Anda di halaman 1dari 19

SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Andragogi


Dosen Pengampu : Dewi Khurun Aini, M. A

Disusun oleh :

1. Zidny Nabiel Hussein (2107016088)


2. Salsabilla Kirana Anisa (2107016097)
3. Zakiyyatul Fakiroh (2107016104)
4. Ismi Alvia Damyanti (2107016107)
5. Flony Syera Lestari (2107016108)
6. Septiasari (2107016119)
7. Eva Miftakhul Janah (2107016122)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi
Andragogi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Khurun Aini, M. A selaku dosen
mata kuliah Psikologi Andragogi yang telah memberikan banyak bantuan, arahan, dan petunjuk
yang sangat jelas sehingga mempermudah kami dalam menyelesaikan makalah ini. Terima kasih
pada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung penulis selama proses penulisan. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai masukan dan perbaikan pada makalah
kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang Psikologi Andragogi. Terima kasih.

Rabu, 21 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Definisi Sumber Belajar dan Media Pembelajaran ............................................................... 3
2.2 Tujuan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran ................................................................. 4
2.3 Syarat Sumber Belajar dan Media Pembelajaran .................................................................. 5
2.4 Jenis Sumber Belajar dan Media Pembelajaran .................................................................... 8
2.5 Aplikasi Teori Belajar Orang Dewasa dalam Pemberdayaan Masyarakat ........................ 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 15
3.2 Saran .................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, istilah alat bantu atau media komunikasi sering digunakan
secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pembelajaran. Media sebagai salah satu
komponen yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar, dan sumber belajar yang
digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah
ditetapkan. Oleh karena disini guru berperan sebagai subjek pembelajaran harus dapat
memilih media dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan pembelajaran yang
disampaikan dapat diterima siswa dengan baik. Media merupakan suatu hal yang tidak bisa
dipungkiri atau lepas baik pada tataran pelaksanaan pembelajaran pedagogi maupun
andragogi. Dua kelompok umur pembelajar ini tidak jauh berbeda. Perbedaan antara
membelajarkan anak-anak dengan membelajarkan orang dewasa terlihat dari upaya
pembelajaran orang dewasa membelajarkan orang dewasa berpusat pada warga belajar itu
sendiri (learned centered).

Tutor harus memperhatikan prinsip-prinsip belajar orang dewasa. Prinsip tersebut


dijadikan pegangan atau panduan dalam praktek membimbing kegiatan belajar orang dewasa.
Pendekatan-pendekatan pembelajaran orang dewasa dengan memperhatikan prinsip-prinsip
belajarnya dapat dipandang sebagai ilmu dan seni (art and science) membantu atau menolong
orang dewasa belajar. Berkaitan dengan hal tersebut di dalam makalah ini akan membahas
yang namanya proses bagaimana penggunaan media yang tepat dalam konsep pendidikan
orang dewasa. Sehingga mereka bisa maksimal dalam proses belajarnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan permasalahan yang akan diidentifikasi


dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa definisi sumber belajar dan media pembelajaran?


2. Bagaimana tujuan sumber belajar dan media pembelajaran?
3. Apa saja syarat sumber belajar dan media pembelajaran?
4. Apa saja jenis sumber belajar dan media pembelajaran?

1
5. Bagaimana aplikasi teori belajar orang dewasa dalam pemberdayaan masyarakat?

1.3 Tujuan

Setelah mengetahui latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi sumber belajar dan media pembelajaran


2. Untuk mengetahui bagaimana tujuan sumber belajar dan media pembelajaran
3. Untuk mengetahui apa saja syarat sumber belajar dan media pembelajaran
4. Untuk mengetahui apa saja jenis sumber belajar dan media pembelajaran
5. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi teori belajar orang dewasa dalam
pemberdayaan masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai beberapa definisi. Salah satu opini memberikan


