Anda di halaman 1dari 31

"Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Bahasa Indonesia Menulis Karangan Melalui Media Gambar


diKelas III SD Negeri 23 Banyuasin III Dengan Pembelajaran
Phisycal Distancing Saat Covid-19"

Indah Sundari
835894326
Indahsundari6879@gmail.com

ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui Media Gambar siswa kelas III
SD Negeri 23 Banyuasin III. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesempurnaan
belajar yang dicapai seorang Siswa dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang
digunakan adalah media gambar. Kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar para siswa. Aktivitas belajar adalah semua kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para siswa dalam pembelajaran. Dari uraian
diatas dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep pembelajaran dari materi
abstrak atau proses belajar mengajar. Metode penelitian bertujuan untuk mengetahui dan
menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Berdasarkan hasil penilaian
belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri 23 Banyuasin III data
hasil para siswa pada kegiatan prasiklus mencapai (32%) dari 25 orang siswa, pada siklus I
pencapaian para siswa ( 72% ) dari 25 orang siswa, sedangkan pada siklus II pencapaian
para siswa (100%). Artinya secara klasikal telah diperoleh ketuntasan dalam belajar.

Kata kunci : Hasil Belajar, Aktivitas Belajar, Media Gambar.

1
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah suatu proses pengalaman karena kehidupan adalah
pertumbuhan, Pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa di batasi oleh
usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta
menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang menjadih lebih baik.
Menurut KI Hajar Dewantara Dia mengatakan pendidikan merupakan permintaan
dalam kehidupan anak-anak. Intinya adalah bahwa pendidikan mengarah semua
kekuatan yang ada di alam agar peserta didik sebagai manusia dan anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan yang tinggi dan kebahagiaan hidup. Menurut
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. ( 2002 : 263 )Pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara,
perbuatan mendidik.
Tujuan Pendidikan (Kemdiknas): "Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab."
Masalah yang sering dihadapi guru dalam pembelajaran adalah menentukan
bahan ajar yang tepat untuk membantu siswa mencapai kompetensi apalagi pada
masa pandemi Covid 19 saat ini. Rendahnya nilai siswa pada KD Menulis Karangan
sederhana berdasarkan gambar seri, serta belum adanya bahan ajar yang menunjang
pembelajaran. Permasalahan ini membuat peneliti ingin mengembangkan bahan ajar
berupa buku panduan menulis karangan sederhana, dengan adanya buku panduan
kemampuan menulis siswa akan berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku panduan menulis karangan seerhana
yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan guru khususnya kelas 3 meliputi, (1)

2
mengetahui dan membuat desain buku panduan menulis karangan sederhana
bergambar seri pada kelas 3, (2) mengetahui kelayakan bahan ajar dan materi buku
panduan menulis karangan sederhana bergambar seri pada kelas 3, dan (3)
mengetahui uji efektivitas terbatas pada siswa kelas 3 SDN 23 Banyuasin III.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan dengan mengacu
pada teori Borg dan Gall (Sukmadinata, 2008:169)
Tetapi ternyata guru sering dihadapkan dengan kenyataan dilapangan pada saat
proses belajar mengajar berlangsung hasil belajar siswa masih sangat rendah oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mencari jalan bagaimana
metode yang baik untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa sehingga tujuan dapat
sesuai yang diharapkan dan dapat tercapai. Seperti pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia semester II tahun ajaran 2020/2021 dari 25 siswa yang ada di kelas III SD
Negeri 23 Banyuasin III hanya 8 Siswa (32%) yang mendapatkan nilai 70 keatas
karena belum tercapainya ketuntasn belajar secara klasikal. Pembelajaran dianggap
tuntas jika 75% dari siswa memperoleh nilai diatas KKM yang telah diterapkan.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk
meningkatkan hasil belajar yang baik untuk siswa dibutuhkan metode/media
pengajaran yang baik , sehingga apa yang diharapkan dapat mencapai hasil yang baik
pula, serta Hasil yang dicapai pun akan maksimal.

1.1.1 Identifikasi Masalah


1. Penjelasan yang diberikan guru mungkin sulit dimengerti oleh para siswa;
2. Guru kurang menggunakan media gambar;
3. Metode yang digunakan tidak menarik;
4. Siswa tidak dapat mengikuti daring secara baik;
5. Keterbatasan siswa yang tidak mempunyai HP, terhambatnya sinyal;
6. Guru tidak memberikan contoh yang konkret tentang materi;
7. Guru sulit menyampaikan materi pada saat pembelajaran daring.
1.1.2 Analisis Masalah

