Anda di halaman 1dari 21

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Matematika Materi Luas Persegi Dan Persegi Panjang


Menggunakan Metode Problem Solving Dikelas III SD Islam
Fatimah Palembang”
AndiniSri
856716023

andinibae021175@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini berlatarbekang pembelajaran matematika di SD ISLAM


FATIMAH PALEMBANG masih sangat rendah, ini dikarenakan kurang tepatnya
memilih metode pembelajaran. Pembelajaran matematika merupakan proses
pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar terhadap siswa melalui
berbagai macam kegiatan yang tersusun sehingga siswa memperoleh kemampuan
terhadap materi matematika yang dipelajari. Maka dalam penelitian ini perlu
adanya perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving
sebagai salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika
dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika. Metode problem solving adalah suatu metode yang digunakan dalam
pembelajaran. Metode problem solving merupakan metode mengajar yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan
pelaksanaan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Kegiatan pelaksanaan
siklus I dan siklus II meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada video pertama proses
pembelajaran sudah banyak peningkatan dalam metode menjajar meskipun
dalam video pertama walaupun masih ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Oleh karena itu, dilaksanakan proses perbaikan
pembelajaran pada siklus II dengan pengamatan pada video kedua dimana proses
pembelajaran pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan hasil belajar
dibandingkan siklus I.

Kata Kunci : Pembelajaran Matematika, Metode Problem Solving.

1
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha kita dalam menciptakan suasana belajar dan


proses pembelajaran agar siswa dapat aktif dalam mengembangkan kemampuan
dirinya untuk memiliki sifat yang mulia, kepribadian, kecerdasan, serta
keterampilan yang diperlukan pada dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan dasar dilaksanakan untuk memberikan ilmu pengetahuan, sikap dan
keterampilan kepada siswa. Suharjo (2006 : 1) pendidikan SD diartikan sebagai
usaha dalam membangun kemampuan dasar siswa seperti pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang bermanfaat bagi dirinya sesuai tahap
perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk melanjutkan kejenjang
berikutnya yang lebih tinggi. Pendidikan dasar merupakan salah satu cara yang
dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan bagi
siswa. Guru memiliki peranan penting dalam menciptakan proses pembelajaran
untuk membimbing siswa kearah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Belajar pada umumnya bersifat individu, yang mana artinya proses perubahan
dalam sikap dan tingkah laku atau hasil belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor individu, baik yang bersifat dari luar maupun dari dalam. Begitu juga faktor
dalam diri siswa antara lain faktor keahlian dan kemampuan jelas ada perbedaan
satu dengan lainnya.

Hal ini mendorong timbulnya ide baru untuk memperbaiki proses belajar
mengajar disekolah. Ide ini menunjukkan bahwa perlunya menerapkan metode
pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berlatih dan
belajar mandiri, dan melibatkan keaktifan siswa secara optimal dalam proses
pembelajaran. Para guru sebaiknya lebih banyak memposisikan diri sebagai
fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar baik secara sendiri dan kelompok.
Sehubungan dengan ide tersebut munculah pemikiran untuk menerapkan metode
pembelajaran problem solving (pemecahan masalah).

2
Dalam proses belajar mengajar para guru masih cenderung menggunakan
metode ceramah dengan memikirkan waktu dapat diatur sepenuhnya oleh guru.
Disamping itu guru masih kurang menyadari tujuan utama pemberian
pengetahuan masih ada kemampuan berpikir kritis, pelatihan belajar mandiri,
pembentukan kegemaran dan keterampilan. Dimana guru masih fokus pada buku
teks saat mengajar. Melihat dari keadaan tersebut maka diperlukan metode
pembelajaran yang memungkinkan berkembangnya kemampuan berpikir kreatif-
kritis agar mencapai hasil belajar yang memuaskan. Metode belajar merupakan
suatu cara yang dilakukan guru untuk mempermudah dalam menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada siswa. Metode belajar juga harus efektif dan sesuai agar
mempermudah dalam mencapaian hasil belajar yang diinginkan. Penggunaan
metode yang tepat dapat membuat peserta didik lebih terdorong, lebih aktif, dan
lebih mudah memahami ilmu pengetahuan yang diberikan gurunya selama proses
belajar mengajar, serta membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan.
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran utama disekolah
dasar. Pembelajaran matematika biasa diajarkan secara konfensional hampir
disetiap sekolah dasar, dengan metode klasik, seperti ceramah yang pada
umumnya kurang memanfaatkan metode lain dalam prosesnya, sehingga
menciptakan kebosanan dalam lingkungan belajar, pada dasarnya, pembelajaran
seperti ini kurang membentuk sikap semangat pada diri siswa. Siswa merasa
bosan dan kurang mengerti dengan hanya melihat dan mendengarkan. Dan hal
tersebut menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi yang
diajarkan.

Untuk membuat suasana belajar yang aktif, guru perlu melakukan suatu
perbaikan. Salah satunya ialah dengan memilih dan menggunakan media dan
metode pembelajaran yang menarik dan mempermudahkan proses pembelajaran.
Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran serta dapat lebih memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan
uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk meneliti dengan menggunakan metode
problem solving dikelas 3 semester 2 materi luas persegi dan persegi panjang,
yang dimana peneliti menyadari bahwa disaat pembelajaran matematika peneliti
hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa hanya dapat duduk dan

3
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh peneliti membuat siswa menjadi tidak
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa pun menjadi rendah
karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Dengan
demikian, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “ Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi Luas
Persegi Dan Persegi Panjang Dengan Menggunakan Metode Problem Solving
Dikelas III SD ISLAM FATIMAH PALEMBANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka yang menjadi fokus perbaikan


untuk mata pelajaran matematika adalah bagaimana upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada pembelajaran matematika materi luas persegi dan persegi
panjang menggunakan metode problem solving dikelas 3 sd islam fatimah
palembang ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran matematika materi Luas persegi dan persegi panjang dengan
menggunakan metode problem solving dikelas 3 sd islam fatimah palembang?

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

a. Bagi Siswa :
Membantu siswa meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
b. Bagi Guru :
Guru mendapatkan strategi pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode problem solving dalam meningkatkan hasil belajar
siswa
c. Bagi Sekolah :
Sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
disekolah.

4
II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

Menurut Wardani dkk (2019 : 1.31) Penelitian tindakan kelas (PTK)


adalah penelitian yang dilaksanakan oleh guru didalam kelasnya sendiri dengan
melakukan perbaikan diri dengan maksud untuk memperbaiki proses kerjanya
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Beberapa manfaat PTK bagi guru,
siswa dan sekolah. Manfaat PTK bagi guru yaitu : membantu guru memperbaiki
pembelajaran, membantu guru berkembang secara propesional, meningkatkan rasa
percaya diri guru. Manfaat PTK bagi siswa adalah agar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa dikelas, sedangkan
manfaat PTK bagi sekolah adalah membantu sekolah agar dapat berkembang
karena adanya proses peningkatan dan kemajuan pada guru serta pendidikan yang
ada disekolah tersebut.

 Langkah – langkah PTK

Melaksanakan PTK, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tepat, agar


hasil yang diperoleh dari PTK yang telah dilaksanakan dapat mencapai optimal.
Menurut Wardani dkk ( 2019 :2.16) langkah – langkah dalam PTK adalah :
1.Merencanakan Perbaikan, 2.Melaksanakan Tindakan, 3. Mengamati, dan 4.
Melakukan Refleksi

B. Pengrtian Belajar dan Hasil Belajar


1. Pengertian Belajar
Menurut Anitah dkk (2019 : 2.3) belajar adalah suatu proses yang harus
ditempuh oleh siswa, tetapi makna dan tujuanya harus dipahami oleh guru agar
dalam pelaksanaannya guru dapat mengelola dan membimbing proses belajar
mengajar sesuai dengan aturan - aturan belajar yang efektif. Menurut pengertian
lama , yang diartikan dengan belajar adalah sesuatu untuk menambah pengetahuan
sebanyak – banyaknya agar dapat menjadi cerdas dan membentuk kepribadian
diri. Menurut Ernes R Hilgart dalam ( Anitah, 2019 : 2.4) menyatakan bahwa
belajar merupakan proses perbaikan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan
itu, dikarenakan adanya dorongan dari lingkungan yang positif yang

5
menyebabkan terjadinya hubungan timbal balik. Maka dari itu terjadinya suatu
perubahan disebabkan karena adanya proses bukan terjadi dengan sendirinya.

2. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar memiliki manfaat yang penting dalam pembelajaran.
Menurut Nawawi dalam ( Susanto 2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar dapat
dimaknai sebagai keberhasilan pada siswa dalam mempelajari suatu materi yang
diperoleh dari hasil belajar yang ditunjukan dari nilai yang di dapat melalui tes
dengan usaha yang dilakukan. Menurut Hamalik (2004:49) pengertian hasil
belajar adalah nilai – nilai pengetahuan, sikap, apresiasi, perbuatan, dan
keterampilan. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang harus
dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Menurut Susanto (2013:5) bahwa hasil belajar
merupakan kemampuan yang dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar, selain
itu hasil belajar juga merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa
baik yang menyangkut aspek berpikir, menilai, dan keterampilan. Jadi hasil
belajar merupakan adanya perubahan sikap atau kemampuan yang dihasilkan dari
kegiatan pembelajaran.

C. Materi Pembelajaran Keliling dan luas Persegi dan Persegi panjang


a. Keliling persegi dan persegi panjang
1. Keliling Persegi
P Q

R S
 Persegi memiliki empat sisi dimana keempat sisinya sama panjang.
Seperti gambar persegi PQRS diatas, dimana PR = RS = SQ = QP
merupakan sisi.

6
 Maka dapat dihasilkan keliling persegi adalah sisi + sisi + sisi + sisi atau
4 x sisi

2. Keliling persegi panjang

 P Q

  R S


 Persegi panjang memiliki empat sisi dimana keempat sisinya tidak sama
panjang, dimana persegi panjang memiliki dua sisi sama panjang dan dua
sisi sama lebar, seperti gambar persegi panjang PQRS diatas PQ = RS
disebut panjang dan SQ= RP disebut lebar
 Maka dapat dihasilkan keliling persegi panjang adalah 2 x panjang dan 2 x
lebar atau 2 x ( p + l ).

b. Luas Persegi dan Persegi panjang


1. Luas Persegi
 Persegi memiliki keempat sisi sama panjang, maka luas persegi
adalah sisi x sisi

2. Luas Persegi Panjang


 Persegi panjang memiliki empat sisi dimana keempat sisinya tidak
sama panjang, memiliki dua sisi yang berhadapan sama panjang
disebut panjang dan memiliki dua sisi yang berhadapan sama
pendek disebut lebar. Maka luas persegi panjang adalah panjang x
lebar

7
D. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Anitah dkk ( 2019 : 1.24) Dalam bahasa inggris, method berarti
cara. Metode adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam mengajar siswa.
Pengertian metode sering dikaitkan dengan kata mengajar, yaitu metode mengajar.
Menurut Joni (1992/1993) dalam (Anitah, 2019:1.24) mengemukakan bahwa
metode adalah pelaksanaan cara kerja dilakukan yang sifatnya umum untuk
mencapai tujuan tertentu. Banyak cara yang kita ketahui mengenai metode dalam
proses pembelajaran diantaranya yaitu penyampaian materi dengan cara ceramah,
metode demonstrasi, percobaan, dan problem solving.

E. Metode Problem Solving


1. Metode Problem Solving
Menurut Anitah dkk (2019: 5.31) Metode problem solving (pemecahan
masalah) merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan dalam
pembelajaran karena metode problem solving merupakan metode mengajar yang
banyak menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode problem
solving semulanya sama dengan metode inkuiri dan discovery. Kegiatan dalam
proses belajar yang ditempuh siswa dapat dilakukan secara kelompok maupun
sendiri, hasilnya tergantung pada kemampuan dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapainya. Metode problem solving sering juga digunakan dalam kegiatan
pembelajaran terpadu maupun konstektual karena pembelajaran ini dikembangkan
secara terhubung antara kemampuan siswa dengan topik yang dibahas
dilingkungan. Topik masalah yang akan dikerjakan siswa harus sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving


Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut
Tabrani (2008:5) beberapa kelebihan metode problem solving sebagai berikut :
1. Kelebihan metode problem solving
a. Metode problem solving dapat menghubungkan pembelajaran dengan
kehidupan sehari – hari.

8
b. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan daya pikir
siswa.
c. Metode ini dapat melatih dan mengajarkan siswa untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara cermat.
d. Metode ini mampu melatih peserta didik untuk berpikir secara
sistematis dan menghubungkan dengan masalah – masalahnya.
2. Kekurangan metode problem solving Menurut Djamarah (2013:92-93)
a. Menentukan permasalahan yang mana tingkat kesulitannya sesuai
dengan cara berpikir siswa dan tingkat kemampuan serta pengetahuan
yang dimiliki siswa, sangat memerlukan keterampilan guru.
b. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode problem solving
memerlukan waktu yang cukup lama.
c. Dapat mengajarkan siswa belajar dengan tidak hanya mendengarkan dan
menerima informasi dari guru saja tetapi dapat mengajarkan siswa belajar
dengan banyak berpikir dalam memecahkan permasalahan yang ada.

3. Langkah-langkah Metode Problem Solving


Langkah-langkah metode problem solving menurut Djamarah dan Zain
(2013 : 91- 92) sebagai berikut :
1. Terdapatnya masalah yang jelas yang harus dipecahkan.
2. Mengumpulkan data atau keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang muncul.
3. Menyimpulkan jawaban sementara dari masalah tersebut.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.
5. Mengambil kesimpulan.

F. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Matematika

Menurut Johnson dan Rising (Ruseffendi, 1992:28) dalam bukunya


mengatakan bahwa matematika adalah suatu cara berpikir yang dilakukan untuk
mengumpulkan bukti yang logik, matematika itu adalah bahasa yang

9
menggunakan istilah yang diartikan dengan cermat, jelas dan teliti, contohnya
dengan simbol dan padat, lebih berupa simbol mengenai pemikiran (gagasan)
daripada mengenai bunyi. Pelajaran Matematika merupakan Pelajaran yang
memiliki susunan yang teratur dan memiliki teori atau suatu sifat yang pasti
didasari oleh kebenaran yang didapat dari definis – definisi yang nyata.

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Menurut Muhsetyo,dkk (2019 :1.26) pembelajaran matematika adalah


Proses pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar kepada siswa melalui
beberapa kegiatan yang tersusun sehingga siswa memperoleh kemampuan tentang
materi matematika yang dipelajari. Salah satu usaha yang dapat menentukan
tingkat keberhasilan belajar adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika,
yang sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan, tingkat perkembangan
intelektual siswa, prinsip dan teori belajar, keterlibatan aktif siswa, dan
pemahaman serta penalaran matematis.

10
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. SUBJEK PENELITIAN, TEMPAT PENELITIAN DAN WAKTU


PENELITIAN

1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 3 SD Islam Fatimah


Palembang tahun ajaran 2019/2020, Kecamatan Talang Kelapa Kelurahan Alang
– alang Lebar.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian direncanakan dikelas 3 SD Islam Fatimah Palembang


Kecamatan Talang Kelapa Kelurahan Alang – Alang Lebar. Sd tersebut
merupakan tempat peneliti bertugas mengajar sebagai guru kelas 3, sehingga
peneliti memahami masalah yang ada dikelas tersebut dan memudahkan peneliti
untuk menggali data – data yang diperlukan penelitian.

3. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian pada semester II tahun ajaran 2019/2020,


selama 2 minggu dengan rincian siklus I tanggal 04 Mei 2020 dan siklus II
tanggal 11 Mei 2020 dengan waktu satu kali pertemuan adalah 2 x 35 menit.
Kegiatan penelitian tersebut meliputi persiapan penelitian, koordinasi persiapan
tindakan, pelaksanaan ( perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi ).

B. DESAIN PROSEDUR PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1. Perencanaan Tahap Penelitian siklus I dan siklus II

1. Perencanaan siklus I

a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan pokok bahasan keliling


persegi dan persegi panjang
b. Menyusun Lembar Kerja Siswa dan menyiapkan masalah
c. Menyiapkan alat bantu pembelajaran

11
2. Pelaksanaan siklus I

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang dilaksanakan pada


tanggal 04 Mei 2020 dengan pokok bahasan keliling persegi dan persegi panjang.
Kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Kegiatan Awal

Guru/peneliti melalui kegiatan pembelajaran dengan memberikan apesepsi


dan motivasi sebelum proses pembelajaran dengan menyampaikan manfaat
pembelajaran yang dilakukan yaitu :

a. Guru mengucap salam dan berdoa


b. Mengabsensi siswa
c. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, materi, dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan berhubungan dengan
pertanyaan yang diberian.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi yang dipelajari hari ini dengan media yang ada
b. Guru meminta siswa untuk membentuk suatu kelompok
c. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa
e. Guru meminta siswa untuk memprentasikan hasil diskusi mereka kedepan
dan meminta setiap kelompok untuk dapat menanggapi atau menganalisis
hasil setiap kelompok
f. Hasil diskusi dikumpulkan untuk dianalisis guru kembali

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini


b. Memberikan PR seputar materi yang telah dipelajari
c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

12
3. Pengamatan

Pengamatan video oleh teman sejawat selama kegiatan pembelajaran


berlangsung . Jenis data yang diperoleh adalah proses belajar mengajar dan video
simulasi.

