegangan itu menghilang
ceck samping telinga dengan jari telunjuk, seharusnya membentuk lubang
kecil saat kita membuka rahang
bayangkan sedang mengunyah permen karet, nyanyikan nyam-nyam-nyam
latihan dengan ka-ka-ka-ka-ka, ki-ki-ki-ki-ki-ki-ki, dst
latihan dengan mo ya mo ya mo ya mo ya mo ya mo ya
latihan dengan wa-wa-wa-wa-wa
latihan dengan pa –pa-pa-pa-pa-pa
Rahang bawah harus luwes jangan kaku, terlebih untuk huruf u dan I, perlu
membuka rahang lebih luwes
Rahang buka ke bawah saat nada semakin tinggi dan kembali posisi standart
saat menyanyi nada rendah
Jangan membuka rahang dan menggesernya ke depan belakang, melainkan
ke atas bawah.

 Pelemasan Bibir
Bibir yang lentur akan memudahkan saat kita menyanyi, membuat kita relaks
dan memudahkan kita memperkatakan setiap artikulasi dengan jelas.
Bayangkanlah bibir seperti terbuat dari karet dan dengan bebas memisahkan
diri saat harus bernyanyi bunyi letusan seperti b, p. dll. Hindari senyum yang
berlebihan, menarik bibir ke bawah menutupi gigi, atau terlalu monyong ke
depan.

Latihan:
brrrrrrrrrrrrrrrrr seperti deru mesin mobil
bunyikan kata-kata di bawah ini tanpa menggunakan suara
a I u e o a I u e o a I u e o dst
letuskan bibir dengan b p b p b p b p b p b
lemaskan bibir dengan menyanyi ma-ma-ma-ma-ma
Bibir harus kokoh saat bernyanyi, jangan bergetar, latihlah dengan cara:
uiuiuiui atau oeoeoe dll

 Pelemasan Lidah
Lidah yang lincah bergerak sangat baik untuk kerjasama dengan alat-alat
produksi suara lainnya sehingga menghasilkan kata-kata yang jelas dan indah.

Latihan:
lincahkan lidah dengan menyanyikan la-la-la-la-la
lincahkan lidah dengan menyanyi la –li-lu-le-lo
lincahkan lidah dengan menyanyi na-na –na –na –na
15
lincahkan lidah dengan na-ni-nu-ne-no
getarkan lidah dengan membunyikan rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr yang bernada
lincahkan lidah dengan menyanyi ta-ta-ta-ta-ta-ta
lincahkan lidah dengan menyanyikan ta-ti-tu-te-to
lidah yg baik berbentuk sendok saat menyanyi, agar memberi ruang lebih
banyak dalam mulut untuk menggemakan suara
Lidah tidak boleh tegang, siap bergerak setiap saat, bergerak cepat mantap
dan tepat, gerakan lidah memperjelas setiap pengucapan.
Lidah harus punya tempat landasan dan tempat titik tolak, bagi kebanyakan
penyanyi tempat landasan yang terbaik adalah dinding gusi yang berada tepat
di belakang gigi-gigi sebelah bawah. Ujung lidah harus bersandar dengan
ringan pada dinding gusi itu waktu kita menyanyikan semua huruf hidup. Hati-
hati supaya jangan sampai menarik lidah ke belakang mulut dan ke dalam
tenggorokan atau membuatnya kaku. Tidak ada yang lebih merusak ucapan
dari pada suatu lidah yang kaku, lamban, dan malas

MEMBUKA KERONGKONGAN
Kerongkongan yang terbuka atau tertutup sangat mempengaruhi produksi
suara. Otot-otot kerongkongan yang tegang akan menghasilkan suara yang
pecah dan tidak enak didengar. Kerongkongan yang terbuka memungkinkan
suara kita diproduksi dengan indah.

Latihan:
Bayangkanlah setengah menguap
Bayangkanlah hendak bersin
Angkat langit-langit lunak, dan anak tekak sejauh mungkin
Katupkan bibir, jauhkan gigi atas dari gigi bawah sejauh mungkin, ulangi
proses setengah menguap (menguap yang ditahan/ diusahakan tidak terbuka
karma alas an kesopanan)
Tirukan suara sapi hmmmmmmmmmmmmmmm
Rasakan getaran yang bersunber dari daerah hidung dan mulut seperti topeng
di wajah kita

 Hamming
Teknik hamming adalah teknik yang digunakan untuk meredam suara kita.
Suara yang teredam adalah suara yang menggema di dalam tubuh kita
sehingga jika didengarkan dari luar tidak terlalu kasar dan pecah, tetapi
teredam. Tehnik hamming dimulai dengan kecakapan membuka kerongkongan
dengan benar
Latihan :
Ulangi latihan membuka kerongkongan
Bayangkan ditubuh kita ada dua mulut yaitu mulut biasa dan mulut
kerongkongan. Mulut kerongkongan itu juga harus dibuka.
Lanjutkan dengan mmmmmmmmmmmmm-mmmmmmmmmmooooooooo

Buat yang lebih pendek-pendek mommm-mommm-mommmm


16
Lanjutkan dengan muuuuuuuuuuum.
Posisi hamming dipertahankan
Vokuskan pada m, o dan u sebelum melangkah ke vocal yang lain
Lanjutkan miiiiiiiiiiim, posisi hamin dipertahankan
Lanjutkan dengan meeeeeeeeeeeeeeeeeem, posisi hamin dipertahankan
Lanjutkan dengan maaaaaaaaaaaaam, posisi hamin dipertahankan
Bayangkan saat mmmmmmmmm suara kita saling bertemu di mulut kita baru
setelah ooo dilemparkan ke luar dari mulut.
Nyanyikan Ziiiiiiiiiiiooooooooooooo, bayangkan kepala kita diikat 3 utas tali dan
diangkat tinggi
Gunakan hanya nada-nada tengah saja, setelah itu baru melangkah ke nada
tinggi atau rendah
Lakukan hal yang sama dengan mengganti mmmm dengan nnnnnnnnnn dan
nggg ngggg nggg
Lanjutkan dengan konsonan vvvvvooo, vvvvvuuuuuuuuuu, dll
Nyanyikan sebuah lagu penuh hanya dengan bersenandung, dan posisi
hamming

VOKAL A
Huruf hidup A memberi kesan terbuka lebar. Tarik rahang bawah ke bawah
dengan relaks. Untuk nada yang agak berombak, maka rahang dapat digerak-
gerakkan. Dalam keadaan menyanyi dengan nada lembut (piano) rahang tetap
dibuka penuh, tidak dibuka setengah. Kecenderungan penyanyi adalah
dipengaruhi oleh volume suara, padahal besar atau kecil suara yang
diinginkan tetap saja membutuhkan rahang yang terbuka untuk menghasilkan
suara yang baik.
Latihan :
Bayangkanlah anda sedang sangat terkejut
Aaaaaaaaaaaaaaa : nada panjang
Wa wa wa wa : membuka rahang
Aaaaaaaaaaaaaa : dengan nada berombak
Ulangi latihan di atas dengan nada lembut

VOKAL U
Huruf hidup A memberi kesan yang jauh. Jangan malas untuk membentuk bibir
seperti corong. Rasakan bahwa rahang sangat berperan untuk digerakkan
saat nada menjadi semakin tinggi, sementara bentuk corong tetap jangan
berubah. Semakin tinggi nada yang diinginkan dicapai, maka semakin banyak
ruang yang dibutuhkan di dalam rongga mulut untuk menggemakan suara.
Bibir yang kokoh tidak akan bergetar saat menyanyi, tetapi akan tetap stabil
walau tidak kaku.

Latihan:
Bayangkanlah melempar kerikil sejauh mungkin di tepi pantai
Uuuuuuuuuuuuu nada panjang, bibir kokoh tidak bergetar
Wau wau wau wau pertahankan bentuk corong
Uuuuuuuu nada semakin tinggi, gerakkan rahang, bentuk U tetap

17
VOKAL I
Huruf hidup I, memberi kesan tajam, Ii yang terfokus bukanlah I yang pipih
atau gepeng, untuk itu jangan menarik bibir ke samping, tetapi posisi bibir
menyeringai sehingga gigi atas dan bawah semuanya terlihat dengan jelas.

Latihan:
Bayangkanlah menggigit buah apel
Bayangkanlah menggigit kue tart yang penuh gula tanpa bibir kita terkena
gula.
Amin amin amin amin amin
Hi hi hi hi hi nada yang semakin tinggi hanya perlu gerakkan rahang
Pertahankan bentuk iiiiiiiiiiii untuk forte maupun piano

VOKAL E
Huruf hidup e memberi kesan pipih atau bhs jawa gepeng. Tetapi yang harus
dijaga dari huruf e ini adalah pada saat bibir pipih, namun tenggorokan harus
tetap dibuka dalam posisi hamming. Ini agak sulit, membutuhkan latihan
tersendiri.

Latihan:
Mulailah dengan hamming
Pertahankan posisi hamming, bayangkanlah anda sedang tersenyum pada
seseorang yang ehemmm
Mulai bunyikan E dengan posisi senyum sambil tetap pertahankan posisi
hamin
Semakin tinggi nada, posisi E tetap tidak berubah, rahang sama sekali tidak
ditarik ke bawah, pantulkan nada ke langit-langit atas.
VOKAL O
Huruf hidup O memberi kesan bulat seperti bola. Vokal O menggema di dalam
mulut kita dan membentuk semacam lingkaran di dalam mulut kita seakan–
akan kita sedang mengulum bakso tenis yang lumayan besar.

Latihan:
Bayangkanlah sedang berkumur setelah gosok gigi
Bunyikan O dengan bulat
Gerakkan rahang dan nyanyikan wow wow wow wow how how how how,
pertahankan bentuk bulat

 Vocalizing
Merupakan proses pemanasan suara dengan menyanyikan nada-nada
tertentu atau potongan lagu lagu terntentu

b. Pernafasan
adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan,
dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan pada umumnya dibagi tiga jenis, yaitu :

18
 Diafragma, pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi,
karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya,
menggunakan dua rongga utama untuk menyimpan udara yaitu rongga dada
dan rongga perut
mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik
 Perut, adalah pernapasan yang memanfaatkan perut untuk menampung
udara
kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah
 Dada, Pernapasan dada merupakan pernapasan yang menggunakan
dada untuk menampung oksigen dengan cara mengembang dan
mengempiskan paru-paru. Namun pernapasan dada hanya mampu
menampung sedikit oksigen sehingga teknik pernapasan ini kurang cocok jika
digunakan untuk bernyanyi. Pernapasan dada sangat tidak direkomendasikan
untuk mencapai nada tinggi atau panjang.
cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah

c. Penguasaan Tekhnik Vokal


 Artikulasi
Pengucapan kata-kata yang jelas saat menyanyi adalah salah satu
keunggulan musik vocal jika dibandingkan dengan musik instrumental.
Pengucapan saat berbicara berbeda dengan saat menyanyi, karena dengan
adanya nada dalam setiap ucapan membuat pengucapan seseorang penyanyi
tidaklah sejelas orang berbicara, oleh karena itu seorang penyanyi
diperbolehkan melebih-lebihkan cara pengucapannya.

Pengucapan kata-kata yang jelas sangat dipengaruhi oleh kerja dari bibir,
rahang bawah, lidah
Bayangkanlah bahwa semua gerakan bibir, rahang bawah, lidah harus terjadi
tepat di bagian mulut yang paling depan dekat bibir.
Yang menyebabkan artikulasi tidak jelas adalah karena :
 lidah sering menghalangi
 rahang bawah tidak luwes

Single Vowel :aeiouu


Diphthong : ia, ie, ua, uo, io, dll
Ai, ei, ou, an, en, ang, ong dll
Triphthong : uai, uang, iong, yang, ian dll

Dalam menyanyi kita harus memperhatikan mana yang jadi sustain (ditahan)
Perhatikan beberapa macam huruf mati :
Melalui letusan : p, t, k, ch
Tidak letus : b, d, g, j
Melalui hidung : m, n, ng (disebut juga huruf resonansi)
Melalui sisi :l
Melalui goresan : F, S x, sh

Latihan :
rrrrrrrrrrrrrrrr
19
malam tak berbintang pun tak ada bulan terang
ram ram ram, rang, rang, rang, wan wan, bum bum bum ding
syubidu bidam dam syubidubidam
la me ni po tu
bunyi b dan p seharusnya jangan ditekan

 Pernafasan
Vokal itu bagaikan alat musik tiup. Pernapasan merupakan bagian terpenting
dalam seni vocal, karena terbentuknya suara berasal dari udara yang dihirup.
Kita membutuhkan nafas untuk memainkannya. Dalam bernyanyi, mengisi
paru-paru dengan udara akan memberikan efektivitas, yaitu :
1. Kemampuan untuk menyanyikan nada-nada panjang
2. Control terhadap nada tinggi
3. Kontrol terhadap nada rendah
4. Tekstur suara lembut/keras
5. Warna suara
6. Fleksibilitas
7. Vibrato
8. Non Vibrato
9. Nada yang lebih jernih
10. Bernyanyi yang lebih lancer dalam wilayah register tangga nada.

Pernapasan yang pendek disebabkan karena tidak adanya support dari otot
perut aktif, kerongkongan yang bocor nafas. kurangnya perhitungan panjang
nada dan pemotongan nafas pada lagu (frasering)

Langkah-langkah dalam pemanasan pernafasan :

MENARIK UDARA
Udara dapat ditarik melalui hidung dan mulut secara bersamaan untuk
beberapa sebab:
Kita tidak dapat menarik napas secara cepat dan dalam hanya melalui hidung
tetapi juga melalui mulut karena saluran nasal hidung terlalu sempit
Menarik nafas melalui hidung secara cepat dapat menyebabkan ekspresi
muka kurang atraktif, menimbulkan suara yang tidak diinginkan dan
mengganggu penampilan
Menarik napas melalui mulut dan hidung bersamaan membuka saluran
resonansi, mempersiapkan kondisi membran vocal untuk lebih bebas bergetar

Tips :
Bernapaslah melalui hidung jika ada cukup waktu seperti pada bagian intro
atau interlude

20
Hitunglah napas sehingga kita tidak perlu menahannya sebelum kita mulai
menyanyi, karma menahan udara cenderung menegangkan otot tenggorokan.
Jika ingin menahan udara, tahanlah secara releks, buka saluran tenggorokan
dengan menahan udara dalam rongga dada dan perut bagian bawah
(diafragma)
Untuk pemula, kuasai dahulu tehnik bernafas diafragma melalui mulut, baru
setelah mahir kombinasikan dengan melalui hidung.

BERNAPAS PENUH
Untuk tarikan napas yang penuh, rongga dada akan menekan diafragma ke
bawah sehingga paru-paru dapat berkembang. Perut bagian bawah akan tetap
relaks dan mengembang pada waktu kita menarik nafas. Tarikan nafas yang
penuh akan terasa pada bagian pinggang yang ikut berkembang atau
punggung bagian bawah, bahkan ulu hati dan perut bagian bawah pun akan
terisi dengan udara.

