Anda di halaman 1dari 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR


DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS 2 SDN 001 BIATAN ILIR

Rasni Sawal1, Didih Syakir Munandar2


rasnisawal77@gmail.com
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Terbuka

ABSTRAK

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa
dalam memahami materi bangun datar, dengan pembelajaran yang masih
tradisional membuat siswa tidak tertarik dan kurang aktif dalam belajar. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada
pelajaran matematika materi bangun datar dengan media gambar di kelas 2 SDN
001 Biatan Ilir. Metode Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan subyek penelitian kelas 2 sebanyak 12 siswa dengan penelitian 2 siklus.
Hasil penemuan dari penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Matematika materi bangun datar dengan menggunakan media
gambar yang dimulai dari Pra siklus lalu Siklus I sampai Siklus II menunjukan
adanya peningkatan, dapat dilihat dari rata-rata pada Prasiklus sebesar 53, pada
Siklus I sebesar 68,3 dan pada Siklus II sebesar 85. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media gambar pada pembelajaran Matematika
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, media gambar efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika khususnya materi
bangun datar.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Matematika, Media Gambar

PENDAHULUAN
Pendidikan ialah komponen yang fundamental dalam pengembangan SDM
(Sumber Daya Manusia), karena pendidikan adalah tempat atau suatu alat yang bisa
melulu dpakai dengan memberi kebebasan tiap insan berdasarkan ketertinggalan,
namun itu juga pada sisi lain kesengsaraan juga kekurang pintaran. Didalam UU
No. 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwasannya guru seharusnya dapat menambah
keterampilan dan kemampuan baru dalam kegiatan pembelajaran untuk menggali
keterampilan dan pengetahuan baru bagi semua orang, sehingga membuat orang
lebih produktif.
Kegiatan pembelajaran ini adalah persiapan bagi siswa untuk
mempersiapkan kelas selanjutnya. Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan
ketrampilan mengajar dimana perlu dilaksanakan guna menggapai maksud
penelaahan (pembelajaran), salah satunya adalah penyampaian materi yang mudah
dipahami oleh siswa dengan metode dan media yang tepat. Media adalah alat bantu
pendidik kepada siswa dalam menyampaikan materi pembelajaran penggunaan
media yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat
dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan.
Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran pada satu
jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Menurut
Evani (2019: 12) hasil belajar adalah perubahan prilaku yang meliputi tiga ranah,
yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi tujuan-
tujuan belajar yang berhubungan dengan memunculkan kembali pengetahuan dan
pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan.
Senada dengan pendapat di atas Murhasin (2021:8) mengungkapkan bahwa
seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukan
adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut diantaranya adalah pola pikir,
keterampilan atau sikap terhadap objek. Salah satu objek mata pelajaran yang
diikuti oleh siswa pada setiap jenjangnya adalah matematika. Sejalan dengan
pendapat Murhasin, menurut Nelfi (2019:15) menjelaskan bahwasannya
pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dalam memanfaatkan
sebagai sumber untuk pembelajaran
Salah satu mata pelajaran yang terpenting dalam pendidikan adalah
Matematika dengan materi bangun datar karena materi tersebut merupakan materi
mendasar bagaimana anak mengenal berbagai bentuk bangun mulai dari persegi
panjang, jajar genjang, segitiga dan lainnya dengan mempelajari pengertian, bentuk
dan ciri-ciri dari bangun datar. Tetapi, Matematika secara umum dipandang sulit
oleh sebagian besar siswa, karena didalamnya memuat angka, rumus, konsep dan
lain-lain. Sehingga siswa enggan untuk mempelajari apalagi untuk memahami
konsep dari rumus yang diberikan oleh guru. Hal ini yang mengakibatkan hasil
belajar siswa cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pelajaran yang lain.

