Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Tingkah Laku

Dari sudut biologis tingkah laku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organism yang bersangkutan yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung. tingkah laku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri.

Secara oprasional tingkah laku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek
tersebut.

Emisklopedi Amerika tingkah laku adalah sebagai suatu aksi reaksi organism terhadap lingkungan. Tingkah laku baru terjadi
apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tersebu
akan menghasilkan reaksi atau prilaku tertentu.

Menurut Ribert Kwick(1974) tingkah laku adalah tindakan atau prilaku suatu organism yang dapat diamati dan bahkan dapat
dipelajari.

Secara umum prilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungan sebagai monivestasi hayati
bahwa dia adalah makhluk hidup.

Menurut Drs. Sunaryo M.Kes tingkah laku adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati
secara langsung maupun tidak langsung.

2. Pengertian Pengubahan Tingkah Laku

Pengubahan perilaku adalah suatu bidang psikologi yang berkaitan dengan analisa dan pengubahan perilaku manusia
(Miltenberger, Tahun 2001)

- analisa artinya mengidentifikasi hubungan fungsional antara lingkungan dengan perilaku tertentu untuk memahami alasan
suatu perilaku terjadi

- pengubahan berarti mengembangkan dan mengimplementasikan prosedur pengubahan perilaku untuk membantu orang
merubah perilakunya (merubah peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempengaruhi perilaku)

Pengubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk
mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975)

- Perilaku maladaptif adalah perilaku yang mempunyai ciri sebagai berikut: menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan bagi
pelaku maupun lingkungannya,tidak sesuai dengan peranan dan fungsi individu pelakunya, tidak sesuai dengan stimulus yang
dimunculkan oleh lingkungannya.

3. Cara mempelajari tingkah laku

Tingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara, diantaranya dengan memperhatikan, mengayati, menerangkan apa yang
terjadi dalam proses kejiwaan. Akan tetapi tidak ada cara tertentu untuk digunakan dalam semua keadaan karena proses
kejiwaan itu sendiri itu tidak pernah sama. Sewaktu waktu ia dapat berubah sehingga tidak mungkin membagi-baginya, apalagi
hendak memasukan kejiwaan itu kedalam golongan –golongan tertentu

Cara yang dipeergunakan untuk anak-anak ada persamaannya dengan cara yang dipergunakan untuk orang dewas. Penyelidikan
terhadap anak anak harus lebih hati hati dilakukan karena adanya perbedaan antara kewajiban anak dengan kewajiban orang
dewasa. Ada beberapa metode para ahli untuk cara penyelidikan diantaranya adalah:

A. Metode Pengamatan (observasi)

Bila ingin mempelajari tingkah laku anak , misalnya bagaimana ia bermain, kita harus mengamati anak dari kejauhan tanpa
diketahui oleh anak tersebut. Kita dapat mencatat tingkah laku yang kelihatan. Hendaknya pekerjaan mencatat itu dilakukan
dengan teliti dan dicatat secepat-cepatnya. Pengamatan dapat ditujukan kepada anak terus menerus, atau ditujukan ke
beberapa anak seca.ra bergantian.

Menurut Clara dan William Stern, peneliti itu harus tepat waktu bekerjanya (secara kronologis), kemudian menyediakan daftar
yang memuat initi kata, nomor halaman disusun menurut abjad . semua anjuran itu dimaksudkan agar sewaktu-waktu orang
mudah menemukan catatan itu jika diperlukan kemudian hari. Selain itu adapun yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
observasi, diantaranya:
1. Pada tepi halaman dicatat tanggal berapa kejadian itu, inti kata, keterangan umur, dsb. Untuk menyebut bahwa anak
berumur 2 tahun 6 bulan cukup ditulis kan dengan tanda 2;6.

2. Anak tidak mengetahui bahwa ia sedang diamati . hal ini dimaksudkan agar penelidik bebas bertindak dengan gerak gerik
atau tingkah laku anak tidak berubah (dibuat-buat)

3. Hasil pengamatan segera dicatat. Bila singkat waktunya sehingga tidak mungkin untuk mencatat seluruhnya, kita harus
mampu membedakan aspek mana yang perlu dicatat dengan singkat saja, atau menggunakan stenografi. Pelaksanaan observasi
boleh dilakukan dua orang. Tugas orang ynag pertama adalah mengajak anak bercakap cakap, bermain-main dan bersenda
gurau. Tugas orang kedua ialah mencatat apa yang didengar , asal jangan diketahui anak tersebut.

4. Mampu membedakan antara kenyataan objektif dengan nilai nilai hasil pengamatan, mengenal suasana yang meliputi jiwa
anak pada waktu dilakukan pengamatan. Dengan demikian dilakukan penyelidikan mengetahui latar belakang yang
menyebabkan timbulnya gejala gejala jiwa.

Adapun proses kejiwan pada diri sendiri yang disebut intropeksi, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan sengaja
memperhatikan atau mempelajari tingkah laku diri sendiri. Dan ekstropeksi yaitu pengamatan yang dilakukan dengan
mempelajari kejiwaan orang lain.
A. Konsep dan Pengertian Perilaku
Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain :
berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan
oleh makhluk hidup.
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan
refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua,
yakni :
 bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit),
 dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),
Tentunya banyak juga para ahli memiliki pandangan masing-masing tentang Pengertian perilaku ini, berikut daftar pengertian menurut
para ahli di bidangnya:
 Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya,
hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan
yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
Robert Y. Kwick (1972)
 menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan
dipelajari.
 Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut
teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
 Menurut HERI PURWANTO, perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan
untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.
 Menurut PETTY COCOPIO, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, obyek
atau issue.
 Menurut CHIEF, BOGARDUS, LAPIERRE, MEAD dan GORDON ALLPORT, menurut kelompok pemikiran ini
sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan
bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu
apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
 Menurut LOUIS THURSTONE, RENSIS LIKERT dan CHARLES OSGOOD, menurut mereka perilaku adalah
suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung
atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.
 Menurut ELTON MAYO Studi Hawthorne di Western Electric Company, Chicago pada tahun 1927-1932
merupakan awal munculnya studi perilaku dalam organisasi Mayo seorang psikolog bersama Fritz Roetthlisberger
dari Harvard University memandu penelitian tentang rancang ulang pekerjaan, perubahan panjang hari kerja dan
waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, dan rencana upah individu dibandingkan dengan upah
kelompok.
 Menurut REWARD dan REINFORCEMENT, menurut pendapat mereka tingkah laku seseorang senantiasa
didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan
memperoleh insight untuk pemecahan masalah.
 Menurut CHESTER BARNARD, Barnard dalam karyanya The Functions of The Executive menekankan agar
organisasi dan individu dapat berhasil, organisasi atau individu tersebut harus mengembangkan kerja sama. Barnard
menekankan pentingnya pengakuan terhadap adanya organisasi formal, Barnard merupakan orang pertama yang
memperlakukan organisasi sebagai suatu system.
 Menurut PARKER FOLLET, keduanya memfokuskan studinya pada hubungan antara atasan dan bawahan, Follet
meletakkan kelompok diatas individu. Melalui kelompok kemampuan individu dapat dimaksimalkan, organisasi
ditentukan oleh kerjasama atasan dengan bawahan dengan meningkatkan partisipasi, komunikasi, kooordinasi, dan
pembagian wewenang.
 Menurut FREDERICK HERZBERG, sama halnya seperti Maslow, Herzbeg dalam studinya juga mengembangkan
konsep-konsep motivasi yang mana merupakan penentu utama munculnya motivasi yaitu kondisi tempat kerja, upah
kualitas pengawasan dan pengakuan, promosi dan peningkatan profesionalisme.

Anda mungkin juga menyukai