Tips :
apabila tarikan napas kita alami, santai dan tidak terasa, pendengar tidak akan
terganggu oleh komunikasi emosional penampilan kita.
Usahakan dada bagian atas dan pundak tetap relaks saat menarik napas.
Bahu yang terangkat akan menimbulkan ketegangan yang tidak kita inginkan
di bagian dada dan tenggorokan, yang mengganggu penampilan
Jangan menarik atau menekan perut ke dalam ketika menarik napas, karena
akan membatasi pengembangan rongga paru-paru ke bawah.
Latihan:

Menarik udara melalui mulut, kembangkan daerah perut


Berlatih menarik udara tanpa efek suara
Kembangkan perut bagian depan, pinggang, ulu hati punggung belakang,
bahkan perut bagian bawah
Nafas 4 hitungan-keluarkan dalam 4 hitungan-nafas dalam satu hitungan-
keluarkan dalam 5 hitungan-nafas dalam satu hitungan-keluarkan dalam 6
hitungan dan seterusnya
Bayangkanlah kita agak sedikit terkejut karma berjumpa dengan sahabat lama
yang sudah 10 tahun tidak bersua

BERNAPAS CEPAT

21
Dalam sebuah lagu terkadang kita tidak mempunyai waktu banyak untuk
bernafas penuh dengan cara yang biasa, oleh karna itu kita harus dapat
menguasai tehnik bernafas cepat. Dengan tehnik bernafas cepat kita dapat
bernafas dalam tempo yang singkat. Terutama tehnik ini sangat banyak
digunakan dalam lagu-lagu bertempo cepat.

Latihan :
Bernafas cepat dalam hitungan detik, nayanyikan nada panjang, nafas lagi
dalami hitungan detik, dst.
Usahakan sekalipun hitungan detik, nafas tetap penuh dan tidak menimbulkan
efek bunyi di mulut, tetapi tetap tidak bersuara mendesah.

OTOT PERUT AKTIF


Penyanyi, seperti pemain alat musik tiup, selalu menggunakan tekanan udara
untuk menciptakan nada. Kita mengendalikan tekanan udara dengan otot-otot
yang sama seperti untuk tertawa, batuk dan bersin.
Otot perut kita terdiri dari otot perut aktif dan otot pertut pasif. Otot perut pasif
mengembang saat kita menarik udara, sedangkan saat kita menyanyi otot
perut pasif ini cenderung mengempis dengan cepat. Untuk itu kita
membutuhkan otot perut aktif yang menahan agar udara tidak cepat habis dan
perut tidak cepat mengempis.
Latihan :
Bayangkanlah balon yang diisi penuh udara dan sekarang mengeluarkan
udara tersebut dengan mulut leher yang kecil sekali
Letakkan jari di antara pinggang dan tulang iga yang paling bawah.
Coba batuk perlahan 2 kali
Rasakan tekanan keluar yang disebut outward support yang alami.

 Starting Point Attack


Membidik awal not haruslah jelas dan tepat, seperti anak panah yang mebidik
sasaran dengan tepat. Memulai nada (attack) dengan baik sangatlah penting,
karena apabila suatu nada dimulai dengan salah, kemungkinan besar nada itu
tidak akan bertambah baik waktu kita mempertahankannya.

Dalam pelajaran memulai suatu nada dengan mudah dan indah adalah empat
langkah dasar :
1. ambil nafas seakan-akan muali menguap
2. rasakan perut mengembang oleh sebab nafas yang masuk
3. segera setelah merasa cukup banyak udara yang masuk, tahanlah
nafas untuk sesaat
22
4. mulailah bersuara hanya denganh berpikir nada tanpa suatu usaha
yang disengaja

Suatu permulaan yang baik dimulai dalam alam pikiran si penyanyi dan harus
mencakup pembayangan mental yang tepat mengenai tinggi nada, warna
nada, dan nyaringnya bunyi yang diingini. Selalu bayangkanlah bunyi tersebut
dalam pikirannya sebelum benar-benar memulainya.
Latihan dengan bersenandung dengan lembut dan merasakan getaran pada
langit mulut. Hamin, bunyikan ‘nnnnnnnnnnnnnooooh’
Ingatlah bunyi yang indah dicapai dengan :
 dimulai dalam pikiran si penyanyi
 dipersiapkan dengan pengambilan nafas yang betul
 terasa seakan-akan bergetar tinggi di langit mulut

 Phrasering
Pengarang lagu yang baik akan terlebih dulu menuliskan syair baru kemudian
membuat melodi yang mana karakter melodi tersebut menunjang isi syair.
Akan tetapi ada juga pengarang lagu yang terlebih dulu mengarang melodi
baru setelah itu memaksakan syair masuk ke dalam melodi tersebut. Problem
seperti ini juga terkadang muncul pada lagu terjemahan dari bahasa asing
dimana terjemahan bahasa Indonesia terasa dipaksakan masuk ke dalam
melodi yang sudah ada.
Oleh kenyataan itulah maka kita harus dapat membedakan phrasering ke
dalam dua kategori:
1. Phrasering berdasarkan potongan melodi
2. Phrasering berdasarkan potongan syair

Potongan berdasarkan pertimbangan melodi maupun syair


Sebuah lagu terdiri dari sebuah pengembangan ide yang dirangkai dalam
sebuah syair. Syair lagu terdiri dari kalimat-kalimat. Kalimat-kalimat terdiri dari
potongan-potongan frase, dan frase-frase terdiri dari kata-kata. Setiap kata-
kata terdiri dari suku kata-suku kata yang terdiri dari huruf-huruf.

Seorang penyanyi yang baik dapat mengungkapkan ide dasar dari penciptaan
lagu tersebut tepat seperti yang diinginkan penciptanya. Untuk itu dalam
pemenggalan jeda tersebut, kita tidak boleh mengubah arti secara global.
Pengkalimatan harus mengalir dengan baik.
Phrasering dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Berhenti tanpa bernafas
b. Mengambil nafas untuk mengawali frase baru

Untuk mengatur frasering perhatikan hal-hal berikut:


1. Tulislah syair lagu secara keseluruhan
2. pahami isi syair lagu secara keseluruhan, yang terdiri dari satu
paragraph,
3. buatlah pemenggalan berdasarkan kalimat
4. setiap kalimat mengandung beberapa frase
23
5. periksalah apakah pemenggalan frase tersebut sejalan dengan
pemenggalan melodi
6. Buatlah tanda jeda/tanda frase, bedakan kode nafas dan kode
berhenti tanpa nafas
7. Putuskan beberapa keputusan untuk menyelesaikan beberapa
kasus kusus ketidakpasan melodi dan syair. Dalam banyak kasus syair akan
lebih dititikberatkan agar tidak merubah ide awal lagu.
8. Nyanyian resitatif adalah nyanyian yang lebih mementingkan kata-
kata daripada lagu, lagu ini total mengabdi kepada teks

Nyayian melismatis ; adalah nyanyian dimana kalimat bahasa mengabdi


kepada aturan kalimat musik
Apabila teks dan lagu tampaknya sama penting (kebanyakan semua
nyanyian), maka sesekali lebih mementingkan syair, sesekali lebih
memperhatikan musiknya.
Kalimat musik terdiri dari kelompok nada menurut irama yang disebut ‘motif’.
Bagian dari motif (potongan lagu) kita namakan thema. Thema-thema. Thema
mengungkapkan ide musik, merupakan pesan dari seluruh lagu
Bisa jadi pada akhir suatu tema/motif musik, kalimat bahasa belum selesai,
untuk menjaga kesatuan kaliamt bahasa, maka nada terakhir dari motif
pertama dihidupkan dengan crescendo yang khusus.

 Resonansi
Resonansi adalah gema suara yang dipantulkan melalui rongga mulut, hidung
dada dan kepala, dan membentuk keindahan atau kemegahan suara. Gema
benda dan gema suara berbeda.

Macam-macam resonansi:
resonansi rongga mulut
resonansi rongga hidung, cek dengan tutup hidung saat menyanyi
resonansi rongga kepala, cek dengan tutup hidung selama menyanyi
resonansi ronga leher
resonansi rongga dada

Alto dan baritone banyak menggunakan resonansi rongga mulut


Tenor banyak menggunakan resonansi rongga hidung
Soprano banyak menggunakan resonansi rongga kepala
Sedangkan bass banyak menggunakan resonansi rongga dada

Latihan resonansi :
Dengan hamming m….. n…
Dengan lu
Sikap hormat kepala tunduk 90 derajat ambil mo
Staccato koo koo , legato koo koo
Upper to lower, lower to upper

 Tuning Projection (Kejernihan Suara)


Bunyi yang tidak focus adalah hasil dari :

24
pita suara yang terlalu longgar, mengakibatkan pita suara tidak merapat sama
sekali dan menghasilkan bunyi mendesah karena terlalu banyak nafas yang
dibiarkan melewati pita suara. Bila pita suara terlalu longgar, pengendalian
napas akan sukar didapat sebab udara keluar terlalu cepat- sebab udara
keluar terlalu cepat-seperti dari ban dengan pentil yang rusak. Ini adalah
kegagaln penyanyi, karna penyanyi yang baik menyimpan udara di dalam
tubuh selama mungkin bukan membuangnya secepat mungkin.
pita suara yang terlalu tegang, menghasilkan bunyi yang keras, tegang, tajam,
kaku atau dipaksakan dan hampir tidak mungkin indah. Kerapkali otot-otot di
sekitar pita suara juga ikut tegang.

Bunyi yang focus dan sempurna dihasilkan dari :


pita suara yang tepat dan seimbang, cukup tegang untuk mencegah udara
terlalu cepat keluar tetapi cukup lemas untuk dapat bergetar dengan bebas
tanpa kehilangan keindahan nada sedikitpun. Inilah yang dinamakan
seimbang.
Pada saat udara mengalir melalui vocal cord, ketika tervokus, vocal cord
bervibrasi menghasilkan vocal yang jernih, suara vocal yang focus dapat
digambarkan seprti kulit drum yang kencang sedangkan yang tidak vokus
(unfocus)vocal cord teralu terbuka dan mengakibatkan suara yang agak
pecah. Unfokus vocal cord dapat mengganggu dan terasa gatal sehingga
seakan-akan kita ingin batuk

Fokus menghasilkan :
nada sustain yang panjang mengurangi masalah ditenggorokan
mempermudah kita memperlebar wilayah jangkauan nada dan meningkatkan
fleksebilitas vokal.
Bayangkanlah suara datang dari mata, alis, dan dari dahi
Bayangkan mulut berada di atas kepala sehingga ketika kita menyanyi suara
kita diproduksikan ke atas
Angkat tulang pipi ke atas (tidak terlalu tinggi) dengan relaks
Suara diproduksikan ke depan bukan ke belakang . Memproyeksikan suara ke
depan bukan berarti menyanyi sekuat-kuatnya, tetapi project the sound berarti
menyanyikan sebuah nada sebisanya dan semampunya dengan usaha dan
power yang sama. Tidaklah memaksa (Less effort but more sound =
economical singing)

Latihan dengan nada tinggi hey hey hello, lakukan dengan suara yang betul-
betul terfokus dan diproduksikan dengan baik
Keluarkan suara unfokus dengan buka mulut, menarik udara dan
mengeluarkan nafas dengan cara mendesah
Dengan mulut terbuka dan lembut tapi yakin ucapkan ‘aaaa’

25
Jangan membatukkan suara tetapi ciptakan suara yang jernih tanpa desahan!
Dengar dan rasakan dengung suara nada yang focus. Rasakan juga out and
down support dengan jari di belakang pinggang, cek apakah tekanan udara
stabil di dalam rongga dada

Pertahankan energi yang tinggi dan dengung suara saat sustain, Desahan
adalah pipihan yang artistic untuk sewaktu-saktu tetapi gunakan secara hati-
hati dan hindari desahan ketika menyanyikan nada-nada tinggi dank eras
Kemudian cobalah ikuti suara ‘aaaaaaaaa’ dengan suara ‘iiiii’ Cobalah
bandingkan dengung suara focus dari keduanya seperti :
a-aaaa-iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Cobalah dengan konsonan lainnya dan usahakan agar suara ‘aaaa’ tidak
menjadi unfokus atau mendesah
Tambahkan konsonan seperti uuuuuuuuuuuuuuuuh, aaaaaaaaaaaw,
ooooooooooow dll

 Vibrato
Penyanyi yang baik harus dapat mengambil keputusan untuk bagian-bagian
tertentu yang membutuhkan vibrasi dan bagian-bagian tertentu yang justru
baik saat dinyanyikan dengan polos tanpa vibrasi.
Dua macam Vibrasi:
Vibrasi dengan gelombang suara besar (sangat rawan , karna gelombang
yang besar memungkinkan suara kita naik atau turun dari nada yang
seharusnya. Menimbulkan kesan yang aneh, sepseri orang yang sedang
kedinginan.
Vibrasi dengan gelombang kecil hanya di nada panjang saja. Kedengaran
sangat wajar dan tidak berlebih-lebihan.

Cara mengeluarkan vibrasi:


Gunakan nafas penuh
Gunakan otot perut aktif yang terus diaktifkan sepanjang nada tersebut,
semakin lama semakin kencang
Buktikan bahwa fibrasi akan keluar dengan sendirinya.

 Improvisasi
Untuk menonjolkan suatu kata, waktu sedang menyanyi dengan keras maupun
dengan lembut, maka kata dapat sedikit ditunda ucapannya.
Dalam lagu-lagu tertentu malah dibenarkan apabila suatu nada dibunyikan
sebelum waktunya, tehnik ini dinamakan swing, terutama dalam lagu negro
spiritual, atau lagu pop
Sebaliknya menyanyi lebih cepat dari beat yang ada juga merupakan suatu
cara yang unik

26
Glissendo pada alat musik, dalam istilah vocal dinamakan ‘portamento’. Bisa
dilakukan dengan meluncur dari nada rendah ke tinggi atau sebaliknya dari
nada tinggi ke nada rendah.
Mengubah nada menjadi loncat ke nada tinggi atau loncat ke nada rendah
membuat sebuah melody memiliki hiasan.
Mengulang kata-kata tertentu yang punya arti khusus atau special dengan
menyelipkan nada baru
Menarik pita suara dengan cepat untuk memberi efek khusus secara emosi
Membuat pita suara terbuka lebar dan menghasilkan suara yang lebih
mendesah atau serak memberi kesan emosional yang menyentuh
Membuat suara jadi nakal untuk memberi kesan macho, juang, memaksa, dll.
Dihasilkan dari campuran antara serak dan markato
Memberi fermata pada nada tertentu
Accapela pada nada-nada tertentu
Memberi kesan selesai pada lagu yang sebenarnya masih berlanjut
Membuat glissando pada akhir frase dengan nada turun yang meluncur
dengan cepat
Memberi ekor yang bercengkok saat pengiring membuat akord penutup

 Intonasi
Intonasi adalah tinggi atau rendahnya suatu nada yang harus dijangkau
dengan tepat. Secara singkat, intonasi berarti ketepatan nada.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.

 Pitch/Jangkauan
Pitch Control sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang penyanyi
mengontrol pembidikan nada, ketinggian nada bahkan mempertahankan nada
tersebut tetap pada ketinggian yang sama selama panjang ketukan yang
diminta, baik ketukan pendek maupun ketukan panjang.

Nada yang bergerak naik secara berurutan seperti naik tangga, justru harus
dinyanyikan seolah-olah menuruni tangga, agar nada tidak lebih tinggi dari
nada sebenarnya
Sebaliknya nada yang bergerak turun secara berurutan, justru harus
dinyanyikan seolah-olah menaiki tangga, agar nada tidak lebih rendah dari
nada yang diminta.
Nada panjang yang mengandung dinamika suara, baik crescendo maupun
decrescendo, tidak boleh mempengaruhi ketinggian nada
Berlatih interval dan tangga nada

 Intensitas
keras, lembutnya nada yang harus dibunyikan.