3
Berdasarkan identifikasi masalah diatas hal-hal yang menyebabkan munculnya
masalah dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Penjelasan yang diberikan guru sulit dimengerti oleh siswa;
2. Penggunaan media tidak melibatkan siswa;
3. Tidak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran selama berlangsung;
4. Penggunaan metode mengajar yang kurang tepat untuk siswa.
1.1.3 Alternatif dan Pioritas Pemecahan Masalah
Untuk dapat mengatasi permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka
alternatif yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan pembelajaran adalah :
1. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat;
2. Merencanakan untuk melakukan perbaikan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III SDN 23 Banyuasin III.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Media Gambar dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang
Menulis Karangan dikelas III SD Negeri Banyuasi III?
2. Apakah siswa dapat memahami materi yang disampaikan dengan media
gambar?
1.3 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui sejauh mana peranan media gambar terhadap peningkatan
prestasi siswa dalam belajar;
2. Untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap memotivasi siswa untuk
berprestasi;
3. Mengetahui peningkatan profesional guru dalam mengelola pembelajaran.
1.4 Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Siswa
Siswa dapat lebih aktif dan kreatif, serta juga memotivasi siswa meningkatkan hasil
belajarnya.
2. Bagi Guru

4
Guru dapat meningkatkan mutu dan proses dari hasil pembelajaran dikelas dan
mampu juga meperbaiki proses belajar melalui suatu kajian terhadap apa yang terjadi
dikelasya tersebut.
3. Bagi Sekolah
Sekolah memiliki guru yang profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran
dan dapat meingkatkat kualitas pembelajaran yang dilakukan di sekolah, serta
memberikan citra yang baik dari masyarakat.

5
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Difinisi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Hal ini berarti bahwa
keberhasilan suatu individu dalam pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
pada bagaimana pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang dilakukan dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada peserta didik untuk mencapai hasil belajar. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat diajukan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya
reaksi, daya penerimaan dan aspek yang ada pada individu yang belajar
(Sudjana,2000).
Pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan
sistematis. Dalam peristiwa tersebut terjadi interaksi pendidik dan peserta didik dalam
rangka perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi peserta didik
yang bersangkutan. Pendidik berperan sebagai pengajar dan peserta didik sebagai
pelajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang terjadi bersamaan, tetapi
memiliki makna yang berbeda, sebagaimana yang diungkapkan Suherman (2003)
bahwa “Peristiwa mengajar selalu disertai dengan peristiwa belajar, ada guru yang
mengajar maka ada pula siswa yang belajar. Namun, ada siswa yang belajar belum
tentu ada guru yang mengajar, sebab belajar bisa dilakukan sendiri.”
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi peserta didik dan
kreativitas pendidik. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan
pendidik yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada
keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan
sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik,
ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreativitas pendidik akan
membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
6
Beberapa hal yang dapat diperoleh dari hasil belajar yang dapat membantu
pembelajaran siswa yaitu :
1. Dapat membantu memotivasi Para siswa;
2. Dapat memotivasi semangat belajar siswa;
3. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang menulis karangan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Meurut S. Nasution ( 1996:17) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang
dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan
sempurna apabila memenuhi 3 ( tiga) aspek yaitu: Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor.Menurut Arif Gunarso ( 1993:17) mengemukakan bahwa prestasi
belajar adalah maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha-usaha
belajar. Menurut Sudjana ( 2005: 3 ) meningkatkan hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang lebih luas mencakup bidang Kognitif, Apektif, dan Spikomotorik.
Menurut Mulyasa “2008”. Hasil belajar ialah prestasi belajar siswa secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang
bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian
rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada
pengalaman langsung

2.2. Karangan
Karangan adalah menulis atau mengarang yang pada dasarnya adalah
mewujudkan gagasan, maksud gagasan, perasaan harapan, kehendak, serta informasi
ke dalam tulisan kemudian dikirim kepada orang lain (Syafie'ie 1988). Karangan
adalah karya tulis yang dibuat untuk mengutarakan gagasan atau ide melalui bahasa
tulis agar mudah dipahami pembaca.
Karangan adalah hasil akhir dari aktivitas menyusun kata, kalimat, serta alinea
guna memaparkan atau membahas topik dan tema tertentu (Finoza 2004). Menulis

7
atau mengarang adalah proses memaparkan suatu bahasa sehingga pesan yang
diutarakan oleh penulis dapat dimengerti pembaca (Tarigan 1986).
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah
narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

2.3. Metode Pembelajaran


2.3.1. Metode Pembelajaran Konvensional / Metode Ceramah
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap digunakan adalah metode
ceramah. Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau
menyampaikan informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode
yang paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu. Metode ini
mampu digunakan untuk mengatasi kelangkaan literatur atau sumber rujukan
informasi karena daya beli siswa yang diluar jangkauan.
2.3.2. Metode Pembelajaran Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat hubungannya dengan
belajar pemecahan masalah. Metode ini juga biasa dilakukan secara berkelompok
atau diskusi kelompok. Metode Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk
tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur
dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.
2.3.3. Metode Pembelajaran Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi
dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya
guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara
langsung antara guru dengan siswa.
2.3.4. Metode Pembelajaran Eksperimen

8
Metode pembelajaran eksperimen, metode ini bukan sekedar metode mengajar
tetapi juga merupakan satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat
menggunakan metode lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
2.3.5. Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang
sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha
sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode
mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode
demonstrasi adalah metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu para
siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa
tertentu.
Dari beberapa metode pembelajaran diatas, maka peneliti menggunakan Media
Gambar dalam pelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai hasil belajar para siswa.

2.4. Media Gambar


Media gambar adalah suatu media visual yang hanya bisa dilihat saja, akan
tetapi tidak mempunyai unsur audio atau suara. Walaupun dalam proses media
gambar peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi dapat menyajikan
bahan pelajaran yang konkret. Dalam strategi pembelajaran, media ini dapat
digunakan untuk mendukung dalam keberhasilan belajar siswa.
Menurut Sadiman Arief S. (2003:21) media gambar adalah sebuah gambar
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berguna untuk menyampaikan pesan
dari guru kepada siswa. Media gambar ini bisa membantu siswa untuk
mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar
komponen dalam masalah tersebut bisa terlihat dengan lebih jelas. Menurut
Association for Education and Communication Technology (AECT) sebagaimana
disebutkan oleh Asnawir, mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang
dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Apabila media itu membawa
9
pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.
Media gambar ialah suatu media visual yang hanya dapat dilihat saja, akan tetapi
tidak mengandung unsur suara atau audio. Atau definisi Media Gambar yang lainnya
ialah segala sesuatu yang dapat diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 ( dua )
dimensi sebagai curahan ataupun pemikiran yang bermacam-macam misalnya seperti:
potret, slide, lukisan, film, strip, opaque proyektor dan sebagainya.
Sedangkan definisi media gambar seri adalah sebuah urutan dari gambar yang
mengikuti sebuah percakapan dalam hal menyajikan atau memperkenalkan arti yang
ada dalam gambar tersebut. Disebut dengan gambar seri, sebab gambar satu dengan
gambar lainnya mempunyai hubungan atau saling berkaitan. Tujuannya ialah supaya
media gambar tersebut dapat membantu dalam menyajikan kejadian atau peristiwa
yang kronologisnya dengan menghadirkan benda, orang dan juga latar.
Media gambar berseri membantu siswa dalam menyusun sebuah karangan
karena sudah disusun secara berurutan mulai dari awal kegiatan atau peristiwa sampai
akhir. Gambar ini berfungsi membantu pemahaman siswa serta mengarahkan tulisan
siswa.
2.4.1. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
a. Kelebihan Media Gambar
Sebagai suatu media pembelajaran media gambar memiliki kelebihan. Kelebihan
Media Gambar menurut Purwanto dan Alim (1997:63) adalah:
1. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu;
2. Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata;
3. Dapat memperjelas sebuah masalah, dalam bidang apa saja;
4. Media gambar bisa mengatasi keterbatasan pengamatan;
5. Murah harganya serta mudah didapatkan dan digunakan.
b. Kekurangan/Kelemahan Media Gambar
Kekurangan media gambar menurut Purwanto dan Alim (1997:63) adalah:

10
1. Gambar berada yang terlalu kompleks kurang efektif dalam kegiatan
pembelajaran;
2. Gambar menekankan persepsi indera mata;
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
2.4.2. Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan :
1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran
berakhir;
2. Mempersiapkan garis besar langkah-langkah media gambar yang akan
digunakan atau dilakukan;
3. Melakukan uji coba dengan media gambar.
b. Tahap Pelaksanaan
Langkah pembukaan
Sebelum media gambar dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Mengatur tempat untuk menempelkan media gambar untuk mempermudah
belajar siswa;
2. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh para siswa pada saat
pembelajaran;
3. Kemudian kemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya
siswa ditugaskan untuk mencatat hal- hal yang penting dari pelaksanaan
belajar dengan media gambar.
Langkah Pelaksanaan Media Gambar
1. Siswa dibagi menjadi beberapa grup/kelompok sesuai dengan kepentingan
dalam pembelajaran daring berlangsung;
2. Guru menyiapkan media gambar untuk menciptakan suasana yang
menyejukan dengan menghindari suasana yang menegangkan;
3. Guru menunjukan gambar- gambar Seri untuk mempermudah siswa dalam
pembelajaran menulis karangan;
4. Guru menerangkan menyangkut dengan materi pembelajaran;
11
5. Masing–masing Siswa mencermati gambar seri;
6. Guru membagi lembar kerja kepada masing-masing siswa.
Langkah mengakhiri media gambar
Apabila media gambar telah selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu
diakhiri, memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
pembelajaran dengan media gambar dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran.
Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah para siswa memahami proses
pembelajaran dengan media gambar. Selain memberikan tugas yang relevan, ada
baiknya guru juga dan para siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya
proses pembelajaran dengan media gambar itu untuk perbaikan selanjutnya.
2.4.3. Tujuan Penggunaan Media Gambar
Media gambar sangat penting digunakan dalam pembelajaran karena dengan
menggunakan media gambar dapat memperjelas suatu pengertian kepada peserta
didik. Dan dengan menggunakan media gambar secara otomatis siswa akan lebih
memperhatikan pelajaran dan siswa juga lebih termotivasi dalam belajar.
2.4.4. Manfaat Media Gambar
Manfaat media gambar sebagai media pembelajaran menurut Subana
(1998:322) diantaranya adalah:
1. Mempermudah pemahaman / pengertian siswa;
2. Memperbesar atau memperjelas bagian yang penting / yang kecil sehingga
dapat diamati;
3. Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak;
4. Memunculkan daya tarik pada diri siswa;
5. Menyingkat suatu uraian, informasi yang diperjelas dengan kata-kata mungkin
membutuhkan uraian panjang.
Sehingga dapat disimpulkan manfaat media gambar secara umum adalah
mempermudah dan memperjelas pemahaman sesuatu yang penting atau yang ingin
disampaikan kepada siswa / penerima.
2.4.5. Memilih Media Gambar yang Baik dalam Pembelajaran

