Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN GERAK ALODENSI

MAKALAH

( Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik


yang diampu oleh Dosen Ibu Citra Azzariat, S.Pd, M.Pd.)

Disusun oleh :

1) Calvin Yosi Rianto 2085201009


2) Septriani 2085201021
3) Irfandi 2085201026

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kotabumi , 30 Mei  2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR......................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................

A. Definisi Remaja.....................................................................................................
B. Perkembangan Pada Remaja.................................................................................
C. Kemampuan Gerak Masa Remaja ( Adolensi ).....................................................
D. Koordinasi dan Keseimbangan..............................................................................
E. Peningkatan Penampilan Gerak.............................................................................
F. Keterampilan Dasar...............................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang
kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan
yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal
yang baru. Pada perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian
organ-organ seksualnya secara fisik, pada masa remaja pula mulai pembentukan
hormon-hormon seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah
lakunya banyak dipengaruhi oleh hormin tersebut.
Bimbingan orang tua terhadap anak pada suai remaja sangatlah dibutuhkan agar
mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya hendaknya
mengetahui perkembangan fisik remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan “Perkembangan
Fisik Remaja” dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana defenisi remaja ?
2. Bagaimana tahapan-tahapan perkembangan fisik remaja ?
3. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan fisik
remaja ?

C. Tujuan
1. Untuk menngetahui pengertian remaja
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan perkembangan fisik remaja
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
remaja

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Remaja (Adolesensi)


Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescare (kata bendanya,
adolescentia yaitu remaja) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”
(Bobak,2004). Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk
memasuki masa dewasa (Rumini & Sundari, 2004). Masa remaja adalah masa
transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt),
timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan
psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2004). WHO menetapkan batas usia
remaja dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10-12 tahun dan remaja akhir 15-20
tahun. Pedoman umum remaja di Indonesia menggunakan batasan usia 11-24
tahun dan belum menikah (Sarwono, 2001).

B. Perkembangan Pada Remaja


Perkembangan yang terjadi pada remaja meliputi : perkembangan fisik, perubahan
emosional, perubahan sosial, perubahan moral dan perubahan kepribadian
(Hurlock, 1999).

a) Perkembangan fisik pada remaja


Masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung sangat pesat. Perkembangan
seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu ciri seks primer dan ciri seks
sekunder (Al-Mighwar, 2006).
Menurut Depkes RI (2002), ciri-ciri seksualitas primer pada remaja dibedakan
atas jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Remaja lakilaki ditandai dengan
telah berfungsinya organ reproduksi yakni dengan adanya mimpi basah yang

2
umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun. Hal ini terjadi akibat organ testis telah
mulai memproduksi sperma. Sperma yang telah dikeluarkan jika kantungnya telah
penuh sementara pada remaja putri ditandai dengan adanya peristiwa menstruasi
(menarche). Menstruasi pertama ini menandakan bahwa remaja putri sudah siap
untuk hamil (Depkes RI, 2002).
Menurut Al-Mighwar (2006), ciri-ciri seks sekunder pada remaja dibedakan atas
jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Remaja laki-laki ditandai dengan
berubahnya otot-otot tubuh, lengan, dada, paha dan kaki tumbuh menjadi kuat. Di
sekitar daerah alat kelamin tumbuh rambut yang mulanya hanya sedikit dan halus
berwarna terang lalu menjadi gelap lebih kasar dan agak kering, juga tumbuh bulu
pada betis dan dada. Terjadi perubahan suara, kulit menjadi lebih kasar dan pori-
pori meluas sedangkan pada remaja putri ditandai dengan membesarnya pinggul,
buah dada dan putting susu semakin tampak menonjol. Tumbuh rambut
dikemaluan, ketiak, lengan dan kaki serta kulit wajah. Terjadinya perubahan suara
dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodious). Kelenjar keringat lebih
aktif, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori bertambah besar (Al-Mighwar,
2006).

b) Perkembangan pada remaja yang kedua adalah perubahan emosional.


Masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan, yaitu suatu masa
dimana ketegangan emosi meninggi, sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Emosi remaja yang sangat kuat, tidak terkendali dan tampak irasional
pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku emosional. Menurut
Gesell, remaja seringkali mudah ramah, mudah dirangsang dan emosinya
cenderung meledak tidak berusaha mengendalikan perasaannya. Remaja tidak lagi
mengungkapkan amarahnya dengan cara gerakan amarah yang meledak-ledak,
melainkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara atau dengan suara keras
mengkritik orang-orang yang menyebabkan amarah. Remaja juga iri hati terhadap
orang yang memiliki benda lebih banyak (Hurlock, 1999).

c) Perkembangan pada remaja yang ketiga adalah perubahan social.

