Anda di halaman 1dari 6

Titin Nasrofah, dkk, Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Melalui 247

Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Melalui


Metode Pembelajaran Problem Based Learning
Titin Nasrofah1, Jusniar 2, Rostiana Arsani3
SMP Terpadu Maarif Gunungpring1, Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UNM2,
SMP N 15 Makassar3

titinnasrofah@gmail.com, jusniar@unm.ac.id, rostinaarsani87@guru.smp.belajar.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPA peserta didik kelas
VIIIB melalui metode pembelajaran problem based learning di SMP Terpadu Ma’arif
Gunungpring. Hasil penelitian, setelah menerapkan metode pembelajaran problem based
learning, menunjukkan peningkatan minat dan hasil blajar IPA. Hal ini ditunjukkan dengan
skor rata-rata angket minat belajar peserta didik pada siklus I sebesar 2,51. Siklus II
meningkat menjadi 3,24. Siklus III meningkat menjadi 3,53. Hasil belajar peserta didik juga
telah meningkat, hal ini dapat dilihat dengan nilai rata-rata siklus I untuk rata-rata nilai
pengetahuan yaitu 71,43. Hasil belajar meningkat 90,00 pada siklus II dan 92,00 pada siklus
III. Disarankan kepada guru untuk menggunakan metode pembelajaran problem based
learning dalam pengajaran IPA ke mata pelajaran lain sebagai cara alternatif untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

Kata kunci: minat, hasil belajar, problem based learning

1. PENDAHULUAN mempersiapkan dan menghasilkan tenaga


kependidikan dan guru yang memiliki sikap,
Sekolah merupakan salah satu nilai, pengetahuan, dan keterampilan
pendidikan formal yang diselenggarakan professional, serta penguasaan terhadap
guna mencetak sumber daya manusia teknologi.
berkualitas. Sekolah menjadi bagian penting Perkembangan ilmu pengetahuan dan
dalam pendidikan nasional untuk teknologi abad 21 telah mengubah
meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan karakteristik peserta didik sehingga
negara. Terkait hal tersebut, Universitas memerlukan orientasi dan cara pembelajaran
Negeri Makassar sebagai bagian dari yang dapat mengikuti perubahan tersebut.
komponen pendidikan nasional telah Pembelajaran Abad 21 merupakan
menyatakan komitmennya terhadap dunia pembelajaran yang mengintegrasikan
pendidikan merintis program pemberdayaan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan,
sekolah dalam pembibitan calon pengajar keterampilan dan sikap, serta penguasaan
profesional melalui program Pendidikan terhadap teknologi.
Profesi Guru (PPG) yang didalamnya Pendidikan adalah sebuah usaha yang
terdapat kegiatan Praktik Pengalaman dilakukan oleh individu secara sadar dan
Lapangan (PPL). PPL diharapkan dapat terencana untuk mewujudkan proses
menjadi bekal bagi Mahasiswa sebagai pembelajran yang efektif dengan tujuan
wahana pembentukan tenaga kependidikan mendidik peserta didik dalam
yang berkompetensi pedagogik, individual mengembangkan potensi dirinya (Nurhayati,
(kepribadian), sosial dan profesional yang 2016). Proses pendidikan yang berjalan
siap memasuki dunia pendidikan profesional, selama ini tentu tidak lepas dari segala
248 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 3. NO. 1 APRIL 2022

bentuk permasalahan, yang dapat pembelajaran secara optimal. Hal ini


menghalangi tercapainya tujuan pendidikan. menyebabkan rendahnya aktivitas peserta
Permasalahan di dalam pendidikan didik dalam proses mengkonstruksi
merupakan prioritas utama yang harus pengalaman belajar dan tentu saja berakibat
dipecahkan, salah satunya adalah berkaitan pada rendahnya minat belajar dan hasil
dengan kualitas pendidikan. belajar peserta didik. Berdasarkan keadaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi tersebut, maka diperlukan suatu tindakan
kualitas pendidikan dalam proses yang dapat meningkatkan minat dan hasil
pembelajaran adalah minat belajar peserta belajar peserta didik dalam kegiatan
didik. Hal ini diungkapkan oleh Yunita pembelajaran. Salah satu model
(2015) yang menyatakan bahwa ada pembelajaran yang dapat digunakan adalah
pengaruh antara minat belajar peserta didik problem Based Learning dengan
dengan hasil belajar IPA. Minat terhadap menggunakan media pembelajaran alat
sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar peraga dalam materi pesawat sederhana.
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan Model pembelajaran Problem Based
minat-minat baru (Slameto, 2010). Learning menurut Nurhadi (dalam Putra,
Minat belajar merupakan bentuk 2013: 65) merupakan suatu model
ketertarikan dan keinginan peserta didik pembelajaran yang menggunakan masalah
untuk mengerjakan tugas dan latihan, yang dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
berkaitan dengan pembelajaran. peserta didik untuk belajar tentang cara
Meningkatnya minat peserta didik dalam berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
belajar maka hal ini akan memberikan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan
pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar konsep yang esensial dari materi pelajaran.
peserta didik. Oleh karena itu, minat belajar Dengan menggunakan model pembelajaran
memiliki peranan yang sangat penting Problem Based Learning menekankan pada
tercapainya hasil belajar yang lebih baik. orientasi suatu pemecahan masalah pada
SMP Terpadu Ma’arif Gunungpring peserta didik sehingga peserta didik menjadi
adalah salah satu sekolah mitra program PPL lebih aktif. Lingkungan yang ada di sekitar
yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri merupakan salah satu sumber belajar yang
Makassar. Sekolah ini beralamat di Bintaro dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses
Gunungpring kecamatan Muntilan kabupaten hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah
Magelang provinsi Jawa Tengah. Dalam sumber belajar yang tersedia dilingkungan
kenyataannya di SMP Terpadu Maarif ini tidaklah terbatas, sekalipun pada
Gunungpring dalam pembelajarannya, umumnya tidak dirancang secara sengaja
terutama mata pelajaran IPA masih untuk kepentingan pendidikan.
didominasi oleh guru, sehingga komunikasi Menurut Duch, Allen dan White
di dalam kelas masih satu arah. Metode yang dalam Hamruni (2012:104) model problem
digunakan dalam proses pembelajaran juga based learning menyediakan kondisi untuk
belum variatif, guru masih banyak meningkatkan keterampilan berfikir kritis
menggunakan metode ceramah. Masih jarang dan analitis serta memecahkan masalah
sekali guru mengajak peserta didik untuk kompleks dalam kehidupan nyata sehingga
melakukan praktikum di laboratorium atau akan memunculkan “budaya berfikir’’ pada
memanfaatkan lingkungan sekitar untuk diri siswa, proses pembelajaran yang seperti
pembelajaran. ini menuntut siswa untuk berperan aktif
Penggunaan media pembelajaran pun dalam kegiatan pembelajaran yang tidak
masih bergantung pada buku teks dari hanya berpusat pada guru dengan begitu
sekolah dan diktat dari MGMP kabupaten. dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
Guru belum mengembangkan media materi pelajaran yang disampaikan.
Titin Nasrofah, dkk, Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Melalui 249

Berdasarkan uraian di atas, maka peserta didik dan hasil belajar peserta didik
penulis tertarik untuk melakukan penelitian setelah menggunakan model pembelajaran
yang berjudul “Upaya Meningkatkan Minat PBL selama 3 siklus pembelajaran.
dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode
Pembelajaran Problem Based Learning”. Tabel 1, Hasil Angket Minat Belajar Peserta
Didik Siklus 1, 2, dan 3
2. METODE
No Siklus Skor Rata-rata
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Terpadu Ma’arif Gunungpring Magelang,
pada peserta didik Kelas VIII B materi IPA 1 siklus 1 2,51
tentang pesawat sederhana tahun pelajaran 2 siklus 2 3,24
2020/2021. Sumber data penelitian ini 3 siklus 3 3,53
berasal dari hasil postest peserta didik dan
hasil observasi/pengamatan guru. Penelitian Tabel 2, Hasil Penilaian Sikap Pada Siklus 1,
ini menggunakan teknik pengumpulan data 2, dan 3
dengan tes dan nontes. Teknik tes
dilaksanakan dengan menggunakan soal No Siklus Nilai Rata-rata
yang berhubungan dengan pesawat
sederhana. Teknik nontes dilakukan dengan
1 siklus 1 87,50
melakukan observasi.
Instrumen penelitian yang digunakan 2 siklus 2 90,00
ada 4 antara lain pertama instrumen berupa 3 siklus 3 94,70
butir soal tes pilihan ganda materi pesawat
sederhana, intrumen kedua berupa lembar Tabel 3, Ketercapaian KKM Pada Penilaian
rubrik untuk menilai ketrampilan peserta Pengetahuan Siklus 1, 2, dan 3
didik dalam melakukan percobaan, Ketercapaian Nilai
menyajikan hasil dan presentasi, instrumen No Siklus KKM rata-
yang ketiga berupa lembar observasi sikap, Pengetahuan rata
dan instrumen yang keempat berupa lembar 71,43
1 siklus 1 23,1 %
angket tentang minat belajar peserta didik.
2 siklus 2 100,0 % 90,00
Analisis data pada penelitian ini dilakukan
secara kuantitatif. Data yang diperoleh dari 3 siklus 3 100,0 % 92,00
tes dan hasil observasi dianalisis secara
kuantitatif berdasarkan persentase, untuk Tabel 4, Hasil Penilaian Ketrampilan Siklus 1, 2,
dan 3
perubahan tingkah laku peserta didik setelah
menerapkan PBL dalam proses pembelajaran
IPA materi pesawat sederhana. No Siklus Nilai Rata-rata

