Anda di halaman 1dari 2

Resonansi

Apakah itu resonansi? Resonansi adalah penggemaan. Contohnya gitar klasik yang memiliki lobang bundar di
tengah badannya, fungsi lobang tersebut adalah agar suara senar yang kecil sayup-sayup dapat digemakan oleh
badan gitar sehingga menjadi keras. Hal ini juga terjadi dalam instrumen istrumen lain, tetapi secara khusus
kita akan membahas resonasi dalam menyanyi.

Dalam bernyanyi, tindakan menggemakan suara ini boleh di definisikan sebagai tindakan memantulkan
sumber suara ke suatu tempat sehingga terdengar lebih keras.

Mengapa resonansi sangat penting bagi penyanyi? Karena tanpa penggemaan, suara kita tidak akan sampai
kepada pendengar / audience. Nah, bagi anda yang pernah belajar vocal, mungkin anda pernah mendengar
mengenai “head voice” suara yang asal bunyinya dari kepala. Sayangnya istilah head voice ini sering rancu di
dalam pembelajaran vocal, hal tersebut dikarenakan istilah ini sering digunakan untuk menunjuk pada teknik
resonasi kepala atau “head resonance”. 

Bedakah kedua hal tersebut? Sebenarnya iya, namun di dalam vocal sering diartikan sama. Saya katakan
berbeda karena suara manusia itu dapat dibunyikan dari beberapa tempat resonansi yang berbeda, berikut
penjelasannya:

1) chest voice
Suara bawah yang asal resonansinya dari dada ini, biasanya digunakan oleh pria-pria Bass saat membidik
nada-nada rendah.

2) neck voice
Suara yang asal resonansinya dari leher ini adalah suara tengah dan atas tetapi bukan suara yang tertinggi,
biasa gunakan untuk menyanyi normal, terutama mereka yang belajar pop dan jazz.

3) head voice
Suara yang asal resonansinya dari kepala ini adalah suara tertinggi manusia normal, baik pria maupun wanita.
Wanita pemakai suara ini contohnya adalah Gita Gutawa, Diana Indonesian Idol, Putri Ayu Suara Indonesia.
Suara yang mereka gunakan adalah head voice bukan falsetto; hal ini diteguhkan oleh para ahli vocal yang
percaya bahwa wanita tidak memiliki rongga falsetto karena suara mereka tidak terhambat oleh jakun,
sehingga wanita bisa sangat tinggi dan maximal dalam menggunakan head voice.

Lalu apakah pria tidak memiliki head voice? Oh tentu punya, tetapi head voice pada pria cenderung ber-
range/berjarak pendek dan terjadi di tengah-tengah antara neck voice dan falsetto.

4) falsetto
Berasal dari kata “false” atau “keliru” dan istilah ini digunakan untuk menunjuk kepada suara tertinggi pria.
Mengapa disebut keliru? Karena normalnya suara asli pria dewasa yang berjakun tidak seperti itu, dan falsetto
ini warna suaranya seolah-olah terjadi akibat salah “placing” (penempatan). 

Bagi anda yang sedang/sudah belajar teknik bernyanyi yang baik, suara yang berasal dari chest voice, neck
voice dan bahkan falsetto pria, tetap akan diresonansikan ke kepala; dan teknik head resonance seperti ini
sering disebut juga sebagai head voice. Kalau anda bingung dengan maksud saya, perhatikan pemisahan
definisi ‘versi penulis’ (yang mungkin kurang valid tetapi saya yakin membantu pemahaman anda). 

Head Voice adalah suara yang asal bunyinya benar-benar dari kepala kita.

Head Resonance adalah teknik untuk meresonansikan suara (yang asal bunyinya dari tempat lain misalnya:
chest voice, neck voice, maupun falsetto) ke kepala.
Catatan:
Sebuah keuntungan bagi mereka yang head resonance/head voice-nya matang: falsetto tetap terdengar indah.
Mengapa demikian? Karena falsetto yang diresonansikan ke kepala tidak lagi terdengar seperti salah
penempatan; malahan suara tersebut akan terdengar seperti suara asli tinggi pria. Dan bila anda telah
menguasai teknik tersebut secara maximal maka saya katakan anda beruntung karena telah memiliki range
yang luas.
sumber

Anda mungkin juga menyukai