Berangkat dari data pengamatan dimana sudah dilaksanakan, peserta didik


tidak begitu tertarik terhadap pembelajaran matematika yang dianggap sulit bahkan
menakutkan sehingga siswa kurang aktif, mengalami penurunan semangat dalam
kegiatan belajar mengajar. Dilain sisi peserta didik bersifat pasif karena mereka
hanya diam serta menyimak saja eksplanasi dari pendidik, lalu mencatat materi
pembelajaran lalu menyelesaikan kegiatan pemberian pendidik. Pada kegiatan
belajar mengajar pendidik selalu memakai penyampaian materi yang tradisional
tanpa divariasikan melalui berbagai cara dan pendekatan yang dapat menarik minat
belajar siswa , sehingga nilai yang diperoleh kurang memenuhi standar KKM yang
telah diterapakan di kelas 2 SDN 001 Biatan Ilir pada pelajaran matematika,
sehingga dalam mengatasi masalah tersebut maka peneliti menggunakan media
gambar sebagai media yang akan digunakan dalam pembelajaran materi bangun
datar. Menurut Hamzah (2022: 13) menjelaskan bahwa media pembelajaran
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong proses belajar siswa.
Adapun yang dimaksud Gambar menurut Angkowo (dalam Poerwanti,
2018:145), berpendapat bahwa media gambar adalah media yang
mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi
pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Dengan adanya media gambar,
akan dapat membantu guru dan siswa dalam menyampaikan dan menerima
pelajaran, serta dapat menarik dan membantu daya ingat siswa. Sedangkan Hira
Karmachela (2019) berpendapat bahwa Media gambar adalah segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual ke dalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun
pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, proyektor .
Adrian, (2017) menambahkan media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Maka, Indra (2019:24)
menjelaskan bahwa media pembelajaran edukatif yang seperti ini, diharapkan agar
proses pembelajaran metematika materi bangun datar tidak lagi menggunakan
metode tradisional yaitu guru hanya menggambar bentuk bangun datar di papan
tulis tanpa menunjukkan secara langsung dari masing-masing bentuk bangun datar
tersebut.

METODE PENELITIAN
Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas, Sugiarni (2020:5) menjelaskan bahwasannya ada beberapa alasan mengapa
PTK menjadi kebutuhan guru dalam meningkatkan keprofesionalannya dengan
memegang prinsip PTK sangat kondusif untuk membuat Guru menjadi peka
terhadap dinamika dikelasnya. Serta, PTK dapat meningkatkan kinerja Guru
sehingga lebih professional. Selanjutnya, denganmelaksanakan tahapan-tahapan
PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang
dalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya dan pelaksanaan PTK tidak menggangu
tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya. Yang dimana
dengan melakukan PTK, Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk
melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi sebagai teori
dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakai. Disisi lain, penerapan PTK
dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas praktik mengajar guru dalam sebuah pembelajaran secara
berkesinambungan sehingga meningkatkan kualitas istruksional, mengembangkan
ketrampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan
instruksional serta menumbuhkan budaya peneliti pada komunitas guru. Disisi lain
seperti yang di jelaskan Arikunto dimana Prosedur penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari empat komponen pokok penelitian kelas, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (action)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
a. Siklus I
1) Perencanaan
Bagian perencanaan adalah satu langkah dimana dibuat oleh peneliti sebelum
membuat rencana perbaikan. Pada tahapan ini, setelah dilakukan analisis masalah
berdasarkan hasil observasi pada kelas 2 di SDN 001 Biatan Ilir, peneliti melakukan
perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan ini akan dilaksanakan
pada tanggal 18 Maret 2023 dengan alokasi waktu 1 pertemuan. Peneliti
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I dengan
menggunakan media gambar dalam pelajaran matematika materi bangun datar.
Persiapan yang dilakukan meliputi instrument penilaian berupa tes tertulis pilihan
ganda.
2) Pelaksanaan
Bagian ini yaitu tahapan dimana memmuat aktifita pada ruangan kelas.
Aktifitas pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2023,
pembelajaran dimulai pada pukul 09.00. Saat bagian praktik disni, peneliti
melaksanakan aktifitas diantaranya:
Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktifitas diawali dari guru mengucapkan salam, berdoa, memeriksa
kehadiran peserta didik, dan memberitahukan maksud tjuan pengajaran
1. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru meminta siswa untuk membuka buku pelajaran
matematika, pendidik menanyakan pada siswa mengenai materi bangun datar. Guru
membimbing siswa tentang materi tersebut sampai benar-benar paham. Setelah
siswa paham mengenai konsep sisi, sudut dan titik sudut pada bangun datar, guru
memberikan soal-soal evaluasi. Selanjutnya setelah mengoreksi jawaban siswa,
guru memberikan motivasi dan penguatan terhadap prestasi siswa.
2. Kegiatan Akhir
Siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
atau menanyakan hal yang belum jelas. Selajutnya jika tidak ada hal yang perlu
ditanyakan, guru melakukan penilaian akhir. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan
berdoa dan mengucapkan salam.
3. Observasi
Tahap observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran pada siklus I
berlangsung dan setelah pembelajaran tersebut selesai. Penulis dibantu teman
sejawat untuk mengamati tentang kelemahan dan kelebihan yang dilakukan peneliti
selama proses pembelajaran, hasil belajar siswa, serta memberikan saran perbaikan
untuk pembelajaran berikutnya.
4. Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru,
serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja, maka peneliti mengubah
media pembelajaran pada siklus berikutnya agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara maksimal.

