Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

UNSUR-UNSUR SENI MUSIK


(MELODI)

MATA KULIAH : Pendidikan Seni Musik

DOSEN : Ratih Juwita Novalia, M.Pd

Oleh :

1. M. Iqbal Al-Ihsan
2. Agriva Genesius Ginting
3. Anna Kristiana
4. Vinta Yulianti

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
MUARA BUNGO 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-
Nya penulis diberikan kesehatan dan pikiran sehingga dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan pengampu. Atas kebaikannya pula penulis mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Melodi” ini. Adapun maksud dan tujuan penulis makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari pengampu dalam mata kuliah Pendidikan
Seni Musik.

Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis menemukan banyak


hambatan yang pada akhirnya dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Ratih Juwita Novalia, M.Pd.
dan penulis memohon maaf jika ada kekurangan dalam membuat makalah ini.

Segala kritik dan saran dari pembaca, akan penulis terima dengan baik.
Guna terciptanya makalah yang lebih baik pada makalah yang akan datang, dan
kami mengucapkan terima kasih.

Muara Bungo, 20 Oktober 2020

Kelompok II

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ............................................................................... 3
B. Rumusan Masalah. ........................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan. ............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Melodi ............................................................................ 4
B. Tangga Nada ..................................................................................... 4
C. Pola Interval...................................................................................... 5
D. Garis Pranada ................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan. ...................................................................................... 8
B. Kritik Dan Saran ............................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering kita mendengar istilah "melodi", tapi mungkin agak sulit untuk
mengartikannya secar harfiah. Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian
nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan
mengungkapkan suatu gagasan.
Bunyi dapat berupa gaduh atau nada. Gaduh merupakan bunyi yang tidak
teratur getarannya, sedangkan nada adalah bunyi yang teratur getarannya. Salah
satu unsur-unsur musik adalah melodi, merupakan tinggi, rendah dan panjang
pendeknya nada yang terdapat di dalam musik. Melodi adalah kesatuan frase
yang sudah disusun dari nada dengan urutan, interval serta tinggi yang sudah
diatur. Dengan adanya melodi, maka akan membuat musik semakin berwarna.
Sehingga dapat didengar dan dinikmati oleh masyarakat pendengarnya. Maka dari
itu, makalah ini akan membahas lebih jauh apa itu melodi dalam musik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan melodi?


2. Bagaimana penjelasan mengenai tangga nada?
3. Bagaimana penjelasan mengenai pola interval?
4. Bagaimana penjelasan mengenai garis pranada?
C. Tujuan Masalah

Dari rumusan masalah diatas maka penulis dapat membuat tujuan masalah
sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu melodi.


2. Mengetahui penjelasan mengenai tangga nada.
3. Mengetahui penjelasan mengenai pola interval.
4. Mengetahui penjelasan mengenai penjelasan mengenai garis pranada

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MELODI
Melodi merupakan unsur pokok musik yang selalu menjadi perhatian para
penikmat musik, dikarenakan orang yang bernyanyi selalu menghasilkan melodi. Melodi
adalah rangkaian bunyi nada menjadi suatu rangkaian yaNg mewakili ide musik, yang
akan menjadi sajian mantap dan teratur jika dilengkapi unsur irama untuk memenuhi
unsur estetisnya. Namun dalam penggarapan musik oleh seniman musik sangat
bervariasi, ada yang irama dulu, melodi, ada juga yang mengkombinasikannya,
tergantung tingkat pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas. Melodi dapat juga diartikan
susunan rangkaian nada yang terdengar serta berirama dan mengungkapkan suatu ide atau
gagasan.