definisi media, baik itu secara secara luas hingga secara sempit. Adapun secara luas media
pembelajaran diartikan sebagai setiap peristiwa, materi, atau orang yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk mendapatkan sikap, keterampilan dan pengetahuan. Adapun definisi
secara sempit yakni sarana bukan manusia (non personal) yang difungsikan oleh guru yang
memegang peran dalam proses belajar mengajar untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan ini
maka, definisi tersebut cenderung menganggap bentuk media berupa alat-alat grafis atau
elektronik untuk menangkap lalu menyusun kembali informasi baik secara verbal atau visual.
Definisi lain disebutkan bahwasanya media pembelajaran termasuk alat yang secara fisik
difungsikan untuk menyampaikan apa yang terdapat dalam materi pengajaran, diantaranya
terdiri dari kaset, tape recorder, buku, video camera, video recorder, foto, slide, film, gambar,
komputer, televisi dan grafik. Dengan istilah lain, media merupakan komponen sumber belajar
atau peralatan fisik yang di dalamnya terkandung materi pembelajaran di lingkungan siswa
yang bisa meningkatkan semangat siswa untuk belajar. Selain opini di atas, media
pembelajaran juga didefinisikan sebagai kombinasi dari perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware). Dengan penyebutan lain media yakni hardware yang telah diisi
dengan perangkat lunak software. Dari opini diatas bisa kita simpulkan bahwa media
pembelajaran bisa dalam bentuk banyak hal. Dari hal yang paling dekat dan sederhana dengan
kita misalkan pengajar itu sendiri, buku ajar, papan tulis dan lain sebagainya, hingga sampai
pada hal yang memiliki karakter pengembangan seperti media dari perangkat keras
(hardware) atau perangkat lunak (software) yang selaras dengan perkembangan teknologi
masa ini. Pada hal ini, yang paling penting yaitu dibutuhkanya keterampilan guru dalam
memanfaatkan media dalam bentuk apapun yang difungsikan untuk sarana penunjang dalam
berhasilnya proses belajar mengajar.

Media pengajaran memiliki fungsi penting dalam pembelajaran bahasa asing,


termasuk juga pembelajaran bahasa Arab. Media pembelajaran tidak hanya mengandung hal
baik untuk pembelajar anak-anak tapi juga untuk pembelajar dewasa. Banyak analisa yang

3
membuktikan mengenai keefektifan penggunaan media dalam pembelajaran bahasa asing
(Arab), namun tidak banyak guru yang menggunakan media pembelajaran sebagai salah satu
aspek penunjang proses pembelajaran bahasa (Arab), salah satunya adalah karena menurut
guru, pengadaan media pembelajaran menguras biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tak
cukup sebentar. Mengenai hal ini guru tidak mau banyak terlalu mengambil resiko, hal ini
menyebabkan pembelajaran bahasa membuat siswa lebih cepat mencapai rasa kebosanan.
Media pembelajaran juga adalah salah satu aspek yang memiliki urgensi tinggi dan harus
diwujudkan dalam proses pembelajaran. Sesuai yang diuraikan Abdurochman jika: “Unsur-
unsur yang harus dipenuhi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: kurikulum, materi
pembelajaran Bahasa Arab, metode pembelajaran bahasa Arab, media pembelajaran, tujuan
pembelajaran bahasa arab, peserta didik, guru bahasa Arab, evalasi pembelajaran bahasa
Arab.”

2.2 Tujuan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

a. Sumber Belajar

Sumber belajar bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan


pengajaran melalui pengembangan sistem pembelajaran. Hal ini dicapai dengan
menyediakan berbagai pilihan untuk mendukung kegiatan kelas dan mendorong
penggunaan pendekatan baru yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program
pembelajaran.

b. Media Pembelajaran

Sumantri (1999: 178) menyatakan bahwa tujuan media pembelajaran adalah


sebagai berikut. Pertama, memudahkan peserta belajar memahami konsep, prinsip, sikap,
dan keterampilan tertentu. Melalui media pembelajaran, guru atau mentor dapat
menyatakan dan memberikan contoh konsep, prinsip, dan sikap yang abstrak, serta
memperagakan langkah dan contoh keterampilan yang akan dikembangkan peserta.
Kedua, memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan beragam untuk lebih
merangsang minat belajar peserta belajar. Melalui media pembelajaran, guru tidak hanya
dapat menjelaskan pembelajaran secara lisan, tetapi juga melakukan atau mengiringinya

4
melalui gambar, video, teks dan suara. Selain itu, tersedia juga media untuk belajar mandiri
di dalam dan diluar waktu pembelajaran.