b. Siklus 2
Kegiatan pada siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan hail belajar siswa
untuk menjadi lebih baik lagi. Adapun rencana pada pembelajaran siklus II tidak
jauh berdeba dengan pembelajara pada iklus I
1. Perencanan
Setelah dilakukan refleksi pada siklus I, peneliti melakukan perbaikan
perencanaan pembelajaran untuk siklus II. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
25 Maret 2022 dengan alokasi waktu 1 pertemuan. Peneliti menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan media gambar
dalam pelajaran matematika materi bangun datar. Persiapan yang dilakukan
meliputi instrument penilaian berupa tes tertulis pilihan ganda.
1) Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap yang berisi kegiatan di dalam kelas. Kegiatan
pembelajaran siklus I dilakukan pada tanggal 25 Maret 2022, pembelajaran dimulai
pada pukul 09.00. Dalam tahap pelaksanaan ini, melakukan kegiatan sebagai
berikut :
1. Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, berdoa, mengecek
kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai bangun
datar. Guru memperlihatkan media gambar (kertas lipat) dengan lipatan bangun
datar. Kemudian siswa diminta untuk menirukan lipatan yang tealah dibuat bentuk
benda yang terdapat pada lipatan yang bersama sama dibuat.. Guru membimbing
siswa tentang materi tersebut sampai benar-benar paham. Setelah siswa paham
mengenai konsep sisi, sudut dan titik sudut pada bangun datar, guru memberikan
soal-soal evaluasi, dan setelah selesai, dilanjutkan mengoreksi jawaban siswa, guru
memberikan motivasi dan penguatan terhadap prestasi siswa.
3. Kegiatan Akhir
Siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari. Selanjutnya guru melakukan penilaian akhir. Kegiatan pembelajaran
ditutup dengan berdoa dan mengucapkan salam.
1) Observasi
Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan teman sejawat
untuk mengamatai kegiatan pembelajaran dengan fokus pada media gambar yang
digunakan dan hasil belajar siswa.
2) Refleksi
Dari hasil belajar siswa yang diperoleh, kemudian dianalisis apakah ada
peningkatan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Dengan demikian
peneliti mengetahui bahwa ada peningkatkan hasil belajar dari siklus I ke siklus II
sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Maka dari itu perbaikan pembelajaran hanya sampai pada siklus
II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Siklus 1
Pada Tanggal 18 Maret 2023 dillaksanakan pembelajaran siklus I pada
siswa kelas 2 SDN 001 Biatan Ilir. Pada siklus I, pembelajaran dilakukan sesuai
dengan perencanaan yang sudah dibuat yaitu meliputi Pendahuluan (Kegiatan
Awal), kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada kegiatan ini belum mencapai tujuan
pembelajaran, siswa masih kurang aktif, dan kurang kosentrasi. Serta waktu yang
digunakan dalam pembelajaran melebihi alokasi waktu yang ada. Dari hasil
pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini diperoleh hasil nilai pada akhir pembejaran
yaitu sebagai berikut :

Grafik 4.1
Hasil Belajar Siklus 1
Grafik Siklus 1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Tuntas Belum Tuntas

Berdasarkan tabel 4.1 dan Grafik 4.1 menunjukan bahwa hasil belajar siswa
kelas II SDN 001 Biatan Ilir pada siklus I mencapai rat-rata nilai 68,3 dengan
rincian dari 12 siswa yang nilainya 60 ada 5 siswa, nilai 70 ada 4 siswa, nilai 80 ada
3 siswa. Artinya hanya 7 siswa yang mendapat nilai ketuntasan, dan 5 siswa
memiliki nilai dibawah ketuntasan.
2. Siklus II
Pada Tanggal 25 Maret 2023 dillaksanakan pembelajaran siklus II pada
siswa kelas 2 SDN 001 Biatan Ilir. Pada siklus II, pembelajaran dilakukan sesuai
dengan perencanaan yang sudah dibuat yaitu meliputi Pendahuluan (Kegiatan
Awal), kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada pelaksanaan kegiatan ini, sudah mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan, dengan menggunakan media gambar siswa
lebih tertarik mengikuti pembelajaran, siswa juga lebih fokus dan antusias dalam
proses pembelajaran hingga akhir kegiatan sehingga alokasi waktu yang digunakan
berjalan sesuai rencana. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini diperoleh
hasil nilai pada akhir pembejaran yaitu sebagai berikut:
Grafik 4.2
Grafik Hasil Belajar Siklus 2

