Oleh:
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Diri....................................................................................................4
1. Pengertian Konsep Diri...........................................................................4
2. Karakteristik Konsep Diri.......................................................................5
3. Ciri-Ciri Konsep Diri..............................................................................6
4. Faktor-faktor Konsep Diri.......................................................................6
B. Pengungkapan Diri.........................................................................................7
1. Pengertian Pengungkapan Diri................................................................7
2. Aspek-aspek Pengungkapan Diri............................................................8
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Diri........................12
4. Tingkatan pengungkapan diri..................................................................13
5. Tujuan Pengungkapan diri diri................................................................14
6. Resiko pengungkapan diri.......................................................................15
C. Hubungan Konsep diri dan Pengungkapan Diri dalam Komunikasi.............15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................18
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada orang lain
untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara lisan,
maupun media. Cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah
menjawab pertanyaan siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran
apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya.
Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial, adalah komunikasi antar
manusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain. Dari lahir sampai
mati, memerlukan bantuan dari orang lain. Hal ini dapat dilihat dengan pergaulan di antara
sesama manusia dalam keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah, tempat kerja, dan organisasi
sosial lainnya. Proses saling mempengaruhi ini merupakan suatu proses psikologi dan karenanya
juga merupakan permulaan dari ikatan psikologis antara manusia yang memiliki pribadi dan
memberikan peluang terbentuknya suatu kebersamaan.
Permasalahan yang muncul adalah tidak semua individu mampu melakukan komunikasi
dengan baik, bahkan terkadang muncul suatu perasaan takut dalam diri individu untuk
mengemukakan pendapatnya. Oleh karen aitu, Self disclosure atau pengungkapan diri
merupakan tindakan seseorang dalam memberikan informasi yang bersifat pribadi tersebut
mencakup; sikap atau opini, selera dan minat, pekerjaan atau pendidikan, fisik, keuangan, dan
kepribadian, Self disclosure merupakan bentuk komunikasi, dimana informasi tentang diri
yang disimpan atau dirahasiakan dikomunikasikan kepada orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Konsep diri dalam komunikasi dan penjelasan mengenai ciri-ciri,
karakteristik dan faktor-faktot konsep diri ?
2. Apa pengertian Pengungkapan diri dalam komunikasi dan penjelasan mengenai aspek-
aspek, tujuan dan resiko dalam pengungkapan diri dalam komunikasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri merupakan salah satu faktor yang menunjang kmunikasi interpersonal.
Setiap seseorang harus memiliki konsep diri pada masingmasing individu karena konsep
diri sangat mempengaruhi komunikasi interpersonal. Konsep diri adalah dimana
seseorang menilai terhadap dirinya, jadi pemustaka dapat menilai seseorang pada saat
berkomunikasi.
Menurut Rogers dalam (Lindzey dan Hall, 1993) konsep diri merupakan
konseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang
sifatsifat dari ‘diri subyek’ atau ‘diri objek’ dan persepsi-persepsi tentang hubungan-
hubungan antara ‘diri subyek’, ‘diri objek’ dengan orang lain dan dengan berbagai aspek
kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi tersebut.
Dari pengertian konsep diri yang dijabarkan oleh Carl Rogers penulis
menyimpulkan bahwa konsep diri terjadi dari persepsi-persepsi tentang sifat-sifat nilai-
nilai sikap, dan hubungan dengan pemustaka yang ada pada diri seseorang.
Menurut Hurlock (1993, 23) cara pandang seseorang terhadap dirinya dapat dilihat
dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek pisikologis. Aspek fisik adalah konsep
individu mengenai apa yang dimilikinya atau dalam penampilannya kesesuaian dengan
seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang
aspek psikologi terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidak
mampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.
Dari pernyataan Hurlock penulis menyimpulkan dimana aspek fisik adalah dimana
prilaku-prilaku seseorang, menjaga penampilannya atau image dirinya, dan memiliki
gengsi terhadap persepsi seseorang yang menilainya sedangkan aspek psikologi tentang
kemampuan dan tidak mampunya dalam diri seseorang atau adanya kepercayaan diri
seseorang dan tidak percaya diri seseorang pada kemampuan dirinya sendiri.
Sementara itu seseorang yang memiliki konsep diri negatif memiliki karakteristik
adalah:
a) Sensitif terhadap kritik
b) Responsif terhadap pujian
c) Mempunyai sikap hiperkritis
d) Cenderung merasakan tidak disenangi orang lain
e) Bersikap pesimis terhadap kompetisi.
Menurut Hurlock (1993) seseorang yang memiliki konsep diri yang positif akan
terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu.
Sebaliknya seseorang yang memiliki konsep diri yang negatif akan muncul jika
seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang
percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia menyakini dan
memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak
kompeten, gagal, malang, tidak tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya
tarik terhadap hidup. Sedangkan konsep diri yang positif akan berkembang jika
B. Pengungkapan Diri
1. Pengertian Pengungkapan Diri
Menurut wheeles ( dalam Gainau, 2009) Pengungkapan diri didefinisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mengungkapkan informasi tentang diri sendiri
kepada orang lain. Lebih lanjutPerson (dalam Gainau, 2009) mengartikan
pengungkapan diri sebagai tindakanseseorang dalam memberikan informasi yang
bersifat pribadi pada orang lain secara sukarela dan disengaja untuk maksud memberi
informasi yang akurat tentang dirinya.
Pengungkapan diri menurut Jourard (dalam Sari dkk, 2006), berarti pembicaraan
mengenai diri sendiri kepada orang lain sehingga orang lain mengetahui apa yang
dipikirkan, dirasakan dan diinginkan oleh seseorang. Definisi tersebut sejalan dengan
pendapat Devito (1995), bahwa pengungkapan diri merupakan sebuah tipe komunikasi
tentang informasi diri pribadi yang umumnya disembunyikan, namun dikomunikasikan
kepada orang lain. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu informasi
yang diutarakan tersebut haruslah informasi baru yang belum pernah didengar orang
tersebut sebelumnya. Kemudian informasi tersebut haruslah informasi yang biasanya
disimpan atau dirahasiakan. Hal terakhir adalah informasi tersebut harus diceritakan
kepada orang lain baik secara tertulis atau lisan. Pendapat lain yaitu menurut Rogers
Selain itu, Jourard dan Lasakow (dalam Sari dkk, 2006)) mengembangkan suatu
alat ukur untuk mengukur self-disclosure dengan identifikasi aspek-aspek self-disclosure
sebagai berikut :
a. Sikap dan Pendapat
Ungkapan sikap dan pendapat seseorang tentang isu-isu atau masalah yang berada
atau terjadi disekitar individu dimana hal-hal tersebut menjadi bagian dari
identitasnya secara pribadi dan secara sosial, sikap dan pendapat ini dapat
berupa :
Apa yang dipikirkan dan dirasakan tentang agama, pandangan keagamaan
secara pribadi
Pendapat pribadi dan perasaan tentang kelompok agama selain agama
yang dianut, misalnya, Protestan, Katolik, Yahudi, Atheis.
Pandangan tentang komunisme.
Pandangan tentang pemerintah saat ini, kebijakan pemerintah, dll
Pandangan pada isu integrasi rasial di sekolah, transportasi, dll
Pandangan pribadi tentang kebutuhan air minum.
Pandangan pribadi tentang moralitas seksual, bagaimana seseorang
seharusnya mengindahkan etika perilaku seksual.
Standar pribadi tentang keindahan dan daya tarik pada wanita/pria dan apa
yang dianggap menarik dari seorang wanita atau pria.
Hal-hal yang dianggap sebagai hal yang diinginkan oleh seorang
pria/wanita, apa yang saya cari dalam diri seorang pria/wanita.
Perasaan tentang bagaimana orang tua harus mendidik anak-anak.
b. Selera dan Minat
Ungkapan tentang hal-hal apa saja yang dapat menggugah selera dan minat
seseorang yang memiliki kecenderungan pada hal-hal tertentu, misalnya:
Makanan favorit, cara penyajian makan yang disuka.
Minuman favorit dan apa yang tidak disuka tentang minuman.
A. Kesimpulan
Konsep diri merupakan salah satu faktor yang menunjang kmunikasi interpersonal. Setiap
seseorang harus memiliki konsep diri pada masingmasing individu karena konsep diri sangat
mempengaruhi komunikasi interpersonal. Konsep diri adalah dimana seseorang menilai terhadap
dirinya, jadi pemustaka dapat menilai seseorang pada saat berkomunikasi. Pengungkapan diri
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengungkapkan informasi tentang diri
sendiri kepada orang lain.
Konsep diri juga merupakan peranan penting dalam komunikasi interpersonal. Selain
konsep diri, untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, seseorang membutuhkan keterbukaan
diri dengan orang lain. Keterbukaan diri atau dalam bahasa inggris disebut self disclosure
merupakan salah satu tipe komunikasi dimana informasi tentang diri yang biasa dirahasiakan
diberitahukan kepada orang lain.
Untuk dapat melakukan interaksi dengan orang lain, sangat membutuhkan keterbukaan diri
atau self disclosure dengan orang lain. Self disclosure merupakan salah satu keterampilan
komunikasi yang sangat penting untuk individu saat menjalin hubungan dan interaksi dengan
orang lain.
Avian Fadilla Helmi. 1999. “Gaya Kelekatan dan Konsep Diri”. Jurnal Pisikologi. No.1, hal.
9-17.
Budi Andayan dan Tina Afiatin.1996. “Konsep Diri, Harga Diri, dan Kepercayaan Diri Remaja”.
Jurnal Pisikologi.No. 2, hal. 23-30
http://repository.uin-suska.ac.id/6709/3/BAB%20II.pdf (Diakses Tgl 2 Juni 2019)
http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/achmad.pdf. (Diakses Tgl 2 Juni 2019)
https://media.neliti.com/media/publications/101796-ID-pengaruh-konsep-diri-dalam-
komunikasi-in.pdf (Diakses Tgl 2 Juni 2019)
file:///C:/Users/PC22/AppData/Local/Temp/15035-37123-1-PB.pdf (Diakses Tgl 2 Juni 2019)