Anda di halaman 1dari 7

1.

Buatlah uraian mengenai empat dimensi hakikat mausia yaitu dimensi keindividualan,
dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan dan dimensi keberagamaan. Jelaskan implikasi
disetiap dimensi hakikat manusia. Kemudian jelaskan apa hubungan antara sifat
hakikat manusia dengan kebutuhan manusia akan pendidikan.?

Jawab :\

a) Dimensi Keindividulan
Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda
dari yang lain atau menjadi dirinya sindiri. Inilah sifat individualitas. Karena adanya
individualitas itu setiap orang mempunyai kehendak, perasaan, cita-cita,
kecenderungan, semangat dan daya tahan yang berbeda-beda. Setiap manusia
memiliki kepribadian unik yang tidak dimiliki oleh orang lain.
b) Dimensi Kesosialan
setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya di dalamnya ada
unsur saling memberi dan menerima. Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia
tampak jelas pada dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorongan untuk bergaul
setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya. Manusia hanya menjadi menusia jika
berada diantara manusia. Tidak ada seorangpun yang dapat hidup seorang diri
lengkap dengan sifat hakekat kemanusiaannya di tempat yang terasing. Sebab
seseorang hanya dapat mengembangkan sifat individualitasnya di dalam pergaulan
sosial seseorang dapat mengembangkan kegemarannya, sikapnya, cita-citanya di
dalam interaksi dengan sesamanya.
c) Dimensi Kesusilaan
Kesusilaan adalah kepantasan dan kebaikan yang lebih tinggi. Manusia itu dikatakan
sebagai makhluk susila. Drijarkoro mengartikan manusia susila sebagai manusia
yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam
perbuatan. (Drijarkoro 1978 : 36 39) dalam buku (Pengantar Pendidikan Prof. Dr.
Tirtaraharja dan Drs. S.L La Ulo 2005 : 21) Agar manusia dapat melakukan apa yang
semestinya harus dilakukan, maka dia harus mengetahui, menyadari dan memahami
nilai-nilai. Kemudian diikuti dengan kemauan atau kesanggupan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut.
d) Dimensi Keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluq religius. Mereka percaya bahwa di luar
alam yang dapat dijangkau oleh indranya ada kekuatan yang menguasai alam
semesta ini. Maka dengan adanya agama yang diturunkan oleh tuhan manusia
menganut agama tersebut. Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia
adalah makhluq yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia
memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Manusia dapat menghayati agama
melalui proses pendidikan agama. Disinilah tugas orang tua dan semua pendidik
untuk melaksanakan pendidikan agama kepada anaknya atau anak didiknya.
Hubungan antara sifat hakekat manusia dengan kebutuhan akan pendidikan adalah sifat
hakekat manusia memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga
derajatnya lebih tinggi daripada hewan dan sekaligus menguasai hewan. Salah satu sifat
hakekat manusia yang istimewa ialah adanya kemampuan menghayati kebahagiaan pada
manusia. Semua sifat hakekat manusia dapat dan harus ditumbuhkembangkan melalui
pendidikan, berkat pendidian maka sifat hakekat manusia dapat ditumbuhkembangkan
secara selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh.

2. Komponen pendidikan berarti bagian bagian dari sistem proses pendidikan, yang
menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan.
Sebutkan dan jelaskan apa saja komponen pendidikan disertai contoh ?

Jawab :

