Cattell
Raymond B. Cattell (1963) mengemukakan teori inteligensi yang selanjutnya direvisi dan
dikembangkan oleh John Horn, menjadi dua macam yaitu:
a. Inteligensi fluid dipengaruhi oleh faktor biologis.
b. Inteligensi crystallized yang merefleksikan adanya pengaruh pengalaman, pendidikan,
dan kebudayaan dalam diri seseorang.
Inteligensi Fluid merupakan Kemampuan bawaan yang diperoleh sejak kelahiran dan lepas
dari pengaruh pendidikan dan pengalaman. Operasi mental pada Inteligensi Fluid meliputi
kemampuan menarik kesimpulan, membentuk konsep, membuat dan menguji hipotesis,
memahami implikasi, serta melakukan penalaran induktif dan deduktif. Kemampuan yang
membentuk Inteligensi Fluid sebagian besar merupakan kemampuan nonverbal dan tidak
didasarkan pada budaya. Inteligensi Fluid sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam
melakukan tugas-tugas yang menuntut kemampuan adaptasi atau penyesuaian pada situasisitausi baru dimana intelegensi crystallized tidak begitu berperan
Inteligensi Crystallized dapat dipandang sebagai endapan pengalaman yang terjadi sewaktu
inteligensi fluid bercampur dengan apa yang dapat di sebut inteligensi budaya. Inteligensi
Crystallized merupakan pengetahuan individu yang mendalam dan luas yang diperoleh melalui
pengetahuan budaya individu pengetahuan budaya, informasi, dan konsep budaya individu.
Inteligensi Crystallized akan meningkat kadarnya dalam diri seseorang seiring dengan
bertambahnya pengalaman dan usia. Dengan kata lain, tugas tugas kognitif dimana ketrampilan
ketrampilan kebiasaan kebiasaan telah mengkristal akibat dari pengalaman sebelumnya, seperti
kekayaan kosa kata, pengetahuan, kebiasaan penalaran, dan semacamnya, semua akan
meningkatkan inteligensi. Pada umumnya bila kita mengatakan inteligensi sebagai kemampuan
umum untuk mememcahkan suatu masalah maka itu berarti inteligensi crystallized. Inteligensi
Crystallized meliputi aplikasi pengetahuan verbal dan budaya (misalnya produksi oral,
kelancaran verbal, dan kemampuan berkomunikasi)
Perbedaan Inteligensi Fluid dan Inteligensi Crystallized
a. Kemampuan yang membentuk Inteligensi Fluid sebagian besar merupakan
kemampuan nonverbal dan tidak didasarkan pada budaya, sedangkan kemampuan
yang membentuk Inteligensi Crystallized merupakan aplikasi pengetahuan verbal
dan budaya
b. Inteligensi Fluid cenderung tidak berubah setelah usia 14 tahun atau 15 tahun
sedangkan inteligensi crystallized masih dapat terus berkembang sampai usia 30
tahunan, bahkan lebih. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan Inteligensi
Crystallized memang banyak tergantung pada bertambahnya pengalaman dan
Daftar Pustaka
Anwar, Saifuddin. 2006. Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Gregory, Robert J. 2003. Tes Psikologi Sejarah, prinsip, dan aplikasi edisi keenam Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Disusun Oleh:
1.Dodik Samudra
2.Syahrul Mubarok
3.Qonita Rohmah
(201310230311378)
(201310230311401)
(201310230311407)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014