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1 siklus 1 88,00


Hasil 2 siklus 2 91,00
Hasil penelitian diambil dari data 3 siklus 3 96,00
minat belajar peserta didik menggunakan
model PBL dan hasil belajar peserta didik Pembahasan
pada penilaian sikap, pengetahuan, dan Setelah melakukan pembelajaran
ketrampilan selama 3 siklus pembelajaran. menggunakan model pembelajaran Problem
Berikut adalah tabel hasil aktivitas belajar Based Learning yang dilakukan selama 3
250 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 3. NO. 1 APRIL 2022

siklus pembelajaran, diperoleh adanya menunjukkan bahwa peserta didik sudah


peningkatan pada minat belajar peserta didik nyaman dan dapat bekerja sama dengan baik
dalam pembelajaran. Dapat dilihat pada terutama terlihat saat melaksanakan
kegiatan pembelajaran siklus 1 minat belajar percobaan dan mengerjakan LKPD. Selain
peserta didik memperoleh skor rata-rata 2,51. itu, peserta didik juga sudah dapat
Awal pembelajaran menggunakan model mempertanggung jawabkan hasil dari
PBL dirasa masih belum menunjukkan hasil kegiatan pembelajarannya serta berani dan
yang maksimal. Peserta didik belum semua percaya diri untuk mempresentasikan di
aktif bertanya atau menyampaikan pendapat, depan kelas.
namun kondisi ini sudah lebih baik Penilaian pengetahuan dilakukan
dibandingkan pembelajaran sebelumnya melalui posttest. Pada siklus 1, 2 dan 3
yang masih menjadikan guru sebagai pusat mengalami peningkatan jumlah peserta didik
pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran yang mencapai KKM, dimana pada siklus 1
siklus 1, peserta didik masih beradaptasi sebagian besar peserta didik nilaianya belum
dengan model PBL. mencapai nilai KKM, sementara pada siklus
Pada pembelajaran siklus 2 dan 3 2 dan 3 seluruh peserta didik mencapai nilai
aktivitas peserta didik mulai menunjukkan KKM.
peningkatan, pada siklus 2 memperoleh skor Penilaian ketrampilan dilakukan
rata-rata sebesar 3,24 dan pada siklus 3 selama peserta didik melakukan percobaan,
memperoleh skor rata-rata sebesar 3,53. Ini diskusi dan presentasi. Ketrampilan yang
menunjukkan bahwa sebagian besar peserta dinilai meliputi ketrampilan peserta didik
didik sudah tumbuh minat dalam dalam melakukan praktikum, pengambilan
pembelajaran. Pada kegiatan orientasi data, menganalisis data, membuat
masalah, peserta didik sudah terlihat aktif kesimpulan, dan presentasi. Dari penilaian
dan mampu dalam membuat identifikasi yang dilakukan diperoleh bahwa ketrampilan
masalah secara sukarela, kemudian pada fase peserta didik pada kegiatan pembelajaran
pengorganiasasian peserta didik sudah siklus 1, 2 dan 3 mengalami peningkatan.
nyaman dan dapat bekerja sama dengan baik Adanya peningkatan ini menunjukkan bahwa
terutama terlihat saat melaksanakan peserta didik sudah mampu melakukan
percobaan dan mengerjakan LKPD, percobaan dengan baik dengan panduan
kemudian saat presentasi, peserta didik juga LKPD dan bimbingan guru. Peserta didik
sudah berani bertanya kepada teman juga mampu menyajikan hasil dengan jujur,
kelompok lain dan juga berani berpendapat jelas dan mudah dipahami. Kemudian
untuk menanggapi kelompok lainnya. peserta didik memiliki ketrampilan dalam
Peningkatan ini menunjukkan bahwa berbicara di depan guru dan teman-temannya
pembelajaran menggunakan model PBL untuk menyampaikan hasil diskusi dan
sangat efektif untuk menumbuhkan minat percobaan dengan bahasa yang jelas, sopan
belajar peserta didik. dan mudah dipahami.
Selain dilihat dari segi minat belajar Dari hasil penelitian ini menunjukkan
peserta didik di kelas, penelitian ini juga bahwa pembelajaran dengan model PBL
mengambil data dari hasil belajar peserta dapat meningkatkan minat belajar peserta
didik pada penilaian sikap, pengetahuan dan didik dan hasil belajar peserta didik pada
ketrampilan. Dari hasil penilaian sikap siklus pelajaran IPA. Menurut Duch, Allen dan
1, 2, dan 3 menunjukkan adanya peningkatan White dalam Hamruni (2012:104) model
rata-rata nilai sikap peserta didik. Penilaian problem based learning menyediakan kondisi
sikap peserta didik meliputi kerjasama, untuk meningkatkan keterampilan berfikir
tanggung jawab, dan percaya diri. Dari 3 kritis dan analitis serta memecahkan masalah
siklus pembelajaran yang dilakukan, kompleks dalam kehidupan nyata sehingga
Titin Nasrofah, dkk, Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Melalui 251

