PEMBELAJARAN
Disusun Oleh:
Dosen Pengampuh:
1. Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed.
2. Prof. Dr. Fuad A. Rachman, M.Pd.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pengembangan Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada
Bapak Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed. dan Bapak Prof. Dr. Fuad A. Rachman,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Desain Instruksional Pembelajaran Kimia yang
telah memberikan tugas dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
serta pengetahuan untuk para pembacanya. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
4. Untuk mengetahu teknik dalam pengembangan bahan ajar.
5. Untuk mengetahui prinsip dalam pengembangan bahan ajar.
6. Untuk mengetahu kaidah penyusunan bahan ajar.
7. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pengembangan bahan ajar.
8. Untuk mengetahui langkah – langkah pemilihan bahan ajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kelas maupun di luar kelas, sangat dominan dan memiliki fungsi yang sangat
penting dalam suatu sistem pendidikan. Isi buku pelajaran dikembangkan
berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Bentuk bahan ajar dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu bahan ajar
cetak (printed), bahan ajar audio, bahan ajar pandang-dengar (audio-visual),
dan bahan ajar interaktif.
a. Handout
Handout biasanya diambil dari beberapa pustaka yang memiliki relevansi
dengan materi yang akan disampaikan. Handout dapat diperoleh dengan
berbagai cara, antara lain dengan cara mengunduh dari internet atau
terilhami dari beberapa buku dan sumber.
b. Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan/buah
pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari
berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi
pengalaman, otobiografi, atau hasil karya fiksi. Buku yang baik adalah
buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah
dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan
4
keterangan-keterangan, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang
sesuai dengan ide penulisannya.
c. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Satu
modul biasanya digunakan dalam waktu penyelesaian belajar antara 1-3
minggu. Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan
yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu.
d. Lembar Kegiatan Peserta didik
Lembar kegiatan peserta didik biasannya berupa petunjuk dan langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Pemakaian lembar kegiatan
peserta didik cukup bermanfaat bagi guru dan peserta didik. Guru akan
dimudahkan dalam melaksanakan pembelajaran dan peserta didik akan
belajar secara mandiri dalam memahami dan menjalankan tugas tertulis.
e. Foto/Gambar
Gambar sebagai ilustrasi cerita sangat mendukung pemahaman peserta
didik dalam mengapresiasi cerita dan mengembangkan imajinasi peserta
didik dalam menyelami isi cerita yang dibaca. Selain itu, adanya gambar
dalam pembelajaran mengapresiasi cerita dapat digunakan sebagai
ilustrasi peserta didik dalam memahami cerita. Gambar yang dapat
digunakan sebagai ilustrasi tersebut dapat berupa gambar peserta didik
yang sedang berkomunikasi mengenai materi yang sedang dipaparkan
dalam bahan ajar.
f. Bagan
Ragam media yang sering pula digunakan adalah bagan. Bagan
digunakan untuk menulis tahapan-tahapan dari proses prosedural. Selain
pada pembelajaran yang bersifat prosedural, bagan juga sering digunakan
sebagai bahan ajar dalam kompetensi dasar menyampaikan atau
menyimpulkan isi teks dalam konteks bekerja pada peserta didik kelas
XI SMK.
5
2. Bahan Ajar Audio
a. Video/Film
b. Orang/Narasumber
Pakar atau ahli bidang studi dapat dijadikan sebagai sumber bahan ajar.
Seorang ahli atau pakar dapat diminta pendapatnya mengenai kebenaran
6
materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dan
sebagainya.
Bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah bahan ajar yang
berkualitas. Bahan ajar yang berkualitas dapat menghasilkan siswa yang
berkualitas, karena siswa mengkonsumsi bahan ajar yang berkualitas. Menurut
Furqon Bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai
berikut:
1. Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau
sub kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan.
2. Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep
fakta, prosedur, istilah dan notasi serta disusun berdasarkan hierarki/step
penguasaan kompetensi.
3. Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi harus
sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajaran.
4. Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah
dipahami.
2.4. Teknik dalam Pengembangan Bahan Ajar
7
1. Starting from Scratch
2. Text Transformation
8
pengetahuan atau kompetensi yang akan diraih oleh peserta didik. Hasil text
transformation adalah seperangkat bahan ajar yang telah digubah dari
sumber informasi dan telah berisi beberapa komponen penunjang bahan
ajar.
3. Compilation
9
1. Prinsip relevansi
Prinsip relevansi artinya bahan ajar hendaknya relevan memiliki keterkaitan
dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi artinya adanya keterkaitan antara bahan ajar dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus
diajarkan juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-
buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
2.6. Kaidah Penyusunan Bahan Ajar
1. Isi
10
mencapai kompetensi itu dalam kurikulum telah disebutkan materi pokok
bahan ajar. Penyusun buku mengembangkan materi pokok itu sehingga
dapat mencapai masing – masing kompetensi dasar. Kedalaman dan
keluasan uraian bergantung pada indikator kompetensi yang hendak dicapai.
Konsep dan teori yang disampaikan harus relevan dengan pokok bahasan,
mutakhir dan benar berdasarkan disiplin ilmunya.Susunan dan urutan
konsep dan teori didasarkan pada hubungan yang dapat bersifat hierarkial,
prosedural, kelompok atau campuran ketiganya. Contoh aplikasi atau
kegunaan teori sedapat mungkin diambil dan dikembangkan dari
lingkungan serta kehidupan peserta didik. Dengan demikian belajar secara
kontekstual dapat juga terlihat dari materi isi bahan ajar.
2. Metode Pembelajaran
11
Metode pengembangan bahan ajar perlu mengacu pada (a) tujuan
pembelajaran, (b) karakteristik peserta didik, (c) karakteristik bahan ajar,
(d) lingkungan belajar, (e) sumber belajar yang tersedia, dan (f) alokasi
waktu. Metode pengembangan bahan ajar ini sangat berpengaruh pada
efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar dan membelajarkan. Metode ini
pula akan mempengaruhi sejauh mana proses belajar aktif, kreatif, inovatif,
dan menyenangkan dapat diwujudkan.
3. Bahasa
4. Ilustrasi
12
Dalam membuat ilustrasi perlu diperhatikan (a) relevansi ilustrasi
dengan konsep atau fenomena yang hendak dijelaskan (b) ketepatan dan
kesesuaian ilustrasi, (c) warna, khususnya kalau warna itu mengandung
makna, (d) dan penempatan ilustrasi, ditempatkan sedekat mungkin dengan
konsep yang dijelaskan dengan ilustrasi.
5. Grafika
Unsur-unsur grafika termasuk (a) desain buku, (b) kertas dan ukuran
buku, (c) tipografi dan (d) tata letak kulit dan isi buku. Pada dasarnya, tanpa
harus menguasai pengetahuan tentang kegrafikaan ini, penyusun buku teks
pelajaran perlu tahu bahwa penampilan fisik buku dapat memotivasi peserta
didik membaca dan mempelajarinya. Biasanya hal-hal yang berkaitan
dengan kegrafikaan ini dibahas oleh perancang buku (book designer)
penerbit dan penyusunan buku teks pelajaran. Di samping untuk daya tarik,
unsur-unsur grafika ini mempengaruhi harga produksi buku pelajaran.
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik.
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk
diperoleh.
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi.
13
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
bahan ajar.
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada
gurunya.
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat bahan ajar bagi peserta didik antara lain sebagai berikut.
Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus
dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar
menunjang tercapainyai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara
garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:
14
konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi Materi jenis prinsip
berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema Materi jenis
prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut,
misalnya langkah langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau
cara-cara pembuatan bel listrik.
b. Materi pembelajaran aspek afektif meliputi pemberian respon,
penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian.
c. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin,
dan rutin.
2. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar
a. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis
fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada
satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan
diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara
mengajarkannya.
b. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya
adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar
kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan
mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan
strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian
yang berbeda beda Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau
hafalan adalah dengan menggunakan "jembatan keledai", "jembatan
ingatan", sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah
"demonstrasi".
3. Memilih sumber bahan ajar
Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan
sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan
dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet,
media audiovisual, dan sebagainya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
17