Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DIRI

RIZAL FAHMI

Kelompok II :
Ammima Nurti Lusdiana (197045003)
Alya Nur Sabrina (197045002)
Hari Raden (197045026)
Perasanta Sibuea (197045028)

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
I. LATAR BELAKANG
Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting dalam
kehidupan manusia (Lauster, 1978; Walgito, 1993), pernyataan ini didukung juga oleh
penelitian yang dilakukan oleh Cameron Anderson, dkk (2014) yang dipublikasikan di
Jurnal of Personality and Social Psychology, menyatakan bahwa Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rasa sangat percaya diri membantu orang mendapatkan status
sosial. Dalam usaha meningkatkan kepercayaan diri diawali oleh konsep diri sesuai
dengan pendapat beberapa ahli (maslow, 1970; shevelson dan bolus, 1982; Walgito,
1993), Konsep diri adalah pemahaman individu terhadap dirinya sendiri (berko, at all,
2010:41) sehingga konsep diri sangat berpengaruh terhadap kegiatan komunikasi antar
pribadi, Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi
interpersonal, karena setiap orang bertingkahlaku sedapat mungkin sesuai dengan
konsep dirinya. Selain itu dijelaskan bahwa sukses komunikasi interpersonal banyak
bergantung dari kualitas konsep diri seseorang, yaitu positif atau negative, karena setiap
orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya (Jalaludin,
2005:105).
Setiap manusia memerlukan komunikasi ketika berinteraksi dengan orang lain.
Komunikasi bertujuan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui saluran komunikasi. Memahami konsep diri berarti seseorang dapat
menilai dirinya sendiri. Seseorang yang memiliki konsep diri yang kuat pada daasarnya
akan mudah memahami orang lain. Komunikasi yang efektif dapat terjadi jika setiap
individu saling memahami sehingga jarak antar persepsi dapat mendekat menuju posisi
moderat.
Selama proses kehidupan dan interaksi kita dengan orang lain, kita secara terus
menerus mengembangkan konsep diri. Proses mengenal diri sendiri akan berlangsung
secara kontinu dan tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, jika kita ingin memahami
sepenuhnya tingkat hubungan antarpribadi kita dan mendapat manfaatnya maka kita
perlu menyadari konsep diri kita dan bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi
didalamnya (Nurbani, 2019, 2.23).
Sehubungan dengan hal ini, kami tertarik untuk membahas mengenai konsep diri
terutama dalam komunikasi antar pribadi.
II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Konsep Diri
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep diri adalah gambaran, proses
atau hal-hal yang digunakan oleh akal budi untuk memahami sesuatu. Istilah diri berarti
bagian-bagian dari individu yang terpisah dari yang lain. Konsep diri dapat diartikan
sebagai gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri atau penilaian terhadap dirinya
sendiri (KBBI, 2008;114).
Konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, dimana
persepsi ini dibentuk melalui pengalaman dan interprestasi seseorang terhadap dirinya
sendiri. Pandangan terhadap diri sendiri boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis (Jalaluddin
Rahmat, Psikologi Komunikasi,2013;99).
Pada dasarnya konsep diri tersusun atas tahapan-tahapan, yang paling dasar adalah
konsep diri primer, di mana konsep ini terbentuk atas dasar pengalamannya terhadap
lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan rumahnya sendiri, dimana lingkungan terdekat
merupakan tempat dimana individu berkomunikasi serta membentuk dan memberi nilai
terhadap abstraksi tentang dirinya (Herdianti, 2006;138).
Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
konsep diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya yang terbentuk melalui
interaksi dengan lingkungannya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang
dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya. Bisa dikatakan bahwa
konsep diri merupakan gambaran dari hasil pemikiran seseorang yang bisa dinilai oleh
orang lain ketika berkomunikasi. Dengan adanya konsep diri inilah seseorang bisa
memperoleh penilaian dari lingkungannya berdasarkan pengalaman dari seseorang
terhadap dirinya. (A Wafa'uddin, 2016:23)

2. Macam-Macam Konsep Diri

Secara umum jenis konsep diri ada dua macam, diantaranya adalah:

1. Konsep Diri Positif

Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan
banyak situasi. Ia memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari
segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir ada
yang bisa dipecahkan.

Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah:

 Menganggap orang lain sama dengan dirinya


 Punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah
 Bisa menerima pujian tanpa merasa malu
 Punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku yang
belum tentu diterima semua anggota masyarakat
 Keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri
2. Konsep Diri Negatif

Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung lebih pesimistik dan sulit
melihat kesempatan dalam kesulitan. Bahkan, mereka merasa kalah sebelum mencoba. Jika
pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan keadaan, orang lain atau diri sendiri.

Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah:

 Merasa pesimis setiap kali menghadapi persaingan


 Sangat sensitif terhadap kritikan
 Responsi terhadap pujian
 Cenderung bersikap hiperkritis
 Punya perasaan tidak disenangi oleh orang lain

3. Komponen Konsep Diri


Konsep diri terdiri dari beberapa komponen, diantaranya:
1. Citra Tubuh
Citra tubuh atau gambaran diri adalah sikap individu terhadap dirinya (fisik) baik
disadari maupun tidak disadari. Komponen ini mencakup persepsi masa lalu dan/atau
sekarang mengenai ukuran dan bentuk tubuh serta potensinya.

2. Ideal Diri
Ideal diri merupakan persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar pribadi dan terkait dengan cita-cita. Pembentukan ideal
diri mulai terjadi sejak masa anak-anak dan dipengaruhi oleh orang-orang yang dekat
dengan dirinya.

3. Harga Diri
Harga diri merupakan persepsi individu terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Komponen
konsep diri yang satu ini mulai terbentuk sejak kecil karena adanya penerimaan dan
perhatian dari sekitarnya.

4. Peran Diri
Peran diri adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
kelompok sosial terkait dengan fungsi seseorang di dalam masyarakat.

5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang dari
hasil observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.
Komponen konsep diri ini mulai terbentuk dan berkembang sejak masa kanak-kanak.

4. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Masalah yang terjadi pada manusia sebagian besar berakar pada cara pandangnya terhadap
diri sendiri. Pemahaman ini kerap berakar dari pikiran negatif baik pada diri sendiri, seperti merasa
inferior, tidak berguna, tidak cantik dan berbagai kritik pada diri sendiri yang justru membangun
problematika.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang selain pola asuh orang tua,
diantaranya:

1. Kegagalan
Disadari atau tidak, kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan memberikan
pertanyaan besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung pada anggapan lemah dan tidak
berguna.

2. Depresi

Ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang negatif.

3. Overthinking

Bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran yang buruk,
terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung menilai diri sendiri ke arah yang negatif
sehingga overthinking harus segera dihentikan.
Dalam membangun konsep diri, tidak sedikit yang menggunakan Metode Johari
Window.

Pada gambar di atas, terdapat empat area yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.
●Open area; pada area ini kita harus menuliskan potensi, kemampuan maupun hal-hal
yang menurut kita, baik diri kita maupun orang lain mengetahui hal tersebut.

●Blind area; pada area ini kita akan memberikan johari window kita kepada orang lain
untuk mereka menuliskan persepsi mereka (sifat, karakter, kemampuan, dll) mengenai diri
kita. Pada area ini bisa jadi kita menemukan potensi atau kemampuan yang tidak kita
ketahui namun begitu adanya jika orang lain yang melihat.

●Hidden area; pada area ini kita akan menuliskan hal-hal yang menurut kita orang lain
tidak mengetahui hal tersebut namun sebenarnya hal tersebut ada pada diri kita. Sehingga
seolah-olah hal tersebut “tersembunyi” atau “hidden” dari orang lain.

●Unknown area; area ini merupakan area yang misterius. Hal tersebut karena pada area
ini, baik diri kita maupun orang lain tidak mengetahui apa yang sebenarnya terdapat pada
diri kita.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai konsep diri, contoh Saya melihat diri saya
sebagai seseorang yang bersemangat, penuh keceriaan, kreatif dan seorang teman yang
baik. Namun, saya juga melihat diri saya sebagai sosok yang kurang tegas. Jika
menggunakan metode Johari Window, maka Johari Window saya akan menjadi seperti
berikut:

Orang-orang dan saya mengenal diri saya sebagai sosok yang ceria,senang berteman, baik
hati dan kreatif. Namun, orang-orang tidak begitu mengetahui bahwa saya juga seseorang
yang penyayang, dalam artian disini saya mudah berempati pada orang lain dan peduli pada
teman-teman. Saya juga merupakan sosok yang mudah mengagumi orang lain, mudah
melihat hal-hal positif yang ada pada orang lain.

Namun saya juga memiliki kekurangan dimana saya kurang tegas. Berdasarkan blind area,
saya memiliki sifat kadang agak cuek dan ternyata menurut orang lain saya memiliki mood
yang cukup mudah berubah secara tiba-tiba.

Metode Johari Windows ini memiliki banyak manfaat. Selain membuat kita mengerti
bagaimana pandangan orang lain kepada kita, kita juga dapat mengetahui kekurangan serta
kelebihan kita. Sehingga kita dapat terus mengembangkan hal-hal positif yang ada pada
diri kita dan memperbaiki hal-hal negatif yang ada pada diri kita.

III. SIMPULAN
Konsep diri adalah pemahaman seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri
dipengaruhi oleh interaksi dengan orang lain. Selama proses kehidupan, kita dapat terus-
menerus mengembangkan konsep diri. Komunikasi antarpribadi yang efektif dapat terjalin
jika masing-masing pribadi dapat memahami konsep diri. Konsep diri terdiri dari dua
macam, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Adapun komponen dari konsep
diri, yaitu citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri. Jadi, dapat
disimpulkan bahwasanya komunikasi dan konsep diri berpengaruh satu sama lain, yang
mana konsep diri mempengaruhi kualitas komunikasi, dan komunikasi dapat berpengaruh
terhadap konsep diri manusia itu sendiri.
Konsep diri terbangun mulai manusia dilahirkan, dan dapat dikembangkan seiring
dengan perjalanan hidup seseorang. Konsep diri dapat dibentuk melalui pengalaman,
interaksi dengan lingkungan, dan inspirasi dari orang-orang yang berpengaruh. Konsep diri
akan sangat menentukan seseorang dalam meraih kesuksesan dalam hidupnya.
Mengembangkan konsep diri positif sangat erat hubungannya dengan tingkat
hubungan antarpribadi seseorang, dengan demikian setiap orang perlu menyadari konsep
diri dan memahami perubahan yang terjadi di dalamnya. Konsep diri positif akan
menghasilkan komunikasi antarpribadi yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, Herdianti. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Bimo Walgito. 1993. Pengantar Psikologi Umum. Andi Ofset. Yogyakarta.

Budi Andayani dan Tina Afiatin, 2014. Konsep Diri Harga Diri dan Kepercayaan Diri Remaja,
Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Nurbani, 2019, Komunikasi Antarpribadi, Tangerang Selatan, Universitas Terbuka

Rakhmad, Jalaluddin, 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Wafa'uddin, Achmad (2016) Konsep Diri Dalam Komunikasi Antar Pribadi Santri Putra
Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan.. Undergraduate thesis, UIN Sunan
Ampel Surabaya

Anda mungkin juga menyukai