4. Refleksi

Peneliti dan teman sejawat mendiskusikan hasil pembelajaran, dari hasil


diskusi muncul beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kekurangan pada
siklus I ini dimana pada kegiatan apersepsi tidak ada keterkaiatannya dengan
materi yang diajarkan, guru tidak membimbing siswa selama kegiatan
pembelajaran berlansung, guru tidak memberikan motivasi kepada
siswa/mempersilakan siswa untuk bertanya jika ada hal yang sulit dan diakhir
kegiatan guru tidak membahas hasil diskusi yang telah disajikan siswa
perkelompok didepan. Karena alasan tersebut maka diadakan perbaikan
pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk
penyempurnaan siklus I ini maka dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada
siklus II.

1. Perencanaan siklus II

Kegiatan yang disusun pada perencanaan ditahap kedua antara lan :

a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan materi yang berbeda


b. Menyusun Lembar Kerja Siswa dan menyiapkan masalah
c. Menyiapkan alat peraga

2. Pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II yang dilaksanaka pada


tanggal 11 Mei 2020 dengan pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :

13
A. Kegiatan Awal

a. Guru mengucap salam dan berdoa


b. Mengabsensi siswa
c. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang telah dipelajari
sebelumnya misalnnya menyebutkan keliling persegi dan persegi
panjang
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, materi, dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan berhubungan dengan
pertanyaan yang diberikan.

B. Kegiatan Inti

a. Guru memberikan contoh dari penyelesaian mencari luas bangun


datar persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media
gambar dan benda – benda berbentuk bangun datar
b. Guru memberikan penjelasan tentang bagaimana memecahkan
masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar persegi dan
persegi panjang
c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk dapat
menyelesaikan masalah
d. Guru membagikan lembar kerja kepada masing – masing
kelompok yang berkaiatan dengan luas bangun datar persegi dan
persegi panjang
e. Guru menyuruh siswa memperhatikan kembali media yang ada
pada papan tulis tentang langkah – langkah dalam menyelesaikan
masalah yang ada pada LKS
f. Guru membantu siswa dalam berbagi tugas untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada LKS dan siswa mendengarkan dan
melaksanakan saran guru
g. Siswa dapat bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti
h. Guru berkeliling memantau diskusi dalam kelompok dan
memastikan agar setiap kelompok dapat memahami materi secara

14
utuh. Guru juga memberikan bantuan apabila ada anggota
kelompok kesulitan dalam menjelaskan materi
i. Guru mempersilakan siswa untuk menyajikan hasil kerja
kelompoknya kedepan
j. Guru memberi kesempatan kepada kelopmpok lain untuk
menanggapin hasil dari kelompok yang sudah disajikan, kemudian
menganalisis hasil dari kelompok lain untuk mendapat hasil yang
benar.

C. Kegiatan Akhir

a. Guru menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini


b. Memberikan PR seputar materi yang telah dipelajari
c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

3. Pengamatan

Peneliti dan teman sejawat mengamati dampak pelaksanaan perbaikan


pembelajaran, apakah telah sesuai dengan yang direncanakan, apakah ada
kesulitan pada peneliti. Dalam pengumpulan data, berupa lembar refleksi yang di
isi oleh pengamat pada proses pembelajaran pada siklus II.

4. Refleksi

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini, peneliti dan


teman sejawat mendiskusikan hasil pembelajaran. Dalam hasil perbaikan ini
peneliti dan teman sejawat mendapatkan hasil bahwa dalam siklus II ini proses
perbaikan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Dimana hasilnya pada
kegiatan apersepsi sudah ada keterkaitan dengan materi yang diajarkan, guru
membimbing siswa selama kegiatan pembelajaran/diskusi, guru memberi motivasi
kepada siswa dengan mempersilakan siswa untuk bertanya jika ada hal yang sulit
untuk ditanyakan dan guru membahas hasil diskusi yang telah dikerjakan siswa
perkelompok didepan.

15
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN SIKLUS I DAN II

a. Skenario Perbaikan Siklus I

Pada siklus I ini, dilaksanakan pada tanggal 04 Mei 2020. Materi keliling
persegi dan persegi panjang. Adapun skenario pembelajaran pada siklus I yaitu
sebagai berikut :

Pada tahap awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian


memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya
tentang bangun datar. Guru menjelaskan materi yang disampaikan tentang
menghitung keliling persegi dan persegi panjang, Tahap pemecahan masalah
dimana guru membagi beberapa kelompok dan membagikan lembarkan kerja
siswa dan meminta untuk mengerjakan lembar kerja yang sudah dibagikan. Setiap
kelompok yang sudah mengerjakan diminta untuk menyajikan hasil diskusi
kedepan dan bagi kelompok lain untuk dapat menanggapi hasil dari kelompok
yang telah disajikan kedepan,setelah selesai hasil diskusi dikumpulkan kepada
guru. Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan materi yang diajarkan pada hari ini
dan guru memberikan tugas atau PR yang berkaitan dengan materi hari ini serta
mengucapakan salam diakhir pembelajaran.

b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus I

Pada tahap pelaksanaan perbaikan siklus I pada video yang berdurasi 4


menit 48 detik. Materi yang dipelajari yaitu tentang keliling persegi dan persegi
panjang. Pada awal kegiatan guru memberikan apersepsi dengan mennyebutkan
nama – nama bangun datar yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan
menyebutkan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan cara mencari rumus keliling
persegi dan persegi panjang dan memberikan contoh cara menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Tahap
pemecahan masalah guru membagi menjadi beberapa kelompok dan membagikan
lembar kerja siswa yang akan dikerjakan secara berkelompok. Guru meminta
untuk mengerjakan lembar kerja siswa yang telah dibagikan,bagi kelompok yang

16
telah selasai mengerjakan guru meminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mereka kedepan dan setiap kelompok diberikan tugas untuk
menanggapi hasil dari setiap kelompok apakah sudah benar,setelah selesai hasil
diskusi dikumpulkan. Kegiatan akhir guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajarin hari ini dan guru memberikan tugas atau PR yang berkaitan dengan
pelajaran hari ini serta guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

a. Skenario Perbaikan Siklus II

Pada siklus II ini, dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2020. Materi luas
persegi dan persegi panjang. Adapaun skenario pembelajaran pada siklis II yaitu
sebagai berikut :

Pada tahap awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian


memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya
tentang keliling persegi dan persegi panjang. Guru menjelaskan materi yang
disampaikan tentang menghitung luas persegi dan persegi panjang. Tahap
pemecahan masalah dimana guru membagi menjadi beberapa kelompok dan
membagikan lembar kerja siswa dan meminta untuk mengerjakan lembar kerja
yang sudah dibagikan. Guru memberi motivasi dengan boleh bertanya jika ada
yang mengalami kesulitan.Guru memperhatikan jalan diskusi. Setiap kelompok
yang sudah mengerjakan diminta untuk menyajikan hasil diskusi kedepan dan
bagi kelompok lain untuk dapat menanggapi hasil dari kelompok yang telah
disajikan kedepan, setelah selesai hasil diskusi dikumpulkan kepada guru dan
guru menjelaskan hasil diskusi yang telah disajikan kedepan. Pada kegiatan akhir
guru menyimpulkan materi yang diajarkan pada hari ini dan guru memberikan
tugas atau PR yang berkaitan dengan materi hari ini serta mengucapakan salam
diakhir pembelajaran

b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus II

Pada tahap pelaksanaan perbaikan siklus II pada video yang berdurasi 4


menit 34 detik. Materi yang dipelajari yaitu tentang luas persegi dan persegi
panjang. Pada awal kegiatan guru memberikan apersepsi dengan mennyebutkan
rumus keliling persegi dan persegi panjang yang berkaitan dengan materi yang

17
akan dipelajari. Guru menjelaskan cara mencari rumus luas persegi dan persegi
panjang dan memberikan contoh cara menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan menghitung luas persegi dan persegi panjang. Tahap pemecahan masalah
guru membentuk kelompok seperti pembelajaran siklus I, kemudian guru
membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang akan dikerjakan secara berkelompok.
Guru meminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang telah
dibagikan. Guru memperhatikan setiap kelompok dengan cara berkeliling dan
mengamati dalam mengerjakan lembar kerja siswa, guru membantu jika ada
kelompok yang mengalami kesulitan dan mempersilakan untuk bertanya jika ada
yang sulit. Guru meminta kelompok yang telah selasai mengerjakan untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka kedepan dan setiap kelompok
diberikan tugas untuk menanngapi hasil dari setiap kelompok apakah sudah
benar,setelah guru menjelaskan hasil dari setiap diskusi yang telah disajikan dan
hasil diskusi dikumpulkan. Kegiatan akhir guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajarin hari ini dan guru memberikan tugas atau PR yang berkaitan dengan
pelajaran hari ini serta guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS

Pada pelaksanaan siklus I terdapat hasil refleksi yang dilakukan teman


sejawat yaitu terdapat kekurangan dalam siklus I dimana pada kegiatan
pembuka/apersepsi tidak ada keterkaiatannya dengan materi yang diajarkan, guru
tidak membimbing selama kegiatan pembelajaran berlansung, guru tidak
memberikan motivasi dengan melakukan kegiatan bertanya jika ada hal yang sulit
dan diakhir kegiatan guru tidak membahas hasil diskusi yang dilakukan setiap
kelompok.

Karena hal-hal tersebut maka diadakan perbaikan pembelajaran dengan


harapan dapat meningkatkan hasil belajar. Untuk penyempurnaan siklus I satu ini
maka dilaksanakan siklus II. Dimana dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II
setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini, peneliti dan teman
sejawat mendiskusikan hasil pembelajaran dalam siklus II ini. Dalam hasil

18
perbaikan ini peneliti dan teman sejawat mendapatkan hasil bahwa dalam siklus II
ini proses perbaikan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik dibandingkan
dengan siklus I. Hasil dari perbaikan siklus II didapatkan bahwa guru sudah
menyampaikan kegiatan pembuka/apersepsi sesuai materi yang diajarkan, guru
memperhatikan kegiatan proses pembelajaran dan memberi motivasi dengan
kegiatan bertanya jika ada hal yang sulit untuk ditanyakan serta guru membahas
hasil diskusi yang telah dikerjakan setiap kelompok kedepan.

19
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan pembelajaran dari video yang diamati dapat


disimpulkan bahwa mengajar dengan menggunakan metode problem solving
dapat meningkatkan proses pembelajaran matematika dan guru dapat mengajarkan
cara memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika.

B. SARAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembelajaran, maka peneliti dapat


memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi guru yang ingin menerapkan metode problem solving sebaiknya harus
mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah pembelajaran agar proses
pembelajarn berjalan dengan baik.

2. Bagi Guru agar proses pembelajaran berjalan dengan baik hendaknya lebih
sering menggunakan metode pembelajaran.

3. Bagi sekolah metode pembelajaran problem solving dapat menjadi alternatif


untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah sehingga kualitas
pembelajaran dapat dipertahankan secara terus-menerus.

20
DAFTAR PUSTAKA

Akilla Kovin. (2016, Januari 20). Pengertian Matematika. Retrieved Mei 22, 2020, from
Zocara: http://zocara.blogspot.com

Anita. W. Sri. (2019). Strategi Pembelajaran Di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunanto. (2016). Matematika. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Maswedan. (2016, Oktober 8). Pengertian Pendidikan Dan Tujuan Pendidikan Secara
Umuumq. Retrieved Mei 22, 2020, from Silabus: https://Silabus.Org/Pengertian
Pendidikan/

Muhsetyo, Gatot. Dkk . (2019). Pembelajaran Matematika SD. Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Pengertian Matematika. (2016, Februari 24). Dipetik Mei 22, 2020, dari Gudang Ilmu:
https://ilmu-pendidikan-berbagi.blogspot.com

Risfanbisz. (2019, April 22). Paengertian Metode Pembelajaran. Dipetik Mei 22, 2020,
dari Berbagi Pada Semua: https://berbagipadasemua.blogspot.com

Ruseffendi, E.T.dkk. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud.

Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori Dan Praktek. Jakarta:
Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi.

Suryosubroto,B. Drs. (2009). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.

Wardani, IG. AK. Dkk. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.

21

Anda mungkin juga menyukai