12
Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pembelajaran terdapat
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan sebelum digunakannya sebuah media
gambar dalam pembelajaran diantaranya :
1. Keaslian Gambar. Gambar menunjukan situasi yang sebenarnya, seperti
melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya;
2. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan
tertentu, mempunyai nilai etis secara murni dan mengandung nilai praktis,
yang membuat peserta didik menjadi tertarik pada gambar yang digunakan;
3. Bentuk Item. Sipengamat dapat memperoleh tanggapan tentang objek-objek
dalam gambar;
4. Perbuatan. Gambar yang dimaksud gambar yang sedang melakukan sebuah
kegiatan. Swhingga membuat peserta didik tertarik ;
5. Fotografi. Peserta didik dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai
fotografinya;
6. Artistik. Mempengaruhi nilai pada gambar dan sesuai dwngan tujuan yang
hendak dicapai.
2.5. Karakteristik Siswa
Sifat atau ciri khas para siswa kelas III SD Negeri 23 Banyuasin III sangat
beraneka ragam tingkah laku sifatnya. Dalam pembelajaran pertumbuhan dan
perkembangan para siswa mengalami perubahan baik secara fisik maupun mental
dikarenakan beberapa faktor yaitu, faktor keluarga dan lingkungan sekitar dengan
latar belakang yang bebeda. Sifat dan karakteristik para siswa pun berbeda-beda
tigkah lakunya diantaranya :
1. Ada beberapa siswa yang yang cepat memahami materi pembelajaran;
2. Ada siswa yang lambat memahami materi;
3. Disaat proses pembelajaran ada yang susah sinyal dalam belajar;
4. Ada siswa yang belum mengerti dengan matateri pelajaran;
5. Ada siswa yang benar-benar memperhatikan materi yang disamapaikan guru;
6. Ada siswa yang butuh perhatian khusus oleh guru pada saat pembelajaran.

13
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELJARAN
3.1. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, serta Pihak yang Membantu
3.1.1. Subjek Penelitian
Pertimbangan peneliti mengambil subjek penelitian tersebut dimana Siswa
kelas III pada SD Negeri 23 Banyuasin III. Adalah kelas di bawah binaan sipeneliti,
karena daya serap siswa kelas III ini masih kurang dan sipeneliti ingin meningkatkan
mutu hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jumlah siswa kelas
III SDN 23 Banyuasin III terdiri dari 25 orang siswa, 9 orang laki-laki dan 16 orang
perempuan.
3.1.2. Tempat Dilakukannya Penelitian
Dalam penelitian ini sipeneliti akan mengambil lokasi penelitian di SD Negeri
23 Banyuasin III. Peneliti mengambil tempat atau lokasi ini dengan pertimbangan
sekolah tersebut terletak di dalam tempat atau kota, sipeneliti mengajar di Sekolah
tersebut, dan dekat tempat tugas. Tempat penelitian berlokasi di Desa Sri Bandung
dan gedung berdiri dengan kokoh menggunakan semen permanen, jumlah kelas ada 6
ruangan, 1 kantor, 1 perpustakaan dan 2 wc siswa serta 2 wc guru. Letak sekolah
sangatlah strategis mudah untuk di dijumpai.
3.1.3. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan seperti pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas III SDN 23 Banyuasin III
No Tanggal Siklus Materi
1 Rabu, 21 April Prasiklus Tentang menulis karangan
2021
14
2 Rabu, 05 Mei 2021 Siklus I Tentang menulis karangan
3 Rabu, 19 Mei 2021 Siklus II Tentang menulis karangan
Sumber : Data primer yang di olah.

3.1.4. Pihak Yang Membantu Penelitian


Pihak-pihak yang membantu dalam proses pembuatan laporan PTK ini terdiri
dari :
1. Bapak Suryanto, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 23 Banyiasin
III;
2. Bapak Sujak, S.Pd.,MM sebagai Tutor Pembimbing;
3. Rekan-rekan guru, tenaga keendidikan, dan pegawai SD Negeri 23 Banyuasin
III;
4. Para siswa-siswai SD Negeri 23 Banyuasin III;
5. Serta Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan.
3.2 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Sebagai upaya untuk mencari pembuktian, solusi dari masalah yang diangkat
dalam penelitian ini peneliti, telah menentukan dan merancang desain penelitian
dengan desain Penelitian Kelas ( PTK ).Menurut DR. Sulipan, M.Pd Penelitian
Tindakan Kelas atau Classroom Action Research ialah penelitian yang dilakukan
pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat dari tindakan yang diterapkan pada suatu
subyek penelitian di kelas tersebut. Menurut Suyanto (1997) Menjelaskan PTK
sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu, untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek
pembelajaran didalam kelas secara lebih profesional. Oleh karenanya PTK sangat
berkaitan erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami oleh
pendidik.
Beberapa alasan pemiihan metode penelitian dengan menggunakan perbaikan
pembelajaran dikarenakan sangat kondusif membuat guru menjadi peka dan harus
tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya tersebut, untuk meningkaykan
15
kinerja guru sehingga menjadi profesional dalam kegiatan KBM. Dengan
melaksanakan tahap dalam perbaikan pembelajaran, guru harus memperbaiki proses
pembelajaran melalui beberapa kajian yang dalam terhadap aa yang yerjadi di
kelasnya .