 Ambitus/Range Vocal
27
adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari
yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya

 Dinamika
Dinamika adalah variasi keras dan lembutnya bernyanyi dalam sebuah kalimat
atau kata yang berguna untuk memperindah lagu.

d. Aneka Tekhnik Bernyanyi


 Falseto
adalah wilayah nada yang tinggi seperti head voice, tetapi kualitasnya lebih
tipis dan mendesah.
 Head Voice
adalah wilayah nada yang tinggi dengan kualitas yang lebih tipis dari chest
voice, tetapi lebih keras dan tebal daripada falsetto. (seperti suara Mickey
Mouse).
 Belting
adalah teknik menyanyikan nada tinggi seperti falsetto tetapi dengan
menggunakan tenaga dan kualitas dari chest voice (suara dada). Sehingga
suara yang dihasilkan terkesan suara chest voice..
 Staccato
adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah, dan tidak disambung.
 Legato
adalah teknik bernyanyi yang menyambung. Berlawanan dengan staccato
 Marcato
adalah gaya yang digunakan dalam penekanan dalam pengucapan kata-kata
syair lagu sehingga lagu tersebut memiliki nuansa atau kedengaran
bersemangat yang menggebu-gebu
 Crescendo
adalah suara awal pelan yang secara berangsur-angsur menjadi keras.
Berlawanan dengan decrescendo
 Descrescendo
adalah suara keras yang secara berangsur-angsur menjadi pelan. Berlawanan
dengan crescendo

E. INTERPRETASI LAGU

Interpretasi dalam kamus ilmiah populer karangan Achmad Maulana, dkk. ( 2004;
176), diartikan sebagai tafsiran, penafsiran, prakiraan. Arti kata ini memberikan
maksud bahwa selalu diperlukan pendapat tentang sesuatu agar menjadi sesuatu
yang bernilai.
Bernyanyi berarti membawakan sebuah lagu, nyanyian yang didalamnya terdapat
ide, isi yang dituangkan oleh komponis atau pencipta. Didalam lagu ada
28
yang dapat diketahui dengan pasti, dan ada yang tidak dapat dikehui dengan pasti.
Bagian atau unsur-unsur musik dapat dikehui dengan pasti, yaitu ada melodi, ada
irama, dan harmoni. Tetapi sering tidak dapat dipastikan arti dan makna dari sebuah
karya musik, karena nampak begitu abstrak, sehingga diperlukan penafsiran.
Interpretasi adalah cara penyampaian sebuah lagu berdasarkan liriknya. Seorang
penyanyi wajib untuk bisa menginterpretasikan sebuah lagu, sehingga
pendengarnya bisa merasakan lagu tersebut.
Ada beberapa cara menganalisis lagu atau nyanyian vokal untuk memperoleh
gambaran interpretasi yang benar. Pertama, menemukan arti dan makna syair dari
nyanyian. Kedua, menganalisis kalimat lagu atau nyanyian.

1. Arti dan Makna Syair


Ide pokok dari syair lagu yang dinyanyikan itu, yang memberikan seluruh karakter
lagu itu. Di dalam syair lagu itu ditemukan kata-kata, kalimat bahasa yang
mempunyai arti dan makna. Arti dan makna syair lagu itu nantinya yang perlu dan
penting dihayati atau dijiwai, dan dinyatakan atau diekspresikan melalui suara
sehingga tergambarkan dan tercurahkan kehidupan lagu itu dengan baik.
Semakin teliti dan cermat proses analisis syair, maka tentu akan ditemukan
beberapa kata kunci syair itu. Jika telah ditemukan kata-kata kunci syair itu, itu
berarti telah ditemukan pula ide atau isi pokok dari syair lagu itu.
Melalui pemahaman itu, maka telah dapat dicari cara bagaimana kata-kata kunci
itu diucapkan, dinyanyikan agar memberikan kesan dan pesan yang benar dan
baik.

Cara mengucapkan dengan aksentuasi yang benar dan baik memberikan dua
hasil sekaligus. Pertama, secara teknik, artikulasi atau pengucapan telah benar.
Kedua, interpretasi yang benar dan baik tentang syair.

2. Bentuk dan Struktur Melodi


Melodi musik dapat diketahui dengan pasti nada awal dan nada akhir, tetapi arti
melodi itu ternyata seperti imajinasi yang pertama sekali tentu hanya dialami
oleh yang punya imajinasi, yaitu komponis lagu atau melodi itu.
Melodi itu mempunyai bentuk dan struktur yang sama dengan syair lagu. Karena
melodi lagu itu adalah terekspresikan pada saat komponis menyanyikan syair itu
didalam dirinya secara intuitif.
Melodi lagu terdiri dari kalimat pertanyaan dan jawaban. Ada kalimat bagian
pertama, dan ada (mungkin) bagian kedua. Lagu Bagimu Negeri ciptaan Kusbini
misalnya, hanya terdiri dari satu bagian. Sedangkan lagu Bengawan Solo terdiri
29
dari dua bagian. Bagian pertama terdiri dari bait pertama, kedua, dan ketiga.
Sedangkan bagian kedua disebut dengan istilah refren atau refrein yang artinya
yang dapat diulang-ulang.

Kalimat lagu memiliki karakter yang mencerminkan jiwa yang dalam dan
sungguh dari seorang komponis. Kalimat atau melodi ditemukan oleh seorang
komponis didalam dirinya pada saat komponis itu menyanyikan sebuah syair.
Bila melodi itu telah diputuskan telah mewakili gambaran syair itu, maka melodi
itu ditulis komponis dalam bentuk notasi musik. Oleh karena itu, melodi memiliki
proyeksi akan pertimbangan panjang pendeknya nada, irama secara pasti. Itulah
sebabnya maka ada pemenggalan-pemenggalan yang nyata dalam sebuah
melodi.

Kalau kalimat lagu terdiri dari kalimat pertanyaan dan kalimat jawaban, dan ada
kemungkinan masing-masing kalimat pertanyaan dan jawaban terdiri dari
motif yang diulang secara repetitif misalnya sehingga diperoleh rangkaian yang
menjadi satu.
Pemahaman yang penting disini adalah bahwa kalimat lagu selalu dibangun oleh
motif. Menemukan motif lagu, ternyata sama artinya dengan menemukan kata-
kata kunci di dalam sebuah syair lagu.

Motif lagu itu perlu dipahami dari segi karakternya, agar dapat dihidupan melalui
suara nyanyian. Karakter yang hidup didalam suara akan mencerminkan arti dan
makna lagu itu secara keseluruhan.

3. Bentuk Bangunan Lagu Dangdut


Berikut adalah bentuk bangunan lagu dangdut pada umumnya untuk dijadikan
sebagai pondasi dalam menginterpretasi lagu dangdut :

Intro
Dapat merupakan pembuka pendek sepanjang 2 - 4 birama berupa permainan
instrumental atau rangkaian akord pembuka, bisa juga sebagai vokal resitatif
(setengah deklamasi) yang mengungkapkan isi lagu dengan iringan akord terurai
(broken chord) atau tanpa iringan, atau bisa juga berupa permainan seruling

Eksposisi I atau Vokal


Eksposisi I atau Tampilan I Adalah sajian instrumental yang berlangsung
sepanjang 4 - 8 birama, dengan instrumen suling, organ, gitar, bahkan sitar atau
30
mandolin secara bergantian. Eksposisi adalah Tampilan kelompok band, berupa
aransemen kebolehan band yang disajikan secara khusus untuk memperlihatkan
kebolehan. Tampilan I bisa dihilangkan kalau dari Intro langsung masuk Vokal.

Verse A
Biasanya berupa melodi dengan nada rendah dan datar sebagai ungkapan
pertama isi lagu atau proposta.

Eksposisi II atau Tampilan II


Berupa sajian yang kedua instrumental kebolehan band, dan Tampilan II harus
ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan Verse B,
juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar dan mandolin.

Verse B
Biasanya berupa melodi dengan nada tinggi dan berapi-api menjelaskan lebih
lanjut isi lagu, atau juga riposta terhadap Verse A. Lirik bagian kedua biasanya
berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan
yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.

Eksposisi II atau Tampilan II


Diulang lagi, berupa sajian yang ketiga instrumental kebolehan band, dan
Tampilan II harus ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A
dengan Verse B, juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau
sitar dan mandolin.

Verse B
Mengulang dari Verse B sebelumnya, isinya sama persis dengan Verse B
sebelumnya.

Verse A
Disajikan sekali lagi untuk menutup lagu, sama persis dengan Verse A
sebelumnya.

Coda
(optional, boleh dihilangkan). Diakhir lagu kadang-kadang terdapat koda
sepanjang empat birama, namun juga bisa ditiadakan langsung berhenti, atau
diakhiri dengan fade away (jarang terjadi).

31
Lagu dangdut umumnya juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan
sinkop.

4. Frasering Syair
Adalah proses adaptasi pemenggalan syair lagu yang baik dan benar sehingga
kalimat lagu tersebut dapat memberikan, menjelaskan tema dan menyampaikan
pesan dari sebuah lagu kepada pendengar pada saat bernyanyi.

Terhadap sebuah lagu, penyanyi harus :


a. Memahami arti setiap kalimat yang dinyanyikan.
b. Memahami tujuan/pesan/karakter dari sebuah lagu secara keseluruhan.
c. Menyadari bahwa susunan nada-nada yang ditulis untuk dinyanyikan
adalah suatu kesatuan, artinya tidak terpenggal-penggal dari sudut susunan
melodinya.

5. Musikalitas
Musikalitas adalah kualitas atau keadaan dari sesuatu yang bersifat musik;
kepekaan, pengetahuan, atau bakat seseorang terhadap music. Penyanyi harus
memilili rasa musikalitas.
Musikalitas sendiri dapat diartikan sebagai kepekaan dan kemampuan terhadap
musik. Seorang penyanyi memerlukan rasavmusikalitas karena bernyanyi
merupakan salah satu wujud seni musik dan dalam bernyanyi, seorang penyanyi
harus mampu merasakan tempo dan iramanya, memiliki kemampuan membidik
nada dengan baik, serta bisa menghayati lagu dengan penuh perasaan

F. PENGUASAAN DAN PEMBAWAAN

a. Improvisasi
adalah usaha memperindah lagu dengan merubah atau menambah sebagian
melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya dan tidak
keluar dari chordnya.

b. Tekhnik Miking
Suara manusia yang kita dengar bukan hanya suara yang keluar dari rongga
mulut, tetapi juga yang keluar dari rongga hidung. Suara yang keluar dari rongga
hidung adalah suara yang sudah memperoleh penguatan pasif akibat efek gema
pada ruang sinus. Bila kita hanya mengambil suara yang keluar dari mulut, suara
akan terdengar tipis dan agak garing, berbeda bila kita mengambil suara dari
mulut dan dari hidung secara bersamaan, hasilnya akan didapat suara yang
alami dan terasa utuh.

32
Kemudian untuk menjaga level suara agar baik dan konstan levelnya usahakan
untuk mendekatkan mic kedekat mulut dan hidung ketika level suara kita rendah,
jauhkan mic ketika level kita kuat misalnya saat teriak. Seberapa dekat dan
seberapa jauh jarak mic kemulut kita harus dicoba dan dilatih, agar saat tampil
dipanggung gerak pengaturan jarak mic kemulut terjadi secara otomatis karena
kebiasaan yang benar. Kadang bila mic terlalu dekat suara hembusan angin yang
keluar dari mulut bisa menjadi gangguan

Proximity Effect
Dalam tehnik microphone kita sering menemukan istilah Proximity Effect, dimana
semakin dekat mic kesumber suara semakin kuat suara nada rendah yang
ditangkap oleh mic. Bila mic terlalu dekat kemulut suara letupan pada nada
rendah bisa muncul akibat hembusan napas. Untuk mencegah suara letupan
pada nada rendah kita bisa mengaktifkan HPF (High Pass Filter) yg bekerja
antara 80-Hz ~ 125Hz tergantung audio mixer yg digunakan dan juga
penambahan wind screen (penapis angin) yg terbuat dari sponse pada mic. Pada
mic jenis gooseneck atau headset kadang penambahan windscreen saja tidak
cukup untuk menghilangkan suara letupan, cobalah gunakan kertas tissue
beberapa lapis didalam windscreen secukupnya.

Semakin jauh mic dari sumber suara maka nada rendah semakin tipis, dalam
pengambilan suara pada paduan suara yg biasanya mic cukup jauh dari sumber
suara, kita harus menambahkan penguatan nada rendah (bass) pada tone
control di audio mixer dan mengurangi penguatan pada nada tinggi (treble) untuk
mengurangi noise dari angin disekitar mic. Sehingga suara yg dihasilkan akan
terdengar lembut, tidak cempreng. Untuk bagian paduan suara ini saya sarankan
anda menggunakan mic jenis condenser yg sangat sensitip agar penggunaan mic
tidak terlalu banyak, tetapi hasil suara akan terdengar lebih alami.

Tips pertama, bagi para vokalis yang akan naik panggung jangan melakukan hal-
hal yang amatiran seperti menyebut “cek 1,2,3… cek sound”.
Namun alangkah baiknya Anda menggunakan kata-kata seperti menyapa
penonton “Halo semuanya apa kabar…” dan pastikan untuk sound monitor
berfungsi dengan baik.
Tips kedua, yaitu jangan ragu-ragu untuk mengatur stand mic apakah terlalu
pendek ataupun tinggi, sesuaikan dengan kenyamanan Anda.
Tips ketiga, jarak mulut antar mic tidak lebih dari 1/2 jengkal saja.

33
Tips keempat, menggenggam mic usahakan di dekat kepala mic tersebut dan
dilakukan dengan sudut 90 derajat di arah mulut Anda.

c. Apresiasi
yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan
penghargaan terhadap suatu karya lagu.

d. Ekspresi
Ekspresi adalah mimik wajah seseorang ketika sedang bernyanyi. Mimik ini
tergantung dari lagu yang dinyanyikan apakah menunjukkan kesedihan atau
kegembiraan.

e. Sikap Badan
adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau
berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu. Termasuk
sikap badan ketika menjiwai lagu yang dinyanyikan

f. Aksi Panggung
Aksi panggung adalah bagaimana pertunjukan yang dilakukan oleh seorang
penyanyi ketika tampil bernyanyi diatas panggung. Aksi-aksi tersebut dapat
berupa cara berjalan, cara berkomuniasi dengan penonton, cara memegang mic
ataupun cara berjoget, dan lainnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat beraksi diatas panggung adalah :


a. Tidak memaksakan kemampuan
Hindari melakukan gerakan atau tindakan yang berlebihan, dalam arti
melakukan gerakan yang di luar batas yang akan membuat sobat celaka atau
yang dapat menguras energi sehingga dapat merusak ataupun mengganggu
pengontrolan vokal.

b. Lihat keadaan dan kondisi panggung


Keadaan dan kondisi panggung juga menjadi aspek penting bagi kepercayaan
diri seorang penyanyi. Seorang penyanyi harus bisa mengkondisikan keadaan
diatas panggung agar tetap terlihat tampil prima dan konsisten

c. Karakter yang khas


Setiap penyanyi dituntut untuk menyuguhkan karakter yang khas diatas
panggung agar bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton, bahkan
menjadi image yang membuat penyanyi dikenal khusus dibandingkan
penyanyi-penyanyi lainnya

34
Adapun karakter yang dimaksud meliputi kekhasan kostum yang dikenakan,
goyangan yang menjadi ciri khas, cara menyapa yang khas dan lain
sebagainya.

d. Etika diatas panggung


Adalah tentang bagaimana seorang penyanyi berperilaku diatas panggung
sehingga nantinya akan menimbulkan kesan dimata para penonton.
Etika tersebut meliputi ucapan, goyangan, cara berpakaian serta tema yang
ditampilkan

g. Advertisements
Tujuan dari advertisement yaitu untuk mengambil perhatian dari para penonton
agar mereka tetap fokus memperhatikan penampilan seorang penyanyi dari awal
hingga selesai
Cara menarik perhatian tersebut dapat berupa melalui sapaan dengan tema-tema
yang menarik, melalui dandanan dan kostum yang dikenakan, melalui skill
bernyanyi ataupun aksi panggung yang menarik serta melalui trik-trik khusus
lainnya

8. Penampilan
Penampilan seorang penyanyi secara umum meliputi kostum, dandanan dan aksi
panggung.
Minimal seorang penyanyi harus memiliki pemahaman dasar tentang gaya
berpakaian dan cara merias diri agar menarik perhatian dari penonton dan yang
paling penting adalah kostum yang digunakan harus sesuai dengan tema acara.

