Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

“ LANDASAN SEJARAH ”

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Dr. Sri Mawani, M.Pd

Kelompok 3 :

Aisya Fadilla 2101015026

Bunga Malina Silalahi 2101015086

Idzni Fathin Ghaisani 2101015077

Muhammad Farrel Ghazaali 2101015018

Yumna Annisa Yusra 2101015001

PROGRAM S1 BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami selaku kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah dalam tugas mata
kuliah ”Landasan Pendidikan”.

Shalawat beserta dalam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad
SAW, tanpa tuntunannya kita tidak akan berada dalam kecemerlangan seperti sekarang ini. Dalam
menyusun makalah Landasan Pendidikan dengan tema ”Landasan Sejarah” kami mendapatkan
banyak bantuan dari berbagai pihak.

Sebagai manusia yang tidak luput dri salah dan lupa, kami selaku kelompok 3 mengucapkan
mohon maaf yang setulus-tulusnya, karena dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu pula, kami mengharapkan saran dan
kritikan yang membangun dalam pengembangan tema tersebut.

Jakarta, 20 Desember 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii

BAB 1 : PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

3. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

1. Pengertian Landasan Historis Dalam Pendidikan ……………..................................... 3

2. Sejarah Perkembangan Pendidikan di Indonesia ……………...................................... 4

3. Manfaat Landasan Sejarah Bagi Pendidikan …………................................................ 7

4. Implikasi Sejarah Terhadap Konsep Pendidikan Nasional Indonesia .......................... 7

BAB III : PENUTUP …………………...................................................................................... 9

1. Kesimpulan ….............................................................................................................. 9

2. Saran ............................................................................................................................ 9

3. Daftar Pustaka ……...................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum, pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung


dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Secara khusus, pendidikan adalah usaha
sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di dalam dan luar sekolah
sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.

Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan
yang dapat didsari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-informasi
yang mengandung kejadian-kejadian, model-model, konsep-konsep, teori-teori, praktek-
praktek, moral, cita-cita, bentuk, dan sebagainya. Informasi-informasi tersebut merupakan
warisan generasi muda dari generasi pendahulunya. Generasi muda banyak belajar hanya
menerima dan bertahan dalam kebudayaan ini, melainkan kebudayaan itu dijadikan
landasan dan bahan perbandingan untuk maju. Setiap bidang kegiatan yang dikejar oleh
manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan juga dengan bagaimana keadaan bidang itu
pada masa lampau. Demikian juga dalam bidang pendidikan, para ahli pendidikan sebelum
menangani bidang itu, terlebih dahulu mereka memeriksa sejarah tentang pendidikan baik
yang bersifat nasional maupun internasional.

Sejarah juga memberikan suatu landasan atau titik tolak terjadinya berbagai
peristiwa yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Oleh sebab itulah sejarah
memberikan landasan bagi kaum pelajar atau praktisi kehidupan mengamati dan mengubah
dunia, baik pada masa sekarang, maupun untuk masa-masa yang akan datang. Selain itu
antara sejarah pendidikan dengan perkembangan pendidikan memiliki hubungan yang
sangat erat kaitannya, karena dengan kita mengetahui sejarah kita dapat mengetahui
keadaan yang lampau sehingga kita bisa bercermin dari keadaan itu serta memberi
penjelasan untuk masa sekarang dan memprediksi langkah-langkah selanjutnya untuk
masa yang akan datang agar tidak stagnan atau bahkan mengalami kemunduran.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian landasan historis dalam pendidikan?

2. Bagaimanakah sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia?

3. Apa saja manfaat landasan sejarah bagi pendidikan?

4. Bagaimana implikasi sejarah terhadap konsep pendidikan nasional Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian landasan sejarah dalam pendidikan.

2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan di Indonesia.

3. Untuk mengetahui apa saja manfaat landasan sejarah bagi pendidikan.

4. Untuk mengetahui implikasi sejarah terhadap konsep pendidikan nasional


Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Landasan Sejarah Dalam Pendidikan

Kata sejarah dari bahasa Inggris “HISTORY” yang sebenarnya kata HISTORY itu
sendiri berasal dari bahasa Yunani ISTORIA yang berarti orang pandai. Sejarah/historis
adalah suatu keadaan atau kejadian pada masa lampau dimana adanya peristiwa yang
menjadi sebuah acuan untuk mengembangkan suatu kegiatan atau kebijakan pada saat ini.
Mempelajari sejarah sangatlah penting karena dengan mempelajari sejarah manusia
memperoleh banyak informasi dan manfaat sehingga menjadi lebih arif dan bijaksana
dalam menentukan sebuah kebijakan.Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala
macam kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh
dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik,
moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya (Pidarta, 2007: 109).

Sedangkan pendidikan adalah sebuah proses yang arif dan terencana dan
berkesinambungan guna mendorong atau memotivasi peserta didik dalam
mengembangkan potensi anak. Pendidikan juga sebagai usaha sadar yang sistematis selalu
bertolak dari sejumlah landasan.dalam hal ini landasan histori pendidikan di
indonesia akan memberikan arah atau kebijakan terhadap pembentukan manusia di
indonesia.

Seorang ahli pendidikan sebelum menangani pendidikan maka terlebih dahulu


mereka memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional maupun
internasional (Pidharta 2009 : 110). Dengan melihat sebuah sejarah maka mereka bisa
melihat tujuan dari pendidikan tersebut apakah sudah cocok dengan kondisi pada saat ini.
Guna membantu pendidik dalam mengenal pendidikan maka dalam makalah ini akan
dibahas landasan historis pendidikan di indonesia, Sejarah pendidikan di dunia dan
Pendidikan di Indonesia masa kini serta Berbagai problematika yang dicatat sejarah terkait
pendidikan Hal ini bertujuan agar Mengetahui landasan historis Pendidikan Nasional
Indonesia, mengetahui Sejarah pendidikan di dunia dan Pendidikan di Indonesia masa kini
serta mengetahui problematika pendidikan di Indonesia masa kini.

Landasan historis memberikan peranan yang penting karena dari sebuah landasan
historis atau sejarah bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Menurut Pidharta ,
(2007 : 109) sejarah/historis adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian
atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-
informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita,
bentuk dan sebagainya.

3
Dengan demikian, setiap bidang kegiatan yang ingin dicapai manusia untuk maju,
pada umumnya dikaitkan dengan bagaimana keadaan bidang tersebut pada masa yang
lampau (Pidarta, 2007: 110). Demikian juga halnya dengan bidang pendidikan. Sejarah
pendidikan merupakan bahan pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa.

2.2 Sejarah Perkembangan Indonesia

A. Pendidikan di Indonesia pada Masa Sebelum Kolonialisme (Zaman Kuno)

Pendidikan di Indonesia sudah ada sebelum Negara Indonesia berdiri. Pada abad 3
(pemerintahan Jawa Dwipa) telah diperkenalkan huruf jawa dengan mencontoh huruf India
Selatan. Demikian Pula pada abad 5, Pendeta Budha memperkenalkan ajarannya yang
mengandung unsur pendidikan. Berdirinya candi Borobudur bisa dianggap sebagai tolak
ukur tingginya ilmu arsitektur (abad 8) oleh Raja Sailendra Samaratungga. Dicatat pula
candi Prambanan (candi Hindu) yang dibangun pada masa pemerintahan raja Sanjaya abad
9. Namun demikian, dalam perjalanannya sejarah bangsa Indonesia selalu disertai perang
saudara, keinginan satu kerajaan menguasai kerajaan lainnya demi memperluas daerah
kekuasaannya. Hal ini tentunya mempengaruhi perkembangan pendidikan pada masa itu
yang menyebabkan tersendatnya dari perluasan dari pendidikan itu sendiri. Oleh karena
itu, perkembangan pendidikan pada masa ini dianggap tidaklah signifikan, karena tidak
memiliki konsep yang khusus dan memiliki peran yang penting dalam khasanah
kependidikan di Indonesia.

B. Pendidikan di Indonesia pada Masa Perjuangan Bangsa

VOC dalam pertumbuhannya didukung maupun difasilitasi ataupun dibuat pertahanan


terhadap Belanda yangmana terakhirnya membentuk dasar agar memegang tempat di
lingkungan. Cepat lambat kantor perdagangan tersebut berpindah semula inti krusial
membentuk komposisi politis ataupun territori. Sehabis selesai bertarung kolonial dalam
bermacam tempat di negara asal, setelah Indonesia kalah sepenuhnya dalam naungan
komando kolonial.

Dalam era 1816 VOC hancur disertai komandi dikuasai terhadap para petinggi Jendral
negara Inggris. Mereka wajib mengawali aturan pengetahuan terhadap asas awal,
disebabkan pengetahuan dalam era VOC berkesudahan terhadap kehancuran keseluruhan.
Konsep-konsep liberalisme alur Ufklarung ataupun Enlightemen, yang mana berkata yakni
pengetahuan ialah perlengkapan agar meraih peningkatan perekonomian ataupun sosial,
cukup berdampak terhadap mereka. Disebabkan tersebut, sistem pendidikan melakukan
pergantian krusial terhadap terinputnya konsep-konsep cemerlang tersebut yang mana
dimaksudkan menumbuhkan keahlian intelegensinya, value-value rasional ataupun sosial.
Pada mula sistem tersebut boleh dilakukan terhadap balita-balit Belanda kurang lebih era
abad ke-19.

4
Melewati era 1848 diterbitkannya ketetapan kebijakan yangmana menentukan
bahwasannya pemerintahan lambay terhadap menjalankan tugas kewajiban yangmana
lebih luas terhadap pengetahuan balita-balita Indonesia terhadap akhir perselisihan dalam
parlementer kolonial ataupun menunjukkan sifat liberalisme yangmana cukup
membenefitkan masyarakat tanah air.

Dalam era 1899 keluar semacam surat dari Van Deventer bertuliskan Hutang harga diri
terhadap magzine De Gids. Mereka menyarankan supaya eksekutif dominan meningkatkan
kebahagiaan masyarakat tanah air. Mimik tersebut selanjutnya diketahui yaitu Politis Etika
ataupun bermaksud menumbuhkan kebahagiaan masyarakat melewati irigrasi,
transmigrasion, reformasi, penumbuhan, perwalian yang dimana keseluruhan tersebut
membutuhkan peran krusial pengetahuan. Selain daripada itu, Van Deventer pun
menumbuhkan pembelajaran language kolonial. Pendapat dia, orang-orang yangmana
mendominasi Belanda sesuai kultur lebih hebat ataupun bisa membentuk pensuport
terhadap yang selanjutnya.

Semenjak dilakukannya Politis taktis tersebut terlihat keselarasan yangmana cukup


berkembang terhadap bagian pengetahuan dalam jangka beberapa era. Pengetahuan
yang mana bertitikberat western tersebut walaupun masih berkarakter sedikit terhadap
bermacam kelompok khusus, bisa disebut balita-balita tanah air yangmana ayah dan ibunya
ialah staff pemerintahan Belanda, sudah membuat kalangan intelektual tersendiri.
kelompok tersebut itulah yangmana selanjutnya berusaha memulai kebebasan melewati
pengetahuan. Usaha yangman berkarakter tetap kedaerahaan berganti membentuk usaha
negara setelah terciptanya Budi Utomo dalam era 1908 ataupun terus berkembang terhadap
munculnya Sumpah Pemuda diera 1928.

Selanjutnya tersebut pejuang-pejuang pendidikan yang lain ialah Mohammad Syafei


terhadap Indonesisch Nederlandse School-nya, Ki Hajar Dewantara terhadap Taman
Siswa-nya, ataupun Kyai Haji Ahmad Dahlan terhadap Pengetahuan Muhammadiyah-nya
yangmana seluruhnya mengajar generasi penerus supaya dapat berdikari terhadap jiwaraga
kemerdekaan.

C. Pendidikan di Indonesia pasa Masa Pembangunan (setelah kemerdekaan)

Orde Baru diawali sesudah penghancuran G-30S dalam era 1965 ataupun dimark terhadap
usaha mengerjakan UUD 1945 secara pure ataupun konsekuen. Halauan pelaksanaan
pengetahuan dinilai dalam penyelewenganpenyelewengan yangmana dikerjakan era
proklamasi yakni terhadap menentukan pemahaman agamais membuat sistem
pembelajaran dalam sekolah dasar hingga terhadap universitas.

Setelah era kemerdekaan, pengetahuan ialah upaya sadar terhadap menumbuhkan karakter
ataupun keahlian didalam tempat didik ataupun diluar tempat didik ataupun berjalan

5
sepanjang hayat ataupun dikerjakan didalam kelompok keluarga, tempat didik ataupun
masyarakat (Ibid.: 422, 433). Pengetahuan dalam era membuat terdapatnya penghayai
ataupun kesetiaan Pancasila secara menyeluruh dalam orang banyak, tak cuma didalam
tempat didik dalam mata pembelajaran dalam tiap jalur pengetahuan.

Dalam lain hal itu, ditumbuhkan ketetapan link ataupun match dalam konsep pengetahuan.
Model keterikatan ataupun kesepadanan tersebut ditetapkan cara operasional terhadap
menumbuhkan relevansi pengetahuan terhadap keperluan market (Pidarta, 2008:137-138).
Model-model pengetahuan bisa dikerjakan supaya meraih target pengetahuan yangmana
dimaui. Aturan pengetahuan ialah sistem pusat agar berpoin terhadap pusat eksekutif.

Akan tetapi, didalam bentuk pengetahuan dalam era tersebut sudah mempunyai bermacam
perbedaan. Buchori berkata dalam (2008: 138-139) mengatakan bermacam perbedaan,
yakni (1) perbedaan okupasionalis (jarak pengetahuan ataupun pekerjaan), (2) perbedaan
akademis (pemahaman yangmana diraih dalam tempat didik tak berdampak terhadap
kegiatan aktivitas), (3) perbedaan prinsipal (pengetahuan cukup sering menitikberatkan
terhadap pemahaman klasikal ataupun humaniora yangmana tak berdampak dalam
kesuksesan inteligen ataupun iptek), ataupun (4) perbedaan tak permanen (perbedaan
terhadap pengetahuan yangmana dipunyai terhadap pengetahuan masa sekarang).

Akan tetapi, kesuksesan perakitan yangmana mendominasi terhadap era tersebut ialah (1)
kemauan beragama ataupun kemauan menumbuhkan cukup erat, (2) kesatuan ataupun
persatuan negara tetap dalam kontrol, penumbuhan perekonomian negara dapat
bertumbuh.

D. Pendidikan di Indonesia pada Masa Reformasi

Selama Orde Baru berlangsung, rezim yang berkuasa sangat leluasa melakukan hal-hal
yang mereka inginkan tanpa ada yang berani melakukan pertentangan dan perlawanan,
rezim ini juga memiliki motor politik yang sangat kuat yaitu partai Golkar yang merupakan
partai terbesar saat itu. Hampir tidak ada kebebasan bagi masyarakat untuk melakukan
sesuatu, termasuk kebebasan untuk berbicara dan menyaampaikan pendapatnya.

Begitu Orde Baru jatuh pada tahun 1998 masyarakat merasa bebas bagaikan burung yang
baru lepas dari sangkarnya yang telah membelenggunya selama bertahun-tahun. Masa
Reformasi ini pada awalnya lebih banyak bersifat mengejar kebebasan tanpa program yang
jelas. Sementara itu, ekonomi Indonesia semakin terpuruk, pengangguran bertambah
banyak, demikian juga halnya dengan penduduk miskin. Korupsi semakin hebat dan
semakin sulit diberantas. Namun demikian, dalam bidang pendidikan ada perubahan-
perubahan dengan munculnya Undang-Undang Pendidikan yang baru dan mengubah

6
system pendidikan sentralisasi menjadi desentralisasi, di samping itu kesejahteraan tenaga
kependidikan perlahanlahan meningkat. Hal ini memicu peningkatan kualitas profesional
mereka.

2.3 Manfaat Landasan Sejarah Bagi Pendidikan

Landasan sejarah merupakan ajang proses pendewasaan, dan pengalaman telah


banyak mengajarkan kepada kita untuk memetik mana yang baik dan mana yang buruk.
Keadaan politik nasional dan internasional, perekonomian dunia, hubungan antar bangsa,
dan peran yang dimainkan bangsa Indonesia pun bergeser dan berubah, yang sedikit
banyak mendorong kita untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu

Pendidikan dimasa lampau telah mewariskan kita suatu peradaban yang memiliki
nilai-nilai luhur yang dapat dipertahankan, diajarkan dan digunakan oleh generasi penerus
dalam kehidupan mereka di masa sekarang. Dengan mewariskan dan menggunakan karya
dan pengalaman masa lampau, pendidikan menjadi pengawal, perantara, dan pemelihara
peradaban. Dengan demikian, pendidikan memungkinkan peradaban masa lampau diakui
eksistensinya dan bukan merupakan “harta karun” yang tersia-siakan.

Realitas pendidikan nasional Indonesia dewasa ini tentunya terpaut dengan


praktek-praktek pendidikan pada masa lalunya, sekaligus mengarah ke masa depan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan. Terdapat berbagai
pengetahuan dan nilai sejarah dalam praktek pendidikan bangsa kita di masa lalu, yang
dapat kita ambil hikmahnya demi pembangunan pendidikan dimasa sekarang dan dimasa
depan.

Landasan pendidikan menjadikan kita untuk lebih berfikir mengenai


pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dan apa
yang telah kita capai melalui kurikulum sebelumnya. Begitupula selanjutnya kita perlu
mempertimbangkan kurikulum yang ada sekarang waktu mengembangkan kurikulum di
masa depan, karena apa yang telah kmita lakukan sekarang akan berpengaruh terhadap
kurikulum yang akan dikembangkan di masa depan.

2.4 Implikasi Sejarah Terhadap Konsep Pendidikan Nasional Indonesia

Masa lampau memperjelas pemahaman kita tentang masa kini. Sistem pendidikan
yang kita miliki sekarang adalah hasil perkembangan pendidikan yang tumbuh dalam
sejarah pengalaman bangsa kita pada masa yang telah lalu (Nasution, 2008: v).
Pembahasan tentang landasan sejarah di atas memberi implikasi konsep-konsep
pendidikan sebagai berikut:

7
1. Tujuan Pendidikan

Pendidikan diharapkan bertujuan dan mampu mengembangkan berbagai macam potensi


peserta didik serta mengembangkan kepribadian mereka secara lebih harmonis. Tujuan
pendidikan juga diarahkan untuk mengembangkan aspek keagamaan, kemanusiaan,
kemanusiaan, serta kemandirian peserta didik. Di samping itu, tujuan pendidikan harus
diarahkan kepada hal-hal yang praktis dan memiliki nilai guna yang tinggi yang dapat
diaplikasikan dalam dunia kerja nyata.

2. Proses Pendidikan

Proses pendidikan terutama proses belajar-mengajar dan materi pelajaran harus


disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, melaksanakan metode global
untuk pelajaran bahasa, mengembangkan kemandirian dan kerjasama siswa dalam
pembelajaran, mengembangkan pembelajaran lintas disiplin ilmu, demokratisasi dalam
pendidikan, serta mengembangkan ilmu dan teknologi.

3. Kebudayaan Nasional

Pendidikan harus juga memajukan kebudayaan nasional. Emil Salim dalam Pidarta (2008:
149) mengatakan bahwa kebudayaan nasional merupakan puncak-puncak budaya daerah
dan menjadi identitas bangsa Indonesia agar tidak ditelan oleh budaya global.

4. Inovasi-inovasi Pendidikan

Inovasi-inovasi harus bersumber dari hasil-hasil penelitian pendidikan di Indonesia, bukan


sekedar konsep-konsep dari dunia Barat sehingga diharapkan pada akhirnya membentuk
konsep-konsep pendidikan yang bercirikan Indonesia.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari rangkaian masa dalam sejarah yang menjadi landasan historis kependidikan di
Indonesia, kita dapat menyimpulkan bahwa masa-masa tersebut memiliki wawasan yang
tidak jauh berbeda satu dengan yang lain. Mereka samasama menginginkan pendidikan
bertujuan mengembangkan individu peserta didik, dalam arti memberi kesempatan kepada
mereka untuk mengembangkan potensi mereka secara alami dan seperti ada adanya, tidak
perlu diarahkan untuk kepentingan kelompok tertentu. Sementara itu, pendidikan pada
dasarnya hanya memberi bantuan dan layanan dengan menyiapkan segala sesuatunya.
Sejarah juga menunjukkan betapa sulitnya perjuangan mengisi kemerdekaan dibandingkan
dengan perjuangan mengusir penjajah.

Dengan demikian mereka berharap hasil pendidikan dapat berupa ilmuwan,


innovator, orang yang peduli dengan lingkungan serta mampu memperbaikinya, dan
meningkatkan peradaban manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan selalu dinamis mencari
yang baru, memperbaiki dan memajukan diri, agar tidak ketinggalan jaman, dan selalu
berusaha menyongsong zaman yang akan datang atau untuk dapat hidup dan bekerja
senafas dengan semangat perubahan zaman.

Pengetahuan meninggalkan peninggalan zaman dulu hingga peninggalan zaman


dulu yang mana mempunyai poin-poin krusial bisa diargumentasikan ataupun
diberitahukan setelah dikeerjakan generasi selanjutnya terhadap kehidupan mereka dalam
era milenial. Apabila meninggalkan ataupun melakukan hasil ataupun kejadian zaman
sebelumnya, pengetahuan membuat bodyguard, calo, ataupun pemeliharaan zaman.
Selanjutnya pengetahuan membuat peninggalan zaman sebelumnya disetujui
keeksistensinya ataupun bisa berbentuk “harta tersembunyi” yang mana tak terpakai.

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ikadekartajaya. (2009). Landasan Sejarah


pendidikan.(online). (http://ikadekartajaya.wordpress.com/, diakses 22 Februari 2014)

Jaya, A.J. (2009). Landasan Sejarah dan Pendidikan Nasional.(online). Nasution, S.


2008. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Pidarta, Made. 2007. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak


Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pidarta, Made. 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta : Rineka Cipta

Pidarta, Made. 2009. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak


Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tirman, Sutirman. ( 2000 ) Pengembangan Silabus.(online). Retrieved February


12th 2014, from (http://tirman.wordpress.com/pengembangan-silabus, diakses
22 Februari 2014)

http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/landasan-historis-pendidikan-indonesia.html

http://dyahrochmawati08.wordpress.com/2008/11/30/landasan-historis-pendidikan-di-indonesia/

(http://yandiyulio.wordpress.com/2009/05/25/landasan- pendidikan/, diakses 22 Februari


2014)

10

Anda mungkin juga menyukai