GEJALA JIWA
GEJALA JIWA
mendasari perilaku tersebut. Demikian juga kita akan lebih mudah memahami
perilaku peserta didik jika kita memahami proses mental yang mendasari perilaku
tersebut, maka akan dijelaskan beberapa aktifitas atau proses mental (gejala
jiwa) manusia pada umumnya yang terjadi pada proses belajar mengajar.
Macam-macam gejala jiwa, yaitu gejala jiwa kognisi (pengenalan), gejala jiwa konasi
(kemauan), gejala jiwa emosi (perasaan), dan gejala jiwa campuran (kombinasi).
Dalam arti yang sangat umum, kognisi atau berpikir meliputi setiap perilaku
merupakan proses mental (gejala jiwa) karena kognisi mencerminkan pemikiran dan
tidak dapat diamati secara langsung namun bisa dilihat, dirasa, dipantau, dicermati
dari perilaku atau dari tingkah laku yang ditampilkan sehingga gejala kognisi dalam
psikologi terdiri dari berbagai macam seperti pengamatan, tanggapan, daya ingat,
a. Pengamatan
merupakan proses mengenal segala sesuatu, dunia nyata (diri sendiri, orang
Merupakan salah satu dari fungsi pokok jiwa. Menurut Bigot (dalam
c. Fantasi
dimana tanggapan yang baru tersebut tidak harus sama atau sesuai dengan
jenis fantasi, seperti: fantasi mencipta dan fantasi tuntunan atau fantasi
terpimpin.
d. Daya Ingatan
ingatan yang mudah dan cepat, ingatan yang luas dan teguh, ingatan yang
f. Inteligensi
Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan
sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan
pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada
sesuatu arah. Adapun gejala konasi terbagi atas dorongan, keinginan, hasrat,
Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang dan tingkatannya
tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian, perasaan
a. Perasaan jasmaniah => jenis perasaan ini sering pula disebut perasaan
tingkat rendah
c. Perasaan vital => perasaan yang berhubungan dengan kondisi jasmani pada
d. Perasaan rohaniah => yaitu sering pula disebut sebagai perasaan luhur
(tingkat tinggi)
atau norma, seperti perasaan puas ketika mampu melakukan hal baik atau
penghayatan dan apresiasi tentang sesuatu yang indah atau jelek. Perasaan
ini timbul jika seseorang mengamati suatu objek dari segi pandang estetika,
sebaliknya.
mengikat diri dengan orang lain misalnya perasaan cinta terhadap sesama,
ingin bergaul, ingin menolong, rasa simpati atau setia kawan dan lain
sebagainya.
i. Perasaan harga diri => perasaan yang berhubungan dengan penghargaan diri
peristiwa psikis yang paling luhur dan mulia yang hanya dimiliki oleh manusia,
kepercayaan akan adanya Tuhan dan hal-hal yang bersifat gaib (diluar kuasa
manusia).
a. Perhatian
dan fokus terhadap suatu objek, baik didalam maupun di luar dirinya.
luar diri kita. Pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan
jasmani, susunan jiwa, lingkungan langsung, kuat/lemahnya perangsang objek yang
b. Sugesti
c. Kelelahan
d. Intuisi
Intuisi berasal dari intueri yang artinya mengindra dengan jiwa, memandang
dengan batin. Intuisi adalah ilham, bisikan kalbu, wahyu. Intuisi adalah
samar, sering setengah disadari tanpa adanya proses berfikir yang cermat
suatu soal tanpa uraian, tanpa keterangan, dan tanpa analisis tertentu.
ciptaan Tuhan.
jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk ciptaan
adalah unik (memiliki ciri-ciri khas tersendiri). Keragaman manusia ditinjau dari
Manusia adalah mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.
berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa
Latin, yaitu “individum”, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau satu
mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk
individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani
(raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah
yang membentuk individu. Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan
perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya.
makhluk lainnya adalah manusia diciptakan Tuhan dengan kehendak bebas dan hati
nurani.
Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang
seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat, dan usahanya yang
disertai dengan doa (harapan) kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga
mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama
Jika iman dan takwanya baik maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika
sebaliknya, maka dihadapan Tuhan menjadi jelek. Jika sikap dan perilaku
individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik pula terhadap
orang tersebut.
3. Karakteristik Individu
keturunan yang dibawa sejak lahir baik yang berhubungan dengan faktor biologis
Nature dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat
dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Seorang
bayi merupakan pertemuan antara dua garis keluarga, yaitu keluarga ayah dan ibu.
Saat terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru itu secara
yang dibawa sejak lahir. Hal tersebut bisa membentuk pola karakteristik tingkah
Manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat. Perbedaan yang ada tidak
dapat menjadi dasar atau legitimasi bagi munculnya tindakan yang bertujuan
menghancurkaan orang lain, sebetulnya pada saat yang sama sedang terjadi
keragaman itu menjadi penanda bahwa seharusnya dalam kehidupan bersama satu
sama lain bisa saling melengkapi. Seperti mozaik yang terdiri dari banyak macam
kaca dan bisa membentuk sebuah gambar yang bagus, demikian juga keragaman
penuh keindahan dan harmoni. Ada dua macam keragaman dalam individu yaitu yaitu
keragaman dalam kecakapan (profesi dan peran dalam masyarakat), dan keragaman
Telah kita ketahui bahwa perbedaan–perbedaan antara satu dengan yang lainnya
individu ini dan sejauh mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan teknik-teknik
seperti:
a. Perbedaan Kognitif
Yang berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti dirinya
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
pemikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna,
menguasai bahan.
e. Perbedaan Bakat
anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat persiapan yang
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama.
dibangun secara sosial budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal peran,
tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti
h. Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang
Gaya belajar adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru
belajar dengan otak kiri otak kanan, belajar sosial, lingkungan belajar, emosi
belajar, belajar kongkrit dan abstrak, belajar global dan analitik, dan
multiple intelligence.
berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus
Kepribadian sehat perlu di tanamkan dan diajarkan sejak kecil untuk melatih
ketajaman mengidentifikasi perasaan diri dan perasaan orang lain serta tidak
didalamnya mencakup:
lingkungan.
Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau
ambivalen.
dilakukan.
interpersonal.
seseorang.
sehingga dapat berpikir lurus tanpa dihalang-halangi oleh sesuatu yang tidak
diperlukan.
Mengakui kesalahan dan meminta maaf serta berjanji dalam diri untuk
Aliran ini meyakini manusia tidak memiliki sikap diri sendiri, dalam arti
manusia sebagai sistem konflik yang bertingkah laku menurut cara yang
kekuatan-kekuatan ketidak-sadaran.