a) Tujuan Pendidikan
Komponen pendidikan yang pertama adalah tujuan pendidikan, Setiap kegiatan yang
memiliki proses pasti memiliki tujuan, begitu juga dalam pendidikan pasti memiliki
tujuan yang akan dicapai, tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan seseorang atau
kelompok terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Dan juga akan adanya perubahan
sikap, prilaku yang baik akibat adanya proses pendidikan.
b) Peserta Didik
Pendidikan tidak akan berjalan apabila tidak ada peserta didik atau siswa, jadi pada
hakikatnya peserta didik bertugas sebagai pelaku pendidikan, dan sebagai target
pendidikan. Peserta didik tidak terbatas pada anak usia pendidikan dari SD sampai SMA
namun lebih luas lagi yaitu mencakup seluruh individu atau kelompok yang menjadi
subjek pendidikan.
c) Pendidik
Selain peserta didik sebagai penerima informasi, komponen pendidikan yang juga sangat
berperan adalah pendidik sebagi penyampai infornasi. Pendidik tidak hanya pada guru di
satuan pendidikan, tetapi yang berperan sebagai pendidik jua termasuk orang dewasa, tua
siswa, pemimpin masyarakat dan pemuka agama yang bertugas sebagai penyampai
informasi agar menuju perubahan yang lebih baik.
d) Metode Pendidikan
Metode pendidikan adalah cara untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran,
metode yang sering digunakan adalah metode ceramah, metode diskusi, metode
eksperimen, yang dipadukan dengan model-model pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang disampaikan.
e) Isi Pendidikan/Materi Pendidikan
Komponen pendidikan selanjutnya adalah Materi pendidikan, materi suatu pelajaran
dalam satu tingkatmisal tingkat SMP pasti sama dengan MTs hal ini terjadi karena ada
standar yang datur dalam kurikulum begitu juga dakam prosedur penilaian dan
pendekatan pembelajaran dalam satuan pendidikan di atur juga dalam kurikulum, materi
pembelajaran dalam satuan pendidikan tentunya disesuaikan dengan tingkatan satuan
pendidikan.
f) Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah segala segi kehidupan dan kebudayaan. Hal ini karena
pendidiakan berkembang juga berdasarkan perubahan kebudayaan, sehigga pendidikan
tidak hanya berada dalam lingkungan sekolah saja tetapi juga ada dalam lingkungan
bermasyarakat. Dapat disimpulkan lingkungan pendidikan merupakan semua hal yang
ada dalam sekeliling peserta pendidikan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung
terhadap aktifitas peserta didik.
g) Alat dan Fasilitas Pendidikan
Untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan, komponen pendidikan yang terakhir
adalah fasilitas, fasilitas sebagai penunjang juga harus terpenuhi, misalnya laboratorium,
lapangan olah raga,internet dan sebaginya. Mengapa harus ada fasilitas meskipun tanpa
fasilitas pembelajaran masih bisa berjakan namun tidak akan maksimal tujuan yang
dicapai apabila fasilitas tidak terpenuhi.

3. Dalam sistem pendidikan nasional, kita mengenal jalur pendidikan formal dan non
formal :
a. Kemukakan esensi dan karakteristik dari masing masing jalur pendidikan
tersebut.
b. Jelaskan perbedaan dalam penyelenggaraan pendidikan antara jalur
pendidikan formal dan non formal, kemukakan pula manfaat dari penjaluran
pendidikan tersebut.

Jawab :

a. 1. Pendidikan Formal
Pengertian pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang ditempuh secara resmi
pada satuan lembaga atau organisasi yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal
diselenggarakan oleh pemerintah (berstatus negeri) dan yayasan atau organisasi yang
telah memenuhi syarat (berstatus swasta).
Contoh pelaksanaan pendidikan formal adalah belajar di sekolah dasar, sekolah
menengah pertama. sekolah menengah atas dan perguruan tinggi, baik itu negeri
maupun swasta yang diakui oleh pemerintah.
2. Pendidikan NonFormal
Pengertian pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang didapat tidak secara
formal melalui sekolah maupun perguruan tinggi, namun tetap memiliki struktur dan
berjenjang. Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan yang bertujuan sebagai
pengganti, penambah, serta pelengkap pendidikan formal yang diselenggarakan oleh
lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah pusat atau daerah dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan. Contoh pelaksanaan pendidikan nonformal adalah
mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan kesetaraan Paket A.
b. Perbedaan penyelenggaraan pendidikan antara antara jalur pendidikan formal dan jalur
pendidikan non-formal yaitu :
1. Pendidikan formal berjenjang dan berkesinambungan sedangkan pendidikan non-
formal tidak dipersyaratkan berjenjang dan berkesinambungan.
2. Pendidikan formal memiliki aturan yang lebih ketat sedangkan pendidikan non-
formal memilki aturan-aturan yang lebih longgar.
3. Pendidikan formal biasanya menggunakan seragam dalam pembelajarannya
sedangkan pendidikan non-formal tidak menggunakan seragam atau pakaian khusus.
4. Pendidikan formal berpedoman pada kurikulum yang ditetapkan pemerintah
sedangkan pendidikan non-formal tidak berpedoman pada kurikulum yang ditetapkan
pemerintah melainkan berdasarkan pada pedoman yang ditetapkan pendidik.
Manfaat jalur pendidikan formal adalah sebagai sarana peserta didik dalam
menekuni pendidikan yang berpedoman pada kurikulum sedangkan manfaat jalur
pendidikan non-formal sebagai kontribusi masyarakat yang tidak mampu menempuh
pendidikan formal sehingga meskipun tidak menempuh pendidikan formal peserta
didik tetap dapat terjun ke dunia kerja