akan memunculkan “budaya berfikir’’ pada Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain
diri siswa, proses pembelajaran yang seperti Belajar Mengajar Kreatif Berbasis
ini menuntut siswa untuk berperan aktif Sains. Jogjakarta: Diva Press.
dalam kegiatan pembelajaran yang tidak
hanya berpusat pada guru dengan begitu Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
materi pelajaran yang disampaikan. Rineka Cipta

4. KESIMPULAN Yunita, Rahma., dkk. (2015). Minat Belajar


Siswa Kelas VIII terhadap Mata
Dari penelitian yang telah dilakukan, Pelajaran IPA di MTs. PP.
dapat diambil kesimpulan antara lain: Hasanatul Barokah Tambusaia
a. Model pembelajaran dengan Problem Timur Tahun Pembelajran
Based Learning dengan dilengkapi media 2014/2015. program Studi pendidikan
pembelajaran alat peraga dapat Biologi Universitas Pasir Pengaraian.
meningkatkan minat belajar IPA.
b. Model pembelajaran dengan Problem
Based Learning berpengaruh pada hasil
belajar peserta didik baik penilaian sikap,
pengetahuan maupun ketrampilan.

Berdasarkan kesimpulan di atas,


maka dapat berikan saran antara lain:
a. Sebelum melakukan pembelajaran
menggunakan model PBL, sebaiknya
guru menyiapkan dengan benar mulai dari
RPP dan pemilihan materi yang tepat
untuk diterapkan model PBL, karena tidak
semua materi cocok untuk menggunakan
model PBL.
b. Guru juga harus paham betul langkah-
langkah dalam PBL supaya tujuan
pembelajaran tercapai.
c. Sekolah sebaiknya sering mengadakan
atau mengikutsertakan para gurunya
untuk mengikuti pelatihan/ seminar
mengenai model-model pembelajaran
yang inovatif supaya wawasan guru
bertambah.

REFERENSI

Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran.


Yogyakarta: Insan Madani.
Nurhayati, Nurhasanah. (2016). Dinamika
Motivasi Belajar Pada Siswa Mandiri
di SMPN 10 Banda Aceh. Universitas
Syiah Kuala 1, No. 2 (2016): 73: 79.
252 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 3. NO. 1 APRIL 2022

Anda mungkin juga menyukai