Anda di halaman 1dari 21

BAB III

GEJALA JIWA

KERAGAMAN INDIVIDU & KEPRIBADIAN SEHAT

3.1 Gejala Jiwa

3.2 Keragaman Individu

3.3 Kepribadian Sehat

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 1/ 21


BAB III

GEJALA JIWA

KERAGAMAN INDIVIDU & KEPRIBADIAN SEHAT

3.1 GEJALA JIWA

Ilmu psikologi merupakan ilmu yang

mempelajari proses mental dan perilaku

pada manusia. Perilaku manusia akan

lebih mudah dipahami jika kita juga

memahami proses mental yang

mendasari perilaku tersebut. Demikian juga kita akan lebih mudah memahami

perilaku peserta didik jika kita memahami proses mental yang mendasari perilaku

peserta didik tersebut. Mengingat pentingnya pemahaman tentang proses mental

tersebut, maka akan dijelaskan beberapa aktifitas atau proses mental (gejala

jiwa) manusia pada umumnya yang terjadi pada proses belajar mengajar.

Macam-macam gejala jiwa, yaitu gejala jiwa kognisi (pengenalan), gejala jiwa konasi

(kemauan), gejala jiwa emosi (perasaan), dan gejala jiwa campuran (kombinasi).

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 2/ 21


Gejala Jiwa Kognisi (Pengenalan)

Dalam arti yang sangat umum, kognisi atau berpikir meliputi setiap perilaku

mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan

informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan. Gejala jiwa kognisi

merupakan proses mental (gejala jiwa) karena kognisi mencerminkan pemikiran dan

tidak dapat diamati secara langsung namun bisa dilihat, dirasa, dipantau, dicermati

dari perilaku atau dari tingkah laku yang ditampilkan sehingga gejala kognisi dalam

psikologi terdiri dari berbagai macam seperti pengamatan, tanggapan, daya ingat,

fantasi, berpikir dan inteligensi.

Gejala kognisi meliputi:

a. Pengamatan

merupakan proses mengenal segala sesuatu, dunia nyata (diri sendiri, orang

lain, lingkungan langsung, lingkungan tidak langsung) dengan menggunakan

alat indera (pandangan, pendengaran, penciuman, perabaan, perasa). Cara-

cara mengenal objek tersebut dengan mengamati, sedangkan melihat,

mendengar dan seterusnya itu merupakan modalitas pengamatan. Dengan

kata lain, modalitas pengamatan dibedakan berdasarkan panca indera yang

kita gunakan untuk mengamati.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 3/ 21


b. Tanggapan

Merupakan salah satu dari fungsi pokok jiwa. Menurut Bigot (dalam

Suryabrata, 1990), tanggapan didefinisikan sebagai bayangan yang tinggal

dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan terhadap suatu

objek. Karena itu tanggapan juga sering disebut sebagai bayangan.

c. Fantasi

Merupakan kemampuan jiwa untuk membentuk atau menciptakan

tanggapan-tanggapan baru dari tanggapan-tanggapan yang sudah ada,

dimana tanggapan yang baru tersebut tidak harus sama atau sesuai dengan

benda-benda yang ada (Suryabrata, 1990; Walgito, 1997). Ada beberapa

jenis fantasi, seperti: fantasi mencipta dan fantasi tuntunan atau fantasi

terpimpin.

d. Daya Ingatan

Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika individu tidak dapat

mengingat apapun mengenai pengalamannya, maka tidak terjadi proses

belajar. Para ahli memandang ingatan sebagai hubungan pengalaman dengan

masa lampau (Walgito, 1997). Sifat daya ingatan dibedakan menjadi

ingatan yang mudah dan cepat, ingatan yang luas dan teguh, ingatan yang

setia, ingatan yang patuh.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 4/ 21


e. Berpikir

Didefinisikan sebagai suatu proses yang menghasilkan representasi mental

yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara

kompleks, antara proses-proses mental seperti penilaian, abstraksi,

penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah (Solso, 1988).

Dalam pikiran, seseorang menghubungkan pengertian satu dengan

pengertian lainnya untuk mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi.

