Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KONSEP DIRI

DOSEN
FEBTY KUSWANTY,SST.,M KES

Di susun oleh Kelompok 3 :


Amaliah Pando’o : PO0224223027
Dian Hardianti : PO0224223016
Indi Suba : PO0224223018
Sanawia Lasbara : PO0224223006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


PALU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D3 KEBIDANAN POSO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat sera hidayah-nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
makalah saya yang berjudul “Konsep Diri” ini dapat terselesaikan pada waktu
yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif dan membangun demi
kesempurnaan makalah kedepannya.
Tugas makalah ini tidak dapat di selesaikan tanpa bantuan,arahan,serta
bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu izinkan saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Akhir
kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya saya sebagai
penyusunnya.

Poso,31 Agustus 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………… i


Daftar Isi ……………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….……….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………..…….…..
1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….........
1
C. Tujuan………………………………………………………………….……...
1
BAB II PEMBAHASAN ……………………….…………………..……………
3
A. PENGERTIAN KONSEP DIRI …..………………………………………. 3
B. KOMPONEN KONSEP DIRI ………………………….……………….…
4
C. POLA KONSEP DIRI ………………………..…………………………….
7
D. KESADARAN DIRI ……………………………..………..………………
10
E. KOMPONEN KESADARAN DIRI ………………….…..……………....
12
F. PENTINGNYA PEMAHAMAN DIRI ………………....…..…………… 14
G. TEORI JENDELA JOHARI
BAB III PENUTUP ……..………..……………………….………..…………..
17
A. KESIMPULAN ………………………..………………..………………….. 17
B. SARAN ………………………..…………...………………………………...
17
C. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..…......…….
18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep diri adalah Kesadaran akan pandangan,pendapat,penilaian, dan
sikap seseorang terhadap dirinya sendiri yang meliputi fisik,diri pribadi,diri
keluarga,diri sosial juga etika. Konsep diri mulai terbentuk dan berkembang
begitu manusia lahir. Soeitoe menyatakan konsep diri seseorang terbentuk dari
pengalaman sendiri dari uraian yang diberikan oleh orang lain tentang dirinya.
Pengalaman sendiri dan orang lain tentang lingkungan terintergrasi ke dalam
konsep diri. Konsep diri merupakan faktor bawaan tapi dibentuk dan
berkembang melalui proses belajar yaitu dari pengalaman-pengalaman
individu dalam interaksinya dengan orang lain. Individu dengan konsep diri
yang tinggi lebih banyak memiliki pengalaman yang menyenangkan dari pada
individu dengan konsep diri yang rendah.
Pada hakikatnya konsep diri adalah semua presepsi kita terhadap aspek
diri yang meliputi aspek fisik,aspek sosial,dan aspek psikologis yang
didasarkan pada pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain. Konsep
merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan-lahan
dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang
mengatakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari konsep diri?
2. Bagaimana komponen dari konsep diri?
3. Bagaimana Pola dari konsep diri?
4. Bagaimana Kesadaran diri?
5. Bagaimana komponen sadar diri?
6. Bagaimana pentingnya pemahaman diri?
7. Bagaimana Teori Jendela Johari
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari konsep diri?
2. Mengetahui komponen konsep diri?
3. Mengetahui pola konsep diri?
1
4. Mengetahui kesadaran diri?
5. Mengetahui komponen sadar diri?
6. mengetahui pentingnya pemahaman diri?
7. Mengetahui Teori jendela Johari?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Diri


Konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi
aspek fisik,aspek sosial, dan aspek psikologis, yang terbentuk karena
pengalaman masa lalu dan interaksi dengan orang lain. Konsep diri berarti
segala yang diketahui tentang diri sendiri, semua yang dipercayai, dan apa
yang telah terjadi dalam hidup.
Konsep diri menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Bums (dalam pudjijogyanti 2004)
Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan kenyakinan tentang
diri kita sendiri.
2. Menurut Rini (dalam pudjijogyanti 2004)
Konsep diri di artikan keyakinan, pandangamn atau penilaian
seseorang terhadap dirinya.
3. Menurut Cawagas ((dalam pudjijogyanti 2004)
Konsep diri mencangkup seluruh pandangan individu akan dimensi
fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian,
kegagalan, dan lain sebagainya.
4. Menurut Wiliam D brooks ( dalam Rahmat, 2003)
Konsep diri adalah pandangan perasaan tentang diri kita. Persepsi
tentang konsep diri ini boleh bersifat Psikologis,sosial dan fisik.
5. Menurut Hurlock (1999)
Konsep diri menyangkut gambaran fisik dan psikologis.
6. Menurut Bums (1982)
Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang
diri kita sendiri.

3
B. Komponen Konsep Diri
1. Komponen Konsep Diri adalah :
a. Gambaran diri
Adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak
sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan
tentang ukuran dan bentuk tubuh.
b. Ideal Diri
Adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan
dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
c. Harga diri
Adalah penilaian individu terhdap hasil yang dicapai dengan cara
menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
d. Peran Diri
Adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan
individu berdasarkan posisinya di masyarakat
e. Identitas Diri
Adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari
pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri
sebagai sesuatu yang utuh.

2. Hal-hal yang penting dalam konsep diri adalah :


a. Nama dan panggilan anak
b. Pandangan individu terhadap orang lain
c. Suasana keluarga yang harmonis
d. Penerimaan keluarga

4
3. Macam-macam konsep diri :
a. Konsep diri negative
Peka pada kritik,responsive sekali pada pujian, hiperkritis, cenderung
merasa tidak disenangi orang lain, bersikap pesimitis pada kompetensi.
b. Konsep diri positif
Yakin akan kemampuan mengatasi masalah, merasa setara dengan
orang laim, menerima pujian tanpa rasa malu,sadar akan keinginan dan
perilaku tidal selalu disetujui oleh orang lain,mampu memperbaiki diri.

4. Dimensi-dimensi konsep diri :


a. Dimensi internal
Dimnesi internal atau yang disebut juga kerangka acuan (internal
frame of refense) adalah penilaian yang dilakukan individu yakni
penilaian yang dilakukan terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di
dalam dirinya.
Dimensi ini terdiri dari 3 bentuk :
1). Diri identitas ( Identity sett)
Bagian diri ini merupakan aspek yang paling mendasar pada
konsep diri dan mengacu pada pertanyaan “siapakah saya?”
Dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label dan symbol-
simbol yang diberikan pada diri(self) oleh individu-individu
yang bersangkutan untuk menggambarkan dirinya dan
membangun identitasnya, misalnya “saya x”. kemudian dengan
bertambahny usia dan interaksi dengan lingkungannya,
pengetahuan individu tentang dirinya juga bertambah, sehingga
ia dapat melengkapi keterangan tentang dirinya dengan hal-hal
yang lebih kompleks, seperti “saya pintar tapi terlalu gemuk”
dan sebagainya.

2). Diri pelaku (behavioral self)


Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah
lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang
dilakukan oleh diri. Selain itu bagian in berkaitan erat dengan

5
identitas. Diri yang adekuat akan menujukan adanya keserasian antara diri
identitas dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima, baik
diri sebagai identitas mamupun diri sebagai pelaku. Kaitan dari keduanya dapat
dilihat pada diri sebagai penilai.
3). Diri penerimaan/penilai (judging self)
Diri penilai berfungsi sebagai pengamat,penentu standar, dan
evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara mediator)
antara diri identitas dan diri pelaku. Manusia cenderung
memberikan penilaian terhadap apa yang dipersepsikannya.
Oleh karena itu label-label yang dikenal pada dirinya bukannlah
semata-mata menggambarkan dirinya tetapi juga sarat dengan
nilai-nilai.

b. Dimensi Eksternal
Pada dimensi eksternal,individu menilai dirnya melalui hubungan dan
aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar
dirinya. Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, misalnya diri yang
berkaitan dengan sekolah,prganisasi,agama, dan sebagainya. Namun,
dimensi yang dikemukakan oleh Wiliams Fitts adalah dimensi eksternal
yang bersifat umum bagi semua orang, dan dibedakan atas lima
bentuk,yaitu :
1). Diri fisik (physical self)
Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan
dirinya secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang
mengenai kesehatan dirinya ,penampilan dirinya
(cabtik,jelek,menarik dan tidak
2). Diri Etik-moral (moral-ethical self)
Bagian ini merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya
dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Maka ini
menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungan dengan tuhan,
kepuasan seseorang akan kehidupan keagamaannya dan nilai-nilai
moral yang dipegangnya, yang meliputi batasan baik dan buruk.

6
3). Diri pribadi (personal self)
Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang
keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik
atau hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh
mana individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana
ia merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat.
4). Diri keluarga (family self)
Diri keluarga menunjukan perasaan dan harga diri seseorang
dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian ini
menunjukan seberapa jauh seseorang merasa adekuat terhadap
dirinya sevagai anggota keluarga,serta terhadap peran maupun
fungsi yang dijalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.
5). Diri sosial (social self)
Bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi
dirinya dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya.
Pembentukan penilaian individu terhadap bagian-bagian dirinya
dalam dimensi eksternal ini dapat dipengaruhi oleh penilaian dan
interaksinya dengan orang lain.
C. Pola Konsep Diri
Konsep diri adalah keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya
sendiri, yakni bagaimana seseorang melihat, menilai, dan menyikapi dirinya
sendiri. Ketika seseorang memiliki konsep diri yang keliru maka orang
tersebut akan sulit dalam menjalankan proses kehidupan untuk mencapai
kesuksesan. Hal ini dikarnakan permasalahan yang yang timbul tak jarang
berasal dari dalam diri kita sendiri tanpa kita sadari, semakin lama
permasalahan yang berasal dari dalam diri kita tidak disadari maka akan
menciptakan rentetan permasalahan yang mungkin saja akan berdampak fatal
bagi diri kita sendiri.
Konsep diri pada seseorang merupakan hasil dari proses belajar yang
terjadi sejak kita kecil hingga dewasa, hal yang mempengaruhi konsep diri
bisa berasal dari faktor lingkungan, pola asuh orang tua atau pengalaman
selama proses kehidupan berlangsung. Faktor–faktor tersebut sangat
memberikan damapak pada pembentukan konsep diri seseorang. Sikap
orangtua serta lingkungan akan menjadi sumber informasi bagi diri kita
sendiri untuk mengetahui siapa “saya”.
7
Pada umunya konsep diri memiliki dua bentuk yaitu konsep diri
positif dan konsep diri negatif, berikut penjelasannya:
a. Konsep diri positif
Individu yang memiliki konsep diri positif akan cendrung lebih
optimis, menunjukan rasa penuh percaya diri, dan selalu bersikap
positif terhadap segala sesuatu, bahkan terhadap kegagalan yang
dialami selama proses kehidupannya sekalipun. Misalnya saja seorang
karyawan swasta yang selalu sukses dalam setiap bisnisnya, jenjang
karir yang meningkat dengan cepat suatu ketika pada saat
mengerjakan sebuah proyek ternyata gagal. Konsep diri positif
merupakan Kunci keberhasilan dalam hidup.
b. Konsep diri negatif
Individu yang memiliki konsep diri negatif akan senantiasa
memandang dan meyakini bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak
dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak
disukai, serta pemikiran-pemikiran negatif lainnya dalam memandang
dirinya sendiri. Individu ini akan cendrung bersikap pesimistik atau
mudah putus asa terhadap kehidupan dan kesempatan yang
dihadapinya, melihat tantangan sebagai penghalang atau ganjalan
bukan melainkan sebagai kesempatan yang harus dihadapi dan
ditaklukkan. Individu yang memiliki konsep diri negatif akan mudah
menyerah dan berputus asa ketika menemukan sedikit kendala dalam
setiap proses, akan selalu dibayang-bayangi rasa takut gagal, dan
biasanya jika mengalami gagal akan menyalahkan dirinya sendiri
secara berlebihan hingga orang lain.

