Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar
Dosen Pengampu : Muh. Amiruddin Salem,S.Pd, M.Pd

Disusun oleh
Kelompok III :
1. Rahmiyati Saiman
2. Nurul Aulia Putri
3. Ahda Alfin Syuhada

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) KUPANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “konsep dasar
pengembangan bahan ajar,,

Terima kasih penulis ucapkan kepada Pak Muh. Amiruddin Salem,S.Pd, M.Pd yang
telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini sesuai dengan format yang telah di
tentukan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk
kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.

Kupang, 21 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................3

A. Pengertian bahan ajar ............................................................................................... 3


B. Prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar .......................................................................4
C. Langkah-langkah pemilihan bahan ajar ...................................................................5
D. Fungsi bahan ajar .....................................................................................................8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................10


A. Kesimpulan ..............................................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tugas pokok seorang guru adalah membelajarkan siswa. Dalam kegiatan
belajar guru harus mencari, memilih, dan menggunakan bahan ajar. Bahan ajar
tersebut harus tepat serta sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran. Penggunaan
bahan ajar yang tepat akan memberikan sumbangan posistif terhadap kefektifan
pembelajaran.
Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah
dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup,
urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dsb.
Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana
bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan
pada buku. Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat
digunakan.
Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk
masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru
memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit,
terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan
jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester
atau ganti tahun ganti buku.
Sehubungan dengan itu, maka makalah ini akan membahas bagaimana
memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan
tepat. Pembahasan mencakup: Pengertian, konsep dan prinsip pemilihan materi
pembelajaran, dan langkah-langkah pemilihan, perlakuan / pemanfaatan, serta
sumber materi pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bahan Ajar ?
2. Apa Saja Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar?
3. Apa Saja Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar?
4. Apa saja fungsi bahan ajar?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar


Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa
dikesimpangkan dalam satu kesatuan pembahansan yang utuh tentang cara
pembuatan bahan ajar. Selain itu, Depdiknas juga menambahkan bahwa bahan
ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Menurut para ahli pengertian bahan ajar adalah sebagai berikut :
 Menurut National Center For Competency Based Training (2007),bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instuktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas.Bahan yang
dimaksud bisa berupa tertulis maupun tak tertulis.
 Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan dari dua kata
“teaching materia “. Maknanya terdiri atas teaching yang berati mengajar
dan material yang berarti bahan. Jadi bahan ajar merupakan seperangkat
materi pembelajaran yang disusun secara sistematis ,menampilkan sosok
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut dapat
kita pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasdi,alat
maupu teks) yang disusun secar sistematis yang menampilkan sosok utuh dari
komptensi yang akan dikuasai oleh peserta didik yang digunakan dalam proses
pembelajar dengan tujuan perencanaan dan penelaan implementasi
pembelajaran. Misalnya ,buku pelajran, modul atau make,bahan ajar audio,
bahan ajar interaktif dan sebagainya.
Menurut Hamdani (2011), ruang lingkup bahan ajar meliputi :
1. Judul, mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator
dan tempat

3
2. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) Alur atau langkah yang harus
dilakukan untuk mempermudah pembelajaran.
3. Kompetensi yang akan dicapai
Nilai atau konsep dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam setiap
materi pembelajaran. Hal ini terkait dengan materi selanjutnya karena semua
ini berkesinambungan.
4. Content atau isi materi pembelajaran
Inti dari pembelajaran tersebut yang harus dipelajari sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah dimiliki.
5. Informasi pendukung Info atau sumber berita yang lain yang mendukung
terhadap materi pembelajaran.
6. Latihan-latihan, yang terdapat pada akhir subbab, akhir bab, akhir semester 1
dan semester 2.
7. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
8. Evaluasi
9. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

B. Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan
ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya
relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian SK dan KD.
Cara termudah ialah dengan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui
apakah materi yang hendak diajarkan tersebut materi fakta, konsep, prinsip,
prosedur, aspek sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru
terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan
pencapaian SK dan KD. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan
atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi

4
dasar. Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa
menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta
atau ghbahan hafalan.
Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan
perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi
teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu
sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga
yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran. Diantara prinsip pembelajaran tersebut adalah:
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret
untuk memahami yang abstrak. Siswa akan lebih mudah memahami suatu
konsep tertentu apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu
yang kongkret, sesuatu yang nyata ada di lingkungan mereka. Misalnya
untuk menjelaskan konsep pasar, maka mulailah siswa diajak untuk
berbicara tentang pasar yang terdapat di tempat mereka tinggal. Setelah itu,
kita bisa membawa mereka untuk berbicara tentang berbagai jenis pasar
lainnya.
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman.
Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih
memahami suatu konsep. Walaupun maksudnya sama, sesuatu informasi
yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa. Umpan balik
positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa.

5
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman
siswa.
Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang
sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh guru
terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang
guru seperti ’ya benar’ atau ‚’ya kamu pintar’ atau,’itu benar, namun akan
lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa
bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar.
Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu,
jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.
4. Motivasi belajar yang tinggi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Seorang siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu,
maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah
memberikan dorongan (motivasi) agar siswa mau belajar. Banyak cara untuk
memberikan motivasi, antara lain dengan memberikan pujian, memberikan
harapan, menjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun
menceritakan sesuatu yang membuat siswa senang belajar, dan lain-lain.
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu.
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan.
Untuk mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan
tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin
sulit kita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau
mudah melewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak tangga
tujuan pembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam
bahan ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-
indikator kompetensi.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus
mencapai tujuan.

6
Dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan. Dengan
demikian, semua peserta dapat mencapai kota tujuan dengan selamat. Dalam
pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan
kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai kepada tujuan
meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip
belajar tuntas.

C. Langkah-Langkah pemilihan bahan ajar


Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus
dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis
besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap
aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek
standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis
materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek
kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep,
prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).
Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat,
nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu
benda, dan lain sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat,
inti isi. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma,
teorema. Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu
secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin
atau cara-cara pembuatan bel listrik. Materi pembelajaran aspek afektif meliputi:

7
pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian. Materi
pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.

2. Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar sesuai dengan standar kompetensi


dan kompetensi dasar.
Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis
fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis
materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka
guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis
materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis
materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting
untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran
memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem
evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan materi
fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan
ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah
“demonstrasi”.
3.Memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah teridentifikasi
4. Memilih sumber bahan ajar.
Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan
sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari
berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media
audiovisual, dsb.

D. Fungsi bahan ajar


Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses pembelajaran yang
dapat membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru
tidak terlalu banyak menyajikan materi. Di samping itu, bahan ajar dapat
menggantikan sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual.

8
Hal ini akan memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat
dicurahkan untuk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa,
dapat mengurangi ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar
mandiri. Hal ini juga mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long
education).
Menurut Anonim fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran
yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal.
Sedangkan menurut Furqon bahan ajar berfungsi sebagai berikut:
 Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.
 Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari/dikuasainya.
 Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran
 Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
 Membantu siswa dalam proses belajar
 Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran
 Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang
memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut,
diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan
bervariasi yang pada akhirnya hasil belajar siswa juga ikut meningkat. maka
dalam makalah ini penulis akan membahas tentang bahan ajar yang merupakan
bagian dari hasil perencanaan seorang guru sebelum mengajar di kelas.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan
ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Termasuk
masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru
memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit,
terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan
jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester
atau ganti tahun ganti buku.
Menurut Anonim fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran
yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal.

10
B. Saran
Demikianlah hasil dari makalah ini. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat kepada kita semua. Dan saya sendiri menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dari makalah ini. Maka, saya berharap kritik dan saran-saran yang
bisa membawa kepada yang lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jasmadi, dkk. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis


Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Wahyu, Wibowo.2012. Menulis Buku Ajar Perguruan Tinggi. Jakarta:


Bidik Phronesia

Arifin, samsul. 2007. Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi. Jakarta: PT
Grasindo

http://jaririndu.blogspot.com/2011/09/definisi-bahan-ajar.html .

12

Anda mungkin juga menyukai