Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 1

PROPOSAL PTK

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI


BELAJAR TUTOR SEBAYA PADA MATERI TAJWID ALQURAN
KELAS VII SMP N 2 ANGKOLA BARAT
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk
menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Karena
manusia tanpa belajar akan mengalami kesulitandengan menyesuaikan diri dengan lingkungan
nya1, serta kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
tegnologi.begitu juga hal nya dengan pendidikan agama islam erat kaitan nya dengan
kepribadian individu. karena pendidikan agama menyangkut ,moral akhlak ,jiwa terhadap
kesosialan dan jiga jiwa terhadap ketuhanan.menyikapai penting nya pendidikan agama islam
ini untuk di kaji mulai dari pendidikan dasar ,menengah, ssampai kepada tingkat perguruan
tinggi.dengan melakanakan pendidikan agama islam dan di jadikan sebagai salah satu bidang
studi pelajaran di setiap sekolah sesuai dengan Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pada pasal 30 ayat 3 yang berbunyi : Pendidikan keagamaan dapat
di selenggaran pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal.maka di harapkan lulusan
dari lembaga instansi pendidikan yang telah mempelajari pendidikan keagamaan mempunyai
pengetehuan ,moralitas yang tinggi ,serta adab ,dan kepribadian yang tinggi.

Salah satu masalah pendidikan formal yang dihadapi dan ditemukan oleh peneliti
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran khususnya di bidang pendidikan agama islam
dianataranya kurangnya pemahaman siswa pada materi tajwid alquran. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor:

1. Peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir.


2. Peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi atau pelajaran tersebut.
3. Umumnya peserta didik belajar dengan cara menyimak, mendengarkan penjelasan
guru dan menyimpan dalam memori2.

Dengan melihat beberapa penyebab di atas yang membuktikan kurang nya pemahaman
siswa pada materi tajwid Al quran , maka permasalahan penelitian ini di fokuskan kepada
strategi pembelajaran tutor sebaya, bagi peneliti sebagai upaya peningkatan aktivitas belajar

1
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta; PT. Rineka Cipta, 1995), hlm.2.
2
Irwan Nst dkk. Manajemen pembelajaran, konsep, metode dan aplikasi, (Medan Fakultas Tarbiah
IAIN Su, 2004) hlm.129.
siswa pada materi tajwid Al quran.dalam arti luas sumber belajar tidak harus selalu
guru,namun sumber belajar itu juga meliputi teman dari kelas yang lebih tinggi,teman sekelas
,atau keluarganya sendiri3.

Sumber belajar selain guru dan berasal dari orang yang lebih pandai di sebut tutor ,ada
dua macam tutor yaitu tutor sebaya adalah teman sebaya dan tutor kakak adalah teman tutor
dari kelas yang lebih tinggi. tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang lebih tuntas terhadap
bahan pelajaran,memberikan bantuan terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami bahan pelajaran yang di pelajari nya.tutor sebaya adalah seorang atau beberap orang
siswa yang di tunjuk atau di tugaskan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan bahasa,tidak ada rasa
enggan ,rendah diri, malu dan sebagai nya untuk bertanya ataupun meminta bantuan.
Tutor sebaya merupakan krgiatan pengalaman yang justru sebenarnya kebutuhan anak itu
sendiri. dalam persiapan ini atara lain mereka berussaha mendapatkan pergaulan yang baru dan
mantap dengan sebaya,mencari peran nya sendiri,mengembangkan kecakapan intelektual,dan
konsep konsep penting ,mendapatkan tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
Dengan demikian beban yangbdi berikan kepada mereka akan memberikan kesempatan untuk
mendapatkan peran nya,bergaul dengan orang orang lain dan bahkan mendapatkan pergaulan
dan pengalaman.

Diskusi kelompok terbimbing ddengan model tutor sebaya merupakan kelompok


diskusi yang beranggotakan 4-5 orang siswa setiap kelas di bawah bimbingan guru mata
pelajaran .dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya di harapkan setiap anggota
lebih mudah dan lebih leluasa dalam menyampaikan masalah yang di hadapi sehingga siswa
yang bersangkutan terpacu semangat nya untuk mempelajari materi ajar dengan baik.

Dari uraian di atas membuktikan bahwa strategi tutor sebaya merupakan salah satu
strtegi yang efektif dan di senangi siswa serta sesuai dengan materipembelajaran tajuid Al
quran yang dimana tajwid Alquran ini merupakan landasan pokok dalam mempelajari dan
memahami cara baca ayat Alquran dengan baik dan sempurna.hal ini di dasari dengan firman
Alloh s.w.t dalam Al quran suroh Mujammil ayat 4 yang berbunyi :

Artinya : dan bacalah al quran itu dengan tartil.


Pada tafsir sowi karangan syekh Ahmad sowi dan syehk Jalalaini menerangkan kata
TARTILA mempunyai makna sesuai aturan , artinya aturan aturan cara membaca ayat Alquran
serta pemahaman tentang hukum hukum bacaan nya.pemahaman hukum hukum tentang
bacaan Al quran di uraikan dalam ilmu tajuid yang berartikan bersungguh sungguh / mendapat.
Artinya bersungguh sungguh dalam mempelajari akan mendapat pemahaman.

Sesuai dengan pernyataan di atas ,pada saat proses pembelajaran tajwid Al quran di
kelas VII SMP N. 2 ANGKOLA BARAT peneliti menguraikan realitas pada proses
pembelajaran tersebut dengan beberapa cara:

1. menjelaskan kepada siswa tentang pengertian Al quran serta adab adab sebelum dan
sesudah membacanya.
2. memperkenalkan terhadap siswa ketentuan ketentuan cara membaca al quran agar
tercipta bacaan yang benar
3. menjelaskan kepada siswa bahwa salah satu syarat terciptanya bacaan Al quran yang
benar adalah dengan ilmu tajuid dan mahkroj .hal ini di tentukan dalam materi
pembelajaran seperti : ijhar, idghom,qolqolah ikhfa dan sebagai nya.
4. Dengan ketentuan materi tajuid Alquran yang di pelajari,maka peneliti menjelaskan
macam macam tajwid tersebut serta jenis jenis hurup yang merupakan bagian pokok
materi tajuid Alquran yang di bahas dan memberikan kesempatan kepada siswa baik
individu maupun kelompok untuk membacanya yang di dahului bacaan peneliti.
5. setelah seluruh uraaian di atas selesai , maka peneliti memberikan waktu kepada siswa
untuk menanyakan hal hal yang belum di pahami nya. Selanjut nya peneliti
menanyakan kepada siswa seputar materi ya ng di pelajari, hal ini bertujuan untuk
mengukur sejauh mana tingkat pemahamn siswa terhadap materi tersebut.
6. pemberian tugas di rumah kepada siswa agar mencari contoh contoh dalam ayat
Alquran yang di tentukan sesuai dengan materi tajwid Alquran yang di pelajari

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat didefenisikan


beberapa masalah sebagai berikut:

1. Masih banyak kesulitan yang ditemukan siswa dalam memahami materi tajwid alquran
2. Kurangnya minat belajar siswa kelas VII SMP N 2 ANGKOLA BARAT pada materi
tajwid alquran
3. Rendahnya pengetahuan siswa mengenai tajwid alquran di SMP N 2 ANGKOLA
BARAT
4. Dengan ketentuan materi tajuid Alquran yang di pelajari,maka peneliti menjelaskan
macam macam tajwid tersebut serta jenis jenis hurup yang merupakan bagian pokok
materi tajuid Alquran yang di bahas dan memberikan kesempatan kepada siswa baik
individu maupun kelompok untuk membacanya yang di dahului bacaan peneliti.
5. Setelah seluruh uraaian di atas selesai , maka peneliti memberikan waktu kepada siswa
untuk menanyakan hal hal yang belum di pahami nya. Selanjut nya peneliti
menanyakan kepada siswa seputar materi ya ng di pelajari, hal ini bertujuan untuk
mengukur sejauh mana tingkat pemahamn siswa terhadap materi tersebut.
6. Pemberian tugas di rumah kepada siswa agar mencari contoh contoh dalam ayat
Alquran yang di tentukan sesuai dengan materi tajwid Alquran yang di pelajari.

C. PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada masalah
seputar strategi belajar tutor sebaya. Rendahnya aktifitas belajar pada materi tajwid alquran
kelas VII SMPN 2 ANGKOLA BARAT lebih meningkat ketika potensi tutor sebaya yang ada
didalam kelas dapat dimanfaatkan. Strategi tutor sebaya diduga dapat meningkatkan aktifitas
belajar siswa dalam materi tajwid alquran.

D. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan


aktivitas belajar siswa pada materi tajwid Al quran kelas VII SMP N. 2 Angkola barat
2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa setelah penerapan metode
pembelajaran tutor sebaya pada materi tajwid Al quran kelas VII SMP N. 2 Angkola
barat
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran
tutor sebaya pada materi tajwid Al quran kelas VII SMP N. 2 Angkola barat
E. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetaahui apakah dengan penggunaan
strategi pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa pada materi
tajuid Alquran di kelas VII SMP N 2 ANGKOLA BARAT.

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian dalam ptk ini adalah :

1. bagi guru sebagai bahan masukan dalam meningkatkan profesionalisme


2. bagi siswa sebagai informasi dalam meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa
khusus nya pada materi tajuid Alquran

G. INDIKATAOR PENELITIAN

Adapun indikataor penelitian ini adalah :

1. membaca Alquran dengan baik dan benar


2. menganalisis bacaan tutor sbaya atau teman kelompok
3. menjawab pertanyaan tutor sebaya dengan tepat
BAB II

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Aktifitas belajar
A. pengertian aktifitas belajar

Aktifitas belajar adalah segala kegiatan yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi
kegiatan belajar siswaseperti kegiatan diskusi,demonstrasi,simulasi ,melakukan
percobaan dan sebagai nya.

B. Macam-macam aktifitas belajar siswa

Jenis jenis aktifitas belajar siswa banyak sekali .menurut paul D. Dierich aktifitas belajar
siswa di bagi kepada ddelapan kelompok yaitu:

1. kegiatan visual
2. kegiatan lisan
3. kegiatanmendengarkan
4. kegiatan menulis
5. kegiatan menggambar
6. kegiatan pengukuran
7. kegiatan mental
8. kegitan emosional
C. faktor faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar

Secara garis besar faktor faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar siswa dapat di bagi
ke dalam dua bagian:

1. faktor endogen disebut juga faktor internal yakni semua faktor yang berada dalam
diri siswa
2. faktor eksogen di sebut juga faktor eksternal yakni semua faktor yang berada di
luar diri individu
D. prinsip prinsip aktifitas belajar
1. belajar dimulai dari suatu keseluruhan , kemudian baru menuju bagian bagian
dari hal yang sangat kompleks , menuju hala hal yang lebih sederhana
2. belajar akan berarti jika ada tujuan berarti bagi individu
3. dalam proses belajar itu siswa selalu merupakan organisme yang aktif
2. MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
A. pengertian model pembelajaran tutor sebaya

Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang di tunjuk atau di tugas kan
untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar ,dan juga tutor sebaya adalah siswa
yang pandi yang dapat memberikan bantuan belajar kepadda teman nya yang kurang pandai
,dan bantuan tersebut juga dapat di berikan kepada teman teman nya di luar jam mata pelajaran.

B. langkah langkah pembelajaran tutor sebaya

Adapun langkah langkah pembelajaran tutor sebaya sebagai berikut:

1. memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang di pelajari
2. mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis
3. menyampaikan permasalahan kepda guru pembimbing apabila ada materi jar yang
belum di kuasai.

Dari uraian langkaha langkah pembelajaran yang di uraikan para ahli ,dapat di simpulkan
bahwa guru sebagai observer dan tutor merupakan penggerak dan pembimbing jalan nya
pembelajaran dalam kelompok.

C. keunggulan dan kelemahaan strategi tutor sebaya


1. keunggulan strategi tutor sebaya
a. peserta didik lebih mampu menyelesaikan pekerjaan nya sendiri ,dan membantu
peserta didik yang lain yang kurang mampu
b. penjelasan tutor sebaya lebih memungkinkan berhasil karna peserta didik melihat
masalah dengan cara yang berbeda di bandingkan dengan orang dewasa, dan
mereka menggunakanw bahasa yang lebih akrab.
2. kelemahan strategi tutor sebaya
a. guru hanyalah sebagai pasilitator pembimbing terbatas
b. apabila bimbingan guru tidak maksimal terhadap diskusi tutor sebaya maka dapat
mengakibatkan kurang nya kekonusifan dari peserta didik
B. KERANGKA BERPIKIR

Di tinjau dari segi pembelajaran pendidikn agama islam khusus nya pada matri tajuid
Alquran peserta didik mempunyai perbedaan . hal ini didasari adanya sebahagian siswa yang
melaksanakan proses pembelajaran agama islam di luar proses pembelajaran di sekolah .

C. HIPOTESIS TINDAKAN
1. pembelajaran pendidikan agama islam pada materi tajuid Alquran dengan pemanfaatan
strategi tutor sebaya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa.
2. pembelajaran pendidikan agama islam paada materi tajuid Alquran dengan
pemanpaatan strategi belajar tutor sebaya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa
dalam segi pengamatan , mengemukakan pendapat,menguraikan materi pembelajaran
dan berani mengajukan pendapat.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan metodologi penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalh penelitian tindakan kelas (classroom action
research) dengan model siklus terdiri dari perencanaan ,pelaksanaan ,pengamatan dan refleksi.
Penelitia Tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang pendidikan yang bersifat reklektif
dengan melakukan tindakan tindakan trtentu di dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara profesional. Penelitia tindakan
kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Dalam melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas seorang guru harus mampu
memhami persoalan persoalan apa saja yang di hadapinya sehari hari di ruang kelas.sewaktu
kegiatan belajar mengajar penghayatan terhadap persoalan persoalan tersebut harus mampu
mendorong nya untuk mampu melakukan pemecahan masalah sehingga dapat di wujudkan
berbagai bentuk peningkatan dan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dari uraian di atas dapt disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah usah yang
di lakukan oleh seorang guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan melakukan perubahan perubahan secara terencana .

B. langkah langkah penelitian

Prosedur yang dilakukan adalah adalah pelaksanaan proses yang yang terdapat pola
penelitian tindakan kelas (PTK) yang di namakan siklus.siklus penelitian yang di lakukan
dengan ketentuan apabila indikator keberhasilan yang di tetepkan / di inginkan dalam
pebelajaran teah tercapai ,maka penelitian ini tidak di lanjutkan pada siklus berikut nya.

Jenis penelitian tindakan kelas yang di lakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
partisipan ,dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam penelitian mulai dari
awal sampai akhir penelitian .penelitian tindakan ini di lakukan dengan mengikuti moddel yang
di kembangkan oleh kurt lewin yaitu suatu siklus viral yang terdiri dari empat komponen:
a. perencanaan (planning)

Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan di mulai dari memperoleh izin penelitian
dari pihak sekolah . juga menyusun rancangan tentang apa yang akandi teliti ,mengapa ,kapan,
dimana,dan oleh siapa.

Dalam hal ini pada tahap perencanaan peniliti menguraikan strutur rancangan tindakan
yang akan di laksanakan .

1. meminta izin penelitian dalam hal ini meminta izin dari kepala sekolah SMP N. 2
ANGKOLA BARAT
2. menentukan subjek penelitian
3. menentukan materi pembelajaran yang akan di teliti
4. menganalisis masalah dan rencana solusi pemecahan masalah yang terjadi yang
mengakibatkan terjainya kesenjangan antara harapan dan fakta yang terjadi pada hasil
belajar siswa.
5. menyusun dan menyiapkan perangkat pembelajaran baik dari segi slabus standar
kompetensi indikator ataunsegala yangbberkenaan dengan rencana oelaksanaan
pembelajaran.
6. menyusun jadwal penelitian yang berkenaan dengan materi pembelajaran yang akan
diteliti.
7. memeilih strategi atau metode pembelajaran.

Yang mana pada penelitian ini strategi pembelajaran yang di gunakan adalah strategi
pembelajaran tutor sebaya dan untuk memilh dan menetukan seorang tiutor sebaya haruslah
mempunyai bebrapa kraktetistik agar dapat di jadikan sebagai seorang tutor.

Adapun krakteristijk tutor sebaya adalah:

a) mempunyai kemampuan rata rata di atas siswa


b) mampu menjalin kerja sama antar seluruh siswa
c) memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang lebih baik
d) memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dengan sesama
e) memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya menjadi yang
terbaik
f) suka membantu sesama nya yang mengalami kesulitan
b. tindakan (action)

pada tahap ini ,rancangan dan skenario pembelajaran yang telah di susun pada tahap
perencanaan segera di laksanakan.

pada penelitian ini dalam tahap tindakan peneliti menguraikan langkah langkah tindakan
sebagai berikut:

1. pada setiap pembelajaran guru memulai dengan apersepsi, pemberian motivasi dan
menjelaskan materi pembelajaran
2. menjelaskan materi pembelajaran baik yang menyangkut dengan pengertian , huruf dan
jenis jenis materi yang di bahas
3. memaksimalkan upaya agar peserta didik mampu memahami materi yang di sajikan
4. memberikan waktu kepada kepada siswa agar memahami materi,menanyakan ,
menjawab pertanyaan yang muncul
5. memberikan kesempatan kepada siswa agar menanyakan kembali materi yang kurang
di pahami
6. memberikan kesempatan kepada siswa lain agar menjawab pertanyaan yang muncul
7. memberikan pengarahan tentang efektifitas bantuan tutor sebaya pada proses
pembelajaran
8. menyusun anggota kelompok sebanyak 4 kelompok dan 5 orang anggota termasuk tutor
sebaya
9. memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh kelompok pada saat proses
pembelajaran tutor sebaya berlangsung
10. memberikan penguatan dan kesimpulan terhadap materi yang di pelajari

c. pengamatan (observation)

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bertindak sebagi observer swlam pembelajran
tutor sebaya berlangsung.selain itu peneliti juga membimbing jalan nya pembelajaran tutor
sebaya berlangsung.pengamatan di lakukan pada setiap pertemuan dengan cara mengisi
lembaran observasi .adapun beberapa hal yang di amati oleh peneliti dalam strategi
pembelajaran tutor sebaya dalah:

1. penguasaan siswa terhadapmateri


2. keaktifan menjawab dari pertanyaan tutor sebaya
3. kecermatan dalam melhat kendala atau kesaahan bacaan
4. hasil bacaan dari ayat yang di tentukan
5. keberanian dan kemampuan menjawab pertanyaan rebutan dari tutor sebaya dan guru

d. Refleksi (replection)

Refleksi sangat di butuhkan agar mengukur tingkat kemampuan dan penguasaan siswa
terhadap materi yang di ajarkan . adapun yang di jadikan peneliti terhadap siswa adalah sejauh
mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi , keaktifan siswa,kecermatan dan keterampilan
siswa dalam menjawab dan dan membaca pertanyaan dari tutor sebaya.namun tidak terlepas
pula dari sumber penelitian yang di buat peneliti adalah hasil laporan tutor sebaya dan
pemberian tugas dari peneliti sendiri.

Dalam penelitian yang di lakukan peneliti membuat 2 siklus penelitian , dimana siklus I
di dalam nya terdiri dari 3 kali pertemuan , dan siklus II di dalam nya 3 kali pertemuan .

Adapun siklus 1 terdiri dari 4 tahapan yaitu:

1. perencanaan (planning)

Perencanaan adalah kegiatan yang di mulai dari penyusunan rencana tindakan yang akan di
lakukan dalam pembelajaran. Beberapa persiapan yang di lkukan peneliti dalam perencanaan
ini .

a. meminta izin dari pihak sekolah tempat penelitian berlangsung . yaitu izin darri kepala
sekolah SMP N.2 ANGKOLA BARAT
b. menentukan subjec penelitian . dalam hal ini peneliti memeilih kelas VII a SMP N.2
ANGOLA BARAT karena judul penelitian yang di angkat sesuai dengan materi
pembelajaran di kelas tersebut
c. menganalisis masalah dan rebncana pemecahan masalah yang terjadi yang
menyebabkan terjadi nya kesenjangan antara harapan dan fakta yang terjadi khusus
nya pada materi pembelajaran tajwid Al quran
d. menyusun / menyiapkan perangkat pembelajaran dalam hal ini menyangkut silabus,
materi pembelajaran , indikator dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. tindakan (action)

Setelah perencanaan disusun, langkah selanjutnya merealisasikan perencanaan tersebut


kedalam bentuk nyata . adapun tindakan yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
a. pada setiap pertemuan guru melakikan apersepsi ,menjelaskan materi pembelajaran
b. guru menjelaskan huruf ,dan jenis jenis materi pembelajaran yang di bahas
c. guru mengupayakan dan mengusahakan agar siswa memhami materi yang di
bhas,dengan demikian peneliti melakukan upaya dengan menyebutkan materi
pembelajaran secara bersama,baik berupa hurup, jenis dan contoh .
d. guru memberikan uaktu kepada kepada siswa agar memahami materi,menanyakan ,
menjawab pertanyaan yang muncul
e. guru memberikan kesempatan kepada siswa lain agar menjawab pertanyaan yang
muncul
f. guru memberikan pengarahan tentang efektifitas bantuan tutor sebaya pada proses
pembelajaran
g. menyusun anggota kelompok sebanyak 4 kelompok dan 5 orang anggota termasuk
tutor sebaya
h. guru memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh kelompok pada saat proses
pembelajaran tutor sebaya berlangsung
i. guru memberikan penguatan dan kesimpulan terhadap materi yang di pelajari
3. pengamatan (observasion)

Pengamatan yangbdi lakukan peneliti bertindak sebagai observer selam pembelajaran


berlangsung . selain itu peneliti juga membimbing jalan nya pelaksanaan tutor sebaya.
Pengamatan di lakukan pada setiap pertemuan dengan ccara mengisi lembar observasidan
membubuhkan tanda (  ) pada setiap indikator yang di lakukan siswa pada setiap lembar
observasi. Pengamatan yang di lakukan pada catatan lapangan telah di sediakan peneliti. Selin
itu penelita juga meminta keterangan dari tutor sebaya dari kejanggalan yang ada pada proses
pembelajaran . pengamatan di lakukan selma prose pembelajaran tajwid Alquran berlangsung.

4. perenungan (replection)

Repleksi sangat penting untuk menilai dan mengukur sejauh mana hasil dari tindakan yang
di lakukan . peneliti pada hal ini lebih mengutamakan penilaian akemmpuan .penguasaan dan
keterampilan siswa pada proses [embelajaran tutor sebaya berlangsung , juga peneliti peneliti
mengambil laporan dari tutor sebaya dari penugasan soal yang di buat peneliti.
Adapun siklus ke II mem punyai 4 tahapan yaitu:

a. perencanaan ( planning)

selai perencaan adalah kegiatan yang dimulai dari menyusun rencana tindakan yang akan
di lakukan dalam pembelajaran .tetapi pembelajaran juga sebagai elementasi yang harus
diciptakan dalam pembelajaran . beberarapa persiapan / perncanaan yang akan di lakukan
peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut:

1. menyiapkan perangkat pembelajaran dalam hal ini menyangkut silabus, materi


pembelajaran , indikator dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Menjadikan siswa mampu membaca Al quran dengan benar sesuai denga kaidah ilmu
tajuid
3. menjadikan siswa mampu mengenali tajuid dari ayat yang di bacakan serta mamapu
menuliskan contoh tajuid tersebut
4. menjadikan siswa memberikan kritik ,tanggapan dan jawaban dari tutor sebaya
5. menjadikan siswa mampun memahami bacaan yang sengaja di salahkan tutor sebaya
dan mampu mengutarakan pemahamn yang di miliki nya .
b. tindakan (action)

agar perencanaan dapat di realisasikan dengan nyata , maka dalam tahap tindakan peneliti
membuat bebrapa bentuk pelaksanaan :