Ketiga, mengembangkan sikap dan keterampilan teknis tertentu. Media dapat


menyajikan bentuk atau contoh dari sikap maupun keterampilan tertentu untuk ditanamkan
kepada peserta belajar. Selain itu, peserta menjadi tertarik untuk menggunakan atau
memanipulasi media, sehingga secara tidak langsung juga mengembangkan sikap positif
dan mahir dalam penggunaan teknologi. Keempat, Menciptakan situasi belajar yang tidak
mudah dilupakan oleh peserta. Karena media memberikan pengalaman belajar yang
mengaktifkan berbagai indera secara bersamaan atau berurutan, maka hasil belajar dapat
bertahan lebih lama dibandingkan dengan menggunakan satu indera saja. Khususnya
dalam multimedia interaktif, peserta memiliki kesempatan untuk memanipulasi dirinya
sendiri dan belajar secara mandiri dari media yang dimanipulasinya. Selain itu juga dapat
meningkatkan daya tahan peserta terhadap materi yang dipelajari.

2.3 Syarat Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

a. Syarat Sumber Belajar

Syarat-syarat dalam sumber belajar adalah menurut Suhardi (dalam Munajah,


2015) adalah sebagai berikut:

1) Kejelasan potensi. Besarnya potensi suatu objek untuk diperoleh sebagai sumber
belajar menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Potensi suatu objek ditentukan
oleh ketersediaan objek dan permasalahan yang dapat diungkap untuk
menghasilkan fakta dan konsep dari hasil penelitian.
2) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
perlu dipahami saat akan memilih sumber belajar.
3) Kejelasan sasaran. Kejelasan ini merujuk pada kejelasan objek dan subjek belajar.
4) Kejelasan informasi yang dapat dibuka atau diungkap.
5) Kejelasan pedoman eksplorasi. Kejelasan ini dibutuhkan produser kerja dalam
tahap pelaksanaan penelitian atau sasaran lain yang ingin diungkap.

5
6) Kejelasan hasil yang diharapkan. Kejelasan ini berupa proses dan produk/hasil dari
penelitian yang dapat digunakan sebagai sumber belajar berdasarkan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.

b. Syarat Media Pembelajaran

Pada memilih media pembelajaran terdapat beberapa hal penting yang harus
dipertimbangkan yaitu sebagai berikut:

1) Dana/alat dan bahan. Bahan dan alat menjadi salah hal yang perlu
dipertimbangkan dalam berbagai sisi, seperti biaya dan manfaatnya. Tidak
jarang ada bahan atau alat yang gagal atau tidak dapat dimiliki karena biaya yang
terbilang mahal atau ketersediaan alat dan bahan yang tidak memadai. Hal
trsebut harus menjadi pertimbnagan guru atau pendidik untuk pemilihan media
yang tepat sehingga tidak memakan dana yang tidak banyak.
2) Materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang akan disampaikan juga sangat
penting diperhatikan karena biasanya setiap materi pembelajaran menggunakan
media yang berbeda pula. Pengajar atau pendidik perlu menyiapkan media dan
materi sebelumnya saat akan memaparkan sesuatu supaya saling
berkesinambungan.
3) Individu/subjek yang diajar. Setiap individu dalam belajar tentu berbeda-beda
dalam penggunaan sumber maupun media pembelajarannya, maka dari itu
pengajar harus membuat penjelasan dengan materi dan media semenarik
mungkin untuk membuat peserta didik atau individu aktif dan bersemangat.
4) Jenis-jenis media. Jenis media pembelajaran sangat banyak sekali, ada dalam
bentuk audio, visual, audiovisual, alat peraga, dan lainnya. Beragam jenis
tersebut diharapkan pengajar bisa memilih yang tepat supaya peserta atau
individu yang diajar merespon stimulus dari media pembelajaran yang diberikan.

Media pembelajaran dalam pemilihannya juga ada kriteria-kriteria tertentu menurut


Setyosari (dalam Widyastuti, 2022) yaitu sebagai berikut:

6
1) Kesesuaian. Pemilihan media yang disesuaikan dengan materi yang akan
disampaikan dan kondisi kesiapan peserta yang diajar.
2) Tingkat kesulitan. Pada situasi tertentu kadang dijumpai ada sumber belajar yang
tidak lengkap atau kurang jelas misal buku yang sobek, gambar tidak jelas, dan
lainnya), maka dari itu pendidik harus memperjelas dengan media pembelajarannya
sendiri.
3) Biaya. Media pembelajaran yang tersedia memang banyak, namun dalam realitanya
ada berbagai kesulitan saat akan memilih media yang tepat atau sesuai, salah
satunya adalah harga atau biaya yang akan digelontorkan saat ingin membeli media
tersebut.
4) Ketersediaan. Ada beberapa tempat belajar yang memiliki keterbatasan
ketersediaan sarana dan prasarana dalam kelangsungan pembelajaran, maka dari
harus mencari jalan keluar lain, misal jika keterbatasan komputer atau laptop di
sekolah bisa memakai papan tulis atau media lainnya yang mudah dijangkau dengan
harga yang relatif murah.
5) Kualitas teknis. Media pembelajaran yang baik tentu memiliki kualitas teknis yang
baik pula, maka dari itu dalam pemilihan media memang mencari harga yang ramah
kantong namun pastikan bahwa media tersebut juga memiliki kualitas yang baik
agar tidak ada pembelian berulang karena kualitas buruk sehingga mudah rusak.

Ada juga kriteria-kriteria khusus menurut Rasimin (dalam Widyastuti, 2022) dalam
pemilihan media pembelajaran yang dikenal dengan ACTION (access, cost, technology,
interactivity, organization, dan novelty). Pertama, access. Ini berkaitan dengan kemudahan
akses yang nantinya berpengaruh dalam pemilihan media. Kedua, cost. Ini berkaitan
dengan biaya yang sesuai dengan anggaran yang sudah ditentukan. Ketiga, technology. Ini
terkait teknologi yang ada pada era saat ini karena menjadi daya tarik tersendiri dan
kemudahan atau kecanggihan yang didapatkannya. Keempat, interactivity. Ini terkait
dengan bagaimana media yang baik seharusnya menimbulkan interaktif atau interaksi dua
arah antara pendidik dan peserta sehingga peserta tidak jenuh, contohnya seperti game
sederhana terkait materi yang akan dibagikan . Kelima, organization. Adanya pemimpin
dalam tempat yang diajar seperti yayasan akan memudahkan tempat belajar tersebut ketika

7
ada hambatan atau tantangan. Keenam, novelty. Media pembelajaran dianjurkan agar
sesuai dengan zaman atau media yang terbaru.

Syarat-syarat dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat menurut Rasimin


(dalam Widyastuti, 2022) adalah sebagai berikut:

1) Sesuai dengan materi yang akan dipelajari


2) Bahan kajian yang termasuk dalam konsep media
3) Pemberian tugas harus sesuai dengan media pembelajaran yang digunakan
4) Harus menyesuaikan dengan kompetensi individu yang diajar
5) Suara dan tulisan harus disesuaikan
6) Tingkat kemampuan pendidik atau pengajar juga harus dipertimbangkan

Syarat-syarat media pembelajaran adalah menurut Simamora (dalam Firmansyah,


2016) adalah sebagai berikut:

1) Media pembelajaran wajib meningkatkan motivasi


2) Memberikan stimulus atau rangsangan terhadap apa yang sudah dipelajari dan
materi pembelajaran yang baru
3) Memberikan stimulus atau rangsangan dalam membagi tanggapan, umpan balik,
dan mendorong individu untuk melakukan praktek yang benar

2.4 Jenis Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

A. Jenis Sumber Belajar

Sumber belajar (Learning resources) merupakan peran yang sangat penting untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Yusuf (2010), mengatakan bahwa Sumber
belajar adalah segala jenis media, benda, data, fakta, ide, orang, dan lain sebagainya yang
dapat mempermudah terjadinya proses belajar bagi peserta didik. Ada 2 jenis sumber
belajar yaitu:

1. Sumber belajar yang dirancang (Learning resources by design), merupakan sumber


belajar yang secara khusus dirancang dan dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.

8
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (Learning resources by utilization), merupakan
sumber belajar yang tidak dirancang khusus untuk keperluan pembelajaran, namun
dapat diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Dari 2 jenis sumber belajar diatas, maka terdapat beberapa klasifikasi dalam bentuk
sumber belajar, sebagai berikut:

a. Pesan : Informasi, bahan ajar, dongeng, cerita rakyat, dan sebagainya.


b. Orang : Guru, instruktur, siswa, ahli, tokoh masyarakat, dan sebagainya.
c. Bahan : Buku, film, gambar, slides, komik, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran.
d. Pendekatan atau metode : Diskusi, seminar, debat, maupun percakapan biasa.
e. Lingkungan : Ruang kelas, perpustakaan, teman, museum, dan sebagainya.

