Disusun oleh
Kelompok III :
1. Rahmiyati Saiman
2. Nurul Aulia Putri
3. Ahda Alfin Syuhada
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “konsep dasar
pengembangan bahan ajar,,
Terima kasih penulis ucapkan kepada Pak Muh. Amiruddin Salem,S.Pd, M.Pd yang
telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini sesuai dengan format yang telah di
tentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk
kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang........................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas pokok seorang guru adalah membelajarkan siswa. Dalam kegiatan
belajar guru harus mencari, memilih, dan menggunakan bahan ajar. Bahan ajar
tersebut harus tepat serta sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran. Penggunaan
bahan ajar yang tepat akan memberikan sumbangan posistif terhadap kefektifan
pembelajaran.
Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah
dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup,
urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dsb.
Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana
bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan
pada buku. Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat
digunakan.
Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk
masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru
memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit,
terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan
jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester
atau ganti tahun ganti buku.
Sehubungan dengan itu, maka makalah ini akan membahas bagaimana
memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan
tepat. Pembahasan mencakup: Pengertian, konsep dan prinsip pemilihan materi
pembelajaran, dan langkah-langkah pemilihan, perlakuan / pemanfaatan, serta
sumber materi pembelajaran.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bahan Ajar ?
2. Apa Saja Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar?
3. Apa Saja Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar?
4. Apa saja fungsi bahan ajar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) Alur atau langkah yang harus
dilakukan untuk mempermudah pembelajaran.
3. Kompetensi yang akan dicapai
Nilai atau konsep dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam setiap
materi pembelajaran. Hal ini terkait dengan materi selanjutnya karena semua
ini berkesinambungan.
4. Content atau isi materi pembelajaran
Inti dari pembelajaran tersebut yang harus dipelajari sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah dimiliki.
5. Informasi pendukung Info atau sumber berita yang lain yang mendukung
terhadap materi pembelajaran.
6. Latihan-latihan, yang terdapat pada akhir subbab, akhir bab, akhir semester 1
dan semester 2.
7. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
8. Evaluasi
9. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi
4
dasar. Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa
menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta
atau ghbahan hafalan.
Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan
perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi
teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu
sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga
yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran. Diantara prinsip pembelajaran tersebut adalah:
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret
untuk memahami yang abstrak. Siswa akan lebih mudah memahami suatu
konsep tertentu apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu
yang kongkret, sesuatu yang nyata ada di lingkungan mereka. Misalnya
untuk menjelaskan konsep pasar, maka mulailah siswa diajak untuk
berbicara tentang pasar yang terdapat di tempat mereka tinggal. Setelah itu,
kita bisa membawa mereka untuk berbicara tentang berbagai jenis pasar
lainnya.
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman.
Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih
memahami suatu konsep. Walaupun maksudnya sama, sesuatu informasi
yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa. Umpan balik
positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa.
5
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman
siswa.
Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang
sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh guru
terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang
guru seperti ’ya benar’ atau ‚’ya kamu pintar’ atau,’itu benar, namun akan
lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa
bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar.
Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu,
jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.
4. Motivasi belajar yang tinggi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Seorang siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu,
maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah
memberikan dorongan (motivasi) agar siswa mau belajar. Banyak cara untuk
memberikan motivasi, antara lain dengan memberikan pujian, memberikan
harapan, menjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun
menceritakan sesuatu yang membuat siswa senang belajar, dan lain-lain.
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu.
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan.
Untuk mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan
tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin
sulit kita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau
mudah melewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak tangga
tujuan pembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam
bahan ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-
indikator kompetensi.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus
mencapai tujuan.
6
Dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan. Dengan
demikian, semua peserta dapat mencapai kota tujuan dengan selamat. Dalam
pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan
kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai kepada tujuan
meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip
belajar tuntas.
7
pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian. Materi
pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
8
Hal ini akan memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat
dicurahkan untuk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa,
dapat mengurangi ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar
mandiri. Hal ini juga mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long
education).
Menurut Anonim fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran
yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal.
Sedangkan menurut Furqon bahan ajar berfungsi sebagai berikut:
Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.
Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari/dikuasainya.
Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran
Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
Membantu siswa dalam proses belajar
Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran
Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang
memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut,
diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan
bervariasi yang pada akhirnya hasil belajar siswa juga ikut meningkat. maka
dalam makalah ini penulis akan membahas tentang bahan ajar yang merupakan
bagian dari hasil perencanaan seorang guru sebelum mengajar di kelas.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan
ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk
masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru
memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit,
terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan
jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester
atau ganti tahun ganti buku.
Menurut Anonim fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran
yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal.
10
B. Saran
Demikianlah hasil dari makalah ini. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat kepada kita semua. Dan saya sendiri menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dari makalah ini. Maka, saya berharap kritik dan saran-saran yang
bisa membawa kepada yang lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, samsul. 2007. Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi. Jakarta: PT
Grasindo
http://jaririndu.blogspot.com/2011/09/definisi-bahan-ajar.html .
12