G. KRITERIA PENILAIAN VOKAL

Berdasarkan materi yang telah dibahas terdahulu, maka dapatlah diketahui bahwa
ada beberapa kriteria yang perlu diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh seorang
penyanyi dalam praktek bernyanyi.

Beberapa kriteria itu pada umumnya terbagi terbagi menjadi beberapa aspek.
1. Materi suara
yaitu hasil bentukan dari proses latihan berdasarkan teknik-teknik vokal, seperti
pernapasan, resonansi, artikulasi, dan lain sebagainya.
2. Teknik vokal
yaitu kemampuan menggunakan berbagai teknik sesuai fungsinya dalam ekspresi
atau pernyataan buah musik. Contoh, pemenggalan kalimat lagu berkaitan
dengan kemampuan dalam teknik pernapasan. Ada waktu dan tempat yang benar
untuk bernapas.
3. Interpretasi
yaitu kemampuan mengekspresikan karakter lagu secara benar dan baik.
35
4. Penampilan
yaitu kemampuan sikap bernyanyi yang benar dan baik.

H. MEMBANGUN KEBIASAAN SEHARI-HARI

Untuk menjadi penyanyi yang profesional, tidak semata hanya fokus untuk melatih
skill yang dimiliki tetapi harus dimulai darinmembangun kebiasaan sehari-hari yang
dapat menunjang semua segi dalam hal kemampuan bernyanyi.

Adapun kebiasan-kebiasaan yang harus diprioritaskan adalah :


1. Olahraga secara teratur. Olahraga apapun baik, terutama yang sangat
menunjang olah vocal adalah Lari dan renang, dimana nafas yang kuat akan
mempengaruhi seorang penyanyi
2. Makanan bergizi, hindari minuman dingin, makanan yang mengandung
minyak jenuh/gorengan, makanan pedas.
3. Istirahat yang cukup. Seorang yang sangat kelelahan akan kehabisan
suaranya
4. Hindari berteriak, karna akan merusak suara kita
5. Minuman yang paling baik adalah jeruk nipis hangat
6. Apabila anda terserang tanda-tanda radang tenggorokan, cobalah untuk
mengkonsumsi madu murni sesendok, tanpa air putih tiga kali sehari.
7. Biasakan bangun pagi dengan bersenandung, bernyanyi saat mandi pagi
untuk melatih pita suara agar mulai dilenturkan saat pagi hari
8. Banyak mendengar musik untuk melatih kepekaan telinga akan musik,
baik dalam perjalanan/ di mobil , maupun di rumah/dgn VCD/ radio/tape rekorder/
melalui suara CD/MP3 saat mengetik di kantor atau di rumah dengan computer,
dll.
9. Mulailah mengkoleksi lagu-lagu terbaru atau yang sedang hit saat ini baik
secara suara atau secara tertulis.
10. Ambil setiap kesempatan untuk performance atau tampil di depan umum,
misalnya pesta ulang tahun teman, di pesta pernikahan, dll. Persiapkan dengan
baik dari rumah, cari nada yang sesuai untuk lagu tersebut, kalau perlu bawa
catatan teks lagu
11. Menciptakan lagu terkadang juga sangat menolong seorang penyanyi
mengeksplorasikan diri.
12. Amati setiap tehnik dari penyanyi lain, miliki catatan-catatan kecil setiap
kali menyaksikan penyanyi handal.

36
I. KIAT KIAT KHUSUS

Kiat 1 : Dasar- Dasar Dalam Bernyanyi


Seorang pemula yang mempelajari dasar-dasar bernyanyi harus memulainya dari
sikap tubuh yang baik yaitu sikap optimis dan tenang sebelum mulai dengan cara
menggunakan nafas yang sebaik-baiknya untuk menghasilkan suara. Dengan
menggunakan diafragma secara benar akan diproduksi kekuatan suara yang baik
dan stabil. Aktivitas selanjutnya adalah membentuk suara dengan membuka mulut,
membentuk resonansi dan menempatkan suara dan memprojeksikan suara yang
bernada tersebut ke depan dan terfokus. Jangan lupa untuk menjaga kestabilan
suara dengan menggunakan diafragma dan menempatkan suara dalam register yang
tepat tanpa menimbulkan tekanan/ tension baik di leher maupun di anggota tubuh
yang lain. Masukkan udara secukupnya ke dalam tubuh seperti menghirup
wewangian harum tanpa menimbulkan bunyi. Bernafaslah melalui hidung dan mulut.
Isilah udara ke paru-paru dan rongga diafragma tanpa mengangkat dada. Buang
udara dengan rileks sesuai dengan kebutuhan volume yang diinginkan. Gunakan
tekanan dalam diafragma untuk mengatur seberapa besar volume suara yang ingin
dilakukan. Ingatlah untuk melakukan semua ini dengan rileks dan sikap tubuh yang
tegak. Peganglah tenggorokan dan rasakan ketika bernyanyi apakah masih terasa
dipaksakan. Bila iya, berarti anda masih belum melakukannya dengan benar. Ulangi
sekali lagi mulai dari nada yang tidak terlalu rendah atau pun tinggi. Dengan
pemanasan badan dan suara sebelum bernyanyi, tentunya akan memudahkan
penyanyi mendapatkan kenyamanan saat menyanyi.
Terapkanlah fleksibilitas dalam bernyanyi baik dalam melagukan nada-nada yang
rendah atau tinggi dengan melakukan persiapan yang baik sebelum menyentuh nada
tersebut.

Ada tiga tahapan yang penting dalam bernyanyi:


1. Saat mulai menyanyi (dari persiapan hingga menyentuh nada awal)
Pada saat memulai, Nyanyikan nada dengan benar. Jangan mengira-ngira rendah
atau tingginya nada tersebut. Konsep mengenai tinggi rendahnya nada tersebut
harus sudah ada dalam pikiran agar ketika membunyikan nada tersebut, dapat
menyanyikannya dengan pasti dan tepat. Hanya saja dalam memberikan ruang
ekspresi terhadap nada awal tersebut dapat digunakan bermacam-macam tehnik;
misalnya langsung menyentuh nada, atau melakukan aksen maupun pergeseran
nada / sliding note. Ini semua tergantung tuntutan lagu tersebut. Dalam

37
memulainya pun kita harus tahu seberapa kuat ataupun lembut nada yang kita
inginkan agar terdengar harmonis dan indah bunyinya.
Pemahaman terhadap penghayatan lagu sangat penting. Oleh karena itu pahami
syair lagu dan maksud dari kalimat dalam lagu tersebut. Dapatkan apa maksud
dan tujuan dari isi syair lagu itu. Dimana letak klimaks lagu, dimana ada
penegasan, dimana ada pertanyaan dan dimana pula ada perubahan hingga
selesai.

Ada hal lain yang penting dalam memulai yaitu tempo dan irama yang dimainkan
sebelum mulai bernyanyi. Rasakan tempo dan iramanya agar ketika memulai
nyanyi dapat jatuh tepat pada ketukannya, ataupun bila kita membuat variasi
masuk atau mulai bernyanyi dengan ketukan terlambat, hal itu terdengar juga
harmonis bukan karena mencoba-coba. Dalam bernyanyi lagu2 pop istilah seperti
lay back bisa saja diterapkan yaitu dengan masuk atau mulai bernyanyi tidak pas
pada ketukan lagu yang sebenarnya. Kadang kadang ada yang masuk atau mulai
sebelum waktunya, dan ada pula yang masuk atau mulai setelah ketukan lagu.
Mana yang baik tentunya bisa menimbulkan penafsiran beragam. Menurut
pengalaman, yang terbaik adalah yang paling dapat mempresentasikan keindahan
lagu dan penghayatan, tidak berlebihan atau membosankan. Dari sisi penonton
terkadang dibutuhkan suatu spontanitas dan surprise yang membuat penonton
akan terkagum. Ini merupakan suatui tehnik dalam menampilkan suatu lagu.

2. Saat menyanyikan lagu


Dalam tahap ini seorang penyanyi harus bisa mempertahankan kestabilan nada,
kesatuan penghayatan dan mood agar kalimat lagu itu terjaga dengan baik. Dalam
menyanyikan bagian lagu dari bait per bait menuju reffrein atau ulangan jangan
sampai terdengar monoton melainkan bergerak menuju suatu klimaks sampai
pada pemenuhan keinginan penonton untuk mendapatkan kesan yang baik
terhadap lagu tersebut.

Seorang penyanyi harus dapat menempatkan ekspresi dan dinamika yang tepat
agar lagu yang dinyanyikan itu bermakna dan terkomunikasi bagi pendengar/
penikmatnya. Dalam bagian ini biasanya dilakukan improvisasi sesuai dengan
gaya yang dimiliki setiap penyanyi yang berbeda beda. Kemudian tinggal
menyesuaikan apakah variasi variasi vocal dan improvisasi yang dilakukan
memang sudah harmonis atau ada yang berlebihan. Untuk ini dibutuhkan
pengalaman dan pengamatan dari seseorang yang sudah mempunyai banyak
pengalaman bernyanyi.
38
3. Saat mengakhiri lagu
Sama halnya seperti memulai lagu ada banyak cara yang bisa dilakukan agar akhir
lagu terdengar harmonis dan indah sesuai dengan tuntutan lagu. Mulai dari aksen,
tetapan volume baik keras ataupun lembut juga panjang/pendeknya haruslah
disesuaikan dengan musik. Tujuannya yang terpenting adalah untuk memberikan
penutup yang baik seperti halnya mengakhiri suatu hidangan makanan dalam
perjamuan. Lagi lagi masalah ketepataan pemilihan variasi ini bergantung pada
pemahaman terhadap lagu. Intinya adalah jangan sampai terdengar berlebihan
atau pun sebaliknya kurang pas. Dengan berlatih sering dan punya pengalaman
yang cukup akan meningkatkan kemampuan untuk menganalisa dan menemukan
cara yang terbaik.

Kiat 2 : Melatih Teknik Vibrasi


Vibra adalah "membunyikan" suara. Vibra terjadi akibat adanya kontraksi pada pita
suara. Contohnya pegang jakun atau tenggorokan tengah leher kalian sambil
mengucapkan huruf-huruf seperti S, SH, F maka tidak ada getaran di jakun kita. Tapi
coba kalau dengan huruf G, K, NG, dan "AHHH", maka akan ada getaran. Itulah awal
proses asal mula vibrasi/ getaran. Berikut ini cara melatih vibrasi :
a. Cobalah rileks
b. Nyanyikan nada dengan benar dengan nada tinggi namun tidak perlu
terlalu tinggi
c. Rasakan udara yang mengalir dari dalam ke luar pita suara anda
d. Rasakan pada getarannya
e. Fokus dan coba untuk mendapatkan vibrasi alunan tersebut pada
nyanyian secara natural.
f.Jangan dibuat-buat dengan menggerakkan bagian tenggorokan hingga bergerak
secara berlebihan. Hal seperti ini malah akan menguras energi dan membuat
suara tidak stabil.
g. Jika sudah terasa vibrasinya. baru boleh digerakkan bagian dalam
tenggorokan dengan seperlunya, tak perlu berlebihan. Tergantung ekspresi, alunan
dan kebutuhan lagu.
h. Ingat, vibrasi yang baik itu adalah vibrasi yang terbentuk secara natural
dengan getaran yang stabil. Jadi harus dilatih pelan-pelan.

Bernyanyi adalah proses pengungkapan emosi, jiwa dan ekspresi. Sekadar benyanyi
mungkin tidak akan menarik jika tidak dilengkapi dengan pemanis suara yang biasa
disebut dengan vibra. Secara teori, vibra atau vibrasi merupakan getaran. Vibrato
adalah sebuah teknik yang digunakan untuk membuat suara bergelombang / bergetar
dengan cepat dan tetap. Banyak misteri-misteri vibrato yang tidak terungkap dan
39
terkadang hanya sebagian guru pembimbing saja yang mengajarkan secara khusus
teknik vibrato.

Berikut beberapa tips cara melatih dan membentuk vibra/vibrasi yang umum
diajarkan oleh beberapa instruksi les vokal :
Langkah ke-1
Relakskan badan Anda. Karena dengan kondisi ini tidak akan membuat Anda tegang
dan nervous.
Langkah ke-2
Lakukan warming-up/pemanasan. Sebelum kita memulai bernyanyi, kita diwajibkan
melakukan warming up untuk meregangkan otot-otot diafragma dan juga membentuk
diafragman menjadi semakin kuat, sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi
suara Anda.
Langkah ke 3
yaitu melatih vibra. Ingat bahwa Vibrato sebaiknya dilakukan pada bagian perut,
bukan dari tenggorokan atau rahang. Pada saat Anda membuat suara yang baik
dengan resonansi suara yang hebat, mungkin jika Anda perhatikan bahwa bahwa
bibir bagian bawah Anda akan terasa bergetar pada bagian nada terbaik Anda. Ini
merupakan awal dari vibrato yang alami. Jangan dipaksakan, dan jangan pula
dihilangkan, biarkan saja berkembang secara alami sambil terus mengembangkan
vibrato yang terkendali dari perut.
Ada 4 tahap dalam melakukan warming-up yaitu :
1. Lakukanlah hamming dalam satu nafas (berdengung dalam keadaan
mulut tertutup) selama kurang lebih 3 – 4 menit.
2. Bunyikan huruf vokal di bawah ini dalam satu nafas dan lakukan hal ini
secara berulang-ulang sebanyak dua kali. Pastikan bahwa pernafasan yang Anda
gunakan melalui perut (diafragma) bukan dada, karena hal ini membantu Anda
untuk mengeluarkan bunyi suara secara lepas yang tidak tertahan di tenggorokan.
Letakkan nada yang Anda bunyikan ke langit-langit mulut, bukan di depan mulut
agar suara yang Anda hasilkan terdengar bulat dan indah. Bila perlu, gunakan
cermin untuk melihat mulut Anda apakah sudah terbuka dengan huruf vokal yang
diminta.
Berikut contohnya : A I U E O
3. Ketiga, letakkan tangan Anda di hulu hati. Lakukan vocalizing dengan
bunyi vokal A I U E O seperti Anda mengeluarkan suara yang lantang dan tetap
dalam satu nafas. Cara ini dapat membantu meningkatkan power Anda sehingga
diafragma Anda akan terlatih untuk menjadi kuat dan juga membantu artikulasi
Anda dalam membentuk vokal menjadi bulat dan berisi. Sekali lagi, pastikan
pernafasan Anda menggunakan perut (diafragma), bukan pernafasan dada.
40
Jangan lupa untuk meletakkan bunyi nada Anda di langit-langit mulut. Berikut
contohnya :
A!, I!, U!, E!, O!
Tidak perlu khawatir jika Anda merasakan bagian perut Anda terasa sakit, karena
hal ini baru pertama kali dilakukan oleh Anda. Jika Anda sering berlatih dan
melakukan hal ini setiap hari, maka Anda akan mulai terbiasa.
Keempat, cara ini sama seperti di atas dengan mengeluarkan bunyi vokal A I U E
O tetapi secara patah-patah dalam satu nafas habis. Mengapa demikian? Hal ini
membantu Anda mempermudah pembentukan sekaligus melakukan latihan teknik
vibra/ vibrato. Lakukanlah secara berulang-ulang sebanyak dua kali dengan tempo
lambat lalu selanjutnya dengan tempo cepat. Ingat, kontrol panjang-pendek dan
naik turun nada pada suara Anda untuk melatih ketetapan dan keseimbangan
nada Anda pada saat bernyanyi nanti. Berikut contohnya :
A-A-A-A-A-A-A
I-I-I-I-I-I-I-I-I-I-I
U-U-U-U-U-U-U
E-E-E-E-E-E-E-E
O-O-O-O-O-O-O
Lakukanlah warming up setiap hari selama 15 menit, ini akan mempermudah Anda
dalam mengolah vokal secara optimal.

