Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PAPER MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Dosen: Priantini Nur Chidayah, S.Pr., M.I.Kom

PAPER PSIKOLOGI KOMUNIKASI

KONSEP DIRI (SELF CONSEP)

Disusun Oleh:

- Rian Permana 1224020129

- Siti Maspuroh 1224020147

- Sultan Mahendra Adam 1224020153

- Tiara Ayu 1224020158

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas kesempatan yang
diberikan sehingga kami bisa menyusun Peper psikologi komunikasi dengan judul
Konsep diri (Self Concept).

Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada Ibu


Prita Priantini Nur Chidayah, S.Pt., M.I.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah
Psikologi Komunikasi yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami
dalam pembuatan paper psikologi Komunikasi: Konsep diri (Self Concept) ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Psikologi
Komunikasi yang dibimbing oleh Ibu Prita Priantini Nur Chidayah, S.Pt.,
M.I.Kom.

Kami menyadari paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan paper di masa
yang akan datang.

Bandung, 19 November 2023

Tim Penyusun
KONSEP DIRI (SELF CONSEPT)

OLEH:
Rian Permana, Siti Maspuroh, Sultan Mahendra Adam, Tiara Ayu
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung

Abstrak

Konsep (Self Consep) ialah suatu bagian penting untuk dijaga dan
dikembangkandalam menjalani kehidupan manusia. Secara umum, seorang
individu dalam melakukan penilaian atas dirinya sendiri, terdapat dua
kemungkinan. Ada yang menilai dirinya positif dan ada pula yang menilai dirinya
negatif. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai self concept positif, tetapi
tak menutup kemungkinan juga bahwa ada individu yang mempunyai self concept
negatif. Self concept positif, memiliki konsep positif pada dirinya yang
memudahkannya dalam beradaptasi dengan beberapa atau banyak keadaan.Self
concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu informasi
akan dirinya sendiri dan tidak melihat dirinya secara utuh.

kata kunci : konsep diri

Abstract

Concept (Self Concept) is an important part to maintain and develop in living


human life. In general, when an individual assesses himself, there are two
possibilities. There are those who assess themselves positively and there are also
those who assess themselves negatively. In other words, the individual has a
positive self-concept, but it does not rule out the possibility that there are
individuals who have a negative self-concept. Positive self concept, having a
positive concept of oneself that makes it easier for one to adapt to some or many
situations. Negative self-concept usually occurs in individuals who do not know
much information about themselves and do not see themselves as a whole.
Keywords: self-concept

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep diri bukan merupakan bawaan atau gen dari orang tua.
Konsep diri terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang berhubungan
dengan lingkungan baik itu lingkungan keluarga, maupun masayarakat.
Konsep diri merupakan salah satu faktor yang membentuk perilaku
individu. Dimana perilaku tersebut yang ditampilkan dari hasil respon dan
pandangan orang lain mengenai individu tersebut. Konsep diri adalah
semua bentuk kepercayaan, perasaan, dan penilaian yang diyakini individu
tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi proses interaksi sosial dengan
lingkungan sekitar (Pambudi, 2012).

Konsep diri juga merupakan gambaran yang dimiliki individu


tentang dirinya sendiri.Menurut Chaplin (dalam Pardede, 2008)
mengemukakan bahwa konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri
sendiri, penilaian atau penafsiran mengenai diri sendiri oleh individu yang
bersangkutan. Konsep diri memberikan sebuah gambaran yang
menentukan bagaimana seseorang mengolah informasi yang didapatkan.

Perilaku yang dilakukan oleh seseorang sangat dipengaruhi oleh


konsep diri yang dimiliki. Individu yang berperilaku negatif maka
biasanya konsep diri yang dimiliki juga negatif, begitu juga sebaliknya.
Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi dengan orang-orang
sekitarnya. Apa yang dipersepsian individu lain mengenai dirinya, tidak
terlepas dari struktur, peran, dan status sosial yang dimiliki seorang
individu tersebut (Papalia, 2004). Konsep diri dimiliki oleh semua orang,
mulai dari anak kecil, dewasa , lansia, orang yang berpendidikan tinggi
maupun orang yang memiliki pendidikan rendah, orang kaya, sederhana
atau orang miskin, dan tidak terkecuali anak jalanan.
B. Rumusan maslah
1. Apa yang di maksud dengan konsep diri
2. Apa tujuan dari konsep diri
3. Apa saja komponen konsep diri
4. Apa yang menjadi karakteristik konsep diri
5. Faktor faktor apa yang mempengaruhi konsep diri