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran tidak mengganggu tugas pokok seorang


pengajar(guru), karena tidak perlu meninggalkan kelas pada saat kegiatan belajar
mengajar( KBM ) berlangsung, dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran
pengajar menjadi lebih kreatif karena dituntut untuk melakukan inovasi sebagai
implementasi dan adaptasi sebagai teori dan teknik pembelajaran Bahasa Indonesia
( eksakta ) dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus kegiatan yang dilakukan
meliputi:
1. Perencanaan;
2. Pelaksanaan;
3. Observasi;
4. Refleksi.
1. Pra Siklus
Kegiatan Pra Siklus dilaksanakan pada tanggal 21 April 2021. Dalam
melaksanakan perbaikan pembelajaran ada beberapa tahap perencanaan yaitu :
a. Perencanaan
1. Mendeskripsikan materi menulis karangan;
2. Menyiapkan lembar observasi;
3. Daftar nilai hasil belajar.
b. Pelaksanaan Perbaikan
1. Guru mengikuti perintah tutor pembimbing;
2. Guru mengakses internet melalui laptop dan HP;
3. Membuka situs Guru Pintar Online (GPO);
4. Memilih video sesuai dengan judul Penelitian Tindakan Kelas;
5. Menonton video sampai selesai;
6. Menganalisis video pembelajaran tersebut;

16
7. Merefleksikan hasil video pembelajaran.
d. Pengamatan ( Observasi )
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan pengamatan terhadap simulasi
perbaikan pembelajaran siklus I adalah guru sebagai peneliti membuat video
pembelajaran berdurasi 3-5 menit yang dikirim kepada guru serta siswa kelas III.
Kemudian video dikirimkan kepada tutor sebagai suverpisor 1 yaitu Bapak Sujak, S.
Pd.,MM untuk menilai kegiatan simulasi perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
e. Refleksi
Setelah perbaikan kegiatan yang dilakukan selanjutnya tahap refleksi simulasi
perbaikan pembelajaran siklus I. Guru melakukan refleksi dengan menggunkan
format refleksi, cara menggunakannya dengan memperhatikan video yang sudah
dilakukan.
2. Siklus I
Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 2021. Dalam melaksanakan
perbaikan pembelajaran ada beberapa tahap perencanaan yaitu :
a. Perencanaan
1. Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus I;
2. Mendeskripsikan materi menulis karangan;
3. Menyiapkan alat dan media yang digunakan;
4. Menyiapkan lembar observasi;
5. Daftar nilai hasil belajar.
b. Pelaksanaan Perbaikan
1. Mempersiapkan materi, metode, media serta alat yang akan dipergunakan
dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP) Siklus I;
2. Melakukan pemberian tugas tentang menulis sebuah karangan;
3. Memahami materi pembelajaran;
4. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II tentang materi
Menulis Karangan;
5. Menyiapkan media yang mendukung RPP Siklus I;
6. Menyiapkan alat evaluasi.
17
7. Lembar observasi dan Data hasil nilai tes siswa.
d. Pengamatan ( Observasi )
1. Hanya sebagian siswa yang harus dibimbing dalam mengerjakan soal latihan;
2. Siswa sudah mulai bisa membuat sebuah karangan sederhana dengan
menggunakan media gambar.
e. Refleksi
Setelah kegiatan perbaikan Siklus I selesai dilaksanakan diperoleh data dan dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunkan metode penugasan saja dalam proses
pembelajaran Pada video simulasi nilai ulangan siswa masih ada yang rendah, ini
berarti proses pembelajaran belum selesai, lalu peneliti/guru harus melaksanakan
pada Siklus II.
3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2021. Dalam melaksanakan
perbaikan pembelajaran ada beberapa tahap perencanaan yaitu :
a. Perencanaan
1. Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklis II;
2. Mendeskripsikan materi menulis karangan;
3. Menyiapkan alat dan media yang digunakan;
4. Menyiapkan lembar observasi;
5. Daftar nilai hasil belajar.
b. Pelaksanaan Perbaikan
1. Pemberian percobaan tentang menulis karangan dan menyediakan media
gambar Seri sebagai media dalam proses pembelajaran;
2. Mempersiapkan materi, metode media serta alat yang akan dipergunakan
dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran II;
3. Memahami materi pembelajaran;
4. Memahami kerangka Rencana Perbaikan Pembelajaran II materi tentang
menulis karangan dengan menggunkan gambar seri;
5. Membuat dan menyiapkan alat atau media yang mendukung Rencana
Perbaikan Pembelajaran II;
18
6. Menyiapkan alat evaluasi.
7. Lembar Observasi dan Data hasil nilai tes siswa.
d. Pengamatan ( Observasi )
1. Para siswa sudah mampu memahami pelajaran yang diberikan oleh guru;
2. Seluruh siswa sudah mampu mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
guru;.
3. Siswa sudah bisa membuat sebuah karangan sederhana dengan menggunakan
media gambar.
e. Refleksi
Setelah video perbaikan Siklus II selesai dilaksanakan diperoleh data dan dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunkan media gambar dalam proses pembelajaran
nilai tes ulangan siswa sudah semakin meningkat dan dengan menggunakan media
gambar berseri siswa lebih cepat memahami materi pembelajaran dan membuat siswa
sangat besemngat dalam belajar.
3.3. Teknik Analisis Data
Dalam kegiatan pengumpulan data ini. Penulis dibantu oleh supervisor 1 dan
rekan-rekan guru.Pengamatan dilakukan pada saat berlangsungnya pelaksanaan
perbaikan di SDN 23 Banyuasin III. Adapun data yang dapat diperoleh adalah
sebagai berikut.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kuantitatif berupa
penghitungan berdasarkan nilai hasil tes para siswa yang diperoleh pada setiap akhir
pertemuan dalam pembelajaran.Data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai tes formatif.
Verifikasi dari hasil tersebut dapat untuk mengukur tingkat keberhasilan
pembelajaran. Dari hasil tes nilai formatif tersebut dapat diketahui tingkat
keberhasilan penggunaan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Data kuantitatif tersebut dibuat sesuai dengan pedoman penilaian yang telah dibuat
oleh guru. Setelah guru memberikan penilaian lalu menganalisis perbutir soal. Hasil
analisis siswa terlampir.