Secara mendasar, mengetahui dan melatih vibrato biasanya banyak para instruksi
yang mengajarkan beberapa cara seperti menirukan suara starter mobil, ada juga
dengan cara menekan perut pada bagian ulu hati yang dilakukan secara lepas-tahan
dan lepas lalu ditahan bersamaan dengan membunyikan huruf vokal “A”, sehingga
huruf vokal tersebut terasa bergelombang dan bergetar membentuk vibrato. Adapula
yang menggunakan iringan piano/keyboard oleh instruksi dengan dua nada yang
berbeda lalu kita mengikuti iringan nada tersebut. D

Dibawah ini berikut ini beberapa contoh lainnya yang umum diajarkan oleh instruksi
dalam mempermudah pembentukan vibrato Anda :
Pertama, mulailah secara perlahan mengambil nafas yang besar dari perut dan
mulailah bernyanyi dengan suara keras tetapi jangan dipaksakan, dengan maksud
jangan tertahan di leher. Tahan not pertama yang Anda nyanyikan, misalnya “Bisa”,
maka tahan nada “Bi” lalu keluarkan secara lepas dan rasakan denyutannya perlahan
dan teratur dari perut.
Kedua, jika Anda merasa sulit untuk merasakan getarannya, tundukkan kepala Anda
dan coba untuk memberikan tekanan pada nadanya, otot perut akan bekerja lebih
41
baik dengan suara yang baik. Hal ini sangat sulit dilakukan jika suara Anda tidak jelas
atau terdengar kecil, maka perkeraslah suara Anda untuk membuat suara yang lebih
baik.
Ketiga, jika Anda sudah merasakan getaran pada bagian perut, itu berarti diafragma
Anda sedang berupaya untuk membentuk vibra dengan jelas. Sekarang coba Anda
kontrol dan anda pertahankan tempo getarannya.
Keempat, jika Anda sudah bisa mengontrolnya. Maka cobalah Anda bernyanyi
serelaks mungkin lalu perlahan coba menggunakan vibrasi Anda dan bernyanyilah
selepas mungkin, agar vibra Anda dapat terdengar dengan jelas.
Kelima, cobalah berulang-ulang kali dan latihlah selama 15 menit setiap hari untuk
membantu mengatur dan mempertahanhan vibra Anda agar tetap seimbang dan
teratur. Jangan lupa dengan vocalizing “A” patah-patah pada saat warming-up untuk
mempermudah Anda dalam melatih dan mengeluarkan vibrato.

Kiat 3 : Melatih Suara Tinggi


Tiap orang memiliki range suara yang berbeda-beda, range vokal standar penyanyi
yaitu 3 oktaf. Meskipun ada juga orang yang memiliki range vokal di atas 3 oktaf, bisa
sampai 4, 5, bahkan 6 oktaf. Namun, jangan khawatir karena tentu saja suara tinggi
bisa dilatih. Berikut ini cara melatih suara agar tinggi :
1. Lakukan pemanasan dengan cara melemaskan pita suara dengan
menyanyikan bunyi "ah", "mah", "doh", atau "mi', "mei", "mah", "mow", "mu" dalam
oktaf rendah maupun oktaf tinggi sesuai range vokal Anda.
2. Lakukan latihan sesering mungkin, lebih bagus jika dilakukan setiap hari.
Karena pita suara dapat kembali melempem/melemas jika tidak sering dilatih.
Sarannya, lakukan latihan dengan piano atau keyboard agar nadanya lebih presisi.
3. Nyanyikan satu lagu yang mampu mencapai oktaf tertinggi Anda. Ulangi
lagu tersebut 2 sampai 3 kali. Sebaiknya dilakukan dengan santai, dan ambil
napas secukupnya, dan bayangkan/konsentrasi kalo nada tinggi itu mudah dicapai.
4. Setelah mampu menyanyikan nada tinggi tersebut dengan baik, maka
latihlah lagi dengan lagu lain yang nada tingginya kurang lebih sama dengan lagu
sebelumnya.
5. Nyanyikan satu lagu yang mampu mencapai oktaf terendah Anda. Ulangi
lagu tersebut 2 sampai 3 kali. Jika menemukan kesulitan, coba nyanyikan "mah"
atau "ah". Setelah mampu menyanyikan nada rendah tersebut dengan baik, maka
latihlah lagi dengan lagu lain yang nada rendahnya kurang lebih sama dengan lagu
sebelumnya.

42
Kiat 4 : Mengatasi suara yang fals
Menjadi penyanyi profesional atau minimal penyanyi bersuara merdu memang tidak
mudah, apalagi jika ‘dianugerahi’ suara yang fals. Berlatih vocal memang cara yang
efektif untuk mengubah suara fals menjadi merdu, namun jika tidak disertai teknik-
teknik yang tepat mungkin hasilnya tidak maksimal. Apalagi mereka yang tidak sabar
dalam belajar, memiliki suara merdu bisa jadi hanya harapan kosong.

Ada banyak tips mengatasi suara fals menjadi merdu, satu diantaranya
memaksimalkan latihan vocal. Namun jika kita sudah memiliki metode latihan dan
kemampuan teknik vocal yang baik namun tidak mendatangkan hasil maksimal,
maka kita butuh strategi latihan khusus untuk mengoptimalkan hasil latihan. Nah,
bagaimana cara menyiasati suara fals? Bagaiamana bentuk latihan vocal sehingga
suara berubah menjadi merdu?

Latihan Vocal dengan Menutup Telinga


Sebagai langkah awal kita bisa bernyanyi sambil menutup salah satu telinga, bisa kiri
atau kanan. Jika salah satu telinga tertutup saat bernyanyi maka output suara kita
bisa terdengar lebih jelas. Dengan begitu mudah juga bagi kita untuk mengontrol
nada-nada yang kita keluarkan sekaligus mendeteksi suara fals yang terdengar.

Cara ini juga bisa kita lakukan sewaktu perform di atas panggung. Ditengah-tengah
iringan musik yang begitu keras kadang-kadang kita sulit untuk mengontrol dan
menyesuaikan nada. Jika salah satu telinga kita tertutup maka vocal kita lebih
terkontrol. Tapi ingat, untuk menjaga perform tetap bagus sebaiknya cara ini tidak
terlalu sering dilakukan karena akan mengganggu penonton. Cukup dilakukan ketika
sampai pada nada-nada yang cukup beresiko.

Fokus pada Teknik Vocal


Salah satu tips mengatasi suara fals menjadi merdu kita harus tetap fokus pada
teknik vocal, bukan pada lagu yang kita nyanyikan. Ingat, otak kita akan kesulitan
untuk fokus pada dua hal yang berbeda diwaktu yang sama. Jika kita terlalu fokus
pada syair dan melodi biasanya teknik vocal akan terabaikan. Disaat itu otak kita
tidak mungkin memproses dua informasi bersamaan yaitu object dan fokus, dimana
keduanya sama sekali berbeda. Intinya tidak mungkin kita bisa fokus pada teknik
vocal jika otak kita terlebih dulu terkonsentrasi pada syair dan melodi lagu.

Untuk menghindari dua tersebut maka terlebih dulu kita harus mengusai syair dan
melodi lagu yang akan dinyanyikan. Selanjutnya yang harus kita lakukan adalah
43
pemanasan vocal. Pemanasan vocal yag dimaksud termasuk latihan pernafasan
terutama pernafasan perut dan pernafasan diafragma. Sama halnya warming up saat
berolahraga, pemanasan vocal dilakukan minimal 10-15 menit.

Setelah penguasaan syair dan melodi serta pemanasan selanjutnya kita fokus
berlatih teknik vocal. Berlatih teknik vocal satu atau dua bagian sangat membantu kita
mengatasi kelemahan vocal terutama suara-suara fals ketika kita bernyanyi.
Berikutnya kita tinggal menerapkan teknik yang sudah kita latih dengan cara
mencoba menyanyikan beberapa buah lagu.

Cooling Down
Sama seperti pemanasan vocal, cooling down merupakan bagian teknik vocal untuk
mengatasi suara fals menjadi merdu. Cooling down sendiri sangat membantu suara
kita ke bentuk aslinya. Contohnya darah yang beredar di otot area pita suara dapat
menyebabkan ketegangan serta kelelahan. Nah, cooling down akan mengembalikan
vocal kita pada kondisi semula.

Ketika seseorang bernyanyi secara live maka resiko ‘terjebak’ ke nada-nada fals
sangat mungkin terjadi. Nah, untuk menghindari kemungkinan tersebut beberapa tips
mengatasi suara fals menjadi merdu diatas bisa diterapkan saat latihan. Ingat, tak
hanya penyanyi amatir tapi penyanyi profesional sekalipun bisa bersuara fals secara
tak terduga. Oleh karena itu berlatih vocal perlu dilakukan secara teratur setiap hari.

Kiat 5 : Memaksimalkan Suara


menyanyi menggunakan berbagai bagian tubuh untuk memproduksi suara. Menyanyi
bukan hanya membunyikan suara melalui tenggorok dan mengeluarkannya melalui
mulut. Berlatihlah menyanyikan lagu yang sama berulang-ulang sambil melakukan
infleksi vokal menggunakan lidah, mulut, diafragma, tenggorok, dan hidung. Merekam
dan mendengarkan suara sendiri membantu Anda membedakan suara yang
dihasilkan saat menyanyi menggunakan bagian tubuh tertentu.
Contohnya, Anda mampu memproduksi suara nasal bernada dasar lebih tinggi
dengan mengalirkan lebih banyak udara melalui lubang hidung. Suara akan berubah
jika Anda mengalirkan udara tidak melalui lubang hidung.
Saat menyanyi, dekatkan lidah ke langit-langit mulut untuk mencari tahu perbedaan
suara yang dihasilkan. Gerak-gerakkan rahang bawah ke kiri dan ke kanan agar
terdengar suara yang berbeda.
Untuk mencari tahu kualitas suara yang dihasilkan saat menggunakan diafragma,
embuskan udara dari paru-paru sekaligus sambil terus menyanyi. Perhatikan
bedanya jika Anda mengalirkan udara sedikit demi sedikit saat menyanyi.
44
Kiat 6 : Menyanyi dengan penuh perasaan
Sebelum menyanyi, tentukan dahulu emosi yang ingin diekspresikan kepada
pendengar lalu berusahalah memunculkan emosi tersebut saat menyanyi.
Bayangkan kejadian atau momen yang mampu memicu emosi yang ingin
diekspresikan.
Pastikan Anda mengingat momen tersebut hanya untuk memicu emosi, tetapi jangan
terbawa emosi. Kualitas vokal tidak meningkat kalau Anda selalu menangis sewaktu
menyanyikan lagu sedih.
Jika ingin menyanyikan lagu tentang perpisahan, cobalah mengingat pengalaman
buruk saat menjalin hubungan.
Agar tidak terbawa emosi, fokuskan lagi pikiran pada lirik dan not yang sedang
dinyanyikan setelah teringat momen menyedihkan.

Kiat 7 : Menguatkan Pita Suara


1. Biasakan membaca sambil bersuara lantang setiap hari. Meningkatkan
kualitas suara tidak cukup hanya dengan berlatih menyanyi. Anda perlu
menggunakan suara dengan membaca keras-keras. Cara ini bermanfaat melatih
infleksi dan meningkatkan ketahanan saat menyanyi. Bacalah koran atau novel
favorit selama 30 menit sehari.
2. Lakukan pemanasan suara sebelum menyanyi agar pita suara tidak
cedera. Ucapkan "eee…" sepanjang mungkin dengan suara yang lembut
menggunakan nada C tengah untuk wanita atau nada F satu oktaf di bawah C
tengah untuk pria. Ulangi latihan ini 2 kali lagi. Cara lain berlatih pemanasan suara
adalah mengucapkan kata "knoll" sambil menyanyi dari nada paling rendah sampai
paling tinggi sesuai tangga nada. Ulangi latihan ini 2 kali lagi. Kemudian, lakukan
cara yang sama, tetapi kali ini dinyanyikan dari nada paling tinggi sampai nada
paling rendah sebanyak 3 kali. Saat mencapai nada tengah dalam rentang vokal,
ucapkan "oll" dengan 5 not (C-D-E-F-G). Ulangi latihan ini 2 kali lagi.
3. Menyanyikan "do re mi…" naik dan turun sesuai tangga nada. Langkah ini
berguna melenturkan pita suara dan melatih kemampuan mempertahankan nada
secara konsisten. Mulailah berlatih dengan menyanyikan 1 oktaf bernada dasar C,
C#, dan seterusnya. Nyanyikan setiap not tanpa tergesa-gesa dan berusahalah
"menembak" nada dengan tepat, alih-alih sekadar membunyikan not sesuai tangga
nada.
a. Berfokuslah menyanyikan tangga nada seperti biasa, yaitu "do re mi fa sol
la si do". Agar lebih menantang, lakukan variasi not, misalnya naik 2 not lalu
turun 1 not atau gunakan pola yang lain.
b. Setelah itu, berlatihlah menggunakan variasi di atas dengan terus
menaikkan nada dasar sesuai rentang vokal.
c. Tangga nada adalah serangkaian interval di antara 2 not yang berurutan.
Saat menyanyikan tangga nada naik dan turun, Anda berlatih dengan nada
45
dasar rendah dan tinggi. Contohnya, C ke C# dan C# ke D# adalah tangga nada
dengan nada dasar yang berbeda.
4. Berlatihlah menyanyi minimal 30 menit sehari. Durasi latihan ini sudah
termasuk pemanasan pita suara. Jangan berlatih terlalu lama sehingga pita suara
menjadi tegang. Manfaatkan waktu sebaik mungkin dengan berlatih sambil
berkonsentrasi. Jika Anda berprofesi sebagai penyanyi, sisihkan waktu untuk
berlatih menyanyi di depan audiens
a. Biasakan berlatih menyanyi di depan audiens setiap hari. Meskipun hanya
sebentar, latihan ini membuat Anda merasa nyaman saat tampil di panggung
dan berinteraksi dengan audiens.
b. Jika ingin menjadi penyanyi profesional, ajukan lamaran kerja ke
perusahaan yang membutuhkan penyanyi, misalnya kedai kopi atau restoran.
Selain itu, manfaatkan keterampilan menyanyi secara sukarela dengan
bergabung dalam paduan suara gereja atau komunitas lain.
5. Berlatihlah menjaga postur tubuh yang benar saat menyanyi. Berdirilah
dengan punggung tegak dan wajah menghadap ke depan. Biasakan menarik bahu
ke belakang dan jangan menunduk. Biarkan lidah tetap rileks sehingga ujung lidah
hampir menyentuh gigi seri bawah. Gerak-gerakkan rahang bawah ke kiri dan ke
kanan agar tetap rileks.
Jangan membungkuk atau mencondongkan tubuh ke depan saat menyanyi.
6. Berlatihlah di depan cermin sambil berdiri menyamping agar Anda bisa
mengecek postur tubuh sewaktu menyanyi.
7. Lakukan latihan pernapasan untuk menguatkan diafragma. Biasakan
bernapas menggunakan diafragma dengan merenggangkan tulang rusuk ke
samping dan mengembangkan otot perut saat menarik napas. Biarkan otot perut
mengempis sewaktu membuang napas. Lakukan pernapasan diafragma sesuai
petunjuk berikut :
a. Pada hitungan 1: tarik napas untuk mengisi 1/4 volume paru.
b. Pada hitungan 2: tarik napas untuk mengisi 2/4 volume paru.
c. Pada hitungan 3: tarik napas untuk mengisi 3/4 volume paru.
d. Pada hitungan 4: tarik napas untuk mengisi paru sampai penuh.
e. Pada hitungan 5-12: buang napas sedikit demi sedikit perlahan-lahan.
f. Ulangi langkah di atas beberapa kali.