Dalam pemecahan persoalan, individu membeda-bedakan, mempersatukan

dan berusaha menjawab pertanyaan, mengapa, untuk apa, bagaimana,

dimana dan lain sebagainya, (5W+1H). Hal-hal yang berhubungan dengan

berfikir adalah pengertian, keputusan dan kesimpulan.

f. Inteligensi

Kesanggupan rohani untuk menyesuaikan diri kepada situasi yang baru

dengan menggunakan kemampuan berpikir untuk mencapai tujuannya.

Seseorang dikatakan memiliki inteligensi tinggi jika dalam situasi tertentu

dapat berbuat dengan cara-cara yang tepat dalam memecahkan kesulitan

dan persoalan, serta dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru

menggunakan alat-alat berpikir untuk mencapai tujuannya (Walgito, 1997).

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 5/ 21


Gejala Jiwa Konasi (Kemauan)

Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan

sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan

pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada

sesuatu arah. Adapun gejala konasi terbagi atas dorongan, keinginan, hasrat,

kecenderungan, hawa nafsu, dan kemauan.

Gejala Jiwa Emosi (Perasaan)

Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang dan tingkatannya

tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian, perasaan

sering juga berhubungan dengan gejala mengenal.

Jenis-jenis emosi (perasaan) adalah sebagai berikut:

a. Perasaan jasmaniah => jenis perasaan ini sering pula disebut perasaan

tingkat rendah

b. Perasaan sensoris => perasaan yang berhubungan dengan stimulus terhadap

alat indra misalnya dingin, hangat, pahit, asam dan sebagainya.

c. Perasaan vital => perasaan yang berhubungan dengan kondisi jasmani pada

umumnya misalnya lelah, lesu, lemah, segar, sehat dan sebagainya

d. Perasaan rohaniah => yaitu sering pula disebut sebagai perasaan luhur

(tingkat tinggi)

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 6/ 21


e. Perasaan intelektual => perasaan yang berhubungan dengan kesanggupan

intelektual dalam mengatasi suatu masalah, misalnya senang atau puas

ketika berhasil (perasaan intelektual positif), kecewa atau jengkel ketika

gagal (perasaan intelektual negatif).

f. Perasaan kesusilaan (etis) => perasaan yang berhubungan dengan baik-buruk

atau norma, seperti perasaan puas ketika mampu melakukan hal baik atau

menyesal ketika melakukan pelanggaran.

g. Perasaan keindahan (estetis) => perasaan yang berhubungan dengan

penghayatan dan apresiasi tentang sesuatu yang indah atau jelek. Perasaan

ini timbul jika seseorang mengamati suatu objek dari segi pandang estetika,

dimana yang indah menciptakan perasaan senang atau positif dan

sebaliknya.

h. Perasaan kemasyarakatan (sosial) => perasaan yang cenderung untuk

mengikat diri dengan orang lain misalnya perasaan cinta terhadap sesama,

ingin bergaul, ingin menolong, rasa simpati atau setia kawan dan lain

sebagainya.

i. Perasaan harga diri => perasaan yang berhubungan dengan penghargaan diri

seseorang. Rasa senang, puas, bangga akibat adanya pengakuan atau

penghargaan dari orang lain atau sebaliknya.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 7/ 21


j. Perasaan ke-Tuhanan (religious) => perasaan yang berkaitan dengan

kekuasaan atau eksistensi Tuhan. Perasaan ini dikategorikan sebagai

peristiwa psikis yang paling luhur dan mulia yang hanya dimiliki oleh manusia,

yang dianggap sebagai anugerah. Menurut pandangan filsafat ke-Tuhanan

(teologi), manusia disebut “homo divinasi” karena manusia selalu memiliki

kepercayaan akan adanya Tuhan dan hal-hal yang bersifat gaib (diluar kuasa

manusia).

Gejala Jiwa Campuran (Kombinasi)

Gejala campuran meliputi perhatian, sugesti, kelelahan dan intuisi.

a. Perhatian

Merupakan suatu reaksi yang dilakukan

oleh organisme dalam keadaan

sadar. Perhatian ialah konsentrasi atau

aktifitas jiwa terhadap pengamatan,

pengertian, dan sebagainya terhadap suatu

objek atau media dengan menyampingkan

yang lain dari padanya. Perhatian adalah

reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi

dan fokus terhadap suatu objek, baik didalam maupun di luar dirinya.

Perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimuli yang diterima oleh

individu yang bersangkutan. Menurut Dr. Aryan Ardhana, perhatian adalah

suatu kegiatan jiwa. Perhatian dapat didefinisikan sebagai proses

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 8/ 21


pemusatan fase-fase atau unsur-unsur pengalaman dengan mengabaikan

yang lainnya. Menurut Drs. Dakir, perhatian adalah keaktifan peningkatan

kesadaran dalam pemusatannya kepada suatu objek baik di dalam maupun di

luar diri kita. Pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan
jasmani, susunan jiwa, lingkungan langsung, kuat/lemahnya perangsang objek yang

dimaksud; ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian.

b. Sugesti

Adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang, sehingga pikiran,

perasaan dan pikirannya terpengaruh, dan dengan begitu orang mengakui

apa yang di kehendaki dari padanya. Membujuk, memuji, menakut-nakuti,

memaparkan fakta (menunjukkan kekurangan dan kelebihan adalah cara-

cara untuk menyugesti).

c. Kelelahan

Adalah gejala berkurangnya dorongan manusia untuk melakukan sesuatu.

Kelelahan bisa dikarenakan pekerjaan jasmani seperti sehabis berolahraga,

atau dikarenakan kelelahan jiwa akibat memikirkan masalah yang sulit.

d. Intuisi

Intuisi berasal dari intueri yang artinya mengindra dengan jiwa, memandang

dengan batin. Intuisi adalah ilham, bisikan kalbu, wahyu. Intuisi adalah

pandangan batiniah yang spontan mengenai satu peristiwa atau kebenaran

tanpa perurutan pikiran. Intuisi merupakan bentuk pikiran yang samar-

samar, sering setengah disadari tanpa adanya proses berfikir yang cermat

sebelumnya namun kemudian dapat menuntun pada satu keyakinan.

Intuisi adalah kemampuan jiwa manusia dalam mendapatkan kesimpulan

suatu soal tanpa uraian, tanpa keterangan, dan tanpa analisis tertentu.

Berikut uraian tentang Intuisi yaitu:

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 9/ 21


o Intuisi tidak berdasarkan pada proses berpikir berkesinambungan,

tidak berdasarkan pertimbangan, dan perhitungan seksama.

o Intuisi terjadi sama halnya dengan perbuatan instingsif, terjadi

secara spontan, tidak melibatkan aktivitas berpikir tetapi tidak

sama dengan insting pada makhluk hidup lainnya.

o Intuisi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan membawa

dampak (positif/negatif) dalam kehidupan kita sebagai makhluk

ciptaan Tuhan.

o Biasanya wanita lebih intuitif daripada pria.

o Berpikir tidak sama dengan intuisi. Berfikir adalah berbicara batin

yang tidak terdengar dan mengalami proses, sedangkan intuisi

datang dengan spontan tanpa melalui proses.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 10/ 21


3.2 KERAGAMAN INDIVIDU

1. Pengertian Keragaman Manusia

Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-

jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk ciptaan

Tuhan tetaplah berjenis satu. Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap

manusia memiliki perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah setiap individu

adalah unik (memiliki ciri-ciri khas tersendiri). Keragaman manusia ditinjau dari

sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat.

2. Pengertian Hakekat Manusia

Manusia sebagai makhluk individu secara etimologi diartikan sebagai berikut:

 Manusia adalah mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.

 Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Tuhan.

 Manusia sebagai makhluk individu mengandung arti seorang, pribadi,

organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis manusia bersifat

bebas, tidak mempunyai hubungan organik secara langsung dengan sesama.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 11/ 21


Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens (Latin) yang berarti berpikir,

berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa

Latin, yaitu “individum”, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau satu

kesatuan yang terkecil dan terbatas.

Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai

mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk

individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani

(raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah

yang membentuk individu. Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan

perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya.

Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan

kemampuan pribadinya guna memenuhi hakekat individualitasnya (dalam memenuhi

berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan

makhluk lainnya adalah manusia diciptakan Tuhan dengan kehendak bebas dan hati

nurani.

Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang

menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang

lain lebih banyak berfungsi sebagai pendukung atau penunjang. Kesuksesan

seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat, dan usahanya yang

disertai dengan doa (harapan) kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga

mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 12/ 21


manusia, itu semua sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri.

Jika iman dan takwanya baik maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika

sebaliknya, maka dihadapan Tuhan menjadi jelek. Jika sikap dan perilaku

individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik pula terhadap

orang tersebut.

3. Karakteristik Individu

Setiap individu mempunyai karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang

dipengaruhi oleh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik

keturunan yang dibawa sejak lahir baik yang berhubungan dengan faktor biologis

maupun sosial psikologis.

Nature dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan

karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat

perkembangan. Karakteristik yang berhubungan dengan perkembangan faktor

biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan

dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Seorang

bayi merupakan pertemuan antara dua garis keluarga, yaitu keluarga ayah dan ibu.

Saat terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru itu secara

berkesinambungan dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan yang membantu

mengembangkan potensi-potensi biologis demi terbentuknya tingkah laku manusia

yang dibawa sejak lahir. Hal tersebut bisa membentuk pola karakteristik tingkah

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 13/ 21


laku yang dapat mewujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik

berbeda dengan individu-individu yang lainnya.

4. Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia

Manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat. Perbedaan yang ada tidak

dapat menjadi dasar atau legitimasi bagi munculnya tindakan yang bertujuan

meniadakan keberadaan orang lain. Sebab, dengan bertindak meniadakan atau

menghancurkaan orang lain, sebetulnya pada saat yang sama sedang terjadi

pengingkaran terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk yang berharga. Justru

keragaman itu menjadi penanda bahwa seharusnya dalam kehidupan bersama satu

sama lain bisa saling melengkapi. Seperti mozaik yang terdiri dari banyak macam

kaca dan bisa membentuk sebuah gambar yang bagus, demikian juga keragaman

seharusnya saling mengisi untuk membentuk sebuah kehidupan masyarakat yang

penuh keindahan dan harmoni. Ada dua macam keragaman dalam individu yaitu yaitu

keragaman dalam kecakapan (profesi dan peran dalam masyarakat), dan keragaman

dalam kepribadian (karakter dan sifat perilaku).

5. Faktor-faktor Perbedaan Individual Manusia

Telah kita ketahui bahwa perbedaan–perbedaan antara satu dengan yang lainnya

dan juga kesamaan-kesamaan diantara mereka merupakan ciri-ciri dari semua

manusia pada suatu tingkatan belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan

individu ini dan sejauh mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan teknik-teknik

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 14/ 21


pendidikan di tetapkan, hendaknya di sesuaikan dengan perbedaan-perbedaan

tersebut. Perbedaan pada manusia terjadi karena faktor-faktor dibawah ini

seperti:

a. Perbedaan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan

yang berkaitan dengan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Setiap orang

memiliki persepsi yang berbeda tentang hasil

pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek.

Yang berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti dirinya

membentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu di organisasikan secara

sistematik untuk menjadi miliknya.

b. Perbedaan Kecakapan Berbahasa

Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam

kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda.

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan

pemikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna,

logis, dan sistematik. Kemampuan berbahasa sangat di pengaruhi oleh

faktor kecerdasan, faktor lingkungan dan faktor fisik (organ bicara).

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 15/ 21


c. Perbedaan Kecakapan Motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan

untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh

syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.

d. Perbedaan Latar Belakang

Perbedaan latar belakang dan pengalaman masing-masing dapat

memperlancar atau memperhambat prestasinya, terlepas dari potensi untuk

menguasai bahan.

e. Perbedaan Bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan

tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan

dan pemupukan secara tepat. Bakat tidak berkembang sama. Lingkungan

turut memberikan pada bakat kesempatan untuk berkembang, dalam arti

ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.

f. Perbedaan Kesiapan Belajar

Perbedaan kesiapan belajar, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi, sosio-

cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-

anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat persiapan yang

sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 16/ 21


g. Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender

Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama.

