Anda di halaman 1dari 4

Nama : Devira Sukmawati

NIM : 1901593
Kelas/Prodi : 1B/ PG-PAUD
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan & Bimbingan

Review Film “Little Big Master”

Identitas Film

Judul : Little Big Master


Sutradara : Adrian Kwang
Produser : Benny Chan, Alvin Lam, Stanley Tong
Penulis naskah : Adrian Kwang & Hannah Chang
Pemeran : Miriam Yeung, Louis Koo
Rilis : 19 Mret 2015
Durasi : 112 Menit
Negara : Hong Kong

Sinopsis

Alur cerita pada film ini diambil dari isah nyata seorang kepala sekolah bernama Lui
Wai Hung. Film ini menggambarkan bagaimana upaya Lui untuk menyelamatkan satu TK
yang hanya berisi lima murid saja. TK tersebut terancam akan ditutup karena kekurangan
murid dan pengajar. Perkenalan Lui dengan TK Yuen Kong ini berawal dari dari salah satu
berita yang ditayangkan pada TV.

Usaha Lui mempertahankan sekolah dan murid – muridnya, termasuk menghadapi


masalah internal yang dihadapi setiap kelima muris, bukanlah hal yang mudah dihadapi Lui.
Ditambah lagi banyak tekanan yang datang, mulai dari kesehatan Lui yang semakin menurun
dan bagaimana dia harus berjuang mencari anak didik baru untuk semster baru. Apabila Lui
tidak berhasil otomotasi TK tersebut akan ditutup karena murid kurang dari lima anak (salah
satu dari kelima anak akan lulus). Dengan bantuan suami dan kelima orang tua murid Lui
berjuang mempertahankan TK tersebut.

Review

Di lihat dari segi alur cerita film ini begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.
Misalnya, ketika adegan awal cerita bagimana orang tua yang memaksakan kehendak mereka
kepada sang anak demi kepuasaan ego masing – masing tanpa memikirkan perkembangan
psikis anak tersebut. Di sini digambarkan bagaimana anak mulai stress mengikuti tuntutan
yang mengharuskannya menjadi sosok yang sempurna di mata kedua oang tuanya. Apabila
hal tersebut tidak bisa dia capai dia akan merasa tidak berguna dan akan merasa
mengecewakan orang tuanya. Kejadian ini sangat dekat dengan kita bahkan marak terjadi
dikalangan anak usia dini, tuntutan orang tua yang tidak memikirkan kondisi anak akan
berakibat fatal terhadap perkembangan psikologis anak.

Masuk pada bagian konflik, pemeran utama menjadi resmi menjadi seorang kepala
sekolah di TK Yuen Kong. Alur cerita mulai dramatis hari pertama Lui mengajar ada dua
anak keturunan India yang dijemput ibunya telat. Hal ini disebabkan karena sang ibu tidak
mampu membayar bus sekolah untuk sampai TK padahal jarak rumah mereka sangat
berjauhan. Kedua anak inipun terancam tidak melanjutkan sekolah karena ayahnya memiliki
kultur konservatif. Bagaimana dia berpikir bahwa seorang perempuan tidak memerlukan
pendidikan tinggi cukup menjadi ibu rumah tangga yang baik itu yang paling penting. Dari
cerita kedua anak keturunan India ini kita dapat melihat bahwa pada hari ini seorang ayah
yang melarang anak perempuannya untuk bersekolah karena tidak penting masih banyak kita
temui. Salah satu penyebab peristiwa ini adalah kurangnya sosialisasi kepada orang tua
bahwa pendidikan itu penting bagi anak sebagai penerus bangsa.

Ketiga anak lainpun tidak kalah mengharukan. Salah satunya ketika ada salah satu
anak yang tidak ingin masuk sekolah dikarenakan dia takut melihat kedua orang tuanya
bertengkar, selain tiu ada anak yang tidak masuk sekolah juga dikarenakan membantu sang
ayah di rumah dikarenakan ibunya meninggalkan mereka. Secara keseluruhan semua cerita
internal yang dialami kelima anak sangat dekat kehidupan kita. Alur cerita ayng realistas
memberi nilai tambah pada film ini karena penotnon dapat menyelami setiap adegan dengan
hati tercampur aduk.