Grafik Siklus 2
14

12

10

0
Tuntas Belum Tuntas

Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik 4.2 diatas menunjukan bahwa hasil belajar
siswa Kelas II SDN 001 Biatan Ilir pada siklus II mencapai rata-rata 85 , dengan
rincian dari 12 siswa yang mendapatkan nilai 100 ada 1 siswa, nilai 90 ada 4 siswa,
nilai 80 ada 7 siswa. Artinya dari nilai yang diperolah semua siswa memperoleh
nilai ketuntasan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan data dan Gambar 4.1 terlihat bahwa masih terdapat 5 siswa
yang belum mencapai awal pembelajaran siklus I. Ada siswa yang mengikuti
pembelajaran tetapi masih suka bermain sendiri dan siswa yang kurang berminat
untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa kurang menyerap
materi, sehingga masih ada siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal
kondisi tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa , dari 12 siswa 7 siswa
mendapatkan nilai >KKM sedangkan 5 Siswa < KKM dengan KKM yaitu 70.
Menurut Wahidmurni, dkk. (2010:8) mengungkapkan bahwa seseorang dapat
dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukan adanya
perubahan dalam dirinya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus mampu
menciptakan ruang kelas baru, dengan menggunakan media gambar yang menarik
anak untuk berkreativita karena. Agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, penggunaan media sebagai alat pengajaran. media memiliki peran
yang sama seperti guru dan siswa, sehingga memiliki peran kunci dalam
keberhasilan pendidikan (Fatrima santri, 2018). Manfaat utama gambar dalam
pendidikan matematika adalah berkontribusi pada pengembangan ide matematika
dan pemahaman konsep matematika.
Berdasarkan data dan Gambar 4.2 terlihat bahwa pada pembelajaran siklus
II setiap siswa telah mencapai batas nilai ketuntasan. Dalam proses pembelajaran,
siswa termotivasi dan tertarik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran,
mempelajari lebih lanjut tentang media yang digunakan dan dengan mudah yaitu
dengan media gambar adapun Pengaruh tersebut dapat diketahui dimana siswa
menggunakan media kertas lipat (gambar) yang mana media gambar mampu
meningkatkan imajinasi siswa dan daya kreativitas siswa serta mendorong siswa
untuk memahami materi simetri bangun datar dengan mudah melalui kertas lipat
(gambar).
Hal ini membuktikan juga bahwa media gambar mampu meningkatkan
hasil belajar siswa yang dihasilkan peserta didik dari siklus satu ke siklus kedua
dengan menggunakan media gambar, dimana siswa dapat lebih memahami dan
mengerti materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran khususnya pada
pembelajaran matematika kelas 2 SD materi bangun datar.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pembelajaran siklus pertama hasil nilai rerata yang didapat oleh peserta didik
adalah 68,3. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran belum maksimal karena
siswa belum mencapai nilai ketuntasan dan dikategorikan belum baik.
Pembelajaran siklus yang ke dua didapat hasil bahwa rata-rata nilai siswa yakni 85,
dimana nilai tersebut sudah mencapai batas nilai ketuntasan dan dapat
dikategorikan baik. Peningkatan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan
menggunakan media pembelajaran, salah satunya yaitu dengan menggunakan
media gambar.
B. Saran
Dilihat dari data penelitian yang telah dillaksanakan, maka dari itu peneliti
menyarankan hal-hal yang diantaranya :
a. Didalam pemakaian media gambar bangun datar, seharusnya diseimbangi
dengan materi pembelajaran dan menggunakan gambar-gambar yang
mudah dikenal oleh anak didik.
b. Sebelum proses penelaahan (pembelajaran), harus direncanakan secara
cermat mulai dari memilih metode pembelajran yang tepat sesuai dengan
materi pembelajarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Adrian. 2017. Pengembangan Media Dalam Pembelajaran. Jakarta:Departemen


Pendidikan Nasional.
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan
nasional.
Fatrima Santri Syafri. 2018. Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Matematika.
Hamzah Pagarra, et.al. 2022. Media Pembelajaran. Badan Penerbit UNM:
Makassar
Karmachela, Hira. 2019. Gambar dan Anak. Surabaya : Insan Cendekia.
Poerwanti. 2015. Pemakaian Media Pada Keberlangsungan Belajar. Jakarta:
Reneka Cipta.
Evani Sri Juliawati, Sriyanti Rahmatunnisa. Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Siswa Materi Bangun Datar Melalui Media Menara Hanoi Dan Origami.
2019. HOLISTIKA Jurnal Ilmiah PGSD
Murhasin, Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II SD Negeri Jeruk
Soksok 2 Dengan Menggunaan Media Gambar. 2021. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran, 2 (1)
Nelfi Ernanda. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Konsep
Bangun Datar dengan Menggunakan Media Gambar Diam Dikelas II
SDNegeri 01 Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX. THEOREMS. Vol 4. No.
2, Juli – Desember 2019 Jurnal e- ISSN2502-2466
Sugiarni, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI SD Melalui
Penggunaan Media Gambar. 2020. Jurnal Education and development
Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
Indra Rukmana. Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar Menggunakan
Papan Berpaku SD Negeri 2 Tlogopucang Tahun Ajaran 2017/2018.
Media Penelitian Pendidikan: Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan
dan Pengajaran Vol. 13, No. 2, Desember 2019, pp. 182-188

Anda mungkin juga menyukai