Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan
bimbingan dari dosen pembimbing, orang tua dan teman-teman STKIP NU
Indramayu, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran ……………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian bahan ajar?
2.
3.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penulisan bahan ajar bermanfaat untuk: (1) membantu guru dalam proses
pembelajaran; (2) memudahkan penyajian materi di kelas; (3) membimbing siswa
belajar dalam waktu yang lebih banyak; (4) siswa tidak tergantung kepada guru
sebagai satu-satunya sumber informasi; dan (5) dapat menumbuhkan motivasi
siswa untuk mengembangkan diri dalam mencerna dan memahami pelajaran.
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang
terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek
tersebut (Azwar, 2002). Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif
tingkat tinggi (Sudjiono, 2001). Menurut Azwar (2002), struktur sikap terdiri atas
3 komponen, yaitu :
a) Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
b) Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang
terhadap suatu objek sikap, secara umum komponen ini disamakan
dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.
c) Komponen konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku yang ada pada diri seseorang berkaitan
dengan objek sikap yang dihadapi.
Interaksi antara ketiga komponen sikap yang telah tersebut di atas, adalah
selaras dan konsisten dikarenakan apabila dihadapkan dengan satu objek sikap
yang sama maka ketiga komponen itu harus mempolakan arah sikap yang
seragam. Apabila salah satu diantara ketiga komponen sikap tidak konsisten
dengan yang lain maka akan terjadi ketidakselarasan yang menyebabkan
timbulnya mekanisme perubahan sikap sedemikian rupa sehingga konsisten itu
terjadi kembali.
2. Pengertian Keterampilan
Ketrampilan (skill) adalah kemampuan seseorang untuk bertindak setelah
menerima pengalaman belajar tertentu. Ketrampilan sebenarnya merupakan
kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar efektif
yang menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu dengan makna yang
terkandung dalam aktivitas mental (Sudjiono, 2001).
Menurut Notoatmojo (2003), untuk terwujudnya tindakan dalam bentuk
ketrampilan diperlukan faktor pendukung yaitu :
a) Fasilitas
b) Sikap yang positif, dan
c) Dukungan (support) dari pihak lain.
3. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, raba, dan rasa.
Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman
dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku ynag tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan seorang
remaja di peroleh dari pengalaman yang berasal dari berbagi media masa, media
elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, orang tua, internet, media poster,
teman dekat, dan sebagainya (Notoatmojo, 2003).
a. Tahu (Know). Mengingat suatu materi atau objek yang telah dipelajari
sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain : menyebutkan, menguikan, mendefinisikan, menyatakan.
b. Memahami (Comprehension). Suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan menginterpretasikan
materi tersebut.
c. Aplikasi (Aplication). Kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada kondisi yang riil.
d. Analisis (Analysis). Suatu kemampuan menyebarkan materi ke dalm
suatu komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi yang ada
kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Synthesis). Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan
untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi yang baru dari formulasi yang
lama.
f. Evaluasi (Evaluation). Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek penelitian itu berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada. (Notoatmodjo, 2003).
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan dirinya untuk memiliki karakter spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian kecerdaasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
dirinya, masyarakat dan Negara (Depkes, 2003).
Pengukuran pengetahan secara umum
a. Pertanyaan subyektif digunakan untuk penilaian yang melibatkan faktor
subyektif yang dinilai.
b. Pertanyaan obyektif digunakan untuk penilaian tanpa melibatkan faktor
subjektif dari penilai.
4. Pengertian Pembelajaran
5. Pengertian Berbicara
6. Pengertian Karakter
Karakter adalah watak atau sifat, fitrah yang ada pada diri
manusia yang perlu kita bentuk, kita tumbuh kembangkan dan kita
bangun. Pendidikan karakter yang diberikan kepada siswa dapat
membentuk prilaku positif, interaksi yang baik dengan gurunya,
kemampuan mengelola emosi, percaya diri, kemampuan berinteraksi sosial
dengan kawannya, termasuk kemampuan akademik.
1. penguasaan materi,
4. mahir berbicara.
1. Memerikan
2. Menjawab Pertanyaan
Siswa yang susah atau malu berbicara, dapat dipancing untuk berbicara
dengan menjawab pertanyaan mengenai dirinya, misalnya mengenai nama,
usia, tempat tinggal, pekerjaaan orang tua, dan sebagainya.
4. Melanjutkan Cerita
Dalam pembelajaran ini guru menyiapkan cerita yang belum selesai. Para
siswa disuruh melanjutkan cerita yang tidak selesai seorang demi seorang
paling banyak lima orang. Pada bagian akhir kegiatan memeriksa jalan
cerita apakah sistematis, logis, atau padu.
5. Menceritakan Kembali
6. Percakapan
7. Parafrase
Parafrase artinya beralih bentuk, misalnya memprosakan isi puisi
menjadi prosa. Dalam pararfase, guru menyiapkan sebuah puisi yang cocok
bagi kelas itu. Guru membacakan puisi itu dengan suara jelas, intonasi yang
tepat dan normal. Siswa menyimak pembacaan dan kemudian
menceritakannya dengan kata-kata sendiri.
8. Bertelepon
9. Wawancara
10. Diskusi
Kelebihan berbicara :
a)Diskusi lebih banyak melatih siswa berpikir secara logis karena dalam
diskusi ada roses adu argumentasi
2. Rasa Percaya Diri Seorang pembicara harus memiliki rasa percaya diri
yang tinggi. Rasa percaya ini akan menghilangkan keraguan, sehingga
pembicara akan merasa yakin dengan apa yang disampaikannya.
b) social skill, meliputi seluruh hidup sosial, kepekaan sosial, dan mendidik
siswa untuk menumbuhkan pengekangan diri dan pengarahan diri demi
kepentingan kelompok. Keterampilan ini mengajarkan siswa untuk belajar
memberi dan menerima, mengambil dan menerima tanggung jawab,
menghormati hak orang lain, dan membentuk kesadaran sosial;
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran
(teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran”. Hal senada
dikemukakan Salam (2007:2-3) Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang
disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Kemudian, Wright
(1987) menambahkan bahwa bahan ajar dapat membantu ketercapaian tujuan
silabus, dan membantu peran guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar
(dalam Agus Trianto, 2005:9).
https://thabaart.blogspot.com/2015/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html diakses
tanggal 14 Juni Pukul 16.25 WIB.
https://chairunnisastkipkn.files.wordpress.com/2018/05/pembelajaran-bahasa-
berbasis-pengembangan-sikap-keterampilan-pengetahuan-dan-karakter.doc
diakses pada 14 Juni 2022 Pukul 20.00 WIB
https://www.academia.edu/42115283/
PRINSIP_PRINSIP_PEMBELAJARAN_BAHASA_DAN_SASTRA_BERBASIS_KA
RAKTER diakses tanggal 14 Juni 2022 Pukul 19.45 WIB
10