Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK
PESERTA DIDIK

DOSEN PEMBIMBING :
Bu Yuliati Hotifah

OLEH :
Gigih Dhiya Ulhaq
Imron Anas
Kurniawan Nurhuda
Muhammad Hafid Raihan
Muhammad Irfan ramadhan

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG, 2019
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematis tentang
fungsi-fungsi fisik dan praktis. Perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik
dan pisikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil
dari konsepsi, dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika dengan
lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik
psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun).
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu
melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan-
gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar,
menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat
pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai
dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan
fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan
berkembang dengan baik.
Masa dewasa, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek
gejolak perkembangan pada masa remaja. Selain itu, kebutuhan berinteraksi
dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah
mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak
mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku lainnya, seperti marah (tidak
senang mendengar suara keras) dan kasih sayang, dengan seiring berkembangnya
dalam segi fisik dan psikomotor. Oleh karena itu, masa dewasa merupakan masa
pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja.
Interaksi dengan orang lain, tidak hanya dialami anak di lingkungan keluarga.
Proses pembelajaran di sekolah mau atau tidak mau pasti di pengaruhi oleh
substansi-substansi seperti kurikulum pengajar atau guru, lingkungan belajar, dan
evaluasi. Sering kali kita lupa dengan substansi-substansi ini dalam mendesain
suatu pembelajaran.
Desain pembelajaran adalah tata cara yang di pakai untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Dalam mendesain pembelajaran guru harus memperhatikan
substansi -substansi ini agar siswa mengalami proses belajar dan pada akhirnya
memperoleh hasil belajar yang menyenangkan.
Oleh kerena itu guru harus melihat, memperhatikan, mempertimbangkan, dan
memprioritaskan tetang ciri siswa atau peserta didik, tujuan yang akan di capai,
materi, pendekatan atau metode yang di gunakan, lingkungan belajar, dan
evaluasi.
Peserta didik adalah organisme yang unik dan berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya (Wina sanjaya, 2006:54). Perkembangan anak adalah
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya akan tetapi tempo dan irama
perkembangan masing-masing anak tidak sama. Proses pembelajaran dapat di
pengaruhi oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang tidak sama itu, di
samping karakteristik yang melekat pada diri anak, seperti sikap, penampilan,
pemahaman, dan latar belakang.
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik. Perkembangan pesta didik meliputi : perkembangan fisik,
perkembangan pisikomotorik , dan perkembangan intelektual. Perkembangan fisik
dan perkembangan psikomotorik mempunyai kontribusi yang kuat
terhadap perkembangan intelektual/kongnitif siswa.
Rancangan pembelajaran yang konduktif akan mampu meningkatkan motivasi
belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran
yang diinginkan.

TINJAUAN TEORETIS
A. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth)
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan
fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam
kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:
· Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi;
· Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
· Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
· Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-


perubahan dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ
indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-
perubahan dalam cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti
perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan
dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan
sebagainya).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), urutan
perubahan-perubahan fisik adaah sebagai berikut :
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulangtulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan
menjadi panjang).
2. Pertumbuhan payudara.
3. Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid.
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki :
1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Testis (buah pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
4. Awal perubahan suara.
5. Ejakulasi.
6. Bulu kemaluan menjadi keriting.
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah.
9. Tumbuh bulu ketiak.
10. Akhir perubahan suara.
11. Rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu di dada.
Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik
yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan / perkembangan fisik
anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-
hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan anak
dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan/perkembangan
fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.

B. Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik


Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah
dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam
sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun
menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat mana pertumbuhan
berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut sebagai “periode tenang” sebelum
pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Tetapi, hal ini tidak berarti
bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu
melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan
gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar,
menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibat
pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai
dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan
fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan
berkembang dengan baik.

Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11)


Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak,
koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot
kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya
tahan kurang.
· Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki laki
cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat,
koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistim peredaran darah masih belum kuat,
koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik. Dari segi psiologi anak wanita lebih
maju satu tahun dari lelaki
· Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan
metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun).
Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.

Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja


Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada
perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual. Karakteristik
perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat dan
tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer (kelenjar-
kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual sekunder (tumbuh
payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lainnya), timbulnya hasrat seksual
yang tinggi (masa puberitas).

Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa


Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat
bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik
kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh
yang proposianal memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa
pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pada masa ini pertumbuhan fisik mulai
terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik.

C. Perkembangan Psikomotorik
Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara
neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif,
dan konatif).
Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang
bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal
masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda
(prehension). Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi
perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan
sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku
psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana
kepada yang kompleks, dan (2) dari yang kasar dan global (gross bodily
movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely
coordinated movements).
(1) Berjalan dan Memegang Benda
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar
(locomotion) yang harus dikuasainya selama tahun pertama dari kehidupannya.
Keterampilan memegang benda, sampai dengan enam bulan pertama dari
kelahirannya barulah merupakan gerakan meraih benda-benda yang ditarik ke
dekat badannya dengan seluruh lengannya. Masa enam bulan kedua dari
kelahirannya, jari-jemarinya dapat berangsur digunakan memungut dan
memegang erat-erat benda, seraya memasukkan ke mulutnya. Setelah
keterampilan berjalan bebas dikuasai, keterampilan memegang secara bebas dapat
dicapai.
(2) Bermain dan Bekerja
Mulai usia empat sampai lima tahun bermain konstruksi yang fantastik seperti
menyusun alat-alat mainan tertentu, dapat beralih kepada berbagai betuk gerakan
bermain yang ritmis dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-aturan
tertentu yang ketat. Pada usia anak sekolah, permainan fantastik berkembang ke
permainan yang realistik yang melibatkan gerakan yang lebih kompleks disertai
aturan tertentu yang ketat. Pada usia remaja, kegiatan motorik sudah tertuju pada
persiapan kerja, keterampilan menulis, mengetik, menjahit, dan sebagainya.
(3) Proses Perkembangan Motorik
Faktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural, nutrisi dan gizi serta
kesempatan dan latihan adalah hal-hala yang sangat berpengaruh terhadap proses
dan produk perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik.

D. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik


Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak:
· Usia 3 tahun
Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat
melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki,
dapat berjingkrak.
· Usia 4 tahun
Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat
melompat 24-33 inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan
bantuan, dapat melakukan jingkarak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki.
· Usia 5 tahun
Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif, dapat
melompat 28-36 inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki, dapat
melakukan jingkrak dengan sangat mudah.

Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak


Pada masa anak perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi
empat kategori:
· Keterampilan menolong diri sendiri; Anak dapat makan, mandi, berpakain
sendiri dan lebih lebih mandiri.
· Keterampilan menolong orang lain; Keterampilan berkaitan dengan orang lain,
seperti membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu.
· Keterampilan sekolah; mengembangkan berbagai keterampilan yang
diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, menari, bernyayi, dll.
· Keterampilan bermain; anak belajar keterampilan seperti melemper dan
menangkap bola, naik sepeda, dan berenang.

Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja


Keterampilan psikomotorik berkembang sejalan dengan pertumbuhan ukuran
tubuh, kemampuan fisik, dan perubahan fisiologi. Pada masa ini, laki-laki
mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan.
Kemampuan psikomotorik laki laki cenderung terus meningkat dalm hal
kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik
pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi. Oleh karna itu,
kemampuan psikomotorik laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.
Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Dewasa
Pada usia dewasa keterampilan dalam hal tertentu masih dapat ditingkatkan.
Puncak dari perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Latihan
merupakan hal penentu dalam perkembangan psikomotorik. Melalui latihan yang
teratur dan terprogram, keterampilan yang maksimal akan dapat ditingkatkan dan
dipertahankan. Karakteristik perkembagan psikomotorik ditandai dengan
peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem gerak dan
koordinasi dapat berjalan dengan baik.

E. Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam


Pendidikan
Pemahaman terhadap pekembangan fisik dan psikomotorik dapat
memberikan manfaat yang besar dalam pendidikan. Implikasinya terhadap
pendidikan berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap
perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi
pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya. Dengan begitu
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih efektif dan efisien
dapat berjalan dengan tepat.

ANALISIS

A. Analisis Teoretis
Perubahan-perubahan dalam Tubuh
Perkembangan fisik dan motorik berkaitan dengan pertumbuhan biologi dimana
dalam perkembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :
Dari bagan tersebut, kita dapat menganalisis bahwa perkembangan fisik dan
motorik terdiri dari perubahan-perubahan dalam tubuh, dimana perubahan
tersebut mengarah kepada perkembangan atau pertumbuhan otak, system syaraf,
organ indrawi, serta pertambahan tinggi dan berat tubuh. Tahap selanjutnya
adalah perubahan-perubahan dalam cara individu menggunakan tubuhnya.
Dimana perubahan tersebut meliputi perkembangan keterampilan gerak suatu
individu serta perkembangan organ-organ seksual individu.
Tahap terakhir adalah perubahan dalam kemampuan fisik. Dalam tahap ini, terjadi
penurunan-penurunan fungsi organ-organ tubuh, diantaranya jantung, penglihatan,
dan sebagainya.
Secara garis besar, perkembangan fisik dan motorik suatu individu dari masa
anak-anak menuju masa usia lanjut akan terjadi penurunan baik dalam
kemampuan organ dalam tubuh maupun organ luar.

B. Analisis Praktis
Dari konsep yang telah kita kaji sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa
perkembangan fisik individu sejalan dengan perkembangan psikomotoriknya.
Terdapat anak remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas, anak
pertama aktif dalam kegiatan-kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Namun, anak kedua perkembangan psikomotoriknya cenderung pasif.
Dari kasus diatas, anak pertama yang cenderung aktif memiliki perkembangan
yang sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik yang telah
dipaparkan sebelumnya. Namun, anak kedua yang cenderung pasif, dalam hal
perkembangan psikomotorik tidak sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik
dan psikomotorik yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
kurangnya kemampuan anak kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik
yang dimilikinya.
Adapun solusi dari masalah di atas, dibutuhkan seorang pembimbing yang dapat
dipercaya oleh si anak dalam memberikan masukan-masukan positif yang dapat
membantu si anak dalam mengembangkan kemampuan psikomotoriknya.
Pembimbing tersebut harus mampu menganalisis kemampuan psikomotorik yang
tidak ditunjukkan oleh si anak dan apa penyebab kurangnya kemampuan anak
kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik yang dimilikinya. Setelah
mengetahui hal tersebut, si pembimbing diharapkan dapat mengaarahkan si anak
untuk percaya bahwa ia mampu menunjukkan dan bisa mengoptimalkan potensi
yang dia miliki. Sehingga perkembangan anak tersebut sejalan dengan tahap-tahap
perkembangan fisik dan psikomotorik anak lainnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
2. Perkembangan psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional
antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif,
afektif, dan konatif).
3. Karakteristik perkembangan fisik individu sejalan dengan pertambahan usia.
Semakin bertambah usia individu, maka fisiknya juga akan terus berkembang.
Namun perkembangan ini hanya sampai batas optimal dan setelah melewati batas
optimal dilanjutkan dengan penurunan kemampuan fisik tersebut.
4. Sama halnya dengan perkembangan fisik, karekteristik perkembangan
psikomotorik individu juga sejalan dengan pertambahan usia. Namun, beda
halnya dengan perkembangan fisik yang akan terus berlanjut tanpa disadari,
perkembangan psikomotorik akan berlanjut dan berkembang secara optimal jika
dijalani dengan kesadaran dari individunya. Intinya, harus ada kesadaran individu
untuk melatih dan menunjukkan kemampuan psikomotoriknya agar dapat berjalan
optimal.
5. Perkembangan fisik dan psikomotorik sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku individu. Karena dengan perkembangan tersebut, individu yang awalnya
tidak mandiri dapat berkemabang terus hingga mampu mengatur kehidupannya
sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.
6. Implikasinya Pekembangan fisik dan psikomotorik terhadap pendidikan
berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap
perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi
pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA :

1. https://www.scribd.com/document/265415381/Makalah-Perkembangan-
Fisik-Dan-Psikomotorik

2. Buku PPD Revisi Akhir


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Rita%20Eka%2
0Izzaty,%20S.Psi.,%20M.Si./Buku%20PPD-revisi%20akhir.pdf

3. http://biosatudeumm.blogspot.com/2012/12/aspek-perkembangan-
psikomotorik-peserta_6060.html#!/tcmbck

4. https://www.academia.edu/28382679/BUKU_AJAR_PERKEMBANGAN
_PESERTA_DIDIK

Anda mungkin juga menyukai