Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM BK

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


MI SALAFIYAH SEMPUR
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Alloh SWT karena dengan karunia dan ridhonya saya dapat
menyelesaikan program Guru BK MI SALAFIYAH Tahun 2020-2021 ini tepat pada waktunya walaupun
dalam bentuk yang sangat sederhana.
Program Bimbingan dan konseling merupakan perangkat yang harus disusun guru BK sebelum
melaksanakan pelayanan di sekolah , dengan tujuan agar guru BK dalam melaksanakan kegiatan
layanannya dapat terarah dan berjalan dengan baik sehingga dapat membantu suksesnya kegiatan belajar
mengajar di MI SALAFIYAH
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak H.Muhammad Yamin,S.Pd.I,M.Si selaku Kepala MI SALAFIYAH atas
dukungan,perhatian dan kebijaksanaannya.
2. Bapak /Ibu guru atas partisipasinya dalam pelaksanaan program kegiatan layanan BK di MI
SALAFIYAH
3. Teman-teman seprofesi yang telah dapat bekerja sama dan mendukung program kegiatan guru
BK ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa program kerja Guru BK ini sangat sederhana dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi
sempurnanya program kerja Guru BK MI SALAFIYAHini untuk tahun yang akan datang.

Purwakarta, Juli 2020


Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN,
A. Latar belakang
B. Landasan hukum
C. Tujuan
D. Fungsi
E. Bidang Bimbingan dan Konseling
F. Prinsip
G. Sasaran
BAB II PENGORGANISASIAN
A. Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
B. Personal Pelaksana Pelayanan Bimbingan
C. Mekanisme Kerja
D. Mekanisme Penanganan Siswa Bermasalah di Sekolah
E. Sarana dan Prasarana
F. Biaya.
BAB III MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING
A. Kerangka Kerja
B. Komponen BK
C. Perencanaan Program
D. Strategi Implementasi
E. Bidang Bimbingan
F. Teknik,waktu dan Tempat Pelaksanaan
BAB IV PENUTUP /EVALUASI
A. Tujuan Evaluasi
B. Jenis Evaluasi
C. Aspek Evaluasi
D. Sumber yang di Evaluasi
E. Penilaian
F. Teknik Penilaian .
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Upaya pengembangan manusia tidak lain adalah upaya mengembangkan segenap potensi yang
ada pada diri manusia secara individu dalam seluruh dimensi kemanusiaanya agar dirinya menjadi
manusia yang seimbang antara kehidupan individu dan sosialnya.
Bimbingan Konseling sebagai bagian yang terpisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan
merupakan upaya yang memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal
dan menerima lingkungan secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan, mengarahkan
dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuia dengan peran yang diinginkannya dimasa
depan.
Dalam pasal 27 Peraturan pemerintah Nomor 29 tahun 1990 menegaskan bahwa Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan
dan merencanakan masa depan.
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimasukkan agar pserta didik mengenal lingkungan
secara obyektif, baik lingkungan social maupun lingkungan fisik, dan menerima berbagai lingkungan itu
dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan mengenal lingkungan social dapat menunjang proses
penyesuaian peserta didik dan memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap
dan berkelanjutan.
Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu
mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik
Sedangkan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan disekolah tiada lain adalah untuk menunjang
pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, agar layanan bimbingan
dan konseling dapat menunjang secara penuh perkembangan siswa, maka layanan itu harus
diselenggarakan secara professional, dengan berpedoman kepada rambu-rambu tertentu, yang dituangkan
dalam program yang lengkap, sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing

B.Landasan Hukum
Adapun dasar pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di MI SALAFIYAH adalah

a.Landasan Yuridis
1. Undang-undang RI Nomor:20 tahun 2003, Bab II tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2010 tentang GuruPeraturan Pemerintah Mendiknas
Nomor:27/Mendiknas/2010, tentang Standar Kualifikasi Akedemik dan Kompetensi Konselor
3. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal
Tahun 2007 se- Indonesia.
4. SK Kepala MI SALAFIYAH tantang pembagian tugas guru BK dan jumlah siswa asuh tahun
pelajaran 2020/2021.

b.Landasan Filosofis
Guru BK/konselor sekolah diwajibkan menguasai ilmu pendidikan sebagai dasar dari keseluruhan
kinerja profesionalnya dalam bidang pelayanan bimbingan dan konseling, karena guru BK/konselor
sekolah digolongkan ke dalam kualifikasi pendidik; dan oleh karenanya pula kualifikasi akademik
seorang guru BK/konselor sekolah pertama-tama adalah Sarjana Pendidikan. Atas dasar keilmuan inilah
guru BK/konselor sekolah akan menguasai dengan baik kaidah-kaidah keilmuan pendidikan sebagai dasar
dalam memahami peserta didik (sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling) dan memahami
seluk beluk proses pembelajaran yang akan dijalani peserta didik melalui modus pelayanan bimbingan
dan konseling. Dalam hal ini proses pelayanan bimbingan dan konseling tidak lain adalah proses
pembelajaran yang dijalani oleh sasaran layanan bersama guru BK/konselor sekolahnya. Dalam arti yang
demikian pulalah, guru BK/konselor sekolah sebagai pendidik diberi label juga sebagai agen
pembelajaran.

c.Landasan Psikologis
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di MI SALAFIYAHdidasarkan pada ketuntasan dari Tugas
Perkembangan untuk jenjang MI, yang antara lain :
1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam peranannya
sebagai pria atau wanita.
3. Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.
4. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan
persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat
yang lebih luas.
5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.
6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial,
intelektual dan ekonomi.
7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni.
9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

d.Landasan Sosial Budaya


Pelayanan Bimbingan dan Konseling di MI SALAFIYAHjuga mengacu pada kultur yang berlaku
di sekolah. Kultur tersebut tertuang dalam visi dan misi sekolah. Untuk itu, semua program BK tidak
lepas dari visi dan misi sekolah yang sudah disusun dan disepakati oleh seluruh komponen sekolah.
Program utama dari pelayanan bimbingan dan konseling MI SALAFIYAHlebih kearah membangun
kemandirian dalam memecahkan masalah yang dihadapi serta memantapkan pilihannya dalam
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

e.Landasan Religius
Berdasar pada salah satu tujuan sekolah yaitu ingin membangun insan yang berakhlak mulia,
maka seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling juga mengacu pada tujuan tersebut. Untuk itu
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling selalu didasarkan pada nilai-nilai agama yang dianut
oleh para siswa.

C.Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
Sebagai pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam rangka mewujudkan fungsi dan tujuan
Pendidikan Nasional, yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. (Bab II, Pasal 3, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas).
Agar konseli dapat : (1) Merencanakan kegiatan penyeleseian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya dimasa yang akan datang; (2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekauatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin; (3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,
penyesuaian ddengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
2.Tujuan Khusus
Tujuan khusus program pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah untuk membentu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi social, belajar (akademik, dan
karier.
Tugas perkembangan pribadi sosial, yang membantu siswa dalam rangka :
 memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada
pada diri siswa.
 Dapat mengembangkan sifat positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi.
 Membentuk pilihan yang sehat .
 Mampu menghargai orang lain .
 Memiliki rasa tanggung jawab .
 Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi.
 Dapat menyelesaikan konflik .
 Dapat membuat keputusan secara efektif.
b)Tugas perkembangan belajar, yang membantu siswa dalam rangka:
Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan .
Mampu belajar secara efektif.
Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/tujuan.

c)Tugas perkembangan karir, yang membantu siswa dalam rangka:


Membentuk identitas karir dengan cara mengenal ciri-ciri pekerjaan di dalam lingkunga kerja.
Merencanakan masa depan.
Membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.

D.Fungsi
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, program layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi
sebagai pedoman bagi pelaksanaan layanan BK:
1 . Fungsi Pemahaman
Adalah fungsi layanan bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang
sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa yang meliputi:
a.Pemahaman tentang diri sendiri, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru, dan pembimbing.
b.Pemahaman tentang lingkungan siswa (keluarga, sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orang tua,
guru dan pembimbing.
c.Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas( informasi pendidikan, jabatan/ pekerjaan, budaya/
nilai-nilai )terutama oleh siswa sendiri .

2. Fungsi Fasilitasi

Memberikan kemudahan terhadap konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal, serasi, selaras dan seimbang. Seluruh aspek dalam diri konseli.
3. Fungsi Penyesuaian

Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan
diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

4.Fungsi Penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler,
jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan
minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya.

5.Fungsi Adaptasi
Yaitu membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah dan staf, konselor dan guru untuk
menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan konseli

6.Fungsi Pencegahan(Preventif)
Yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.

7.Fungsi Perbaikan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki
kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak ).

8.Fungsi Penyembuhan
Fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya
pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar maupun karir.

9.Fungsi Pemeliharaan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan
mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasitasi konseli
agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktifitas diri.

10.Fungsi Pengembangan
Fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor
senantiaasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli.

Fungsi-fungsi tersebut dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling sesuai dengan fungsinya . Setiap layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih
fungsi-fungsi layanan , agar hasil yang dicapai dapat diidentifikasi dan dievaluasi dengan baik.

E.Bidang Bimbingan Konseling


Layanan bimbingan dan konseling adalah merupakan aspek penting dalam menunjang
keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu upaya bimbingan dan konseling
hendaknya memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dabn
dinamis, serta mampu menganbil keputusan, mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif
dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya dimasa depan. Secara lebih khusus bidang
bimbingan dan konseling meliputi:
Bimbingan Pribadi
Bimbingan Sosial
Bimbingan Belajar
Bimbingan Karier

F.Prinsip-Prinsip Bimbingan
1.Bimbingan harus berpusat pada diri sendiri
2.Bimbingan harus dilakukan secara continue dan terencana
3.Bimbingan harus mencangkup semua siswa\
4.Bimbigan harus berfungsi membantu siswa agar siswa akhirnya mampu menolong dirinya
sendiri
5.Bimbingan yang diberikan harus berdasarkan data dan informasi yang terpercaya
6.Bimbingan harus dilaksanakaan dengan menjamin kerahasiaan
7.Bimbingan harus diberikan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan cita-cita siswa

G.Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai melalui program bimbingan dan konseling di MI SALAFIYAHini adalah
terlaksananya layanan bimbingan yang menyeluruh terhadap para peserta didik dalam rangka
mewujudkan diri melalui pengembangan segenap potensi yang dimilikinya secara optimal.
BAB II
PENGORGANISASIAN

Pengelolaan layanan Bimbingan dan Konseling didukung oleh adanya organisasi personil pelaksana,
sarana dan prasarana, serta pengawasan pelaksanaan bimbingan.

A.Organisasi Pelayanan Bimbingan


Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling MI SALAFIYAH meliputi segenap unsur-unsur sbb :
1.Kepala Sekolah
Kepala MI SALAFIYAHadalah penanggung jawab pelaksana teknis bimbingan dan konseling di sekolah.
2.Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah adalah pembantu kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling
sehari-hari.
3.Koordinator BK dan Guru Pembimbing/Konselor sekolah
Koordinator BK dan Guru Pembimbing/ Konselor sekolah adalah pelaksana utama yang mengkoordinir
semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling .
4.Guru Mata Pelajaran
Adalah pelaksana pengarah dan pelatih serta bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa
untuk keperluan bimbingan dan konseling
5.Wali Kelas
Adalah guru yang diberikan tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu kelas tertentu dan
bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling di kelasnya.
6.Siswa
Adalah seluruh peserta didikMI SALAFIYAHyang berhak menerima pengajaran, pelatihan dan
pelayanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing/Konselor.
7.Tata Usaha
Adalah pembantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan administrasi ketata usahaan sekolah, dan
melaksanakan administrasi bimbingan dan konseling .

STRUKTUR ORGANISASI BK
MI SALAFIYAH

B. Personil Pelaksana layanan Bimbingan dan Konseling


Personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang terkait di dalam
organigram pelayanan bimbingan, dengan Koordinator Guru Pembimbing / Konselor sebagai pelaksana
utama. Adapun rincian tugasnya sebagai berikut :
No. Nama Jabatan Uraian Tugas
1. Bpk. H.Muhammad Yamin,S.Pd.I,M.Si Kepala Sekolah, Mengkoordinir segenap kegiatan sekolah .
Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan bimbingan dan konseling .
Melaksanakan pengawasan dan pembinaan pelaksanaan bimbingan konseling.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan bimbingan konseling.

2.Adung Jaelani.S.Pd.I
Waka. Sekolah
Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.

3. Aab Abdurahman,M.Pd.
Koordinator
Guru BK
1.Memasyarakatkan layanan Bimbingan konseling.
2.Merencanakan program BK.
3.Melaksanakan layanan program BK.
4.Melaksanakan kegiatan pendukung .
5.Menilai proses dan dan hasil pelayanan BK.
6.Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian BK.
7.Pengadministrasian layanan dan kegiatan pendukung BK.
8.Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan kepada kepala sekolah atau koordinator BK.

4. Guru Mata Pelajaran

1.Membantu memasyarakatkan layanan BK


2.Membantu petugas BK dlm rangka mengidentifikasi siswa yg memerlukan layanan khusus .
3.Mereferal siswa kpd petugas BK.
4.Menerima referal dari petugas BK bagi siswa yg memerlukan layanan khusus.
5.Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan BK
6.Berpatisipasi didalam penanganan siswa yang bermasalah
7.Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan bagi layanan BK

5. Wali Kelas
1.Membantu petugas BK dalam melaksanakan tugas di kelas yang menjadi tanggung jawabnya
2.Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa dalam mengikuti dan menjalani layanan
bimbingan khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya

C. Mekanisme Kerja Kepala Sekolah, Guru Pembimbing, Wali Kelas, dan Guru Mata Pelajaran
Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah diperlukan adanya kerjasama diantara semua personil sekolah
yang meliputi : Kepala Sekolah, Guru Pembimbing, Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran .

1. Kepala Madrasah
Kepala MI SALAFIYAHmerupakan penanggung jawab bagi terselenggaranya pelaksana Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban memeriksa semua kegiatan yang dilakukan
oleh guru pembimbing ,Wali kelas dan guru mata pelajaran Guru Pembimbing adalah pelaksana layanan
bimbingan perlu memberikan laporan dari hasil kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukannya,
sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya .

2. Guru Pembimbing/Konselor sekolah


Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa, juga sebagai sumber data yang
meliputi: kartu akademis, catatan konseling, catatan konferensi kasus, dan ke lengkapan lain yang
diperlukan .Oleh karena itu guru pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata
pelajaran , wali kelas dan sumber lainnya yang memungkinkan dimasukkannya ke dalam buku catatan
pribadi(Kartu Pribadi)

3. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah, juga wali kelas dituntut mengkoordinir informasi dan
kelengkapan data yang meliputi :daftar nilai, angket siswa, angket orang tua, catatan anekdot, laporan
observasi, catatan home visit, dan catatan wawancara.

4. Guru Mata Pelajaran


Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran dituntut untuk memberikan
informasi tentang data siswa yang meliputi: data siswa, observasi, nilai ulangan harian, dan catatan
anekdot.
D.Pola Penanganan Siswa Bermasalah

Pembinaan siswa dilaksanakan oleh unsure pendidikan di sekolah, orang tua, masyarakat dan
pemerintah . Sedangkan pola tindakan terhadap siswa bermasalah di sekolah adalah merupakan upaya
tindakan secara berkesinambungan mulai dari guru piket , wali kelas serta petugas lainnya . Tindakan
tersebut diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan sebagai catatan bagi tindak lanjut layanan
bimbingan .
Sementara itu guru pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang melatar belakangi sikap
dan tindakan tersebut . Dalam hal ini guru pembimbing bertugas membantu menangani permasalahan
yang dialami siswa tersebut, melalui serangkaian wawancara atas sejumlah informasi dari sumber data
setelah wali kelas merekomendasikannya.

E.Beban Tugas Guru Pembimbing /Konselor

Sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala
Badan Admistrasi Kepegawaian Negara Nomor:0433/P/1993 dan nomor:25 tahun 1993, diharapkan pada
setiap sekolah ada petugas yang melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yaitu guru
pembimbing /konselor dengan ratio satu orang guru pembimbing /konselor untuk 150 orang siswa .

Oleh karena itu kekhususan bentuk tugas dan tanggung jawab guru pembimbing /konselor sebagai suatu
profesi, maka pelaksanaannya berbeda dengan tugas sebagai tugas guru mata pelajaran, maka beban tugas
atau penghargaan jam kerja guru pembimbing/ konselor ditetapkan 36 jam/minggu
Adapun beban tugas guru pembimbing /konselor tersebut meliputi sebagai berikut :

1.Kegiatan dalam menyusun program pelayanan bidang bimbingan pribadi, social, belajar dan bimbingan
karier, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung dihargai sebanyak 12 jam .
2.Kegiatan melaksanakan pelayanan dalam bidang bimbingan pribadisocial, bimbingan belajar,
bimbingan karier, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak
6 jam.
3.Kegiatan evaluasi pelaksanaan pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi social, bimbingan belajar,
bimbingan karier, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak
18 jam.
4.Sebagaimana guru mata pelajaran, guru pembimbing / konselor yang membimbing 150 orang siswa
dihargai 24 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus, dengan ketentuan:
10 – 15 orang siswa = 2 jam
16 – 30 orang siswa = 4 jam
31 – 45 orang siswa = 6 jam
46 – 60 orang siswa = 8 jam
61 – 75 orang siswa = 10 jam
76 – 90 orang siswa = 12 jam
91 – 105 orang siswa = 14 jam
106 – lebih = 18 jam

F.Sarana Prasarana
1.Sarana
Sarana dan prasarana pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab sekolah, dan di
konsultasikan sebelum tahun pelajaran baru dimulai, oleh konselor, guru mata pelajaran, serta wali kelas
dan Kepala Sekolah serta Komite Sekolah. Sarana dan prasarana yang diperlukan antara lain:
a)Alat Pengumpul Data
Seperti : Format- format, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket siswa, angket orang
tua,catatan harian, daftar nilai prestasi belajar kartu konsultasi, instrumen pengumpulan data dan minat

b)Alat Penyimpan Data


Seperti : Buku / kartu Pribadi siswa , Map dll.

c)Perlengkapan Teknis
Seperti: Buku Pedoman/ Petunjuk, buku informasi, ( pribadi- sosial, belajar dan karier) , paket bimbingan,
( pribadi- sosial, belajar dan karier)

d)Perlengkapan Teknis Lainnya


Seperti: Blanko surat, agenda surat, alat-alat tulis dan lainnya.

2.Prasarana
Prasarana penunjang layanan bimbingan diantaranya adalah : ruang bimbingan (ruang tamu, ruang
konsultasi, ruang bimbingan kelompok, lemari, papan tulis, locker/ rak untuk menyimpan file, dan papan
data)

G.Biaya
Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan yang telah diprogramkan, tersedianya dana merupakan faktor
penting dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan konseling
BAB III
MANAJEMEN
BIMBINGAN DAN KONSELING

A.Kerangka Kerja Utuh Bimbingan dan Konseling


Secara utuh keseluruhan proses kerja bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal dapat
digambarkan sebagai berikut :

B. Komponen Program Bimbingan dan Konseling

b)Perencanaan Program
Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah/ Madrasah dimulai dari kegiatan asesmen, atau
kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program tersebut.
Kegiatan asesmen ini meliputi (1) asesmen lingkungan, yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi
kegiatan Sekolah dan masyarakat (orang tua peserta didik), sarana dan prasarana pendukung program
bimbingan,kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan Sekolah; dan (2) asesmen kebutuhan
atau masalah peserta didik, yang menyangkut karateristik peserta didik, seperti aspek-aspek fisik
(kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-
minatnya (pekerjaan,jurusan,olahraga,seni,dan keagamaan), masalah-masalah yang di alami, dan
kepribadian; atau tugas-tugas perkembangannya, sebagai landasan untuk memberikan layanan bimbingan
dan konseling.
Struktur pengembangan program bimbingan konseling selalu berbasis pada tugas-tugas perkembangan
sebagai kompetesi yang harus di kuasai peserta didik. Adapun struktur pengembangan program sebagai
berikut :

1.Rasional
Rumusan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan konseling dalam keseluruhan program sekolah.
Rumusan ini menyangkut konsep dasar yang digunakan, kaitan bimbingan dan konseling dengan
pembelajaran / implementasi kurikulum, dampak perkembangan iptek dan sosial budaya terhadap gaya
hidup masyarakat ( termasuk para peserta didik), dan hal-hal lain yang di anggap relevan.

2.Visi dan Misi BK MI SALAFIYAH


Visi : Membentuk kehidupan siswa yang disiplin, mandiri, berkembang, berprestasi dan memiliki akhlak
mulia.
Misi :
1.Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam pemahaman diri
sebagai pribadi yang beriman.
2.Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam pemahaman potensi bakat dan minat siswa.
3.Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam kehidupan sehari-hari yang efektif dan mandiri sesuai
dengan potensi diri.
4.Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam pemahaman lingkungan sosial.
5.Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa di dalam proses pembelajaran.
6.Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam pengambilan keputusan dan merencanakan masa
depan dan karir yang berprestasi.

3.Deskripsi
Rumusan hasil needs assessment (penilaian kebutuhan) peserta didik dan lingkungan ke dalam rumusan
perilaku-perilaku yang di harapkan dikuasai peserta didik.
Rumusan ini tiada lain adalah rumusan tugas-tugas perkembangan, yakni Standart Kompetensi
Kemandirian yang disepakati bersama.
4.Tujuan
a)Rumuskan tutjuan yang akan dicapai dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik setelah
memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan hendaknya dirumuskan ke dalam tataran tujuan.
b)Penyadaran, untuk membangun pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap perilaku atau
standar kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai.
c)Akomodasi, untuk membangun pemaknaan, internalisasi dan menjadikan perilaku atau kompetensi baru
sebagai bagian dari kemampuan dirinya, dan
d)Tindakan, yaitu mendorong peserta didik untuk mewujudkan perilaku dan kompetensi baru itu dalam
tindakan nyata sehari-hari.

5.Komponen Program
Komponen program meliputi:
(a) Komponen Pelayanan Dasar,
(b) Komponen Pelayanan Rensponsis,
(c) Komponen Perencanaan Individual,
(d) Komponen Dukungan Sistem (manajement).

6.Rencana Operasional (Action Plan)


Rencana kegiatan (action plans) diperlukan untuk menjamin peluncuran program bimbingan dan
konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Rencana kegiatan adalah uraian detil dan
program yang menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan di sekolah maupun luar sekolah, untuk
memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan kompetensi tertentu.
Atas dasar komponen-komponen program di atas lakukan:

a.Identifikasikan dan rumuskan berbagai kegiatan yang harus/perlu dilakukan. Kegiatan ini diturunkan
dari perilaku/tugas perkembangan/kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.

b.Pertimbangan porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan di atas. Apakah
kegiatan itu dilakukan dalam waktu tertentu atau terus menerus.. Berikut di kemukakan tabel alokasi
waktu, sekedar perkiraan atau pedoman relatif dalam pengalokasian waktu untuk konselor dalam
pelaksanaan komponen pelayanan bimbingan dan konseling sekolah.
PERKIRAAN ALOKASI WAKTU PELAYANAN
KOMPONEN PELAYANAN Prosentase
1. Pelayanan Dasar 25 – 35 %
2. Pelayanan Responsif 15 – 25 %
3. Pelayanan Perencanaan Individual 25- 35 %
4. Dukungan Sistem 10 -15 %

c.Invertarisasi kebutuhan yang diperoleh dari needs assessment ke dalam tabel kebutuhan yang akan
menjadi rencana kegiatan. Rencana kegiatan dimaksud dituangkan ke dalam rancangan jadwal kegiatan
untuk selama satu tahun. Rancangan ini bisa dalam bentuk matrik; Program Tahunan dan Program
Semester.
d.Program bimbingan dan konseling Sekolah yang telah dituangkan ke dalam rencana kegiatan perlu
dijadwalkan ke dalam bentuk kalender kegiatan. Kalender kegiatan mencakup kalender tahunan,
semesteran, bulanan, dan mingguan.
e.Program bimbingan dan konseling perlu dilaksanakan dalam bentuk (a) kontak langsung, dan (b) tanpa
kontak langsung dengan peserta didik . untuk kegiatan kontak langsung yang dilakukan secara klasikal di
kelas (pelayanan dasar) perlu dialokasikan waktu terjadwal 1 jam pelajaran per-kelas per-minggu.
Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan peserta didik dapat dilaksanakan melalui
tulisan (seperti e-mail, buku-buku, brosur, atau majalah dinding), kunjungan rumah (home visit),
konferensi kasus (case conference), dan alih tangan (referral).

7.Pengembangan Tema/Topik(bisa dalam bentuk dokumen tersendiri)


Tema ini merupakan rincian lanjut dari kegiatan yang sudah diidentifikasikan yang terkait dengan tugas-
tugas perkembangan. Tema secara spesifik dirumuskan dalam bentuk materi untuk setiap komponen
program.

8.Pengembangan Satuan Pelayanan (bisa dalam bentuk dokumen tersendiri)


Dikembangkan secara bertahap sesuai dengan tema/topik.

9.Evaluasi
Rencana evaluasi perkembangan peserta didik dirumuskan atas dasar tinjauan yang ingin dicapai. Sejauh
mungkin perlu dirumuskan pula evaluasi program yang berfokus kepada keterlaksanaan program, sebagai
bentuk akuntabilitas pelayanan bimbingan dan konseling.

10. Anggaran
Rencana anggaran untuk mendukung implementasi program dinyatakan secara cermat, rasional, dan
realistik.

D.Strategi Implementasi Program


Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai strategi dari pelaksanaan program untuk
masing-masing komponen pelayanan dan dapat di jelaskan sebagai berikut :

1.Pelayanan Dasar

a.Bimbingan Klasikal
Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dg para peserta didik di
kelas, secara terjadwal konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik.
b. Layanan Orientasi

Adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang
akan menjadi dasar bagi pengembangan siswa dengan interaksi dengan lingkungan di sekitarnya, seperti:

1.1.Orientasi tentang sekolah


1.2.Orientasi tentang cara belajar efektif
1.3.Orientasi tentang pemahaman akan bakat, minat dan kemampuan

1.Orientasi tentang pemahaman nilai-nilai


Nilai Pribadi
Nilai Lingkungan Sekitar
Nilai Secara Nasional/regional

1.5.Orientasi tentang pemahaman lingkungan


Jenjang pendidikan setelah tamat MI
Jenis Pekerjaan dan persyaratannya

1.6.Orientasi tentang hambatan dan pemecahan masalah


1.7.Orientasi tentang merencanakan masa depan
c.Layanan Informasi

Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak-pihak lain yang akan memberikan
pengaruh besar terhadap siswa (terutama orang tua), menerima dan memahami informasi seperti:

Informasi tentang program studi


Informasi tentang pendidikan lanjutan
Informasi tentang ciri-ciri kepribadian
Informasi tentang cara mengembangkan sikap dan bakat
Informasi tentang cara bergaul dan menyesuaikan diri

d.Bimbingan Kelompok
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh
berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama pembimbing)yang berguna untuk menunjang
kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, serta mampu mempertimbangkan
dengan baik dalam setiap pengambilbn keputusan,. Materi ini meliputi:
a.Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman, dan sikap hidup sehat.
b.Pemahaman dan penerimaan diri dan orang lain sebagaimana adanya.
c.Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik dan peristiwa yang terjadi di masyarakat, serta
pengendaliannya / pemecahannya.
d.Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif .
e.Pemahaman tentang adanya berbagai alternative dalam pengambilan keputusan dan berbagai
konsekuensinya.
f.Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, pemahaman hasil belajar.
g.Pengembangan hubungan social yang efektif dan produktif.
h.Pengembangan tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier, serta perencanaan masa depan .
i.Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki jurusan atau program studi dan pendidikan
lanjutan .
e.Pelayanan Pengumpulan Data ( Aplikasi Instrumentasi)
Dimaksudkan untuk menghimpun data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan
siswa dalam berbagai aspek. Himpunan data diselenggarakan secara sistematik, komprehensif, terpadu
dan sifatnya tertutup. Sedangkan Aplikasi instrumantasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan
keterangan dari peserta didik secara individual maupun kelompok, melalui tes dan non tes tertentu .
f.Layanan Penempatan dan Penyaluran
Yaitu layanan bimbingan yang memugkinkan siswa memperoleh penempatan dan penyaluran secara
tepat, seperti:
a.Pembentukan kelompok belajar yang efektif
b. Menyelenggarakan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat, minat siswa
c.Penempatan siswa dalam kelas
d.Membantu pemilihan program yang sesuai dengan bakat, minat dan kondisi social ekonomi siswa
e.Pembentukan kelompok penelitian ilmiash, PMR, Pramuka, Pecinta alam, Cerdas carmat
f.Pembentukan kelompok 6 K
g.Layanan Bimbingan Penguasaan Konten
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa untuk menguasai konten tertentu yang nentinya
berkenaan dengan :
a.Tujuan belajar dan latihan
b.Sikap dan kebiasaan belajar
c.Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif dan dan efisien serta produktif.
d.Penguasaan materi pelajaran dan latihan ketrampilan
e.Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik, social, budaya di sekolah dan lingkungan sekitar .
f.Pengenalan belajar di sekolah.
2.Pelayanan Responsif
a.Layanan Konseling Perorangan
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh layanan bimbingan yang
memungkinkan siswa mendapat layanan langsung melalui tatap muka dengan pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pemecahan masalah yang dihadapinya dalam hal.
a.Pemahaman sikap, kebiasaan, bakat, minat dan cita-cita.
b.Pengetasan kelemahan diri, pengembangan kemampuan .
c.Pengembangan kemampuan berkomunikasi, menerima dam menyampaikan pendapat, cara bertingkah
laku social di sekolah, keluarga dan masyarakat.
d.Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik.
e.Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga, dan social.
b.Layanan Konseling Kelompok
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh pembahasan dan pemecahan
masalahnya melalui dinamika kelompok.Materinya meliputi:
a.Pemahaman dan pengembangan sikap, kepribadian, serta potensi dasar siswa.
b.Pemahaman tentang kelemahan diri siswa serta penanggulangannya.
c.Pengembangan dan penyaluran kelebihan yang dimiliki .
d.Cara berkomunikasi di rumah dan di masyarakat.
e.Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik .
f.Pengembangan kondisi pribadi dan linkungan .
g.Mengembangkan kecenderungan karier .
h.Pemantapan pengambilan keputusan .
i.Pengentasan masalah pribadi.
c.Referal ( Rujukan atau Alih Tangan Kasus )
Di sekolah alih tangan khasus dapat diartikan bahwa guru atau staff sekolah lainnya mengalih tangankan
siswa yang bermasalah kepada guru pembimbing dalanm masalah pribadi-sosial, masalah belajar, dan
masalah karier . Sebaliknya bila guru pembimbing atau konselor menemukan siswa bermasalah dalam
pemahaman dan penguasaan materi pelajaran atau latihan perbaikan atau program pengayaan. Guru
pembimbing juga dapat mengalih tangankan permasalahan siswa kepada ahli lainnya yang relevan,
seperti dokter, psikolog, dan ahli agama.
d.Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Konselor berkolaborasidengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta
didik ( seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadi ) membantu memecahkan masalah peserta didik,
dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-
aspek itu di antaranya :
1.Menciptakan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi pelajar
peserta didik
2.Memahami karateristik peserta didik yang unik dan beragam
3.Menandai peserta didik yang diduga bermasalah
4.Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching
5.Mereferal ( mengalihtangankan )peserta didik yang memerlukan pelayanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing
6.Memberikan informasi yang up to date tentang kaitan mata pelajaran
dengan bidang kerja yang diminati peserta didik
7.memahami perkembangan dunia kerja , agar dapat memberikan informasi yang luas kepada peserta
didik tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja,suasana kerja,persyaratan dan prospek kerja
8.Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional,sosial, maupun moral-spiritual (hal ini
penting, karena guru merupakan “figur central” bagi peserta didik )
9.Memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajara yang diberikannya secara efektif.
e.Kolaborasi dengan Orang Tua
Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik. Kerjasama ini penting agar
proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di sekolah/madrasah, tetapi juga orang
tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan tewrjadinya saling memberikan informasi, pengertian
, dan tukar fikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik atau
memecahkan masalah yang mungkin di hadapi peserta didik. Ada beberapa upaya yang dapat di lakukan
untuk menjalin kerjasama dengan orang tua, yaitu :
1.Kepala sekolah atau komite sekolah/madrasah (minimal satu semester satu atau dua kali), pelaksanaan
dapat dilakukan bersamaan dengan pembagian raport.
2.Sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan belajar atau masalah
peserta didik
3.Orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah terutama menyangkut
kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya.
f.Kolaborasi dengan Pihak-Pihak Terkait di Luar Sekolah
Merupakan upaya sekolah/madrasah untuk melakukan kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang
dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Hubungan kerjasama ini seperti
dengan pihak-pihak
1.Instansi pemerintah
2.Instansi swasta
3.Organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
4.Para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog,psikiater, dan dokter
5.MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling)
6.Depnaker ( dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan).
g.Konsultasi
Konselor / Guru Bk menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua atau pihak pimpinan sekolah
yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para
peserta didik, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik,
melakukan referal dan meningkatkan kualitas program BK
h.Mediasi
Dimaksudkan agar siswa dapat berkolaborasi dengan pihak lain dalam
menyelesaikan masalahnya dan guru BK sebagai medianya/ penghubung.
i.Bimbingan Teman Sebaya ( Peer Guidance )
bimbingan teman sebaya adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik
lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh
konselor. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu
peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun nun-akademik.
Di samping itu juga berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan
informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang perlu mendapat pelayanan
bantuan bimbingan atau konseling.
j.Konferensi Kasus
Dalam konferensi khasus secara spesifik, dibahas permasalahan yang dialami oleh siswa tertentu dalam
suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait, seperti guru pembimbing /konselor, wali
kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua dll, yang diharapkan dapat memberikan data dan
keterangan lebih lanjut, serta kemudahan-kemudahan bagi terpecahnya permasalahan tersebut. Konferensi
khasus ini memiliki sifat terbatas dab tertutup.
k.Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah dalam pelaksanaan bimbingan mempunyai dua tujuan pokok:
a.Untuk memperoleh berbegai keterangan atau data yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan
permasalahan siswa.
b. Untuk pembahasan dan pemecahan masalah siswa melalui pengamatan dan wawancara, terutama
tentang kondisi rumah, fasilitas belajar siswa dan hubungan antar keluarga dalam kaitannya dengan
permasalahan siswa.
3.Perencanaan Individual
Konselor membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau
informasi yang di peroleh yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan, atau aspek-
aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.Pelayanan perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui
pelayanan penempatan ( Penjurusan dan Penyaluran, untuk membentuk peserta didik menempati posisi
yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
4.Dukungan Sistem
a.Pengembangan Profesi
Konselor secara terus menerus berusaha untuk meng-update pengetahuan dan ketrampilannya melalui (1)
in service training, (2) aktif dalam Organisasi Profesi, (3) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti
seminar, dan workshop (lokakarya), atau (4) melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi ( Pasca
Sarjana.
b.Manajemen Program
Program Pelayanan BK tidak mungkin akan tercipata, terselenggara dan tercapai bila tidak memiliki suatu
sistem manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah. Oleh karena
itu bimbingan konseling harus ditempatkan sebagai bagian terpadu dari seluruh program sekolah dengan
dukungan wajar dalam aspek kersediaan sumber daya manusia (konselor), maupun sarana dan
pembiayaan.
c.Riset dan Pengembangan
Strategimelakukan penelitian, mengikuti kegiatan profesi dan mengikuti aktifitas peningkatan profesi
serta kegiatan pada organisasi profesi.
E.Bidang Bimbingan
Pelayanan bimbingan konseling hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran pelayanan, serta
karakteristik dan perkembangan siswa dalam aspek pribadi, sosial, pendidikan serta karir.
Dalam layanan bimbingan perlu memperhatikan kebutuhan siswa untuk masing-masing kelas sesuai
dengan skala prioritas. Adapun isi dari layanan bimbingan adalah sebagai berikut:
a.Bimbingan Pribadi Sosial meliputi:
a)Melatih cara pengendalian dan mengarahkan emosi
b)Membuat keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat
c)Memahami perkembangan psiko-seksual yang sehat
d)Memahami terbentuknya prasangka dan mengkaji akibat-akibatnya
e)Mengetahui bagaimana mengatur dan menggunakan waktu secara efektif
f)Menggambarkan situasi di sekolah dan di rumah, serta keterkaitannya
g)Memahami situasi dan cara-cara mengendalikan kondlik
h)Membedakan bermacam-macam resiko yang mungkin dihadapi
b.Bimbingan Belajar meliputi:
a)Mengembangkan kebiasaan-kebiasaan belajar yang efektif untuk bekerja dimasa yang akan dating
b)Memahami kekuatan diri dalam nelajar
c)Dapat mengatur dan menggunakan waktu secara efektif
d)Mengetahui sebab kegagalan dalam mengikuti test
c.Bimbingan Karier meliputi:
a.Menilai pola karir dan menjelaskan kemungkinan terjadi perubahan sewaktu-waktu
b.Menilai perlunya keluesan dalam peranan dan pilihan karier
c.Merencanakan studi lanjutan dan menata tujuan sekolah berdasarkan penilaian diri dan penjajagan
karier
d.Mengembangkan kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengalaman dimasa lalu dan menggunakannya
dimasa datang
F.Teknik, Waktu, dan Tempat Pelaksanaan
1.Teknik Pelaksanaan
Layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan adalah:
a.Dengan cara klasikal, yaitu untuk melayani siswa yang sama kebutuhannya, tanpa perlu pemisahan .
b.Dengan cara kelompok, yaitu untuk melayani siswa yang sama kebutuhannya, namun dengan latar
belekeng yang berbeda, termasuk perbedaan jenis kelamin, agama, usia.
c.Dengan cara individual, yaitu pelayanan secara individual sesuai dengan keadaan masalah serta
karakteristiknya.
d.Dengan alih tangan kasus(referral), yaitu dengan cara meminta bantuan kepada pihak lain yang
dipandang lebih berwenang, misalnya dokter, psikolog, guru mata pelajaran, ulama, dll.
2.Waktu Pelaksanaan
Agar layanan bimbingan dapat terlaksana secara efektif, maka kegiatannya memerlukan waktu tertentu.
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling mempunyai arti dan keperluan yang sama dengan kegiatan
pelajaran .
3.Tempat Pelaksanaan.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan pengaturan tempat secara khusus, yaitu di
Ruang BK MI SALAFIYAH. Hal ini mengingat bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan
layanan khusus yang menyangkut pribadi siswa dengan segala karakteristiknya.

BAB IV
PENUTUP/EVALUASI
A.Tujuan Evaluasi
Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian atau evaluasi diperlukan untuk
memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dari informasi hasil
penilaian tersebut dapat diketahui sampai sejauh derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbinga dan konseling
tersebut.
B.Jenis Evaluasi
Ada dua macam kegiatan penilaian program bimbingan dan konseling, yaitu:
1.Penilaian Proses
Penilan proses yang dimaksud adalah untuk mengetahui sampai sejauhmana keefektifan layanan bimbingan dan
konseling dilihat dari prosesnya.
2.Penilaian Hasil
Dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya .
C.Aspek Yang Dinilai.
Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil adalah sebagai berikut:
a)Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
b)Keterkasanaan program
c)Hambatan-hambatan yang dijumpai
d)Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
e)Respon siswa, personal sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan
f) Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujutnlayanan bimbingan, pencapaian tugas- tugas
perkembangan dan hasil- hasil belajar.
g)Keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupannya
dimasyarakat.
D.Sumber Informasi
Sumber informasi untuk evaluasi dapat kita peroleh dari siswa, orang tua, kepala sekolah, para wali kelas, guru mata
pelajaran, para pejabat Depdiknas, organisasi profesi bimbingan (IPBI, ABKIN dll) , sekolah lanjutan dan
sebagainya.
E.Penilaian
Di tingkat sekolah Kepala Sekolah dibantu pembimbinga khusus, sedangkan di tingkat wilayah kab/kodya adalah
pejabat yang berwenang mengadakan evaluasi terhadap keberhasilan layanan bimbingan dan konseling.
F.Teknik Penilaian
Penilaian yang dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi documenter, angket, test analisis hasil kerja
siswa.
Penilaian perlu diprogramkan secara sistamatis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik mengenai proses maupunhasil
perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dalan tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program
layanan bimbingan dan konseling selanjutnya.
Purwakarta,Juli 2020
Kepala Madrasah Guru BK

H.Muhammad Yamin,S.Pd.I,M.Si SYARIF HIDAYATULLOH.S.Pd.I

BIMBINGAN KONSELING
MI SALAFIYAH SEMPUR
NO TANGGA NAMA SISWA MASALAH SOLUSI KETERANGAN
L PERMASALAHAN

Purwakarta...............................2020
KEPALA MADRASAH GURU BK

ABDUL WAHAB,S.Ag SYARIF HIDAYATULLOH S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai