Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karuni
anyalah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini membahas
mengenai Administrasi Kurikulum Dalam Pendidikan. Adapun tujuan dari makalah ini untuk
memenuhi tugas dari bapak Andi Alif, M.Pd selaku dosen mata kuliah pengembangan bahan
ajar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dari bapak Andi Alif, M.Pd selaku dosen mata kulia
h pengembangan bahan ajar yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahu
an dan wawasan sesuai bidang studi kami.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan tulisan ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR.……………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..
C. Tujuan………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk men
capai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran yang dilakukan. Gur
u dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan mema
nfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Fungsi media pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar al
at peraga bagi guru, melainkan pembawa pesan-pesan informasi dan pesan-pesan pem
belajaran yang dibutuhkan peserta didik. Seiring kemajuan zaman, pendidikan dituntu
t untuk mampu memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi
pemakainya. Penyampaian pembelajaran secara verbalistis dinilai kurang efektif dala
m menangani proses pembelajaran. Sehingga dengan memanfaatkan teknologi yang s
edang berkembang maka siswa dapat menikmati pembelajaran dengan lebih dinamis d
an menyenangkan. Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembe
lajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini diseb
abkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya d
ituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bahan ajar?
2. Apa pengertian bahan ajar non cetak?
3. Apa saja jenis-jenis bahan ajar non cetak?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar.
2. Untuk mengetahui pengertian bahan ajar
3. Untuk mengetahui pengertian bahan ajar non cetak.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar non cetak.
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang non cetak.
2. Untuk meningkatkan kreativitas penulis dalam pembuatan makalah
BAB II
PEMBAHASAN
b. Guru juga harus mengetahui durasi bahan ajar audio-visual misalnya dalam
bentuk film ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengaN jam pela
jaran
c. Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelas
an global tentang isi film, video atau televisi yang akan diputar dan
persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran. 1415
d. Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru melak
ukan refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
Bahan ajar audio-visual memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan diuraikan
berikut ini. Adapun kelebihan bahan ajar audio-visual antara lain sebagai berikut.
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk k
ata-kata, tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti Objek yang terlalu be
sar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model, Obyek yang kec
il dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar. Gerak yang terlalu
lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi.
c. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal, Obyek yang
terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dll)
dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar,dll.
d. Baik untuk semua siswa karena dapat mendengar dan melihat.
e. Variatif karena jenisnya beragam, guru dapat menggunakan beragam film yang ada
kartun, tiga dimensi, empat dimensi, dan dokumenter.
f. Bisa diperlambat dan diulang, sehingga anak akan lebih jelas dan paham.
g. Dapat digunakan tidak hanya untuk satu orang.
Adapun kelemahan bahan ajar audio-visual sebagai berikut.
a. Terlalu menekankan pentingnya materi daripada proses pengembangannya dan teta
p memandang materi audio-visual sebagai alat bantu guru dalam
mengajar.
b. Bahan ajar audio-visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
c. Bahan ajar audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena b
ahan ajar audio-visual cenderung tetap di tempat dan dalam menggunakan video berar
ti memerlukan dua unit alat, yaitu VCD/DVD dan monitor TV, serta harganya relatif
mahal.
d. Sering dianggap sebagai hiburan TV.
e. Kegiatan melihat video adalah kegiatan pasif
Bahan ajar non-cetak atau sering disebut bahan ajar berbasis TIK memiliki per
an penting dalam proses pembelajaran yang didasari oleh karakteristik yang lebih ko
mpleks dibanding jenis bahan ajar lain. Menurut Sungkowo (2010), beberapa karakter
istik bahan ajar berbasis TIK sebagai berikut.
1. memanfaatkan keunggulan komputer (digital bahan ajar ataupun teknologi jaringan
/ computer network). 102. memanfaatkan teknologi multibahan ajar, sehingga suasana
pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi si
swa untuk belajar mandiri
3. memanfaatkan teknologi elektronik; di mana pendidik dan siswa, siswa dan sesama
siswa atau pendidik dan sesama pendidik dapat berkomunikasi dengan relatif mudah t
anpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
4. menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di kom
puter sehingga dapat diakses oleh pendidik dan siswa kapan saja dmeman di mana saj
a bila yang bersangkutan memerlukannya.
5. memanfaatkan Pertukaran Data (Information sharing) yang secara interaktif dapat d
ilihat setiap saat di komputer.
Menurut Sungkowo (2010) bahan ajar TIK memiliki keunggulan antara lain sebagai b
erikut.
1. Memberikan kemudahan begi pendidik dalam proses pembelajaran untuk menjelas
kan hal-hal yang abstrak.
2. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif serta mempunyai ke
tertarikan pada materi yang sedang dibahas.
3. Siswa dapat belajar atau menelaah bahan ajar sewaktu-waktu karena bahan ajar dap
at disimpan di komputer.
4. Pendidik dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstr
uktur dan terjadwal melalui jaringan internet, sehingga keduanya bisa saling menilai s
ampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
5. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan siswa dapat berkomunikasi
secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkom
unikasi itu dilakukan dengan tampa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
6. Baik pendidik maupun siswa dapat melakukan diskusi dan berintekrasi melalui fasil
itas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara berkelompok.
Validitas merupakan suatu ukuran yang digunakan menunjukkan kevalid dan atau kes
ahihan suatu tes. Suatu tes akan dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hend
ak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria. Validitas b
erasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu al
at ukur (Djamas, D., 2015). Dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan suatu alat yang 25
digunakan untuk mengukur ketepatan atau kesahihan suatu instrument yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/Downloads/toaz.info-makalah-jenis-bahan-ajar-cetak-da
n-bahan-ajar-non-cetakdoc-pr_7a2b1b4759fda1b0e2463171c949ec9d.pdf
https://www.scribd.com/document/541759981/Pengertian-Dan-Jenis-Bahan-Aja
r-Non-Cetak