4. Mengapa dalam merancang sistem pendidikan nasional perlu mempertimbangkan


landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan psikologs, landasan kultural serta
landasan ilmu pengetahuan dan teknologi ? Jelaskan !

Jawab :

Karena landasan pendidikan akan menjadi titik tolak praktek pendidikan. Landasan
pendidikan akan menjadi titik tolak dalam menetapkan tujuan pendidikan, memilih isi
pendidikan, memilih cara-cara pendidikan. dst. Dengan demikian praktek pendidikan
diharapkan menjadi mantap, sesuai dengan fungsi dan sifatnya, serta betul-betul akan dapat
dipertanggungjawabkan.
Landasan filosofis Pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat
yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan.
Landasan Sosiologis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidah-
kaidah sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Contoh. Di dalam masyarakat
yang menganut stratifikasi social terbuka terdapat peluang besar untuk terjadinya mobilitas
social. Adapun fakta yang memungkinkan terjadinya mobilitas social itu antara lain bakat
dan pendidikan.Implikasinya, para orang tua rela berkorban membiayai pendidikan anak-
anaknya.
Landasan psikologis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidah-
kaidah psikologi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Contoh.Setiap individu
mengalami perkembangan secara bertahap, dan pada setiap tahap perkembangannya setiap
individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya.Implikasinya,
pendidikan mesti dilaksanakan secara bertahap, tujuan dari isi pendidikan mesti disesuaikan
dengan tahapan dan tugas perkembangan individu/peserta didik.
Landasan Kultural Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik,
sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan
dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun
informal
landasan ilmu dan teknologi adalah Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung
memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses
penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan
ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi
juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya
pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek
tersebut.

5. Krisis multidimensional (moral, budaya, dan nilai nilai agama) yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia dewasa ini, disinyalir oleh banyak kalangan
sebagai dampak dari rendahnya kualitas pendidikan dan merosotnya kepekaan sosial
di kalangan masyarakat. Sebagai seorang calon pendidik, langkah apa yang Saudara
lakukan, agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih berkualitas dan dilandasi oleh
rasa kebersamaan / persaudaraan !!
Jawab :
penurunan kualitas moral dari generasi bangsa ini adalah disebabkan karena lemahnya
mental dari generasi bangsa yang terbentuk sejak dini, sehingga membentuk karakter yang
kurang baik. Karakter tersebut akan menjadi watak perilku seseorang dalam menjalani
kehidupan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu diupayakan pembentukan
karakter sejak dini, salah satu caranya adalah dengan menerapkan pendidikan karakter pada
proses pembelajaran. Dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap proses
pendidikan, akan membantu proses pembentukan karakter dari peserta didik yang bermoral
dan bermartabat. Dengan terbentuknya karakter tersebut, maka karakter tersebut akan sulit
hilang sehingga akan menjadi watak perilaku seseorang dalam menjalani masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai