Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
terselesaikannya makalah ini yang membahas tentang “Tujuan Dan Prinsip
Konseling Karir” dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
konseling karir di jurusan bimbingan dan konseling, Universitas Negeri Padang.

Selama membuat makalah ini banyak kesalahan, namun berusaha untuk


memperbaiki. Besar harapan saya agar makalah yang saya buat dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Akhir kata saya ucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini
banyak kekurangan. Saran dan kritikan kami harapkan demi perbaikan makalah
ini.

Terima kasih

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1
C. MANFAAT ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. DASAR KONSELING KARIR .............................................................................. 3
B. TUJUAN KONSELING KARIR ............................................................................ 5
C. PRINSIP KONSELING KARIR ............................................................................ 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9
KESIMPULAN ............................................................................................................... 9
KEPUSTAKAAN ............................................................................................................. 10

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada sekarang ini karir menjadi hal penting, karena banyak sekali
orang yang gagal dalam karirnya dan menjadi pengangguran. Sementara
itu anak muda tidak tahu bagaimana cara berkarir dengan baik oleh karena
itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu
memberikan bimbingan dan pelatihan untuk menyiapkan anak didiknya
agar dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung
jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang
tangguh. Di indonesia sendiri anak didik memandang sekolah sebagai
tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi
mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk
mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang trampil dan mampu
sehingga siap memasuki tenaga kerja yang trampil, dan bisa di harapkan
pemerintah, selain itu pemerintah juga berharap agar sekolah mampu
mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap.

Dalam usaha untuk mempersiapkan anak didiknya, sekolah


diharapkan memberi layanan bimbingan karir. Layanan bimbingan ini
bertujuan untuk memandirikan dan mempersiapkan anak didik untuk
terjun ke dalam masyarakat. Dapat kita ketahui bahwa disetiap sekolah
memiliki guru bimbingan dan konseling untuk membantu memberi
layanan karir pada peserta didik. Bimbingan dan konseling memiliki
beberapa layanan yang salah satunya adalah layanan bimbingan karir.
Layanan bimbingan karir ini diharapkan dapat membina anak didik dalam
memilih karirnya di masa depan, sehingga rasa kebingungan dalam
memilih karir dapat teratasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1
1. Apa dasar dari layanan bimbingan karir?
2. Apa prinsip dari layanan konseling karir?
3. Apa tujuan dari layanan bimbingan karir itu sendiri?

C. MANFAAT
Sebagai calon konselor kita dapat mengetahui apa itu dasar, tujuan
dan prinsip dari layanan bimbingan konseling karir.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. DASAR KONSELING KARIR

Pada dasarnya konseling karir sama dengan jenis-jenis konseling


lainnya, kecuali konseling karir ini memfokuskan pada perencanaan dan
pengambilan keputusan tentang pekerjaan dan pendidikan. Konseling karir
ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya upaya mengenali aspek-aspek
kehidupan seseorang seperti kebutuhan, konflik dan hubungan dengan
orang lain.
Karir adalah pekerjaan, profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan
bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang
dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya
dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan
apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang
bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun.
Menurut Hornby (dalam Walgito:2010) menyatakan bahwa karir
adalah pekerjaan atau profesi. Sedangkan menurut Gibson (dalam
Jumrahliah:2012) menyatakan bahwa karir adalah rangkaian sikap dan
perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama
rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang
terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan
rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari
sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi
memperbarui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang
merupakan batas dimana rangkarian dari sikap karir dan perilaku dalam
memuaskan seorang individu.
Bimbingan karir ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri dalam
menghadapi dunia pekerjaan atau jabatan tertentu serta membekali diri
agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dalam
berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki

3
(Winkel:1997). Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari
bimbingan dan konseling (Walgito:2010). Salah satu bidang layanan yang
membantu peserta didik dalam memahami informasiserta memilih dan
mengambil keputusan karir.
Mugiarso mengemukakan bahwa Bimbingan dan Konseling Karir
membahas dan mengentas masalah karir siswa yang berkenaan dengan
pilihan dan latihan ketrampilan, orientasi dan informasi pekerjaan atau
karir, dunia kerja dan upaya memperoleh penghasilan, orientasi dan
informasi lembaga-lembaga ketrampilan sesuai dengan pilihan pekerjaan
dan arah pengembangan karir, pilihan orientasi dan informasi perguruan
tinggi sesuai dengan arah pengembangan karir.
Sedangkan W.S Winkel (1997) menyatakan bahwa konseling karir
berpusat dalam pengambilan keputusan konselor harus membantu konseli
untuk berpikir secara terarah mengenai suatu karir dengan pembicaraan
antara konselor dan konseli mengikuti urutan langkah diskusi tertentu. Jadi
dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling karir adalah suatu
proses pemberian bantuan/layanan dan pendekatan terhadap individu
(siswa), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya, mengenal dunia kerja da merencanakan masa depan
dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihannya,
dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusan tersebut adalah yang
paling tepat sesuai dnegan keadaan dirinya dihuungkan dengan
persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang dipilihnya.

Menurut Hadiarni dan Irman (2009: 73) mengatakan bahwa ada


beberapa hal yang menjadi penekanan pengertian konseling karir,
diantaranya:
1. Proses layanan yang sistematis, terencana dan terukur
2. Diberikan oleh seorang yang ahli (konselor) kepada seseorang
atau beberapa orang klien (orang yang menerima layanan)

4
3. Konseling karir dimaksudkan agar potensi diri yang dimiliki
klien dapat dioptimalisasikan dengan baik dan sempurna,
menujub kemandirian yang sesungguhnya dalam merencanakan
dan memutuskan pilihan karir masa depan
4. Klien dalam menjalani karir pada masa hidupnya sesuai dengan
bakat, minat dan potensi lain yang dimilikinya
5. Terhindarnya individu peserta layanan dari berbagai kesulitan
dan persoalan, sehingga pengembangan diri dalam perjalanan
karir berjalan dengan baik dan sempurna.

B. TUJUAN KONSELING KARIR

Menurut Walgito (2010) tujuan bimbingan dan konseling karir yaitu:


1. Para siswa ditingkat SMA pada semester 2 akhir perlu menjalani
pemilihan program studi atau penjurusan, dan dalam pilihan program
penjurusan ada syarat yang terkait dengan prestasi akademik.
Penjurusan akan menentukan masa depan siswa, maka diperlukan
kecermatan, serta perhitungan yang matang dan tepat dalam
pemilihannya.
2. Ada kenyataannya tidak semua siswa dapat melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi, siswa akan berlangsung terjun kedunia kerja, ole
karena itu sangat diperlukan suatu bimbingan agar siswa dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan yang diharapakannya.
3. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial yang menentukan
keadaan Negara dimasa dating. Oleh karena itu perlu persiapan yang
sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depannya.
4. Para siswa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan
masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada umumnya mereka
belum dapat mandiri sehingga masih memerlukan bantuan orang lain.
Maka mereka sangat memerlukan bimbingan karir dalam menyiapkan
kemandirian dalam hal pekerjaan.

5
5. Pada siswa SMP juga membutuhkan bimbingan kari untuk melanjutkan
pendidikan atau untuk mencari pekerjaan, karena tidak semua siswa
dapat melanjutkan sekolahnya. Oleh karena itu bimbingan dan
konseling karir sangat dibutuhkan.

Secara Umum tujuan bimbingan karier dan konseling menurut Anas


Salahudin (2010: 117-118) adalah sebagai berikut:

1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang


terkait dengan pekerjaan

2. Memiliki pengethuan mengenai dunia kerja dan informasi karier yang


menunjang kematangan kompetensi kerja

3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apa pun, tanpa merasa rendah diri, adalkan
bermakna bagi dirinya dan sesuai dengan norma agama

4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan mengauasai


pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita cita kariernya masa depan.

5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karier, dengan cara


mengenali ciri cirri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja

6. Mengenal keterampilan, minat, dan bakat. Keberhasilan atau


kenyamanan dalam suatu karier amat dipengaruhi oleh minat dan bakat
yang dimiliki. Oleh karena itu, setiap orang harus memahami
kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan
apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.

7. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusn


karier.

6
8. Memiliki kemampuan untuk menciptkan suasan hubungan industrial
yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

Dari uraian tersebut, tampak bahwa bimbingan karier merupakan


usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada
dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik
pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk
pekerjaan itu. selanjutnya, siswa dapat memadukan apa yang dituntut
oleh suatu pekerjaan atau karier dengan kemampuan atau potensi yanga
ada dalam dirinya. Apabila terdapat hambatan-hambatan maka
hambatan apa yang sekiranya ada dan bagaimana cara mengatasinya.
Dengan mengatasi hambatan yang mungkin ada, berarti salah satu
masalah telah dapat diatasinya (Bimo Walgito.2010:202-203).

C. PRINSIP KONSELING KARIR

Menurut A. Endriani (2011) prinsip bimbingan dan konseling karir


meliputi:
1. Pemilihan karir lebih merupakan proses dari suatu peristiwa
2. Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang
diri. Individu harus memahami potensi, bakat, minat dan kemampuannya
3. Bimbingan karir haruslah merupakan suatu pemahaman diri
4. Bimbingan karir membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan
dalam masyarakat
5. Bimbingan karir merupakan pemberian informasi, keterangan
mengenai latihan atau pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh
pengetahuan, berbagai keterampilan dan pola tingkah laku yang diperlukan
untuk suatu pekerjaan
6. Bimbingan karir merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
para konselor dalam memberikan rangsagan dan bantuan perencanaan
karir, membuat keputusan dan penyesuaian karir.

7
Adapun itu prinsip bimbingan karir di sekolah :
1. Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.
2. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang
cukup memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan
perkembangan sosial dan perencanaan karier.
3. Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman
tentang hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
4. Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki
pengalaman yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.
5. Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk
merangsang pendidikan siswa.
6. Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas,
dengan dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan
kontribusi masyarakat.

8
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Bimbingan Karier merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami
diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk
mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang
dituntut untuk pekerjaan itu. selanjutnya, siswa dapat memadukan apa yang
dituntut oleh suatu pekerjaan atau karier dengan kemampuan atau potensi yanga
ada dalam dirinya. Bimbingan karier merupakan usaha untuk mengetahui dan
memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta
untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa
yang dituntut untuk pekerjaan itu. selanjutnya, siswa dapat memadukan apa yang
dituntut oleh suatu pekerjaan atau karier dengan kemampuan atau potensi yanga
ada dalam dirinya.

Kemudian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari bimbingan karir adalah


membantu konseli dalam memahami, menilai dan menyadari potensi yang
dimiliknya, serta mampu mengembangkan apa yang dimilikinya yang terkait
dengan karir, serta memberikan informasi, pengetahuan dan pemahaman
mengenai berbagai jenis pekerjaan dan hambatan-hambatannya, dan membantu
konseli dalam merencanakan masa depannya dan menemukan suatu pekerjaan
atau karir yang sesuai dengan dirinya.

9
KEPUSTAKAAN

A.Endriani. 2001. Prinsip-Prinsip Bimbingan Karir. Jakarta: Rhineka Cipta.

Hadiarni dan Irman. 2009. Konseling Karir. Batusangkar: STAIN Batusangkar


Press.
Salahudin, Anas. 2010 Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia.

Walgito Bimo. 2010. Bimbingan Dan Konseling Studi Dan Karier. Yogyakarta:
Andi Offset.

Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta:


Gramedia.

10

Anda mungkin juga menyukai