Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Tujuan dan Prosedur Eksperimen


1.1 Tujuan Eksperimen Sensasi dan Persepsi
Tujuan dilakukan eksperimen sensasi dan persepsi menggunakan indera
pengecapan yang menimbulkan rasa sebagai berikut:
1.1.1 Dapat mendeskripsikan stimulus dan reseptor bagi rasa
1.1.2 Dapat mengetahui kepekaan seseorang terhadap sebuah rasa
1.1.3 Dapat mengetahui kepekaan rasa antara wanita dan laki-laki
1.1.4 Dapat menjelaskan timbulnya sebuah rasa melalui indera pengecapan
1.2 Bahan dan Alat Eksperimen Sensasi dan Persepsi
1.2.1 Bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen sensasi dan
persepsi menggunakan indera pengecapan yang menimbulkan rasa berupa
makanan ringan makaroni yang memiliki rasa asin, pedas dan sangat
pedas.
1.2.2 Alat yang diperlukan untuk melakukan eksperimen sensasi dan
persepsi menggunakan indera pengecapan yang menimbulkan rasa sebagai
berikut:
- Sepuluh orang relawan yang terdiri atas lima orang laki-laki dan lima
-

orang wanita.
Sebuah kertas pengamatan yang berisi tentang raut muka, gerak
motorik, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah rasa, dan

penyebutan sebuah rasa dari pihak relawan.


Timer yang digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sebuah rasa dari pihak relawan.

1.3 Prosedur Eksperimen Sensasi dan Persepsi


Prosedur Eksperimen Sensasi dan Persepsi sebagai berikut
1.3.1 Mencari sepuluh orang relawan yang terdiri atas lima orang lakilaki dan lima orang wanita.
1.3.2 Relawan memakan makanan yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
1.3.3 Peneliti akan memulai menggunakan timer ketika relawan
memakan makanan yang telah disediakan dan menghentikan penggunaan
timer ketika relawan dapat menyebutkan sebuah rasa.
1.3.4 Peneliti mulai mencatat hasil yang telah diamati menggunakan
kertas pengamatan.

1.3.5

Peneliti mempersilahkan kembali relawan yang telah bersedia

melakukan tes eksperimen ini.

BAB II
Tinjauan Teoritik
2.1

Teori Fechner The Treshold


Menurut Fechner, threshold merupakan intensitas suatu rangsang agar

dapat disadari terhadap suatu benda ataupun seseorang. Absolute threshold yaitu
intensitas rangsangan terkecil yang menimbulkan penginderaan kepada makhluk
hidup. Absolute threshold ini dapat mengukur rangsangan yang dapat ditimbulkan
melalui penggunaan waktu. Namun, penggunaan waktu dapat terdeteksi 50% dari
waktu eksperimen. Waktu dapat terdiri dari lama atau cepatnya seseorang dalam
mengetahui sebuah rasa dan dapat dilihat melalui angka yang ada di alat timer.
Penggunaan teori ini bertujuan untuk mengetahui kepekaan seseorang melalui
rangsangan yang dikirim melalui thalamus dilanjutkan ke insular cortex yang
berada di otak bagian frontal.
2.2 Pernyataan Bartoshuk, Duffy, and Miller tahun 1994
Pernyataan Bartoshuk, Duffy, and Miller tahun 1994 yakni wanita lebih
peka terhadap rasa jika dibandingkan dengan pria. Ini dipengaruhi oleh gender
yang mengalami evolusi secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari wanita yang
pada umumnya memberikan makanan dengan memasak dan merasakan masakan
untuk anak dan keluarganya, jika dibandingkan dengan pria. Oleh karena itu,
kepekaan wanita lebih tinggi terhadap rasa, terutama pada rasa manis dan pahit.
Sehingga, wanita lebih mengetahui jenis makanan yang perlu dihindari seperti
makanan yang mempunyai kalori tinggi.
2.3 Pernyataan Miller dan Reedy tahun 1990
Miller dan Reedy tahun 1990 menyatakan bahwa seseorang yang tidak
mempunyai kepekaan rasa dapat terlihat dari intensitas terhadap PTC
(phenyithiouracil). Sebaliknya, jika dibandingkan dengan orang yang tidak
mempunyai kepekaan rasa, seseorang yang mempunyai kepekaan rasa dapat
mengetahui antara rasa manis dan pahit secara signifikan, serta dapat memberikan
respon terhadap berbagai macam rasa.

2.4

Penyataan Tepper dan Nurse tahun 1997


Tepper dan Nurse mengatakan bahwa terdapat golongan orang-orang yang

disebut supertasters dan nontasters. Mereka memiliki respon yang sama


terhadap beberapa rasa. Namun untuk golongan supertasters, mereka cenderung
lebih sensitif terhadap rasa pahit dan manis.

Anda mungkin juga menyukai