KONSEP DIRI
DOSEN
FEBTY KUSWANTY,SST.,M KES
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat sera hidayah-nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
makalah saya yang berjudul “Konsep Diri” ini dapat terselesaikan pada waktu
yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif dan membangun demi
kesempurnaan makalah kedepannya.
Tugas makalah ini tidak dapat di selesaikan tanpa bantuan,arahan,serta
bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu izinkan saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Akhir
kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya saya sebagai
penyusunnya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Konsep diri adalah Kesadaran akan pandangan,pendapat,penilaian, dan
sikap seseorang terhadap dirinya sendiri yang meliputi fisik,diri pribadi,diri
keluarga,diri sosial juga etika. Konsep diri mulai terbentuk dan berkembang
begitu manusia lahir. Soeitoe menyatakan konsep diri seseorang terbentuk dari
pengalaman sendiri dari uraian yang diberikan oleh orang lain tentang dirinya.
Pengalaman sendiri dan orang lain tentang lingkungan terintergrasi ke dalam
konsep diri. Konsep diri merupakan faktor bawaan tapi dibentuk dan
berkembang melalui proses belajar yaitu dari pengalaman-pengalaman
individu dalam interaksinya dengan orang lain. Individu dengan konsep diri
yang tinggi lebih banyak memiliki pengalaman yang menyenangkan dari pada
individu dengan konsep diri yang rendah.
Pada hakikatnya konsep diri adalah semua presepsi kita terhadap aspek
diri yang meliputi aspek fisik,aspek sosial,dan aspek psikologis yang
didasarkan pada pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain. Konsep
merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan-lahan
dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang
mengatakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari konsep diri?
2. Bagaimana komponen dari konsep diri?
3. Bagaimana Pola dari konsep diri?
4. Bagaimana Kesadaran diri?
5. Bagaimana komponen sadar diri?
6. Bagaimana pentingnya pemahaman diri?
7. Bagaimana Teori Jendela Johari
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari konsep diri?
2. Mengetahui komponen konsep diri?
3. Mengetahui pola konsep diri?
1
4. Mengetahui kesadaran diri?
5. Mengetahui komponen sadar diri?
6. mengetahui pentingnya pemahaman diri?
7. Mengetahui Teori jendela Johari?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Komponen Konsep Diri
1. Komponen Konsep Diri adalah :
a. Gambaran diri
Adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak
sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan
tentang ukuran dan bentuk tubuh.
b. Ideal Diri
Adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan
dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
c. Harga diri
Adalah penilaian individu terhdap hasil yang dicapai dengan cara
menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
d. Peran Diri
Adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan
individu berdasarkan posisinya di masyarakat
e. Identitas Diri
Adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari
pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri
sebagai sesuatu yang utuh.
4
3. Macam-macam konsep diri :
a. Konsep diri negative
Peka pada kritik,responsive sekali pada pujian, hiperkritis, cenderung
merasa tidak disenangi orang lain, bersikap pesimitis pada kompetensi.
b. Konsep diri positif
Yakin akan kemampuan mengatasi masalah, merasa setara dengan
orang laim, menerima pujian tanpa rasa malu,sadar akan keinginan dan
perilaku tidal selalu disetujui oleh orang lain,mampu memperbaiki diri.
5
identitas. Diri yang adekuat akan menujukan adanya keserasian antara diri
identitas dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima, baik
diri sebagai identitas mamupun diri sebagai pelaku. Kaitan dari keduanya dapat
dilihat pada diri sebagai penilai.
3). Diri penerimaan/penilai (judging self)
Diri penilai berfungsi sebagai pengamat,penentu standar, dan
evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara mediator)
antara diri identitas dan diri pelaku. Manusia cenderung
memberikan penilaian terhadap apa yang dipersepsikannya.
Oleh karena itu label-label yang dikenal pada dirinya bukannlah
semata-mata menggambarkan dirinya tetapi juga sarat dengan
nilai-nilai.
b. Dimensi Eksternal
Pada dimensi eksternal,individu menilai dirnya melalui hubungan dan
aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar
dirinya. Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, misalnya diri yang
berkaitan dengan sekolah,prganisasi,agama, dan sebagainya. Namun,
dimensi yang dikemukakan oleh Wiliams Fitts adalah dimensi eksternal
yang bersifat umum bagi semua orang, dan dibedakan atas lima
bentuk,yaitu :
1). Diri fisik (physical self)
Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan
dirinya secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang
mengenai kesehatan dirinya ,penampilan dirinya
(cabtik,jelek,menarik dan tidak
2). Diri Etik-moral (moral-ethical self)
Bagian ini merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya
dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Maka ini
menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungan dengan tuhan,
kepuasan seseorang akan kehidupan keagamaannya dan nilai-nilai
moral yang dipegangnya, yang meliputi batasan baik dan buruk.
