Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang


telah memberikan taufik dan hidayah – Nya , sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengembangan Materi Pembelajaran
“. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Perencanaan Pembelajaran pada semester empat. Guna memenuhi Tugas
Kelompok yang telah dipertanggungjawabkan kepada penulis, di semester empat
ini, tahun akademik 2016/2017.Dalam pembahasan makalah ini menguraikan
tentang memahami dan menjelaskan hakekat materi pembelajaran, sumber-
sumber materi pembelajaran dan pengemasan materi pembelajaran.

Kami haturkan terimakasih kepada yang terhormat dosen mata


kuliah perencanaan pembelajaran yang telah memberikan tugas, menjadikan
semangat dan termotivasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak


kelemahan dan kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan wawasan dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan untuk lebih baik lagi dalam penyusunan
makalah selanjutnya.

Gorontalo, April 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
0
KATA PENGANTAR ............................................................................................1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................4

1.3 Tujuan................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Materi Pembelajaran............................................................................5

2.2 Sumber-Sumber Materi Pembelajaran...............................................................7

2.3 Pengemasan Materi Pembelajaran.....................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................12

3.2 Saran ...............................................................................................................12

Daftar Pustaka......................................................................................................13

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan


pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan


kreatifitas pengajar, serta materi pembelajaran yang disampaikan dan cara
pengembangannya. Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini, makalah ini akan
membahas tentang Pengembangan Materi Pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
2
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang ada adalah sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Materi Pelajaran?


2. Apa sajakah sumber-sumber materi pembelajaran?
3. Apa saja bentuk-bentuk dalam pengemasan materi pembelajaran?

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui hakekat materi pembelajaran
2. Untuk mengetahui sumber-sumber materi pembelajaran
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pengemasan materi pembelajaran

3
BAB II
PE M BAHASAN

2 . 1 H a k e k a t Materi Pelajaran
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang
harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka
pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan
tertentu. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi 3 yaitu pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap. Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disimpan
dalam pikiran siswa. Ketrampilan menunjuk pada tindakan-tindakan (fisik dan
nonfisik) yang dilakukan seseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai
tujuan tertentu. Sikap menunjuk pada kecenderungan seseorang untuk bertindak
sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini kebenarannya oleh siswa.
Materi pelajaran (leanrning materials) adalah segala sesuatu yang menjadi isi
kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompentensi dasar dalam
rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan
pendidikan tertentu. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi: pengetahuanan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude).
Merril (1977), membedakan isi materi pelajaran menjadi empat macam yaitu:
fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. Fakta adalah sifat dari suatu gejala,
peristiwa,benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh panca indra. Fakta
merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan data-data spesifik (tunggal)
baik yang telah maupun yang sesuatu dangan terjadi yang dapat diuji atau
diobservasi. Fakta merupakan materi pelajaran yang paling sederhana, karena
materi ini sifatnya hanya mengingat hal-hal yang spesifik.

4
Keterampilan fisik adalah keterampilan motorik seperti keterampilan
mengoperasikan komputer, keterampilan mengemudi, keterampilan memperbaiki
suatu alat, dan lain sebagainya. Menurut Hilda Taba (1962), bahasa atau materi
pelajaran dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan, yakni fakta khusus, ide-ide
pokok, konsep, dan sistem berpikir. Fakta khusus adalah bentuk materi kurikulum
yang sangat sederhana. Ide-ide pokoko bisa berupa prinsip atau generalisasi.
Konsep menurut hilda taba lebih tinggi tingkatannya dari ide pokok. Memahami
konsep berarti memahami sesuatu yang abstrak sehingga mendorong anak untuk
berpikir lebih mendalam. Konsep akan muncul lebih mendalam berbagai konteks
situasi, misalnya konsep akan terkait dalam berbagai situasi, misalnya konsep
tentang kemiskinan, kebudayaan, perubahan sosial, dan lain sebagainya.

Konsep adalah abstralsi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda


atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah
karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi
suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep. Lainya. Pemahaman tentang
konsep harus didahului dengan pemahaman tentang data dan fakta, sebab atribut
itu sendiri pada dasarnya adalah sejumlah fakta yang terkandung dalam objek.
Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan
siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu.
Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris
dinamakan generalisasi yang selanjutnya dapat ditarik ke dalam prinsip. Materi
pelajaran tentang prinsip akan lebih sulit dibandingkan dengan fakta, atau konsep.
Sebab, seseorang akan dapat menarik suatu prinsip apabila sudah memahami
berbagai fakta dan konsep yang relevan. Keterampilan ? dua bentuk, yaitu
keterampilan intelektual dan keterampilan fisik. Keterampilan intelektual adalah
keterampilan berpikir melalui usaha menggali, menyusun dan menggunakan
berbagai informasi, baik berrupa data, fakta, konsep, ataupun prinsip, dan teori.

Keterampilan fisik adalah keterampilan motorik seperti keterampilan


mengoperasikan komputer, keterampilan mengemudi, keterampilan memperbaiki
suatu alat, dan lain sebagainya. Menurut Hilda Taba (1962), bahasa atau materi
5
pelajaran dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan, yakni fakta khusus, ide-ide
pokok, konsep, dan sistem berpikir. Fakta khusus adalah bentuk materi kurikulum
yang sangat sederhana. Ide-ide pokoko bisa berupa prinsip atau generalisasi.
Konsep menurut hilda taba lebih tinggi tingkatannya dari ide pokok. Memahami
konsep berarti memahami sesuatu yang abstrak sehingga mendorong anak untuk
berpikir lebih mendalam. Konsep akan muncul lebih mendalam berbagai konteks
situasi, misalnya konsep akan terkait dalam berbagai situasi, misalnya konsep
tentang kemiskinan, kebudayaan, perubahan sosial, dan lain sebagainya.

2.2 Penentuan Sumber-sumber belajar


Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh.
Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya.
Misalnya, siswa ditugasi untuk mencari koran, majalah, hasil penelitian, dsb. Hal
ini sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif . Berbagai sumber dapat kita
gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi
dan kompetensi dasar.

Beberapa jenis sumber belajar antara lain:


1. buku
2. laporan hasil penelitian
3. jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
4. majalah ilmiah
5. kajian pakar bidang studi
6. karya profesional
7. buku kurikulum
8. terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
9. situs-situs Internet
10. multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)
11. lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
12. narasumber
Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru hanya bergantung pada
satu jenis sumber sebagai satu-satunya sumber belajar. Sumber Belajar adalah
6
rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus
melakukan analisis dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk dikembangkan
dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan pembelajaran bukanlah usaha
mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku, tetapi membantu
peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan
sumber belajar maupun bahan ajar secara bervariasi.
Sumber materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran
dapat dikatergorikan sebagai berikut

a. Tempat atau lingkungan


Lingkungan merupakan sumber pelajaran yang sangat kaya sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Ada dua bentuk lingkungan belajar, yakni pertama
lingkungan atau tempat yang sengaja didesain untuk belajar siswa seperti
laboratorium, perpustakaan, rung internet dan lain sebagainya. Kedua lingkungan
yan tidak didesain untuk proses pembelajaran akan tetapi keberadaanya dapat
dimanfaatkan.
b. Orang atau narasumber
Pengetahuan itu tidak statis, akan tetapi bersifat dinamis, yang terus
berkembang sangat cepat. Misalnya peraturan dan undang-undang baru dalm
berbagai ilmu pengetahuan mutakhir, seperti munculnya berbagai jenis penyakit
misalnya flu burung, sapi gila, dan lain sebagainya serta berbagai jenis rekayasa
genetik; muculnya berbagai fenomena alam serta pengaruhnya terhadap gelaja-
gejala sosial dan lain sebagainya.
c. Objek
Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang akan
membawa siswa pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu.

d. Bahan cetak dan noncetak


Bahan cetak (printed material) adalah informasi sebagai materi pelajaran
yang di simpan dalam berbagai bentuk tercetak seprti buku, majalah, koran, dan
lain sebagainya.

2.3 PENGEMASAN MATERI PEBELAJARAN

7
1) Prinsip Pengemasan
materi pelajaran pada hakikatnya adalah persan-pesan yang ingin kita
sampaikan pada anak didik untuk dikuasai. Pesan yang disampaikan perlu
dipahami oleh siswa, sebab manakala tidak dipahami maka pesan tidak akan
menjadi informasi yang bermakna. Agar pesan yang ingin di sampaikan bermakna
sebagai bahan pembelajaran, maka ada sejumlah kriteria yang harus di perhatikan
di antaranya adalah sebagai berikut[9]
a) Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabilah bersifat baru atau mutakhir.
b) Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pengalaman
siswa.
c) Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian rupa
sehingga menggugah emosi.
d) Humor, artinya pesan yang di sampaikan sebaiknya di kemas sehingga
menampilkan kesan lucu.

Pengemasan materi dan pesan pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara
yakni pengemasan secara visual dan pengemasan dalam bentuk cetakan. Beberapa
pertimbangan teknis dalam mengemas isi atau materi pelajaran menjadi bahan
belajar diantaranya adalah:
a. kesesuian dengan tujuan yang harus dicapai
Sebelum dilakukan pengemasan materi pelajaran sebaiknya ditentukan terlebih
dahulu tujuan yang harus dicapai baik berupa tujuan dalam bentuk perubahan
perilaku yang bersifat umum, maupun perilaku terukur dalam bentuk indikator
hasil belajar.
b. kesederhanaan
Kesederhanaan pengemasan bertujuan untuk mempermudah siswa belajar.
Kesederhanaan dalam pengemasan ini berupa kesederhanaan dalam penyajiannya,
bahasa yang komunikatif dan mudah ditangkap maknanya, dan lebih praktis.
c. unsur-unsur dasar pesan
Dalam setiap kemasan sebaiknya terdapat unsur gambar sehingga mudah
dipahami.
d. pengorganisasian bahan

8
Bahan pelajaran sebaiknya disusun dalam bagian-bagian menuju keseluruhan.
Setiap siswa selesai mempelajari unit tertentu segera berikan umpan balik
sehingga siswa menguasai materi secara keseluruhan dan tuntas.
e. pertunjukan cara penggunaan
Dalam bentuk apapun pengemasan materi harus disertai petunjuk cara
penggunaannya

2) Bentuk-bentuk Pengemas
Materi pelajaran yakni, berbagai informasi yang harus dipahami siswa dapat
dikemas dalam berbagai bentuk. Beberapa bentuk pengemasan materi pelajaran.

1. Materi pelajaran terprogram


Materi pelajaran terprogarm adalah salah satu bentuk penyajian materi
pembelajaran materi individual, sehingga materi pelajaran dikemas untuk dapat
dipelajari secara mandiri. Ciri dari materi pelajaran terprogram ini :
a. materi pelajaran disajikan dalam bentuk unit atau begian terkecil
b. menurut aktivitas siswa
c. mengetahui dengan segera setiap selesai mempelajari materi pelajaran.
Materi terprogram bisa dikemas dalam bentuk tercetak (printed material),
yang kemudian dikenal dengan pengajaraan terprogram (program teaching) atau
bisa dalam bentuk non-tercetak seperti dalam bentuk video dan komputer
(computer based instrutional).

2. Pengemasan materi pelajaran melalui modul


Modul adalah satu kesatuan program yang lengkap, sehingga dapat dipelajari
oleh siswa secara individual. Seperti halnya dalam pelajaran terprogram, melalui
modul siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatanya masing-masing.
Dalam sebuah modul minimal berisi tentang:
a. Tujuan yang harus dicapai
b. Petunjuk penggunaan
c. Rangkuman materi
d. Kegiatan belajar
e. Tugas dan latihan
f. Sumber bacaan
g. Item-item tes
h. Kriteria Keberhasilan
i. Kunci jawaban.

9
3. Pengemasan materi pelajaran kompilasi
Kompilasi adalah bahan belajar yang disusun dengan mengambil bagian-
bagian yang dianggap perlu dari berbagai sumber dan menggabungkannya
menjadi satu kesatuan dipelajari siswa. Agar materi pelajaran dapat disajikan
secara sistematis, maka penyusunannya dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a) Tentukan tujuan yang harus dicapai oleh pengemasan materi pelajaran melalui
sistem kompilasi.
b) Kemukakan secara ringkas tentang bahan-bahan yang dikompilasikan.
c) Jelaskan petunjuk-petunjuk dalam mempelajari bahan kompilasi.
d) Buatlah alat tes untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mempelajari
kompilasi.
e) Antara satu bahan yang diambil dari satu sumber dan sumber lainnya, diberi
penyekat

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Materi pembelajaran adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.Pengertian materi pembelajaran bisa dipandang dari dua sisi yaitu dari
siswa dan dari sisi guru. Apabila materi pembelajaran itu di pandang dari sisi
siswa maka diartikan sebagai segala hal yang harus dipelajari oleh siswa. Tapi
jika ditinjau dari sisi guru, maka materi pembelajaran bisa diartikan sebagai segala
hal yang harus diajarkan oleh guru.
tanpa adanya materi pelajaran, atau apabila materi yang dipelajari tidak sesuai
dengan tujuan pembelajaran maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
Dengan demikian, pemilihan dan penetapan materi pembelajaran menjadi sangat
penting keberadaannya.
Dalam pengembangan materi pembelajaran diperlukan sumber – sumber materi
pembelajaran dan juga pengemasan materi pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat berjalan dan mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri
10
3.2 SARAN
Setelah mempelajari mengenai makalah pengembangan materi pembelajaran
ini diharapkan kita dapat mengambil pelejaran dalam pengembagan materi
sebagai calon tenaga pengajar nanti. Untuk kesempuranaan makalah diharapkan
untuk bisa sama – sama kita perbaiki
.

11
DAFTAR PUSTAKA

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta), 2003, hal. 224

http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/pengembangan-materi-
pembelajaran.html, Tanggal 30 Desember 2011, Pukul 15:12 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran, Tanggal 30 Desember 2011, Pukul


15:36 WIB.

http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-
pembelajaran/, Tanggal 30 Desember 2011, Pukul 13:49 WIB

http://mgmpips.wordpress.com/2007/03/24/sumber-bahan-ajar/, Tanggal 30
Desember 2011, pukul 16:56 WIB

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:


Kencana.

12

Anda mungkin juga menyukai