PROPOSAL PTK
PENDAHULUAN
Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk
menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Karena
manusia tanpa belajar akan mengalami kesulitandengan menyesuaikan diri dengan lingkungan
nya1, serta kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
tegnologi.begitu juga hal nya dengan pendidikan agama islam erat kaitan nya dengan
kepribadian individu. karena pendidikan agama menyangkut ,moral akhlak ,jiwa terhadap
kesosialan dan jiga jiwa terhadap ketuhanan.menyikapai penting nya pendidikan agama islam
ini untuk di kaji mulai dari pendidikan dasar ,menengah, ssampai kepada tingkat perguruan
tinggi.dengan melakanakan pendidikan agama islam dan di jadikan sebagai salah satu bidang
studi pelajaran di setiap sekolah sesuai dengan Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pada pasal 30 ayat 3 yang berbunyi : Pendidikan keagamaan dapat
di selenggaran pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal.maka di harapkan lulusan
dari lembaga instansi pendidikan yang telah mempelajari pendidikan keagamaan mempunyai
pengetehuan ,moralitas yang tinggi ,serta adab ,dan kepribadian yang tinggi.
Salah satu masalah pendidikan formal yang dihadapi dan ditemukan oleh peneliti
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran khususnya di bidang pendidikan agama islam
dianataranya kurangnya pemahaman siswa pada materi tajwid alquran. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor:
Dengan melihat beberapa penyebab di atas yang membuktikan kurang nya pemahaman
siswa pada materi tajwid Al quran , maka permasalahan penelitian ini di fokuskan kepada
strategi pembelajaran tutor sebaya, bagi peneliti sebagai upaya peningkatan aktivitas belajar
1
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta; PT. Rineka Cipta, 1995), hlm.2.
2
Irwan Nst dkk. Manajemen pembelajaran, konsep, metode dan aplikasi, (Medan Fakultas Tarbiah
IAIN Su, 2004) hlm.129.
siswa pada materi tajwid Al quran.dalam arti luas sumber belajar tidak harus selalu
guru,namun sumber belajar itu juga meliputi teman dari kelas yang lebih tinggi,teman sekelas
,atau keluarganya sendiri3.
Sumber belajar selain guru dan berasal dari orang yang lebih pandai di sebut tutor ,ada
dua macam tutor yaitu tutor sebaya adalah teman sebaya dan tutor kakak adalah teman tutor
dari kelas yang lebih tinggi. tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang lebih tuntas terhadap
bahan pelajaran,memberikan bantuan terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami bahan pelajaran yang di pelajari nya.tutor sebaya adalah seorang atau beberap orang
siswa yang di tunjuk atau di tugaskan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan bahasa,tidak ada rasa
enggan ,rendah diri, malu dan sebagai nya untuk bertanya ataupun meminta bantuan.
Tutor sebaya merupakan krgiatan pengalaman yang justru sebenarnya kebutuhan anak itu
sendiri. dalam persiapan ini atara lain mereka berussaha mendapatkan pergaulan yang baru dan
mantap dengan sebaya,mencari peran nya sendiri,mengembangkan kecakapan intelektual,dan
konsep konsep penting ,mendapatkan tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
Dengan demikian beban yangbdi berikan kepada mereka akan memberikan kesempatan untuk
mendapatkan peran nya,bergaul dengan orang orang lain dan bahkan mendapatkan pergaulan
dan pengalaman.
Dari uraian di atas membuktikan bahwa strategi tutor sebaya merupakan salah satu
strtegi yang efektif dan di senangi siswa serta sesuai dengan materipembelajaran tajuid Al
quran yang dimana tajwid Alquran ini merupakan landasan pokok dalam mempelajari dan
memahami cara baca ayat Alquran dengan baik dan sempurna.hal ini di dasari dengan firman
Alloh s.w.t dalam Al quran suroh Mujammil ayat 4 yang berbunyi :
Sesuai dengan pernyataan di atas ,pada saat proses pembelajaran tajwid Al quran di
kelas VII SMP N. 2 ANGKOLA BARAT peneliti menguraikan realitas pada proses
pembelajaran tersebut dengan beberapa cara:
1. menjelaskan kepada siswa tentang pengertian Al quran serta adab adab sebelum dan
sesudah membacanya.
2. memperkenalkan terhadap siswa ketentuan ketentuan cara membaca al quran agar
tercipta bacaan yang benar
3. menjelaskan kepada siswa bahwa salah satu syarat terciptanya bacaan Al quran yang
benar adalah dengan ilmu tajuid dan mahkroj .hal ini di tentukan dalam materi
pembelajaran seperti : ijhar, idghom,qolqolah ikhfa dan sebagai nya.
4. Dengan ketentuan materi tajuid Alquran yang di pelajari,maka peneliti menjelaskan
macam macam tajwid tersebut serta jenis jenis hurup yang merupakan bagian pokok
materi tajuid Alquran yang di bahas dan memberikan kesempatan kepada siswa baik
individu maupun kelompok untuk membacanya yang di dahului bacaan peneliti.
5. setelah seluruh uraaian di atas selesai , maka peneliti memberikan waktu kepada siswa
untuk menanyakan hal hal yang belum di pahami nya. Selanjut nya peneliti
menanyakan kepada siswa seputar materi ya ng di pelajari, hal ini bertujuan untuk
mengukur sejauh mana tingkat pemahamn siswa terhadap materi tersebut.
6. pemberian tugas di rumah kepada siswa agar mencari contoh contoh dalam ayat
Alquran yang di tentukan sesuai dengan materi tajwid Alquran yang di pelajari
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Masih banyak kesulitan yang ditemukan siswa dalam memahami materi tajwid alquran
2. Kurangnya minat belajar siswa kelas VII SMP N 2 ANGKOLA BARAT pada materi
tajwid alquran
3. Rendahnya pengetahuan siswa mengenai tajwid alquran di SMP N 2 ANGKOLA
BARAT
4. Dengan ketentuan materi tajuid Alquran yang di pelajari,maka peneliti menjelaskan
macam macam tajwid tersebut serta jenis jenis hurup yang merupakan bagian pokok
materi tajuid Alquran yang di bahas dan memberikan kesempatan kepada siswa baik
individu maupun kelompok untuk membacanya yang di dahului bacaan peneliti.
5. Setelah seluruh uraaian di atas selesai , maka peneliti memberikan waktu kepada siswa
untuk menanyakan hal hal yang belum di pahami nya. Selanjut nya peneliti
menanyakan kepada siswa seputar materi ya ng di pelajari, hal ini bertujuan untuk
mengukur sejauh mana tingkat pemahamn siswa terhadap materi tersebut.
6. Pemberian tugas di rumah kepada siswa agar mencari contoh contoh dalam ayat
Alquran yang di tentukan sesuai dengan materi tajwid Alquran yang di pelajari.
C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada masalah
seputar strategi belajar tutor sebaya. Rendahnya aktifitas belajar pada materi tajwid alquran
kelas VII SMPN 2 ANGKOLA BARAT lebih meningkat ketika potensi tutor sebaya yang ada
didalam kelas dapat dimanfaatkan. Strategi tutor sebaya diduga dapat meningkatkan aktifitas
belajar siswa dalam materi tajwid alquran.
D. RUMUSAN MASALAH
Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetaahui apakah dengan penggunaan
strategi pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa pada materi
tajuid Alquran di kelas VII SMP N 2 ANGKOLA BARAT.
F. MANFAAT PENELITIAN
G. INDIKATAOR PENELITIAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Aktifitas belajar
A. pengertian aktifitas belajar
Aktifitas belajar adalah segala kegiatan yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi
kegiatan belajar siswaseperti kegiatan diskusi,demonstrasi,simulasi ,melakukan
percobaan dan sebagai nya.
Jenis jenis aktifitas belajar siswa banyak sekali .menurut paul D. Dierich aktifitas belajar
siswa di bagi kepada ddelapan kelompok yaitu:
1. kegiatan visual
2. kegiatan lisan
3. kegiatanmendengarkan
4. kegiatan menulis
5. kegiatan menggambar
6. kegiatan pengukuran
7. kegiatan mental
8. kegitan emosional
C. faktor faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar
Secara garis besar faktor faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar siswa dapat di bagi
ke dalam dua bagian:
1. faktor endogen disebut juga faktor internal yakni semua faktor yang berada dalam
diri siswa
2. faktor eksogen di sebut juga faktor eksternal yakni semua faktor yang berada di
luar diri individu
D. prinsip prinsip aktifitas belajar
1. belajar dimulai dari suatu keseluruhan , kemudian baru menuju bagian bagian
dari hal yang sangat kompleks , menuju hala hal yang lebih sederhana
2. belajar akan berarti jika ada tujuan berarti bagi individu
3. dalam proses belajar itu siswa selalu merupakan organisme yang aktif
2. MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
A. pengertian model pembelajaran tutor sebaya
Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang di tunjuk atau di tugas kan
untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar ,dan juga tutor sebaya adalah siswa
yang pandi yang dapat memberikan bantuan belajar kepadda teman nya yang kurang pandai
,dan bantuan tersebut juga dapat di berikan kepada teman teman nya di luar jam mata pelajaran.
1. memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang di pelajari
2. mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis
3. menyampaikan permasalahan kepda guru pembimbing apabila ada materi jar yang
belum di kuasai.
Dari uraian langkaha langkah pembelajaran yang di uraikan para ahli ,dapat di simpulkan
bahwa guru sebagai observer dan tutor merupakan penggerak dan pembimbing jalan nya
pembelajaran dalam kelompok.
Di tinjau dari segi pembelajaran pendidikn agama islam khusus nya pada matri tajuid
Alquran peserta didik mempunyai perbedaan . hal ini didasari adanya sebahagian siswa yang
melaksanakan proses pembelajaran agama islam di luar proses pembelajaran di sekolah .
C. HIPOTESIS TINDAKAN
1. pembelajaran pendidikan agama islam pada materi tajuid Alquran dengan pemanfaatan
strategi tutor sebaya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa.
2. pembelajaran pendidikan agama islam paada materi tajuid Alquran dengan
pemanpaatan strategi belajar tutor sebaya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa
dalam segi pengamatan , mengemukakan pendapat,menguraikan materi pembelajaran
dan berani mengajukan pendapat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalh penelitian tindakan kelas (classroom action
research) dengan model siklus terdiri dari perencanaan ,pelaksanaan ,pengamatan dan refleksi.
Penelitia Tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang pendidikan yang bersifat reklektif
dengan melakukan tindakan tindakan trtentu di dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara profesional. Penelitia tindakan
kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Dalam melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas seorang guru harus mampu
memhami persoalan persoalan apa saja yang di hadapinya sehari hari di ruang kelas.sewaktu
kegiatan belajar mengajar penghayatan terhadap persoalan persoalan tersebut harus mampu
mendorong nya untuk mampu melakukan pemecahan masalah sehingga dapat di wujudkan
berbagai bentuk peningkatan dan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dari uraian di atas dapt disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah usah yang
di lakukan oleh seorang guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan melakukan perubahan perubahan secara terencana .
Prosedur yang dilakukan adalah adalah pelaksanaan proses yang yang terdapat pola
penelitian tindakan kelas (PTK) yang di namakan siklus.siklus penelitian yang di lakukan
dengan ketentuan apabila indikator keberhasilan yang di tetepkan / di inginkan dalam
pebelajaran teah tercapai ,maka penelitian ini tidak di lanjutkan pada siklus berikut nya.
Jenis penelitian tindakan kelas yang di lakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
partisipan ,dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam penelitian mulai dari
awal sampai akhir penelitian .penelitian tindakan ini di lakukan dengan mengikuti moddel yang
di kembangkan oleh kurt lewin yaitu suatu siklus viral yang terdiri dari empat komponen:
a. perencanaan (planning)
Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan di mulai dari memperoleh izin penelitian
dari pihak sekolah . juga menyusun rancangan tentang apa yang akandi teliti ,mengapa ,kapan,
dimana,dan oleh siapa.
Dalam hal ini pada tahap perencanaan peniliti menguraikan strutur rancangan tindakan
yang akan di laksanakan .
1. meminta izin penelitian dalam hal ini meminta izin dari kepala sekolah SMP N. 2
ANGKOLA BARAT
2. menentukan subjek penelitian
3. menentukan materi pembelajaran yang akan di teliti
4. menganalisis masalah dan rencana solusi pemecahan masalah yang terjadi yang
mengakibatkan terjainya kesenjangan antara harapan dan fakta yang terjadi pada hasil
belajar siswa.
5. menyusun dan menyiapkan perangkat pembelajaran baik dari segi slabus standar
kompetensi indikator ataunsegala yangbberkenaan dengan rencana oelaksanaan
pembelajaran.
6. menyusun jadwal penelitian yang berkenaan dengan materi pembelajaran yang akan
diteliti.
7. memeilih strategi atau metode pembelajaran.
Yang mana pada penelitian ini strategi pembelajaran yang di gunakan adalah strategi
pembelajaran tutor sebaya dan untuk memilh dan menetukan seorang tiutor sebaya haruslah
mempunyai bebrapa kraktetistik agar dapat di jadikan sebagai seorang tutor.
pada tahap ini ,rancangan dan skenario pembelajaran yang telah di susun pada tahap
perencanaan segera di laksanakan.
pada penelitian ini dalam tahap tindakan peneliti menguraikan langkah langkah tindakan
sebagai berikut:
1. pada setiap pembelajaran guru memulai dengan apersepsi, pemberian motivasi dan
menjelaskan materi pembelajaran
2. menjelaskan materi pembelajaran baik yang menyangkut dengan pengertian , huruf dan
jenis jenis materi yang di bahas
3. memaksimalkan upaya agar peserta didik mampu memahami materi yang di sajikan
4. memberikan waktu kepada kepada siswa agar memahami materi,menanyakan ,
menjawab pertanyaan yang muncul
5. memberikan kesempatan kepada siswa agar menanyakan kembali materi yang kurang
di pahami
6. memberikan kesempatan kepada siswa lain agar menjawab pertanyaan yang muncul
7. memberikan pengarahan tentang efektifitas bantuan tutor sebaya pada proses
pembelajaran
8. menyusun anggota kelompok sebanyak 4 kelompok dan 5 orang anggota termasuk tutor
sebaya
9. memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh kelompok pada saat proses
pembelajaran tutor sebaya berlangsung
10. memberikan penguatan dan kesimpulan terhadap materi yang di pelajari
c. pengamatan (observation)
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bertindak sebagi observer swlam pembelajran
tutor sebaya berlangsung.selain itu peneliti juga membimbing jalan nya pembelajaran tutor
sebaya berlangsung.pengamatan di lakukan pada setiap pertemuan dengan cara mengisi
lembaran observasi .adapun beberapa hal yang di amati oleh peneliti dalam strategi
pembelajaran tutor sebaya dalah:
d. Refleksi (replection)
Refleksi sangat di butuhkan agar mengukur tingkat kemampuan dan penguasaan siswa
terhadap materi yang di ajarkan . adapun yang di jadikan peneliti terhadap siswa adalah sejauh
mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi , keaktifan siswa,kecermatan dan keterampilan
siswa dalam menjawab dan dan membaca pertanyaan dari tutor sebaya.namun tidak terlepas
pula dari sumber penelitian yang di buat peneliti adalah hasil laporan tutor sebaya dan
pemberian tugas dari peneliti sendiri.
Dalam penelitian yang di lakukan peneliti membuat 2 siklus penelitian , dimana siklus I
di dalam nya terdiri dari 3 kali pertemuan , dan siklus II di dalam nya 3 kali pertemuan .
1. perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan yang di mulai dari penyusunan rencana tindakan yang akan di
lakukan dalam pembelajaran. Beberapa persiapan yang di lkukan peneliti dalam perencanaan
ini .
a. meminta izin dari pihak sekolah tempat penelitian berlangsung . yaitu izin darri kepala
sekolah SMP N.2 ANGKOLA BARAT
b. menentukan subjec penelitian . dalam hal ini peneliti memeilih kelas VII a SMP N.2
ANGOLA BARAT karena judul penelitian yang di angkat sesuai dengan materi
pembelajaran di kelas tersebut
c. menganalisis masalah dan rebncana pemecahan masalah yang terjadi yang
menyebabkan terjadi nya kesenjangan antara harapan dan fakta yang terjadi khusus
nya pada materi pembelajaran tajwid Al quran
d. menyusun / menyiapkan perangkat pembelajaran dalam hal ini menyangkut silabus,
materi pembelajaran , indikator dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. tindakan (action)
4. perenungan (replection)
Repleksi sangat penting untuk menilai dan mengukur sejauh mana hasil dari tindakan yang
di lakukan . peneliti pada hal ini lebih mengutamakan penilaian akemmpuan .penguasaan dan
keterampilan siswa pada proses [embelajaran tutor sebaya berlangsung , juga peneliti peneliti
mengambil laporan dari tutor sebaya dari penugasan soal yang di buat peneliti.
Adapun siklus ke II mem punyai 4 tahapan yaitu:
a. perencanaan ( planning)
selai perencaan adalah kegiatan yang dimulai dari menyusun rencana tindakan yang akan
di lakukan dalam pembelajaran .tetapi pembelajaran juga sebagai elementasi yang harus
diciptakan dalam pembelajaran . beberarapa persiapan / perncanaan yang akan di lakukan
peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut:
agar perencanaan dapat di realisasikan dengan nyata , maka dalam tahap tindakan peneliti
membuat bebrapa bentuk pelaksanaan :
peneliti dalam hal ini selain dari observer juga sebagai pembimbing jalannya pembelajaran
tutor sebaya.pengamatan selain mengisi lembar observasi juga mengisi lembar catatan
lapangan juga peneliti mengamati dari segi ketangkasan ,antusisa siswa , kritis , keterampilan
menjawab pertanyaan , memberikan alasan dan hasil bacaan siswa dalam membaca Al quran .
pengamatan di lakukan pada proses tutor sebaya berlangsung.
d. perenungan (replection)
Repleksi di lakukan peneliti pada siklus II ini mengacu kepada beberapa hal:
Penelitian di lakukan di SMP N.2 ANGKOLA BARAT kelas VII a pada tahun ajaran
2021_2022 semester ganjil yang berjumlah 20 orang siswa. Alasan pemilihan kelas ini adalah
sebahagian siswa nya rata rata memiliki kemampuan yang sedang, dan sebahagian di antaranya
memilki kemampuan kurang. Khusus pada materi Pendidikan Agama Islam .
Di samping itu karena adanya rasa tanggung jawab tatas kesuksesan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas tersebut kusus nya pada pembelajaran pendidikan
Agama Islam pada materi tajwid Al quran.
2. subjek penelitian
Materi penelitian adalah tajuid Alquran , materi inindi ajarkan melalui penerapan
strategi pembelajaran tutor sebaya. Dan jadwal pertemuan di sesuaikan pada jam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII a. Yang dimana jumlah siswa nya berjumlah
20 orang siswa .
D. TEHKNIK PENGUMPULAN DATA
Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan alat pengumpulan data
yaitu lembar observasi aktifitas, catatan lapangan ,dan lembar soal tes hasil belajar.instrumen
tersebut sebagaiman tertera di bawah ini
1. lembar observasi
Lembar observasi yang di gunakan untuk memperoleh informasi tentang aktifitas belajar siswa
yang di lakukan pada setiap pertemuan. Lembar ini di gunakan untuk melihat aktifitas siswa
selam proses pembelajaran berlangsung.karena aktifitas itu banyak sekali maka peneliti hanya
menggunakan beberapa butir aktifitas saja yang terkait dengan pembelajaran dengan
menggunakan strstegi tutor sebaya. Indikator aktivitas siswa yang di amati adalah:
a. aktivitas perhatian
aktivitas yang di lakukan seorang siswa untuk memperhatikan penjelasan materi oleh tutor
sebaya ketika diskusi berlangsung
b. aktivitas bertanya
yaitu aktifitas yang di lakukan seorang siswa untuk berani mengajukan pertanyaan kepada
tutor sebaya seklama diskusi berlangsung
yaitu aktifitas yang di lakukan sisw untuk berani merespon dan menanggapii setiap
pertanyaan , masalahyang timbul dalam proses pembelajaran .masalah tersebut baik bersumber
dari guru dan siswa
d. aktifitas berinteraksi
yaitu aktifitas siswa yang selslu terlibat berinteraksi dengan tutor sebaya ( bertanya
,memperhatikan) lembar observasi ini di disi oleh observer / peneliti . observer mengisi data
jumlah siswa yang melekukan aktifitas berdasarkan indikator aktifitas yang telah di tetapkan
.pengisisan tersebut di lakukan dengan cara menentukan jumlah siswa yang terlibat poada
setiap indikator aktivitas yangdi amati dan selanjut nya di hitung persentasenya.
2. catatan lapangan
Catatan lapangan yang di gunakan untuk mencatat data yang tidak termuat dala observasi
pada setiap pertemuan .
Catatan lapangan di perlukan sebagai bahan perhitungan untuk mengadakan refleksi guna
melaksanakan tindakan selanjut nya catatan lapangan yang dibuat peneliti sebagai observer.
Pada catatan lapangan di muat seliruh kejadian kejadian penting yang terkait dengan proses
penelitian dalam setiap proses pembelajaran .
Pada dasarnya ada dua kelompok data yang di analisis dalam penelitian ini .
Berdasrkan data diatas ,maka analisis data yang di lakukan adalah : tehnik persentase di
gunakan mengolah data aktivitas belajar siswa berdasrkan indikator yang ada,juga untuk
mengetahui persentse siswa yang mencapai tuntas belajar.untuk menentukan aktifitas belajar
siswa pada setiap indikator di gunakan rumus:
P = F X 100 %
N
Dengan ketentuan:
F = frekuensi aktivitas
N = banyaknya siswa
Kriteria keaktifan siswa dapat dikelompokkan kedalam lima range sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan dan peneliti ikut serta secara langsung
dalam mengamati aktifitas belajar siswa dan aktifitas belajar dengan penggunaan strategi tutor
sebaya
Peneliti selaku observer secara langsung mengamati dan memperoleh hasil observasi, dan hasil
belajar siswa dari segala aktifitas belajar siswa dari segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Slameto
Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, ( jakarta, PT. Rineka cipta 1995) hlm.2.
2. Irwan nasution,dkk.