Kiat 8 : Menjaga Kesehatan dan Merawat Pita Suara


a. Biasakan minum air putih 6-8 gelas sehari. Pita suara yang selalu
terhidrasi mampu memproduksi suara merdu dengan rentang vokal yang lebar. Air
putih hangat, tetapi tidak panas, adalah minuman terbaik untuk merawat pita
suara. Air putih dingin membuat tenggorok menyempit. Tambahkan 1 sendok teh
madu atau sepotong jeruk nipis ke dalam air untuk memberikan rasa dan
menyamankan tenggorok.

46
Jika menggunakan madu, pilihlah madu alami. Sebisa mungkin, jangan
mengonsumsi bahan aditif dan zat kimia.
b. Biasakan tidur malam minimal 8 jam setiap hari. Kelelahan membuat pita
suara tegang, terutama jika Anda menyanyi dengan durasi yang panjang.
Sempatkan tidur kalau Anda di malam sebelumnya Anda tidak bisa tidur nyenyak 8
jam tanpa terbangun.
Adakalanya, terlelap selama 30 menit tepat sebelum berlatih pemanasan suara
dan menyanyi sangat bermanfaat meningkatkan kualitas suara.
c. Berlatihlah bernapas dalam-dalam. Pelajari cara bernapas dalam-dalam
dengan menarik napas melalui mulut sehingga udara mengisi paru sampai penuh
lalu buang napas melalui hidung. Lakukan teknik pernapasan ini berulang-ulang
sambil berhitung, misalnya 1-2 tarik napas, 3-4 buang napas. Selain itu, tontonlah
video daring yang menjelaskan berbagai teknik bernapas dalam-dalam atau
berkonsultasilah dengan terapis pernapasan.
Sama halnya dengan bernapas dalam-dalam, meditasi bermanfaat mencegah dan
mengatasi stres. Kualitas suara menurun dan pita suara menjadi tegang jika Anda
menyanyi dalam kondisi stres.
d. Jangan menggunakan pita suara di luar kemampuan. Gunakan mikrofon
agar suara terdengar lebih keras, alih-alih berbicara keras-keras, berteriak, atau
menyanyi dengan suara paling keras, terutama dengan durasi yang panjang.
Biarkan pita suara beristirahat agar pulih lagi setelah banyak digunakan, misalnya
untuk menyanyi dalam petunjukan atau berpidato.
e. Berlatihlah menyanyi dalam beberapa sesi singkat dan sempatkan
beristirahat sejenak di antara 2 sesi.
f.Lebarkan dan rilekskan tenggorok saat menyanyi agar tidak tegang. Jangan
sering-sering batuk atau membersihkan tenggorok.
g. Jangan merokok. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari tahu cara
berhenti merokok, misalnya menggunakan patch nikotin atau terapi medis.
Kebiasaan merokok sangat sulit dihentikan secara mendadak, tetapi kualitas suara
akan membaik jika kebiasaan ini dikurangi sedikit demi sedikit.
Selain mengiritasi tenggorok dan pita suara, merokok membuat kapasitas paru
berkurang dan membuat Anda kesulitan mempertahankan nada.
h. Kenali petunjuk pita suara yang tegang. Mungkin Anda menyanyi dengan
pita suara yang tegang jika suara terdengar parau, serak, atau kasar. Kondisi ini
membuat tenggorok terasa perih atau agak nyeri saat menyanyi atau berlatih
vokal.
i. Apabila Anda harus mengerahkan lebih banyak energi untuk menyanyikan nada
yang sama, pita suara yang tegang tidak mampu mencapainya dengan tepat.
Untuk sementara waktu, jangan menyanyi sampai pita suara benar-benar pulih.
Lebih baik lagi jika Anda mengurangi berbicara atau berlatih vokal. Suara yang
tegang bisa menjadi petunjuk pemakaian pita suara yang berlebihan sehingga
Anda perlu beristirahat untuk memulihkan diri.
47
Jika sudah beristirahat selama 2 minggu, tetapi suara belum pulih atau terdengar
berbeda dari biasanya, berkonsultasilah dengan dokter. Ada kemungkinan pita
suara menebal sehingga memengaruhi kemampuan menyanyi.

Kiat 9 : Menyanyikan suara falseto


Falseto adalah istilah yang seringkali salah dimengerti. Istilah ini sering tertukar
dengan “suara kepala” pada pria dan beberapa orang tidak mengira akan
menemukannya pada wanita (walaupun kemungkinan mereka memilikinya). Suara ini
terletak pada titik atas rentang suara Anda dan pada umumnya ringan dan lembut jika
dibandingkan dengan “suara” Anda yang lainnya.

Menemukan Falseto
1. Berlatihlah menyanyi dengan nada tinggi dari rentang suara Anda.
“Rentang suara” falseto (meskipun lebih kepada penempatan otot daripada
rentang suara) berada pada titik atas rentang suara Anda. Ini jenis suara berbeda
yang dapat ditemukan dengan melakukan percobaan menyanyikan nada-nada
tinggi yang melengking–yaitu saat Anda meniru suara sirine pada bunyi "uuu"
seperti pada mobil damkar atau mobil polisi.
Lakukan dari rentang atas suara Anda; bukan menuju rentang suara atas Anda.
Mulailah setinggi mungkin–ini seharusnya falseto Anda. Terdengar bagus saja
belum cukup, yang terpenting adalah ketepatan nada.
2. Lakukanlah dengan suara anak kecil. Banyak guru vokal mengajarkan
siswa-siswa prianya untuk mulai berbicara dengan suara “anak kecil”. Berbicaralah
seakan Anda berusia tiga atau empat tahun–dapatkah Anda mendengar
perbedaannya? Dapatkah Anda merasakan perbedaannya? Seharusnya terasa
tebih tinggi dan berada jauh di belakang, di bagian hidung (atau topeng) wajah
Anda.
Jika tidak berhasil, cobalah meniru suara wanita. Anda akan menciptakan suara
yang mendesah dan berbisik, mirip suara kekanak-kanakan Marilyn Monroe. Ini
dapat menjadi suara falseto Anda.
Sangat mungkin bagi Anda mengeluarkan suara kepala, yang jelas berbeda. Suara
tersebut akan terdengar lebih kuat dan seperti suara Mini Tikus. Jika penjelasan ini
terdengar akurat, cobalah temukan rentang suara yang tidak dapat Anda rasakan
di tenggorokan. banyak penyanyi mengatakan merasakan “pelemasan otot”
dengan suara falseto
3. Gunakan suara yang kecil. Kecuali Anda adalah Pavarotti berikutnya,
Anda kemungkinan tidak dapat mengeluarkan suara besar dengan falseto. Jadi,
saat mencoba menemukannya, jangan memaksa diri (dan tentu saja jangan
gunakan tenggorokan Anda). Gunakan suara yang kecil. Usahakan seperti Marilyn

48
Monroe yang berbicara dengan suara berbisik, bukan Miley Cyrus yang berteriak
dengan segenap kekuatannya.
Anda mungkin akan menyadari bahwa saat ingin bernyanyi dengan lebih kencang,
Anda akan menggunakan suara kepala. Apakah resonansi suara Anda berubah?
Apakah Anda mulai merasakannya di dalam tubuh Anda? Dengan demikian, Anda
tidak lagi bernyanyi dengan suara falseto
4. Bernyanyilah dengan bentuk "eee" atau "oooh." Berkaitan dengan
bagaimana tenggorokan dan pita suara terbentuk, bentuk "aahh" dan "aayyy" tidak
berhasil digunakan untuk menemukan suara falseto. Bentuk "Eee" dan "oooh"
lebih kondusif untuk menemukan suara tersebut dan masuk ke dalam pernapasan
Anda dan melepaskan pita suara Anda.
Pada bentuk vokal ini, ayunkan dari nada atas ke bawah. Apakah Anda mendengar
bahwa warna suara Anda berubah? Saat merasakan suara Anda menjadi ringan
pada nada-nada atas dan getaran suara yang lebih sedikit, itulah suara falseto
Anda.

Menempatkan falseto dengan tepat


1. Rasakanlah penempatan pada hidung dan dahi Anda. Pikirkanlah nada
yang Anda bunyikan sebagai lift di dalam tubuh Anda. Saat membunyikan nada
yang rendah, nada tersebut terletak jauh di dalam Anda, dengan resonansi di perut
Anda. Saat Anda membunyikan nada tinggi, seperti yang Anda lakukan dengan
falseto, nada tersebut berada di atas dahi Anda, dan seakan keluar dari kepala
Anda.
Nada tersebut juga keluar maju. Jika ditempatkan di belakang mulut Anda dan
selanjutnya pada begian belakang kepala Anda, Anda akan mengeluarkan suara
yang teredam dan dalam, yang tidak baik untuk suara falseto. Jagalah supaya
lidah Anda tetap terjulur pada puncak gigi dan tetap mendatar – jika melengkung,
lidah Anda akan menutupi suara Anda.

2. Bukalah kepala Anda. Jika Anda pernah mengikuti kelas menyanyi, Anda
akan mengetahui bahwa banyak pelatihan menggunakan metafora abstrak yang
entah bagaimana masuk akal dan memperbaiki suara Anda. Salah satunya adalah
untuk “membuka kepala Anda”. Artinya hanyalah bagaimana suara Anda
terdengar, dan kemungkinan berhasil karena membuat Anda memusatkan
perhatian pada membunyikan dari atas dan depan kepala, seperti langkah di atas.
Umumnya, Anda harus membuka semuanya. Bernyanyi haruslah menjadi
pengalaman yang santai tanpa tekanan apa pun. Untuk dapat memproduksi suara
falseto yang baik atau lainnya, perut Anda harus terbuka, paru-paru Anda harus
terbuka, dan begitu pun mulut Anda.

49
3. Tariklah falseto Anda ke bawah. Saat Anda telah menemukan “rentang
suara” ini, cobalah menurunkannya ke nada-nada yang lebih rendah. Jenis suara
ini memang harus ada pada rentang atas suara Anda, namun bersifat opsional
pada rentang bawah suara Anda. Nada rendah seperti apakah yang dapat Anda
produksi dan terdengar mendesah dan seperti perempuan?
Kondisi Ini berbeda-beda pada setiap penyanyi. Jika Anda mengandalkan “suara
dada” atau “suara asli” selama mungkin, pita suara Anda akan kesulitan–karena
tidak terbiasa dengan jenis suara yang tidak bergetas. Namun, jangan khawatir–
jika Anda tetap berlatih tanpa memedulikan bagaimana kedengarannya, suara
Anda akan membaik

4. Jangan mengkhawatirkan diri Anda dengan vibrato untuk sekarang. Bagi


banyak penyanyi yang tidak terlatih dan tidak profesional, akan sulit untuk
menciptakan vibrato dalam suara falseto. Ini disebabkan karena pita suara Anda
hampir tidak bersentuhan, membuatnya sulit untuk mengendalikan aliran udara
yang melewati tenggorokan Anda. Jika Anda hanya dapat menyanyikan suara
yang lurus dengan suara ini, tenanglah. Ini normal.
Saat Anda telah terbiasa, Anda dapat mencoba untuk menggunakan vibrato
dengan suara ini, namun bersiaplah untuk kesulitan saat melakukannya. Anda
akan cenderung memindahkannya ke kepala Anda dan menggunakan suara
kepala – yang sangat serupa, namun berbeda.

5. Pahamilah bentuk fisik penggunaan falseto. Seperti yang telah disebutkan


sebelumnya, menggunakan falseto berarti pita suara Anda hampir tidak
bersentuhan. Udara melewatinya dengan leluasa, memberi suara Anda warna
yang berdesah. Pada rentang atas nada suara Anda, pita suara diregangkan
menjadi lebih besar oleh otot krikotiroid sementara otot tiro-aritenoid tetap tidak
bergerak. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang belajar anatomi tubuh hari
ini, bukan?
Hampirilah seseorang yang tidak tahu apa-apa soal bernyanyi dan mereka akan
memberitahu bahwa tidak semua orang bisa melakukannya. Hampirilah seseorang
yang memang melakukannya sepanjang waktu, dan mereka akan memberitahu
bahwa butuh usaha dan perhatian terus-menerus untuk dapat mengeluarkan bunyi
yang tepat–yang bukan berarti dapat Anda lakukan secara cepat. Menyanyi
dengan baik pada umumnya dihasilkan dari berlatih. Semua orang dapat
melakukannya, namun tidak semua orang tahu bagaimana melakukannya.

Kiat 10 : Menyanyikan nada tinggi dengan suara yang tebal


Kemampuan menyanyikan nada tinggi dengan suara yang tebal bisa dikembangkan
jika Anda berlatih dengan tekun. Suara akan berubah jika Anda melakukan langkah

50
berikut secara konsisten! Aspek terpenting saat menyanyi adalah menarik napas
dalam-dalam setiap ada kesempatan agar paru-paru tetap terisi udara sehingga Anda
tidak kehabisan napas.
1. Mulailah berlatih sambil duduk atau berdiri dengan tubuh yang rileks.
Pastikan Anda menyanyi dengan punggung tegak dan postur tubuh netral agar
diafragma dan paru-paru bisa mengembang secara maksimal dan udara mengalir
dengan lancar. Oleh karena tenaga yang dibutuhkan saat menyanyi berasal dari
diafragma, tubuh yang rileks membantu Anda memfokuskan pikiran pada bagian
tubuh yang berperan penting saat menyanyi.
Rilekskan perut. Jangan mengencangkan atau mengontraksikan otot perut sebab
hal ini membuat Anda tidak bisa bernapas normal.
Pijatlah leher bagian depan dan samping dengan lembut menggunakan ibu jari
untuk merilekskan pita suara agar tidak tegang saat mulai menyanyi.

2. Bernapaslah sambil mengaktifkan diafragma. Diafragma adalah otot di


bawah paru-paru yang akan berkontraksi saat kita menarik napas sehingga paru-
paru bisa mengembang lebih besar. Saat membuang napas, Anda hanya perlu
merilekskan diafragma sedikit demi sedikit secara terkendali. Jika ingin tahu
seperti apa rasanya bernapas menggunakan diafragma, tekuklah tubuh ke depan
di pinggang lalu menyanyi. Amati apa yang Anda rasakan di perut dan suara yang
dihasilkan.
Saat menyanyi, jangan menarik napas melalui hidung sebab cara ini membuat
Anda kesulitan mencapai nada tinggi.

3. Lakukan pemanasan sebelum berlatih. Keluarkan suara yang tidak ada


artinya dengan mengalirkan udara melalui celah bibir yang terkatup agar terdengar
bunyi b-b-b-b-b atau p-p-p-p-p, keluarkan suara mendesis "shhhhh" yang panjang,
ucapkan beberapa huruf mati dan huruf hidup untuk melenturkan otot wajah.
Latihan ini membantu Anda memproduksi suara yang lebih merdu dan bebas
ketegangan. Kondisi pita suara mirip balon. Balon yang diregangkan sebelum
ditiup akan lebih mudah mengembang karena sudah lentur.

4. Lakukan pemanasan dengan menyanyikan lagu yang notasinya sesuai


rentang vokal. Alih-alih menyanyikan lagu baru, pilihlah lagu yang sudah sering
dinyanyikan sebagai materi untuk pemanasan sebelum berlatih vokal. Agar latihan
terasa lebih menantang, carilah lagu yang notasinya sedikit lebih tinggi dari batas
atas rentang vokal Anda lalu berusahalah mencapainya.

5. Latihlah tubuh Anda agar mampu mencapai nada tinggi. Saat


menyanyikan nada tinggi, kontraksikan otot perut bawah, tetapi biarkan rongga
perut atas mengembang. Teknik vokal ini disebut "mendorong suara menggunakan
51
otot perut bawah". Turunkan rahang bawah sejauh mungkin, tetapi pastikan vokal
tetap bulat dengan mengatur bentuk bibir. Agar mampu menyanyikan nada yang
semakin tinggi, tekuk sedikit kedua lutut sehingga Anda seolah-olah sedang
bergerak ke bawah.

6. Saat menaikkan nada dasar, jangan mengangkat dagu terlalu tinggi


sehingga pita suara teregang meskipun banyak orang sering melakukan hal ini
saat ingin mencapai nada tinggi. Selain menimbulkan ketegangan pada otot leher
dan pita suara, cara tersebut membuat suara terdengar seperti tercekik. Cegahlah
kebiasaan ini dengan meletakkan ujung jari telunjuk di leher bagian depan dan
perbaiki teknik vokal supaya Anda tidak mengangkat dagu saat menyanyi.

7. Jangan melihat ke atas saat menyanyikan nada tinggi. Arahkan tatapan


lurus ke depan supaya Anda tidak menunduk atau menengadah saat menyanyi
sebab hal ini membuat suara tidak enak didengar.

8. Rilekskan lidah dan arahkan ke depan supaya nada tinggi terdengar lebih
indah
.
9. Jangan memaksakan diri saat menyanyi. Jangan ingin cepat-cepat
menyanyikan not dengan nada dasar yang terlalu tinggi. Cara ini bisa merusak pita
suara.
Minumlah air putih sebelum berlatih atau tampil di pertunjukan supaya suara tetap
stabil. Siapkan air putih untuk mengantisipasi kondisi darurat

Kiat 11 : Cara menyanyi dengan percaya diri


Rasa percaya diri saat menyanyi bisa ditumbuhkan dengan banyak berlatih. Siapa
pun pendengarnya, Anda akan merasa percaya diri jika bisa bersenang-senang saat
menyanyi. Untuk itu, kenali warna suara Anda dan kuasai teknik vokal sebaik
mungkin. Menyanyi di depan audiens dalam berbagai kesempatan merupakan cara
tepat mengatasi rasa kurang percaya diri.

Agar percaya diri saat tampil diatas pentas


1. Sisihkan waktu untuk datang ke tempat menyanyi sebelum jadwal
pertunjukan. Menyanyi di tempat baru terkadang agak menakutkan. Untuk
mengatasinya, datanglah ke tempat pertunjukan saat tidak ada orang di sana.
Sempatkan berjalan berkeliling ruangan dan cari tahu tempat duduk audiens. Jika
memungkinkan, lakukan tes untuk memastikan mikrofon dan peralatan lain
berfungsi dengan baik.

52
Mungkin Anda tidak bisa berlatih di tempat pertunjukan, misalnya sebelum tampil
di bar karaoke. Akan tetapi, Anda bisa datang ke bar untuk mendengar orang lain
menyanyi.
Annabeth Novitzki, guru vokal privat, mengatakan: "Banyak penyanyi profesional
merasa gugup saat menyanyi. Hal ini disebabkan oleh hormon adrenalin yang
bermanfaat sebagai sumber energi. Mereka tekun berlatih agar menguasai lagu
yang akan dinyanyikan dan memanfaatkan energi yang memicu "rasa gugup"
untuk menyanyi sebaik mungkin!"

2. Lakukan peregangan otot untuk merilekskan tubuh sebelum tampil di


pertunjukan. Selain melenturkan pita suara, Anda perlu melenturkan otot di seluruh
tubuh. Untuk melenturkan pita suara, Anda bisa bersenandung sambil
menyanyikan tangga nada sesuai rentang vokal. Salah satu cara melenturkan
tubuh adalah dengan melakukan postur yoga, misalnya mengangkat tangan,
menyentuh jari kaki sambil duduk atau berdiri, berdansa, dan melakukan relaksasi.
Dengan menggerakkan tubuh, Anda terbebas dari rasa cemas sambil melatih fisik
agar siap menyanyi.
3. Lakukan peregangan selama masih terasa nyaman. Jangan memaksakan
diri agar otot tidak cedera.
Untuk melepaskan kelebihan energi dan adrenalin, lakukan loncat bintang atau
meninju udara.
Biasakan melenturkan pita suara sebelum menyanyi. Lakukan pemanasan suara
dengan mengucapkan kata "re" sambil menyanyikan tangga nada naik dan turun
sesuai rentang vokal.

4. Berdirilah tegak sambil merilekskan bahu. Salah satu aspek penting yang
membuat Anda merasa percaya diri saat menyanyi adalah mempertahankan
postur tubuh yang baik. Berdirilah tegak sambil menjejakkan telapak kaki dengan
mantap di lantai. Rilekskan bahu dan luruskan kepala sambil menatap audiens.
Postur ini membuat Anda bisa bernapas leluasa sehingga mampu memproduksi
suara dengan baik.
Anda akan sedikit lebih percaya diri meskipun hanya berdiri sesuai postur tersebut.
Selain itu, kualitas suara yang lebih baik membuat Anda semakin percaya diri.

5. Bernapaslah dalam-dalam sebelum menyanyi. Tarik napas dan buang


napas perlahan-lahan dengan tenang dan teratur beberapa kali. Tarik napas
panjang agar udara mengalir masuk memenuhi paru-paru agar bisa digunakan
untuk memproduksi suara. Bernapaslah seperti ini saat menyanyi. Tarik napas
dalam-dalam lalu gunakan udara untuk mengeluarkan suara dari tengah-tengah
dada.[3]

53
Bernapas dalam-dalam bermanfaat menghilangkan rasa gugup sehingga Anda
merasa tenang, rileks, mampu berfokus pada suara, dan merasa percaya diri.
Agar bisa mengatasi ketegangan dan berfokus pada tampil, lakukan meditasi
pemusatan pikiran selama beberapa menit.
Bernapas dalam-dalam menggunakan diafragma merupakan teknik vokal yang
harus dikuasai saat belajar menyanyi. Pernapasan diafragma membantu Anda
menyanyi dengan suara lebih lantang dan mencapai nada tinggi.

6. Jangan berhenti berlatih jika Anda melakukan kesalahan saat menyanyi.


Penyanyi profesional tidak luput dari kesalahan, tetapi mereka tidak menyerah.
Mereka berani memilih lagu yang menantang dan terus menyanyi jika terjadi
kesalahan saat tampil di pertunjukan. Pada umumnya, audiens tidak menyadari hal
ini atau melupakannya setelah Anda selesai menyanyi.
Penampilan pertama mungkin terasa menakutkan, tetapi kesalahan adalah hal
biasa dan membuat Anda berkembang. Kesalahan bukan sesuatu yang
merugikan. Respons Anda adalah yang terpenting.
Jangan takut mengambil risiko saat menyanyi di pertunjukan! Pilihlah lagu yang
menantang dengan nada yang tinggi atau menyanyilah di depan audiens yang
tidak Anda kenal.

7. Berfokuslah pada lagu, bukan pada audiens. Biarkan perhatian Anda


tersita oleh lagu, bukan sibuk memikirkan pendapat audiens. Anda bukan peramal
nasib dan pendapat audiens tidak penting saat Anda tampil. Hafal baik-baik lirik
lagu dan kuasai teknik vokal sebaik mungkin apa pun yang Anda pikirkan tentang
audiens. Jika bisa membantu, bayangkan audiens bertepuk tangan saat Anda
menyanyi.[4]
Fokuskan pikiran pada lirik dan arti lagu yang dinyanyikan. Ingatlah apa pesan
penting lagu ini bagi Anda dan mengapa Anda ingin meneruskannya kepada
audiens.
Jika ingin membawakan lagu berbahasa asing yang tidak Anda kuasai, cari tahu
artinya. Manfaatkan suara dan energi yang terpancar dari musik untuk menyita
perhatian audiens.
Anda tidak perlu sering-sering melihat audiens. Alih-alih menatap wajah
seseorang, arahkan pandangan mata ke dahi audiens atau lihatlah ke bagian
belakang ruangan dengan tatapan mata setinggi puncak kepala mereka supaya
Anda bisa berkonsentrasi.

8. Berusahalah mengatasi demam panggung. Hal ini dialami oleh banyak


penyanyi profesional. Meskipun sulit dihilangkan, demam panggung bisa
diredakan, misalnya dengan berpikir positif. Alih-alih memikirkan kesalahan yang
mungkin atau pernah terjadi, pikirkan hal-hal yang akan atau sudah berjalan baik!
[6]

54
Manfaatkan hormon adrenalin yang memicu rasa takut sebagai sumber energi
yang mendukung penampilan Anda di panggung.

Memilih lagu yang tepat


a. Pilihlah lagu yang berisi pesan personal untuk Anda. Beberapa lagu yang
meninggalkan kenangan indah mungkin lebih mudah diingat, misalnya lagu favorit
semasa kecil, lagu nostalgia saat mengalami momen istimewa, atau lagu yang
sering dinyanyikan. Keinginan membagikan pesan bermakna dari lagu tertentu
membuat Anda merasa percaya diri saat menyanyi.
b. Kepercayaan diri akan meningkat jika Anda menyanyi sambil mengingat
apa sebabnya lagu tersebut sangat penting dan sangat bermakna bagi Anda.
c. Alih-alih merasa tidak percaya diri karena gugup, berfokuslah pada pesan
yang ingin disampaikan atau energi yang ingin dibagikan sebab Anda menyukai
dan memahami dengan baik arti lagu yang dinyanyikan.
d. Saat tampil di pertunjukan, mungkin Anda tidak bisa menentukan sendiri
lagu yang ingin dinyanyikan. Walau demikian, cari tahu latar belakang penulisan
lagu agar Anda memahami artinya lalu pelajari liriknya.
e. Hafalkan lirik lagu yang Anda pilih. Tentukan beberapa lagu yang bisa
dinyanyikan tanpa membaca teks. Anda tidak perlu stres karena khawatir tidak
ingat lirik lagu jika sudah menghafalnya dengan baik. Alih-alih, menyanyilah sambil
berfokus mengekspresikan diri dan bersenang-senang.
f.Lirik lagu merupakan hal penting, tetapi jangan mengabaikan aspek lain saat
menyanyi, misalnya tempo, nada, ketukan masuk dan berhenti menyanyi.
g. Latihlah berbagai genre lagu sesuai warna suara Anda. Banyak orang
mulai berlatih menyanyi menggunakan lagu dan meniru gaya vokalis yang mereka
kagumi. Meskipun cara ini bermanfaat menumbuhkan kepercayaan diri, pelajari
juga genre yang lain. Jika selama ini Anda hanya menyanyikan lagu klasik atau
country padahal suara Anda lebih cocok untuk lagu jaz, hal ini bisa menyebabkan
rasa kurang percaya diri.
h. Menyanyi akan terasa sangat nyaman setelah Anda menemukan genre
lagu yang paling tepat. Anda merasa lebih santai dan mampu memproduksi suara
yang berkualitas karena sudah tahu genre lagu sesuai warna suara Anda.
Contohnya, pemilik suara bariton yang parau tidak cocok menyanyikan lagu rok
yang melengking tinggi. Pilihlah lagu yang sesuai untuk suara bariton, misalnya
lagu jaz, blues, atau bosanova.

Tips Khusus
 Ingatlah bahwa Anda bisa memilih lagu dan menentukan nada dasar sesuai
kemampuan menyanyi. Sebagai contoh, nyanyikan lagu 1 oktaf lebih rendah atau
turunkan nada dasar sesuai kemampuan. Gunakan aplikasi untuk menaikkan atau

55
menurunkan nada dasar, mempercepat atau memperlambat tempo lagu agar
sesuai dengan kemampuan Anda.
 Biasakan bernapas dalam-dalam untuk menenangkan irama detak jantung.
Perlambat tempo lagu jika diperlukan.
 Jika Anda pemalu, berlatihlah menyanyi di depan cermin, hewan kesayangan,
atau saudara kandung. Setelah itu, beranikan diri menyanyi di depan sekelompok
orang jika Anda sudah siap.
 Perilaku bisa memicu pikiran. Tersenyumlah saat menyanyi! Cara ini merupakan
kiat memengaruhi pikiran, termasuk pikiran Anda sendiri, sehingga Anda merasa
lebih percaya diri.
 Jika langkah di atas belum berhasil, kiat yang lain adalah berpura-pura menjadi
orang yang percaya diri sampai Anda benar-benar tampil percaya diri.
 Untuk mengatasi demam panggung, hafalkan baik-baik lirik lagu yang ingin
dinyanyikan. Dengan demikian, Anda merasa lebih nyaman, percaya diri, dan tidak
gugup saat menyanyi.

Kiat 12 : Bernyanyi dengan nada rendah


Tidak ada cara yang mudah untuk menghasilkan suara rendah! Siapa pun yang
mengatakan (terutama sekolah musik dan guru) bahwa bernyanyi dengan suara
rendah adalah sesuatu yang mudah, itu bohong. Anda perlu kerja keras dengan
bimbingan guru vokal jika Anda ingin meningkatkan, menyempurnakan, dan
menguasai suara Anda serta teknik vokal.

Terlepas dari kualitas suara, ada penyanyi yang bagus dan ada penyanyi yang buruk.
Seorang penyanyi yang bagus adalah penyanyi yang sepenuhnya paham apa yang
dibutuhkan oleh tubuh dan attitude nya. Jenis penyanyi ini senang mempelajari teknik
vokal baru dan mendengarkan saran sejak pelajaran pertama sampai mereka
melangkah di atas panggung di depan ribuan penonton.