Adapun Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri


seseorang, antara lain:
a. Pola asuh orang tua
Peran orang tua sangat berpengaruh pada pembentukan diri
seseorang, sikap orang tua yang suka memukul, mengabaikan, kurang
memperhatikan, melecehkan, menghina, tidak pernah memuji, suka
marah-marah, dan lain sebagainya – dianggap sebagai hukuman akibat
kekurangan, kesalahan, atau kebodohan seorang anak. Jadi, anak
menilai dirnya berdasarkan apa yang ia alami dan ia dapatkan dari
8
b. Kegagalan
Setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan dalam proses
kehidupannya, kegagalan yang sering dialami, sering membuat diri
kita bertanya “mampukah saya?” dan kita pun memberikan kesimpulan
terhadap diri kita sendiri bahwa penyebabnya adalah kelemahan diri.
Kegagalan membuat seseorang merasa dirinya tidak berguna.
c. Depresi
Kondisi fisik maupun fisikis yang tidak sehat pasti mempengaruhi
pembentukan konsep diri. Orang yang sedang mengalami depresi akan
mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan
merespon segala sesuatu, termasuk menilai dirinya sendiri. Segala
situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsi secara negatif. Ia sulit
melihat dirinya “mampu”, ia juga mudah tersinggung dan mudah
“termakan” oleh ucapan orang lain.
d. Kritik internal
Manusia sebagai mahluk social tentunya tak kan pernah lepas dari
interaksi dengan manusia lainnya, terkadang manusia lainnya menjadi
penilai akan sebuah perbuatan manusia lainnya. Sikap dalam
menyikapi kritik orang lain tentunya harus dapat dikendalikan sebagai
koreksi diri sendiri. Mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk
menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan. Kritik
terhadap diri sendiri berfungsi sebagai rambu-rambu dalam bertindak
dan berperilaku agar keberadaan kita diterima oleh masyarakat dan
dapat beradaptasi dengan baik.

Dengan beberapa faktor diatas dan macam konsep diri di atas, setiap
orang tentunya akan memiliki konsep diri yang berbeda-beda, karena faktor-
faktor yang didapat oleh seorang individu pasti beragam. Yang harus kita
pahami, apapun faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri yang
timbul pada diri kita hendaklah mengarah pada konsep diri yang positif, tetapi
ketika memang ternyata konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri
negative maka kita harus berusaha dengan sadar untuk merubah konsep diri
tersebut agar dapat melalui setiap proses kehidupan dengan maksimal guna
mencapai kebahagiaan.

9
D. Kesadaran Diri
1. Definisi Kesadaran Diri
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dan
mengapa seseorang merasakannya seperti itu dan pengaruh perilaku
seseorang terhadap orang lain. Kemampuan tersebut diantaranya;
kemampuan menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan seseorang,
membela diri dan mempertahankan pendapat (sikap asertif), kemampuan
untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dan berdiri dengan kaki
sendiri (kemandirian), kemampuan untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan orang dan menyenangi diri sendiri meskipun seseorang
memiliki kelemahan (penghargaan diri), serta kemampuan mewujudkan
potensi yang seseorang miliki dan merasa senang (puas) dengan potensi
yang seseorang raih di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi
(aktualisasi).
Menurut Goleman Kesadaran diri ialah mengetahui apa yang
kitarasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memandu
pengambilan keputusan diri sendiri; memiliki tolak ukur yang realistis atas
kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
John Mayer, kesadaran diri berarti “waspada baik terhadap suasana hati
maupun pikiran kita tentang suasana hati. Kesadaran diri dapat menjadi
pemerhati yang tak reaktif, tak menghakimi keadaankeadaan batin.
K.H Toto Tasmara, kesadaran diri adalah kemampuan manusia untuk
mengamati dirinya sendiri yang memungkinkan dia menempatkan diri di
dalam waktu (masa kini, masa lampau, dan masa depan).
Dengankemampuan ini, dia merencanakan tindakan-tindakannya di masa
depan.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran diri
adalah salah satu ciri yang unik dan mendasar pada manusia, kemampuan
untuk mengenali perasaan, sebagai perwujudan jati diri, menjadi alat tolak
ukur yang realistis atas kemampuan diri, serta kemampuan manusia untuk
mengamati dirinya sendiri.Secara umum, kesadaran diri menyebabkan
orang mengevaluasi perilakunya berdasarkan standar dan melakukan
proses penyesuaian untuk memenuhi standar
2. Manfaat Kesadaran Diri
Muhammad Ali Shomali memaparkan manfaat kesadaraan diri yang
terangkum dalam enam bagian yaitu :

