Pendahuluan
Banyak sumber-sumber yang berbeda yang diampil dalam mencapai lingkungan pengajaran
yang efektif. Salah satu sumbernya dari materi kurikulum yang sering disebut dengan bahan
ajar pembelajaran. Bahan ajar ini memegang peranan penting dalam membantu untuk
memotivasi, mengajar dan mengevaluasi peserta didik. Beberapa orang menyatakan bahwa
materi kurikulum merupakan factor penting dalam apakah pelajar lebih berhasil dari pada
pengajar.Beberapa argumen manyatakan bahwa pendidik tidak harus meremehkan kualitas
materi kurikulum dalam lingkungan belajar mengajar yang efektif.
Bahan Kurikulum
Ada banyak jenis dan bentu bahan kurikulum, salah satunya dapat menjelaskan defenisi dari
bahan ajar tersebut. Berikut ini ada beberapa fungsi dari bahan kurikulum tersebut, yaitu:
2. Bahan Audiovisual
Bahan ini melibatkan pendengaran dan penglihatan pada saat yang bersamaan
meskipun tidak semuanya digunakan secara bersamaan, misalnya slide proyektor.
Ada beberapa tipe bahan audiovisual yang bisa digunakan, yaitu
Gambar
Grafik
Transparasi
Strip Film
Poster
Kaset Audio
Rekaman
Film
Film Loop
Slide seri
Kaset Video
Mikro Komputer
Internet
3. Manipulative Aids
Bahan ajar yang menggunakan alat bantu dalam pengajarannya, contohnya
Puzzles
Game
Model
Specimens
Boneka/figure
Experiment
Trainer
Simulasi
Seorang pengajar harus memanfaatkan semua kebijakan dari potensi-potensi yang ada dalam
menyusun bahan kurikulum. Hal ini berarti bahwa pengajar mampu mengandalkan sebuah
materi kurikulum untuk menyempurnakan keahlian mereka agar bisa lebih propesional. Poin
penting dari materi kurikulum adalah bagaimana bahan kurikulum tersebut bisa mengajarkan
secara efektif pada pengajar dan pelajar.
Alasan yang penting lainnya dalam pengamanan materi kurikulum adalah kurangnya waktu
instruksi dalam pengembangan materi bahan ajar pengajar. Waktu merupukan factor penting
dalam penyusunan materi kurikulum yang lebih baik.
Alasan ketiga yang mempengaruhi dalam penyusunan materi kurikulum adalah biaya. Biaya
merupakan factor ketiga apakah materi kurikulum perlu dibeli atau dikembangkan. Jika
pengajar memilih lebih mengutamakan waktu pengembangan maka ia akan mengembangkan
materi kurikulumnya sendiri, namun pengajar juga bisa membeli materi kurikulum yang ada
dipasaran. Namun jika pengajar memilih untuk membeli pilihlah bahan yang memiliki
kualitas yang baik karena hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas pelajar yang dihasilkan.
Dalam menseleksi materi kurikulum ada beberapa factor penting yang harus diperhatikan
yaitu:
1. Informasi Umum
Langkah pertama dalam proses penseleksian adalah mendapatkan informasi tentang
materi yang diajarkan. Dimana pengajar mampu meluhihat judul, penulis, penerbit,
pemasok dan tahun terbit suatu materi kurikulum.
2. Area Penilaian
Pada tahapan ini berfokus pada materi tertentu dimana bahan yang dipertimbangkan
harus dievaluasi terlebih dahulu. Kemudian akhirnya apakah bahan tersebut dapat
digunakan atau tidak. Ada beberapa standar yang harus digunakan pada tahapan ini, yaitu:
Bias, pada saat ini perhatian public terhadap bias sangatlah kuat dalam penyeleksian
bahan materi kurikulum. Dimasa lalu pengembangan dengan menggunakan bias tidak
terlalu dipertimbangkan karena bisa berefek negative pada perkembangan sifat pelajar
contohnya foto-foto atau kata-kata bias bisa digunakan dalam penyusunan materi
kurikulum. Bias dapat terjadi pada fitnah pekerjaan, deskriminasi umur, agama.
Selain itu bias bisa dilihat dimajalah melalui iklan-iklan yang muncul bisa di analisis
untuk menemukan konten yang pantas, misalnya dalam suatu iklan memuat konten
yang tidak pantas seperti pelecehan melalui kata-kata yang tidak pantas maka hal ini
tidak bisa dimasukkan dalam penyusunan materi kurikulum.
Kemampuan Membaca, dalam penyusunan materi pengajaran pengajar harus mampu
mengetahui kemampuan membaca masing-masing pelajarnya. Hal ini dikarenakan
pemahaman setiap siswa terhadap materi yang diajarkan berbeda-beda.
Konten, area penilaian harus memahami pentingnya peninjauan terhadap konten yang
menyangkut kepada bahan tersebut. Apakah sesuai dengan isi materi yang akan
diberikan kepada siswa.
Persentasi, hal ini mengaju pada persentasi yang ditampilkan pada pelajar oleh
pengajar tersebut.
Belajar, yang peling efektif dalam bahan kurikulum adalah belajar dimana belajar
tesebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada. Misalnya apakah konten yang
ada dapat membangun pembelajaran yang lebih baik?, apakah situasi belajar menarik
bagi siswa atau tidak?, apakah pembelajaran diaplikasikan oleh siswa?
Dukungan, sangat sedikit materi kurikulum yang dapat digunakan dalam lingkungan
pendidikan. Sering adanya peralatan khusus atau sumberdaya lainnya yang tidak
dimiliki dalam lingkungan pembelajaran.
Biaya, biaya merupakan peranan penting dalam mendukung kesempurnaan
pengguanan bahan kurikulum.
3. Kekuatan dan keterbatasan
Dalam penyusunan bahan kurikulum perlu diketahui kekuatan dan keterbatasan masing-
masing bahan yang akan disediakan sehingga hal ini dapat memunculkan kebijakan
pengajar dalam memilih bagaimana cara menampilkan materi yang akan diajarkan.
4. Penialaian ringkasan
Dalam penyusunan materi pengajar perlu mengetahui nilai-nilai ringkasan yang ada pada
masing-masing materi kurikulum yang ada.
Dalam penyusunan materi kurikulum yang diambil pada buku seorang pengajar harus mampu
menyeleksi bahan tersebut apakah kualitasnya baik digunakan oleh pelajar.
Pengajar SMK atau kejuruan harus menilai potensi kejuruan pada masing-masing invidu dan
menilainya hal ini diperlukan untuk menyesuaikan materi kurikulum yang akan diberikan,
berbeda denga pelajar umum yang tidak terikat dengan penilaian potensi yang ada.
b. Kateristik Unik
kualitas individu membuat pelajar special berdampak langsung pada pemilihan materi
yang akan disampaikan pada pelajar. Kebutuhan special yang dimaksud itu misalnya
adanya kekurang pada fisik dan mental pelajar.
Sejumlah sumber yang bisa digunakan dalam penentuan materi kurikulum tidak hanya
dibatasi oleh kecerdikan dan inovasi perfikir pengajar.
Kecendrungan dalam membeli materi pembelajaran pada pendidikan kejuruan adalah sebuah
kesalahan dalam pembentukan kualitas siswa. Misalnya biaya yang akan digunakan secara
keseluruhan pada satu area saja seperti property labor sedangkan yang lainnya tidak terlalu di
fokuskan, hal ini merupakan kesalahan. Seharusnya penggunaan biaya diproritaskan pada hal
yang penting terlebih dahulu.
Ringkasan
Dampak yang dihasikan dari perancangan kurikulum yang efektif dalam pembelajaran
sangatla berarti dalam memperoleh kualitas pengajar dan pelajar. Pada bab ini pengajar
diharapkan mampu mengidentifikasi dan menyeleksi bahan kurikulum yang akan diadakan.
Tahapan pertama pengajar harus mempertimbangkan apa itu materi kurikulum. Pada
dasarnya materi kurikulum membantu pengajar dalam membawa perubahan dalam
pembelajaran dan prilaku terhadap siswa. Materi kurikulum dapat berupa audiovisual, cetak
maupun alat bantu manipulative. Pengajae harus mampu mengembangkan beberapa materi
yang dibutuhkan, tapi meskipun dibeberapa situasi pengajajar diharuskan membeli bahan
kurikulum tersebut.
Pengajar harus mampu mempertimbangkan beberapa faktor penting sebelum mengambil
keputusan untuk membeli bahan atau tidak. Pemilihan bahan ajar pada kebutuhan khusus
haruslah berfokus pada karakteristik unik disetiap peserta didik.
Sumber kurikulum hanya dibatasi pada kecerdikan dan kreativitas pengajar. Umumnya
berasal dari sumber penerbit, pusat kurikulum, system ERIC, lembaga pendidikan Negara,
militer, dan perusahaan swasta. Banyak dari sumber-sumber ini bisa kiakses melalui internet.
Mengamankan kurikulum harus mengikuti rencana yang logis dan sistematis. Perencanaan
jangka pendek digunakan untul mengidentifikasi bahan-bahan yang akan diajarkan dalam
waktu dekat. Sedangkan perencanaan jangka panjang dilakukan untuk mengidentifikasi
bahan-bahan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Akan tetapi dengan mengikuti
proses yang sistematis, terinstruktur secara individu maupun kelompok akan lebih
memungkinkan pengamanan dan pengunaan bahan-bahan dengan tepat agar tidak terjadinya
kehilangan bahan.