Hal yang Harus Dihindari jika Anda Ingin Mencapai Nada Rendah
1. Mencoba Mengubah Pita Suara Anda
Tanpa operasi, mustahil bisa mengubah panjang pita suara seseorang. Pita suara
lah yang umumnya mendefinisikan tessitura seseorang.
Contohnya beberapa penyanyi modern, baik amatir maupun profesional, merasa
lebih mudah bernyanyi dalam nada tinggi daripada nada rendah dan sebaliknya.
Jauh lebih mudah untuk menyanyi sesuai kemampuan biologis Anda daripada
memaksakan rentang suara Anda. Karena itu, latihan vokal bisa membantu
memperluas jangkauan Anda.

2. Memaksakan Suara Anda

56
Memaksakan suara Anda sangat tidak disarankan. Baik untuk menyuruh siswa di
kelas diam, untuk menang dalam perdebatan, atau berteriak pada artis favorit
Anda saat mereka tampil, kita sering kali memaksakan suara.

3. Tidak Mengistirahatkan Suara Anda


Dalam kehidupan kita sehari-hari, bekerja berlebihan bisa berefek negatif pada
tubuh kita. Begitupun juga dengan suara jika Anda tidak menjaganya.
Seorang penyanyi harus menjaga suara mereka dengan mengistirahatkan pita
suara setelah menyanyi.
Menyanyikan banyak lagu tanpa istirahat sama sekali bisa membahayakan suara
Anda dan bahkan penampilan selanjutnya bisa jadi lebih buruk. Pastikan Anda
selalu mengistirahatkan suara Anda setelah selesai sesi latihan.

4. Menundukkan Kepala untuk Mencapai Nada Rendah


Meskipun reaksi ini sangat lumrah bagi manusia, tapi Anda harus menghindari
karena sebenarnya tidak memudahkan. Menundukkan kepala tidak memudahkan
Anda untuk mencapai nada rendah!
Anda juga harus belajar cara menguasai vibrato, yang merupakan salah satu
teknik bernyanyi paling penting untuk penyanyi opera.

Langkah Yang Harus Anda Lakukan Agar Bisa Bernyanyi Dengan Suara Rendah
Bernyanyi dengan suara rendah tidak semudah yang Anda pikirkan. Butuh banyak
waktu, dedikasi, dan uang, dalam kasus-kasus tertentu. Anda harus berusaha keras
menyempurnakan postur tubuh, pernapasan dan latihan vokal.
1. Rilekskan Wajah Anda
Agar bisa menyanyi lebih bagus, Anda harus merilekskan wajah Anda. Umumnya
wajah adalah bagian tubuh yang paling tegang, oleh karenanya merilekskan wajah
bisa membantu Anda mencapai notasi yang lebih rendah dan lebih tinggi.
Ada beberapa teknik yang bisa digunakan, dan ada beberapa kebiasaan buruk
yang harus Anda hindari:
Rilekskan rahang Anda. Rahang yang kaku bisa membuat wajah Anda Rilekskan
gigi dan biarkan rahang Anda sedikit jatuh, sehingga bisa meredakan ketegangan
di wajah Anda.
Tenangkan mata dan dahi Anda. Fokuslah pada alis dan kelopak mata Anda.
Tujuannya adalah untuk merilekskan ekspresi wajah seiring
Perhatikan lidah dan mulut Anda. Dua organ ini adalah bagian penting ketika
Dengan menggetarkan bibir Anda dan memamerkan gigi, Anda bisa meningkatkan
elocution dan mencapai nada rendah. Terkahir, letakkan lidah Anda sejajar dengan
ujung lidah di gigi bawah.

2. Vokalisasi
Teknik ini merupakan metode klasik. Menyanyikan “ooh” dengan nada rendah bisa
menjadi cara yang bagus untuk memperluas jangkauan vokal Anda tanpa harus
menggunakan teknologi seperti vocoder.

57
Banyak siswa yang membenci latihan ini, tapi kebanyakan guru bernyanyi dan
pelatih suara menyukai teknik ini, dan juga dapat :
 Membuat pita suara lebih fleksibel
 Meningkatkan suara Anda
 Membantu siswa menyanyikan setiap notasi dalam kisaran mereka
 Meningkatkan jangkauan vokal Anda
 Perlu dicatat bahwa latihan vokalisasi sambil ditemani piano adalah cara
yang bagus untuk mengembangkan rentang vokal Anda.

3. Gunakan Pernafasan Diafragma


Untuk menambah suara, memingkatkan kualitas di atas panggung, atau untuk
membuat suara Anda terdengar lebih menyenangkan, Anda harus melatih
pernapasan diafragma.
Cara melakukan pernafasan diafragma yaitu:
a. Dorong perut Anda keluar saat Anda menarik napas.
b. Perlahan normalkan perut Anda kembali saat Anda menghembuskan
c. Dorong sedikit obliques di sekitar pubis.
d. Pertahankan diafragma Anda tetap rendah selama mungkin.
e. Normalkan perut Anda kembali selambat mungkin
f. Kembangkan tulang rusuk semaksimal mungkin.

4. Kendalikan Udara di Sekitar Tubuh Anda untuk Meningkatkan pernafasan


Seperti halnya dalam seni bela diri dan tai chi, pernapasan berperan penting dalam
menyanyi dan menentukan kualitas suara serta penampilan penyanyi.
Napas Anda harus berasal dari dasar perut dan harus dikontrol. Menyempurnakan
pernapasan adalah langkah pertama untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi.

5. Ikutilah Kelas Bernyanyi dengan Tutor vokal


Faktanya, meskipun ada banyak cara untuk belajar bernyanyi, sepeti pelajaran
menyanyi online, dan video tutorial YouTube, tapi tidak ada yang bisa
menggantikan pelatih vokal dalam memberi masukan di rumah sendiri.
Meskipun Anda bisa belajar bernyanyi sendiri, hasilnya bisa lebih baik dengan
pelatih vokal pribadi yang bisa menyesuaikan pelajaran dengan kebutuhan Anda
dan membantu mengembangkan teknik vokal yang Anda butuhkan untuk
meningkatkan kemampuan bernyanyi.
Bisa dibilang salah satu metode yang paling hemat untuk belajar bernyanyi karena
setiap jam digunakan untuk mengembangkan kemampuan Anda dengan cara yang
tepat. Tutor Anda juga akan memilih metode latihan menyanyi terbaik untuk Anda,
membantu Anda mengontrol pernapasan, meningkatkan kesehatan vokal, dan
memberikan latihan pemanasan vokal yang harus Anda lakukan sebelum sesi
latihan.
Kiat 13 : Cara bernyanyi menggunakan nafas diafragma
Diafragma adalah lapisan otot yang memisahkan rongga dada, tempat jantung dan
paru-paru berada, bersama dengan organ dalam tubuh. Diafragma mungkin dikenal
sebagai penyebab kejang dan cegukan, tetapi juga merupakan bagian penting untuk
58
bernyanyi. Menyanyi dengan benar memerlukan dukungan pernapasan diafragma,
yang menggunakan otot untuk memaksa udara dari paru-paru ke pita suara.

Jika Anda ingin menjadi penyanyi yang lebih baik, belajarlah untuk memperkuat otot
tersebut dan bernyanyi dengan benar.
1. Lakukan latihan penguatan pernapasan diafragma. Latihlah diafragma
secara teratur. Ketika Anda telah belajar untuk bernapas dengan benar, Anda perlu
menguatkan diafragma. Ambil napas dalam-dalam dari diafragma, dan ketika
berlatih, hitunglah sebanyak mungkin yang Anda bisa, hitung perlahan dan stabil,
kemudian catat sebanyak apa perkembangan latihan setiap hari.
Latihan dengan “susu kocok”. Berpura-puralah Anda sedang mengisap melalui
sedotan. Ingat untuk menjaga pundak dan dada tetap stabil. Tahan tangan di
daerah perut untuk menyadari adanya pergerakan.
Lakukan “pernapasan anjing”. Bernapaslah seperti seekor anjing yang terengah-
engah. Hanya saja, ingatlah untuk tetap mempertahankan posisi dada dan pundak,
kemudian tahan tangan lagi di atas perut.
Berlatihlah “tekanan kamar mandi”. Sama seperti penamaannya, latihan ini juga
dapat membantu belajar bernyanyi dengan diafragma. Jaga pundak dan dada
tetap stabil, keluarkan napas yang keras seperti ketika Anda sedang buang air
besar. Letakan tangan di daerah perut.

2. Berlatihlah cara bernapas sambil menyanyi. Jika Anda ingin memperkuat


diafragma untuk bernyanyi, Anda perlu melakukan latihan-latihan pernapasan tadi
dengan teratur, dengan melakukannya pada beberapa waktu setiap hari. Anda
dapat melakukannya di mana pun, kapan pun, dengan relatif mudah karena tidak
membutuhkan peralatan khusus. Anda hanya memerlukan suara.
Berlatihlah cara bernapas ketika Anda sedang berkendara menuju tempat kerja
atau ketika menonton televisi. Tidak ada alasan untuk tidak berlatih sesuatu yang
amat mudah. Dan Anda akan segera menyadari perubahan yang besar ketika
bernyanyi dengan latihan yang cepat dan tepat.

3. Bernyanyi dengan tenggorokan terbuka. Lihatlah di cermin ketika Anda


menguap, lihat dan rasakan bukaan di tenggorokan Anda. Ini diperlukan ketika
Anda bernyanyi, serileks mungkin. Untuk membiarkan udara mengalir lebih natural
dari diafragma, Anda perlu berlatih menyanyi dengan tenggorokan lebih terbuka.
Berpura-puralah Anda memiliki bola di tenggorokan yang memaksanya tetap
terbuka. Berlatihlah menyanyi sambil membiarkan tenggorokan terbuka. Anda
mungkin perlu sedikit waktu untuk menggapai nada sekuat biasanya, namun
langkah ini sangatlah penting untuk mempertahankan kekuatan suara Anda.

59
Kiat 14 : Meningkatkan Range Vokal
Range vokal setiap orang berbeda-beda. Standar normal umumnya orang memiliki
dua oktav. Semakin panjang rang vokal seseorang, semakin memungkinkan dia
untuk membawakan berbagai jenis lagu dengan baik. Dengan catatan, dia memiliki
kemampuan/teknik vokal yang baik pula tentunya.
Seseorang yang bertipikal vokal bass, bariton, alto, dan mezo sopran, biasanya
memiliki rang vokal yang pendek. Lain halnya seseorang yang bertipikal vokal tenor
atau sopran, biasanya ia memiliki range vokal panjang. Namun, terkadang ada juga,
meski ia bertipikal bass, tapi memiliki range vokal panjang. Sebaliknya, orang yang
bertipikal tenor tapi range-nya pendek.

Pemahaman terhadap tipikal vokal sangat penting. Terutama untuk menentukan nada
dasar ketika hendak bernyanyi. Bagi Anda yang bertipikal vokal rendah, jangan
khawatir kehilangan kesempatan bernyanyi. Tak masalah. Anda bisa menyesuaikan
nada dasar di mana Anda mulai bernyanyi yang sesuai dengan jenis suara Anda.
Misalnya dengan menurunkan nada dasar dari penyanyi aslinya. Ilmu vokal bukanlah
ilmu eksak.
Pada dasarnya range vokal seseorang bisa ditingkatkan. Ada beberapa jenis latihan
yang dapat membantu meningkatkan range vokal. Salah satu di antaranya adalah
dengan teknik ”vokal kepala” atau ”suara langit-langit”.
Output vokal seseorang secara natural terbagi dua, yakni vokal kepala dan vokal
dada. Vokal kepala adalah vokal yang dihasilkan dari langit-langit atas rongga mulut.
Sementara vokal dada adalah vokal yang dihasilkan dari rongga dada.
Untuk menemukan vokal kepala. Mulailah dengan latihan berikut:

Tentukan nada terendah yang mampu Anda bawakan dengan baik, nyanyikan
solmisasi (do re mi fa sol la si do) dari suara terendah tersebut hingga nada tertinggi
yang Anda kuasai. Pada saat vokal Anda tidak mampu mengeluarkan nada tertinggi
dengan baik atau sampai Anda membutuhkan untuk mengubah nada Anda ke dalam
vokal kepala.

Mulailah lakukan dengan menggunakan vokal kepala. Caranya ”lemparkan” suara di


dalam rongga mulut Anda ke atas langit-langit. Rasakan suara Anda menjadi lebih
ringan dan jaga agar tetap bright (jelas). Pada tahap awal, jika Anda menggunakan
vokal kepala dengan baik akan terasa dahi atau kepala Anda bergetar. Untuk tahap
awal biasanya akan terasa sedikit pusing.
Selain itu ada juga teknik lain, yaitu dengan menggunakan teknik falseto dan kop
stem.
60
Kiat 15 : Meningkatkan Power Vocal

Banyak cara untuk tingkatkan power tapi yang jelas harus pahami dulu karakter suara
masing-masing. Tujuannya biar loe semua gak ngotot merubah suara biar jadi kayak
artis idola. Sebab karakter suara gak bisa diubah kalo tetep ngeyel resikonya pita
suara malah jadi rusak. Nah edisi ini HC ada beberapa trik mudah buat naikin power
suara kamu

1. Tiup Lilin. Jelas bukan ulang tahun, tapi tujuannya buat memperkuat otot paru2.
Coba tiup lilin mulai jarak terdekat. Coba bikin jarak 2 jengkal. Bila bisa mati
tambah jarak jadi 3 jengkal. Masih bisa mati coba jarak 4 jengkal. Coba tambah
jarak dan bila belum bisa mati terus latih sampe api di lilin mati. Istirahat setiap 10
menit. Lakukan tiap hari dan rasakan setelah 2 minggu. Jangan latihan dalam
keadaan lapar sebab resikonya bisa pingsan. Tujuannya untuk memperkuat
hembusan nafas.

2. Tiup Balon. Yang ini jelas juga bukan buat ulang tahun. Tujuannya sama dengan
tiup lilin tapi tekanan balon bisa melatih otot paru2. Untuk tiup balon usahakan
istirahat bila sudah terasa berkunang2.

3. Gigit Pensil. Ini emang agak aneh tapi secara langsung akan melatih suara di nada
tinggi dan power. Caranya gigit pensil di ujung gigi dan nyanyikan satu lagu secara
utuh tanpa menjatuhkan pensil. Latih 10-15 menit tiap hari.

4. Lagu Vokal Tinggi. Ini memang agak ekstrim yaitu memaksa pita suara kita untuk
bekerja keras. Pilih lagu yang punya vokal tinggi seperti Hallowen, ikuti vokalnya.
Bila sudah terasa serak istirahat dan jangan lupa minum air putih. Lebih baik
mengunyah kencur sekalian biar gak jadi radang tenggorokan. Konsepnya melatih
pita suara untuk nada yang lebih tinggi. Coba satu hari sekali jangan lebih.

5. Pake Diagfrahma. Kalo yang ini udah beberapa kali dibahas yang intinya
menggunakan nafas perut bukan tenggorokan ato leher. Coba nyanyi satu lagu
pake suara perut. Kalo terasa capek di leher berarti nafas perut masih belum
bagus. Latih terus tiap hari.

6. Nyanyi Dalam Air. Ini Bukan sulap tapi salah satu latihan yang cukup bagus buat
naikin power. Caranya celupin kepala ke dalam air, bisa di ember ato bak mandi
ato dikolam renang sekalian dan nyanyikan satu bait lagu. Teorinya suara kita akan
tertekan dan saat di udara bebas power lebih keluar. Latih tiap hari.

7. Minum Air Putih. Lakukan rutin setiap bangun tidur 2-3 gelas.

61
___________________________________dari berbagai sumber________________________________

62

Anda mungkin juga menyukai