Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BAHAN AJAR MEDIA DAN EVALUASI


MEMBACA PERMULAAN
Mata Kuliah :BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh Kelompok 1

1. Kukuh Ariyanto (2019201036)


2. Risa Liana (2019201050)
3. Susi Ernawati (2019201055)

Dosen Pengampu : Arum Gati Ningsih, M.Pd.

PRODI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEMESTER : III

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kehidupan kepada makhluk
ciptaan-Nya, yang telah melebihkan manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan-
Nya yang lain. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad saw. Sebagai sosok yang sangat kita muliakan karena akhlaknya dan
kepribadiannya yang dapat kita pelajari dari berbagai hadis yang telah diriwayatkan
oleh banyak sahabat.

Dalam makalah ini menjelaskan tentang “BAHAN AJAR MEDIA DAN


EVALUASI MEMBACA PERMULAAN”. Dikarenakan tidak memungkinkannya
penjabaran secara menyeluruh, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu membimbing penulisan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Belitang, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar.................................................................................3
B. Manfat Bahan Ajar.......................................................................................4
C. Fungsi Bahan Ajar.......................................................................................5
D. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar......................................................7
E. Pengertian dan Media Pembelajaran............................................................10
F. Manfaat Media Pembelajaran......................................................................11
G. Fungsi Media Pembelajaran.........................................................................11
H. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran........................................12
I. Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan................................................. 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................21

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
     Selaras dengan tuntutan kompetensi yang harus dimiliki guru (kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi),
pengembangan bahan ajar (materi pembelajaran), media dan evaluasi membaca
permulan merupakan salah satu kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan
kompetensi yang dimiliki, pada gilirannya dapat meningkatkan eksistensinya sebagai
guru yang profesional. 
Permasalahan lain yang ada sekarang ini adalah pemahaman guru yang bervariasi
tentang KTSP. Perbedaan pemahaman akan berdampak pada penjabaran kemampuan-
kemampuan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga berakibat makin
lebarnya variasi terhadap pemahaman dalam pengembangan bahan ajar dan media
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
Pemilihan bahan ajar, media dan evaluasi pembelajaran membaca permulan terkait
erat dengan pengembangan silabus, yang di dalamnya terdapat standar kompetensi dan
kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, metoda, evaluasi dan sumber.
Selaras dengan pengembangan silabus maka materi pembelajaran yang akan
dikembangkan  sudah semestinya tetap memperhatikan pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung
pengalaman belajar, ketepatan metoda dan media pembelajaran, dan sesuai dengan
indikator untuk mengembangkan asesmen.
Pedoman pengembangan bahan ajar, media dan evaluasi pembelajaran membaca
permulaan merupakan rambu-rambu yang perlu diperhatikan ketika mengembangkan
bahan ajar dan media pembelajaran. Sejumlah manfaat yang dapat dipetik dari pedoman
pengembangan bahan ajar dan media  pembelajaran ini bagi para pengembang bahan
ajar, media dan evaluasi pembelajaran membaca permulaan (dalam hal ini adalah guru)
di antaranya adalah untuk:
1. memperoleh gambaran tentang cara menganalisis bahan ajar dan media yang
akan diajarkan;

1
2. memperoleh gambaran tentang cara-cara analisis pedagogik yang akan
diterapkan dalam pembelajaran;
3. dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola bahan ajar dan media
pembelajaran;
4. lebih kritis menyesuaikan bahan ajar dan media yang dikembangkannya dengan
karakteristik siswa;
5. dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan kurikulum
sekolah;
6. berpeluang menjadi guru yang profesional terkait  dengan kompetensi
pedagogis, kompetensi profesi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

B.  Rumusan Masalah

1. Apa yang dimakasud dengan bahan ajar ?


2. Apa manfaat bahan ajar ?
3. Apa fungsi bahan ajar ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan bahan ajar ?
5. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran ?
6. Apa manfaat media pembelajaran ?
7. Apa fungsi media pembelajaran ?
8. Apa kelebihan dan kekurangan media pembelajaran ?
9. Apa evaluasi pembelajaran membaca permulaan?

