SMAN 1 PESANGGARAN
Oleh:
AULIANDIKA LAZUARDY
NIM. 200251612487
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Maslalah...........................................................................1
2.1 Rumusan Masalah.....................................................................................2
a. Sistem pendidikan SMAN 1 Pesanggaran.................................................2
b. Pelaksanaan pendidikan karakter..............................................................2
c. Penerapan pendidikan multikultural..........................................................2
d. Permasalahan dalam penerapannya...........................................................2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Sistem Pendidikan.....................................................................................3
2.2 Pelaksanaan Pendidikan Krakter...............................................................4
2.3 Penerapan Pendidikan Multikultural.........................................................5
2.4 Permasalahan Dalam Penerapannya..........................................................6
a. Dalam sistem pendidikan..........................................................................6
b. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter...................................................6
c. Beberapa permasalahan.............................................................................6
BAB III
KESIMPULAN........................................................................................................7
Daftar Pustaka..........................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
sekolah kita bisa mengenal orang yang berbagai sikap yang berbeda dalam
kegiatan dan beradaptasi dilingkungan sekitarnya ini masuk ke pendidikan multi
kurtural juga.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
Murid-murid di SMAN 1 Pesanggaran tidak diwajibkan masuk kelas (namun
wajib hadir di sekolah), diberikan kepercayaan untuk menjalankan proses
pembelajaran secara mandiri di luar sekolah (misalnya ke museum untuk
penelitian, atau ke lembaga tertentu untuk melakukan wawancara, dst). SMAN 1
Pesanggaran memahami bahwa belajar adalah suatu prosses dinamis yang
seharusnya tidak dibatasi kepada lokasi sekolah atau kurikulum dasar saja.
Tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai learning kepada semua murid di
SMAN 1 Pesanggaran sehingga mereka menjadi "lifelong learners" dan bukan
hanya murid yang belajar pada saat dihadapi dengan tanggung jawab/kewajiban di
sekolah saja.
Selain program akademik, SMAN 1 Pesanggaran juga menjalankan program-
program pembinaan non-akademik yang dijalankan secara terintegrasi dengan
program akademik masing-masing murid. Program-program tersebut bertujuan
untuk membantu murid mengembangkan minat dan bakatnya di bidang-bidang
selain akademik, dan untuk menghasilkan lulusan SMAN 1 Pesanggaran yang
kompetitif di masing-masing bidang tersebut sesuai standar yang berlaku di
masing-masing bidang. Bidang-bidang pembinaan di SMAN 1 Pesanggaran
antara lain: eSports, Olahraga, Performing Arts, Graphic Art, Musik, dan
Entrepreneurship. Setiap murid yang memilih program tersebut akan
mendapatkan pembinaan sekitar 15-20 jam seminggu di dalam bidang-bidang
yang sudah mereka pilih.
vii
untuk penguatan mental dan tujuan kedepan. Selain itu pemberian materi bimbingan
konseling sudah dikolaborasikan dengan materi Personal Development Programme
(Pedevpro). Pelaksana pendidikan karakter saling bekerja sama antara Guru Agama
yang menjadi koordinatornya dengan konselor yang ada di sekolah. Pemberian
materi pedevpro diberikan satu kali dalam seminggu selama dua jam pelajaran.,
namun selama dua jam pemberian materi pedevpro, disini guru sangat berperan
penting untuk memaksimalkan penyampaian materi kepada siswa. Sehingga materi
yang disampaikan benar-benar diserap dan diterapkan oleh siswa tanpa merasa
terbebani.
viii
formal di sekolah maupun pendidikan non formal di asrama. Sedangkan untuk
kurikulum yang digunakan di SMAN 1 Pesanggaran ini seperti kurikulum di
sekolah-sekolah lain yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang biasa disebut
dengan KTSP. Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lainnya adalah
asrama yang berada didalam lingkungan SMAN 1 Pesanggaran, sehingga pihak
sekolah merancang kurikulum 24 jam yang didalamnya mencakup P.A.K.S.A (Pray,
Attitude, Knowledge, Skill, Action).
Permasalahan yang timbul saat penerapannya yaitu tidak semua siswa berperilaku
kondusif saat di luar kelas, sementara kebijakan penerapannya yaitu masuk kelas
adalah bukan kewajiban tetapi hadir di sekolah adalah kewajiban, kadangkala ada
siswa yang tidak memanfaatkannya menjadi lebih baik,
f. Beberapa permasalahan
awal pembelajaran berbasis multikultural pada tahap persiapan awal, antara lain: 1)
guru kurang mengenal budayanya sendiri, budaya lokal maupun budaya peserta
didik; 2) guru kurang menguasai garis besar struktur dan budaya etnis peserta
didiknya, terutama dalam konteks mata pelajaran yang akan diajarkannya; dan 3)
rendahnya kemampuan guru dalam mempersiapkan peralatan yang dapat
merangsang minat, ingatan, dan pengenalan kembali peserta didik terhadap
ix
khasanah budaya masing-masing dalam konteks budaya masing-masing dalam
konteks pengalaman belajar yang diperoleh.
BAB III
KESIMPULAN
x
konselor atau guru BK memberikan pendidikan karakter dan konseling untuk
penguatan mental dan tujuan kedepan. Pelaksana pendidikan karakter saling
bekerja sama antara Guru Agama yang menjadi koordinatornya dengan konselor
yang ada di sekolah.
xi
Daftar Pustaka
xii
xiii