Ada satu adegan yang paling membekas dalam benak saya, ketika Lui menanyakan
apa mimpi mereka. Salah satu anak menjawab,”mimpi saya hanya ingin menjadi seseorang
berguna.” Begitu takutnya mereka untuk bermimpi tinggi karena tekanan lingkungan yang
mengatakan bahwa seseorang yang terlahor dari keluarga miskin tidak pantas untuk
bermimpi. Hal ini berkaitan dengan salah satu teori perkembangan psikolgis anak ketika
lingkungan berpengaruh besar terhadap bagaimana pola pikir anak tersebut terbentuk.

Film Little Big Master adalah film yang berhasil nyaris sempurna dalam semua hal.
karakter, adegan, kostum, lelucon dikemas dengan baik tanpa dilebih – lebihkan sehingga
memukau setiap penonton. Para pemeran yang berhasil mengaduk perasaan menjadi nilai
tambah. Terutama peran yang dimainkan oleh kelima anak yang sukse mengundang air mata
sepanjang film ditayangkan. Selain itu, sinematografi yang ditampilkan sangat pas dengan
nuansa warna netral terkesan sederahan tetapi memilki nilai tinggi utnuk membangkitkan
suasana sedih dalam cerita. Kemudian bagian lain yang menakjubkan adalah suara dan musik
yang dikemas dengan pas pada setiap adegan. Hal ini dapat dilihat bagaimana musik menjadi
sesuatu yang penting saat adegan sedih dimulai. Musik berperan penting untuk
membangkitkan suasan semakin mengharu biru.

Secara keseluruhan film ini sangat layak untuk ditonton sendiri ataupun bersama
keluarga. Alur cerita yang ringan dan realistas dengan kehidupan bisa menjadi pembelajaran
bagi kehidupan kita ke depannya. Selain itu, film ini bisa juga menjadi cerminan kita sebagai
calon guru untuk berdedikasi tinggi terhadap kemajuan pendidikan tanpa mengharap materi
yang didapat.

Hubungan Antara Film dengan Psikologi Pendidikan & Bimbingan

Ketika Lui sebagai kepala sekolah dan guru – guru satunya di TK Yuen Kong, dapat
menjadi motivasi anak – anak tersebut untuk belajar karenak behavioral-nya dapat
memengaruhi motiviasi belajar anak. Bagaima Lui memberikan rangsangan berupa pujian
dan pertanyaan – pertanyan yang menimbulkan tanya secara tidak langsung membangkitkan
rasa keingintahuan anak untuk mencari tahu.

Apabila kita kaitkan dengan materi Psikolgi Pendidikan & Bimbingan Film Little Big
Mater memilki hubungan dengan materi personality developments seorang guru.
Kepribadian yang terdapat dalam film Little Big Master diuraikan menjadi beberapa
kebribadian yaitu pribadi guru yang jujur, teladan bagi peserta didik, menahan amarah, stabil
dan bersabar, memiliki komunikasi yang efektif, santu, lemah lembut, bertanggung jawab,
berwibawa, berakhlak mulia, berkomitmen terhadap tugas, dan bertanggungjawab.

Kepribadian tersebut dapat kita aplikasikan ketika kita mengajar. Hal ini akan
menguntungkan karena anak akan semakin terbuka dan orang tua anak didikpun akan
semakin percaya untuk menitipkan anak mereka kepada kita. Yang harus kita ketahui,
seorang guru yang baik bukan hanya dilihat dari kemampuannya menguasai materi tetapi
bagaimana guru tersebut bisa menjadi sesorang panutan bagi anak didiknya. Terutama dari
segi perilaku. Karena perilaku yang kita contohkan kepada siswa akan mereka jadikan
contoh/ role model dimasa yang akan datang (teori Behavioral).

Anda mungkin juga menyukai