∑ Skor yang diperoleh 19


∑ Skor Maksimal
Ketentuan Belajar = x100%

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus
1. Guru mengikuti perintah tutor pembimbing;
2. Guru mengakses internet melalui laptop da HP;
3. Membuka situs Guru Pintar Online (GPO);
4. Memilih video sesuai dengan judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK);
5. Guru menonton video di laman GPO sampai selesai;
6. Menganalisis video pembelajaran tersebut;
7. Merefleksikan hasil video pembelajaran.
Adapun hasil kegiatan pembelajaran pra siklus yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1
Perbedaan Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Bahasa Indonesia Materi Menulis
Karangan
SD Negeri 23 Banyuasin III.

KKM : 70
No Nama Siswa Prasiklus Keterangan
Nilai Siswa
1 Anggi celsi 80 Tuntas
2 Ardiansyah 50 Tidak Tuntas
3 Azizul 80 Tuntas
4 Andi saputra 60 Tidak Tuntas
5 Eriza Novia 50 Tidak Tuntas
6 Firlia Agustin 50 Tidak Tuntas
20
7 Guntur 80 Tuntas
8 Icha ramadina 60 Tidak Tuntas

9 Lesti Julianti 80 Tuntas


10 Meihika 80 Tuntas
11 M. Dika 50 Tidak Tuntas
12 Muhammad Putra 80 Tuntas
13 Melisa 50 Tidak Tuntas
14 Nisa Aprilia 60 Tidak Tuntas
15 Putri salsabila 80 Tuntas
16 Ramadhon 60 Tidak Tuntas
17 Reni Dwi Putri 80 Tuntas
18 Sri Devi 60 Tidak Tuntas
19 Sari Safitri 60 Tidak Tuntas
20 Shirly 60 Tidak Tuntas
21 Tedi 50 Tidak Tuntas
22 Yanto 60 Tidak Tuntas
23 Wanda Alfizaskia 50 Tidak Tuntas
24 Weni Diana 40 Tidak Tuntas
25 Zahratun 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1.580

Rata-rata 63
Siswa yang tuntas 8 Orang
Siswa yang belum tuntas 17 Orang

Persentase ketuntasan 32%

Persentase ketidak tuntasn 68%

Sumber : Data primer yang diolah


Tabel 4.2

21
Rentang Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 41 - 50 8 32%
2 51 - 60 9 36%
3 61 - 70 0 0
4 71 - 80 8 32%
5 81 - 90 0 0
6 91- 100 0 0
Sumber : Data primer yang diolah
4.1.2. Pelaksanaan Pada Siklus I
1. Kelas dimulai dengan mengapresiasi siswa dengan mengucapkan salam, dan
mendoakan para siswa tetap dalam keadaan sehat walaupun belajar dalam
keadaan daring;
2. Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan, tujuan kegiatan
belajar, dan rencana penilaian dalam pembelajaran;
3. Guru menjelaskan materi pembelajaran secara utuh dengan media gambar;
4. Guru melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran;
5. Guru memberi arahan kepada para siswa untuk mengerjakan soal tertulis
dalam bentuk essay yang terdapat dalam Buku Siswa dan meminta para siswa
mengirim jawaban nya melalui WAgrup para siswa;
6. Guru melakukan salam penutup dalam mengakhiri pembelajaran.
Tabel 4.3
Perbedaan Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Di Kelas III SDN 23 Banyuasin III
KKM : 70
No Nama Siswa Prasiklus Siklus Keterangan
Nilai Siswa Nilai Siswa
1 Anggi celsi 80 80 Tuntas
2 Ardiansyah 50 70 Tuntas
22
3 Azizul 80 90 Tuntas
4 Andi saputra 60 70 Tuntas
5 Eriza Novia 50 60 Tidak Tuntas
6 Firlia Agustin 50 60 Tidak Tuntas
7 Guntur 80 70 Tuntas
8 Icha ramadina 60 60 Tidak Tuntas

