PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK
PESERTA DIDIK
DOSEN PEMBIMBING :
Bu Yuliati Hotifah
OLEH :
Gigih Dhiya Ulhaq
Imron Anas
Kurniawan Nurhuda
Muhammad Hafid Raihan
Muhammad Irfan ramadhan
TINJAUAN TEORETIS
A. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth)
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan
fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam
kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:
· Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosi;
· Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
· Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
· Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
C. Perkembangan Psikomotorik
Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara
neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif,
dan konatif).
Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang
bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal
masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda
(prehension). Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi
perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan
sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku
psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana
kepada yang kompleks, dan (2) dari yang kasar dan global (gross bodily
movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely
coordinated movements).
(1) Berjalan dan Memegang Benda
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar
(locomotion) yang harus dikuasainya selama tahun pertama dari kehidupannya.
Keterampilan memegang benda, sampai dengan enam bulan pertama dari
kelahirannya barulah merupakan gerakan meraih benda-benda yang ditarik ke
dekat badannya dengan seluruh lengannya. Masa enam bulan kedua dari
kelahirannya, jari-jemarinya dapat berangsur digunakan memungut dan
memegang erat-erat benda, seraya memasukkan ke mulutnya. Setelah
keterampilan berjalan bebas dikuasai, keterampilan memegang secara bebas dapat
dicapai.
(2) Bermain dan Bekerja
Mulai usia empat sampai lima tahun bermain konstruksi yang fantastik seperti
menyusun alat-alat mainan tertentu, dapat beralih kepada berbagai betuk gerakan
bermain yang ritmis dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-aturan
tertentu yang ketat. Pada usia anak sekolah, permainan fantastik berkembang ke
permainan yang realistik yang melibatkan gerakan yang lebih kompleks disertai
aturan tertentu yang ketat. Pada usia remaja, kegiatan motorik sudah tertuju pada
persiapan kerja, keterampilan menulis, mengetik, menjahit, dan sebagainya.
(3) Proses Perkembangan Motorik
Faktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural, nutrisi dan gizi serta
kesempatan dan latihan adalah hal-hala yang sangat berpengaruh terhadap proses
dan produk perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik.
ANALISIS
A. Analisis Teoretis
Perubahan-perubahan dalam Tubuh
Perkembangan fisik dan motorik berkaitan dengan pertumbuhan biologi dimana
dalam perkembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :
Dari bagan tersebut, kita dapat menganalisis bahwa perkembangan fisik dan
motorik terdiri dari perubahan-perubahan dalam tubuh, dimana perubahan
tersebut mengarah kepada perkembangan atau pertumbuhan otak, system syaraf,
organ indrawi, serta pertambahan tinggi dan berat tubuh. Tahap selanjutnya
adalah perubahan-perubahan dalam cara individu menggunakan tubuhnya.
Dimana perubahan tersebut meliputi perkembangan keterampilan gerak suatu
individu serta perkembangan organ-organ seksual individu.
Tahap terakhir adalah perubahan dalam kemampuan fisik. Dalam tahap ini, terjadi
penurunan-penurunan fungsi organ-organ tubuh, diantaranya jantung, penglihatan,
dan sebagainya.
Secara garis besar, perkembangan fisik dan motorik suatu individu dari masa
anak-anak menuju masa usia lanjut akan terjadi penurunan baik dalam
kemampuan organ dalam tubuh maupun organ luar.
B. Analisis Praktis
Dari konsep yang telah kita kaji sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa
perkembangan fisik individu sejalan dengan perkembangan psikomotoriknya.
Terdapat anak remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas, anak
pertama aktif dalam kegiatan-kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Namun, anak kedua perkembangan psikomotoriknya cenderung pasif.
Dari kasus diatas, anak pertama yang cenderung aktif memiliki perkembangan
yang sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik yang telah
dipaparkan sebelumnya. Namun, anak kedua yang cenderung pasif, dalam hal
perkembangan psikomotorik tidak sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik
dan psikomotorik yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
kurangnya kemampuan anak kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik
yang dimilikinya.
Adapun solusi dari masalah di atas, dibutuhkan seorang pembimbing yang dapat
dipercaya oleh si anak dalam memberikan masukan-masukan positif yang dapat
membantu si anak dalam mengembangkan kemampuan psikomotoriknya.
Pembimbing tersebut harus mampu menganalisis kemampuan psikomotorik yang
tidak ditunjukkan oleh si anak dan apa penyebab kurangnya kemampuan anak
kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik yang dimilikinya. Setelah
mengetahui hal tersebut, si pembimbing diharapkan dapat mengaarahkan si anak
untuk percaya bahwa ia mampu menunjukkan dan bisa mengoptimalkan potensi
yang dia miliki. Sehingga perkembangan anak tersebut sejalan dengan tahap-tahap
perkembangan fisik dan psikomotorik anak lainnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
2. Perkembangan psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional
antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif,
afektif, dan konatif).
3. Karakteristik perkembangan fisik individu sejalan dengan pertambahan usia.
Semakin bertambah usia individu, maka fisiknya juga akan terus berkembang.
Namun perkembangan ini hanya sampai batas optimal dan setelah melewati batas
optimal dilanjutkan dengan penurunan kemampuan fisik tersebut.
4. Sama halnya dengan perkembangan fisik, karekteristik perkembangan
psikomotorik individu juga sejalan dengan pertambahan usia. Namun, beda
halnya dengan perkembangan fisik yang akan terus berlanjut tanpa disadari,
perkembangan psikomotorik akan berlanjut dan berkembang secara optimal jika
dijalani dengan kesadaran dari individunya. Intinya, harus ada kesadaran individu
untuk melatih dan menunjukkan kemampuan psikomotoriknya agar dapat berjalan
optimal.
5. Perkembangan fisik dan psikomotorik sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku individu. Karena dengan perkembangan tersebut, individu yang awalnya
tidak mandiri dapat berkemabang terus hingga mampu mengatur kehidupannya
sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.
6. Implikasinya Pekembangan fisik dan psikomotorik terhadap pendidikan
berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap
perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi
pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA :
1. https://www.scribd.com/document/265415381/Makalah-Perkembangan-
Fisik-Dan-Psikomotorik
3. http://biosatudeumm.blogspot.com/2012/12/aspek-perkembangan-
psikomotorik-peserta_6060.html#!/tcmbck
4. https://www.academia.edu/28382679/BUKU_AJAR_PERKEMBANGAN
_PESERTA_DIDIK