6
3). Diri pribadi (personal self)
Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang
keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik
atau hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh
mana individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana
ia merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat.
4). Diri keluarga (family self)
Diri keluarga menunjukan perasaan dan harga diri seseorang
dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian ini
menunjukan seberapa jauh seseorang merasa adekuat terhadap
dirinya sevagai anggota keluarga,serta terhadap peran maupun
fungsi yang dijalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.
5). Diri sosial (social self)
Bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi
dirinya dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya.
Pembentukan penilaian individu terhadap bagian-bagian dirinya
dalam dimensi eksternal ini dapat dipengaruhi oleh penilaian dan
interaksinya dengan orang lain.
C. Pola Konsep Diri
Konsep diri adalah keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya
sendiri, yakni bagaimana seseorang melihat, menilai, dan menyikapi dirinya
sendiri. Ketika seseorang memiliki konsep diri yang keliru maka orang
tersebut akan sulit dalam menjalankan proses kehidupan untuk mencapai
kesuksesan. Hal ini dikarnakan permasalahan yang yang timbul tak jarang
berasal dari dalam diri kita sendiri tanpa kita sadari, semakin lama
permasalahan yang berasal dari dalam diri kita tidak disadari maka akan
menciptakan rentetan permasalahan yang mungkin saja akan berdampak fatal
bagi diri kita sendiri.
Konsep diri pada seseorang merupakan hasil dari proses belajar yang
terjadi sejak kita kecil hingga dewasa, hal yang mempengaruhi konsep diri
bisa berasal dari faktor lingkungan, pola asuh orang tua atau pengalaman
selama proses kehidupan berlangsung. Faktor–faktor tersebut sangat
memberikan damapak pada pembentukan konsep diri seseorang. Sikap
orangtua serta lingkungan akan menjadi sumber informasi bagi diri kita
sendiri untuk mengetahui siapa “saya”.
7
Pada umunya konsep diri memiliki dua bentuk yaitu konsep diri
positif dan konsep diri negatif, berikut penjelasannya:
a. Konsep diri positif
Individu yang memiliki konsep diri positif akan cendrung lebih
optimis, menunjukan rasa penuh percaya diri, dan selalu bersikap
positif terhadap segala sesuatu, bahkan terhadap kegagalan yang
dialami selama proses kehidupannya sekalipun. Misalnya saja seorang
karyawan swasta yang selalu sukses dalam setiap bisnisnya, jenjang
karir yang meningkat dengan cepat suatu ketika pada saat
mengerjakan sebuah proyek ternyata gagal. Konsep diri positif
merupakan Kunci keberhasilan dalam hidup.
b. Konsep diri negatif
Individu yang memiliki konsep diri negatif akan senantiasa
memandang dan meyakini bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak
dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak
disukai, serta pemikiran-pemikiran negatif lainnya dalam memandang
dirinya sendiri. Individu ini akan cendrung bersikap pesimistik atau
mudah putus asa terhadap kehidupan dan kesempatan yang
dihadapinya, melihat tantangan sebagai penghalang atau ganjalan
bukan melainkan sebagai kesempatan yang harus dihadapi dan
ditaklukkan. Individu yang memiliki konsep diri negatif akan mudah
menyerah dan berputus asa ketika menemukan sedikit kendala dalam
setiap proses, akan selalu dibayang-bayangi rasa takut gagal, dan
biasanya jika mengalami gagal akan menyalahkan dirinya sendiri
secara berlebihan hingga orang lain.
Dengan beberapa faktor diatas dan macam konsep diri di atas, setiap
orang tentunya akan memiliki konsep diri yang berbeda-beda, karena faktor-
faktor yang didapat oleh seorang individu pasti beragam. Yang harus kita
pahami, apapun faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri yang
timbul pada diri kita hendaklah mengarah pada konsep diri yang positif, tetapi
ketika memang ternyata konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri
negative maka kita harus berusaha dengan sadar untuk merubah konsep diri
tersebut agar dapat melalui setiap proses kehidupan dengan maksimal guna
mencapai kebahagiaan.
9
D. Kesadaran Diri
1. Definisi Kesadaran Diri
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dan
mengapa seseorang merasakannya seperti itu dan pengaruh perilaku
seseorang terhadap orang lain. Kemampuan tersebut diantaranya;
kemampuan menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan seseorang,
membela diri dan mempertahankan pendapat (sikap asertif), kemampuan
untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dan berdiri dengan kaki
sendiri (kemandirian), kemampuan untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan orang dan menyenangi diri sendiri meskipun seseorang
memiliki kelemahan (penghargaan diri), serta kemampuan mewujudkan
potensi yang seseorang miliki dan merasa senang (puas) dengan potensi
yang seseorang raih di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi
(aktualisasi).
Menurut Goleman Kesadaran diri ialah mengetahui apa yang
kitarasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memandu
pengambilan keputusan diri sendiri; memiliki tolak ukur yang realistis atas
kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
John Mayer, kesadaran diri berarti “waspada baik terhadap suasana hati
maupun pikiran kita tentang suasana hati. Kesadaran diri dapat menjadi
pemerhati yang tak reaktif, tak menghakimi keadaankeadaan batin.
K.H Toto Tasmara, kesadaran diri adalah kemampuan manusia untuk
mengamati dirinya sendiri yang memungkinkan dia menempatkan diri di
dalam waktu (masa kini, masa lampau, dan masa depan).
Dengankemampuan ini, dia merencanakan tindakan-tindakannya di masa
depan.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran diri
adalah salah satu ciri yang unik dan mendasar pada manusia, kemampuan
untuk mengenali perasaan, sebagai perwujudan jati diri, menjadi alat tolak
ukur yang realistis atas kemampuan diri, serta kemampuan manusia untuk
mengamati dirinya sendiri.Secara umum, kesadaran diri menyebabkan
orang mengevaluasi perilakunya berdasarkan standar dan melakukan
proses penyesuaian untuk memenuhi standar
2. Manfaat Kesadaran Diri
Muhammad Ali Shomali memaparkan manfaat kesadaraan diri yang
terangkum dalam enam bagian yaitu :
10
a. Kesadaran diri adalah alat kontrol kehidupan. Yang paling penting
dalam konteks ini adalah seorang Mukmin bisa tahu bahwa ia adalah
ciptaan Tuhan yang sangat berharga dan tidak melihat dirinya sama
seperti hewan lain yang hanya memiliki kebutuhan dasar untuk
dipuaskan dan diperjuangkan.
b. Mengenal berbagai katateristik fitrah eksklsif yang memungkinkan
orang melihat dengan siapa mereka.
c. Mengetahui aspek ruhani dari wujud kita,. Ruh kita bukan saja
dipengaruhi oleh amal perbuatan kita, tetapi juga oleh
gagasangagasan kita.
d. Memahami bahwa kita tidak diciptakan secara kebetulan. Dalam
memahami manfaatnya, mekanisme proses alami manusia yang
senantiasa mencari alasan bagi keberadaan hidupnya. Melalui
kesadaran diri, perenungan dan tujuan penciptaan, orang akan sadar
bahwa pribadi masing-masing itu unik (berbeda satu sama lain)
dengan satu misi dalam kehidupan.
e. Manusia akan memperoleh bantuan besar dalam menghargai unsur
kesadaran dengan benar dan kritis terhadap proses perkembangan
dan penyucian ruhaniMengutip dari penelitian Malikah dalam jurnal
psikologinya, Unsur terpenting dalam mekanisme kesadaran diri
adalah nilai ruhani dari pengenalan diri.
11
b. Pengakuan diri yang akurat, mengetahui sumber daya batiniah,
kemampuan dan keterbatasan ini. Orang dengan kecakapan ini
akan :
1) Sadar tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya
2) Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman
3) Terbuka Terhadap umpanbalik yang tulus, bersedia menerima
perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri
sendiri
4) Mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri
sendiri dengan perspektif yang luas
c. Kepercayaan diri, kesadaran yang kuat tentang harga diri dan
kemampuan diri sendiri. Orang dengan kemampuan ini akan:
1) Berani tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan
“keberadaannya”
2) Berani menyuarakan pandangan yang tidak populer dan
bersedia berkorban demi kebenaran
3) Tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam
keadaan tidak pasti dan tertekan.
4. Faktor-Faktor Pembentuk Kesadaran Diri
Mengutip dari penelitian Malikah dalam jurnal
psikologinya,membahas pembentuk kesadaran, Soemarmo Soedarsono
dalam model visualisasinya menggambarkan
a. Sistem Nilai (value system) : Refleksi Nurani, Harga diri, Takwa
kepada Tuhan yang maha esa.
b. Cara Pandang (attitude) : Kebersamaan, Kecerdasan
c. Perilaku (behavior) : Keramahan yang tulus dan santun, Ulet dan
Tangguh.
E. Komponen Kesadaran Diri
Menurut Mellisa kesadaran diri atau self awareness merupakan
kemampuan seseorang untuk memahami tentang dirinya, emosinya,
pikirannya, identitas budayanya, dan bagaimana memahami serta
menempatkan dirinya dalam suatu lingkungan sosial.
Dengan demikian kesadaran diri memiliki komponen penting yang
sekaligus menjadi hal positif dalam diri individu, yaitu:
12
1. Identifikasi emosi
Seseorang yang mempunyai keterampilan dapat
mengidentifikasi emosi pada dirinya sendiri. Ia akan lebih mudah
menerima masukan dari orang lain dan tidak cepat tersinggung. Ia
akan dengan senang hati mendengarkan apa saja kekurangan pada
dirinya dan menyeleksi mana yang harus dirubah dalam pribadinya
sendiri dan mana yang tidak perlu dirubah. Karena ia telah bijak
dalam mengidentifikasi emosi pada dirinya.
2. Akurasi persepsi tentang diri
Keterampilan ini terkait pada penyimpulan tentang diri individu
itu sendiri. Yang mana ia tidak mudah menyimpulkan suatu masalah
dengan cepat juga tidak mudah dalam menafsirkan suatu kejadian
kearah yang negatif. Seseorang yang memiliki keterampilan ini
biasanya tidak overthinking dan insecure pada dirinya sendiri. Ia
mampu menahan dirinya karena ia telah mengenali siapa dirinya
sendiri.
3. Mengenali kompetensi diri
Seseorang yang memiliki kemampuan mengenali kompetensi
pada dirinya yaitu seseorang yang mengetahui dirinya itu siapa,
yang mengetahui bahwa ia harus berbuat apa dalam kondisi tertentu.
Ia tidak akan bergantung pada opini orang lain tentang hidupnya.
Bukan karena ia sombong dan keras kepala, tetapi karena ia percaya
dan yakin telah mengenali kompetensi apda dirinya sendiri sehingga
ia tau apa yang harus ia lakukan.
4. Kepercayaan diri
Memiliki kepercayaan diri dan menjadikan seorang individu
tidak minder dengan hal-hal disekitarnya dalam situasi apapun. Baik
secara mental, sikap, gaya bicara, dan penyampaian apapun didepan
umum. Seseorang yang percaya diri bukan seseorang yang apabila
berbicara hanyalah sebatas "tong kosng nyaring bunyinya"
melainkan ia telah memperhitungkan resiko sebab akibatnya jika dia
mencetuskan sesuatu.
5. Efikasi diri
Seseorang yang memiliki keterampilan efikasi diri ialah
seseorang yang mengetahui sejauh mana ia dapat mencapai suatu
rencana yang telah ia buat, setinggi apa ia dapat menggapai suatu
cita-cita yang ia
13
impi-impikan, sekuat mana langkah nya demi mencapai tujuan. Ia
akan yakin pada pendiriannya tanpa goyah karena hambatan dari
sesuatu yang lain diluar komitmen yang ia buat.
14
c. Memiliki kebiasaan yang efektif, dengan cirri sebagai berikut:
1) Menjadi proaktif
2) Merujuk pada tujuan akhir
3) Mendahulukan yang utama
4) Berpikir dan bertindak menang-menang
15
Kuadran 4
Kuadran ini disebut juga dengan unkown self atau unknown area.
Unknown self adalah daerah misteri yang berisi hal-hal yang tidak
diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep diri (self concept) merupakan seperangkat prespektif yang
dipercaya orang mengenai dirinya sendiri. Peranan, talenta,keadaan
emosi,nilai,keterampilan dan keterbatasan social,intelektualitas, dan seterusnya
membentuk konsep diri (west and turner,2008).Hughes,Galbraith dan White
(2011) yang juga mengatakan bahwa konsep diri merupakan deskripsi
mengenai diri sendiri yang juga mengandung evaluasi terhadap diri. Hal
tersebut berkaitan pula dengan self esteem (harga diri) dari individu.
Baron,Byne dan Branscombe (Sarwono dan Meinarno,2009)
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembaca, agar lebih
mengetahui budaya Indonesia, Asal usul budaya Indonesia. Semoga pembaca
dapat lebih mencintai budaya Indonesia dan memiliki kegemaran serta minat
untuk mengetahui lebih dalam dan mempelajari budaya atau tradisi di
Indonesia yang beragam.
17
Daftar Pustaka
18