Jenis kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan

perempuan, sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki

dan perempuan berupa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang

dibangun secara sosial budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal peran,

tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti

menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang ada.

h. Perbedaan Kepribadian

Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang

menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan.

i. Perbedaan Gaya Belajar

Gaya belajar adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru

dan mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi

atau ketrampilan baru (Sarasin, 1999). Menurut Horne (2005) terdapat

beberapa model atau pendekatan gaya belajar seperti modalitas belajar,

belajar dengan otak kiri otak kanan, belajar sosial, lingkungan belajar, emosi

belajar, belajar kongkrit dan abstrak, belajar global dan analitik, dan

multiple intelligence.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 17/ 21


3.3 TIPOLOGI KEPRIBADIAN SEHAT

Gordon Allport menyatakan kepribadian sebagai sebuah organisasi (kumpulan dari

berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus

proses sehingga membangun suatu sistim kerja.

Sedangkan kepribadian menurut Schaefer dan Lamn (1998:97) adalah sebagai

keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas dan perilaku seseorang.

Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang merasakan kesejahteraan dari

badan dan jiwa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepribadian sehat adalah keadaan dimana

individu dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik dan mampu berpikir

rasional dan positif.

Kepribadian sehat perlu di tanamkan dan diajarkan sejak kecil untuk melatih

ketajaman mengidentifikasi perasaan diri dan perasaan orang lain serta tidak

mudah bergantung pada orang lain.

Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang

didalamnya mencakup:

 Temperamen yaitu disposisi reaktif individu atau cepat lambatnya

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan.

 Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau

ambivalen.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 18/ 21


 Stabilitas emosi yaitu berupa kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

rangsangan dari lingkungan.

 Responsibilitas yaitu kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan yang

dilakukan.

 Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan

interpersonal.

Pengalaman-pengalaman masa lalu juga dapat mempengaruhi individu dalam

menyikapi masa sekarang yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan kejiwaan

seseorang.

Beberapa cara untuk membentuk kepribadian sehat:

 Empati, mengajarkan kita untuk dapat merasakan dan mengetahui kesedihan

orang lain sehingga tergerak untuk membantu atau meringankan.

 Berpikir positif (positive thinking), melatih menghilangkan kecurigaan

sehingga dapat berpikir lurus tanpa dihalang-halangi oleh sesuatu yang tidak

diperlukan.

 Tanggung-jawab; melatih individu untuk lebih berhati-hati dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan.

 Mengakui kesalahan dan meminta maaf serta berjanji dalam diri untuk

tidak mengulangi lagi.

 Memaafkan kesalahan orang lain, Berusaha melupakan kesalahan orang lain

tanpa mengungkit atau menceritakan kesalahan tersebut pada orang lain.

 Berpikir rasional, kemampuan untuk berpikir secara detail tentang

kejadian-kejadian yang di alaminya.

 Bersosialisasi dengan baik denga tidak memilih teman dalam bergaul.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 19/ 21


Teori kepribadian sehat menurut para ahli:

 Teori aliran psiko-analisis

Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian yang pertama kali

diperkenalkan oleh Sigmund Freud (1856-

1938). Teori ini didasari pada keyakinan bahwa

dalam diri manusia terdapat suatu energi

psikis yang sangat dinamis yang mendorong

individu untuk bertingkah laku secara berbeda

(Teori Id, ego dan super ego).

 Teori aliran behavioristik

Aliran ini meyakini manusia tidak memiliki sikap diri sendiri, dalam arti

manusia sebagai sistem konflik yang bertingkah laku menurut cara yang

sesuai dengan hukum. Teori-teori behavioristik adalah proses belajar serta

peranan lingkungan yang merupakan kondisi lingkungan belajar dalam

menjelaskan perilaku. Teori ini

dicetuskan oleh John B. Watson

(1879-1958) terkenal dengan

teori S-R (Stimulus-Response).

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 20/ 21


 Teori aliran humanistik

Manusia adalah makhluk kreatif yang

dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-

pilihannya sendiri dan bukan oleh

kekuatan-kekuatan ketidak-sadaran.

Aliran humanistic dicetuskan oleh

Abraham Maslow (1908-1970), terkenal dengan Hirarki Kebutuhan Maslow.

Bahan bacaan Psikologi Pendidikan minggu lima.satu - 21/ 21

Anda mungkin juga menyukai