Disusun oleh :
( KELOMPOK III )
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami pajatkan Kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kerajinan Kain Perca” dengan baik. Selama proses pembuatan makalah ini, kami
juga mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami
ucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Sriawan Asri, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Pembelajaran Kompetensi Mengajar, yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dengan baik
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral maupun material
3. Teman-teman kelompok yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang
telah berpartisipasi dan memberikan saran serta kritik
Penyusun,
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 9
B. Saran ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kompetensie membuka dan menutup pelajaran ?
2. Apa tujuan kompetensi membuka dan menutup pelajaran?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam membuka dan menutup pelajaran ?
4. Apa saja kompenen yang di perlukan dalam membuka dan menutup pelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
1
Asril Zainal, Micro Teaching (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010). hlm. 69-71.
1
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
4. Untuk Mengetahui komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
D. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang penulis gunakan dalam makalah ini adalah
metode network research dan referensi jurnal terkait pembelajaran kompetensi
membuka dan menutup pelajaran telah sesuai dengan materi yang dikupas dalam
makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT remaja rosdakarya, 2015), hlm. 242.
3
Barnawi dan M. Arifin, Teori & Praktik Pengajaran yang Efektif & Kreatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2015), hlm. 130.
3
2) Peserta didik mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
3) Peserta didik mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan
yang mungkin diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran.
4) Peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai
dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya.
5) Peserta didik dapat menghubungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau
konsep-konsep yang trcantum dalam suatu peristiwa.
6) Peserta didik dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari
pelajaran itu,sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam
mengajar.
4
Joni dan Abimanyu Soli, dkk. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut. (Jakarta: Tim Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, 1985). hlm. 4-5.
4
Keberhasilan kegiatan membuka pelajaran ini, dapat ditengarai dengan adanya
menskemakan satuan-satuan bahasa yang akan dipelajari, yaitu munculnya pusat
perhatian anak, terutama mata pelajaran yang akan dipelajari. Untuk memperoleh
kebermaknaan yang dimaksud, guru dapat memilih kegiatan ataupun keterangan yang
ada kaitannya dengan materi pelajarannya.
2. Kontinu ( Berkesinambungan )
Penggunaan keterampilan membuka pelajaran bersifat kontinu (
berkesinambungan ). Artinya, antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan tidak
terjadi garis pemisah. Oleh karena itu, gagasan pembukaan dengan pokok bahasan
dari segimateri harus harus ada relevansinya. Disarankan bahwa gagasan pembuka
harus memiliki tingkat inklusivitas yang lebih tinggi/umum dibandingkan pokok
bahasan itu sendiri. Terutama sekali gagasan pembuka yang berbentuk bahan pengait.
5
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka Cipta,
2000). hlm. 64.
5
2. Berurutan dan berkesinambungan
Kegiatan ini dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan atau merangkum kembali
pelajaransebagai bagian dari kesatuan yang utuh. Perwujudan prinsip berurutan dan
berkesinambungan inimemerlukan adanya suatu susunan bahan pelajaran yang tepat,
sesuai dengan minat siswa, adakaitan logis antara satu bagian dengan lainnya,
sehingga dapat disusun rantai kognisi yang jelasdan tepat.
Beberapa cara yang digunakan oleh guru dalam membangkitkan perhatian dan minat
siswa dalam mengikuti pelajaran:
2. Menimbulkan motivasi
Motivasi siswa dalam proses belajar mengajar selalu berubah-rubah yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal seperti cara mengajar yang menjenuhkan dan
lain-lain. Beberapa cara untuk menimbulkan motivasi siswa antara lain :
6
Barnawi dan M. Arifin, Teori & Praktik Pengajaran yang Efektif & Kreatif, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2015 ). hlm. 129
6
a) Bersemangat dan antusias artinya guru harus terlihat semangat dalam mengajar,
guru mampu mengkondisikan suatu masalah dengan profesinya, guru harus
terlihat cerah,ramah, berwibawa serta jelas dalam mengucap intonasi kata dalam
mengajar.
b) Menimbulkan rasa ingin tau miosalnya guru dalam pembelajaran berlangsung
guru sering menceritakan peristiwa yang aktual yang menimbulkan suatu
pertanyaan atau dengan cara menunjukkan suatu model atau gambar yang dapat
merangsang siswa untuk bertanya.
c) Mengemukakan ide yang tampaknya bertentangan misalnya guru mengajukan
masalah sebagai berikut setiap mahasiswa memiliki sebuah cita-cita tetapi
mengapa mahasiswa masih cenderung malas dalamberusaha?setiap siswa itu
memiliki suatu keinginan untuk bejara tetapi mengapa masih malas untuk belajar?
Dan mengapa kadang siswa yang belajar juga masih belum tentu bisa dengan apa
yabg dipelajari nah... mengapa itu?
d) Memperhatikan dan menfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa misalanya
dalam memulai atau dalam pelajaan berlangsung guru sering kali membicarakan
suatu peristiwa yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh masyarakat , baik
itu sebuah peristtiwa atau pun mode, sehingga dalam hal ini guru dituuntut
dalam mengikuti suatu perkembangan baik dari TV,internet, surat kabar,majalah
dan sebagainya.
e) Memberi acuan atau struktur artinya guru dalam memulai pelajaran hendaknya
mengemukakan secara singkat kompetensi dasar, hal-hal yang diperlukan
dalam pembelajaranya , dan cara-cara yang akan ditempuh dalam pembelajaran
materi. Agar siswa memiliki suatu gambaran yang jelas mengenai apa yang akan
dipelajari. memberikan acuan atau struktur yang dapat dilakukan oleh guru antara
lain:
1) Mengemukakan kompetensi dasar, indikator belajar, dan batas-batas tugas.
2) Memberi petunjuk atau saran tentang langkah-langkah kegiatan.
3) Mengajukan pertanyaan pengarahan.
7
E. Komponen-Komponen Menutup Pelajaran
Menjelang akhir pelajaran atau akhir setiap penggal kegiatan, guru harus
melakukan penutupan pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang
pokok meteri. Komponen dan aspek tersebut adalah sebagai berikut:7
1. Meninjau Kembali
Pada akhir kegiatan baru, guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang
diajarkan sudah dipahami oleh siswa atau belum. Kegiatan ini meliputi:
a) merangkum inti pelajaran ( berlangsung selama proses KBM )
b) Membuat ringkasan ( dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak
memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali )
2. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman
yang utuh terhadap konsep materi yang dijelaskan adalah dengan dilakukannya
evaluasi. Bentuk bentuk evaluasi itu meliputi:
a) Mendemonstrasikan keterampilan, misalnya setelah selesai mengarang puisi,
guru dapat meminta siswa untuk membacakannya di depan kelas;
b) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain;
c) Mengekpresikan pendapat siswa sendiri;
d) Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demonstrasi yang
dilakukan guru atau siswa lain.
e) Soal soal tertulis seperti Uraian,Tes objektif , Melengkapi lembar kerja dan lain-
lain.
7
Ibid., hlm. 130.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas , maka dapat disimpulkan bahwa ketrampilan membuka dan
menutup pelajaran merupakan salah satu hal yang penting bagi seorang guru dalam melakukan
proses pembelajaran. Membuka pelajaran merupakan awal dilaksanakannya proses
pembelajaran, jika hal ini di lakukan degan baik dan benar akan membawa dampak positif
terhadap keberhasilan proses kegiatan berikutnya.
Untuk mengetahui apakah proses tersebut dilakukan dengan baik dan benar, maka ada
salah satu ketrampilan yang harus dilakukan oleh guru, yaitu ketrampilan menutup pelajaran.
Kegiatan dalam menutup pelajaran bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran
secara menyeluruh mengenai apa yang telah dipelajari oleh siswa, hal ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pencapaian siswa serta tingkat keberhasilan guru dalam sebuah proses
pembelajaran.
B. Saran
Menjadi seorang guru yang baik adalah guru yang mampu menguasai 9 ketrampilan dasar
mengajar dan salah satunya adalah ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. Seringkali
guru menghiraukan ketrampilan ini, padahal ketrampilan membuka dan menutup pelajaran
adalah salah satu hal penting yang dapat membantu keberhasilan proses belajar mengajar di
dalam kelas.
Dengan demikian tersusunnya makalah ini dapat membantu kita untuk lebih memahami
ketrampilan membuka dan menutup pelajaran, sehingga nanti ketika kita menjadi seorang guru,
kita bisa mengaplikasikannya dengan baik. Tetapi tentu saja dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik beserta saran yang membangun sangat kami
harapkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. dan Barnawi. Teori & Praktik Pengajaran yang Efektif & Kreatif. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media. 2015.
Djamarah, Saiful B. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
2010.
Soli, Abimanyu, PAH, D.N., Joni, R (ed.). Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut. Jakarta:
Tim Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1985.
10