C.  Tujuan
      Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Ajar,Media
dan Evaluasi Membaca Permulaan dan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang
bahan ajar dan media pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar


      Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesimpangkan
dalam satu kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar. Selain
itu, Depdiknas juga menambahkan bahwa bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks
yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran.
Menurut para ahli pengertian bahan ajar adalah sebagai berikut :
a) Menurut National Center For Competency Based Training (2007),bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instuktur
dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas.Bahan yang dimaksud bisa
berupa tertulis maupun tak tertulis.
b) Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan dari dua kata
“teaching materia “. Maknanya terdiri atas teaching yang berati mengajar dan
material yang berarti bahan. Jadi bahan ajar merupakan seperangkat materi
pembelajaran yang disusun secara sistematis ,menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
c) Menurut Suharsimi Arikunto dalam Belawati dkk,memberikan pendapat tentang
pentingnya bahan ajar yakni bahan ajar merupakn inti yang ada dalam kegiatan
pembelajaran. Karena memang bahan pembelajaran itulah yang diupayakan
untuk dikuasai pembelajar.
d) Menurut Darwyn Syah ,dkk sebagaimana dikutip oleh Zainuddin Arif,Bahan
pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisikan pesan dalam
bentuk-bentuk,konsep,prinsip,definisi,kontes,data,fakta,proses,nilai,dan
keterampilan.
e) Sedangkan menurut Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, bahan ajar adalah
seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.

3
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut dapat kita
pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasdi,alat maupu teks)
yang disusun secar sistematis yang menampilkan sosok utuh dari komptensi yang akan
dikuasai oleh peserta didik yang digunakan dalam proses pembelajar dengan tujuan
perencanaan dan penelaan implementasi pembelajaran. Misalnya ,buku pelajaran,
modul atau make,bahan ajar audio, bahan ajar interaktif dan sebagainya.

Menurut Hamdani (2011), ruang lingkup bahan ajar meliputi :


1) Judul, mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator dan
tempat.
2) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru).
3) Alur atau langkah yang harus dilakukan untuk mempermudah pembelajaran.
4) Kompetensi yang akan dicapai.
5) Nilai atau konsep dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam setiap materi
pembelajaran. Hal ini terkait dengan materi selanjutnya karena semua ini
berkesinambungan.
6) Content atau isi materi pembelajaran.
7) Inti dari pembelajaran tersebut yang harus dipelajari sesuai dengan kompetensi
dasar yang telah dimiliki.Informasi pendukung Info atau sumber berita yang lain
yang mendukung terhadap materi pembelajaran.
8) Latihan-latihan, yang terdapat pada akhir subbab, akhir bab, akhir semester 1
dan semester 2.
9) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK).
10) Evaluasi.
11) Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.

B.  Manfaat Bahan Ajar


Sejumlah manfaat yang dapat diperoleh oleh guru apabila mengembangkan
bahan ajar sendiri , antara lain :
a) Pertama bahan ajar yang diperoleh sesuai dengan tuntutan ,kurikulum  dan sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik

4
b) Kedua, guru tidak lagi tergantung dengan buku teks  yang terkadang sulit untuk
diperoleh dan sifatnya sangat mooton dengan perkembangan dan persesuaian
dengan kurikulum,
c) Ketiga , bahan ajar menjadi lebihkaya karena dikembangkan dan dikemas serta
diolah dengan menggunakan berbagai sumber referensi.
d) Keempat , menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
dan membuat secara langsung bahan ajar
e) Kelima, bahan ajar mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif
antara guru dengan peserta didik . dimana peserta didik juga akan merasa lebih
percaya terhadap gurunya .

Manfaat bahan ajar juga dapat dibedakan berdasarkan kebutuhan dari pendidik dan
manfaat untuk peserta didik.
1. Manfaat/kegunaan bagi pendidik
Setidaknya ada tiga kegunaan pembuatan bahan ajar bagi pendidik, diantaranya
sebagai berikut:
a) Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
b) Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit
pendidik guna keperluan kenaikan pangkat atau jabatan.
c) Menambah penghasilan bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.

2. Manfaat/kegunaan bagi peserta didik


Apabila bahan ajar tersedia secara bervariasi, inovatif dan menarik, maka paling
tidak ada tiga kegunaan bahan ajar bagi peserta didik, diantaranya sebagai berikut;
a) Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mengesankan;
b) Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri
dengan bimbingan berbagai petunjuk bahan ajar dari pendidik;
c) Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasainya.

C.  Fungsi Bahan Ajar

5
      Dalam proses belajar mengajar guru menyajikan materi kepada peserta
pendidikan , Pembuatan bahan ajar yang menarik dan inovatif adalah hal yang sangat
penting dan merupakan tuntunan bagi setiap pendidik. Bahan ajar mempunyai
kontribusi yang besar bagi keberhasilan proses pembelajaran yang kita laksanakan.
Disini peran guru sebagai fasilisator lebih penting dari pada sebagai nara
sumber ,karena peran guru sebagai fasilisator dapat membantu dan mengarahkan proses
belajar mengajar (PBM) dengan cara :
1. Membangkitkan minat belajar peserta didik.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Menyajikan materi dengan struktur yang baik.
4. Memberi kesempatan peserta didik untuk berlatih dan memberi umpan balik
(fead back )
5. Memperhatikan dan menjelaskan hal- hal yang sulit atau tidak dipahami.
6. Menciptakan komunikasi dua arah (pendidik dan peserta didik ).

Dalam pembuatan bahan ajar ,maka ada dua klasifikasi utama fungsi bahan ajar
sebagaimana diuraikan sebagai berikut :
A. Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar
Fungsi bahan ajar ini dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1). Fungsi bahan ajar bagi pendidik,diantranya :
 Menghemat waktu pendidikan dalam mengajar
 Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilisator
 Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif
 Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktifitas dalam
proses pembelajaran dan merupakan kompetensi yang semestinya diajarkan kepada
peserta didik.
 Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

2. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik antara lain:


 Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidikan atau teman peserta didik yang
alin.
 Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.

6
 Peserta didik dapat belajar belajar sesuai kecepatannya masing masing
 Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
 Membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri,dan
 Sebagi pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dlam proses pembelajaran dan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari dan
dikuasainya.

B. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelaran yang digunakan


Fungsi bahan ajar ini dapat dibedakan menjadi 3 macam ,yaitu :
1. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal,antara lain :
 Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawasa dan penggalian prose
pembelajaran.
 Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.

2. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran indivudual ,antara lain :


 Sebagai media utama dalam prose pembelajaran
 Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengaawasi proses peserta didik
dalam memperoleh informasi
 Sebagi penunjang media pembelajran indivudual lainnya.

3. Fungsi bahan ajar dalam pembelajar kelompok ,antara lain :


 Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok,dengan cara
memberi informasi tentang latar belakang materi,informasi tentang peran orang –
orang yang terlibat dalam belajar kelompok.
 Sebagi bahan pendukung bahan belajar utama dan apabila dirancang sedemikian
rupa ,maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

D. Keunggulan dan Keterbatasan Bahan Ajar


Menurut Mulyasa (2006: 46-47), bahan ajar memiliki 3 (tiga) keunggulan, yaitu
sebagai berikut:
1. Berpusat pada kemampuan siswa yang beragam.
2. Memiliki kontrol terhadap pencapaian hasil belajar.

7
3. Memiliki relevansi dengan kurikulum dalam hal tujuan dan cara
pencapaiannya.
Menurut Mulyasa (2006: 46-47), bahan ajar juga memiliki 3 (tiga) keterbatasan,
yaitu sebagai berikut:
1. Membutuhkan keahlian tertentu dalam menyusun bahan ajar yang baik.
Bahan ajar yang baik tidak hanya berisi tujuan dan alat ukur
pencapaiannya saja namun juga tertulis tentang pengalaman belajar
siswa.
2. Membutuhkan manajemen pendidikan yang berbeda dibanding
pembelajaran konvensional, karena sulit menentukan proses penjadwalan
dan kelulusan masing-masing siswa yang memiliki kemampuan
beragam.
3. Membutuhkan sumber belajar pendukung yang sangat mahal dibanding
pembelajaran konvensional
Untuk dapat melakukan evaluasi terhadap ”sesuatu” kita memerlukan pengetahuan
mengenai sisi positif dan negatif dari sesuatu tersebut. Dengan mengetahui kedua sisi
tersebut, kita dapat menghasilkan evaluasi yang lengkap.  Dengan demikian, kita akan
dapat menghasilkan evaluasi yang memperlihatkan aspek yang berkualitas tinggi dari
sesuatu yang dievaluasi pada saat yang bersamaan juga dapat memunculkan aspek yang
masih dapat ditingkatkan kualitasnya.
Pendekatan yang sama akan kita lakukan dalam melakukan evaluasi terhadap bahan
ajar khususnya bahan ajar cetak. Sebelum melakukan evaluasi ( dengan menggunakan
format dan langkah yang terstruktur), Anda akan diingatkan tentang kelebihan dan
kelemahan bahan ajar. Gunakan informasi ini sebagai latar belakang pada saat Anda
melakukan evaluasi.
             Bahan ajar menurut Pannen (1995) didefinisikan sebagai kumpulan bahan atau
materi pelajaran yang disusun secara sistematis untuk digunakan pendidik dan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Di samping itu , bahan ajar bersifat unik dan spesifik.
Unik dalam pengertian bahwa bahan ajar hanya digunakan untuk audiens tertentu dalam
suatu proses pembelajaran tertentu. Spesifik mencerminkan bahwa bahan ajar dirancang
sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari audiens tertentu dan
sistematika cara penyampaiannya disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang

8
menggunakannya. Sedangkan bahan ajar cetak menurut Kemp dan Dayton (1985)
didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi
untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi.
Bahan ajar cetak , seperti juga bahan ajar yang menggunakan media lain,
mempunyai aspek positif yang menyebabkan bahan ajar cetak dipilih dan digunakan
dalam proses pembelajaran. Aspek positif ini tidak muncul begitu saja, tetapi perlu
ditunjang oleh langkah-langkah terstruktur sehingga aspek positif ini dapat muncul
dalam bahan ajar cetak yang kita kembangkan.Pengetahuan mengenai aspek positif dari
bahan ajar cetak ini berguna baik pada saat kita memilih atau mengembangkan bahan
ajar cetak tetapi juga bermanfaat pada saat kita melakukan evaluasi terhadap produk
bahan ajar cetak. Pada saat melakukan evaluasi , Anda diharapkan cukup jeli melihat
kehadiran aspek positif dalam produk yang dievaluasi.
Aspek positif bahan ajar cetak dikemukan oleh Bates ( 1985) dan Heinich (1996)
sebagai berikut:

1.Dari sudut media


Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih sederhana
dibandingkan program komputer ( Bates, 1985), dapat dipelajari dan dibaca di mana
saja dan kapan saja, tidak perlu  alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya.
2. Dari sudut pengajaran
Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain karena bahan ajar
cetak merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk belajar tentang fakta dan mampu memahami prinsip-prinsip umum dan
abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis.
3. Dari sudut kualitas penyampaian
Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata , angka-angka, notasi musik,
gambar dua dimensi, serta diagram. Jika  biaya bukan merupakan masalah maka media
cetak dapat dipresentasikan lengkap dengan illustrasi yang berwarna.
4. Dari sudut penggunaan
Bahan ajar cetak bersifat self sufficient di mana untuk menggunakannya tidak
diperlukan alat lain, mudah dibawa karena bentuknya kecil dan ringan, informasi di

9
dalamnya dapat dengan cepat diakses dan mudah dibaca secara sekilas oleh
penggunanya.
5. Dari sudut ekonomi
Bahan ajar cetak relatif murah untuk diproduksi atau dibeli dan dapat digunakan
berulang-ulang. Di samping itu, pengirimannya relatif lebih mudah, efisien, cepat dan
ongkosnya relatif lebih murah.
Di samping mempunyai sisi positif, maka bahan ajar juga mempunyai sisi
negatif atau kelemahan-kelemahan . Kelemahan bahan ajar cetak  antara lain:
1. tidak mampu mempresentasikan gerakan , pemaparan materi bersifat linear,
tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan.
2. sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan
memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut.
3. sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki
banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban
yang kompleks dan mendalam.
4. tidak dapat mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas
karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu.
5. memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami
materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi
pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.
6. cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang menuntut
peserta didiknya untuk menghafal data, fakta, dan angka. Tuntutan ini akan
membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya sebatas alat bantu menghafal.
7. kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat
menyebabkan beban kognitif yang besar kepada peserta didik.
8. presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga
cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai.

E. Pengertian Media Pembelajaran


            Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran.

10
Schramm mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.  Secara khusus, kata tersebut
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari
satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai
alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi
berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi
lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
            Latuheru menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan
berdaya guna.Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang
besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran
yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar
dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang
pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.

F. Manfaat Media Pembelajaran

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga


dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

11
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.

G. Fungsi Media Pembelajaran


            Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai
media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di
bawah ini.
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran.
Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan
sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh
siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh
setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan
rumit/kompleks.Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada
tanpa bantuan media.

2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar


Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk
belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi
lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan
media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu

12
guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat
memperkaya wawasan siswa.

H. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran


            Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat
dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secara
umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya.
Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pembelajaran tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai,
film atau model
b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse
atau high speed photografi
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dll
f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.

3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak
didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a) Menimbulkan kegairahan belajar
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan
c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan
minat masing-masing.

13
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus
diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini
juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama.

Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatar


lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan
kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi,
evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual
dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga
keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.
Kelemahan audio visual:terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru
dalam proses pembelajaran.

I. EVALUASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN


1. Pengertian Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation
yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983).
Sedangkan, Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai "setiap usaha atau proses
dalam menentukan nilai". Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan sebagai
proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan
pengambilan keputusan.  Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan
dan insidental (sewaktu-waktu), melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu
secara terencana, sistematik (menurut aturan), yang jelas.
Evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang
bertarti value, yang secara secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian.
2. Membaca Permulaan

14
a. Pengertian Membaca Permulaan
Membaca Permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa
sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai
teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru
perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan
kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.

Empat aspek keterampilan berbahasa dalam dua kelompok kemampuan (Muchlisoh,


1992: 119) :
1. Keterampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi ketrampilan
membaca dan menyimak.
2. Keterampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi
ketrampilan menulis dan berbicara.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan meningkatkan


kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis, baik dalam
situasi resmi non resmi, kepada siapa, kapan, dimana, untuk tujuan apa. bertumpu pada
kemampuan dasar membaca dan menulis juga perlu diarahkan pada tercapainya
kemahirwacanaan.

Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki keterampilan


kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap belajar untuk
memperoleh keterampilan atau kemampuan membaca. Membaca pada tingkatan ini
merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut
dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk memperoleh
kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan membunyikan :
a. Lambang-lambang tulis,
b. Penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan
c. Memasukkan makna dalam kemahiran bahasa.

Membaca Permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses


keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang fonem,

15
sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-lambang fonem yang
sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat (Nuryati, 2007).

3.Tujuan Membaca Permulaan


Pembelajaran Membaca Permulaan diberikan di kelas I dan II. Tujuannya adalah
agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi
yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. Tujuan membaca permulaan
juga dijelaskan dalam (Depdikbud, 1994:4) yaitu agar “Siswa dapat membaca kata-kata
dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat”.

Pelaksanaan Membaca Permulaan di kelas I Sekolah Dasar dilakukan dalam dua


tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku.
Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan
menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu huruf,
kartu kata dan kartu kalimat. Pembelajaran membaca dengan buku merupakan kegiatan
membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.
Dalam teori pendidikan klasik, mendidik anak-anak pra-sekolah dan kelas-kelas
rendah belum memberi pengetahuan intelektual. Pendidikan lebih ditekankan pada
usaha menyempurnakan rasa. Yang harus dikembangkan adalah kecerdasan
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan pengendalian emosinya. Pendidikan pra-
sekolah sesungguhnya ditekankan pada bagaimana menumbuhkan perasaan senang
berimajinasi, menggunggah dan menggali hal-hal kecil di sekitarnya. Jika anak sudah
senang terhadap hal-hal tersebut, dengan sendirinya minat dan potensi akademiknya
akan tumbuh tepat pada waktunya, yaitu ketika tantangan dan tuntutan hidupnya
semakin besar. Pembelajaran bahasa yang utama ialah sebagai alat komunikasi. Seorang
anak belajar bahasa karena di desak oleh kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang-
orang di lingkungan sekitar. Oleh karena itu sejak dini anak-anak diarahkan agar
mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk berkomunikasi
dalam berbagai situasi yaitu, mampu menyapa, mengajukan pertanyaan, menjawab,
menyebutkan pendapat dan perasaan melalui bahasa (Thahir, 1993:2 )

4.Metode yang Digunakan dalam Pembelajaran Membaca

16
Dalam Pembelajaran Permulaan ada beberapa metode yang digunakan antara lain:
a. Metode Eja
Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya
dengan mengenalkan huruf-huruf secara alpabetis. Huruf-huruf tersebut dilafalkan anak
sesuai bunyinya menurut abjad. Setelah melalui tahapan ini , para siswa diajak untuk
berkenalan dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah
dikenalnya.
Misalnya : b, a – ba (dibaca be.a – ba)
d,u – du (dibaca de.u – du)
ba-du dilafalkan badu
b, u, k, u menjadi b.u – bu (dibaca be.u – bu)
k.u – ku (dibaca ka.u – ku)

Proses ini sama dengan menulis permulaan, setelah anak-anak bisa menulis huruf-
huruf lepas, kemudian dilanjutkan dengan belajar menulis rangkaian huruf yang berupa
suku kata. Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat
sederhana. Contoh-contoh perangkaian huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi
kata, dan kata menjadi kalimat. Dalam pemilihan bahan ajar membaca dan menulis
permulaan hendaknya dimulai dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak,
dari hal-hal yang mudah, akrab, familiar dengan kehidupan anak menuju yang sulit dan
mungkin merupakan sesuatu yang baru bagi anak.

b.Metode Bunyi dan Abjad


Proses Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode bunyi hampir sama
dengan metode eja, hanya saja perbedaannya terletak pada sistem pelafalan abjad atau
huruf.
Misalnya :
 huruf b dilafalkan /beh/
 d dilafalkan /deh/
 c dilafalkan /ceh/
 g dilafalkan /geh/
 p dilafalkan /peh/ dan sebagainya.

17
 Dengan demikian kata “nani” dieja menjadi :
 En.a – na
 En.i – ni – dibaca – na-ni
 Metode abjad yaitu na,na-nana

Metode ini sebenarnya merupakan bagian dari metode eja. Prinsip dasar proses
pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad. Perbedaannya hanya
terletak pada cara atau sistem pembacaan (pelafalan) abjad. Beda antara metode abjad,
huruf diucapkan sebagai abjad, sedangkan pada metode bunyi huruf diucapkan sebagai
bunyi.

c.Metode Suku Kata dan Metode Kata


Prose Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode ini diawali dengan
pengenalan suku kata seperti ba, bi, be, bu, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, dan
seterusnya. Suku-suku kata tersebut kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata
bermakna. Sebagai contoh, dari daftar suku kata tadi, guru dapat membuat berbagai
variasi pada suku kata menjadi kata-kata bermakna, untuk bahan ajar membaca dan
menulis permulaan, kata-kata tadi misalnya :
 ba-bi cu-ci da-da ka-ki
 ba-bu ca-ci du-da ku-ku
 bi-bi ci-ca da-du ka-ku
 ba-ca ka-ca du-ka ku-da

Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan proses perangkaian kata menjadi kalimat
sederhana. Contoh perangkaian kata menjadi kalimat dimaksud seperti pada contoh
dibawah ini :
 ka-ki ku-da
 ba-ca bu-ku
 cu-ci ka-ki (dan sebagainya).

d.Metode Global

18
Sebagai contoh, dibawah ini merupakan bahan ajar untuk membaca dan menulis
permulaan yang menggunakan metode global.
1. Memperkenalkan gambar dan kalimat
2. Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata; kata menjadi suku kata; suku kata
menjadi huruf-huruf.
Misalnya :       
 ini mimi
 ini mimi
 i-n-i mi-mi
 i-n-i m-i-m-i

e.Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)


SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan untuk proses
pembelajaran membaca dan menulis permulaan bagi siswa pemula.  Dalam hal ini
Momo (1979) mengungkapkan beberapa cara, metode ini dibagi menjadi dua tahap,
yakni : tanpa buku dan menggunakan buku.

19
BAB III
KESIMPULAN

A.Kesimpulan
            Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesimpangkan
dalam satu kesatuan pembahansan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar. Selain
itu, Depdiknas juga menambahkan bahwa bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks
yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran.
            Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.  Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran membaca adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
informasi tentang hasil pembelajaran membaca, kemudian mengolah dan
menafsirkannya dengan tolok ukur tertentu.
B.Saran

20
Dari uraian di atas penulis berharap agar kita bisa memahami betapa pentingnya
bahan ajar,media dan evaluasi membaca permulaan . Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan khusus nya untuk para pendidik.

DAFTAR PUSTAKA

https://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/evaluasi-bahan-ajar/
http://www.asikbelajar.com/2012/10/manfaat-media-dalam-pembelajaran.html
http://anaozen.blogspot.com/2017/03/membaca-permulaan.html
Nur, Mohamad. 2000. Media Pengajaran dan Teknologi Untuk Pembelajaran. Makalah
tidak diterbitkan.
Nur, Mohamad. 2001. Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Makalah tidak
diterbitkan.
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta:Diva Press
Rahmi,Aida dan Harmi Hendra.  2013. Pengembangan Bahan Ajar MI.Curup: Lp2
STAIN Curup

21

Anda mungkin juga menyukai