Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN

DALAM KURTILAS

Kel 10 :

1. Intan Cahnia 41182911200043

2. Zahrani Masturoh 41182911200018

3. Rachmitha Widiya 41182911200042

Dosen Pengampu : Dr. Abdul Khoir M.pd


1. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar itu sendiri adalah semua yang berupa materi yang dipakai untuk
menolong instruktur, pendidik atau guru untuk melakukan aktivitas
pembelajaran di suatu kelas. Bahan tersebut bisa berbentuk lisan maupun
tulisan dan beraneka lain macamnya. Lebih lanjut menurut para ahli, bahan ajar
adalah fasilitas atau tools pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari metode,
media, model, materi pembelajaran, standar/parameter dan metode evaluasi
yang dirancang dengan terstruktur yang bertujuan agar tujuan pembelajaran bisa
tercapai sesuai dengan standar kompetensi yang ada, (Widodo dan Jasmadi
dalam Lestari, 2013:1).
2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

1. Menyajikan bahan ajar yang bisa sesuai dengan kebutuhan siswa yang harus sesuai dengan kurikulum. Selain
itu bahan ajar juga harus menyesuaikan diri dengan sifat dan lingkungan siswa berasal (latar belakang).
2. Meringankan beban guru dalam menjalankan aktivitas pembelajaran.
3. Mempermudah siswa agar bisa mendapatkan bahan ajar alternatif selain dari sumber di sekolah seperti buku
dan teks yang sulit di dapat.

Manfaat pengembangan bahan ajar untuk pendidik/instruktur atau guru :


4. Dengan adanya pengembangan bahan ajar menjadikan pembelajaran tidak bergantung dengan sumber teks
yang susah untuk didapat.
5. Sumber menjadi lebih luas karena referensi yang banyak dan komprehensif.
6. Menciptakan interaksi pembelajaran yang efektif antara siswa dengan pendidik. Ini dikarenakan siswa bisa
lebih menaruh hormat lebih kepada guru.
7. Wawasan pengalaman dan pengetahuan pendidik menjadi lebih dalam dan luas ketika membuat dan
mengembangkan bahan ajar.
8. Adanya bahan ajar yang bisa terpenuhi sesuai dengan kurikulum dan pas dengan keperluan dari siswa itu
sendiri.
9. Angka kredit bisa menjadi lebih banyak dan bisa digunakan menjadi buku untuk disebarluaskan.
3. Manfaat pengemangan bahan ajar untuk siswa/peserta didik :

1. Aktivitas pembelajaran akan lebih nyaman dan menarik hati siswa.


2. Waktu luang untuk belajar secara mandiri bisa lebih banyak sehingga ketergantungan terhadap
guru menjadi berkurang.
3. Bisa memudahkan siswa untuk memahami setiap kompetensi yang harus diraih.

Jenis Bahan Ajar :


4. Audio, Jenis yang ada dalam bahan ajar audio adalah CD audio, rekaman, kaset, radio dan media
player.
5. Visual, Elemen yang terkandung dari bahan ajar visual adalah bahan cetak, yakni, buku, modul,
handout, LKS, wallchart, foto, non cetak, poster, wall chart dan grafik.
6. Multimedia, Elemen dari interaktif multimedia adalah video compact disk (VCD) pembelajaran
interaktif, CAI (Computer Assisted Instruction), bahan ajar berbasis web.
7. Audio & Visual, Elemen yang terdapat pada audio dan visual adalah film dan VCD/DVD.
Prinsip Pengembangan Bahan Ajar :