10
a. Kesadaran diri adalah alat kontrol kehidupan. Yang paling penting
dalam konteks ini adalah seorang Mukmin bisa tahu bahwa ia adalah
ciptaan Tuhan yang sangat berharga dan tidak melihat dirinya sama
seperti hewan lain yang hanya memiliki kebutuhan dasar untuk
dipuaskan dan diperjuangkan.
b. Mengenal berbagai katateristik fitrah eksklsif yang memungkinkan
orang melihat dengan siapa mereka.
c. Mengetahui aspek ruhani dari wujud kita,. Ruh kita bukan saja
dipengaruhi oleh amal perbuatan kita, tetapi juga oleh
gagasangagasan kita.
d. Memahami bahwa kita tidak diciptakan secara kebetulan. Dalam
memahami manfaatnya, mekanisme proses alami manusia yang
senantiasa mencari alasan bagi keberadaan hidupnya. Melalui
kesadaran diri, perenungan dan tujuan penciptaan, orang akan sadar
bahwa pribadi masing-masing itu unik (berbeda satu sama lain)
dengan satu misi dalam kehidupan.
e. Manusia akan memperoleh bantuan besar dalam menghargai unsur
kesadaran dengan benar dan kritis terhadap proses perkembangan
dan penyucian ruhaniMengutip dari penelitian Malikah dalam jurnal
psikologinya, Unsur terpenting dalam mekanisme kesadaran diri
adalah nilai ruhani dari pengenalan diri.

3. Aspek-Aspek Kesadaran Diri


kesadarandiri memiliki indikator : mengenali emosi diri,
pengakuan diri yang akurat dan kepercayaan diri.
Goleman, menyebutkan ada tiga kecakapan utama dalam kesadaran diri,
yaitu:
a. Kesadaran emosi, mengenali emosi sendiri dan pengaruhnya. Orang
dengan kecakapan ini akan:
1) Mengetahui emosi mana yang sedang mereka rasakan dan
mengapa
2) Menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang
mereka pikirkan, perbuat, dan katakan
3) Mengetahui bagaimana perasaan mereka mempengaruhi kinerja
4) Mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai
dan sasaran-sasaran mereka.

11
b. Pengakuan diri yang akurat, mengetahui sumber daya batiniah,
kemampuan dan keterbatasan ini. Orang dengan kecakapan ini
akan :
1) Sadar tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya
2) Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman
3) Terbuka Terhadap umpanbalik yang tulus, bersedia menerima
perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri
sendiri
4) Mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri
sendiri dengan perspektif yang luas
c. Kepercayaan diri, kesadaran yang kuat tentang harga diri dan
kemampuan diri sendiri. Orang dengan kemampuan ini akan:
1) Berani tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan
“keberadaannya”
2) Berani menyuarakan pandangan yang tidak populer dan
bersedia berkorban demi kebenaran
3) Tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam
keadaan tidak pasti dan tertekan.
4. Faktor-Faktor Pembentuk Kesadaran Diri
Mengutip dari penelitian Malikah dalam jurnal
psikologinya,membahas pembentuk kesadaran, Soemarmo Soedarsono
dalam model visualisasinya menggambarkan
a. Sistem Nilai (value system) : Refleksi Nurani, Harga diri, Takwa
kepada Tuhan yang maha esa.
b. Cara Pandang (attitude) : Kebersamaan, Kecerdasan
c. Perilaku (behavior) : Keramahan yang tulus dan santun, Ulet dan
Tangguh.
E. Komponen Kesadaran Diri
Menurut Mellisa kesadaran diri atau self awareness merupakan
kemampuan seseorang untuk memahami tentang dirinya, emosinya,
pikirannya, identitas budayanya, dan bagaimana memahami serta
menempatkan dirinya dalam suatu lingkungan sosial.
Dengan demikian kesadaran diri memiliki komponen penting yang
sekaligus menjadi hal positif dalam diri individu, yaitu:
12
1. Identifikasi emosi
Seseorang yang mempunyai keterampilan dapat
mengidentifikasi emosi pada dirinya sendiri. Ia akan lebih mudah
menerima masukan dari orang lain dan tidak cepat tersinggung. Ia
akan dengan senang hati mendengarkan apa saja kekurangan pada
dirinya dan menyeleksi mana yang harus dirubah dalam pribadinya
sendiri dan mana yang tidak perlu dirubah. Karena ia telah bijak
dalam mengidentifikasi emosi pada dirinya.
2. Akurasi persepsi tentang diri
Keterampilan ini terkait pada penyimpulan tentang diri individu
itu sendiri. Yang mana ia tidak mudah menyimpulkan suatu masalah
dengan cepat juga tidak mudah dalam menafsirkan suatu kejadian
kearah yang negatif. Seseorang yang memiliki keterampilan ini
biasanya tidak overthinking dan insecure pada dirinya sendiri. Ia
mampu menahan dirinya karena ia telah mengenali siapa dirinya
sendiri.
3. Mengenali kompetensi diri
Seseorang yang memiliki kemampuan mengenali kompetensi
pada dirinya yaitu seseorang yang mengetahui dirinya itu siapa,
yang mengetahui bahwa ia harus berbuat apa dalam kondisi tertentu.
Ia tidak akan bergantung pada opini orang lain tentang hidupnya.
Bukan karena ia sombong dan keras kepala, tetapi karena ia percaya
dan yakin telah mengenali kompetensi apda dirinya sendiri sehingga
ia tau apa yang harus ia lakukan.
4. Kepercayaan diri
Memiliki kepercayaan diri dan menjadikan seorang individu
tidak minder dengan hal-hal disekitarnya dalam situasi apapun. Baik
secara mental, sikap, gaya bicara, dan penyampaian apapun didepan
umum. Seseorang yang percaya diri bukan seseorang yang apabila
berbicara hanyalah sebatas "tong kosng nyaring bunyinya"
melainkan ia telah memperhitungkan resiko sebab akibatnya jika dia
mencetuskan sesuatu.
5. Efikasi diri
Seseorang yang memiliki keterampilan efikasi diri ialah
seseorang yang mengetahui sejauh mana ia dapat mencapai suatu
rencana yang telah ia buat, setinggi apa ia dapat menggapai suatu
cita-cita yang ia
13
impi-impikan, sekuat mana langkah nya demi mencapai tujuan. Ia
akan yakin pada pendiriannya tanpa goyah karena hambatan dari
sesuatu yang lain diluar komitmen yang ia buat.

Jadi, menurut Candel diri kita lah yang memberi kemampuan


untuk mengamati, merespons, dan mengarahkan perilaku kita sendiri
dan yang menjadikan kita masing-masing sebagai individu yang unik,
berbeda dari orang lain.

F. Pentingnya Pemahaman Diri


1 . Pengertian Pemahaman Diri
Pemahaman Diri upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri.
Maria Antoinete menjelaskan bahwa orang yangmemahami diri adalah
mereka yang memiliki tujuan hidup, memiliki arah, rasa
memilikikewajiban dan alasan untuk ada (eksis), identitas diri yang
jelas dan kesadaran sosial yang tinggi.
.Pemahaman diri adalah suatu cara untuk memahami, menaksir
karakteristik, potensi danatau masalah (gangguan) yang ada pada
individu atau sekelompok individu.Menurut Santrock, Pemahaman diri
(self–Understanding ) adalah gambaran kognitifremaja mengenai
dirinya, dasar, dan isi dari konsep diri remaja.

B. Ciri-ciri pemahaman diri


a. Percaya diri
ciri individu yang percaya diri sebagai berikut:
1). Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu;
2). Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai;\
3). Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam
berbagai situasi.
4). Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai
situasi;
b. Befikir positif, dengan cirri sebagai berikut:

14
c. Memiliki kebiasaan yang efektif, dengan cirri sebagai berikut:
1) Menjadi proaktif
2) Merujuk pada tujuan akhir
3) Mendahulukan yang utama
4) Berpikir dan bertindak menang-menang

G. Teori Jendela Johari


Teori Jendela Johari atau Johari Window Theory adalah teori yang
menyangkut konsep diri atau bagaimana seseorang memahami dirinya
sendiri maupun diri orang lain. Teori yang dicetuskan oleh dua psikolog
Amerika Serikat yang bernama Joseph Luft dan Harry Ingham pada
tahun 1955 ini berupa model atau teknik pendekatan konsep diri. Model
teori ini memahami diri tidak hanya dari perspektif diri sendiri, namun
juga dari perspektif orang lain. Oleh karena itu, teori juga juga berguna
tidak hanya untuk individual namun juga untuk tim atau kelompok. Jadi
dapat diketahui bahwa Teori Jendela Johari adalah teori yang
membahas bagaimana cara memahami diri sendiri dari perspektif diri
sendiri dan juga orang lain.
Kuadran dalam Teori Jendela Johari Lihat Foto Model ini
menyebutkan empat bagian yang biasa disebut dengan jendela atau
kuadran. Berikut kuadran tersebut:
Kuadran 1
Kuadran ini disebut dengan open self atau open area. Open self
adalah daerah terbuka yang berisi hal-hal yang diketahui oleh diri dan
orang lain.
Kuadran 2
Kuadran ini disebut juga dengan blind self atau blind area. Blind
self adalah daerah buta yang berisi hal-hal yang tidak diketahui oleh
diri sendiri namun diketahui oleh orang lain.
Kuadran 3
Kuadran ini disebut juga dengan hidden self atau hidden area.
Hidden self adalah daerah tersembunyi yang berisi hal-hal yang
diketahui oleh diri sendiri namun tidak diketahui oleh orang lain.

15
Kuadran 4
Kuadran ini disebut juga dengan unkown self atau unknown area.
Unknown self adalah daerah misteri yang berisi hal-hal yang tidak
diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep diri (self concept) merupakan seperangkat prespektif yang
dipercaya orang mengenai dirinya sendiri. Peranan, talenta,keadaan
emosi,nilai,keterampilan dan keterbatasan social,intelektualitas, dan seterusnya
membentuk konsep diri (west and turner,2008).Hughes,Galbraith dan White
(2011) yang juga mengatakan bahwa konsep diri merupakan deskripsi
mengenai diri sendiri yang juga mengandung evaluasi terhadap diri. Hal
tersebut berkaitan pula dengan self esteem (harga diri) dari individu.
Baron,Byne dan Branscombe (Sarwono dan Meinarno,2009)
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembaca, agar lebih
mengetahui budaya Indonesia, Asal usul budaya Indonesia. Semoga pembaca
dapat lebih mencintai budaya Indonesia dan memiliki kegemaran serta minat
untuk mengetahui lebih dalam dan mempelajari budaya atau tradisi di
Indonesia yang beragam.

17
Daftar Pustaka

Anto.Defri,2021.konsep diri.Pasaman Barat


Gultom,Syanti.A.Md.2017.Pola konsep diri.Bangka Belitung
Sulistiyowati.Nanda,2020.komponen konsep diri.Malang
Basori.2017.Pemahaman diri.
Prityansa,Aditya,Darmawam.2022.Teori jendela Johari.Jakarta

18

Anda mungkin juga menyukai