PENDAHULUAN
Remaja merupakan masa peralihan dari kanak kanak menuju dewasa, banyak
perubahan yang akan dialami seorang anak pada masa ini yang menimbulkan dampak, baik
positif maupun negatif. Salah satunya adalah pada perkembangan emosinya. Emosi adalah
suatu perasaan yang mendorong seseorang untuk merespon atau bertingkah laku, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar dirinya. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting
dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti
meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. Pembelajaran tidak
selalu disukai oleh para remaja, sehingga banyak tujuan pembelajaran yang tidak tercapai. Ini
dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman dari orang tua akan perkembangan emosi dan
jiwa remaja. Sebab, dalam usia remaja perubahan emosi dan psikologis sangat pesat sekali.
Ada berbagai macam emosi yang sangat mempengaruhi Remaja seperti perasaan sayang,
marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa. Pada
usia remaja sang anak sudah mulai mengenal lawan jenis, sehingga emosi yang lain dalam
dirinya pun muncul. Di masa inilah peran sahabat sangat penting dalam kehidupan remaja,
terkhusus bagian perkembangan emosinya karena dalam persahabatan remaja mulai belajar
untuk mengerti dirinya sendiri, belajar bekerja sama dengan orang lain dan belajar tingkah
laku tingkah laku lain yang membantunya dalam kehidupan selanjutnya. Sahabat juga lah
yang banyak membantu remaja dalam mengontrol emosinya, menenangkannya ketika dia
marah, membuatnya tertawa, mendengarkan masalahnya dan sebagainya. Remaja juga akan
lebih sering menghabiskan waktu bersama sahabat sahabatnya oleh karenanya peran sahabat
sangat penting dalam perkembangan emosi nya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kita ketahui bahwa peran sangat penting untuk
kelangsungan perkembangan dan pertumbuhan emosi remaja. Oleh karena itu terdapat
rumusah masalah yang kita ambil, yaitu :
1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan tentang emosi remaja dan perkembangannya
2. Menambah pengetahuan tentang ciri-ciri emosi pada remaja
3. Menambah pengetahuan tentang arti Sahabat bagi Remaja
4. Memberi pengetahuan tentang peran sahabat dalam mengembangkan emosi remaja
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Setiap orang selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh tiap-tiap orang akan berbeda satu dengan
yang lainnya dan tingkat perkembangan ini akan berbeda-beda sesuai dengan tingkatan umur
dari tiap orang. Dengan bertambahnya usia seseorang, manusia selalu tumbuh dan
berkembang yang akan menuju kematangan fisik dan psikis atau Dewasa
Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi antara masa anak ke masa dewasa.
Pada masa ini individu mengalami perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik,
sosial, dan emosi. Salah satu perkembangan yang dialami oleh remaja adalah perkembangan
emosi.
emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga
diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku
gembira,bahagia,sedih,berani,takut,marah,haru dan sejenisnya.
Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan, dan surut dalam waktu yang singkat.
Banyak para ahli yang telah mengemukakan tentang pengertian emosi diantaranya:
Hathersall , merumuskan pengertian emosi sebagai situasi psikologis yang merupakan
pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh.
Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah
atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira.
menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari
susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf
bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat
mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi. Jadi emosi adalah
pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan
mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Jadi emosi adalah
pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan
mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
3
b. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis
misalnya : sakit, meriang dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak
dirasakan karena faktor kesehatan.
Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi antara masa anak ke masa dewasa.
Pada masa ini individu mengalami perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik,
sosial, dan emosi. Pada masa ini dipercaya merupakan masa yang sulit, baik bagi remaja
sendiri maupun bagi keluarga dan lingkungannya.
Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis yang
secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira, amarah, takut, sedih dan
lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang
membangkitkan emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu
terhadap ungkapan emosi mereka.
Menurut Biehler (1972) emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun
dan usia 15-18 tahun.
4
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya dalam
kehidupan remaja . penyebab timbulnya emosi marah pada diri remaja ialah apabila mereka
direndahkan, dipermalukan, dihina dan lainnya. Remaja yang sudah cukup matang
menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan berkelahi tapi lebih memilih mengerutu,
mencaci atau dalam bentuk ungkapan verbal lainnya.
2.Emosi takut
Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi takut. Menjelang seorang
anak mencapai remaja, dia telah mengalami serangkaian perkembangan yang mempengaruhi
pasang surut berkenaan dengan rasa ketakutannya. Remaja seperti halnya anak-anak dan
orang dewasa, seringkali berusaha untuk mengatasi ketakutan yang timbul dari persoalan
kehidupan. Ketakutan tersebut banyak menyangkut dengan ujian yang akan diikuti seperti
rendahnya prestasi, sakit, kesepian dan lain-lain. Satu-satunya cara untuk menghindarkan diri
dari rasa takut adalah keberanian menghadapi rasa takut tersebut.
Jenis emosi ketiga yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi cinta/kasih sayang,
emosi ini telah ada sejak bayi dan terus berkembang sampai dewasa. Faktor ini penting dalam
kehidupan remaja adalah untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan
cinta dari orang lain. Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan
kemampuan untuk memberinya. Walaupun remaja bergerak ke dunia pergaulan yang lebih
luas, dalam dirinya masih terdapat sifat kekanak-kanakanya. Remaja membutuhkan kasih
sayang di rumah yang sama banyaknya dengan apa yang mereka alami pada tahun-tahun
sebelumnya. Karena alasan inilah sikap menentang mereka, menyalahkan mereka secara
langsung, mengolok-olok mereka pada waktu pertama kali karena mencukur kumisnya,
adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan tindakan yang kurang bijaksana.
Pada masa remaja rasa cinta mulai diarahkan kepada lawan jenis. Menurut Cole
kecenderungan remaja wanita tertarik terhadap sesama jenis berlangsung lebih lama.
Keadaan ini terlihat pada sikap kasih sayang terhadap sesama wanita seperti kepada kakak,
adik.
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber menyebabkan
keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini mempengaruhi kondisi emosi
remaja. Tidak setiap remaja siap menerima perubahan yang dialami, karena tidak semuanya
menguntungkan. Terutama perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini
menyebabkan rangsangan didalam tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalah
dalam perkembangan psikisnya, khususnya perkembangan emosinya.
5
b. Keadaan anak
Keadaan individu pada anak, misalnya cacat tubuh ataupun kekurangan pada diri anak akan
sangat mempengaruhi perkembangan emosional, bahkan akan berdampak lebih jauh pada
kepribadian anak. Misalnya: rendah diri, mudah tersinggung, atau menarik diri dari
lingkunganya.
Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk gang yang biasanya pula memiliki
tujuan yang positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun jika diteruskan pada
masa remaja tengah atau remaja akhir para anggota mungkin membutuhkannya untuk
melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak baik. Yang paling sering mendatangkan
masalah adalah hubungan percintaan antar lawan jenis dikalangan remaja. Percintaan
dikalangan remaja juga terkadang manimbulkan konflik dengan orang tua, karena ada
kekhawatiran dari pihak orang tua kalau terjadi hal-hal yang diluar batas sehingga mereka
melarang anaknya pacaran.
Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk
kehidupan dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat menyebabkan kecemasan sendiri
bagi remaja. Lebih lanjut berkaitan dengan apa yang akan mereka lakukan setelah lulus.
f. Faktor belajar
Pengalaman belajar anak akan menentukan reaksi potensial mana yang mereka gunakan
untuk marah. Pengalaman belajar yang menunjang perkembangan emosi
6
3. Pengertian Sahabat Bagi remaja
sahabat adalah hubungan yang mendalam antara dua orang atau lebih yang saling
berkembang dari masa anak-anak sampai masa remaja. Pada masa anak, cepatnya
saja yaitu hanya sekedar teman bermain, sedangkan pada masa remaja lebih mengutamakan
masa awal remaja merupakan salah satu pegangan saat dewasa. Karakteristik yang dipilih
seseorang menjadi teman atau sahabat adalah riang, kooperatif, baik hati, jujur, murah hati,
lembut dan sportif. Douvan dan Adelson mengatakan bahwa persahabatan pada masa remaja
dapat menjadi lebih mendalam karena pusat perhatian sudah beralih pada orang yang dapat
mengerti dirinya, dapat memberikan dukungan emosional, peka, setia dan dapat dipercaya.
Secara umum persahabatan pada remaja lebih mendalam dan mengalami perkembangan.
Berawal dari rasa tertarik akan aktivitas bermain meningkat kepada rasa tertarik akan
kepribadian sahabatnya, dan remaja menyadari bahwa sahabatnya itu unik. Dalam suatu
hubungan persahabatan dapat saling mengenal satu sama lain. Secara lebih dekat, saling
memahami perbedaan masing-masing pihak dan juga berbagi rasa. Melalui hubungan
persahabatan maka Remaja akan mampu memahami nilai-nilai yang berbeda yang dianut
orang lain, karena nilai yang berbeda menjadi dasar timbulnya perilaku yang berbeda pula
Remaja yang dapat memahami dan merasakan permasalahan yang sedang menimpa
berarti bahwa remaja itu mampu memberikan kekuatan dan dorongan untuk temannya
kebutuhan antar sahabat sangat diperlukan dalam hubungan persahabatan karena sikap
7
seperti ini membuat remaja yakin dan percaya bahwa sahabatnya dapat menghargai dan
1. Sebagai kawan
Disinilah sahabat mempunyai peran peting, pada usia ini biasanya seorang remaja lebih
sering menghabiskan waktunya dengan sahabat sahabatnya, saling bergaul, tempat
bermain, saling bercerita dan lain lain. Sehingga remaja yang dulunya sendirian dapat
menghabiskan waktu dengan temannya sehingga emosinya pun mulai berkembang
2. Sebagai pendorong
Pada tahap ini peran sahabat sudah semakin mendalam, bukan hanya sebagai teman
bermain tapi sebagai pendorong satu sama lain. Disini remaja mendapat perhatian khusus
dari sahabatnya lebih banyak daripada orangtuanya.
Disini peran sahabat sangat berpengaruh pada perkembangan emosi remaja karena dalam
kadaan seperti ini remaja tidak merasakan kesepian saat dia sedih dia punya seseorang
untuk berbagi masalah sehingga emosi seperti marah, kecewa dapat dikendalikan
perlahan lahan
Sahabat ada dalam keadaan apapun senang dan sedih, bagaimanapun bahagianya remaja
itu , ia akan lebih bahagia jika ada sahabat yang ikut bahagia bersamanya, sehingga emosi
bahagianya menjadi lebih luas tidak hanya untuk kebahagiaanya sendiri tetapi kebahgiaan
bersama
Banyak masalah yang tersimpan dalam hati dan tidak dapat dikeluarkan kalau remaja
tidak punya sahabat, disaat orang tuanya sibuk bekerja dan remaja tidak mempunyai
seorang yang dapat dipercayainya untuk mengeluarkan masalahnya maka disinilah
perkembangan emosi remaja dapat menjadi buruk. Tetapi jika ia memiliki sahabat yang
dapat dipercayanya remaja dapat mengeluarkan masalahnya kepada sahabatnya dan
saling berbagi solusi
Disinilah perkembangan remaja yang awalnya saat anak anak ingin menang sendiri mulai
berubah, remaja mulai mempertimbangkan sahabat sahabatnya. Sering kali dalam
8
hubungan persahabatan itu terjadi konflik akibat ego masing masing namun mulai
merubah untuk kepentingan bersama. Perkembangan emosi remaja terus ditempah seiring
dengan semakin dalamnya hubungan persahabatan itu sendiri
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emosi yang paling sering dirasakan remaja adalah emosi marah, takut, cemas, kecewa
dan cinta. Gangguan emosi yang dialami remaja dapat menjadi sumber tingkah laku
menyimpang. Oleh karena itu hal-hal yang menyebabkan emosi remaja terganggu perlu
dihindari. Disinilah peran sahabat sangat penting dalam mengembangkan emosi remaja.
emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Sahabat memiliki peran
penting dalam mengembangkan emosi remaja yaitu Sebagai kawan , sebagai pendorong, tempat
berbagi kesedihan, tempat berbagi kesenangan, tempat mencurahkan isi hati, Tempat
menahan egois untuk kebaikan bersama. Sahabat membantu ramaja dalam mengendalikan
emosi nya dan membantunya untuk memikirkan orang lain.
B. Saran
Melalui penulisan makalah ini, penulis berharap orang tua, guru, masyarakat maupun
pemerintahan dapat mengupayakan lebih giat lagi untuk memperhatikan perkembangan
emosi remaja pada berbagai aspek khususnya dalam sahabat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Elida Prayitno, Erlamsyah. 2002. Buku Ajar Psikologi Perkembangan Remaja. Padang :
UNP Press
Mudjiran dkk. 2007. Perkembangan peserta didik bahan pembelajaran untuk tenaga
kependidikan sekolah menengah. Padang :UNP press
11