1. pada setiap pertemuan guru melakikan apersepsi ,menjelaskan materi pembelajaran


2. menyusun anggota kelompok sebanyak 4 kelompok dan 5 orang anggota termasuk tutor
sebaya
3. tutor sebaya membacakan ayat Al quran terlebih dahulu dan di dikuti anggota kelompok
nya secara bergantian
4. untuk melihat tingkat pemahaman sis wa ,maka tutor sebaya membuat dan menanyakan
tajuid yang berkenaan pada ayat yang sedang di baca
5. untuk melihat sejauh man tingkat analisa anggota tutor sebaya , maka tutur ssebaya
menyengaja menyalahkan bacaan dan selanjut nya menanyakan kesalahan tersebut
kepada anggota kelompok nya.
6. untuk melihat tingkat keberhasilan siswa pada bacaan Al quran , maka tutor ssebaya
memberikan kesemoatan kepada teman kelompok nya untuk memberikan jawaban dari
kesalahan bacaan teman nya
7. untuk melihat tingkat ketangkasan teman nya tutor sebaya memberikan pertanyaan
rebutan
c. pengamatan

peneliti dalam hal ini selain dari observer juga sebagai pembimbing jalannya pembelajaran
tutor sebaya.pengamatan selain mengisi lembar observasi juga mengisi lembar catatan
lapangan juga peneliti mengamati dari segi ketangkasan ,antusisa siswa , kritis , keterampilan
menjawab pertanyaan , memberikan alasan dan hasil bacaan siswa dalam membaca Al quran .
pengamatan di lakukan pada proses tutor sebaya berlangsung.

d. perenungan (replection)

Repleksi di lakukan peneliti pada siklus II ini mengacu kepada beberapa hal:

1. jumlah siswa yang mamapu dala proses pembelajaran tutor sebaya


2. laporan tutor sebaya pada masing masing kelompok
3. tingkat pemahaman siswa baik dalam segi bacaan ,jawaban, antusias ,kritis, pada tajuid
yang di tanyakam tutor sebaya
4. hasil dari instrumen penelitian dari bebrapa soal yang di tugaskan kepada siswa.
e. latar dan subjec penelitian
1. lokasi dan waktu penelitian

Penelitian di lakukan di SMP N.2 ANGKOLA BARAT kelas VII a pada tahun ajaran
2021_2022 semester ganjil yang berjumlah 20 orang siswa. Alasan pemilihan kelas ini adalah
sebahagian siswa nya rata rata memiliki kemampuan yang sedang, dan sebahagian di antaranya
memilki kemampuan kurang. Khusus pada materi Pendidikan Agama Islam .

Di samping itu karena adanya rasa tanggung jawab tatas kesuksesan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas tersebut kusus nya pada pembelajaran pendidikan
Agama Islam pada materi tajwid Al quran.

2. subjek penelitian

Materi penelitian adalah tajuid Alquran , materi inindi ajarkan melalui penerapan
strategi pembelajaran tutor sebaya. Dan jadwal pertemuan di sesuaikan pada jam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII a. Yang dimana jumlah siswa nya berjumlah
20 orang siswa .
D. TEHKNIK PENGUMPULAN DATA

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan alat pengumpulan data
yaitu lembar observasi aktifitas, catatan lapangan ,dan lembar soal tes hasil belajar.instrumen
tersebut sebagaiman tertera di bawah ini

1. lembar observasi

Lembar observasi yang di gunakan untuk memperoleh informasi tentang aktifitas belajar siswa
yang di lakukan pada setiap pertemuan. Lembar ini di gunakan untuk melihat aktifitas siswa
selam proses pembelajaran berlangsung.karena aktifitas itu banyak sekali maka peneliti hanya
menggunakan beberapa butir aktifitas saja yang terkait dengan pembelajaran dengan
menggunakan strstegi tutor sebaya. Indikator aktivitas siswa yang di amati adalah:

a. aktivitas perhatian

aktivitas yang di lakukan seorang siswa untuk memperhatikan penjelasan materi oleh tutor
sebaya ketika diskusi berlangsung

b. aktivitas bertanya

yaitu aktifitas yang di lakukan seorang siswa untuk berani mengajukan pertanyaan kepada
tutor sebaya seklama diskusi berlangsung

c. aktivitas menyampaikan pendapat

yaitu aktifitas yang di lakukan sisw untuk berani merespon dan menanggapii setiap
pertanyaan , masalahyang timbul dalam proses pembelajaran .masalah tersebut baik bersumber
dari guru dan siswa

d. aktifitas berinteraksi

yaitu aktifitas siswa yang selslu terlibat berinteraksi dengan tutor sebaya ( bertanya
,memperhatikan) lembar observasi ini di disi oleh observer / peneliti . observer mengisi data
jumlah siswa yang melekukan aktifitas berdasarkan indikator aktifitas yang telah di tetapkan
.pengisisan tersebut di lakukan dengan cara menentukan jumlah siswa yang terlibat poada
setiap indikator aktivitas yangdi amati dan selanjut nya di hitung persentasenya.

2. catatan lapangan

Catatan lapangan yang di gunakan untuk mencatat data yang tidak termuat dala observasi
pada setiap pertemuan .
Catatan lapangan di perlukan sebagai bahan perhitungan untuk mengadakan refleksi guna
melaksanakan tindakan selanjut nya catatan lapangan yang dibuat peneliti sebagai observer.
Pada catatan lapangan di muat seliruh kejadian kejadian penting yang terkait dengan proses
penelitian dalam setiap proses pembelajaran .

3. lembar soal tes hasil belajar .

Lembar soal tes hasi belajar dibuat pada akhir pembelajaran

E. TEKHNIK ANALISIS DATA

Pada dasarnya ada dua kelompok data yang di analisis dalam penelitian ini .

1. data hasil observasi proses pembelajaran berupa aktifitas siswa


2. dan data hasil belajar siswa dari hasil tes setiap akhir pertemuan

Berdasrkan data diatas ,maka analisis data yang di lakukan adalah : tehnik persentase di
gunakan mengolah data aktivitas belajar siswa berdasrkan indikator yang ada,juga untuk
mengetahui persentse siswa yang mencapai tuntas belajar.untuk menentukan aktifitas belajar
siswa pada setiap indikator di gunakan rumus:

P = F X 100 %
N
Dengan ketentuan:

P = angka persentase aktivitas

F = frekuensi aktivitas

N = banyaknya siswa

Kriteria keaktifan siswa dapat dikelompokkan kedalam lima range sebagai berikut:

0% --20% = sangat tidak aktif

21% - 40% = tidak aktif

41% -60% = cukup

61%- 80% = aktif

81% - 100% = sangat aktif


Selanjutnya keberhasilan dalam penelitian ini apabila semua aktifitas positif yang diamati telah
mencapai pada kriteria banyak, dan aktifitas yang tergolong negatif telah mencapai pada
kriteria sedikit sekali.

F. TEKHNIK PENJAMIN KEABSAHAN DATA

Adapun tekhnik penjamin keabsahan data pada penelitian ini adalah:

1. perpanjangan keikut sertaan dalam penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan dan peneliti ikut serta secara langsung
dalam mengamati aktifitas belajar siswa dan aktifitas belajar dengan penggunaan strategi tutor
sebaya

2. ketentuan pengamatan / observasi dslam penelitian

Peneliti selaku observer secara langsung mengamati dan memperoleh hasil observasi, dan hasil
belajar siswa dari segala aktifitas belajar siswa dari segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

1. Slameto

Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, ( jakarta, PT. Rineka cipta 1995) hlm.2.

2. Irwan nasution,dkk.

Manajemen pembelajaran , konsef dan makna pembelajaran ,( bandung :alfabeta,


2003)hlm,61

3. suherman dan erman .

Strategi belajar mengajar, (jakarta:INUV terbuka depdikbud,1993) hlm276

4. yayasan penyelenggara penterjemah alquran . alquran dan terjemahan (lakarta:


CV.karya insan indonesia 2004) hlm 846
5. syekh ahmad sowi dan syekh jalalaini. Tapsir sowi jilid II,( makkah :tkt,1992)hlm 284

Anda mungkin juga menyukai