B. TANGGA NADA
Tangga nada adalah sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu.
Bila diibaratkan sebuah tangga pada kehidupan nyata maka tangga nada memiliki fungsi
yang serupa dengan tangga pada kehidupan sehari-hari. Bila kita perhatikan sebuah
tangga memiliki fungsi untuk naik atau turun. Begitu juga nada. Ada saatnya nada itu
naik atau makin tinggi, ada saatnya juga ketika nada itu turun atau semakin rendah.
Dalam tangga nada ada 3 jenis tangga nada yaitu diatonis, pentatonis dan
kromatis, berikut penjelasaanya:
1) Tangga Nada Pentatonis
Penta artinya lima, dipakai untuk istilah jenis tangga nada ini karena disini yang
dipakai hanya 5 nada pokok. Jenis ini dibagi menjadi dua yaitu tangga nada dan
tangga nada slendro. Jenis ini kebanyakan dipakai untuk genre musik rock n’ roll,
beberapa aliran variasi lagu pop dan blues, lagu anak-anak, serta lagu tradisional.
Tangga nada ini juga sering kita temui dalam musik tradisional Jawa seperti musik
gamelan. Lebih mudahnya dalam memahami perbedaan Slendro dan Pelog adalah
Slendro terdiri dari tangga nada pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 1
(memberikan kesan gembira dan lincah). Sedangkan pelog terdiri dari tangga nada
pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 (memberikan kesan tenang dan luhur).
Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah: Kincir-kincir, Jali-
jali, Lenggang kangkung, Suwe ora jamu, dan Cublak-cublak suweng.

4
2) Tangga Nada Diatonis
Jika pentatonis ada 5 nada, untuk jenis diatonis ada 7 nada dengan 2 macam interval.
Tangga nada diatonis ini lebih sering kita dengar atau mainkan di musik
kontemporer atau kekinian. Tangga nada ini sering kita jumpai juga disaat kita
belajar sebuah alat musik seperti gitar. Karena dasar bermain gitar seringkali
mengunakan tangga nada ini. Tangga nada diatonis ini menggunakan interval 1 atau
pakai interval setengah. Dalam jenis ini pun terbagi lagi jadi 2 tangga nada, yaitu
mayor dan minor.
3) Tangga Nada Kromatis

Inilah jenis tangga nada yang terakhir, terdiri dari 12 nada dengan interval setengah
nada antar tiap notnya. Sebenarnya tangga nada ini adalah turunan dari tangga nada
diatonik mayor. Dimana pada bagian nada yang nilainya 1 di diatonik mayor,
dipecah jadi ½ dan ½ pada tangga nada kromatis. Jenis tangga nada ini lumayan
banyak dipakai untuk jenis lagu rohani, jazz, blues, pop dan beberapa rock. Contoh
lagu dengan tangga nada Kromatis: Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki) dan
Bungong Jeumpa (Aceh)
C. POLA INTERVAL

Interval (musik) adalah sebuah jarak antara nada satu ke nada yang
lainnya. baik jarak nada ke atas atau jarak nada ke bawah. Dalam sebuah tangga
nada ada 7 (tujuh) nada yang masing-masing mempunyai nama kuantitas interval,
sebagai berikut:

1) c – c : prime
2) c – d : secondo
3) c – e : terts
4) c – f : kuart
5) c – g : kuint
6) c – a : sekst
7) c – b : seprim
8) c – c’ : oktaf
Sedangkan nama kualitas interval dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok dasar, yaitu :

5
1. Interval Perfect (murni):

1) Interval Prime ( 1 )
2) Interval Kuart ( 4 )
3) Interval Kuint ( 5 )
4) Interval Oktaf ( 8 )

Interval Mayor (besar):

1) Interval Secondo ( 2 )
2) Interval Terts ( 3 )
3) Interval Sekst ( 6 )
4) Interval Septim ( 7 )

Masing-masing interval dasar di atas dapat diubah-ubah, yaitu dengan


memperlebar jarak atau mempersempit jarak. Untuk memperlebar jarak, maka nada atas
dinaikkan 1 semitone, atau nada bawah diturunkan 1 semitone, sedangkan untuk
mempersempit jarak, maka nada atas diturunkan 1 semitone, atau nada bawah dinaikkan
1 semitone.

Seluruh interval Mayor, jika diperlebar sebanyak 1 semitone, akan menjadi


interval Augmented, akan tetapi bila dipersempit sebanyak 1 semitone, akan menjadi
interval minor, dan jika dipersempit sekali lagi sebanyak 1 semitone, akan menjadi
interval diminished. Demikian juga pada interval Perfect, jika diperlebar sebanyak 1
semitone, akan menjadi interval Augmented, akan tetapi bila dipersempit sebanyak 1
semitone, akan menjadi interval diminished.

Urutan interval adalah sebagai berikut :

1) Prime (1st) seperti C ke C


2) Skunde (2nd) seperti C ke D
3) Ters (3rd) seperti C ke E
4) Kwart (4th) seperti C ke F
5) Kwint (5th) seperti C ke G
6) Sekt (6th) seperti C ke A
7) Septim (7th) seperti C ke B
8) None (9th) seperti C ke D’
9) Decim (10th) seperti C ke E’
10) Undecim (11th) seperti C ke F’
11) Dodecim (12th) seperti C ke G’
12) Tredecim (13th) seperti C ke A’

6
Pengembangan jarak lebih jauh dapat diartikan oktaf = prime, none = sekunde, decim =
ters, undecim = kwart, dodecim = kwint, tredecim = sekt, dalam hal ini dikenal sebagai
compound interval (interval ganda). Menurut nilainya, interval dapat di klasifikasikan
sebagai Perfect = murni, major = besar, minor = kecil, diminished = kurang, augmented =
lebih, Interval yang masuk kedalam skala besar adalah compound interval.

D. Garis Paranada

Dalam notasi musik balok, paranada adalah lima garis horisontal tempat not
ditulis. Not dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi) paranada. Simbol musik
yang sesuai, bergantung pada efek yang diharapkan, ditempatkan pada garis berdasarkan
nada atau fungsi yang sesuai. Notasi musik ditempatkan berdasarkan nada, notasi perkusi
ditempatkan berdasarkan instrumen, dan nada berhenti dan nada lainnya ditempatkan
berdasarkan kesepakatan.

Garis paranada diberi nomor dari bawah ke atas; garis paling bawah disebut garis
pertama dan garis paling atas disebut garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi
lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada lebih tinggi. Not pada paranada dibaca dari kiri
ke kanan. Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di sebelah kanan.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Melodi merupakan unsur pokok musik yang selalu menjadi perhatian para penikmat
musik, dikarenakan orang yang bernyanyi selalu menghasilkan melodi. Melodi adalah rangkaian
bunyi nada menjadi suatu rangkaian yaNg mewakili ide musik, yang akan menjadi sajian
mantap dan teratur jika dilengkapi unsur irama untuk memenuhi unsur estetisnya. Namun dalam
penggarapan musik oleh seniman musik sangat bervariasi, ada yang irama dulu, melodi, ada
juga yang mengkombinasikannya, tergantung tingkat pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas.
Melodi dapat juga diartikan susunan rangkaian nada yang terdengar serta berirama dan
mengungkapkan suatu ide atau gagasan. Nada yang tersusun dan memiliki jarak tertentu
antara nada satu dengan yang lainnya disebut dengan tangga nada. Terdapat berbagai
jenis tangga nada diatonis yaitu minor, mayor, kromatis, Debussy, Pentatonis, pelog &
slendro.
Pada garis paranada terdapat tanda kunci yang berfungsi menunjukkan tempat
notpda tiap garis. Tiga macam tanda kunci yang dipakai dalam teori musik yaitu kunci
G, F dan C. Untuk mengubah suatu nada lebih tinggi 1/2 nada, lebih rendah ½ nada atau
mengembalikannya nada ke asal digunakan tanda kromatik. Tanda ini terdiri atas tanda
kruis, mol, dan pugar. Antara nada yang satu dengan yang lainnya mempunyai jarak
yang disebut dengan interval.

B. KRITIK DAN SARAN

Kritik dan saran yang membangun, akan selalu diterima oleh penulis demi
makalah yang lebih baik kedepannya. Terimakasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana. (2010). “irama, melodi, dan harmoni”


https://www.kompasiana.com/uns/55005856a3331153725109e6/irama-
melodi-dan- harmoni 21 Oktober 2020

Tambah Pinter. (2010). “jenis-jenis tangga nada” https://tambahpinter.com/jenis-tangga-


nada/#:~:text=Secara%20umum%20tangga%20nada%20dibagi,yaitu%20pentatonis%2C
%20diatonis%20dan%20kromatis. 21 Oktober 2020

Sem Cornelyoes Bangun. 2017. Buku Guru Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK


Kelas XI

Merdeka.com. (2019). “interval nada” https://www.merdeka.com/jatim/interval-


nada-adalah-jarak-antara-nada-satu-ke-yang-lainnya-ketahui-selengkapnya-
kln.html?page=2 21 Oktober 2020

Wikipedia. (2017). “paranada”


https://id.wikipedia.org/wiki/Paranada#:~:text=Dalam%20notasi%20musik%20balok
%2C%20paranada,nada%20atau%20fungsi%20yang%20sesuai. 21 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai