Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu

Volume 1 – Nomor 2, Juli 2022, 1-8


Available online at: https://ejournal.stkipnu.ac.id/public_html/ejournal/index.php/pgsd/index

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa


Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik

Asrizal Wahdan Wilsa1, Kiki Fatkhiyani2 *, Muniati3


1,2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP NU Indramayu.
Jalan Raya Kaplongan No.28, Karangampel Indramayu 45283, Indonesia
* Corresponding Author. E-mail: fatkhiyani@gmail.com

Abstrak
Penerapan pendekatan matematika relistik menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi satuan baku. Berdasarkan
hasil observasi, ditemukan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II A UPTD SDN 1
Sumuradem pada mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2021/2022. Rendahnya aktivitas dan
hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran yang
dilakukan guru kurang optimal. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang terdiri dari empat komponen yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Aktivitas
siswa pada siklus I mencapai 55%, pada siklus ke II mengalami peningkatan menjadi 81%, artinya
ketuntasan aktivitas siswa telah mencapai ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 80%. Hasil
belajar siswa pada siklus I yang tuntas sebesar 25,6%, pada siklus ke II mengalami peningkatan
menjadi 86,1%, artinya ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan klasikal yang
diharapkan yaitu 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan matematika relistik dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Pendekatan Matematika Relistik.

An Effort to Improve Student Mathematics Learning Activities and Outcomes


by Using a Realistic Mathematics Approach
Abstract
The application of a realistic mathematics approach to be an alternative learning to improve
student activities and learning outcomes in mathematics subjects with standard unit materials. Based
on the results of observations, it was found that the activities and learning outcomes of two grade
students at UPTD SDN 1 Sumuradem were low in mathematics subject for the 2021/2022 school year.
The low activities and student learning outcomes are caused by the lack of student activity and the less
optimal management of learning by the teacher. This study uses a Classroom Action Research model
(CAR) which consists of four components, namely Planning, Action, Observation and Reflection.
student activity in cycle 1 reached 55%, in cycle II in increased to 81%, meaning that the mastery of
student activities had reached the expected classical completeness of 80%. Student learning outcomes
in cycle I which were completed by 25,6%, in cycle II increased to 86,1%. it means that the mastery
of student learning outcomes has reached the expected classical completeness of 80%. So it can be
concluded that a realistic mathematical approach can improve student activity and learning outcomes.

Keywords: Activities, Learning Outcomes, Realistic Mathematics Approach.

Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661
Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu, 1 (2), Juli 2022 - 2
Asrizal Wahdan Wilsa, Kiki Fatkhiyani, Muniati

ilmu yang mempunyai ciri-ciri khusus salah


Pendahuluan satunya adalah penalaran dalam matematika yang
Belajar adalah proses sepanjang hayat bersifat deduktif aksiomatif yang berkenaan
yang bisa didapat melalui keluarga, masyarakat, dengan ide, konsep, dan simbol-simbol yang
atau lembaga pendidikan. Belajar adalah suatu abstrak serta tersusun secara hirarkis. Hal ini
proses yang dilakukan secara rutin yang ditandai sejalan dengan pendapat Komariyah et al (2018)
dengan adanya perubahan pada diri sendiri yang matematika adalah pelajaran yang sangat penting
semakin hari semakin baik. Menurut Hamalik diberikan kepada seluruh peserta didik, karena
(2017) Belajar adalah modifikasi atau untuk mengikuti perkembangan teknologi yang
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. semakin pesat kemajuannya dan memerlukan
Thobroni (2017) mengemukakan Belajar manusia untuk mempunyai pemikiran yang logis,
merupakan aktivitas yang seseorang yang kritis, dan sistematis. Belajar matematika adalah
dilakukan secara terus-menerus selama orang belajar konsep dan struktur yang terdapat dalam
tersebut masih bernafas. Maka, belajar dapat bahan-bahan yang dipelajari. Karakteristik
dikatakan sebagai suatu proses usaha yang pembelajaran matematika lebih menekankan pada
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu membangun pengetahuan tentang konsep yang
perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan dibahas. Jadi pembelajaran matematika adalah
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi proses interaksi antara pendidik dan peserta didik
lingkungannya secara keseluruhan baik serta sumber belajar untuk menjadikan peserta
pengetahuan, sikap, maupun keterampilannya. didik mengenal pengetahuan tentang ilmu eksak
Hal ini sejalan menurut Agustina (2019) Belajar yang terorganisir secara sistematis. Oleh karena
merupakan kegiatan bagi setiap orang. itu pendidikan dan pengajaran matematika perlu
Pengetahuan keterampilan, kebiasaan ditangani dengan serius. Penanganan yang serius
kegemaran, dan sikap orang terbentuk, akan membuat siswa lebih memahami matematika
dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
belajar. Tujuan utama dilaksanakannya kegiatan sehari-hari. Siswa diharapkan tidak hanya
belajar mengajar adalah untuk mengetahui menghafal rumus-rumus matematika melainkan
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan dapat menggunakannya dalam memecahkan
pembelajaran. Berhasil tidaknya pencapaian permasalahan sehari-hari disekitar mereka.
tujuan pembelajaran bergantung kepada Berbagai usaha telah dilakukan oleh
bagaimana proses pembelajaran yang dialami pemerintah agar mutu pendidikan matematika
siswa. Guru sebagai salah satu faktor yang semakin baik. Usaha pemerintah tersebut dengan
menentukan keberhasilan belajar siswa dituntut melakukan perbaikan kurikulum, peningkatan
untuk mampu menciptakan suasana belajar yang kompetensi guru melalui berbagai kegiatan
memberikan pengalam belajar pada siswa. pelatihan dan penataran. Sebagai pendidik, guru
Menurut Novianti et al (2020) juga telah mengupayakan memilih strategi dan
Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar pendekatan yang sesuai dengan kondisi siswa.
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan Namun usaha tersebut hanya akan sia-sia jika
kualitas pendidikan. Pembelajaran tematik siswa tidak mau memahaminya.
terpadu merupakan suatu pendekatan Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
pembelajaran yang menggunakan sebuah tema belajar adalah aktivitas siswa. Menurut Kamus
untuk memadukan beberapa konsep atau materi Besar Bahasa Indonesia, aktivitas adalah keaktifan
pelajaran yang dipelajari secara holistik. Kajian kegiatan, kesibukan, sedangkan belajar adalah
holistik artinya mengkaji suatu peristiwa atau berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
fenomena dari berbagai bidang studi sekaligus Belajar sangat dibutuhkan adanya aktivitas,
untuk memahami fenomena tersebut dari dikarenakan tanpa adanya aktivitas proses belajar
berbagai sisi. Pada pembelajaran tematik terpadu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Pada
kurikulum 2013 memuat materi matematika. proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan
Muatan materi matematika memiliki peranan seluruh aspek siswa, baik jasmani maupun rohani
penting sama halnya dengan muatan materi sehingga perubahan perilakunya dapat berubah
lainnya. dengan cepat, tepat, mudah, dan benar baik
Menurut Margareth et al (2021) berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun
Pendidikan yang berkualitas memerlukan peran psikomotornya. Pardossi (2018) menyatakan
aktif siswa dalam proses belajar mengajar pada aktivitas merupakan suatu bentuk kegiatan yang
setiap disiplin ilmu, salah satunya adalah mata dilakukan baik bersifat fisik maupun mental.
pelajaran matematika. Matematika merupakan Maka dalam proses pembelajaran yang efektif
Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661
Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu, 1 (2), Juli 2022 - 3
Asrizal Wahdan Wilsa, Kiki Fatkhiyani, Muniati

bisa terjadi apabila siswa terlibat aktif dan membandingkan penyelesaian masalah yang telah
menemukan sendiri konsep dan aktif dalam dikerjakan sebelumnya. 4) Menarik kesimpulan
memecahkan masalah dengan bantuan guru suatu rumusan konsep atau prinsip dari topik yang
sebagai fasilitator. Guru dituntut mendorong dipelajari.
siswa bekerja dan berpikir, memotivasi, Kenyataan dilapangan, harapan agar proses
memberikan petunjuk dan mengamati siswa belajar mengajar berlangsung dengan baik dan
bekerja. Aktivitas siswa yang dimaksud dalam serta dapat melibatkan siswa aktif secara
penelitian ini adalah suatu kegiatan yang keseluruhan tampak belum terjadi secara
mendayagunakan fisik dan psikis untuk maksimal. Guru dalam proses pembelajaran masih
mencapai perkembangan kognisi tertentu. sering menggunakan metode ceramah untuk
Aktivitas siswa selama pembelajaran diukur menyampaikan materi, sedangkan materi dalam
melalui observasi selama pembelajaran. matematika adalah konsep yang bersifat abstrak.
Hasil belajar matematika adalah hasil Dan masih banyak siswa yang beranggapan
yang diperoleh dari serangkaian usaha yang bahwa matematika sebagai mata pelajaran yang
disengaja dalam pembelajaran matematika sulit. Alasannya karena siswa selalu mengalami
untuk memperoleh pengalaman atau kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
pengetahuan baru sehingga menyebabkan dan mengerjakan soal-soal. Walaupun demikian,
perubahan tingkah laku. Hasil belajar para siswa wajib mempelajarinya karena sangat
matematika dapat berupa penguasaan sejumlah penting dalam pemecahan masalah kehidupan
materi. Berhasil tidaknya siswa dalam sehari-hari. Akibatnya, matematika dianggap
pembelajaran matematika dapat diketahui dari sebagai salah satu mata pelajaran di SD yang sulit
hasil tes. dan capaian hasil belajar siswa kurang maksimal,
Dalam menciptakan pembelajaran yang termasuk materi satuan baku. Untuk mengatasi
berkualitas diperlukan strategi dari guru, guru masalah ini, guru perlu mengembangkan berbagai
harus bisa memilih dan melaksanakan kegiatan model yang bervariasi agar siswa tidak mengikuti
belajar mengajar yang tepat dengan cara yang pembelajaran secara pasif melainkan siswa juga
menyenangkan. Satu diantaranya yaitu terlibat aktif dalam pembelajaran.
menggunakan Pendekatan Matematika Dari paparan latar belakang di atas, peneliti
Realistik. Menurut Istiqomah et al (2021) tertarik melakukan penelitian tindakan kelas
Pendekatan Matematika Realistik adalah suatu dengan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas
cara yang dilakukan guru untuk membelajarkan Dan Hasil Belajar Matematika Siswa
siswa yang menempatkan masalah dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik
lingkungan siswa sehari-hari. Pembelajaran Siswa Kelas II di UPTD SDN 1 Sumuradem
menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu Tahun
adalah suatu cara belajar matematika yang Pelajaran 2021/2022”.
mengaitkan dengan keadaan real sehingga dapat
lebih mudah memahami materi yang diberikan Metode
guru. Metode dalam Penelitian ini menggunakan
Salah satu kelebihan pendekatan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model
matematika realistik ini memberikan pengertian Kemmis dan McTaggart. Menurut Aqib &
yang jelas dan operasional kepada siswa tentang Amrullah (2018) menjelaskan bahwa Penelitian
keterkaitan antara matematika dengan Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
kehidupan sehari-hari dan tentang kegunaan yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas
matematika pada umumnya. Dan kekurangan tempat ia mengajar dengan tekanan pada
dari Pendekatan Matematika Realistik adalah penyempurnaan atau peningkatan proses dan
upaya mendorong siswa agar dapat praktek pembelajaran. Menurut Hendriana dan
menyelesaikan soal tidak mudah dan pencarian Afrilianto (2017:33) Penelitian Tindakan Kelas
soal yang kontekstual tidak selalu mudah. (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan
Menurut Farida (2018) langkah-langkah
tertentu agar dapat memperbaiki atau
di dalam proses pembelajaran matematika
meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara
dengan pendekatan matematika realistik, yaitu:
lebih profesional. Penelitian metode ini didasari
1) Memahami masalah kontekstual. 2)
sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil
Menjelaskan masalah kontekstual dan
belajar siswa yang berlangsung dalam tahapan
memikirkan solusinya. 3) Bekerja sama
siklus. yang dilaksanakan dalam dua siklus.
mendiskusikan dengan negosiasi atau
Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661
Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu, 1 (2), Juli 2022 - 4
Asrizal Wahdan Wilsa, Kiki Fatkhiyani, Muniati

Setiap siklus berisi tentang; (1) Perencanaan (2) Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,
Pelaksanaan (3) Observasi dan (4) Refleksi. masing-masing siklus terdiri dari dua kali
pertemuan.
Subjek penelitian adalah siswa kelas II A
1. Aktivitas Siswa
UPTD SDN 1 Sumuradem Kecamatan Sukra
Siklus I
tahun pelajaran 2021/2022. Jumlah siswa yang
Data aktivitas siswa diperoleh selama
diteliti adalah 43 siswa. Terdiri dari 21 siswa
kegiatan pembelajaran berlangsung terkumpul
perempuan dan 22 siswa laki-laki.
pada lembar observasi aktivitas kegiatan
Peneliti memilih kelas II sebagai subjek pembelajaran yang dilakukan siswa, diketahui
penelitian didasarkan pada hasil observasi. dengan membandingkan tingkat keberhasilan
Berdasarkan hasil observasi, siswa kurang yang dicapai baik pada siklus I maupun pada
mengerti dan kurang aktif pada saat siklus II. Data mengenai aktivitas siswa dalam
pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil proses belajar mengajar pada siklus I diperoleh
belajar yang diperoleh siswa tidak sesuai hasil sebagai berikut:
dengan yang diharapkandan diperoleh data
nilai matematika yang rendah. Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada
Instrumen yang digunakan untuk Siklus 1
memberi perlakuan dalam penelitian ini Aspek yang Rata- Presentase Kriteria
adalah: (1) Lembar Observasi Aktivitas Diamati rata
Siswa, (2) Soal Tes, (3) Lembar Wawancara. Perhatian siswa 2,09 52% Cukup
dalam mengikuti
Teknik pengumpulan data yang kegiatan belajar
digunakan peneliti dalam penelitian ini mengajar
adalah pengamatan langsung yang dilakukan
Intensitas bertanya 2,24 56% Cukup
oleh observer dengan menggunakan lembar siswa dengan guru
observasi aktivitas siswa dan teknik tes hasil
Intensitas bertanya 2,26 57% Cukup
belajar. Teknik analisa data yang digunakan
siswa dengan
dalam penelitian ini adalah data yang
siswa
diperoleh pada kegiatan observasi dari setiap
Keaktifan 2,14 54% Cukup
siklus, dianalisis secara deskriptif dengan
merespon
menggunakan teknik presentase untuk
pertanyaan guru
melihat kecenderungan yang terjadi dalam
proses pelaksanaan pembelajaran dengan Rata-rata 2,18 55% Cukup
menggunakan pendekatan matematika Presentase 55% 55% Cukup
realistik. Indikator kinerja ini berfungsi untuk
mengukur keberhasilan siswa didalam proses Berdasarkan hasil dari tabel observasi di
pelaksanaan pembelajaran dengan atas aktivitas siswa pada siklus I secara
menggunakan pendekatan matematika keseluruhan persentase sebesar 55%, jauh dari
realistik. Penelitian ini berhasil apabila indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu
ketuntasan klasikal mencapai 80% dari 80%. Hal ini disebabkan kesiapan siswa dalam
jumlah siswa dalam satu kelas dapat pembelajaran yang masih kurang dan membuat
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal siswa kurang menyimak penjelasan dari guru
(KKM) yaitu 62. sehingga kemampuan siswa dalam menguasai
Apabila pendekatan yang digunakan materi pelajaran belum mencapai target
telah berhasil, dapat langsung ditarik pembelajaran.
kesimpulan. Akan tetapi, apabila pendekatan
yang digunakan masih perlu perbaikan maka Siklus II
dilakukan rencana selanjutnya, demikian Data aktivitas siswa diperoleh selama
terus berulang sampai pendekatan yang kegiatan pembelajaran berlangsung terkumpul
digunakan berhasil. pada lembar observasi aktivitas kegiatan
pembelajaran yang dilakukan siswa. Data
Hasil dan Pembahasan mengenai aktivitas siswa dalam proses belajar
Hasil Penelitian mengajar pada siklus I diperoleh hasil sebagai
Penelitian ini dilaksanakan pada berikut:
semester genap tepatnya bulan April 2022.
Peneliti dibantu oleh wali kelas II A.
Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661
Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu, 1 (2), Juli 2022 - 5
Asrizal Wahdan Wilsa, Kiki Fatkhiyani, Muniati

Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II


Siklus2 Tabel 4. Nilai Hasil Belajar SiklusII
Aspek yang Rata- Presentase Kriteria
Diamati rata Jumlah Nilai Presentase Presentase
Perhatian siswa 3,12 78% Baik Siswa KKM Ketuntasan Belum
dalam Tuntas
mengikuti 43 62 86,1% 13,9%
kegiatan belajar
mengajar
Intensitas 3,34 84% Sangat Dari tabel 4 di atas dapat diperoleh
bertanya siswa Baik keterangan sebagai berikut:
dengan guru 1) Pada siklus 2 nilai rata-rata kelas 62.
Intensitas 3,25 81% Sangat 2) Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
bertanya siswa Baik belajar ada 37 siswa atau 86,1% dari jumlah
dengan siswa siswa.
Keaktifan 3,20 80% Baik 3) Siswa yang belum tuntas belajar ada 6 atau
merespon sekitar 13,9%.
pertanyaan Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
guru penguasaan materi sudah mengalami peningkatan
Rata-rata 3,22 81% Sangat bila dibandingkan sebelumnya. Pada siklus II ini
Baik ketuntasan belajar klasikal telah mencapai 86,1%,
Presentase 81% 81% Sangat artinya ketuntasan belajar tersebut telah melebihi
Baik kriteria ketuntasan belajar klasikal yang
diharapkan yaitu 80%, sehingga peneliti sudah
Berdasarkan hasil dari tabel observasi tidak melakukanpembelajaran siklus III.
diatas aktivitas siswa pada siklus II secara
keseluruhan persentase sebesar 81%, Pembahasan
Observasi siswa pada siklus II ada peningkatan 1. Aktivitas Siswa
sebesar 26% . Hal ini menunjukkan bahwa Peningkatan aktivitas siswa di dalam kelas
kesiapan siswa dalam pembelajaran sudah sangat membantu dan berpengaruh terhadap hasil
baik. Sehingga siswa tidak kesulitan untuk belajar siswa, meskipun pada dasarnya siswa
menyimak penjelasan guru dan cepat memiliki daya tangkap yang berbeda dan
menguasai materi yang diajarkan. memiliki minat yang berbeda dalam melakukan
proses pembelajaran, namun pendekatan
2. Hasil Belajar matematika realistik ini mampu membuat siswa
Siklus I bersemangat dalam mengikuti proses belajar di
Hasil belajar siswa setelah kelas dengan adanya dorongan atau keinginan dari
dilaksanakannya siklus I mengalami peserta didik itu sendiri Berdasarkan hasil dari
peningkatan, meskipun hanya sedikit. analisis data lembar observasi diketahui bahwa
siswa mengikuti setiap aktivitas belajar dengan
Tabel 3. Nilai Hasil Belajar Siklus I baik didalam kelas.
Pertemuan pertama hasil yang didapatkan
Jumlah Nilai Presentase Presentase belum mencapai kriteria maksimal, dan pada
Siswa KKM Ketuntasan Belum pertemuan kedua memperoleh peningkatan yang
Tuntas lebih baik. Dari setiap pertemuan nampak bahwa
43 62 25,6% 74,4% terdapat peningkatan meskipun sangat tipis namun
peningkatan pada setiap pertemuannya
membuktikan bahwa pendekatan matematika
Dari tabel di atas dapat diperoleh keterangan realistik mampu membuat siswa memiliki rasa
sebagai berikut: ketertarikan mengikuti pembelajaran didalam
1) Pada siklus I nilai rata-rata kelas 62. kelas begitupula dengan aktivitas siswa selama
2) Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan proses belajar mengajar.
belajar ada 11 siswa atau 25,6% dari jumlah Penerimaan siswa terhadap pendekatan
siswa. matematika realistik juga dapat terlihat dari
3) Siswa yang belum tuntas belajar ada 32 atau respon siswa selama pembelajaran, siswa aktif
sekitar 74,4%. bertanya dan menjawab pertanyaan baik dengan
Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661
Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu, 1 (2), Juli 2022 - 6
Asrizal Wahdan Wilsa, Kiki Fatkhiyani, Muniati

guru maupun dengan teman sebayanya. siswa pada pelajaran matematika materi satuan
Penerapan pendekatan matematika realistik ini baku. Hal ini terlihat dari peningkatan aktivitas
mampu menarik siswa untuk mengikuti siswa dari siklus I ke siklus II dan ketercapaian
pembelajaran matematika karena dianggapnya indikator keberhasilan yang ditetapkan.
tidak monoton atau sangat menyenangkan dan
langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari- 2. Hasil Belajar
hari. Hal ini sependapat dengan Lestari et al Hasil belajar bagi kebanyakan orang berarti
(2013) menyatakan bahwa pendekatan ulangan, ujian, atau tes, maksud dari ulangan
matematika realistik merupakan pembelajaran tersebut adalah untuk memperoleh suatu indeks
matematika yang berdasarkan pada ide bahwa yang menentukan keberhasilan siswa. Pada
matematika adalah aktivitas manusia dan penelitian ini hasil belajar dapat kita ketahui
dihubungkan secara nyata. Aktivitas siswa dengan adanya data dari hasil tes pada siklus I
sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan dan siklus 2, apabila terlihat perbedaan antara
sebelum diterapkannya Pendekatan Matematika nilai tes pada siklus I dan siklus 2 maka dapat
Realistik, siswa yang semula bosan saat dipastikan bahwa hasil belajar siswa meningkat.
mengikuti pelajaran matematika dan dikelas Namun pada pertemuan awal, peserta didik
hanya diam, mendengar dan menghafal setelah banyak mengeluh karena matematika dianggap
diberikannya cara pembelajaran yang baru sebagai pelajaran yang sulit dimengerti apalagi
sudah banyak yang menunjukkan jika sudah diberikan tugas oleh gurunya. Untuk
perkembangan dalam belajarnya. mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
Hal ini didukung oleh penelitian Tarigan (2014) adanya upaya untuk meningkatkan daya nalar
bahwa aktivitas siswa merupakan prinsip atau matematis siswa dan kemampuan numeriknya.
asas yang sangat penting dalam proses Realita yang terjadi dilapangan, secara teori
pembelajaran terutama pada pelajaran pengetahuan matematika harus dikonstruksi
matematika. Dalam penelitian tindakan kelas sehingga akibatnya pembelajaran matematika
ini, guru sangatlah berpengaruh terhadap harus memberikan kesempatan kepada siswa
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa untuk mengonstruksi konsep yang ada.
dalam pembelajaran dengan menggunakan Rendahnya hasil hasil belajar matematika salah
Pendekatan Matematika Realistik, pernyataan satu penyebabnya adalah sikap negatif siswa
ini sesuai dengan penelitian Rahmadani dan terhadap pelajaran matematika (Lestari et al
Anugraheni (2017) menyebutkan bahwa 2018).
kegiatan pembelajaran siswa yaitu dengan Dalam hal ini observer berusaha
melakukan aktivitasnya sendiri dan guru memecahkan permasalahan dari siklus I rata-rata
bertugas menjadi fasilitator. 5,2 dan pada siklus II naik menjadi 8,5 maka
Pada penelitian ini yang menjadi pembeda pendekatan matematika realistik dalam pada tema
dengan penelitian sebelumnya yaitu adanya 5 pembelajaran matematika materi satuan baku
peningkatan dari aspek yang diukur dalam dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siklus I dan siklus 2. Terlihat pada siklus 2 siswa kelas II di UPTD SDN 1 Sumuradem
aspek perhatian siswa dalam mengikuti Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu.
kegiatan belajar mengajar lebih rendah dari Penelitian ini menjelaskan bahwa Pendekatan
aspek lainnya dengan mencapai presentase Matematika Realistik memberikan hasil yang
sebesar 78%, hal ini dikarenakan terlalu efektif terhadap hasil belajar matematika siswa
banyaknya siswa dalam satu kelas dan (Sumianto, 2018).
kurangnya penggunaan media menjadikan Pembelajaran matematika paling baik
siswa kurang fokus dalam mengikuti kegiatan dilakukan dengan memberikan masalah
belajar mengajar. Kemudian pada siklus ke 2 kontekstual secara aktif kepada siswa beserta cara
aspek intensitas bertanya siswa dengan guru pemecahannya, guru dapat menggunakan kegiatan
lebih tinggi dari aspek lainnya dengan sehari-hari informal yang diketahui siswa untuk
mencapai presentase 84%, hal ini dikarenakan membantu mengidentifikasi permasalahan
guru mengenalkan sebuah masalah kontekstual matematika. Lebih lanjut hasil penelitian ini
yang berkaitan dengan tema pembelajaran yang sejalan dengan penelitian Herlina dan Taufina
belum siswa ketahui sebelumnya. Hal ini (2020) yang menyatakan bahwa langkah-langkah
menjadikan rasa ingin tahu siswa dan otomatis pembelajaran pada Pendekatan Matematika
memunculkan banyak pertanyaan. Realistik membantu siswa untuk lebih siap dalam
Penggunaan pendekatan matematika proses pembelajaran dikelas. Hal ini menunjukkan
realistik ternyata dapat meningkatkan aktivitas bahwa penggunaan Pendekatan Matematika
Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661
Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu, 1 (2), Juli 2022 - 7
Asrizal Wahdan Wilsa, Kiki Fatkhiyani, Muniati