3
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah berhubungan
dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis
dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan
dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Untuk mencapai
tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja juga harus membuat banyak
penyesuaian baru yaitu penyesuaian diri dengan pengaruh kelompok sebaya,
perubahan dalam perilaku sosial, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-
nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial serta nilai-nilai baru dalam
seleksi pemimpin (Hurlock, 1999).

d) Perkembangan yang terjadi pada remaja keempat adalah perubahan


moral.
Salah satu tugas perkembangan penting yang harus dikuasai remaja adalah
mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok dan kemudian mau membentuk
perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi,
didorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak. Remaja
diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku khusus dimasa kanak-
kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke dalam
kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi perilakunya (Hurlock,
1999).

e) Perkembangan pada remaja yang terakhir adalah perubahan


kepribadian.
Masa awal remaja, anak laki-laki dan perempuan sudah menyadari sifat-sifat yang
baik dan yang buruk mereka juga menilai sifatsifat ini sesuai dengan sifat teman-
teman mereka. Remaja sadar akan peran kepribadian dalam hubungan-hubungan
sosial dan terdorong untuk memperbaiki kepribadiannya dengan cara membaca
buku-buku atau tulisan-tulisan mengenai masalahnya dengan harapan
meningkatkan dukungan sosial (Hurlock, 1999).

C. Kemampuan Gerak Masa Remaja (Adolesensi)

4
Perubahan-perubahan dalam penampilan gerak pada masa adolesensi cenderung
mengikuti perubahan –perubahan dalam ukuran badan,kekuatan, dan fungsi
fisiologis. Perbedaan-perbedaan dalam penampilan keterampilan gerak dasar
antara kedua jenis kelamin semakin meningkat, anak laki-laki menunjukan terus
mengalami peningkatan, sedangkan anak perempuan menunjukan peningkatan
yang tidaqk berarti, bahkan menurun setelah umur menstruasi. Hal tersebut dilihat
dari berbagai gerakan, seperti lari, lompat jauh tanpa awalan, dan melempar jarak
jauh. Menurut Espenchade (1960), anak perempuan mencapai hasil maksimal
dalam lari pada usia 13 tahun, dan menunjukan sedikit perubahan dalam
melempar dan melompat sesudah umur tersebut. Pertumbuhan yang cepat pada
laki-laki memberikan keuntungan dalam ukuran dan bentuk tubuh, kekuatan, dan
fungsi fisiologis yang memberikan kemudahan dalam penampilan fisik selama
masa adolesensi.

D. Koordinasi dan Keseimbangan


Koordinasi gerak pada anak laki-laki pada awal pubertas mengalami perubahan
sedikit sekali, tetapi sesudah itu perkembangannya semakin cepat. Sedangkan
anak perempuan sudah tidak berkembang sesudah umur 14 tahun. Kelincahan
wanita dewasa kurang baik dibandingkan wanita muda atau anak-anak, tetapi
gerakan akrobatik yang memerlukan keseimbangan statis dan kontrol , wanita
dewasa lebih dapat menjaga posisinya.

E. Peningkatan Penampilan Gerak


Masa sebelum adolesensi dan adolesensi merupakan saat peningkatan penampilan
gerak, seperti lari cepat, lari jarak jauh, lompat tinggi, dan sebagainya.
Peningkatan secara kuantitatif dalam penampilan gerak pada masa praadolesensi
sampai adolesensi , sebagai berikut:
a) Lari (Running)
kuantitatif untuk kemampuan lari umumnya dilakukan dengan mengukur
kecepatan, lari jarak pendek (30 yard) dan kelincahan lari. Kelincahan lari
merupakan frekuensi yang dicapai seseorang dalam merubah arah. Menurut

5
Espenchade (1960), kecepatan lari meningkat untuk anak laki-laki dan
perernpunn, kira-kira 4 yard/detik pada umur 4 tahun dan 6 yard/detik pada umur
12 tahun. Selanjutnya anak laki-laki terus meningkat kira-kira 7 yard/detik pada
umur 17 tahun, tetapi anak perempuan menunjukkan penurunan pada umur
tersebut.
b) Lompat (Jumping)
Penggunaan tes lompat umumnya ke arah bidang horizontal dan vertikal.
Penelitian yang dilakukan oleh Espenchade (1960) menunjukkan bahwa
peningkatan jarak lompatan horizontal untuk anak laki-laki dan perempuan kira-
kira 33 inci pada umur 5 (lima) tahun dan pada umur 10 sampai 11 tahun
mencapai 60 inci. Sesudah itu anak laki-laki terus meningkat kira-kira 90 inci
pada umur 17 tahun, sedangkan anak perempuan mengalami kestabilan dengan
jarak kira-kira 64 inci pada umur yang sama
c) Lempar (Throwing)
Jarak lemparan sering digunakan untuk mengukur penampilan lempar, meskipun
kecepatan dan ketepatan juga ikut dinilai. Penampilan lempar berbeda dari
penampilan lari dan lompat, demikian Pula perbedaan yang terjadi antara anak
laki-laki dengan perempuan yang terjadi sejak usia muda. Penelitian dari
Espenchade (1960) menemukan peningkatan lemparan dari kira-kira 24 feet pada
umur lima tahun sampai 153 feet pada umur 17 tahun. Sebaliknya yang dialami
anak perempuan sangat kontras dalam penampilan lempar, hanya kira-kira 14,5
feet pada umur lima tahun, kemudian meningkat menjadi 75,7 feet pada umur 15
tahun, selanjutnya bahkan menurun menjadi 74,0 pada umur 16 tahun.

F. Keterampilan Dasar
Sebagian benar penelitian menyatakan bahwa usia untuk belajar gerak yang paling
tepat adalah masa sebelum adolesensi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nash
(1960) yang menyatakan bahwa 85% keterampilan dasar dan minat terhadap
keterampilan gerak harus ditemukankan pada umur 12 tahun atau sebelumnya.
Masa kanak-kanak merupakan waktu untuk belajar keterampilan dasar, sedangkan
masa adolesensi adalah waktu yang digunakan untuk penyempurnaan dan

6
penghalusan serta mempelajari berbagai macam variasi keterampilan gerak
Kesegaran Jasmani Mass adolesensi merupakan saat yang baik untuk
pengembangan secara optimal kesehatan seseorang yang berhubungan dengan
kesegaran jasmani. Pengmbngan yang terjadi merupakan perubahan-perubahan
dalam peningkatan luasnya otot dan ukuran badan, baik untuk anak laki-laki
maupun perempuan. Latihan peningkatan daya tahan Cardiovascular lebili baik
dimulai sejak awa, dan peningkatan pada mass adolesensi lebih tinggi
dibandingkan mass dewasa atau dapat dikatakan bahwa cardiovascular
berkembang lebih cepat dengan melakukan latihan di masa adolesensi. Beberapa
basil penelitian oleh Cooper dan kawan¬kawan (1975) menyatakan, bahwa dalam
program latihan aerobik menghasilkan peningkatan cardiovascular 17,6% sampai
dengan 20% untuk anak-anak- normal yang sedang berkembang dan mengalami
pertumbuhan yang cepat pada masa adolesensi.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa
yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa
dewasa (Rumini & Sundari, 2004).

Perkembangan yang terjadi pada remaja meliputi : perkembangan fisik, perubahan


emosional, perubahan sosial, perubahan moral dan perubahan kepribadian
(Hurlock, 1999).

Salah satu tugas perkembangan penting yang harus dikuasai remaja adalah
mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok dan kemudian mau membentuk
perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi,
didorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak.

Masa awal remaja, anak laki-laki dan perempuan sudah menyadari sifat-sifat yang
baik dan yang buruk mereka juga menilai sifatsifat ini sesuai dengan sifat teman-
teman mereka.

Menurut Espenchade (1960), anak perempuan mencapai hasil maksimal dalam


lari pada usia 13 tahun, dan menunjukan sedikit perubahan dalam melempar dan
melompat sesudah umur tersebut.

Pertumbuhan yang cepat pada laki-laki memberikan keuntungan dalam ukuran


dan bentuk tubuh, kekuatan, dan fungsi fisiologis yang memberikan kemudahan
dalam penampilan fisik selama masa adolesensi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyanto dan Sudjarwo. 1991. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Perkembangan Dan Belajar Motorik, Dari Sugiyanto, tahun 2003, Pusat


Penerbitan Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai