Anda di halaman 1dari 10

Globalisasi dan Kerjasama Antar Bangsa

Disusun Oleh :

Nur Yasmi (2105116066)


Mariska Juliana Putri (2105116071)
Mira (2105116072)
Ria Asriani (2105116081)
Nabila Faradiba (2105116091)

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Konsep Dasar PKN di SD


Nama: Dra. Hj. Tri Wahyuningsih, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
serta karunia-Nya kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Globalisasi dan
Kerjasama Antar Bangsa” ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kami kepada ibu Dra. Hj. Tri
Wahyuningsih, M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar PKN di SD serta
rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun
tidak langsung, sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dari pembaca yang sifatnya membangun guna
perbaikan dimasa mendatang.

Samarinda, 10 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .................................................................................................................... I
Kata Pengantar ....................................................................................................................... II
Daftar Isi ................................................................................................................................III
BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................................4
A. Latar Belakang .......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................5
C. Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
A. Pengertian Globalisasi ...........................................................................................6
B. Kerjasama antar bangsa .........................................................................................6
C. Cara bangsa Indonesia melakukan hubungan dengan bangsa lain ........................7
D. Manfaat Kerjasama Antar Bangsa .........................................................................8
BAB III. PENUTUP ...............................................................................................................9
A. Kesimpulan ............................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan gerbang pembuka hubungan kerjasama antara satu negara dengan
negara yang lain. Proses integrasi antar negara yang terjadi pada skala global mewujudkan
adanya globalisasi pasar dan globalisasi produksi. Globalisasi pasar dan globalisasi produksi
inilah yang menciptakan adanya perdagangan internasional antar negara. Globalisasi pasar
juga dikenal sebagai pasar terbuka mensyaratkan adanya perdagangan internasional yaitu
berupa ekspor dan impor. Negara-negara yang melakukan perdagangan menghendaki
negaranya lebih banyak mengalami surplus karena surplus neraca perdagangan akan
menambah kekayaan suatu bangsa (Ray, 2016).

Ekspor-impor dua negara, misalnya: A dan B, bukan semata-mata adanya perpindahan


barang dari negara A ke negara B dan perpindahan uang dari negara B ke negara A namun
jauh lebih luas dari itu. Makna positif dari perdagangan antara lain: kita bisa menarik modal
untuk melakukan investasi di negara kita dan adanya masukan teknologi baru. Pengaruh yang
negatif juga ada misalnya pola konsumsi yang baru, adanya budaya luar yang tidak cocok
dengan budaya sendiri (Todaro, 2000: 5).

Perekonomian di era globalisasi sekarang ini sangat terbuka menyebabkan sangat sulit
untuk mendapatkan surplus dalam jangka waktu yang lama dan kesulitan untuk membatasi
impor. Perdagangan bebas telah terjadi antar negara bahkan terjadi antar blok-blok
perdagangan yang telah menurunkan ongkos bea impor ataupun bea ekspor. Negara
berkembang umumnya melakukan ekspor produk yang masih primer yang memiliki nilai
ekonomi yang lebih rendah, di sisi lain melakukan impor produk jadi dari negara maju dan
harganyapun cenderung mahal. Melihat hal ini, pasti neraca perdagangan dimenangkan oleh
negara maju. Untuk mengimbanginya negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia
melakukan ekspor dengan volume jauh lebih besar. Akibatnya terjadi eksploitasi besar-
besaran terhadap sumberdaya yang dimiliki (Mutia, 2015).

Pemerintah dalam RPJP dan RPJM (juga MP3EI) menghendaki agar ekspor produk
primer dihentikan dan diganti dengan produk-produk yang sudah jadi agar negara kita bisa
menikmati adanya nilai tambah yang akan berdampak kepada penyerapan tenaga kerja dan
mengurangi kemiskinan (Yustika, 2014:210). Berikut Trend Ekspor Impor Negara Indonesia
Tahun 1981-2015:Kenaikan pendapatan nasional (GDP) akan meningkatkan daya beli
(purchasing power) masyarakat untuk melakukan impor di satu sisi, di sisi lain kenaikan
pendapatan nasional juga akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melakukan
proses produksi yang pada akhirnya bisa untuk diekspor ke negara lain. Bagi negara-negara
sedang berkembang, kenaikan impor apalagi sampai melebihi kenaikan ekspor akan membuat
kelesuan perekonomian dalam negeri (Adi, 2015).

Di negara yang memakai kebijakan nilai tukar mengambang (Floating Exchange Rate)
ekspor impor merupakan lapangan usaha yang menarik bagi pengusaha baik pengusaha
domestik maupun pengusaha luar negeri. Suatu negara yang mengalami tekanan dalam
perekonomian bisa melakukan kebijakan devaluasi dalam rangka meningkatkan ekspor,
namun devaluasi tidak serta merta dipakai. Keberhasilan kebijakan ini tergantung kepada
respon pasar, artinya jika berhasil maka nilai ekspor akan meningkat cepat namun jika
berhasil gagal akan memberatkan sisi impor. Harga barang impor akan naik sementara
permintaan dalam negeri tidak turun, dengan demikian devisa akan semakin banyak yang lari
ke luar negeri yang menghambat pembangunan. Budaya sebagian masyarakat kita yang lebih
menghargai barang impor, ikut memperparah meningkatnya nilai impor negara kita (Adi,
2015).

Terjadinya inflasi pada suatu negara berpengaruh terhadap ekspor maupun impor hal ini
dikarenakan dengan adanya inflasi, ekspor dapat mengalami kenaikan maupun penurunan
permintaan terhadap suatu barang. Sedangkan pada impor, nilai impor akan menurun karena
permintaan barang dari suatu negara (Setyaningsih, 2015).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu globalisasi?
2. Bagaimana kerjasama antar bangsa?
3. Bagaimana cara bangsa Indonesia melakukan hubungan dengan bangsa lain?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian globalisasi
2. Untuk mengetahui dampak globalisasi
3. Untuk mengetahui kerjasama antar bangsa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi

Berdasarkan kajian etimologi, kata globalisasi berasal dari kata " globe " ditambah


dengan akhiran " sasi " . Kata “ globe ” artinya adalah bola dunia, sedangkan
akhiran “ sasi ” , maknanya adalah proses, maka pengertian globalisasi secara etimologis
adalah sebuah proses yang mendunia. Di Perancis, kata globalisasi di kenal
dengan “ mondialisasion ” , di Spanyol dan Amerika Latin yang dikenal dengan
sebutan Globalisasi dan orang Jerman disebut “Globalisierung”.

Akbar S. Ahmed dan Hastings Donnan memberikan batasan bahwa globalisasi


pada prinsipnya mengacu pada perkembangan-perkembangan yang cepat dibidang teknologi,
komunikasi, transformasi , dan informasi yang dapat membawa bagian-bagian dunia yang
jauh menjadi hal-hal yang dapat dicapai dengan mudah.

Globalisasi merupakan serapan dari kata globalization. Secara bahasa, global berarti


mendunia, sedangkan ization merujuk kepada suatu proses. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), globalisasi berarti proses masuknya informasi, pemikiran, gaya hidup, dan
teknologi ke ruang lingkup dunia. Melaui proses globalisasi, seluruh tatanan kehidupan dan
peradaban di dunia seiring waktu menjadi makin dinamis. Sebab, melalui proses globalisasi
berbagai aspek kehidupan menjadi makin mudah dan tidak terbatas.

B. Kerjasama Antar Bangsa

Kebijakan. antarbangsa sangat penting terutama pada era globalisasi yang ditandai


dengan beberapa karakteristik sebagai berikut.

1.       Adanya homogenitas selera.

2.       Iklim kompetitif yang sangat tinggi.

3.       Kualitas sumber daya manusia sangat penting.

4.       Peran ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat besar.

5.       Saling ketergantungan ( interdependensi ) dirasakan semakin tinggi.


6.       Keunggulan kompetitif sangat menentukan.

7.       Kerjasama antarnegara sangat perlu untuk menjaga hidup suatu bangsa.

C. Cara Bangsa Indonesia Melakukan Hubungan Dengan Bangsa Lain

Adapun cara-cara bangsa Indonesia melakukan hubungan dengan bangsa lain adalah
dengan perjanjian internasional baik bilateral, maupun multirateral, melalui beberapa tahapan
sebagai berikut:

1. Tahap Perundingan ( Negosiasi )


Menurut tata cara yang berlaku, suatu perundingan dapat diwakili dengan membawasurat
kuasa penuh. Surat kuasa penuh adalah dokumen yang dikeluarkan oleh penguasa yang
berlaku dalam suatu Negara, baik untuk kesepakatan, menerima, maupun mengesahkan
suatu naskah perjanjian, atau menyatakan persetujuan Negara untuk perjanjian tersebut.
Perundingan dapat diwakili oleh kepala pemerintahan, menteri luar negeri, dan duta
besar. Mereka tidak harus meminta surat kuasa penuh. Perjanjian bilateral biasanya
disebut talk , sedangkan perundingan dalam rangka perjanjian multilateral disebut
konferensi diplomatik atau konferensi.
2. Tahap Penandatangan ( Tanda Tangan )
Setelah selesai, maka dilakukan penerimaan atau pernyataan perjanjian. Dalam
kesepakatan multilateral, perjanjian perjanjian yang dilakukan dengan dua pertiga suara
dari peserta yang hadir, kecuali jika ditentukan dalam perundingan itu.
Penandatanganan merupakan suatu tindakan yang sangat penting artinya. Hal tersebut
akanmenentukkan, apakah dengan menandatanganinya perjanjian dianggap telah
mengikat atau tidak.
3. Tahap Pengesahan ( Pengesahan )
Setelah menandatangani oleh wakil-wakil Negara yang turut serta dalam kesepakatan,
naskah perjanjian itu dibawa masing-masing Negara untuk dipelajari. Apakah isi atau
materi sudah memenuhi keinginan atau tidak, apakah utusan yang diberikan kuasa penuh
tidak melebihi batas kewenangan.
Jika isi atau materi dianggagap memenuhi atau sesuai dengan kepentingan nasional dari
negara yang bersangkutan, maka Negara dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) memperkuat atau mengesahkan perjanjian yang telah ditandatangani oleh wakil-
wakil yang telah berkuasa penuh. Tindakan pengesahan disebut ratifikasi.
Selain perjanjian internasional yang dibuat dengan tiga tahapan diatas, ada juga
pendapat pihak lain yang menyatakan bahwa perjanjian internasional dibuat melalui dua
tahapan yaitu perundingan ( negosiasi ) dan penandatanganan ( signature ). Menurut
Mochtar Kusumatmaja perjanjian dengan dua tahap tersebut biasanya bersifat lebih
sederhana dan tidak begitu penting dan tidak memerlukan penyelesaian yang cepat
seperti perjanjian perdagangan yang berjangka pendek.

Negara-negara yang terlibat dalam perjanjian yang dibuat itu. Dalam hal ini berlaku
adagium atau semboyan yang sangat terkenal dalam konteks perjanjian internasional
yaitu Pacta Sun Servanda , yang artinya perjanjian atau persetujuan antar Negara harus
ditaati.

Jika perjanjian itu tidak dilaksankan atau diingkari oleh salah satu pihak atau beberapa
pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut, maka akan menimbulkan sengketa
internasional. Dilihat dari sisi, pelanggaran oleh suatu perjanjian pihak peserta sama dengan
perjanjian, dengan perbedaan bahwa berlaku untuk seluruh perjanjian, sedangkan hukum atau
penagguhan adalah sebagai akibat dari pelanggaran oleh peserta lain dapat dilakukan untuk
sebuah perjanjian.

D. Manfaat Kerjasama Antar Bangsa


Manfaat hubungan internasional antara lain adalah :

1. Manfaat politik, yakni untuk menjaga stabilitas politik serta menunjang pelaksanaan


kebijakan politik dan hubungan luar negeri  untuk kepentingan nasional, terutama untuk
kepentingan pembangunan di segala bidang
2. Manfaat ekonomi, yakni untuk menunjang upaya meningkatkan pembangunan ekonomi
nasional
3. Manfaat sosial-budaya, yakni untuk menunjang upaya pembinaan dan pengembangan
nilai-nilai sosial budaya bangsa dalam upaya penanggulangan terhadap setiap bentuk
ancaman, tantangan, hambatan, gangguan dan kejahatan internasional, dalam rangka
pelaksanaan pembangunan nasional
4. Manfaat perdamaian dan keamanan internasional, yakni untuk menunjang upaya
pemeliharaan dan pemulihan perdamaian, keamanan dan stabilitas internasional
5. Manfaat kemanusiaan, yakni untuk menunjang upaya pencegahan dan penanggulangan
setiap bentuk bencana serta rehabilitasi akibat-akibatnya
6. Manfaat lainnya, yakni untuk meningkatkan peranan dan citra Negara itu sendiri di
forum internasional dan hubungan antar negara serta kepercayaan masyarakat
internasional

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Globalisasi adalah sebuah fenomena integrasi internasional yang muncul karena


pertukaran budaya mauapun pandangan dunia. Pertemuan antar nilai dan budaya tersebut
akan menghasilkan kompetisi yang bebas yang saling mempengaruhi, saling bertentangan
dan bertabrakan antar nilai yang akhirnya akan menimbulkan kekalahan dan saling saing
suatu negara dalam mengimplementasikan kerjasama dengan berbagai negara lain. Adapun
cara-cara bangsa Indonesia melakukan hubungan dengan bangsa lain adalah dengan
perjanjian internasional baik bilateral, maupun multirateral. Negara-negara yang terlibat
dalam perjanjian yang dibuat itu. Dalam hal ini berlaku adagium atau semboyan yang sangat
terkenal dalam konteks perjanjian internasional yaitu Pacta Sun Servanda, yang artinya
perjanjian atau persetujuan antar negara harus ditaati. Manfaat hubungan internasional kerja
sama antar bangsa sangat dominan dirasakan, diantaranya  manfaat di bidang politik,
ekonomi, social budaya, keamanan internasional, kemanusiaan, dan lain-lain.

B. Saran
Pemerintah Indonesia hendaknya dapat memgembangkan pragmatisme kebijakan luar
negeri dengan mengedepankan pragmatisme politik sehingga nantinya dapat memperoleh
mitra kerjasama yang banyak secara kuantitas ataupun kontrak kerjasama. Hal ini penting
untuk menghindari ketergantungan terhadap satu atau beberapa negara saja.
DAFTAR PUSTAKA

Pahrudin. 2005. Globalisasi Dan Kebijakan Publik

Tulus, T.H.tambunan. 2020. Globalisasi Dan Perdagangan Dan Internasional Antar Negara

Pradipta A.W, Melaty A, Mely F. L. 2021. Pengaruh Globalisasi Di Dunia

Hanna. 2017. Globalisasi dan Kerjasama Antar Bangsa

Anda mungkin juga menyukai