C. Tujuan masalah
1. Menjelaskan yang di maksud dengan konsep diri
2. Menjelaskan tujuan dari konsep diri
3. Menjelaskan komponen konsep diri
4. Menjelaskan Apa yang menjadi karakteristik konsep diri
5. Menjelaskan Faktor faktor apa yang mempengaruhi konsep diri
PEMBAHASAN

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI

1. Pengetian Konsep Diri (Self Consep)


Konsep (Self Consep) ialah suatu bagian penting untuk dijaga dan
dikembangkan dalam menjalani kehidupan manusia. Selain itu, konsep diri
adalah pandangan atas diri sendiri, dan pemahaman diri srndiri melalui
cara pandang individu dalam melihat diri sendiri sebagai pribadi,
merasakan yang ada didalam dirinya, dan gambaran serta pandangan orang
lain tentang diri individu itu sendiri.
Menurut para ahli :
a) Menurut Harlok : konsep diri diartikan dengan persepsi, keyakinan,
perasaan atau sikap seseorang tentang dirinya sendiri, kualitas
penyikapan individu tentang dirinya sendiri dan suatu sistem
pemaknaan individu tentang dirinya sendiri dan pandangan orang lain
tentang dirinya.
b) Menurut Darmawan, konsep diri merupakan persepsi diri sendiri
tentang aspek pisik, sosial dsn psikologi yang diperoleh individu
melalui pengalaman dan interaksinya dengan orang lain.
c) Menurut Surya, Konsep diri adalah gambaran, cara pandang,
keyakinan , pemikiran, perasaan terhadap apa yang dimiliki orang
tentang dirinya, meliputi kemampuan, karakter diri, sikap, perasaan,
kebutuhan, tujuan hidup dan penampilan diri.
d) Menurut Santrock , Konsep diri merupakan evaluasi terhadap domain
yang spesifik dari diri. Remaja dapat membuat evaluasi diri terhadap
berbagai domain dalam hidup akademiknya.

2. Karakteristik Konsep Diri (Self Consep)


Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas
dirinya sendiri, terdapat dua kemungkinan. Ada yang menilai dirinya
positif dan ada pula yang menilai dirinya negatif. Dengan kata lain,
individu tersebut mempunyai self concept positif, tetapi tak menutup
kemungkinan juga bahwa ada individu yang mempunyai self concept
negatif. Berikut karakteristik mengenai self concept :
a) Self Concept Positif
Self concept positif, memiliki konsep positif pada dirinya yang
memudahkannya dalam beradaptasi dengan beberapa atau banyak
keadaan. Individu tersebut memandang di samping hal-hal buruk atau
negatif pasti ada hikmah yang bisa diambil dan bukanlah akhir dari
segalanya. Biasanya, Individu yang memiliki self concept seperti ini
akan lebih optimis, percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap
masalah ada solusinya.
Selain itu, individu yang memiliki self concept positif ini, dapat
menerima dirinya apa adanya, menerima segala risiko dan
kelemahannya. Ia juga cenderung memiliki wawasan yang luas
terhadap dirinya sendiri, memiliki keinginan dan perencanaan realis
yang kemungkinan besar dapat dicapai olehnya.

Adapun karakteristik individu yang memiliki self concept yang


positif, antara lain:

• Mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi


berbagai masalah. Dengan kata lain bahwa dirinya percaya di setiap
masalah pasti ada solusinya.
• Ia memiliki perasaan setara terhadap individu lain
• Memiliki keinginan untuk introspeksi diri dan kemampuan dalam
memperbaiki dirinya sendiri

Untuk membentuk self concept positif memerlukan usaha lebih,


dimana bukan hanya sekedar teori saja namun bagaimana kita bisa
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari dan hal ini bisa
Grameds pelajari pada buku Berpikir Positif.
b) Self Concept Negatif
Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak
banyak tahu informasi akan dirinya sendiri dan tidak melihat dirinya
secara utuh. Contohnya seperti, ia hanya melihat kelemahan pada
dirinya atau bahkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya saja.
Hal tersebut yang menjadikan dirinya memiliki keinginan, harapan
dan perencanaan yang tidak realistis sehingga kemungkinan peluang
untuk berhasilnya pun tipis. Ia memiliki sikap yang memposisikan
dirinya secara kurang atau bisa dikatakan tidak tepat.
Individu yang mempunyai self concept negative ini, cenderung
lebih pesimis dan merasa sulit untuk melihat kesempatan dalam
kesulitan tersebut. Terlebih dari itu, dirinya merasa kalah sebelum
mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan dinyatakan gagal, individu
dengan self concept seperti ini akan menyalahkan keadaan yang ada,
individu lain, bahkan dirinya sendiri.
Adapun beberapa karakteristik dari individu yang memiliki self
concept yang negatif, di antaranya.

• Merasa pesimis atau bahkan minder setiap kali menghadapi suatu

kompetisi dengan individu lain


• Memiliki sifat yang sensitif apabila mendapat kritikan dari individu

lain
• Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke

persoalan kecil sekalipun


• Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain

• Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari

individu lain

Untuk menghilangkan pemikiran konsep negatif ini, Grameds dapat


membaca buku Magnet Berpikir Positif yang dapat membuka
pemikiran bahwa tidak semua kegagalan adalah akhir dari segalanya.
Dari berbagai pengertia diatas, bisa disimpulkan bahwa konsep diri
ialah penilaian yang dilkukan individu kepada dirinya sendiri
mengenai kondisi fisik (tubuh) maupun kondisi psikis (sosial, emosi,
moral, dan kognitif) sehingga akan menghasilkan sebuah penilaian
yang bersifat subjektif.

3. Komponen-komponen Konsep Diri


Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan
dalam komunikasi antarpribadi karena mempengaruhi kemampuan untuk
berfikir. Menurut Hurlock, komponen konsep diri terdiri dari 3 komponen,
diantaranya:
a) Perceptual (physical self-concept) merupakan gambaran diri seseorang
yang berkaitan dengan tampilan fisiknya, termasuk kesan atau daya
tarik yang dimilikinya bagi orang lain. Komponen ini disebut juga
sebagai konsep diri fisik (physical self-concept).
b) Conceptual (psychological self-concept) yang disebut juga sebagai
konsep diri psikis, psychological self-concept merupakan gambaran
seseorang atas dirinya, kemampuan atau ketidakmampuan dirinya,
masa depannya, serta meliputi kualitas penyesuaian hidupnya,
kejujuran, kepercayaan diri, kebebasan dan keberanian.
c) Attitudinal adalah perasaan-perasaan seseorang terhadap dirinya, sikap
terhadap keberadaan dirinya sekarang dan masa depannya, sikapnya
terhadap rasa harga diri dan rasa kebanggaan.

Sedangkan menurut Burns, komponen konsep diri ada 4, diantaranya:

a) Kognitif ( Keyakinan/pengetahuan)
b) Afektif atau Emosional
c) Evaluasi
d) Kecenderungan Merespon
4. Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri itu gambaran atau pendapat seseorang tentang dirinya.
seseorang tidak akan sadar dan akan selalu merasa benar apabila tidak ada
orang yang menilai dan menasehati. Menurut John Rais mengatakan
bahwa konsep diri terbentuk berdasarkan persepsi seseorang mengenai
sikap-sikap orang lain terhadap dirinya.
Sedangkan menurut Pudjijogyanti menjelaskan bahwa
pembentukan konsep diri antara laki-laki dan Perempuan memiliki
perbedaaan. Perempuan bersumber dari keadaan fisik dan popularitas
dirinya, sedangkan laki-laki bersumber pada agresifitas dan dan kekuatan
dirinya.
Dari pengertian diatas bisa dipahami bahwa pembentukan konsep
diri terbentuk dari persepsi orang terhadap individu, orang-orang terdekat
di lingkungannya, seperti: keluarga, teman sebaya dan guru.

5. Jenis-jenis Konsep Diri


Hurlock membagi konsep diri kedalam empat bagian, diantaranya:
a) Konsep Diri Dasar
Meliputi persepsi mengenai penampilan, kemampuan dan peran status
dalam kehidupan, nilai-nilai, kepercayaan serta aspirasinya. Konsep
Dasar ini lebih memiliki kenyataan sebenarnya, bukan seperti apa
yang diinginkannya. Konsep ini akan menetap meski berbeda tempat
dan situasi
b) Konsep Diri Sementara
Konsep diri ini bersifat sementara dan terbentuk dari interaksi dengan
lingkungan dan yang paling mempengaruhi adalah suasana hati, emosi
dan pengalaman yang baru dilaluinya.
c) Konsep Diri Sosial
Konsep ini berkaitan dengan cara seseorang mempercayai persepsi
orang lain tentang dirinya. lebih tepatnya konsep ini diperoleh oleh
interaksi sosial dengan orang lain.
d) Konsep Diri Ideal
Konsep ini terbentuk dari persepsi dan keyakinan remaja tentang
dirinya yang diharapkan, atau segala sesuatu yang diinginkannya
harus dimiliki.
6. Aspek- Aspek Konsep Diri
Skala konsep diri disusun dengan item- item yang didasari oleh
aspek-aspek konsep diri menurut Hurlock (1999), yaitu

1) Aspek fisik, meliputi sejumlah konsep yang dimiliki individu


mengenai penampilan, kesesuaian dengan jenis kelamin, arti penting
tubuh, dan perasaan gengsi di hadapan orang lain yang disebabkan
oleh keadaan fisiknya.
2) Aspek psikologis, meliputi penilaian individu terhadap keadaan psikis
dirinya, seperti rasa percaya diri, harga diri, serta kemampuan dan
ketidakmampuannya.

Menurut Agus M. Hardjana mengungkapkan bahwa konsep diri


mencakup tiga hal, yaitu:

a) Gambaran Diri,
Gambaran diri dapat berupa gambaran positif atau negatif yang
dibentuk dari pemikiran seseorang. Pemikiran tersebut muncul
berdasarkan peran hidup yang dipegang, watak, kemampuan, juga
kecakapan.
b) Penilaian Diri
Penilaian diri adalah penilaian atas “harga” seseorang. Jika seseorang
menilai tinggi dirinya, maka akan mendapat harga diri (self-esteem)
yang tinggi pula. Sebaliknya jika seseorang menilai rendah, maka
rendah juga harga diri yang didapat.
c) Cita-cita Diri
Cita-cita diri merupakan harapan untuk menjadi seseorang seperti yang
diinginkan di kemudian hari. Harapan ini muncul tanpa
memperhatikan gambaran dirinya positif atau negatif. Harga diri yang
tinggi atau rendah juga tidak berpengaruh pada harapan tersebut.

Sedangkan Menurut Jalaludin Rahmat, aspek konsep diri terbagi menjadi


tiga, yaitu:

1) Aspek Fisik
Aspek fisik meliputi penilaian diri seseorang terhadap segala sesuatu
yang dimiliki dirinya seperti tubuh, pakaian, dan benda yang
dimilikinya.
2) Aspek Psikologis
Aspek psikologis mencakup pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki
seseorang terhadap dirinya sendiri.
3) Aspek Sosial
Aspek sosial mencakup bagaimana peran seseorang dalam lingkup
peran sosialnya dan penilaian seseorang terhadap peran tersebut.

Dari paparan para tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat


lima aspek dalam konsep diri, yakni aspek fisik, psikologis, sosial,
aspirasi, dan prestasi. Aspek fisik mencakup gambaran, penilaian, dan
harapan seseorang akan segala sesuatu yang dimilikinya, misalnya anggota
badan dan penampilan. Aspek psikologis mencakup pikiran, perasaan, dan
emosi atau sikap sesorang terhadap dirinya sendiri. Aspek sosial mencakup
gambaran, penilaian, dan harapan seseorang tentang interaksi sosial dan
peran sosialnya. Aspirasi merupakan harapan dan keinginan seseorang
untuk meraih sesuatu atau dengan kata lain yaitu cita-cita. Prestasi
meliputi penilaian seseorang terhadap kemampuan dan ketidakmampuan
dirinya.

7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri


Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri tersebut adalah:
a) Keadaan fisik
Keadaan fisik seseorang dapat mempengaruhi individu dalam
menumbuhkan konsep dirinya. Individu yang memiliki cacat tubuh
cenderung memiliki kelemahan-kelemahan tertentu dalam
memandang keadaan dirinya, seperti munculnya perasaan malu,
minder, tidak berharga dan perasaan ganjil karena melihat dirinya
berbeda dengan orang lain.
b) Kondisi keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam membentuk
konsep diri individu. Perlakuan-perlakuan yang diberikan orangtua
terhadap individu akan membekas hingga individu menjelang dewasa
dan membawa pengaruh terhadap konsep diri individu.
c) Reaksi orang lain terhadap individu
Harry Stack Sullivan menjelaskan bahwa jika individu diterima orang
lain, dihormati dan disenangi karena keadaan diri individu, individu
akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri individu.
d) Tuntutan orangtua terhadap anak
Tuntutan yang dirasakan anak akan dianggap sebagai tekanan dan
hambatan jika tuntutan tersebut ternyata tidak dapat dipenuhi oleh
anak. Selain itu sikap orangtua yang berlebihan dalam melindungi
anak akan menyebabkan anak tidak dapat berkembang dan
mengakibatkan anak menjadi kurang tingkat percaya dirinya dan
memiliki konsep diri yang rendah.
e) Jenis kelamin, ras, dan status social ekonomi
Perempuan mempunyai sumber konsep diri yang bersumber dari
keadaan fisik dan popularitas dirinya, sedangkan konsep diri laki-laki
bersumber dari agresifitas dan kekuatan dirinya. Dengan kata lain,
wanita akan bersandar pada citrakewanitaannya dan laki-laki akan
bersandar pada citra kelaki-lakiannya dalam membentuk konsep
dirinya masing-masing.
f) Keberhasilan dan kegagalan
Keberhasilan dan kegagalan mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
sosialnya dan ini berarti mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
konsep diri individu. Keberhasilan akan mewujudkan suatu perasaan
bangga dan puas akan hasil yang telah dicapai dan sebaliknya rasa
frustasi bila individu mengalami kegagalan.

g) Orang-orang yang dekat dengan individu


konsep diri dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, baik factor dari
dalam individu, seperti keadaan fisik, keadaan keluarga, persepsi
orang terhadap diri individu, tuntutan orangtua terhadap individu,
orang-orang yang dekat dalam lingkungan individu, dan persepsinya
tehadap keberhasialn dan kegagalan.
h) Konsep Diri Positif dan Negatif
Ada lima ciri konsep diri positif diantaran adalah sebagai berikut:
1. Dia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah
2. Dia merasa setara dengan orang lain
3. Dia menerima pujian tanpa rasa malu
4. Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,
keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat
5. Dia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan kepribadian yang tidak disenangnya dan berusaha
mengubahnya.

Rakhmat juga menjelaskan bahwa orang yang mempunyai konsep


diri negative mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Peka terhadap kritk. Tidak tahan menerima kritikan, mudah marah dan
naik pitam. Menganggap koreksi dari orang lain sebagai usaha
menjatuhkan harga dirinya.
b) Sangat responsive dan antusias menerima pujian. Menganggap segala
hal yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya.
c) Hiperkritis terhadap orang lain. Sikap ini dikembangkan sejalan
dengan sikap yang kedua, disatu pihak ia ingin selalu dipuji tapi
dipihak lain ia tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau
pengakuan akan kelebihan orang lain.
d) Cenderung bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap
dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam
mencapai prestasi, menganggap tidak berdaya melawan persaingan
yang merugikan dirinya.

KESIMPULAN

Konsep diri adalah pandangan atas diri sendiri, dan pemahaman diri
srndiri melalui cara pandang individu dalam melihat diri sendiri sebagai
pribadi, merasakan yang ada didalam dirinya, dan gambaran serta
pandangan orang lain tentang diri individu itu sendiri. Karakteristik
Konsep Diri ada dua, konsep diri positif dan konsep diri negatif.
Komponen-komponen Konsep DiriKonsep diri merupakan faktor yang
sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antarpribadi karena
mempengaruhi kemampuan untuk berfikir. Menurut Hurlock, komponen
konsep diri terdiri dari 3 komponen, diantaranya: Perceptual (physical self-
concept), Conceptual (psychological self-concept), Attitudinal.
Jenis-jenis Konsep Diri menurut Hurlock diantaranya: Konsep Diri
Dasar, Konsep Diri Sementara, Konsep Diri Sosial, dan Konsep Diri Ideal.
Aspek-aspek konsep diri yakni aspek fisik, psikologis, sosial, aspirasi, dan
prestasi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
diantaranya: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri tersebut adalah:
Keadaan fisik, kondisi keluarga, reaksi orang lain terhadap individu,
tuntutan orangtua terhadap anak, jenis kelamin, ras, dan status social
ekonomi, keberhasilan dan kegagalan, orang-orang yang dekat dengan
individu, konsep diri positif dan negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Syahraeni, Andi. PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA. Jurnal UIN


Aladdin Makassar

Novilita, N. Suharnan. (2013). KONSEP DIRI ADVERSITY QUOTIENT DAN


KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. JURNAL PSIKOLOGI
VOLUME 8 No. 1, APRIL 2013: 619 – 632

Janah, Siti Miftahul. (2020). URGENSI KARAKTERISTIK KONSEP DIRI


DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH
MENENGAH ATAS. Psikologia (Jurnal Psikologi), Vol 5 (2), July
2020, 71-77

Anda mungkin juga menyukai