1. Bahan ajar harus melakukan repetisi agar pemahaman menjadi lebih kuat.
2. Salah satu semangat (motivasi) belajar yang kuat akan menjadi aspek kunci dalam kesuksesan
belajar.
3. Feedback yang positif bisa membuat pemahaman siswa menjadi lebih kuat.
4. Meraih tujuan bisa dianalogikan seperti menapaki tangga, selangkah demi langkah untuk
meraih tujuan yang diinginkan.
5. Pengembangan diawali dengan hal ringan yang selanjutnya hal yang berat. Seperti halnya
memahami bahan yang konkret yang berikutnya menguasai yang abstrak.
6. Dengan memperlihatkan hasil belajar yang telah dilalui kepada siswa bisa mendorong mereka
untuk lebih semangat meraih tujuan.
4. Langkah-langkah dalam Menentukan Bahan Ajar

1. Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar kompetensi
Ketika pendidik memutuskan bahan ajar, ada baiknya untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor
pada kompetensi yang harus diraih. Di antaranya adalah menganalisis dan mempertimbangkan faktor
kognitif, psikomotorik dan afektif. Contohnya adalah pada faktor kognitif di dalamnya terdapat empat
elemen, yakni konsep, prosedur, fakta dan prinsip.

2. Menentukan referensi bahan ajar


Sesudah memutuskan jenis bahan ajar, tahap selanjutnya adalah memilih referensi dari bahan ajar.
Materi dari bahan ajar bisa diperoleh pada media seperti video, internet, jurnal, majalah, koran dan buku.
Disamping itu guru juga harus berperan aktif dan kreatif agar siswa bisa memperoleh bahan ajar alternatif.

3. Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus diraih
Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak langsung. Rencana tersebut
diantaranya adalah menganalisis dan mengidentifikasi ranah konsep, afektif, prinsip, prosedur atau paduan
dari materi yang lebih dari satu
5. Pengembangan Bahan Ajar
Pada proses pengembangan bahan ajar dengan pendekatan ilmiah (Scientific approach), ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dan dianalisa bagi seorang pendidik untuk menerapkan
kurikulum 2013. Pertama, kemampuan mengembangkan bahan ajar, Pada kurikulum 2013 saat ini,
seorang guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Meskipun
para guru telah diberikan buku ajar dari pusat, namun tetap saja seorang guru harus bisa membuat
bahan ajar sendiri yang sesuai dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. Lebih-lebih pada tataran
realitas.

Dari poin pertama dimana guru dituntut untuk mampu mengembangkan bahan ajar yang sesuai
dengan Kurikulum 2013 yang lebih menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah yang dikenal dengan scientific approach, yang
mana pendekatan tersebut merupakan sumbu utama dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Tentunya hal itu harus benar-benar dirancang untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum mengalami masalah, maka membuat
bahan ajar alternatif adalah keputusan yang sangat bijak. Apalagi saat ini, kemajuan iptek sangat
massif. Hal ini tentu menjadi factor pendukung bagi guru untuk Menyusun bahan ajar yang baik.
Dalam mengimplemetasikan bahan ajar PAI dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) tentu
ada beberapa faktor pendukung dan penghambatnya.

Faktor Pendukung : Kepala sekolah dan dewan guru mendukung penuh terhadap pengembangan
bahan ajar PAI ini dengan pendekatan ilmiah. Mereka berasumsi bahwa pengembangan bahan ajar PAI
yang berbasis pendekatan ilmiah ini dapat mewarnai dan memudahkan peserta didik dalam memahami
pelajaran. Antusias siswa dalam menerima pembelajaran juga menjadi factor pendukung dalam
mengimplementasikan bahan ajar. Karena salah satu kriteria bahan ajar yang berkualitas adalah respon
dari siswa itu sendiri dalam menerima bahan ajar. Jika respon siswa khususnya saat pembelajaran
berlangsung sangat aktif, maka bahan ajar yang disajikan sudah masuk dalam katagori baik.

Faktor Penghambat : Sebagian siswa masih canggung saat diawasi dengan dua orang guru (peneliti
dan guru bidang studi). Hal ini dapat berakibat pada ketidakberanian bertanya ataupun berpendapat
pada pokok persoalan yang dianggap rumit, hal ini yang sering dijumpai dalam uji coba
mengimplementasikan bahan ajar yang baru. Kurangnya biaya dalam memperbanyak buku, persoalan
ini juga menjadi catatan bagi peneliti sendiri, karena biaya yang digunakan dalam penelitian ini sangat
sedikit, sehingga buku bahan ajar yang diberikan kepada siswa tidak menyeluruh, dibagi menjadi dua
siswa satu buku.
Kedua, yaitu analisis karakteristik peserta didik. Seperti layaknya guru yang akan mengajar,
guru harus mengenali karakteristik peserta didik yang akan menggunakan bahan ajar. Hal ini penting
karena semua proses pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan untuk mengetahui karakteristik peserta didik antara lain: kemampuan
akademik individu, karakteristik fisik, kemampuan kerja kelompok, motivasi belajar, latar belakang
ekonomi dan sosial serta pengalaman belajar sebelumnya.

Dalam penyusunan bahan ajar ini, peneliti benar-benar memperhatikan karakteristik sasaran. Hal
ini disebabkan bahan ajar yang dikembangkan oleh orang lain sering kali tidak cocok untuk siswa
kita, karena pola pembelajaran yang didesain dalam bahan ajar tersebut masih kurang tepat. Untuk itu,
bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Selain
lingkungan sosial, budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan
siswa, kemampuan awal siswa, minat, latar belakang keluarga, dan lain-lain.
6. Buku PAI Terbitan Kemendikbud sebagai faktor Pendukung Pengembangan Bahan Ajar

Faktor pendukung pertama yang diperoleh yaitu adanya buku PAI yang diterbitkan oleh
Kemendikbud, dari buku PAI inilah memperoleh data yang dapat menghubungkan isi buku PAI
yang diterbitkan oleh Kemendikbud dengan konten bahan ajar yang telah peneliti buat.
Disamping itu, Untuk meningkatkan mutu bahan ajar yang telah peneliti buat, buku ajar
PAI yang dikeluarkan oleh Kemendikbud dapat dijadikan sarana untuk menganalisa apakah
konten yang ada didalamnya cocok dengan kurikulum 2013 apa tidak, sehingga perlu ada
perbaikan-perbaikan yang harus dievaluasi dikemudian hari.

7. Kreativitas dan Keterampilan dalam Mengembangkan Bahan Ajar PAI

Kreativitas dan keterampilan dalam membuat bahan ajar khususnya pada mata pelajaran
PAI sangat diperlukan, karena hal ini berhubungan dengan keefektifan peserta didik dalam
memahami sebuah konten. Dari bahan ajar yang telah dibuat, kreativitas dan keterampilan dari
segi desain masih kurang menarik sehingga guru/tenaga pendidik harus ekstra keras dalam
memberikan pemahaman terhadap bab yang dipelajari.
8. Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar Hasil Pengembangan

1. Kelebihan Bahan Ajar Hasil Pengembangan

a. Susunan tampilan yang menyangkut: urutan yang mudah dipahami, terdapat daftar isi, Peta
Konsep, judul singkat dengan kalimat yang sangat komunikatif, dan tujuan pembelajaran yang
meliputi; kometensi inti, kompetensi dasar dan indicator.
b. Terdapat Pretest pada awal penyajian, hal ini berfungsi untuk meningkatkan daya nalar siswa
pada bidang kognitif.
c. Kata motivasi untuk memberikan semangat kepada peserta didik.
d. Pemahaman terhadap ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan judul tersebut.
e. Dilengkapi dengan video/CD pembelajaran yang berkaitan dengan bab yang dipelajari.

2. Kelemahan Bahan Ajar Hasil Pengembangan

f. Bahan ajar hasil pengembangan ini hanya terfokus pada buku siswa saja
g. Hanya terbatas pada semester ganjil
h. Tidak dilengkapi dengan alokasi waktu dan kegiatan pembelajaran secara detail
i. Tidak dilengkapi dengan uraian metode yang cocok dalam mengaplikasikan pembelajaran.
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai