EWALD
G.Ewald mempunyai titik berangkat
terutama dalam karyanya dalam bidang teori kepribadian adalah temperament and
character
(Berlin 1924, Basel 1925) yang membuat perbedaan secara tajam antara
Watak (Character)
Ewald member batasan watak sebagai totalitas dari keadaan-keadaan dan cara
Watak yang dibawa sejak lahir (Angoborener character, watak genotipis) yaitu
aspek yang merupakan dasar dari pada watak yang sangat erat hubungannya dengan
keadaan fisiologi; yakni kualitas susunan syaraf pusat. Sedangkan watak yang
diperoleh (erworbener character, watak phaenotipis), yakni watak yang telah
dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman dan pendidikan.
Jadi temperament boleh dikatakan tetap selama hidup. Jadi tak mengalami
perkembangan, Karena temperamen tergantung kepada konstelasi hormon-hormon.
Sedangkan konstelasi hormon-hormon itu itu tetap selama hidup. untuk watak,
walaupun pada dasarnya telah ada tetap masih mengalami pertumbuhan atau
perkembangan.
Ludwig adalah seorang tokoh yang terkenal. baik dalam lapangan psikologis
mapun filsafat. buah fikirannya mengenai kepribadian manusia sangat mashur dan
terdapat hampir dalam tiap-tiap buku yang membicarakan kepribadian
Kloges mengemukakan bahwa ada 3 aspek kepribadian itu yaitu
a) Materi atau bahan (stoff)
b) Struktur
c) Kualitas atau sifat
a. Materi Kepribadian
Materi atau bahan yang merupakan salah satu aspek dari pada kepribadian
berisikan semua kemampuan (daya) pembawaan beserta talenta- talentanya
( keistimewaan keistimewaannya). Materi ini merupakan modal
pertama yang
mempunyai
ringan) dan temperamen phleggmatis ( orang dengan darah dingin) itu sebagai sifat
daripada struktur. Karena itu perbedaan-perbedaan temperamen itu juga berakar pada
perimbangan anatara dua kekuatan itu. Orang-orang yang biasanya disebut sanguinis
menunjukan sifat-sifat yang tak dikenal lelah dengan kuatnya menuju ke suatu tujuan
yang disadarinya benar-benar. Tetapi tidak semua orang yang sanguinis demikian
sifatnya. sebaliknya orang-orang yang biasa disebut phlegmatic menunjukan sifatsifat serba lambat tidak punya minat dan apatis. disamping itu ada juga orantg-orang
phlegmatic yang suka bertindak, tetapi sekali menyala harus memenangkan kekuatan
yang besar.
2) Perasaan
membedakan-
menerima dan keinginan menolak. Demikianlah misalnya didalam rasa benci terletak
antara lain keinginan menghancurkan, di dalam penghinaan terletak keinginan untuk
memberikan penghargaan di dalam rasa cinta terletak keinginan berkorban. Tetapi
keinginan dalam perasaan ini dibedakan dengan keinginan dalam kemauan
3) Daya Ekspresi
besarpun belum menampakan perubahan ekspresi. Daya ekspresi adalah bagian dari
kemampuan dasar. Kemampuan ini berbeda-beda sekali bagi anak-anak dan orangorang tua, bagi laki-laki ataupun perempuan.
3. TEORI FREUD
a.
Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga system atau aspek yaitu :
1) Das Es (The Id / Aspek bilogis)
Das Es atau dalam bahasa inggris the id disebut juga oleh freud system det
unbewussten. Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan system yang
original didalam kepribadian, dari aspek inilah kedua aspek yang lai tumbuh.
Das Es berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir.DasEs merupakan energy yang
menggerakan Das ich danDas ueber Ich. Energi psikis didalam das Es itu dapat
ameningkatkan oleh perangsang, baik perangsang dari luar maupun dari dalam
2) Das Ich
Das Ich atau dalam bahas ainggris the ego di sebut juga system der bewusstenvorbewussten. Aspek ini adalah aspek psikologis dari pada kepribadian dan
timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan
dunia kenyataan (realitat)
Didalam berfungsinya das ich berpegang pada prinsip kenyatan atau prinsip
realitas dan bereaksi dan bereaksi dengan proses sekunder. Proses sekunder
itulah adalah proses berfikir realitas; dengan mempergunakan proses sekunder
das ich merumuskan suatu rencana untuk pemuasan kebutuhan dan mengujinya
untuk mengetahui apakah rencana itu berhasil atau tidak
3) Das Ueber Ich
Das Ueber Ich adalah aspek sosiolgis keprbadian, merupakan wakil dari nilainilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana dilakukan orang tua
kepada anak-anaknya, yang dioajarkan dengan berbagai perintah dan larangan.
Das Ueber Ich dapat pula dianggap sebagai aspek moral kepribadian. Fungsinya
yang pokok ialah menentukan apakah sesuatu benar salah, pantas atau tidak
susiala tau tidak, dan dengan demikian pribadi dapat bertindak sesuai dengan
moral masyarakat.
b.
Dinamika Kepribadian
Freud berpendapat bahwa energy psikis adapat dipindahkan ke energy
fisiologis dan sebaliknya. jembatan antara energi tubuh dengan kepribadian ialah Das
Es dengan instink instinknya
1) Instink
Ada tiga istilah yang banyak persamaannya yaitu instink, keinginan ( wish)
dan kebutuhan (need). instink adalah sumber perangsang somatic dalam yang dibawa
sejak lahir. Keinginan perangsang adalah psikologis sedangkan kebutuhan adalah
perangsang jasmani. Jadi, lapar misalnya, dapat digambarkan secara fisikologis
sebagai kekurangan akan makanan atausecara psikologis sebagai keinginan aka
makanan. Keinginan itu menjadi alas an tingkah laku : misalnya orang lapar mencari
makanan
Freud mengelompokan instink menjadi dua kelompok
a) Instink-instink hidup
Fungsi Instink-instink hidup ialah melayani maksud individu untuk tetap hidup
dan memperpanjang ras. bentuk-bentuk utama daripada instink ini ialah instink-instink
makan, minum dan seksual. Walaupun Freud mengakui adanya bermacam-macam
bentuk instik hidup. Namun dalam kenyataannya yang paling diutmakan adalah
instink seksual
b) Instink-instink mati
itu banyak mempergunakan energy ( jadi menjadi kuat), maka kedua aspek yang lain
harus ( dengan sendirinya) menjadi lemah
3) Kecemasan atau ketakutan