9 Lesti Julianti 80 80 Tuntas


10 Meihika 80 60 Tidak Tuntas
11 M. Dika 50 80 Tuntas
12 Muhammad Putra 80 80 Tuntas
13 Melisa 50 70 Tuntas

14 Nisa Aprilia 60 80 Tuntas


15 Putri salsabila 80 90 Tuntas
16 Ramadhon 60 60 Tidak Tuntas
17 Reni Dwi Putri 80 80 Tuntas
18 Sri Devi 60 80 Tuntas
19 Sari Safitri 60 80 Tuntas
20 Shirly 60 70 Tuntas
21 Tedi 50 70 Tuntas
22 Yanto 60 80 Tuntas
23 Wanda Alfizaskia 50 60 Tidak Tuntas
24 Weni Diana 50 50 Tidak Tuntas
25 Zahratun 60 70 Tuntas
Jumlah 1.580 1.800

Rata-rata 63 72
Siswa yang tuntas 8 Orang 18 Orang
Siswa yang belum tuntas 17 Orang 7 Orang

23
Persentase ketuntasan 32% 72%

Persentase ketidak 68% 28%


tuntasan
Sumber: Data Primer yang di olah
Tabel 4.4
Rentang Nilai Hasil Belajar Siklus I Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Di Kelas III SDN 23 Banyuasin III
No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 41 - 50 1 4%
2 51 - 60 6 24%
3 61 - 70 7 28%
4 71 - 80 9 36%
5 81 - 90 2 8%
6 91- 100 0 0
Sumber : Data primer yang diolah
4.1.3. Pelaksanaan pada Siklus II
1. Kelas dimulai dengan mengapresiasi siswa dengan mengucapkan salam, dan
mendoakan para siswa tetap dalam keadaan sehat walaupun belajar dalam
keadaan daring serta mengecek kehadiran siswa melalui WAgrup;
2. Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan, tujuan kegiatan
belajar, dan rencana penilaian dalam pembelajaran;
3. Guru menjelaskan materi pembelajaran secara utuh dengan media gambar
berseri;
4. Guru melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran;
5. Guru memberi arahan kepada para siswa untuk mengerjakan soal tertulis
dalam bentuk essay yang terdapat dalam Buku Siswa dan meminta para siswa
mengirim jawaban nya melalui WAgrup para siswa;
6. Guru mengarahkan agar para siswa untuk memperbaiki jawaban dari
pertanyaan yang dilakukan dipertemuan sebelumnya;

24
7. Guru melakukan salam penutup dalam mengakhiri pembelajaran.

Tabel 4.5
Perbedaan Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Di Kelas III SDN 23 Banyuasin III
KKM : 70
No Nama Siswa Prasiklus Siklus I Siklus II Keterangan
Nilai Nilai Nilai Siswa
Siswa Siswa
1 Anggi celsi 80 80 90 Tuntas
2 Ardiansyah 50 70 80 Tuntas

3 Azizul 80 90 100 Tuntas

4 Andi saputra 60 70 90 Tuntas

5 Eriza Novia 50 60 80 Tuntas

6 Firlia Agustin 50 60 80 Tuntas

7 Guntur 80 70 90 Tuntas

8 Icha ramadina 60 60 80 Tuntas

9 Lesti Julianti 80 80 100 Tuntas

10 Meihika 80 60 80 Tuntas

11 M. Dika 50 80 90 Tuntas

12 Muhammad 80 80 100 Tuntas


Putra
13 Melisa 50 70 90 Tuntas

14 Nisa Aprilia 60 80 80 Tuntas

15 Putri salsabila 80 90 100 Tuntas

25
16 Ramadhon 60 60 80 Tuntas

17 Reni Dwi Putri 80 80 90 Tuntas

18 Sri Devi 60 80 90 Tuntas

19 Sari Safitri 60 80 80 Tuntas

20 Shirly 60 70 80 Tuntas

21 Tedi 50 70 80 Tuntas

22 Yanto 60 80 90 Tuntas

23 Wanda 50 60 80 Tuntas
Alfizaskia
24 Weni Diana 50 50 80 Tuntas

25 Zahratun 60 70 90 Tuntas

Jumlah 1.580 1.800 2.150

Rata-rata 63 72 86
Siswa yang tuntas 8 Orang 18 25 Orang
Orang
Siswa yang belum 17 Orang 7 0
tuntas Orang
Persentase 32% 72% 100%
ketuntasan
Persentase ketidak 68% 28% 0%
tuntasan
Sumber: Data Primer yang di olah
Dari hasil evaluasi Siklus II dapatlah rentang nilai sebagai berikut :
Tabel 4.6
Rentang Nilai Hasil Belajar Siklus I Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Di Kelas III SDN 23 Banyuasin III
No Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 41 - 50 0 0%
2 51 - 60 0 0%
3 61 - 70 0 0%
4 71 - 80 12 48%
5 81 - 90 9 36%
6 91- 100 4 16%
26
Sumber : Data primer yang diolah

Gambar 4.7
Grafik Ketuntasan Belajar Peserta Didik Kelas III
pada Penelitian Perbaikan pembelajaran

Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat di deskripsikan bahwa ketuntasan belajar


siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dari Pra Siklus, Siklus I hingga Siklus II
menunjukan adanya peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai para
siswa yang telah memenuhi Nilai Ketuntasan Belajar ( NKB) yang telah ditetapkan
sebesar lebih kurang 75. Perolehan nilai siswa yang sudah mencapai NKB
berpengaruh terhadap ketuntasan belajar para siswa secara klasikal yaitu sebesar 70%
pada perbaikan siklus I yang dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran pada siklus II.
Pada siklus II ini diperoleh ketuntasan persentase belajar Para siswa secara
klasikal sebesar 100%. Nilai persentase ini melampaui dari target ketuntasan belajar
yang diharapkan guru sebagai peneliti yaitu sebesar lebih dari Atau sama dengan 75%
sehingga disimpulkan perbaikan pembelajaran Siklus II berhasil dan tidak perlu
dilanjutkan dengan ke siklus berikutnya.

27
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1 Simpulan
Setelah melakukan penelitian perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran
siklus I, dan siklus II mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Menulis Karangan
dikelas III semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 di SD Negeri 23 Banyuasin III,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan media gambar daat disimpulkan sebagai berikut :
1. penggunaan media gambar serta metode penugasan dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajara para siswa walau dalam
keadaan belajar daring pada masa pandemi covid-19;
2. Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu para
siswa dalam memahami materi pelajaran;
3. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran sangat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hasil rata-rata siswa dalam kegiatan prasiklus Mencapai 60
dengan tingkat ketuntasan (32%) ,pada kegiatan siklus I rata-rata 72 mencapai
tingkat (72%). Sedangkan rata-rata pada siklus II adalah 86 dengan tingkat
ketuntasan mencapai (100%) dan telah memenuhi standar KKM kelas pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 70.
5.2 Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas, beberaa saran tindak lanjut yang sebaiknya
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran terutama pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Dalam menjelaskan materi gunakanlah berbagai bentuk metode agar para
siswa dengan mudah memahami materi yang diajarkan;

28
2. Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang mudah di pahami
siswa;
3. Guru harus memberikan motivasi dan bimbingan pada para siswa yang sedang
mengalami kesulitan;
4. Sekolah juga harus memberikan pedoman dan contoh guru yang lain aabila
ingin mengadakan penelitian, serta meberikan sumbangan bagi sekolah
tentang variasi pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran;
5. Seningkatkan kualitas proses hasil belajar para siswanya untuk meningkatkan
muti kelulusan;
6. Hendaklah dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran harus adanya
kerjasama antar guru untuk selalu bertukar pikiran dan pengalaman, berkaitan
dengan tugas sehari-hari, agar prestasi para siswa dapat meningkat.

29
DAFTAR PUSTAKA

“Pujianah” (2020). Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Phisycal
Distancing Saat Covid-19” tentang mengarang pada mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan media gambar kelas VI MI Alhidayah Betung.
" Media Gambar ". ( Pujiana, 2020.h.6 ).
Anjarwati, Julia. 2019. Karangan. Bahasa Foresteract. Com. ( diakses tanggal 02
Mei 2021 ).
Awwaabiin, Salmaa. ( Feb 2021 ). Metode Pembelajaran. Https://
penerbitdeepublish.com. ( diakses tanggal 20 Mei 2021 ).
Dewantara KI Hajar. ( April 2021 ). Pendidikan. Https://www.gurupintar
pendidikan.co.id. Pusat Bahasa DepartemenPendidikan Nasional(2002:263).
Edi,Elisa. 2016. Difinisi Pembelajaran. echannel Indonesia Suport. Jambi :
University. ( diakses tanggal 02 Mei 2021 )
Elina Syarif, Zulkarnain, Sumarno. ( 2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta :
Deartemen pendidikan Nasional.
Huda Amirul Fatkhan. ( 2017 ). Media Pembelajaran. Https:// Fatkhan.web.id.
( diakses tanggal 05 Mei 2021).
Indradi A, Rahmah Purwahida. ( 2006 ). Bahasa Indonesia. ESPS Simple & Modern.
Jakarta : Ciracas.
Kemendiknas. 2013. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 66 Tahun 2013 dalan Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013.
Markijar.(2018). Media Gambar. Http://www.markijar.com.( diakses tanggal 05 Mei
2021 ).
Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas III
Semester 2. Jakarta: Erlangga.
30
31

Anda mungkin juga menyukai