Anda di halaman 1dari 12

“KRITERIA DAN CARA MEMILIH BAHAN AJAR”

Mata Kuliah Tashmim Tadris Al-Lughah

Dosen pengampu: Dr.M.Syarif,MA

Disusun oleh kelompok 7:


Rachel annisa 3220019
Syarif Al-Zulmi 3220007

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA
2022
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia dan mampu

mempersatukan bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke. Bahasa Indonesia sebagai

bahasa resmi bangsa ini, telah diproklamirkan pada tanggal 28 oktober 1928. Karena itu,

sebagai orang yang cinta bahasa dan bangsanya, maka bahasa Indonesia harus dijaga dan

dipelihara agar tetap utuh dan lestari sepanjang masa. artinya, tidak luntur karena waktu dan

tidak tersisihkan karena zaman, dalam arti tertindindih oleh bahasa lain sehingga

menjadikan bahasa Indonesia tinggal namanya saja.

Upaya menjaga keutuhan dan kelestarian bahasa Indonesia yang merupakan

tanggung jawab bersama tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara di

antaranya adalah; menjadikan bahsa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di setiap

lembaga pendidikan baik yang formal maupun non formal, memperbanyak tulisan-tulisan

yang terkait dengan pelajarana bahasa Indonesia seperti buku-buku, modul bahan ajar, dan

lain sebagainya.

Secara realitas sekarang ini, dalam struktur kurikulum untuk SD/MI walaupun

bahasa Indonesia termasuk pelajaran wajib, namun alokasi waktu yang tersedia 5 jam

pelajaran perminggu, di mana hal ini terdapat kesenjangan yang cukup signifikan antara

porsi waktu dan materi. Sehingga kondisi ini sering membuat guru bahasa indonesia

ketinggalan kereta dibanding guru bidang studi lainnya. Dengan demikian ada keresahan akademik

yang timbul dibenak para guru dan pimpinan sekolah . Mungkinkah kondisi kesenjangan yang

begitu signifikan akan dapat mengantarkan para guru untuk mencapai tujuan SK – KD secaraa

optimal ?. Hal ini merupakan PR bersama, jangan sampai anak menjadi korban, sekolah memberikan
output yang tidak memuaskan bagi masyarakat, sementara guru kebingungan karena belum

menemukan jalan apa yang bisa ditempuh untuk mengejar materi yang masih tertinggal. dan

menjemput keberhasilan pembelajaran.

Jalan strategis telah terbentang luas bagi para pendidik dan pengajar yang menghendaki

keberhasilan, dimana para guru dituntut agar lebih kreatif dan aktif terkait menjalankan tugas dan

kewajiban. Mereka tidak pernah merasa puas dengan materi yang disajikannya di dalam kelas,

namun untuk bahan bacaan dan tugas-tugas di rumahpun telah mereka siapkan. Sehingga apa yang

dikehendaki dalam SK-KD dapat dicapai secara optimal.

Karena itu, sebagai guru yang ingin sukses dan dirindukan oleh masyarakat, maka tunjukkanlah

kreatifitas melalui karya nyata, tebarkanlah ide untuk melakukan perubahan ( chang), bukalah mata

dan pikiran untuk menatap masa depan bangsa. Sebagaimana dikatakan Taufik; guru yang dirindu

adalah guru yang aktif, efektif, yang dapat mengantarkan dan meningkatkan seluruh potensi peserta

didik kearah yang lebih positif dan baik secara meyakinkan melalui materi yang disajikan dan pross

pembelajaran.

Selain itu, impian manis yang diharapkan dari program UNESCO yang telah

mensosialisasikan pilar-pilar pendidikan terkait dengan pentingnya belajar bagi guru, siswa atau

manusia secara umum melalui pesan-pesannya yang berbunyi Learning to know, Learning to do,

Learning to be dan learning to life together.1

Dengan demikian, tugas guru selain memberikan materi dan bimbingan di dalam kelas,

guru juga mampu menyiapkan bahan bacaan yang dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman

para muridnya dengan menyiapkan bahan ajar sesuai mata pelajaran yang diampu. Sehingga para

murid dapat dengan leluasa mengakses bahan ajar tersebut kapan saja dan di mana saja.

1
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran yang didukung dan

berdampingan dengan bahan ajar akan dapat meminimalisir ketertinggaalan guru untuk memenuhi

target capaian materi dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian pembuatan bahan ajar merupakan

hal yang saangat penting. Namun sebelumnya harus dipahami kritaria serta cara memilih bahan ajar.

B. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah;

1. Bagaimana keriteria pemilihan bahan ajar

2. Bagaimana cara memilih bahan ajar.

C. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk;

1.Mndiskripsikan keriteria pemilihan bahan ajar.

2. Mendiskripsikan cara memilih bahan ajar.


PEMBAHASAN

A. Kriteria dan cara pemilihan Bahan ajar

Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria

pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk

diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi

atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.

Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah

pemilihan bahan ajar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama

mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-

jenis materi bahan ajar. Langkah ketiga memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih sumber

bahan ajar.

Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi

dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek

tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar

memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.


Setiap aspek standar kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar

yang berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.

b) Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran

Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat

dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran

aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang,

lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya.

2. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.

3. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.

4. Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya

langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel

listrik.

5. Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi),

internalisasi, dan penilaian.

6. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.

c) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar

Pilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan. Perhatikan

pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai sehingga mempermudah siswa dalam

mencapai standar kompetensi.

Berpijak dari aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah diidentifikasi,

langkah selanjutnya adalah memilih jenis materi yang sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat

dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut. Materi yang akan diajarkan perlu

diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan

lebih daripada satu jenis materi.


Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan

kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi,

langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar

kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi

pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi

pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem

evaluasi/penilaian yang berbeda-beda.

Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan diajarkan

adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai

siswa.

Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita

ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau psikomotorik. Berikut adalah

pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi jenis materi pembelajaran:

1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa mengingat nama suatu objek,

simbol atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya "ya" maka materi pembelajaran yang harus

diajarkan adalah "fakta".

Contoh:

Dalam kurikulum 2013 mata pelajaran B. Indonesia kelas 4 KD 4.5 disebutkan “

Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan

perkembangan Hindu-Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku ”, Siswa dituntut untuk mampu

menyebutkan nilai dari peninggalan sejarah baik melalui lisan maupun tulisan.

2. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan untuk menyatakan

suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan


beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi ? Kalau jawabannya "ya" berarti materi

yang harus diajarkan adalah "konsep".

Contoh :

Maeteri kelas 6 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada KD 4.1 yaitu “ Mengamati,

mengolah, dan menyajikan teks laporan investigasi tentang ciri khusus makhluk hidup dan

lingkungan, serta campuran dan larutan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku”. Dalam KD ini, siswa diharapkan

dapat mendidkripsikan hasil pengamatannya terhadap ciri-ciri mahluk hidup serta

campuran dan larutan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.

3. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan atau melakukan

langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu ? Bila "ya" maka materi

yang harus diajarkan adalah "prosedur".

Contoh :

Mendikripsikan melalui lisan dan tulisan Langkah-langkah proses daur air sesuai dengan

materi Bahasa Indonesia kelas V pada KD 4.2. 2

4. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menentukan hubungan antara

beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai macam konsep ? Bila

jawabannya "ya", berarti materi pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam

kategori "prinsip".

Contoh :

Memiliki kesetiaan, dan kebanggaan terhadap keutuhan wilayah nusantara Indonesia

melalui pemanfaatan bahasa Indonesia3

2
3
5. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa memilih berbuat atau tidak

berbuat berdasar pertimbangan baik buruk, suka tidak suka, indah tidak indah? Jika

jawabannya "Ya", maka materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa aspek afektif,

sikap, atau nilai.

Contoh:

Ali memilih mentaati rambu-rambu lalulintas meskpipun terlambat masuk sekolah setelah

di sekolah diajarkan pentingnya mentaati peraturan lalulintas.

6. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa melakukan perbuatan secara

fisik?

Jika jawabannya "Ya", maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah aspek

motorik.

Contoh:

Dalam pelajaran lompat tinggi, siswa diharapkan mampu melompati mistar 125 centimeter.

Materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah teknik lompat tinggi.

d) Memilih sumber bahan ajar

Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar.

Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku

pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.

Berdasarkan bentuknya, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu

bahan cetak (printed), bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang dengar (audiovisual)

dan bahan ajar interaktif (interactive teaching material).4 Senada dengan Wiryokusumo dan

Mustaji5 membagi sumber bahan ajar menjadi 4 bagian yaitu :

1. Bahan ajar Cetak


4
5
Banyak sekali jenis bahan ajar cetak yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran,

antara lain adalah handout , modul, buku teks, lembar kegiatan siswa, model (maket),

poster dan brosur.

2. Bahan Ajar Dengar (Audio)

Bahan ajar audio merupakan salah satu bahan ajar noncetak yang didalamnya

mengandung suuatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapt

dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu

mereka menguasai kompetensi tertentu.6

Jenis-jenis bahan ajar audio ini antara lain adalah radio, kaset MP3, MP4, sounds

recorder dan handphone. Bahan ajar ini mampu menyimpan suara yang dapat

diperdengarkan secara berulang-ulang kepada peserta didik dan biasanya digunakan

untuk pelajaran bahasa dan musik.7

3. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audiovisual)

Bahan ajar pandang dengar merupakan bahan ajar yang mengombinasikan dua materi,

yaitu visual dan auditif. Materi auditif ditujukan untuk merangsang indra pendengaran

sedangkan visual untuk merangsang indra penglihatan. Dengan kombinasi keduanya,

pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih berkualitas.

Hal itu berdasarkan bahwa peserta didik cenderung akan lebih mudah mengingat dan

memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunakan satu jenis indra saja,

apalagi jika hanya indra pendengaran saja. 8

Bahan ajar pandang dengar mampu memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada

awalnya tidak mungkin bisa dilihat di dalam kelas menjadi mungkin dilihat. Selain itu

juga dapat membuat efek visual yang memungkinkan peserta didik memperkuat proses

belajar. Bahan ajar pandang dengar antara lain adalah video dan film.

7
8
4.   Bahan Ajar Interaktif (Interactive Teaching Material)

Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yag mengombinasikan beberapa media

pembelajaran (audio, video, teks atau grafik) yang bersifat interaktif untuk

mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ajar

interaktif memungkinkan terjadinya hubungan dua arah antara bahan ajar dan

penggunanya, sehinnga peserta didik akan terdorong untuk lebih aktif.

Bahan ajar interaktif dapat ditemukan dalam bentuk CD interaktif, yang dalam proses

pembuatan dan penggunaannya tidak dapat trelepas dari perangkat komputer. Maka dari

itu, bahan ajar interaktif juga termasuk bahan ajar berbasis komputer

Secara umum, pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan

langkah-langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. Jika

sudah dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan ajar

dapat digunakan dengan efektif dalam proses pembelajaran. Ada beberapa langkah yang

harus dilakukan dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut

1. Analisis

2. Perancangan

3. Pengembangan

4. Evaluasi dan revisi

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9246834/Kriteria_Pemilihan_Bahan_Ajar

Anda mungkin juga menyukai