Realistik sangat cocok diterapkan pada Aqib. Z., & Amrullah, A,. (2018). PTK Penelitian
pembelajaran matematika. Perubahan perilaku Tindakan Kelas – Teori dan Aplikasi.
yang dialami siswa sebagai hasil belajar Yogyakarta. Andi.
ditandai dengan pemahaman siswa terhadap
materi satuan baku menjadi lebih baik, Farida, B. (2018). Penerapan Pendekatan
pernyataan ini sesuai dengan pendapat Hasugian Matematika Realistik Dalam Peningkatan
(2021) bahwa perubahan perilaku adalah Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Di
keputusan yang diambil oleh siswa, dengan Kelas III Sekolah Dasar Negeri 4 Tanggung.
arahan atau bimbingan dari guru. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(2),81.
Penggunaan pendekatan matematika https://doi.org/10.30659/Pendas.4.2.81-90
realistik ternyata dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran matematika materi Hamalik, O. (2017). Kurikulum dan
satuan baku. Hal ini terlihat dari peningkatan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan
ketercapaian indikator keberhasilan yang Hasugian, J,. W. (2021). Relasi Guru-Siswa:
ditetapkan. Pendekatan Christ Centered Sebagai Solusi
Dalam Perubahan Perilaku Belajar Di Masa
Kesimpulan Pandemic Covid 19. Jurnal Teknologi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan Berita Hidup, Vol 4, No 1, September 2021
pembahasan yang telah dipaparkan bahwa:
1. Aktivitas siswa kelas 2A UPTD SDN 1 Hendriana. H., & Afrilianto. M. (2017). Langkah
Sumuradem pada pembelajaran tema 5 Praktis Penelitian Tindakan Kelas Bagi
pelajaran matematika materi satuan baku Guru. Bandung: Refika Aditama.
dengan menggunakan Pendekatan
Matematika Realistik pada observasi siklus Herlina, F. & Taufina. (2020). Peningkatan Hasil
I rata-rata aktivitas siswa adalah 2,18 atau Belajar Matematika Melalui Pembelajaran
sebesar 55% dengan kriteria cukup dan Matematika Realistik Di Sekolah Dasar.
mengalami peningkatan pada siklus 2 yaitu Jurnal Basicedu 4(4) 821-828
3,22 atau sebesar 81% dengan kriteria
sangat baik. Istiqomah. I., Kukuh. M., & Zulyanty. M. (2021).
Dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
adanya peningkatan presentase dari siklus I Matematika Siswa Kelas X Sekolah
dan siklus 2 yaitu 26%. Menengah Atas Negeri 14 Tebo Melalui
2. Hasil belajar siswa kelas 2A UPTD SDN 1 Pendekatan Matematika Realistik. (Doctoral
Sumuradem pada pembelajaran tema 5 Dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin
pelajaran matematika materi satuan baku Jambi).
dengan menggunakan Pendekatan
Matematika Realistik pada observasi siklus Komariyah, S., & Laili, A.F.N. (2018). Pengaruh
I rata-rata ketuntasan yang diperoleh yaitu Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil
25,6% sebanyak 11 siswa yang melebihi Belajar Matematika. JP3M (Jurnal
KKM, pada siklus 2 rata-rata ketuntasan Penelitian Pendidikan dan Pengajaran
yang diperoleh yaitu 86,1% sebanyak 37 Matematika), 4(2), 53-58.
siswa yang melebihi KKM. https://doi.org/10.37058/jp3m.v4i2.523
Dalam hal ini dapat dibuktikan bahwa
adanya peningkatan presentase dari siklus I Lestari, B. Sutiarso, S. Nurhanurawati. (2013).
dan siklus 2 yaitu 60,5%. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Matematika Melalui Pembelajaran
Daftar Pustaka Dengan Pendekatan Matematika Realistik.
Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2,
Agustina, A. (2019). Upaya Meningkatkan Nomor 2, Mei 2013
Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Margareth. S., Simarmata. E., J., Sipayung. R., &
Kooperatif Tipe Numbered Heads Silaban. P., J. (2021). Upaya Meningkatkan
Together (NHT) Di SMP Negeri 1 Banda Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan
Aceh. Jurnal Serambi Akademica, 7(5), Menggunakan Pendekatan Matematika
600-611. Realistik Di Sekolah Dasar.
Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661
Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu, 1 (2), Juli 2022 - 8
Asrizal Wahdan Wilsa, Kiki Fatkhiyani, Muniati

Jurnal Basicedu. Vol 5 No 5 Tahun 2021.


https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1015

Novianti.A., Bentri. A., & Zikri. A. (2020).


Pengaruh Penerapan Model Problem
Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas
V Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu. Vol 4
No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-
ISSN 2580-1147

Pardossi, A. (2018). Peningkatan Aktivitas Dan


Hasil Belajar Matematika Menggunakan
Alat Peraga. Jurnal Pendidikan
Matematika dan IPA, Vol. 9 No. 2 Juli
2018:28-36.
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v9i2.2676
9

Rahmadani, N., & Anugraheni, I. (2017).


Peningkatan Aktivitas Belajar
Matematika Melalui Pendekatan Problem
Based Learning Bagi Siswa Kelas 4 SD.
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan,
7(3),241-250.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2017.
v7.13.p241-250

Sumianto, S. (2018). Penerapan Pendekatan


Matematika Realistik (PMR) Untuk
Meningkatakan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas V Al-Azim Sdit Raudhatur
Rahmah Pekanbaru. Jurnal Basicedu 2(1).
49-56

Tarigan, D. (2014). Meningkatkan Aktivitas


Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Model Make A Match Pada Mata
Pelajaran Matematika Di Kelas V SDN
050687 Sawit Seberang. Jurnal Kreano,
ISSN : 2086-2334 Volume 5, Nomor 1,
Juni 2014.

Thobroni. (2017). Belajar dan pembelajaran.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Copyright © 2022, Jurnal Pendidikan Dasar STKIP NU Indramayu (Judistira), P-ISSN: 2798-2998, E-ISSN:2829-4661

Anda mungkin juga menyukai