B. Jenis Media Pembelajaran

Media adalah alat untuk menyampaikan informasi atau pesan. Ada 3 jenis media
pembelajaran, yaitu:

1. Media visual (Penglihatan)


Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang berisikan pesan, dan
informasi tentang materi pelajaran, yang disajikan secara menarik, kreatif dan
diterapkan dengan menggunakan indera penglihatan saja. Contohnya gambar/foto,
diagram, peta konsep, poster, dll.

2. Media audio (Pendengaran)


Media Audio adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan
pesan atau materi pelajaran, yang disajikan secara menarik, kreatif dan diterapkan
dengan menggunakan indera pendengaran saja. Karena media ini hanya berupa
suara. Contohnya radio, laboratorium bahasa.

3. Media audio visual (Penglihatan dan Pendengaran)

9
Media audio visual adalah media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan
pesan dan materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif. Media ini
berupa suara dan gambar. Contohnya televisi, video kaset, film.

2.5 Aplikasi Teori Belajar Orang Dewasa dalam Pemberdayaan Masyarakat

A. Tahap-tahap Kegiatan dan Pembelajaran

Menurut Suparjan dan Suyatno (2003) menekankan bahwa pemberdayaan tidak


dapat terlaksana dengan cepat, maka diperlukan adanya beberapa tahapan yang harus
dilalui, dimulai dengan penyadaran masyarakat terhadap status sosial dan politik,
peningkatan daya tampung hingga pemberdayaan itu terwujud. Dalam menerapkan metode
pembelajaran orang dewasa dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan, pada tahap persiapan dilakukan rekrutmen pada peserta.


Penyelenggara memberikan pengarahan program untuk implementasi program
latar belakang dan kegiatan yang ditawarkan dalam program. Dengan hal itu warga
akan mendaftarkan dirinya tanpa adanya paksaan. Diharapkan peserta dapat
mengikuti kegiatan dalam program tersebut adalah pembelajar yang termotivasi
tinggi untuk belajar. Penjaringan peserta merupakan kunci keberhasilan untuk
langkah selanjutnya. Menurut Kamil (2010) mengemukakan bahwa dalam
perekrutan atau penjaringan penyelenggara diharapkan dapat menyampaikan
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta atau warga belajar terutama yang
berkaitan dengan karakteristik peserta pelatihan.

2) Tahap Pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan kegiatan memberikan pengetahuan


serta keterampilan kepada peserta. Dengan demikian, terjadilah proses perubahan,
pengetahuan, dan keterampilan dari narasumber, kemudian peserta dapat menerima
pengetahuan serta keterampilan tersebut. Ini sejalan dengan pendapat ahli
Sulistyani (2004) yang mengemukakan bahwa terdapat tahapan transformasi dalam
pemberdayaan. Proses pembelajaran dilakukan dalam tiga metode pembelajaran:
ceramah, latihan dan diskusi. Kemudian peserta dapat mempraktekkan materi yang
telah didapat secara langsung. Hal ini sejalan dengan konsep learning by doing
yaitu belajar dengan melakukannya. Peserta memahami segala sesuatu dengan cara

10
melakukannya. Strategi belajar dengan melakukan sangat cocok digunakan dalam
program pemberdayaan khususnya dalam kegiatan pelatihan. Peserta yang
terklasifikasi orang dewasa juga akan lebih mudah memahaminya saat
mempraktekkan materi disampaikan.

3) Tahapan Monitoring dan Evaluasi, pada tahap monitoring dilakukan pada saat
pelaksanaan setiap kegiatan pelatihan dan kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah
evaluasi praktik dan teori. Kegiatan monitoring dan evaluasi tidak hanya dilakukan
dalam proses pembelajaran. Kegiatan monitoring dan evaluasi tidak hanya
dilaksanakan pada saat proses pembelajaran diharapkan dapat dilaksanakan saat pra
pelaksanaan, pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan program. Menurut Kamil
(2010) mengemukakan bahwa evaluasi program adalah kegiatan untuk menilai
seluruh kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir dan hasilnya akan dijadikan
pengembangan untuk pelatihan selanjutnya. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini
dilaksanakan guna mengetahui perkembangan pengetahuan dan keterampilan
peserta dan pelaksana program. Kemudian hasil ini dijadikan sebagai pedoman
supaya pelaksanaan program selanjutnya menjadi lebih baik.

4) Tahapan Tindak Lanjut Program, merupakan suatu program sebagai jaminan untuk
kelanjutan dari program sebelumnya yang telah dilaksanakan. Rencana tindak
lanjut memerlukan perencanaan yang matang, karena berkaitan dengan program
yang akan dilaksanakan selanjutnya, termasuk adanya koordinasi dan kerjasama
dengan pihak lain yang akan terlibat.

B. Aplikasi Teori Belajar Orang Dewasa

Teori belajar orang dewasa yang relevan pada tiap tahap kegiatan pemberdayaan
masyarakat, seperti apa serta bagaimana aplikasi dari teori belajar orang dewasa dapat
diuraikan pada setiap tahap sebagai berikut:

1. Perumusan Tujuan Program

11
Pada tahap ini lebih baik apabila masyarakat dilibatkan dalam pembelajaran
untuk penetapan tujuan program serta merumuskan. Dengan cara seperti ini
kebutuhan dalam belajar bisa dirasakan serta dapat tercakup. Disamping itu
masyarakat yang berpartisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat bisa
mempersiapkan diri secara mental supaya siap mengikuti program pemberdayaan
masyarakat tersebut. Ide gagasan tersebut merupakan pengaplikasian dari prinsip
atau hukum kesiapan mental dari Thorndike.

Maksud serta tujuan program untuk menetapkan domain atau perilaku


tertentu yang ingin dicapai sebagai hasil belajar. Dengan ini dalam perumusan
tujuan program pemberdayaan masyarakat ialah aplikasi teori behavioristik serta
taksonomi Bloom. Fasilitator program pemberdayaan memilih serta menyusun
materi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan program, serta
menyiapkan ataupun memilih bahan serta alat penyajian yang relevan serta
penetapan strategi dalam pembelajaran yang akan ditempuh.

2. Pengembangan Alat Evaluasi

a. Taraf pencapaian tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar dan keseksamaan


perumusan tujuan.
b. Dalam memilih metode serta teknik penyajian harus dipertimbangkan
kesesuaiannya dengan sifat bahan pembelajaran, tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, karakteristik individu peserta didik, serta kemampuan dasarnya
mereka.
c. Keberhasilan program dalam mencapai tujuan program
d. Ketersediaan alat evaluasi yang cocok menjadi faktor penting dalam menilai
keberhasilan program, atau memastikan bahwa alat yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan.

3. Analisis Tugas Belajar dan Identifikasi Kemampuan

Dalam kegiatan analisis tugas terdapat teori belajar yang relevan antara lain;

a. Teori Gestalt

12
1) Hukum Pragnanz (penuh arti), yaitu mengenai pengelompokan objek
bahan pembelajaran yang didasarkan pada kriteria atau kategori tertentu,
Seperti : warna, bentuk, ukuran hingga memiliki arti.
2) Hukum kesamaan atau keteraturan. Artinya tugas tugas yang unsur
unsurnya punya kesamaan serta teratur akan lebih mudah dipahami
daripada yang tidak teratur serta berbeda.

b. Teori Medan

Belajar memecahkan masalah merupakan suatu pengubahan struktur


kognitif. Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, perlu mengidentifikasi
kemampuan pembelajar dalam pemberdayaan masyarakat, meliputi :

1) Perbedaan karakteristik individu pembelajaran dapat dilihat dari segi


psikologis meliputi perbedaan: kecerdasan atau bakat, kecepatan belajar,
perhatian, motivasi belajar, serta cara pikir dan daya ingat.
2) Pengetahuan yang telah dikuasai bisa menjadi jembatan antara bahan
pembelajaran terdahulu degan bahan pembelajaran baru.

Jadi hasil pengetahuan maupun latihan tentang cara pemecahan yang dikuasai dapat
dibawa untuk memecahkan masalah lain yang dihadapi

4. Penyusunan Strategi Pembelajaran

Terdapat beberapa teori belajar orang dewasa yang erat hubunganya dengan
tahap ini, diantaranya ;

a. Teori Bruner mengenai cara mengorganisasikan batang tubuh ilmu yang akan
dipelajari, mengenai urut urutan pokok bahasan yang disajikan serta teknik
teknik penyajian.
b. Teori Ausubel mengenai penyajian bahan bahan verbal yang bermakna.

13
c. Penataan situasi belajar yang mencakup pengelolaan belajar serta kondisi
belajar menurut Gage.
d. Metode belajar menemukan yaitu memudahkan transfer serta retensi,
mempertinggi kemampuan serta memecahkan masalah yang mengandung
motivasi intrinsik.
e. Dalam pembelajaran setiap individu berbeda dalam hal kecepatan belajar.
f. Pengaturan penyajian urut urutan bahan pelajaran yang disesuaikan dan
diurutkan dari tingkat kesulitan sederhana hingga ke yang lebih sulit. Lebih
baiknya apabila bahan pembelajaran dipenggal menjadi bagian bagian agar
tidak membosankan.

5. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

a. Hukum kesiapan dalam menyiapkan mental warga belajar untuk mengikuti


pembelajaran baru dan memberi pelajaran singkat tentang pengetahuan
prasyarat untuk ikut dalam hal hal yang telah dipelajari serta berhubungan
erat dengan pelajaran baru
b. Penguatan serta motivasi belajar, yang memberi penjelasan kegunaan ataupun
nilai praktis dalam kehidupan dari pembelajaran baru
c. Proses persyaratan (conditioning) yang memperlihatkan model serta hasil
belajar untuk memudahkan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumber belajar merupakan berbagai sumber, baik yang berupa data, orang, metode,
media, tempat berlangsungnya pembelajaran, yang digunakan oleh peserta didik dalam
belajar (baik secara terpisah maupun secara terkombinasi). Fungsi sumber belajar antara lain:
Meningkatkan produktivitas pembelajaran, memberikan kemungkinan pembelajaran yang
sifatnya lebih individual, memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, lebih
memantapkan pembelajaran, memungkinkan belajar secara seketika, dan memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas. Tujuan sumber belajar adalah untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem
instruksional. Media pembelajaran adalah adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung
untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan,
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa. Peranan media
pembelajaran antara lain: pembelajar memiliki kemampuan untuk menangkap pembelajaran
dengan baik, media membangkitkan keinginan dan minat pembelajar untuk belajar, dan media
memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai
macam cara disesuaikan dengan keperluan dan penuh makna. Tujuan media pembelajaran
adalah memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih
merangsang minat siswa untuk belajar.

3.2 Saran

Makalah ini penulis kerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi andragogi.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah
wawasan mengenai sumber belajar dan media pembelajaran orang dewasa. Penulis menyadari
bahwa masih terdapat kesalahan maupun kekeliruan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun diharapkan sebagai masukkan agar dapat menjadi evaluasi bagi
penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Wahab Rosyidi, Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab,
(malang: UIN-Maliki Press, 2010)

Abd. Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN MALANG PRESS, 2009)

Abdurochman, Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya, (Bandar lampung: AURA, 2017)

Firmansyah, R., & Saidah, I. (2016). Perancangan web-based learning sebagai media pembelajaran
berbasis ICT. Jurnal Informatika, 3(2).

Muhammad Saifuddin.2010. Andragogi Teori Pembelajaran Orang Dewasa.Bandar Lampung :


Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung

Munajah, M., & Susilo, M. J. (2015). Potensi sumber belajar biologi SMA kelas X materi
keanekaragaman tumbuhan tingkat tinggi di Kebun Binatang Gembira Loka. Jurnal
Penelitian Mahasiswa Pendidikan Biologi, 1(2), 184-187.

Ningrum, M. D., & Sujarwo, S. (2017). Pemberdayaan pedagang pasar tradisional dalam pondok
komunitas belajar di sanggar kegiatan belajar Kabupaten Wonogiri. JPPM (Jurnal
Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat), 4(2), 199–214.
https://doi.org/10.21831/jppm.v4i2.13554

Samsinar, S. (2020). Urgensi learning resources (sumber belajar) dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(2), 194-205.

Susanti, S., & Zulfiana, A. (2018). Jenis–jenis media dalam pembelajaran. Jenis–Jenis Media
Dalam Pembelajaran, 1-16.

Widyastuti, Ana, dkk. (2022). Media dan Sumber Belajar. Medan: Yayasan Kita Menulis.

(2022, October 3). Hakikat, Peranan, Fungsi, Tujuan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran-
Udin Prasetia. Retrieved March 22, 2023, from
https://mahasiswa.ung.ac.id/708522001/home/2022/10/3/hakikat-peranan-fungsi-tujuan-
sumber-belajar-dan-media-pembelajaran.html

16

Anda mungkin juga menyukai